Anda di halaman 1dari 4

AkhlakSosial1

1. Pandangan Islam terhadap kehidupan sosial


Sejak kelahirannya belasan abad yang lalu, Islam telah tampil sebagai agama yang
member perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat, antara
hubungan manusia dengan Tuhan, dan antara hubungan m anusia dengan manusia,
antara urusan ibadah dengan muamalah (perlakuan atau tindakan terhadap orang lain).
Dalam bidang social ini Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati
tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang
rasa dan kebersamaan.
2. Masyarakat dambaan Islam
Ibnu Qoyyim Al-Jauzy mengatakan bahwa pembentukan masyarakat Islami bertujuan
membangun hubungan yang kuat antara individu sebuah masyarakat dengan
menerapkan sebuah ikatan yang terbangun diatas kecintaan sebagai realisasi sabda
Rasulullah yang berbunyi ”Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu
sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.” (HR.
Bukhari).
Tugas (peran) masyarakat terhadap akhlaq yang diutarakan oleh DR. Yusuf Qordhawi
ada tiga hal, yakni Taujih (mengarahkan), Tatshit (memperkuat) dan Himaayah
(memelihara).
1) Taujih atau pengarahan itu bias dilakukan dengan penyebaran pamflet,
penyampaian di berbagai media massa, pembekalan, dakwah dan irsyad
(menunjuki jalan yang lurus).
2) Tatshit (memperkuat) itu dilakukan dengan pendidikan, dan dengan tarbiyah
yang mengakar dan mendalam dalam level rumah tangga, sekolah dan
universitas.
3) Himaayah (memelihara) itu bisa dilakukan dengan dua hal berikut :dengan
selalu ber- amar ma’ruf dan nahi mungkar.
3. Toleransi intern dan antar umat beragama
Dasar mengapa Allah SWT menetapkan perbedaan sebagai sunnah-Nya adalah sangat
beralasan. Pertama ;penghargaan terhadap kehidupan umat manusia. Kedua
;kebutuhan dasar manusia untuk bersaing. Jika dilihat sepintas kebutuhan ini
berkonotasi negatif, namun jika dipahami lebih jauh hal ini wajar karena sifat
manusia secara individual memerlukan pengakuan eksistensi dirinya.
4. Toleransi lahir setelah manusia memahami arti perbedaan. Toleransi yang dalam
bahasa inggris disebut tolerance memiliki arti kesabaran atau kelapangan dada.
Toleransi akan menghasilkan kehidupan masyarakat yang rukun. Istilah rukun berasal
1
Disampaikan pada Mata kuliah AIK 2, Fakultas Kesehatan UMPRI. Dosen. Hasbullah, M.Pd.I
dari bahasa Arab “ruknun“ yang berarti dasar. Sedangkan menurut kata sifat rukun
berarti damai. Sehingga, kerukunan umat beragama berarti hidup berdampingan
dalam suasana damai, walaupun berbeda keyakinan atau berbeda agama.
5. Agama Islam mengajarkan kita untuk menjaga persaudaraan antar muslim, yang
disebut ukhuwah Islamiyah. Quraish Shihab mengemukakan empat bentuk ukhuwah,
antara lain:
1) Ukhuwah fi al-‘ubudiyyah, seluruh makhluk adalah bersaudara atau memiliki
persamaan. Seperti yang tertulis dalam Al–Qur’an surat Al–An’am ayat38 : “
dan tiadalah binatang–binatang yang ada di bumi dan burung–burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, me lainkan umat (juga) seperti kamu.”
2) Ukhuwah fi al-insaniyah, seluruh umat manusia bersaudara.
3) Ukhuwah fi al wathaniyah wa alnasab, persaudaraan dalam keturunan dan
kebangsaan.
4) Ukhuwah fi din al-Islam, persaudaraan antar sesama muslim.
6. Prinsip Islam dalam mewujudkan kesejahteraan sosial
Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang menurut kamus besar bahasa Indonesia
berarti aman, makmur dan sentosa. Sedangkan kesejahteraan social merupakan
gambaran umum masyarakat yang merasa aman, makmur dan sentosa. M. Quraish
Shihab mengawali kesejahteraan social dengan kata “Islam” sebagai bentuk
penyerahan diri manusia kepada Allah SWT demi mewujudkan dan menumbuh
suburkan aspek-aspek akidah dan etika.

7. Dari beberapa pengertian tersebut dapat digali makna- maknanya antara lain ;
1) Makna keselamatan adalah terma pertama yang menjadi rujukan manusia
dalam memandang dirinya sendiri. Sifat selamatakan membawa diri pada
kemampuan manusia untuk melanjutkan kehidupan selanjutnya, baik itu
kehidupan dunia maupun akhirat.
2) Makna kedamaian merupakan kelanjutan dari makna keselamatan dalam
keadaan ini manusia diharapkan selalu berdamai dengan manusia lain agar
tidak terjadi tindakan saling memusnahkan atau pembunuhan.
3) Makna kasih sayang potensi dasar manusia untuk saling member dan
menerima dalam bentuk perasaan simpati dan empati.
4) Makna terakhir adalah kepatuhan merupakan inti ajaran yang diturunkan
Allah pada umat manusia. Jenis kepatuhan ini menandakan bahwa manusia
tidak bias berlaku semaunya sendiri tanpa sebuah arahan yang jelas dari
pemimpin. Dalam Islam kepemimpinan disimbolkan dalam contoh imam
ketika shalat.
Itulah prinsip-prinsip yang dipegang oleh Islam dalam usaha menyejahterakan
umatnya.Sehingga ada yang mengasumsikan kesejahteraan manusia merupakan
produk dari sikap keberagamaan. Diharapkan dari konsep Islam itu akan muncul rasa
aman, makmur dan sentosa sejalan dengan pengertian kesejahteraan sosial di atas
8. Pandangan Islam terhadap beberapa persoalan
Dampak yang paling nampak di masyarakat adalah masalah kemiskinan, kebodohan
dan pengangguran.
1) Kemiskinan structural merupakan bentuk kemiskinan yang sering kali terjadi
pada negara yang sebenarnya memiliki sumberdaya alam melimpah. Namun
karena ada unsure kesengajaan dari beberapa pihak menjadikan masyarakat
tidak berdaya menghadapi sistem yang koruptif.
Contoh dari struktur yang memiskinkan ini antara lain : system kapitalisme.
Dalam system ini hak-hak pribadi sangat dilindungi oleh Negara sehingga
siapa pun berhak mendapatkan apa yang diinginkan, termasuk menguasai
kekayaan dan menumpuk kekayaan itu. Karena itu tidak mengherankan jika
yang kaya akan semakin kaya dan sebaliknya yang miskin semakin merana.
Pesan awal Qur’an cukup sederhana yaitu tidak dibenarkan menumpuk
kekayaan untuk kesenangan pribadi, tetapi dianggap kebaikan jika
memberikan dan membagi kekayaan secara merata. Jalansatu- satunya untuk
melepas jeratan hanyalah perubahan sistem.
2) Kemiskinan cultural tidak terkait dengan sistem yang dianut oleh suatu
negara. Kemiskinan ini terpelihara oleh budaya yang dianut oleh sekelompok
masyarakat.
Islam memandang kemiskinan cultural tidak sesuai dengan tujuan
kemanusiaan universal. Kemiskinan cultural sama artinya dengan bentuk
pembudayaan miskin. Bahkan pada tingkat akut mereka merasa mengemis
atau meminta-mintaa dalah hal yang wajar dan bagian dari mata pencaharian.
Padahal jelas Islam mengajarkan bahwa tangan di atas lebih baik dari pada
tangan di bawah, tangan yang di atas adalah menafkahkan dan tangan di
bawah adalah yang meminta (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Dua bentuk kemiskinan di atas membawa akibat turunan seperti kebodohan.
Maksudnya jika keadaan miskin akan menyebabkan seseorang tidak dapat
mengenyam pendidikan secara baik. Islam member jalan keluar pada setiap muslim
untuk menuntut ilmu dimana pun, kapan pun dan pada siapa pun. Ketidak terbatasan
ilmu dalam Islam banyak dituangkan dalam Qur’an maupun Hadist Nabi saw. Akibat
turunan lainnya dari kemiskinan dan kebodohan adalah pengangguran. Semakin lama
persoalan ini semakin membesar di tengah-tengah system ekonomi yang tidak
memihak pada kaum miskin. Pengangguran bias dilihat di dua sebab yang berbeda
;pertama, sebabeksternal, yaitu jika keadaan sekitar yang tidak member peluang
pekerjaan yang layak bagi pencari kerja. Banyak sekali peluang pekerjaan yang hanya
memihak pada golongan, kelompok atau kepentingan tertentu saja sehingga menutup
kemungkinan persaingan yang sehat di antara pencari pekerjaan. Sebab kedua
berkaitan dengan internal manusia sendiri. Yakni terpeliharanya budaya malas di
sebuah masyarakat.
10. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberirezkinya, dan Dia mengbetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (LauhMahfuzh) (Q.S.
Huud (11) ; 6). Sejalan dengan maksud ayat di atas, pengangguran biasa diidentikkan
dengan sikap tidak mau berusaha seseorang dalam menghadapi realitas hidupnya.
Sehingga makna akar kata miskin yang berasal dari bahasa Arab sakana yang berarti
dia matau tenang mungkin merujuk pada sikap ini.
11. Nampaknya persoalan kemiskinan, kebodohan dan pengangguran saling terkait satu
sama lain. Sehingga tidak ada alasan yang membenarkan apabila hanya satu persoalan
saja yang diselesaikan. Persoalan satu bertumpu pada persoalan lain, yang dalam
penyelesaiannya harus menyeluruh tanpa meninggalkan atau menunda lainnya.
Kiranya tugas seorang muslim seyogyanya menyelesaikan persoalan ini juga secara
komprehensif jika mau dikatakan muslim yang kaffah.

Anda mungkin juga menyukai