Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL TUTORIAL KASUS 1

INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )

Kelompok B2 :

IRCHO NUR HIDAYAT ( 180101065 )

ISFAHENI DWI NURCITA ( 180101066 )

KUKUH PURWADI ( 160100900 )

LULUK NAFISAH ( 180101072 )

LUSI AGUSTINA WATI ( 180101073 )

MARATUS SOLEHAH ( 180101074 )

MUHAMMAD ALIM BUANA ( 180101075 )

MUH REFANGGA ARDIAN ( 180101076 )

NISA AMALIA RAHMA YUNITA ( 180101077 )

PUJI BURRAHMAN ( 180101079 )

RAHMADI ( 180101035 )

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2020/2021
Skenario 1
Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke Rumah Sakit diantar oleh keluarganya dengan
keluhan nyeri saat BAK. BAK terasa panas dan nyeri di area suprapubic dengan skala nyeri
7. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan ketika di palpasi kandung kemih terasa penuh,
TTD 140/80 mmHg, Nadi 110x/menit, Respirasi 26x/menit dan Suhu tubuh 37,5 °C. Dokter
menyarankan untuk dilakukan pemasangan DC ketika pemasangan DC terdapat sumbatan di
uretra dan dilakukan penekanan DC masuk ke kandung kemih dan keluar urin berwarna
kuning pekat.

STEP I ( Memunculkan kata sulit )


1. Suprapubic
2. Pemasangan DC
3. Kandung kemih
4. Uretra
Menjawab kata sulit
 Suprapubic adalah
 Pemasangan DC yaitu
 Kandung kemih merupakan
 Uretra adalah

STEP II ( memunculkan pertanyaan )

KASUS ISK ( INFEKSI SALURAN KEMIH )

1. Definisi ISK
2. Penyebab terjadinya penyakit ISK
3. Gejala umum penyakit ISK
4. Klasifikasi ISK
5. Faktor resiko terjadinya penyakit ISK
6. Patofisiologi penyakit ISK
7. Komplikasi penyakit ISK
8. Cara pencegahan agar tidak terjadi penyakit ISK
9. Jenis-jenis penyakit ISK
10. Diagnosa penyakit ISK
11. Peran perawat dalam menangani pasien ISK
12. Apa pengobatan farmakologi dan non farmakologi untuk pasien ISK
13. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK
14. Apakah ISK bisa sembuh total
15. Mengapa pasien merasa nyeri saat BAK
16. Mengapa urin berwarna kuning pekat
STEP III ( menjawab pertanyaan-pertanyaan )
1. ISK adalah kondisi dimana terjadinya infeksi pada organ yang termasuk didalam
sistem kemih, yaitu organ uretra, ginjal, kandung kemih dan juga uretra. Umumnya
infeksi ini menyerang dibagian uretra dan kandung kemih
2. ISK terjadi karena disebabkan menunda BAK, BAK secara tidak tuntas, memiliki
diabetes sebelumnya, host (kurang menjaga kebersihan genetelia), dan jenis kelamin.
Penyebab terjadinya ISK salah satunya menahan kencing, hal ini bisa terjadi ISK
karena pada dasarnya urin merupakan sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh
tubuh apabila tidak dikeluarkan maka dapat menimbulkan ISK.
3. Gejala umum ISK
 Nyeri saat BAK
 Nyeri pada perut bawah
 Air kemih berwarna merah, merah muda, dan keruh
 Demam
 Tubuh terasa dingin dan menggigil
 Mual dan muntah
 Diare
 Kencing sakit dan berlangsung lama
4. Klasifikasi ISK ada 2 berdasarkan letak anatomis yaitu infeksi saluran kemih atas dan
bawah
5. Faktor resiko ISK
 Jenis kelamin
 Melakukan hubungan seksual yang tidak aman
 Menaupose
 Saluran kencing tidak normal
 Diabetes
 Kehamilan
 Batu ginjal
 Kelenjar prostat yang membesar
 Gen
6. Patofiologi ISK infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme
patogenik dalam traktus urinaris. Mikroorganisme ini masuk melalui kontak langsung
dari tempat infeksi terdekat, hematogen,dan limfogen
7. Komplikasi ISK
 Sepsis yaitu kondisi akibat infeksi bila terinfeksi bisa menyebar hingga ke
ginjal
 Struktur uretra terjadi akibat penyempitan uretra pada pria akibat kelahiran
prematur dan bayi lahir berat badan rendah
8. Cara mencegah ISK
 Jangan menahan buah air kecil, menahan buah air kecil memperbesar resiko
bakteri berkembang disaluran kencing
 Minum banyak air putih dapat membantu meningkatkan produksi urine
sehingga bakteri didalam saluran kencing dapat lebih banyak dibuang keluar
tubuh
 Melakukan hidup sehat
9. Jenis-jenis ISK
 Pielonefritis merupakan infeksi ginjal yang disebabkan bakteri atau virus yang
mencapai kandung kemih melalui uretra
 Sistitis adalah radang kandung kemih biasanya disebabkan oleh infeksi
kandung kemih
 Urethritis ( infeksi uretra )
10. Menjadi LO
11. Peran perawat
 Mengedukasi klien tentang bagaimana cara hygine yang benar
 Memberikan asuhan keperawatan yang diperlukan pasien
12. LO
13. Jenis-jenis mikroorganisme penyebab ISK
 E-colli
 Enterobacter
 Proteus
 Psedomonas aurigenesa
 Penyebab utama Esherichia colli
14. LO
15. Akibat pasien merasa nyeri saat BAK bisa disebabkan karena ada peradangan jadi
saat berkemih pasien mengalami sensasi tidak nyaman atrau nyeri saat BAK
16. Urine berwarna pekat akibat ada terjadinya gangguan atau masalah dalam tubuh atau
akibat zat sisa makanan
STEP IV

MIND MAPING :

ljs
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

DEFINI
SI FAKTOR RESIKO PATOFISIOLO

GEJALA ISK
PENYEBAB PENCEGAHA
m ISK
TERJADINYA

JENIS-JENIS
MIKROORGANISM KOMPLIKASI
PENATALAKSANAA
E

PENGONATAN FARMAKOLOGI
PEMERIKSAAN DAN NON FARMAKOLOGI

DIAGNOSA
KEPERAWATAN, ASKEP

STEP V ( LO )
1. Definisi ISK.
2. Gejala ISK.
3. Jenis-jenis mikroorganisme ISK.
4. Faktor resiko ISK.
5. Penyebab terjadinya ISK.
6. Pencegahan ISK.
7. Kompliksi ISK.
8. Penatalaksanaan.
9. Pemeriksaan penunjang.
10. Obat non farmakoligi dan non farmokologi
11. Diagnosa keperawatan, askep dan EBN
12. Mengapa pasien merasa nyeri saat BAK
STEP VI ( Menjawab LO )
1. ISK (infeksi saluran kemih) adalah suatu proses peradangan yang disebabkan oleh
berkembang biak mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dapat merusak
dinding saluran kemih itu sendiri, yang dalam keadaan normal tidak mengandung
bakteri, virus, atau mikroorganisme lain. (Sudoyo, 20009)
JURNAL FARMASI MALAHAYATI VOL.2 NO.1 Januari 2019.

ISK adalah penyakit dengan kondisi dimana terdapat mikroorganisme dalam urin
yang jumlahnya banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada saluran kemih (Dipiro
dkk, 2015)

ISK merupakan infeksi yang terjadi pada sistem salauran kemih mulai dari meatus
uretra sampai ke ginjal (Schoolar unand.ac.id)

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang dapat mengenai semua golongan
wanita dan pria dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun umur lanjut
tetapi wanita lebih sering terinfeksi daripada pria (jurnal UMS)

2. Gejala ISK
Gejala mual, muntah, lemas, hilang nafsu makan, demam, berdasarkan gejala yang
alami menunjukan bahwa pasien mengalami infeksi. Nyeri yang biasa dialami
penderita infeksi saluran kemih adalah nyeri suprapubik (perut bawah) dan nyeri
pinggang serta demam yang sering kali menyertai infeksi saluran kemih (Pratiwi etal,
2015)
JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 1 tahun 2018

- Kemaluan terasa terbakar ketika buang air kecil


- Sering ingin buang air kecil meskipun urine keluar sedikit
- Merasa lelah atau gemetaran
(Permenkes, 2011)

Nyeri pada kandung kemih, warna urine pekat, perasaan tertekan pada perut bawah,
kadang disertai dengan hematuria, bau urine yang tidak sedap atau menyengat
(Schoolar.unand.ac.id)

3. Jenis mikroorganisme ISK


bakteri Escherechia coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa.
Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih sejauh ini
adalah Escherechia coli yang diperkirakan bertanggung jawab terhadap 80% kasus
infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri gram negatif lain seperti Klebsiella dan
Spesies proteus, dan bakteri gram positif seperti Cocci, Enterococci, dan
Staphylococcus saprophyticus
http://eprints.ums.ac.id/44652/5/BAB%201.pdf
mikroorganisme Escherechia coli dikenal sebagai kuman terbanyak dalam kasus
infeksi saluran kemih. Kuman ini merupakan flora normal pada colon kuman ini dapat
menginfeksi, pada kasus ISK bagian bawah kuman ini dapat menyebar melalui air. ( e
journal unair.ac.id)

4. Faktor resiko ISK


Faktor yang dapat meningkatkan resiko teerjadinya infeksi saluran kemih antata lain:
kehamilan, menopause, batu ginjal, memiliki banyak pasangan dalam aktivitas
seksual, inflamasi atau pembesaran pada prostat, kelainan pada uretra, immobilitas,
kurang masukan cairan dan kateterisasi urin. ( Knowles, 2005)
http://eprints.ums.ac.id/44652/5/BAB%201.pdf

Faktor resiko usia tua, diabetes melitus, terapi antibiotik tidak rasional, perawatan
ICU, hemodialisa, perawatan jangka panjang dan ulkus diabetes melitus diduga
merupakan faktor resiko.

5. Penyebab ISK
ISK disebabkan oleh bakteri uropatogen bakteri ini menimbulkan kolonisasi pada
uroepitel. Jadi disebabkan oleh bakteri dan penjamu (host)
http://Repository.unimus.ac.id

Penyebab ISK karena masuknya bakteri kesaluran kemih melalui lubang kencing.
Bakteri penyebabnya yaitu Escherechia coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas
aeruginosa.

6. Pencegahan ISK
Beberapa pencegahan infeksi saluran kemih yaitu :
- Jangan menunda buang air kecil, sebab menahan buang air merupakan sebab
terbesar dari infeksi saluran kemih.
- Perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap buang air seni bersihkanlah
dari depan kebelakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke
saluran urine dan rektum.
- Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak diganti bakteri akan
berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam.
- Hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi ventilasi udara dan dapat
mendorong perkembangbiakan bakteri.
- Minum air yang banyak.
- Gunakan air mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih.
- Buang air seni sesudah hubungan intim, hal ini menghindari saluran urin dari
bakteri (Schoenstadt, 2008)
http://repository.usu.ac.id
7. Komplikasi ISK
Komplikasi infeksi saluran kemih tergantung dari tipe sederhana (uncomplicated)
yaitu non-obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan (self
limited disiase) dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama.
Dan tipe berkomplikasi (complicated) infeksi saluran kemih selama kehamilan dan
infeksi saluran kemih pad diabetes melitus (Sukandar, 2006)
http://repository.usu.ac.id

Komplikasi yang dapat terjadi :


- Sepsis yaitu kondisi bebahaya akibat infeksi, terutama bila infeksi menyebar
hingga ke ginjal
- Strukrur uretra yaitu penyempitan uretra pria
- Gagal ginjal
- Abses
Dari universitas muhammadiyah malang

8. Penatalaksanaan ISK
Penatalaksanaan medis
Pengobatan ISK bertujuan untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan
mencegah atau mengendalikan infeksi berulang. Ada beberapa metode pengobatan
ISK yang lazim dipakai yaitu :
- Pengobatan dosis tunggal, yaitu obat diberikan 1 kali
- Pengobatan jangka pendek, yaitu 1-2 minggu
- Pengobatan jangka panjang, yaitu 3-4 minggu
- Pengobatan profilaktik,yaitu 1x sehari dalam waktu 3-6 bulan
- Palpasi kandung kemih setiap 4 jam untuk mengetahui adanya distensi
- Memberikan posisi senyaman mungkin pada pasien untuk mengurangi rasa sakit
atau nyeri.

9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan urunalisis dilakukan untuk menentukan dua
parameter penting ISK yaitu leukosit dan bakteri. Pemeriksaan rutin lainnya seperti
deskripsi warna, berat jenis dan PH, konsentrasi glukosa, protein, keton, darah dan
bilirubin. Pemeriksaan Dipstik merupakan salah satu alternatif pemriksaan leukosit
dan bakteri di urin dengan cepat. Pemeriksaan Mikroskopik urin konsep ini
memperkenalkan mikrobiologi kuantitatif kedalam diagnosa penyakit infeksi.
Guidaline penatalaksanaan infeksi saluran kemih dan genetelia pria 2015

10. Obat non-farmakologi dan farmakologi


Non-farmakologi
- Minum air putih dalam jumlah yang banyak agar urine yang dikeluarkan
meningkat (merangsang diuresis)
- Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing agar
bakteri tidak mudah berkembang biak
- Diet rendah garam untuk membantu menurunkan tekanan darah
- Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi misalnya buah-buahan, daging
tanpa lemak dam kacang-kacangan
- Tidak menahan bila ingin berkemih
http://id.scribd.com/document/269249805/PENATALAKSANAAN-ISK

Obat farmakologi

- Cefixim merupakan antibiotik dengan golongan sefalosporin yang banyak


digunakan pada terapi infeksi saluran kemih karena obat tersebut merupakan drug
of choice (Chisholm-bums,et al 2008). Siprofloksasin merupakan antibiotik yang
banyak digunakan sebagai terapi pasien ISK. Siprofloksasin adalah antibiotik
golongan flourokuinolon yang bekerja dengan cara menghambat kerja DNA
gyrase selam proses pertumbuhan dan reproduksi bakteri (Mutschler E, 1999,
Mycek J. M., dkk,2001)

11. ASKEP

KASUS
Seseorang laki-laki usia 25tahun datang kerumah sakit diantar oleh keluarganya
dengan keluhan nyari saat BAK, BAK terasa panas dan nyeri diarea suprapubic
dengan skala nyeri 7. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan ketika di palpasi
kandung kemih terasa penuh, TD 140/80 mmHg, nadi 110x/menit, respirasi
26x/menit, dan suhu tubuh 37,5 C. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemasangan
DC, ketika pemasangan DC terdapat sumbatan di uretra dan dilakukan penekanan DC
masuk ke kandung kemih dan keluar urin berwarna kuning pekat.

Pengajian
Nama : -
Usia : 25 tahun
Pendidikan : -
Agama : -
Keluhan : nyeri saat BAK

Diagnosa keperawatan yang muncul


- Retensi urin b.d sumbatan saluran perkemihan ( 00023 )
- Nyeri akut b.d agens cidera biologis ( 00132)
- Resiko infeksi b.d prosedur invasif (00004 )
Intervensi keperawatan
Analisa data Diagnosa keperawatan Etiologi

Ds : pasien mengatakan BAK


terasa panas
Retensi urine Sumbatan saluran
Do : keluar urine berwarna kuning perkemihan
pekat

Ds : pasien mengatakan nyeri saat


BAK diarea suprapubic
Nyeri akut Agens cedera biologis
Do : P : retensi urine

Q : terasa panas

R : area suprapubic

S:7

T : saat BAK

Ds : Pasien mengatakan BAK


terasa panas dan nyeri diarea
suprapubic Resiko infeksi Prosedur invasif
(pemasangan DC)
Do : keluar urine berwarna kuning
pekat
DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN

Eliminasi urine ( 0503 ) Perawatan retensi urine


(0620)
Retensi urine b,d Setelah dilakukan tindakan
sumbatan saluran keperawatan selama 3x24 jam, Lakukan pengkajian
perkemihan diharapkan masalah retensi urine komprehensif sistem
dapat teratasi dengan kriteria hasil : perkemihan
( 00023 )
Indikator Awa Akhir Monitor efek dari obat obatan
l yang diresepkan

Pola eliminasi 1 4 Berikan privasi dalam


melakukan eliminasi
Jumlah urine 1 4

Retensi urine 1 4 Anjurkan pasien/keluarga


untuk mencatat urine output
Nokturia 1 4 sesuai kebutuhan
Keterangan : Monitor intake dan output
1. Sangat terganggu Lakukan pemasangan kateter
2. Banyak terganggu sementara sesuai kebutuhan
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu Rujuk pada spesialis
5. Tidak terganggu perkemihan

Kontrol nyeri ( 1605 ) Manajemen nyeri ( 1400 )

Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Lakukan pengkajian nyeri


agens cedera keperawatan selama 3x24 jam, secara komprehensif yang
biologis ( 00132 ) diharapkan masalah nyeri akut dapat meliputi lokasi , karakteristik,
teratasi dengan kriteria hasil : onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, atau
Indikator Awal Akhir beratnya nyeri dan faktor
Mengenali kapan 3 5 pencetus
terjadinya nyeri
Kendalikan faktor lingkungan
Menggunakan 2 4 yang dapat mempengaruhi
tindakan respon pasien terhadap
pengurangan nyeri ketidaknyamanan (misalnya,
tanpa analgesik suhu ruangan, cahaya, dam
suara bising )
Melaporkan nyeri 2 4
yang terkontrol Ajarkan prinsip prinsip
manajemen nyeri
Menggunakan 3 5
analgesik yang Berikan informasi mengenai
direkomendasikan nyeri , seperti penyebab ,
berapa lama nyeri yang akan
Keterangan :
dirasakan , dan antisipasi akibat
1. Tidak pernah menunjukan ketidaknyamanan akibat
2. Jarang menunjukan prosedur
3. Kadang-kadang menunjukan
Informasikan tim kesehatan
4. Sering menunjukan
lain/anggota keluarga
5. Secara konsisten menunjukan
mengenai strategi
nonfarmakologi yang sedang
digunakan untuk mendorong
pendekatan preventif terkait
dengan manajemen nyeri

Beri tahu dokter jika tindakan


tidak berhasil atau jika keluhan
pasien saat ini berubah
signifikan dari pengelaman
nyeri sebelumnya

Pemberian analgesik (2210)

Monitor tanda vital sebelum


dan setelah memberikan
analgesik

Tentukan lokasi , karakteristik ,


kualitas dan keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien

Cek perintah pengobatan


meliputi obat, dosis, dan
frekuensi obat analgesik yang
diresepkan

Cek adanya riwayat alergi obat

Ajarkan tentang penggunaan


analgesik, strategi untuk
menurunkan efek samping

Dokumentasikan respon
terhadp analgesik dan efek
sampingnya

Kontrol risiko: Proses infeksi Kontrol Infeksi ( 6540 )


Risiko infeksi b.d ( 1924 ) Ajarkan pasien dan keluarga
prosedur invasif mengenai tanda dan gejala
( 00004 ) Setelah dilakukan tindakan infeksi dan kapan harus
keperawatan selama 3x24 jam, melaporkannya kepada
diharapkan masalah risiko infeksi penyedia perawatan kesehatan
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Ajarkan pasien dan anggota
Indikator awal Akhir keluarga menegenai bagaimana
Mengidentifikasi menghindari infeksi
faktor resiko
1 4 Anjurkan pasien mengenal
infeksi
teknik mencuci tangan dengan
Mengenali faktor tepat
resiko individu
1 4 Jaga sistem yang tertutup saat
terkait infeksi
melakukan monitor
Mengetahu hemodinamik invasive
perilaku yang
berhubungan 1 3 Kolaborasikan pemberiaan
dengan resiko antibiotic yang sesuai
infeksi Anjurkan pasienuntuk
Mengidentifikasi meminum antibiotic seperti
tanda dan gejala yang diresepkan
1 4

Keterangan :

1. Tidak pernah menunjukan


2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunjukan

12. Mengapa pasien merasa nyeri saat BAK


Karena terdapat peradangan pada kandung kemih sehingga saat pasien mengeluarkan
urine mengalami sensasi rasa tidak nyaman atau nyeri dan adanya iritasi akibat infeksi
yang disebabkan oleh bakteri

13. EBN

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRA ETANOLIK DAUN


KEPUH ( sterculia foetida L ) TERHADAP BAKTERI escherichia coli DAN
klebsiella pneumonia ISOALAT PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH ISK
DAN KULTUR MURNI ATCC 25922
ABSATRACK
Daun kepuh merupakan salah satu tanaman yang bermanfaat yang mengandung
senyawa saponin, flavonoid, triterpenoid, tanin dan pilofenol sehingga dapat
digunakan sebagai antibakteri
HASIL : menunjukan ekstra daun kapuh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
bakteri escherichia colli dan klebsiella pneumonia kultur murni dan isolat pasien ISK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK


TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PADA PASIEN INFEKSI
SALURAN KEMIH
ABSTRACK
Tujuan penelitian : ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak
Hasil : menunjukan bahwa pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak dapat
menghambat pada bakteri pasien yang mengalami ISK.

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK HEKSANA RIMPANG LENGKUAS


MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) TERHADAP BAKTERI Klebsiella
pneumoniae ISOLAT URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH
ABSTRAK
Rimpang lengkuas secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit. Rimpang
lengkuas merah mengandung senyawa golongan flavonoid yang diduga mampu
menghambat pertumbuhan bakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak non-polar
rimpang lengkuas merah terhadap pertumbuhan bakteri Klabsiella pneumonia isolat
urin pada infeksi saluran kemih.
Hasil penelitian : menunjukan bahwa daya hambat ekstrak dengan konsentrasi
80%,40%,20% dan 10% rata-rata diameter zona beningnya 11,03 mm, 8.75 mm, 7,1
mm, dan 6,03 mm. Menunjukan bahwa daya hambat pada konsentrasi 80% termasuk
kuat, sedangkan pada konsentrasi 40%, 20% sedang

ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH DAN FAKTOR RESIKO


YANG MEMPENGARUHI
ABSTRAK
Infeksi saluran kemih merupakan suatu infeksi yang disebabkan oelh pertumbuhan
mikroorganisme di dalam saluran kemih manusia yang melibatkan ginjal, ureter, buli-
buli, ataupun uretra.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian infeksi saluran kemih
dan faktor yang mempengaruhi pada karyawan wanita di Universitas Lampung.
Hasil penelitian : didaptkan bahwa 39,4% karyawan wanita mengalami infeksi
saluran kemih. Faktor resiko yang berhubungan dalam penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang bermakna antara infeksi saluran kemih dengan hygine.

Anda mungkin juga menyukai