S DENGAN DIAGNOSA
DI SUSUN OLEH
NUR AZIZAH
2022032031
CI INSTITUSI
2023
A. KONSEP TEORITIS
1. Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan di mana kuman atau
mikroba tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam jumlah
2. Etiologi
dan jamur tetapi bakteri yang sering menjadi penyebabnya. Penyebab ISK
menghuni usus dan akan naik ke sistem saluran kemih antara lain adalah
Mycoplasma bisa terjadi tetapi jarang dijumpai pada pasien ISK. Selain
mikroorganisme, ada faktor lain yang dapat memicu ISK yaitu faktor
lain.
2) Mobilitas menurun.
3. Patofisiologi
Menurut (Museum, 2019) Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri
kemih terdiri dari kandung kemih, uretra dan dua ureter dan ginjal. Kuman
perinium, dan sekitar anus. Kuman yang berasal dari feses atau dubur,
masuk ke dalam saluran kemih bagian bawah atau uretra, kemudian naik ke
sistem imun yang dapat mengganggu aliran yang normal dan perlindungan
saluran urin. Hal tersebut mengakibatkan ISK komplikasi membutuhkan
4. Manifestasi Klinik
a. Anyang- anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah
dicoba untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar.
c. Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada
darah.
ginjal (di iringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau
muntah).
kemih.
sepsis berupa demam, apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret,
anoreksia , probelem minum dan sianosis (kebiruan). Pada bayi
h. Pada anak besar gejalanya lebuh khas seperti sakit waktu kencing,
5. Pathway
Sumber: Amin Hardi, 2018
6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang disarankan untuk
7. Penatalaksanaan
a. Farmakologis
1) Analgesik narkotik
2) Analgetik nonnarkotik
1) Relaksasi progresif
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, sters fisik, dan emosi pada
nyeri.
2) Teknik distraksi
3) Menstimulasi kulit
8. Komplikasi
Menurut (Vladimir, 2019) pada pria dan anak laki-laki harus dianggap
dengan infeksi komplikasi, mulai dari hilangnya fungsi ginjal hingga sepsis
dan kematian. Abnormalitas struktural dan fungsional dapat diketahui
ISK dapat memperumit penyakit batu yang ada saat kalkulus menjadi
kolonisasi sekunder dan bertindak sebagai nidus untuk uropatogen dan / atau
ditandai dengan sepsis atau bahkan pembentukan abses. Pasien dapat datang
dengan disuria, urgensi dan frekuensi, hematuria, nyeri panggul, mual dan
morbiditas terkait. Agen yang dipilih harus menawarkan cakupan yang baik
adalah pilihan yang baik. Terapi oral cocok untuk pasien yang secara klinis
stabil yang dapat mentoleransi obat melalui mulut. Pasien yang sakit secara
klinis dan mereka yang tidak dapat mentoleransi asupan oral harus dimulai
kreatif yang merupakan salah satu dasar dari praktik keperawatan (Siregar,
a. Pengkajian
bawah keluhan klien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di
uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa
ISK bagian atas keluhan klien biasanya sakit kepala, malaise, mual,
3) Riwayat kesehatan
klien saat ini yang meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien
rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air
keadan klien.
hebat).
PQRST:
ringannya nyeri.
i) Asesmen risiko jatuh Hal ini perlu dikaji terkait dengan usia
j) Pola kebiasaan
(1) Nutrisi
(2) Cairan
(3) Eliminasi
Buang air besar ada keluhan atau tidak, adakah dysuria
sakit.
keluarga.
(7) Olahraga
(8) Rekreasi
4) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu pemeriksaan fisik
a) Kepala
(1) Inspeksi : lihat ada atau tidak adanya lesi, warna kehitaman
(2) Palpasi : diraba dan tentukan turgor kulit elastik atau tidak,
b) Rambut
(2) Palpasi : mudah rontok atau tidak, tektur kasar atau halus.
c) Wajah
d) Mata
(1) Inspeksi : kelopak mata ada lubang atau tidak, reflek kedip
e) Telinga
telinga.
h) Leher
limfatik.
i) Abdomen
dalam abdomen.
adanya asites.
j) Dada
wheezing/crecles.
l) Kulit
b. Diagnosa Keperawatan
masalah kesehatan baik aktual maupun potensial (DPP PPNI, 2016). Berikut
Terapeutik
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri Terapeutik
1. Mengurangi tingkat
2. Control lingkungan yang nyeri/mengalihkan
mempeberat rasa nyeri(mis. pasien dari rasa
suhu ruangan, pencahayan, sakitnya
kebisingan) 2. Mengurangi resiko
faktor yang dapat
3. Fasilitasi istirahat dan tidur memperberat
nyeri/menimbulkan
nyeri
Edukasi 3. Mengalihkan dan
1. Jelaskan penyebab, periode, memenuhi kebutuhan
dan pemicu nyeri istirahat pasien
Edukasi
1. Memberikan
2. Jelaskan strategi meredakan informasi terkait
nyeri nyeri yang dirasakan
pasien
3. Anjurkan memonitor nyeri 2. Membantu pasien
secara mandiri mengatasi saat rasa
nyeri muncul
3. Memudahkan pasien
4. Anjurkan menggunakan untuk mengontrol
analgetic secara tepat nyeri dengan cara
sederhana
4. Membantu
meredakan nyeri
yang dirasakan
2 Gangguan Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
. Rasa Nyaman b.d intervensi selama 3x24 Observasi Obervasi
Gejala jam, maka status 1. Identifikasi penurunan 1. Mengetahui adanya
Penyakit kenyamanan meningkat tingkat energi, penurunan energi dan
Kriteria hasil: ketidakmampuan, konsentrasi pasien
1. Keluhan sulit tidur berkonsentrasi. 2. Mengetahui tehnik
menurun 2. Identifikasi tehnik relaksasi relaksai yang efektif
2. Keluhan tidak yang efektif digunakan digunakan
nyaman menurun 3. Mengetahui
3. Keluhan kepanasan kemampuan
menurun 3. Identifikasi kesediaan, penggunaan tehnik
4. Keluhan lelah kemampuan, dan penggunaan relaksasi yang di
menurun tehnik sebelumnya berikan
4. Mengetahui adanya
ketegangan otot,
4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
frekuensi nadi, tekanan tekanan darah,
darah, dan suhu sebelum dan peningkatan suhu
sesudah latihan sebelum dan sesudah
latihan
Terapeutik
1. Lingkungan yang
Terapeutik tenang dapat
1. Ciptakan lingkungan tenang membuat pasien
dan tanpa gangguan dengan 2. Memberikan
pencahayaan dan suhu ruang informasi tentang
nyaman prosedur relaksasi
3. Pasien nyaman saat
2. Berikan informasi tertulis akan di lakukan
tentang persiapan dan relaksasi
prosedur relaksasi 4. Relaksasi yang tepat
3. Gunakan nada suara lembut mampu mengurangi
dengan irama lambat dan nyeri/ketidak
berirama nyamanan pasien
4. Gunakan relaksasi sebagai Edukasi
strategi penunjang dengan 1. Pasien dan keluarga
analgetik atau tindakan medis mengerti manfaat dan
lain. tujuan relaksasi
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi 2. Pasien dan kluarga
yang tersedia (miss. Musik, mengetahui intervensi
meditasi, napas dalam, relaksasi yang akan di
relaksasi otot progresif) berikan
2. Jelaskan secara rinci 3. Posisi yang nyaman
intervensi relaksasi yang dapat membuat
dipilih nyaman saat tindakan
4. Memudahkan pasien
untuk mengontrol nyeri
3. Anjurkan posisi nyaman dengan relaksasi
5. Agar pasien dapat
mengikuti teknik
relaksasi
4. Anjurkan rileks dan 6. Agar pasien dapat
merasakan sensasi relaksasi melakukan tehnik
relaksasi
5. Anjurkan sering mengulangi
dan mengulangi relaksasi
yang dipilih
6. Demonstrasikan dan latih
Teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA
Ayu. (2019). Studi Penggunaan Antibiotik Ciprofloxacin pada Pasien Infeksi Saluran
Kemih. Universitas Muhammadiyah Malang, 6–23.
http://eprints.umm.ac.id/40038/3/BAB 2.pdf
Ayu, G. (2020). Studi Kasus : Manajemen Nyeri Pada Klien Infeksi Saluran Kemih
Di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum. Jurnal Kesehatan Midwinerslion,
5(1).
Irpandi. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Diagnosa Medik Infeksi
Saluran Kemih Di Ruang Dahlia B Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
http://repository.borneo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2918&keywords=
Lestari. (2019). Analisis Kejadian Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Penyebab Pada
Pasien Di Poliklinik Urologi Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 7(1), 55–61.
https://doi.org/10.36085/jkmu.v7i1.346