Modul Ajar Kalibrasi
Modul Ajar Kalibrasi
SISTEM KALIBRASI
Setiap aktifitas kehidupan kita sehari-hari, tidak mungkin pernah terlepas dari
kegiatan ukur mengukur, baik untuk skala kecil ataupun besar. Hal ini karena dari
pengukuran dapat ditentukan kuantitas dan kualitas dari sebuah objek.
Hasil pengukuran yang baik dari suatu kuantitas objek, dapat ditentukan berdasarkan
tingkat presisi dan akurasi yang dihasilkan. Akurasi menunjukkan kedekatan nilai hasil
pengukuran dengan nilai sebenarnya. Untuk menentukan tingkat akurasi perlu diketahui
nilai sebenarnya dari besaran yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar
tingkat akurasinya. Presisi menunjukkan tingkat keandalan dari data pengukuran yang
diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari standar deviasi yang diperoleh dari pengukuran,
presisi yang baik akan memberikan standar deviasi yang kecil dan bias yang rendah. Jika
diinginkan hasil pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan pengukuran berulang,
misalnya dalam penentuan nilai konsentrasi suatu zat dalam larutan dimana perlu
dilakukan pengukuran berulang sebanyak n kali. Dari data tersebut dapat diperoleh
pendekatan harga nilai terukur yaitu melalui perhitungan rata-rata dari hasil yang
diperoleh dan standar deviasi. Ilustrasi sederhana untuk menjelaskan perbedaan antara
presisi, akurasi dan bias dari suatu hasil pengukuran dapat dinyatakan sebagaimana
pada gambar 1.
Presisi & Akurat Presisi & tdk tdk Presisi & tdk Presisi & tdk
Akurat Akurat Akurat
(a) (b) (c) (d)
Gambar 4.1 profil pengukuran
Gambar 1 memberikan ilustrasi sederhana tentang target hasil dari olah raga menembak
atau memanah yang polanya dapat dianalogikan dengan pola hasil pengukuran analitik
yang ideal. Pada gambar 1 (a) distribusi data cukup baik dan mendekati data aslinya.
1. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Secara umum menjaga kondisi instrumenukur/bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
Beberapa hal yang harus disiapkan sebelum kegiatan kalibrasi dilakukan adalah:
b. Nilai Koreksi/Penyimpangan.
Jangka waktu atau selang waktu kalibrasi harus ditetapkan pada suatu instrumen ukur.
Secara umum selang / interval kalibrasi dapat ditentukan berdasarkan :
2. Frekuensi pemakaian
3. Stabilitas
4. Kondisi pemakaiaan
1. Dinyatakan dalam waktu kalender, misalnya 6 (enam) bulan sekali, 1(satu) tahun
sekali, dst.
2. Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misalnya 1000 jam pakai, 5000 jam pakai, dst.
3. Kombinasi carapertama dan kedua, misalnya 6 bulan atau 1000 jam pakai,tergantung
mana yang lebih dulu tercapai.
Instrumen ukur besaran dasar yang perlu dikalibrasi dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
Sedangkan instrumen ukur besaran turunan yang harus dikalibrasi diantaranya adalah:
c. Kecepatan : Tachomete
g. Luas : Planimetri
Mampu Baca Ulang ( Repeatability ) adalah kemampuan untuk menghasilkan nilai yang
sama dari hasil pengukuran yang dilakukan berulang dan identik (titik ukur dan waktu
yang relatif sama). Semakin kecil perbedaan hasil pengukuran berulangnya semakin baik
unjuk kerja dari instrumen ukur tersebut. Adapun dalam melakukan pengukuran berulang
harus memenuhi persyaratan:
Standar satuan ukur merupakan rujukan atau acuan yang digunakan untuk
mengkalibrasi standar untuk satuan ukuran lain yang tingkat akurasinya lebih rendah atau
alat ukur yang digunakan untuk mengukur /memeriksa karakteristik produk atau proses.
Standar
Internasional
Standar Nasional
Standar Acuan
Standar Kerja