Tugas MK
Tugas MK
Syarat Laporan
Agar laporan memberikan daya guna yang optimal, maka laporan harus memenuhi
syarat-syarat dan berisi informasi yang baik, sesuai kebutuhan bagi pimpinan atau pihak
yang berkepentingan untuk pengambil keputusan atau tindakan.
Syarat-syarat tersebut sebagai berikut:
a. Laporan harus benar dan obyektif
Laporan yang benar-benar obyektif akan mampu menggali dan menyajikan kondisi-
kondisi nyata, kemampuan pelaksanaan, kekurangan/hambatan yang terjadi dan lain-
lain. Apapun obyeknya, faktor laporan harus dapat dimengerti oleh si penerima. Data
yang dimasukkan harus erat hubungannya atau relevan dengan masalah yang akan
dikemukakan, sehingga keputusan yang akan diambil pimpinan banyak tergantung
pada kualitas laporan tersebut.
b. Laporan harus jelas dan cermat
Laporan harus memuat data yang diseleksi dari sekian banyak dan ragam data agar
permasalahan yang disampaikan cukup jelas dan tidak kabur. Informasi yang bebas
dari kesalahan dan tepat atu akurat akan lebih berguna bagi penerima laporan dalam
menilai permasalahan dan mengambil keputusan tindak lanjutnya. Penyusun laporan
harus menempatkan dirinya pada penerima/pembaca laporan sehingga susunan
kalimat, materi serta istilah yang digunakan harus dapat benar- benar dimengerti.
c. Laporan harus lengkap
Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan oleh kemampuan penyusun dalam
menghimpun, mengolah dan menyajikan masalah yang diperluakan, di samping cara
mengemukakannya yang komprehensif. Penyusunan laporan dalam bentuk uraian
yang komprehensif berdasarkan data yang selektif akan lebih lengakap jika disukung
oleh data pendukung seperti: data statistik, skema, foto, dan sebagainya.
Oleh karenanya laporan yang lengkap harus:
1) Mencakup segala segi dari masalah yang dikemukakan.
2) Uraiannya tidak memberikan kesempatan untuk menimbulkan masalah- masalah
atau pertanyaan baru.
3) Disertai data penunjang.
LAPORAN PELAKSANAAN
1. LAPORAN HARIAN
Pelaksana proyek harus membuat buku harian yang mencacat seluruh
rencana dan realisasi kegiatan pekerjaan yang selanjutnya akan dipakai
sebagai bahan penyusunan lapran harian. Laporan harian ini mencakup
informasi harian mengenai semua kelengkapan yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan, realisasi kemajuan pekerjaan,
perbandingan antara realisasi pekerjaan terhadap rencana kerja, dan
permasalahan yang ada, yang antara lain terdiri dari:
• Tenaga kerja: tugas, penempatan, dan jumlah;
• Bahan: jenis dan jumlah;
• Peralatan: jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi;
• Perubahan desain, gambar rencana;
• Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan;
• Realisasi pekerjaan, termasuk perbandingan dengan rencana
terhadap jenis dan kuantitas pekerjaan terlaksana;
• Cuaca dan kondisi alam yang mempengaruhi pelaksanaan;
• Dokumentasi foto hasil pelaksanaan pekerjaan, yang diambil dari
satu titik tetap untuk satu obyek yang sama;
• Permasalahan yang mempengaruhi produksi pekerjaan.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab
terjadinya keterlambatan pekerjaan.
Sebagai tambahan, laporan harian ini merupakan dasar bagi penyusunan
pelaporan lainnya. Oleh karena itu, suatu laporan harian yang lengkap dan
akurat akan sangat bermanfaat untuk keperluan penyusunan laporan
mingguan.
2. LAPORAN MINGGUAN
Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan fisik
pekerjaan (volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu
minggu dengan memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen
Kontrak, rencana kerja dan deviasi, hasil minggu yang lalu, dan kumulatif
pencapaian kemajuan fisik terakhir.
Selain hal tersebut di atas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa
atas identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan
mengelompokkan permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda
kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata
sesuai action plan yang telah ditetapkan dalam rapat mingguan.
Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan
dan akurasi laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan
sebelumnya.
3. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan mingguan
yang berisi hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan
bulanan ini juga sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian
laporan mingguan yang telah disusun sebelumnya.
Secara garis besar, laporan bulanan merupakan rangkuman informasi
mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis,
finansial, dan manajemen, yang antara lain terdiri dari:
• Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
• Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
• Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan
pekerjaan (kurva-S), serta deviasi yang terjadi;
• Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan;
• Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian,
• Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada);
• Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul beserta
upaya pemecahannya sesuai dengan hasil penetapan dalam rapat bulanan.
Seyogyanya, hal ini dibuat dalam suatu format yang berisi, antara lain:
o Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan deviasi yang
terjadi;
o Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat
penyelesaiannya;
o Tindak lanjut penyelesaian permasalahan, yang mencakup
penunjukan penanggung jawab dan batas waktu penyelesaian
permasalahan.
LAPORAN
URAIAN DIREKSI
HARIAN MINGGUAN BULANAN AKHIR
TEKNIS
Direksi Pekerjaan
Asli Asli Asli Asli Copy-3
(Pengguna Jasa)
Atasan Pengguna Jasa - - Copy-1 Copy-1 Asli
Atasan Langsung
- - Copy-2 Copy-2 Copy-1
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa (Kontraktor) Copy-1 Copy-1 Copy-3 - Copy-2
Direksi Teknis (Konsultan
Copy-2 Copy-2 Copy-4 - -
Supervisi)
Jumlah 3 3 5 3 4
LAPORAN PENGAWASAN
Laporan pengawasan pekerjaan jembatan diperlukan untuk mengendalikan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan, sehingga didapat hasil kerja yang sesuai
dengan bestek dan persyaratan teknis lainnya serta dapat diselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan yang
berlaku.
Pengawasan yang dilakukan menyangkut masalah kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
pelaksanaan sehingga terwujudnya bangunan dan kelengkapannya sesuai dengan
dokumen kontrak.
Secara keseluruhan lingkup yang masuk dalam pekerjaan pengawasan proyek adalah
meliputi :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Penggerakan (Motivating)
d. Pengawasan (Controlling)
Rencana terperinci adalah sebuah dokumen dimana di dalamnya terdapat segala sesuatu
yang direncanakan dari awal termasuk segala usaha yang dilakukan dalam menyelesaikan
proyek.
Secara umum lingkup pengawasan suatu proyek konstruksi adalah dalam kegiatan
membandingkan antara rencana dengan realisasi yang meliputi :
1. Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi
2. Pengawasan kesesuaian gambar dengan spesifikasi
3. Pengawasan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang diharapkan
4. Pengawasan biaya sesuai dengan biaya yang tersedia
5. Melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan
berlangsung.
o SASARAN DALAM PENGAWASAN
Untuk melaksanakan suatu jenis pekerjaan diperlukan sumberdaya, dengan demikian
pengawasan yang dilakukan diarahkan pada sumberdaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan bersangkutan yaitu :
1. Bahan
• Pengawasan terhadap mutu bahan, tanggal pengadaan, jumlah bahan yang dibeli
untuk suatu periode tertentu.
• Pengawasan terhadap penggunaan bahan.
2. Tenaga Kerja
• Pengawasan terhadap pengadaan jumlah tenaga dan kualifikasi tenaga tersebut.
• Pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja.
3. Peralatan
• Pengawasan terhadap mobilisasi peralatan, jumlah dan jenis peralatan.
• Pengawasan terhadap penggunaan peralatan, bahan bakar dan hasil kerja.
• Pengawasan terhadap pemeliharaan.
4. Hasil Kerja
• Pengawasan terhadap kemajuan hasil pelaksanaan.
• Pengawasan terhadap mutu hasil pelaksanaan.
5. Metode Kerja
Pengawasan terhadap metoda kerja yang dilakukan di lapangan apakah sesuai dengan
kondisi lapangan yang ada.
Laporan tugas inspektur lebih detail dari lingkup tugas yang menjadi tanggung
jawabnya laporan pemimpin proyek atau site Engineer merupakan kondisi secara
umum. Semua laporan harian tersebut merupakan arsip permanen pada penyelesaian
proyek.