Anda di halaman 1dari 87

PEMBUATAN PROTOTYPE SMART PARKING LIFT

SYSTEM BERBASIS ARDUINO

TUGAS AKHIR

IBNU NUZUL RAMADHAN


BP.1401052023

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2017
PEMBUATAN PROTOTYPE SMART PARKING LIFT
SYSTEM BERBASIS ARDUINO

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana muda


Ahli Madya dari Politeknik Negeri Padang

Ibnu Nuzul Ramadhan


BP. 1401052023

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2017
PEMBUATAN PROTOTYPE SMART PARKING LIFT
SYSTEM BERBASIS ARDUINO

Oleh
IBNU NUZUL RAMADHAN
BP. 1301052023

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Aprinal Adila Asril, ST., MT. Popy Maria, ST., MT.


NIP. 19690409 199303 1 002 NIP. 19720911 200003 1 001
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir yang berjudul Pembuatan Prototype Smart Parking


Lift System Berbasis Arduino ini telah disidangkan atau
dipertanggungjawabkan di depan tim penguji sebagai berikut, pada
hari Rabu 11 September 2017 di Program Studi D3 Teknik
Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang.

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Hadria Octavia, SST., M.Kom Ketua ............................


NIP. 19671005 199403 1 005

2. Zurnawita, ST., MT Sekretaris ............................


NIP. 19690125 199303 2 011

3. Sri Yusnita, ST., MT Anggota ............................


NIP. 19740612 200312 2 001

4. Aprinal Adila Asril, ST., M.Kom Anggota ...........................


NIP. 19690125 199303 2 011

Mengetahui:

Ketua Jurusan Ketua Program Studi


Teknik Elektro D3 Teknik Telekomunikasi

Afrizal Yuhanef, ST., M.Kom Firdaus Nursal, ST., MT.


NIP. 19640429 199003 1 001 NIP. 19781224 200501 1 003
Alhamdulillahirrabbil’alamin, atas ridho dan kuasa-Mu Yaa Allah

Kupersembahkan buah kerja keras kecil ku ini kepada:


Almarhumah Bunda dan Ayah yang telah merawatku sebelum lahir
hingga menyelesaikan jenjang pertama perguruan tinggi ini. Ketiga
saudariku Uni Fizah, Audy dan Nurul yang tetap setia berjuang demi
membanggakan orang tua dalam kesederhanaan. Mamak dan Etek
beserta keluarga yang telah menyokong dan mendoakanku. Keluarga
besar Syamsuir Dt. Nan Labiah dan Keluarga besar Sawi Hasan,
Uda-uda dan Uni-uni serta Adik-adikku yang kukasihi. Merekalah
sumber energi terbesarku.

Terima kasih juga kuucapkan kepada:


Kepada pembimbing tugas akhirku yang kece, Bapak Aprinal dan
Ibu Popy beserta tim penguji, Bapak Hadria, Ibu Zurnawita dan Ibu Sri
Yusnita dengan segala toleransi dan keramahannya. Kepada Bapak-Ibu
dosen dan teknisi Prodi DIII Teknik Telekomunikasi. Semoga segala
ilmu dan pengalaman yang dicurahkan menjadi amal baik bagi bapak
dan ibu kelak.

Selanjutnya kepada kawan kawan seperjuanganku yang akan


kurindukan layaknya saudara, BTC14, kalianlah sekelompok manusia
yang aku merasa beruntung Tuhan telah menggoreskan takdir-Nya
padaku. Rekan-Rekan Teknik Telekomunikasi 14 yang saling
menguatkan, gracias! Senior DIV 13 sebagai tempat mengadu ketika
TA. Keluarga besar Wamakom, dan BEM-KM PNP Kabinet Gennitria
atas ilmu yang kudapat dan semoga tak akan ku lupa.
Serta beberapa manusia baik dalam sosok bernama Rozi, Jody,
Ridho, Alfin, Andre, Shintia, Tiwi dan Velly. Juga kepada Putra dan
Fauzan yang telah membagi ilmunya atas terwujudnya pembuatan alat
ini. Dan terakhir kepada kedua adik BP ku, Nofri dan Ayu, terima kasih.

Thanking you all guys is never ever enough I guess. I only have a
small prayers that all of the love and support that you’ve been given
to me can lead you closer to Allah’s better plans. I’m sorry for all of
my mistakes and my sins. May Allah Bless us, aamiin.

Wassalam.
ABSTRAK

Pembuatan Prototype Smart Parking Lift System Berbasis Arduino

Ibnu Nuzul Ramadhan

Maraknya terjadi pencurian kendaraan bermotor serta kerusakan


kendaraan dikarenakan faktor iklim alam seperti bencana pada garasi
konvensional menimbulkan suatu dorongan bagi pemilik kendaraan agar dapat
mengatasi hal tersebut. Dengan menggunakan akses khusus serta memindahkan
garasi parkir mobil ke bawah basement, maka resiko-resiko tersebut dapat di
minimalisir.
Alat ini bekerja dengan mengkomunikasikan RFID reader dan inframerah
sebagai input.RFID reader MFRC522 berperan sebagai media autentikasi pemilik
kendaraan dengan mendaftarkan identitas kartu ke dalam sistem. Sementara
sensor inframerah IR-FC51 bekerja sebagaiinput sistem otomatis. Masukan-
masukan tersebut nantinya akan diolah pada Arduino Uno sebagai pengolah data
sistem cerdas yang nantinya akan bermuara pada pergerakan motor dc sebagai
motor lift dan LCD sebagai penampil informasi.
Kartu pemilik yang terdaftar nantinya akan memperoleh akses khusus untuk
memasuki area parkir di basement, sementara yang tidak terdaftar tidak
mendapatkan akses masuk. Di dalam lift terdapat sensor inframerah yang akan
mendeteksi keberadaan kendaraan di dalam lift dan secara otomatis akan
menaikkan dan menurunkan lift.

Kata kunci : Arduino, Sistem cerdas, Parkir, RFID, Inframerah, Basement.


ABSTRACT

Making of Prototype of Smart Parking Lift System in Arduino-Based

Ibnu Nuzul Ramadhan

High number of vehicle theft and damaged vehicle caused climate factor
such disasters on conventional garage has made an encouragement to the owners
to decrease those risks. By using special access and by putting the garage down to
the basement can be trusted way to minimalized those risks above.
This system works by communicate RFID reader and infrared sensor an
inputs. RFID reader MFRC522 has a role as authentication tool for vehicle
owners by manifest their card identities to the system. Meanwhile the infrared
sensors IR-FC51 work as the input of automatic system. All these inputs will be
proceeded by Arduino Uno as smart system data processor and ended by the
movement of the dc motor as the lift motor and LCD as the information displayer.
The registered owner card will get a special access to entering parking lot on
basement, while the users that didn’t have registered card has no access to enter.
Inside the lift, there will be infrared sensors to detect the vehicle on the lift and
automatically will moved the lift upside or downside.

Keywords: Arduino, Smart system, Parking, RFID, Infrared, Basement.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat serta pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tugas akhir ini merupakan syarat

wajib bagi setiap mahasiswa Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan

Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang untuk dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan Diploma Tiga program studi Teknik Telekomunikasi.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, baik berupa dukungan, dorongan dan motivasi,dari masa perkuliahan

sampai pada penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan

lancar dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Aprinal Adila, ST., M.Kom., selaku Pembimbing I Tugas Akhir

yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan toleransi untuk

mengarahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Popy Maria selaku Pembimbing II Tugas Akhir sekaligus Pembimbing

Praktik Kerja Lapangan yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan

pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Bapak H. Afrizal Yuhanef, S.T., M.Kom. selaku Ketua Jurusan Teknik

Elektro Politeknik Negeri padang.

4. Bapak Firdaus Nursal, ST., M.T selaku Ketua Program Studi DIII Teknik

Telekomunikasi.

iv
5. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan

material dan moral.

6. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Politeknik Negeri Padang serta teknisi-

teknisi yang telah turut serta membantu dalam proses perkuliahan hingga

tahap penyelesaian Tugas Akhir ini.

7. Rekan-rekan TC angkatan 2014 khususnya BTC’14 yang seperjuangan

selama tiga tahun ini, terima kasih atas dukungan, motivasi dan sarannya.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf

apabila sekiranya masih terdapat kesalahan dan keganjalan dalam penulisan Tugas

Akhir ini. Penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat

bagi pengembangan ilmu untuk dikemudian hari.

Padang, Oktober 2017

Ibnu Nuzul Ramadhan

v
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................3
1.4 Tujuan.....................................................................................................3
1.5 Manfaat...................................................................................................3
1.6 Metode Penulisan Tugas Akhir ..............................................................4
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI PROTOTYPE SMART PARKING LIFT
SYSTEM BERBASIS ARDUINO .........................................................................6
2.1 Sistem Cerdas .........................................................................................6
2.1.1 Smart Home ......................................................................................7
2.2 Arduino Uno...........................................................................................8
2.3 Radio Frequency Identification (RFID) ...............................................10
2.3.1 RFID Tag ........................................................................................10
2.3.2 RFID Reader...................................................................................11
2.4 Sensor Inframerah ................................................................................12
2.5 Liquid Crystal Display (LCD)..............................................................13
2.5.1 Modul Integrated Inter Circuit (I2C) .............................................16
2.6 Relay.....................................................................................................16
2.7 Motor DC .............................................................................................18
2.8 Buzzer ...................................................................................................19
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ............................21
3.1 Perancangan Prototype.........................................................................21
3.1.1 Perancangan Sistem Keseluruhan ...................................................21
A. Diagram Blok Sistem .....................................................................22

x
B. Flowchart........................................................................................23
C. Prinsip Kerja Alat ...........................................................................26
3.1.2 Perancangan Perangkat Keras.........................................................27
A. Rangkaian RFID.............................................................................27
B. Rangkaian Sensor Inframerah ........................................................30
C. Rangkaian LCD ..............................................................................31
D. Rangkaian Buzzer ...........................................................................32
E. Rangkaian Motor DC......................................................................32
3.2 Pembuatan Sistem ................................................................................33
3.2.1 Pembuatan Perangkat Keras ...........................................................34
A. Rangkaian RFID.............................................................................34
B. Rangkaian Sensor Inframerah ........................................................34
C. Rangkaian LCD ..............................................................................35
D. Rangkaian Buzzer ...........................................................................36
E. Rangkaian Motor DC......................................................................36
3.2.2 Pembuatan Perangkat Lunak...........................................................37
3.2.3 Pembuatan Mekanik........................................................................38
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ...........................................................41
4.1 Pengujian Sistem ..................................................................................41
4.1.1 Pengujian RFID..........................................................................41
4.1.2 Pengujian Sensor Inframerah .....................................................44
4.1.3 Pengujian LCD...........................................................................46
4.2 Analisis Sistem.....................................................................................48
4.2.1 Analisis Hasil Pengujian RFID ..................................................48
4.2.2 Analisis Hasil Pengujian Sensor Inframerah..............................49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................51
5.1 Kesimpulan...........................................................................................51
5.2 Saran.....................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Arduino Uno.....................................................................................8


Gambar 2.2 Bagian-Bagian Arduino Uno............................................................8
Gambar 2.3. RFID Tag........................................................................................11
Gambar 2.4. RFID Reader ..................................................................................12
Gambar 2.5. Sensor Inframerah ..........................................................................13
Gambar 2.6. Skema LCD 16 x 2 .........................................................................14
Gambar 2.7. Relay dan Skematik Relay..............................................................17
Gambar 2.8. Modul Relay ...................................................................................17
Gambar 2.9. Bagian-bagian motor DC................................................................18
Gambar 2.10. Prinsip kerja motor DC ..................................................................19
Gambar 2.11. (a) Bentuk fisik buzzer tampak atas (b) Bentuk fisik buzzer
tampak samping..............................................................................19
Gambar 3.1. Diagram Blok Keseluruhan Sistem ................................................22
Gambar 3.2. Flowchart Arah Masuk Kendaraan ................................................24
Gambar 3.3. Flowchart Arah keluar Kendaraan. ................................................25
Gambar 3.4. RFID Reader dan RFID Tag ..........................................................28
Gambar 3.5. Rangkaian RFID dengan Arduino ..................................................29
Gambar 3.6. Rangkaian Sensor Inframerah ........................................................30
Gambar 3.7. Rangkaian LCD ..............................................................................31
Gambar 3.8. Rangkaian Buzzer ...........................................................................32
Gambar 3.9. Rangkaian Motor DC .....................................................................33
Gambar 3.10. Hasil Rangkaian Modul RFID ke Arduino.....................................34
Gambar 3.11. Hasil Rangkaian Sensor Inframerah ...............................................35
Gambar 3.12. Hasil Rangkaian LCD.....................................................................35
Gambar 3.13. Hasil Rangkaian Buzzer..................................................................36
Gambar 3.14. Hasil Rangkaian Relay yang Dihubungkan ke Motor DC .............37
Gambar 3.15. Aplikasi Pemrograman Arduino.....................................................38
Gambar 3.16. Hasil Akhir Pembuatan Prototype..................................................40
Gambar 4.1. Pengujian RFID Tag A...................................................................42
Gambar 4.2. Pengujian RFID Tag B ...................................................................42

xii
Gambar 4.3. Pengujian RFID Tag C ...................................................................43
Gambar 4.4. Hasil Pengujian Sensor “A” pada Serial Monitor ..........................45
Gambar 4.5. Hasil Pengujian Sensor “B” pada Serial Monitor...........................45
Gambar 4.6. Program Pengujian LCD ................................................................47
Gambar 4.7. Hasil Pengujian LCD......................................................................47

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemasangan RFID reader dengan Arduino……………... .................29


Tabel 3.2 Pemasangan Sensor Inframerah pada Arduino ...................................30
Tabel 3.3 Pemasangan Rangkaian LCD Arduino ...............................................31
Tabel 4.1 Pembacaan RFID Tag pada Jarak Tertentu.........................................43
Tabel 4.2 Pengujian Sensor Inframerah “A”.......................................................46
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Inframerah “B” .......................................................46

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kendaraan merupakan suatu alat bagi manusia untuk dapat berpindah dari satu

tempat ke tempat lain dengan memangkas waktu tempuh dan tenaga. Namun pada

saat ini kendaraan bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dimiliki masyarakat

umum. Berbagai kemudahan baik dalam bidang finansial maupun fitur yang

ditawarkan sangat menarik minat masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi.

Ditunjang dengan naiknya perekonomian, maka daya beli masyarakat terhadap

kendaraan pribadi pun semakin meningkat, sehingga laju kencang daya beli

masyarakat terhadap kendaraan pribadi pun tidak dapat dihentikan.

Namun cepatnya pertumbuhan angka pemilik kendaraan bermotor di atas tidak

diiringi dengan luasnya lahan sehingga menimbulkan permasalahan. Banyak

kendaraan yang memparkirkan kendaraannya di jalan sehingga menimbulkan

kemacetan. Selain itu, faktor iklim terkadang juga dapat merusak kendaraan seperti

pohon tumbang, badai, dan sebagainya.

Di lain hal perkembangan teknologi saat ini sangatlah cepat. Otomatisasi di

segala bidang dapat dilakukan dengan menerapkan sistem cerdas. Hal tersebut tidak

terkecuali dengan penerapan sistem cerdas pada rumah atau dengan yang lebih

dikenal dengan “smart home”. Smart home dapat diterapkan di berbagai bidang di

dalam rumah dengan mempertimbangkan efektifitas penggunaannya.

1
2

Sistem smart home yang akan dibuat pada tugas akhir ini dapat

berfungsi sebagai peningkatan efektifitas penggunaan lahan untuk parkir dan

keamanan kendaraan dirumah. Seringnya terjadi pencurian kendaraan dan tingginya

angka bencana alam yang disebabkan faktor iklim di daerah padat pemukiman serta

kurangnya tingkat sekuritas parkir garasi konvensional yang mengakibatkan

kerugian secara materil maupun psikis bagi pemilik kendaraan. Beberapa kasus

tersebut melatarbelakangi tujuan pembangunan prototype parkir pintar pada sistem

smart home ini. Dengan menggunakan kartu identitas elektronik sebagai media

komunikasi dan pengamanan kendaraan, lift sebagai media pemindah, serta

basement sebagai lahan parkir kendaraan, sistem parkir pintar ini akan sangat efektif

digunakan pada rumah dengan kendaraan lebih dari satu unit. Parkir pintar ini

tentunya dapat meminimalisir tingkat kejahatan pencurian kendaraan bermotor. Tak

hanya itu, prototype ini diharapkan mampu membuktikan kelebihannya dari parkir

bawah tanah biasa dengan melindungi kendaraan dari gengguan seperti yang berasal

dari faktor iklim.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana membuat prototype smart parking system yang memiliki

kemampuan untuk menaikkan dan menurunkan lift kendaraan menggunakan

Arduino Uno sebagai peningkatan efektifitas penggunaan lahan untuk parkir?

2. Bagaimana penggunaan RFID reader dan sensor inframerah sebagai input media

pengontrolan lift?
3

3. Bagaimana pembuatan sistem mekanik secara keseluruhan.

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam penulisan laporan ini terdapat beberapa batasan mengingat terdapat

perangkat keras maupun lunak yang akan digunakan, maka penulis dibatasi oleh hal

berikut :

1. Arduino Uno sebagai media input program dan output perintah program.

2. Untuk pemindai identitas kendaraan dan komunikasi pengangkatan lift dan

motor servo digunakan RFID MFRC522 module dan kartu elektronik.

3. Untuk otomatisasi pembukaan dan penutupan lift menggunakan sensor

inframerah.

1.4 TUJUAN

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah Pembuatan Prototype Smart Parking

Lift System Berbasis Arduino yang merupakan salah satu penerapan Smart Home

System yang berfungsi sebagai peningkatan efektifitas penggunaan lahan parkir dan

sistem pengamanan parkir kendaraan bermotor. Prototype ini juga bertujuan untuk

mengoptimalkan penggunaan RFID dan inframerah sebagai input pengontrolan lift

serta merencanakan pembuatan mekanik yang efisien dan sesuai dengan peralatan

yang digunakan.

1.5 MANFAAT

Adapun manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah :


4

1. Menerapkan sebuah sistem smart home parking system yang mampu

mengoptimalkan lahan parkir yang sempit dengan memindahkannya ke bawah

permukaan tanah (basement).

2. Mengoptimalkan arduino pada sistem smart home sebagai

pengontrol dan pengumpul data.

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kontrol otomatis dan

pengetahuan tentang penerapannya dalam kehidupan nyata.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan pembuatan tugas akhir, manfaat pembuatan tugas

akhir, metode penulisan tugas akhir, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori dasar yang digunakan sebagai bahan acuan dalam

pembuatan Pembuatan Prototype Smart Parking Lift System berbasis

Arduino, serta source code yang perlu diketahui untuk mempermudah

dalam memahami sistem kerja aplikasi ini.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

Merecanakan dan membuat sistem mulai dari flowchart hingga

Pembuatan Prototype Smart Parking Lift System berbasis Arduino.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang pengujian alat dan analisis sistem serta

pembahasan prinsip kerja perangkat secara keseluruhan.


5

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang simpulan secara keseluruhan dari alat yang

dibuat dan saran agar alat ini dapat dikembangkan lebih baik
BAB II
LANDASAN TEORI PROTOTYPE SMART PARKING LIFT SYSTEM
BERBASIS ARDUINO

2.1 Sistem Cerdas

Sistem cerdas merupakan suatu ilmu metode kendali yang dikembangkan

untuk mengembangkan karakteristik-karakteristik penting dari kecerdasan

manusia. Karakteristik-karakteristik tersebut diantaranya adaptasi dan belajar,

perencanaan di bawah suatu kondisi dengan ketidakpastian yang tinggi dan

kemampuan menangani data dengan jumlah besar. [ ]

Kendali cerdas mempunyai tingkat-tingkat, di mana pada tingkat yang

paling bawah adalah kendali konvensional yang sifatnya presisi, yang mana

kendali tersebut melakukan pengendalian secara rinci dan teliti berdasarkan

masukan dari kendali pada tingkat yang lebih tinggi bersifat koordinatif dengan

tingkat kepersisian yang lebih rendah. Dengan demikian sistem cerdas memiliki

ciri kemampuan otonomi, yaitu memiliki kemampuan perencanaan yang lebih

mandiri untuk melaksanakan tugas, dengan cara membagi tugas yang diberikan

oleh pengguna sistem cerdas itu menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Tugas-tugas

tersebut dikoordinasi oleh kendali dengan tingkat yang lebih tinggi agar tugas

besar dapat diselesaikan dengan baik. [ ]

Sistem cerdas mampu bertindak secara tepat pada sistem yang

lingkungannya yang tidak menentu di mana tindakan itu akan meningkakan

kemungkinan berhasil pada sub-tugas yang kemudian dengan fungsi koordinasi

akan mampu meningkatkan keberhasilan sistem secara umum.

[ ]
Komponen utama dari kendali cerdas memiliki ciri-ciri

6
7

1. Sistem cerdas minimal mampu mendeteksi lingkungan dan dapat

mengambil keputusan serta pengendalian.

2. Sistem cerdas dengan tingkat yang lebih tinggi memiliki kemampuan

mengenali suatu objek dan peristiwa, menyajikan suatu pengetahuan di

model dunia serta memberikan alasan yang tepat tentang perencanaan masa

depan.

3. Pada sistem yang lebih canggih lagi maka sistem akan mampu merasakan

dan mengerti, dan memilih sesuatu dengan bijak, dan bertindak secara

berhasil meskipun banyak terjadi perubahan lingkungan.

4. Sistem cerdas haruslah terus tumbuh dan berkembang baik dalam

kemampuan mengatasi masalah maupun melalui pengumpulan pengetahuan,

bagaimana memilahnya, dan kemudian memutuskan dan mengirimkan

sinyal kendali. [ ]

2.1.1 Smart Home

Smart home di definisikan sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan

komputasi data dan teknologi informasi yang dapat merespon kebutuhan penghuni

rumah, bekerja dengan mengandalkan efisiensi, otomatisasi perangkat,

kenyamanan, keamanan, penghematan, dan hiburan yang bisa didapatkan melalui

manajemen teknologi dalam rumah dan koneksi ke dunia luar. Dalam operasinya,

smart home dibantu oleh komputer untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang

diinginkan secara otomatis dan sudah teprogram. Perintah dan sistem kendali

smart home dapat dilakukan dengan suara, remote kontrol dengan kendali jarak

jauh, tepukan tangan, sensor, dan sebagainya.


8

2.2 Arduino Uno

Arduino merupakan sebuah papan mikrokontroler yang bisa diprogram

dengan mudah. Program di arduino disebut sketch. Arduino Uno adalah board

sistem minimum dengan menggunakan microcontroller ATmega328 jenis AVR.

Arduino Uno memiliki 14 digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan

untuk PWM output), 6 analog input, 16 MHz osilator kristal, USB connection,

power jack, ICSP header dan tombol reset.[4] Bentuk fisik dan bagian-bagian dari

Arduino Uno R3 tampak dari atas dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2.

[3]

Gambar 2.1 Arduino Uno [ ]

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Arduino Uno [ ]


9

Beberapa bagian penting di papan arduino:

1. IC Mikrokontroler Atmega328 yang dipasang pada header socket

merupakan otak papan Arduino yang bisa dilepas.

2. Konektor USB (Universal Serial Bus) yang dapat digunakan untuk

menghubungkan Arduino dengan PC sekaligus bisa sebagai sumber

tegangan.

3. Konektor catu daya berfungsi untuk menghubungkan ke sumber tegangan

eksternal. Konektor ini dapat menerima tegangan +7V hingga +12V.

4. Pin digital yang digunakan untuk menerima atau mengirim isyarat digital,

direpresentasikan dalam bentuk tegangan 5V (High) dan 0V (Low).

Beberapa pin digital yang dinamai pin PWM digunakan sebagai output

analog, ada 6 pin PWM yaitu 2, 5, 6, 9, 10, 11.

5. Pin analog adalah pin yang dipakai untuk menerima data analog.

6. Pin sumber tegangan adalah pin yang memberikan catu daya kepada pin-pin

lain yang membutuhkannya.

a) Vin, berasal dari voltage in, adalah pin yang memberikan tegangan sama

dengan tegangan luar yang diberikan ke papan Arduino.

b) GND, berasal dari ground. Dengan jumlahnya ada 3. 2 pin GND terletak

disamping pin 5V dan 1 lagi di sebelah pin digital 13.

c) 5V berisi tegangan 5V.

d) 3.3V berisi tegangan 3,3V.

7. LED yang ada berjumlah 4. Fungsi masing-masingnya adalah sebagai

berikut:
10

a) ON akan menyala ketika papan Arduino diberi sumber tegangan.

b) RX dan TX menyatakan data sedang dikirim dan diterima oleh papan

Arduino.

c) L adalah LED yang terhubung ke pin 13.

8. Tombol Reset akan membuat sketch dijalankan ulang. Kadangkala, instruksi

yang diberikan di Arduino tidak normal, maka tombol reset yang ditekan

akan membuat sistem di-reset dan diaktifkan kembali. [ ]

2.3 Radio Frequency Identification (RFID)

RFID adalah singkatan dari Radio Frequency Identification. RFID

merupakan sistem pengenalan tanpa kabel melalui frekuensi radio yang dapat

mengambil data tanpa harus bersentuhan seperti barcode dan magnetic card

seperti ATM. Sebagai metode pengidentifikasian objek maka RFID dapat

digunakan untuk menyimpan atau menerima data menggunakan alat bernama

RFID tag atau transponder. [ ]

2.3.1 RFID Tag

RFID Tag adalah alat yang akan dikenali oleh RFID reader. RFID tag pasif

lebih banyak digunakan karena murah dan mempunyai ukuran lebih kecil. RFID

tag dapat berupa perangkat read-only yang berarti hanya dapat dibaca saja

ataupun perangkat read-write yang berarti dapat dibaca dan ditulis ulang untuk

diperbaharui. RFID tag dapat dilihat pada gambar 2.3: [ ]


11

Gambar 2.3. RFID Tag [ ]

RFID tag mempunyai dua bagian penting, yaitu:

1. IC atau kepanjangan dari Integrated Circuit

Berfungsi menyimpan dan memproses informasi, modulasi dan demodulasi

sinyal RF, mengambil tegangan DC yang dikirim dari RFID reader melalui

induksi, dan beberapa fungsi khusus lainya.

2. Antena

Berfungsi menerima dan mengirim sinyal RF.

RFID Tag hanya berisi sebuah tag yang unik dan berbeda satu dengan yang

lainnya. Jadi Informasi mengenai obyek yang terhubung ke tag ini hanya

diterdapat pada sistem atau database yang terhubung pada RFID reader. [ ]

2.3.2 RFID Reader

RFID reader merupakan alat pembaca RFID Tag. Jalur gelombang

RFID yang paling banyak dipakai adalah jalur UHF ada frekuensi 865-

868 MHz dan 902-928 MHz. Kode yang ditulis pada tag berupa 96 bit data

yang berisi 8 bit header, 28 bit nama organisasi pengelola data, 24 bit kelas objek

(misal untuk identifikasi jenis produk) dan 36 bit terakhir adalah nomor seri yang

unik untuk tag. Kode tersebut dipancarkan melalui sinyal RF dengan urutan yang

telah standar. Gambar 2.4 merupakan bentuk fisik RFID Reader. [ ]


12

Gambar 2.4 RFID Reader [ ]

Tag dapat dibaca jika lewat di dekat pembaca, bahkan jika itu ditutupi oleh

obyek atau tidak terlihat. Tag dapat dibaca dalam wadah, karton , kotak atau

lainnya, dan tidak seperti barcode, RFID tag dapat sekaligus dibaca ratusan

ID pada suatu waktu. RFID juga tahan air dan gesekan karena biasanya dikemas

dalam chip yang dimasukkan kedalam bodi obyek yang dipasang RFID. [ ]

2.4 Sensor Inframerah

Menurut Muvida (2010), sensor inframerah merupakan piranti yang

mengubah besaran-besaran fisis seperti magnetik, radiasi, mekanik dan termal

menjadi besaran listrik. Komponen utama pembentuk sensor adalah struktur

sensor, teknologi manufaktur, dan algoritma pengolah sinyal, hal inilah yang

menentukan kemampuan suatu sensor.

Sensor inframerah menggunakan catu daya 5V, berguna untuk mendeteksi

halangan dengan memancarkan gelombang inframerah dan tidak terpengaruh

oleh cahaya lampu maupun sinar matahari. Pada sensor inframerah ini terpasang

satu pemancar dan satu penerima.


13

Gambar 2.5 Sensor Inframerah

2.5 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan suatu piranti yang berfungsi

sebagai tampilan. Terdapat dua jenis LCD, yaitu LCD karakter dan LCD grafik.

LCD karakter digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti

televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang

dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat

berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan

status kerja alat. Skema dan pin LCD dapat dilihat pada gambar 2.6. Adapun fitur

yang disajikan dalam LCD ini adalah :

1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

3. Terdapat karakter generator terprogram.

4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

5. Dilengkapi dengan back light. [ ]


14

Vcc VLCD Pin Data


RS RW A K
Vss E

Gambar 2.6. Skema LCD 16 x 2. [ ]

Berdasarkan gambar 2.6, fungsi setiap pin/jalur input dan kontrol dalam

suatu LCD (Liquid Cristal Display) adalah :

1. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin

ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat

dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti

mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

2. Pin Vss berfungsi sebagai Ground.

3. Pin Vcc berfungsi sebagai tegangan input dengan catu 5 volt DC.

4. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan

jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan

yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

5. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

6. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
15

7. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan trimpot 5Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke

ground.

8. Pin A sebagai tegangan positif untuk lampu latar (backlight), 4-4,2 volt.

9. Pin K sebagai ground untuk lampu latar (backlight). [ ]

Dalam modul Liquid Cristal Display (LCD) terdapat microcontroller yang

berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter Liquid Cristal Display (LCD).

Microntroller pada suatu Liquid Cristal Display (LCD) dilengkapi dengan memori

dan register. Memori yang digunakan microcontroller internal LCD adalah:

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori

tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan

memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari

karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori

untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan

karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan

pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal

mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter

dasar yang ada dalam CGROM. [ ]

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah:

1. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat


16

proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid

Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.

2. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari

atau ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan

data tersebut ke DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur

sebelumnya. [ ]

2.5.1 Modul Integrated Inter Circuit ( I2C)

Modul I2C berfungsi untuk mengurangi input yang dipakai saat

menggunakan LCD. LCD yang semula memakai 8 kaki, bisa berkurang dengan

menggunakan 2 kaki saja.

Fungsi dan hubungan dalam menghubungkan I2C ke Arduino adalah:

1. GND, dihubungkan ke ground pada Arduino.

2. VCC, dihubungkan ke Power Supply 5V DC.

3. SDA, dihubungkan ke pin analog A4.

4. SCK, dihubungkan ke pin analog A5.

2.6 Relay

Relay adalah sebuah saklar yang di kendalikan oleh arus. Relay memiliki

sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti dan arus

nominal yang harus dipenuhi output rangkaian pendriver atau pengemudinya.

Arus yang digunakan pada rangkaian adalah arus DC. [ ]

Relay adalah saklar elektronik yang dapat dikendalikan atau dikontrol

dengan menggunakan perangkat elektronik lainnya. Sebuah relay tersusun atas

kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas), dan 2 kontak elektronik 14


17

(normally close dan normally open). Pada gambar 2.7 merupakan bagian-bagian

dan skematik Relay.

Gambar 2.7 Relay dan skematik Relay

Pada dasarnya prinsip kerja relay adalah: ketika Coil mendapat energi

listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik saklar yang

berpegas, dan kontak elektronik akan berpindah posisi. Relay pada rangkaian

elektronika biasanya digunakan sebagai suatu pengontrolan sistem bertegangan

tinggi dengan tegangan yang kecil, sebagai contoh pada alat yang dibuat oleh

penulis, relay digunakan untuk mengontrol (mematikan ataupun menyalakan)

lampu dan pemanas air yang memiliki tegangan AC 220volt, dengan

menggunakan control dari arduino yang memiliki tegangan VCC hanya sebesar

5volt DC.

Gambar 2.8 Modul Relay


18

2.7 Motor DC

Motor DC adalah sebuah motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi

energi mekanik. Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan

magnet dan konduktor pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun

motor elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik. Pada motor DC kumparan

medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut

rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan jangkar dalam

pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah

pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. [ ]

Motor DC sering dimanfaatkan sebagai penggerak pintu geser otomatis dan

dalam rangkaian robot sederhana. Bagian-bagian motor DC dapat dilihat pada

gambar 2.9.

Gambar 2.9. Bagian-bagian motor DC. [ ]

Pada Motor DC jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet

di sekitar konduktor. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika

ada arus mengalir pada konduktor tersebut. Arah medan magnet ditentukan oleh

arah aliran arus pada konduktor. Dapat dilihat pada gambar 2.10:
19

Gambar 2.10. Prinsip kerja motor DC [ ]

2.8 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah

getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir

sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang

pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi

elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari

arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma

maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolakbalik

sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. [ ]

(a) (b)
Gambar 2.11 (a) Bentuk fisik buzzer tampak atas (b) Bentuk fisik buzzer tampak
samping.
20
BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Perancangan Prototype

Pada bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan

prototype lift kendaraan yang mampu membawa kendaraan naik dan turun dari dan ke

arah basement dengan menggunakan akses kartu elektronik dan inframerah, sehingga

efektifitas penggunaan lahan dan keamanan kendaraan dari faktor lingkungan dan

kriminalitas dapat ditingkatkan. Pada perancangan sistem ini meliputi perancangan

perangkat perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software).

Perancangan ini bertujuan untuk:

1. Menentukan cara kerja dari alat yang dirancang.

2. Menentukan komponen-komponen yang diperlukan.

3. Sebagai pedoman pembuatan alat.

4. Meminimalisir kesalahan dalam proses pembuatan alat.

5. Alat yang dihasilkan berfungsi dengan baik.

Perancangan sistem ini terdiri atas 3 tahap, yaitu:

1. Perancangan Sistem Keseluruhan.

2. Perancangan Perangkat Keras.

3. Perancangan Mekanik.

3.1.1 Perancangan Sistem Keseluruhan

Perancangan sistem bertujuan untuk merencanakan perangkat dan program yang

akan diisikan ke dalam perangkat keras sehingga nantinya akan membentuk sebuah

21
22

kontrol sistem cerdas. Pengerjaan tahap ini akan menentukan seperti apa penerapan

skema yang telah direncanakan.

A. Diagram Blok Sistem

Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam

perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui

prinsip kerja keseluruhan rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah

memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian,

sehingga akan terbentuk suatu sistem yang sesuai dengan perancangan

sebelumnya. Diagram blok sistem parkir cerdas dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Blok Keseluruhan Sistem

Penjelasan dari gambar 3.1 adalah:

1. RFID Tag adalah kartu yang akan diinduksikan dan diidentifikasi oleh

modul RFID Reader.


23

2. RFID Reader merupakan modul pembaca data yang masuk dari kartu

RFID.

3. IR-FC51 adalah sensor inframerah sebagai pendeteksi kendaraan.

4. Limit switch sebagai penukaran logikadigital pada pergerakan motor.

5. Arduino Uno sebagai perangkat pengolah data dari modul RFID dan

sensor inframerah.

6. Modul Relay berperan sebagai switch pada motor DC.

7. Motor DC digunakan sebagai motor penggerak lift.

8. I2C sebagai modul penyederhanaan rangkaian LCD.

9. LCD 16×2 sebagai media penampil informasi.

10. Buzzer sebagai media output bunyi dan alarm ketika alat dijalankan.

B. Flowchart

Flowchart adalah bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan

urutan proses secara mendetail dan hubungan suatu proses dengan proses lainnya

dalam suatu sistem.

Flowchart nantinya akan mempengaruhi proses pembuatan program ke alat

yang akan dibuat. Dari flowchart yang dibuat nantinya, proses penkgkodean program

ke dalam mikrikontroler akan dimasukkan secara berurutan.

Pada prototype ini terdapat dua skema yang dijalankan, yaitu skema kendaraan

masuk area parkir ke basement dan skema keluar area parkir dari basement.

Oleh karena itu ada dua flowchart atau alur jalannya secara berurutan. Berikut

Flowchart pada prototype alat ini:


24

Gambar 3.2 Flowchart arah masuk kendaraan.


25

Gambar 3.3 Flowchart arah keluar kendaraan.


26

C. Prinsip Kerja Alat

Adadua masukan dari sistem parkir cerdas ini, yaitu RFID dan sensor inframerah.

Keluaran dari kedua input ini adalah LCD dan pergerakan motor atau lift. Skema parkir

ini terdiri dari dua arah, yaitu arah masuk atau mengarahkan kendaraan masuk ke

basement dan arah keluar atau mengarahkan kendaraan keluar dari basement.

Berdasarkan flowchart, berikut prinsip kerja alat ini.

 Arah Masuk Area Parkir

Gambar 3.2 merupakan skema kendaraan masuk. Alat ini menggunakan modul

RFID Mifare RC522 modul untuk mendeteksi kartu RFID yang mempunyai

frekuensi 13,56 MHz. Kemudian prinsip kerja alat ini adalah RFID reader ini

dipasang dan pada jarak 0,05 mm sampai 6 cm akan menerima gelombang radio

dari kartu RFID tag jika sesuai dengan frekuensi RFID Mifare RC522 akan di proses

pada Arduino seperti pada diagram blok gambar 3.1. Kode atau ID kartu pengguna

akan didaftarkan ke dalam Arduino, dengan demikian hanya pemilik kartu yang

terdaftar yang memiliki akses khusus keluar dan masuk areal parkir di dalam

basement. Apabila kartu terdaftar pada Arduino, maka LCD akan menampilkan

“Akses Diterima” dan kemudian lift akan naik ke permukaan tanah untuk

membuka pintu masuk kendaraan ke dalam lift. Setelah lift terangkat, kendaraan

akan masuk kedalam lift dan berhenti di sebelah sensor inframerah “A”. Sensor

akan mendeteksi keberadaan kendaraan di dalam lift dan akan memperoleh data

kondisi limit switch A yang berada pada bagian atas motor. Apabila limit switch A

tertutup, maka motor akan bergerak ke bawah menuju basement.


27

 Arah Keluar Area Parkir

Ketika kendaraan ingin keluar dari basement, kendaraan tersebut harus

masuk kembali ke dalam lift. Ketika sudah berada di dalam lift, maka kendaraan

akan melewati sensor inframerah “B” yang posisinya permanen di basement..

Masukan dari kedua sensor inilah yang nanti akan dicocokkan dengan kondisi sensor

“A” dan limit switch B yang berada di dasar basement. Apabila limit switch tersebut

dalam keadaan tertutup dan sensor “A” mendeteksi kendaraan di dalam lift, maka

otomatis motor akan membawa lift naik ke permukaan tanah. Setelah lift mencapai

posisinya dan sensor “A” tidak mendeteksi kendaraan di dalam lift, maka setelah

diberi delay selama lima detik motor akan otomatis turun ke posisi nol di basement.

3.1.2 Perancangan Perangkat Keras

Perancangan perangkat keras bertujuan untuk merencanakan rangkaian kontrol

sistem cerdas. Tahap ini berguna sebagai langkah efesiensi kerja serta mengurangi

tingkat kekeliruan ketika merangkai perangkat kontrol tersebut.

A. Rangkaian RFID

Perangkat RFID yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu RFID Mifare

RC522 dengan spesifikasinya:

1. Frekuensi kerja 13,56 MHz.

2. Jarak pembacaan kartu 1-10 cm.

3. Protocol akses: SPI (Serial Peripheral Interface) 10 Mbps.

4. Kecepatan transmisi RF: 424 kbps (dua arah/bidirectional) / 848 kbps

(unidirectional).
28

5. Catu daya 3,3 volt.

6. Konsumsi arus 13-26 mA.

Implementasi perangkat keras RFID terbagi menjadi 2 yaitu:

1. RFID Reader

RFID reader ditempatkan pada pintu masuk dan pintu keluar parkir

karena RFID reader berfungsi untuk membaca RFID tag agar memberikan masukan

kepada Arduino dan sesuai program akan di proses oleh Arduino. Prinsip kerja dari

RFID reader sendiri akan mengirimkan sinyal gelombang elektromagnetik ke RFID

tag¸lalu RFID reader akan menerima gelombang elektromagnetik yang berisi

informasi kode unik yang ada pada IC RFID tag.

2. RFID tag

RFID tag merupakan kartu elektronik yang dimiliki oleh pemilik

kendaraan atau pengguna area parkir sebagai alat untuk dapat memperoleh akses

memasuki basement. RFID tag ini apabila diinduksikan pada RFID reader sesuai

jarak yang ditentukan akan memberikan respon kepada RFID reader dan

sesuai program pada Arduino akan membuka pintu masuk kedalam lift. RFID reader

beserta RFID tag dapat dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 RFID Reader dan RFID Tag


29

Untuk dapat dibaca dan memberikan masukan kepada Arduino agar

dapat diproses sesuai program perlu adanya rangkaian yang menghubungkan

RFID dan Arduino seperti gambar 3.5

Gambar 3.5 Rangkaian RFID dengan Arduino

Tabel 3.1 Pemasangan RFID reader dengan Arduino

RFID ARDUINO

SDA Pin 10/ Configurable

MISO Pin 12/ ICSP-1.

MOSI Pin 11/ ICSP-4.

SCK Pin 13/ ISCP-3

GND GND

RESET Pin 9/ Configurable

VCC 5V
30

B. Rangkaian Sesnsor Inframerah

Sensor inframerah bertindak sebagai pendeteksi kendaraan yang ingin masuk

atau keluar. Ada dua unit modul sensor inframerah yang digunakan, yaitu sensor

inframerah “A” dan sensor inframerah “B” terletak di dinding lift dan lantai

basement.

Tabel 3.2 Pemasangan Sensor Inframerah pada Arduino

Sensor “A” Sensor “B” Arduino

OUT OUT Port A0 dan Port A1

VCC VCC 5V

GND GND GND

Gambar 3.6 Rangkaian Sensor Inframerah


31

C. Rangkaian LCD

LCD berfungsi sebagai penampil informasi ketika akses kartu diterima atau

tidak diterima.

Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan port pada arduino, rangkaian LCD

sebaiknya dihubungkan dengan I2C (Inter Integrated Circuit) sebelum terhubung ke

Arduino. Selanjutnya hubungkan pin-pin pada I2C ke arduino dengan konfigurasi

berikut:

Tabel 3.3 Pemasangan Rangkaian LCD Arduino

I2C Arduino

SCL A5

SDA A4

VCC 5V

GND GND

Gambar 3.7 Rangkaian LCD


32

D. Rangkaian Buzzer

Buzzer berfungsi sebagai indikator peringatan atau alarm yang akan

mengeluarkan bunyi ketika kartu elektronik diarahkan ke modul RFID. Terdapat 2

jumper yang terhubung dari arduino ke buzzer yaitu kabel merah terhubung dari kaki

positif buzzer ke pin A2 arduino dan kabel hitam ke kaki ground, perhatikan gambar

3.8.

Gambar 3.8 Rangkaian Buzzer

E. Rangkaian Motor DC

Motor DC merupakan pernggerak lift ke atas dan ke bawah. Masukan dari motor

DC ini adalah kontrol dari modul Relay 1 kanal yang bertindak sebagai switch.
33

Gambar 3.9 Rangkaian Motor DC

Relay dihubungkan ke catu daya 12V sebagai tegangan masukan ke motor DC.

Sementara itu pin out dihubungkan ke port 8 dan 7 pada Arduino sebagai media kontrol

motor DC.

3.2 Pembuatan Sistem

Setelah alat selesai dirancang, selanjutnya memasuki langkah pembuatan.

Pembuatan ini dilakukan berdasarkan perencanaan yang ada agar segala sesuatunya

bersifat presisi sehingga alat yang dibuat pun dapat berjalan sesuai perencanaan yang

ada. Pembuatan sistem ini terdiri atas:

1. Pembuatan perangkat keras

2. Pembuatan perangkat lunak

3. Pembuatan mekanik
34

3.2.1 Pembuatan Perangkat Keras

Tahap ini merupakan fase perakitan komponen elektronik sebagai media

pengontrol sistem nantinya. Pada prototype ini rangkaian umumnya terdiri dari modul-

modul elektronika. Hal tersebut dilakukan guna menyederhanakan rangkaian,

menghemat port pada arduino, serta efisiensi tempat penanaman komponen.

A. Rangkaian RFID

Gambar 3.10 merupakan hasil pemasangan atau perangkaian modul RFID ke

Arduino sesuai dengan perencanaan yang ada. Nantinya modul pembaca kartu RFID ini

akan ditempatkan di jalan masuk lift.

Gambar 3.10 Hasil Rangkaian Modul RFID ke Arduino.

B. Rangkaian Sensor Inframerah

Rangkaian sensor ini merupakan masukan kendali otomatis terhadap motor dc.

Kedua sensor akan diletakkan didalam lift untuk mendeteksi kendaraan yang masuk ke

dalam lift. Berikut adalah gambar hasil pemasangan sesnsor inframerah.


35

Gambar 3.11 Hasil Rangkaian Sensor Inframerah.

C. Rangkaian LCD

LCD digunakan sebagai penampil informasi oleh pemilik kendaraan yang akan

memasuki area parkir. LCD ini akan ditempatkan di sekitar modul pembaca RFID.

Gambar 3.12 menunjukkan hasil pemasangan LCD ke Arduino dengan menggunakan

I2C.

Gambar 3.12 Hasil Rangkaian LCD


36

D. Rangkaian Buzzer

Buzzer berfungsi sebagai bel yang akan berbunyi ketika kondisi ada yang

menempelkan kartu. LCD nantinya akan menampilkan akses diterima atau akses

ditolak. Buzzer dapat meneluarkan bunyi nada sesuai dengan yang diinputkan. Gambar

3. 13 menunjukkan rangkaian buzzer.

Gambar 3.13 Hasil Rangkaian Buzzer

E. Rangkaian Motor DC

Motor dc merupakan komponen yang sangat penting pada prototype ini. Sebelum

ke Arduino, Motro dc harus dihubungkan dengan modul relay. Berikut adalah gambar

3.14 yang merupakan hasil pemasangan relay dan motor dc.


37

Gambar 3.14 Hasil Rangkaian Relay yang Dihubungkan ke Motor DC.

3.2.2 Pembuatan Perangkat Lunak

Tahapan selanjutnya adalah implementasi perangkat lunak. Perangkat lunak

yang diimplementasikan yaitu perangkat lunak pada pengendali. Pada perancangan

perangkat lunak ini penulis menggunakan aplikasi Arduino IDE guna memasukkan

script program dan logika ke dalam board Arduino Uno.

Ada dua proses penerapan sistem cerdas yang diterapkan pada alat ini, yaitu

proses autentikasi kartu pada modul RFID dan proses pendeteksi pada sensor

inframerah. Untuk mengisikan perintah-perintah guna menerapkan kedua proses

pokok tersebut, penulis menggunakan aplikasi Arduino IDE. Aplikasi ini dapat

dikatakan mudah untuk digunakan karena berbasis bahasa pemrograman C dan

didalamnya telah terdapat contoh-contoh pemrograman berbagai modul.


38

Gambar 3.15 Aplikasi Pemograman Arduino

3.2.3 Pembuatan Mekanik

Setelah selesai merangkai rangkaian modul ke arduino sesuai prosedur

perancangan, maka perlu dibangun purwarupa mekanik alat dan sebuah kotak (box)

sebagai pelindung atau casing pada rangkaian yang telah dibuat. Pada pembuatan

mekanik ini penulis menggunakan bahan tripleks dengan ketebalan 3 mm, kayu,

paku, dan sekrup secukupnya.

Ada dua bagian yang terdapat pada purwarupa ini; bagian lift yang merupakan

bagian utama dan bagian miniatur skala yang merupakan bagian sekunder. Pada

perancangan lift haruslah presisi dan dihitung secara cermat. Dalam perancangannya

ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum membangun prototype mekanik

lift, yaitu:

A. Ukuran prototype.

B. Daya angkat motor DC terhadap beban.

C. Peletakan rangkaian agar mudah dijangkau.


39

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka bagian mekanik yang akan

dibuat harus sesuai dengan beberapa pertimbangan rangkaian yang telah dibuat.

Prosedur dalam pembuatan bagian mekanik prototype ini adalah:

1. Pengukuran dan Pemotongan Bahan

Setelah perencanaan telah selesai, langkah selanjutnya adalah mengukur dan

memotong bahan yang akan digunakan untuk membangun sistem mekanik pada

prototype ini. Ketepatan dalam mengukur dan memotong akan menentukan tingkat

kepresisian pada prorotype yang akan dibangun.

2. Perakitan

Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam merakit prototype ini secara

berurutan, yaitu:

a. Perakitan Lift

Lift merupakan bagian mekanik utama dalam prototype ini yang

nantinya akan menaikkan dan menurunkan kendaraan dari dan ke dalam

basement. Perakitan lift ini harus dilakukan setelah melalui beberapa

pertimbangan, diantaranya berat bahan serta berat kendaraan yang

diangkat. Dengan menggunakan motor dc 12v, lift ini mampu mengangkat

beban hingga 350 gram.

b. Penyusunan Komponen

Selanjutnya adalah penempatan komponen sesuai dengan fungsinya.

Pada pintu masuk akan diletakkan modul RFID reader sebagai perangkat

autentikasi pemilik kendaraan, LCD sebagai penampil informasi, serta

sensor inframerah “A” dan sensor inframerah “B”. Selanjutnya arduino dan

perangkat kontrol lainnya diletakkan pada papan khusus yang diatur

sedemikian rupa agar jarak antar komponen elektronik tidak terlalu jauh.
40

c. Perakitan Prototype Secara keseluruhan

Tahapan terakhir pada perakitan adalah penggabungan elemen yeng

telah selesai dirakit. Semua elemen tersebut akan diletakkan sesuai dengan

perencanaan yang telah dilakukan sehingga alat dapat beroperasi sesuai

dengan perencanaan.

3. Finishing

Penyelesaian atau finishing dilakukan untuk memastikan semua komponen

elektronik dan mekanik berjalan sesuai fungsinya. Pada bagian ini prototype akan

dirapikan sehingga menambah nilai estetika pada alat ini. Hasil akhir dari pengerjaan

mekanik dapat dilihat pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Hasil akhir pembuatan prototype.


BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

4.1 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untukp mengetahui apakah alat yang dibuat

dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditentukan.

Sedangkan analisis sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah

berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian sistem terdiri dari

pengujian RFID, pengujian sensor inframerah, dan LCD.

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengujian ini adalah:

1. Sebuah PC atau laptop dengan aplikasi Arduino IDE terpasang di

dalamnya.

2. Sebuah multimeter untuk mengukur tegangan keluaran.

3. Beberapa objek sebagai bahan pengujian.

4.1.1 Pengujian RFID

Pengujian ini dilakukan agar dapat mengetahui apakah modul RFID reader

dapat membaca RFID tag sesuai dengan fungsinya. Modul RFID akan menyala

setelah dimasukkan tegangan input sebesar 3,3V, kemudian arahkan kartu ke

modul RFID dan amati nomor seri kartu pada serial monitor Arduino.

Pengujian pertama pada RFID reader adalah dengan melakukan

pembacaan tag dengan variasi jumlah tag. Jumlah tag yang digunakan ada 3

dengan hasil pembacaan id kartu:

1. Tag A : DEBEC9F0
2. Tag B : 099B39AC
3. Tag C : 72DD40D5

41
42

a. Pembacaan RFID Tag pada Serial Monitor

Gambar berikut menunjukkan percobaan dengan pembacaan RFID tag A,B,

dan C sebanyak sepuluh kali pembacaan.

Gambar 4.1. Pengujian RFID Tag A

Gambar 4.2. Pengujian RFID Tag B


43

Gambar 4.3. Pengujian RFID tag C

b. Pengujian RFID terhadap Jarak

Pengujian kedua dilakukan untuk mengetahui tingkat sensitifitas

pembacaan RFID reader terhadap jarak. Untuk pengujiannya RFID tag

didekatkan pada RFID reader pada jarak yang berbeda-beda tanpa

penghalang. Tabel 4.1 menunjukkan percobaan mendeteksi RFID tag pada

berbagai macam jarak.

Tabel 4.1 Pembacaan RFID Tag pada Jarak Tertentu

Jarak (cm) Status

1 Terbaca
2 Terbaca
3 Terbaca
4 Terbaca
5 Terbaca
44

4.1.2 Pengujian Sensor Inframerah

Sensor inframerah berperan penting pada alat ini. Sensor inframerah akan

mengontrol pergerakan lift secara otomatis berdasarkan pendeteksian kendaraan

yang melewatinya. Modul inframerah yang digunakan adalah IR-FC51.

Pada pengaplikasiannya ke arduino modul ini terhubung ke port analog,

akan tetapi dapat diberi masukkan berupa data digital.

Pengujian tegangan keluaran ini bertujuan untuk memastikan apakah kedua

unit sensor inframerah layak pakai agar alat ini dapat berjalan sesuai dengan

perencanaan yang ada serta untuk mengetahui tegangan keluaran yang dihasilkan..

Pengujian dilakukan dengan cara mendekatkan objek sejauh maksimal 4 cm dari

sensor.

a. Pengujian Sensor Inframerah pada Serial Monitor

Pengujian ini dilakukan dengan cara mengamati reaksi sensor inframerah

pada serial monitor pada aplikasi Arduino IDE. Ada dua kondisi yang harus

diamati yaitu ketika sensor mendeteksi keberadaan objek dan ketika tidak

mendeteksi adanya objek.

Pengujian ini bertujuan untuk mengamati nilai level tegangan digital pada

arduino. Hal ini dilakukan karena masukan dari sensor inframerah adalah sinyal

analog, namun pada arduino akan dikonversi menjadi data digital.

Angka yang diperoleh nantinya akan dibandingkan dengan pengukuran

dengan menggunakan multimeter. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut akan

diperbandingkan dengan menggunakan persamaan matematika untuk mengubah

nilai level tegangan pada serial monitor ke nilai analog seperti yang diperoleh

pada data multimeter.


45

Gambar 4.4 Hasil Pengujian Sensor “A” pada Serial Monitor

Gambar 4.5 Hasil Pengujian Sensor “B” pada Serial Monitor


46

b. Pengukuran Tegangan Keluaran pada Sensor Inframerah

Pengujian ini dilakukan dengan cara mengamati nilai tegangan keluaran

sensor inframerah pada multimeter baik pada keadaan terhalang atau tidak

terhalang. Sama seperti proses pengambilan data pada serial monitor, pengujian

ini juga dilakukan pada kedua sensor inframerah yang digunakan.

Tabel 4.2 Pengujian Sensor Inframerah “A”

Kondisi Tegangan Output

Mendeteksi Kendaraan 0,2 V

Tidak Mendeteksi 4,7 V

Tabel 4.3 Pengujian Sensor Inframerah “B”

Kondisi Tegangan Output

Mendeteksi Kendaraan 0,2 V

Tidak Mendeteksi 4,7 V

4.1.3 Pengujian LCD

LCD merupakan media penampil informasi pada prototype parkir cerdas

ini. LCD akan menampilkan informasi akses masuk menggunakan kartu; ditolak

atau diterima.

Pengujian ini dilakukan dengan memprogram arduino dengan program

pengetesan LCD dan I2C kemudian mengamati tampilannya pada LCD. Apabila

Tampilan sesuai dengan program yang dimasukkan, maka LCD dapat beroperasi

dengan baik.
47

Gambar 4.6 Program Pengujian LCD

Gambar 4.7 Hasil Pengujian LCD


48

4.2 Analisis Sistem

Setelah data pengujian diperoleh, tahap selanjutnya adalah menganalisis

data tersebut. Analisis dilakukan sebagai langkah untuk memastikan apakah

semua komponen penyususn prototype ini berjalan sesuai fungsinya.

4.2.1 Analisis Hasil Pengujian RFID

Dari percobaan RFID diatas dapat dilihat bahwa pembacaan terhadap tag

yang didekatkan ke RFID reader akurat dengan jarak maksimal 5cm. Lebih dari

jarak itu maka pembacaan ID dari tag tidak beraturan. Dari pengujian terhadap

jarak tanpa penghalang. Penulis juga melakukan pengujian dengan penghalang

kertas, RFID reader masih bisa membaca kode seri RFID tag karena sinyal yang

dikirimkan dan sepenuhnya diterima oleh RFID reader ,sementara itu ketika

diberi penghalang tripleks, jarak maksimum agar modul RFID dapat membaca

kode kartu adalah 3cm, dan ketika diberi penghalang besi atau logam, modul

RFID tidak dapat membaca kode kartu karena gelombang yang dikirimkan

dipantulkan kembali.

Apabila RFID tag didekatkan pada modul pembaca RFID, nantinya arduino

akan mendeteksi apakah kode kartu sudah terdaftar atau belum. Hanya kartu yang

sudah didaftarkan sebagai pemilik kendaraan yang memiliki akses masuk kedalam

basement. Apabila kartu yang didekatkan tidak terdaftar didalam sistem, maka

akses masuk ke basement tidak diterima. Hal ini bermanfaat sebagai langkah

pencegahan terhadap tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor dimana akses

menuju parkir kendaraan yang begitu mudah.


49

Dengan tidak adanya bit loss pada saat pentransmisian data dari reader,

dapat dikatakan rangkaian RFID dapat bekerja dengan baik dan memenuhi standar

yang diinginkan untuk sistem parkir ini.

4.2.2 Analisis Pengujian Sensor Inframerah

Sensor inframerah ini bekerja dengan cara memanfaatkan photo diode atau

dioda cahaya. Pada prototype ini sensitifitas sensor diperkecil menjadi 3 cm saja

agar pendeteksian dilakukan ketika kendaraan benar-benar melaui sensor.

Gambar 4.5 menunjukkan nilai intensitas cahaya pada sensor inframerah

yang ditampilkan pada serial monitor. Sensor ini hanya mendeteksi dua kondisi

yaitu ketika mendeteksi adanya objek dan ketika tidak mendeteksi objek. Karena

hanya diberikan dua kondisi yaitu “high” dan “low”, maka nilai intensitas cahaya

yang ditampilkan adalah 37 dan 1018. Ketika sensor inframerah mendeteksi

objek di depannya nilai pada serial monitor menunjukkan angka 37, sementara

ketika tidak terhalang nilai intensitas cahayanya adalah 1018.

Angka tersebut berasal dari nilai digital yang di baca oleh arduino. Di

dalam papan mikrokontroler arduino terdapat Analog to Digital Converter (ADC)

10 (2 =1024) bit. Jika dihitung dengan persamaan matematika, maka nilai

tegangan keluar dapat dituliskan dengan:

Vout = Nilai Konversi ADC x ( Vin / 1024 )

Dengan persamaan tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

- Jika mendeteksi objek = 37 x ( 5 / 1024 )

= 37 x 0.0048828125

= 0,18 V

- Jika tidak mendeteksi objek = 1018 x ( 5 / 1024 )


50

= 1018 x 0.0048828125

= 4,97 V

Berdasarkan gambar 4.4 dan 4.5 dengan tabel 4.3 dan tabel 4.4, bisa

dicermati bahwa tegangan keluaran pada sensor inframerah akan menurun

ketika mendeteksi adanya objek. Sebaliknya, ketika sensor tidak mendeteksi

keberadaan objek maka tegangannya akan tetap berada di kisaran 5V. Sensor

akan dapat bekerja sebagai pengontrol masukan ke motor dc ketika nilai konversi

intensitas cahaya digitalnya adalah 37.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, pengujian dan analisis pada

tugas akhir ini, dapat diambil disimpulkan:

1. Prototype ini dibuat dengan tujuan untuk mengoptimalkan area sempit

sebagai tempat parkir dengan memindahkan tempat parkir kendaraan

bermotor ke dalam basement menggunakan lift.

2. Selain sebagai peningkatan efektifitas penggunaan lahan, prototype ini

dapat meningkatkan keamanan kendaraan dari faktor kriminal dan

lingkungan. Dengan menggunakan kartu identitas pemilik kendaraan,

hanya yang memiliki akses khusus yang dapat masuk ke area basement.

Selain itu kendaraan akan aman dari faktor lingkungan seperti banjir,

badai, pohon tumbang, dan sebagainya.

3. RFID mempunyai nomor seri yang berbeda-beda untuk membedakan

tiap anggota parkir dengan jarak pembacaan maksimal 5 cm dan

memanfaatkan Arduino sebagai pengolah datanya.

4. Sensor inframerah dapat bekerja dengan jarak jangkauan tertentu sesuai

kebutuhan. Hasil deteksi sensor inframerah pun dapat dijadikan masukan

bagi kontrol motor DC.

5. Keseluruhan input akan berujung pada keluaran pergerakan motor dc

sebagai lift.

51
52

5.2 Saran

Dalam pembuatan tugas akhir sistem parkir cerdas ini penulis merasa masih

jauh dalam kata sempurna. Kekurangan dari tugas akhir ini terletak pada sistem

otomasi pergerakan motor dengan menggunakan sensor inframerah dinilai kurang

efektif karena sensor ini tidak dapat membedakan objek padat yang melintas

didepannya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar adanya pengembangan

dari prototype parkir cerdas ini agar lebih baik kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Bishop Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Erlangga. Jakarta.

[2] Instrument Otomasi Industri. (2014). Pengertian motor DC dan jenis motor DC.

Ditelusuri 25 September 2017. http://www.insauin.blogspot.co.id/.

[3] Kadir, Abdul. 2014. Buku Pintar Pemrograman Arduino. Yogyakarta.

Mediacom.

[4] Kuswadi, Son. 2007. Kendali Cerdas, Teori dan Aplikasi Praktisnya.

Yogyakarta. Andi Offset.

[5] Munandar, A. (2012). Les Elektronika. Ditelusuri 2 September 2017.

http://www.leselektronika.com/.

[6] Putra, Ferdi Perdanna. 2015. “Rancang Bangun Prototype Sistem Parkir Mobil

Menggunakan Rfid Berbasis Arduino Uno”. Tugas Akhir. Padang: Politeknik

Negeri Padang.

[7] Widodo Budiharto, Elektronika Digital Dan Micprosesor, Andi Offset

Yogyakarta, 2004.
Arduino Uno

Arduino Uno R3 Front Arduino Uno R3 Back

Arduino Uno R2 Front Arduino Uno SMD Arduino Uno Front Arduino Uno Back

Overview

The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 (datasheet). It has 14 digital
input/output pins (of which 6 can be used as PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz ceramic
resonator, a USB connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains everything
needed to support the microcontroller; simply connect it to a computer with a USB cable or power it
with a AC-to-DC adapter or battery to get started.
The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the FTDI USB-to-serial driver chip.
Instead, it features the Atmega16U2 (Atmega8U2 up to version R2) programmed as a USB-to-serial
converter.
Revision 2 of the Uno board has a resistor pulling the 8U2 HWB line to ground, making it easier to put
into DFU mode.
Revision 3 of the board has the following new features:

 1.0 pinout: added SDA and SCL pins that are near to the AREF pin and two other new pins
placed near to the RESET pin, the IOREF that allow the shields to adapt to the voltage provided
from the board. In future, shields will be compatible both with the board that use the AVR,
which operate with 5V and with the Arduino Due that operate with 3.3V. The second one is a
not connected pin, that is reserved for future purposes.
 Stronger RESET circuit.
 Atmega 16U2 replace the 8U2.

"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of Arduino 1.0. The Uno and
version 1.0 will be the reference versions of Arduino, moving forward. The Uno is the latest in a series
of USB Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison with
previous versions, see the index of Arduino boards.

Summary

Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz

Schematic & Reference Design

EAGLE files: arduino-uno-Rev3-reference-design.zip (NOTE: works with Eagle 6.0 and newer)
Schematic: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf
Note: The Arduino reference design can use an Atmega8, 168, or 328, Current models use an
ATmega328, but an Atmega8 is shown in the schematic for reference. The pin configuration is identical
on all three processors.

Power

The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power
source is selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The
adapter can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads
from a battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however,
the 5V pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the
voltage regulator may overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts.
The power pins are as follows:

 VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as
opposed to 5 volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply
voltage through this pin, or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
 5V.This pin outputs a regulated 5V from the regulator on the board. The board can be supplied
with power either from the DC power jack (7 - 12V), the USB connector (5V), or the VIN pin of
the board (7-12V). Supplying voltage via the 5V or 3.3V pins bypasses the regulator, and can
damage your board. We don't advise it.
 3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
 GND. Ground pins.

Memory

The ATmega328 has 32 KB (with 0.5 KB used for the bootloader). It also has 2 KB of SRAM and 1 KB
of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).

Input and Output

Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(),
digitalWrite(), and digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a
maximum of 40 mA and has an internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In
addition, some pins have specialized functions:

 Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. These pins
are connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip.
 External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low
value, a rising or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for
details.
 PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
 SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication
using the SPI library.
 LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the
LED is on, when the pin is LOW, it's off.

The Uno has 6 analog inputs, labeled A0 through A5, each of which provide 10 bits of resolution (i.e.
1024 different values). By default they measure from ground to 5 volts, though is it possible to change
the upper end of their range using the AREF pin and the analogReference() function. Additionally, some
pins have specialized functionality:

 TWI: A4 or SDA pin and A5 or SCL pin. Support TWI communication using the Wire library.

There are a couple of other pins on the board:

 AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
 Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to
shields which block the one on the board.

See also the mapping between Arduino pins and ATmega328 ports. The mapping for the Atmega8,
168, and 328 is identical.

Communication

The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or
other microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is
available on digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega16U2 on the board channels this serial
communication over USB and appears as a virtual com port to software on the computer. The '16U2
firmware uses the standard USB COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows,
a .inf file is required. The Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to
be sent to and from the Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being
transmitted via the USB-to-serial chip and USB connection to the computer (but not for serial
communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also supports I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a
Wire library to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. For SPI communication,
use the SPI library.

Programming

The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno from
the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details, see the
reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new
code to it without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original
STK500 protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit
Serial Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega16U2 (or 8U2 in the rev1 and rev2 boards) firmware source code is available . The
ATmega16U2/8U2 is loaded with a DFU bootloader, which can be activated by:

 On Rev1 boards: connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy)
and then resetting the 8U2.
 On Rev2 or later boards: there is a resistor that pulling the 8U2/16U2 HWB line to ground,
making it easier to put into DFU mode.

You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac OS X and Linux) to
load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer (overwriting the
DFU bootloader). See this user-contributed tutorial for more information.

Automatic (Software) Reset


Rather than requiring a physical press of the reset button before an upload, the Arduino Uno is
designed in a way that allows it to be reset by software running on a connected computer. One of the
hardware flow control lines (DTR) of the ATmega8U2/16U2 is connected to the reset line of the
ATmega328 via a 100 nanofarad capacitor. When this line is asserted (taken low), the reset line drops
long enough to reset the chip. The Arduino software uses this capability to allow you to upload code by
simply pressing the upload button in the Arduino environment. This means that the bootloader can
have a shorter timeout, as the lowering of DTR can be well-coordinated with the start of the upload.
This setup has other implications. When the Uno is connected to either a computer running Mac OS X
or Linux, it resets each time a connection is made to it from software (via USB). For the following half-
second or so, the bootloader is running on the Uno. While it is programmed to ignore malformed data
(i.e. anything besides an upload of new code), it will intercept the first few bytes of data sent to the
board after a connection is opened. If a sketch running on the board receives one-time configuration or
other data when it first starts, make sure that the software with which it communicates waits a second
after opening the connection and before sending this data.
The Uno contains a trace that can be cut to disable the auto-reset. The pads on either side of the trace
can be soldered together to re-enable it. It's labeled "RESET-EN". You may also be able to disable the
auto-reset by connecting a 110 ohm resistor from 5V to the reset line; see this forum thread for
details.

USB Overcurrent Protection

The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and
overcurrent. Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra
layer of protection. If more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break
the connection until the short or overload is removed.

Physical Characteristics

The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB
connector and power jack extending beyond the former dimension. Four screw holes allow the board to
be attached to a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil
(0.16"), not an even multiple of the 100 mil spacing of the other pins.
Datasheet
I2C 1602 Serial LCD Module

Product features:

The I2C 1602 LCD module is a 2 line by 16 character display interfaced to an I2C
daughter board. The I2C interface only requires 2 data connections, +5 VDC and GND
to operate

For in depth information on I2C interface and history, visit: http://www.wikipedia/wiki/i2c

Specifications:

2 lines by 16 character
I2C Address Range 0x20 to 0x27 (Default=0x27, addressable)
Operating Voltage 5 Vdc
Backlight White
Contrast Adjustable by potentiometer on I2c interface
Size 80mm x 36mm x 20 mm
Viewable area 66mm x 16mm

Power:
The device is powered by a single 5Vdc connection.
Pinout Diagram:
The basic concept of IR(infrared) obstacle detection is to transmit the IR
signal(radiation) in a direction and a signal is received at the IR receiver when
the IR radiation bounces back from a surface of the object.

Features:

 There is an obstacle, the green indicator light on the circuit board


 Digital output signal
 Detection distance: 2 ~ 30cm
 Detection angle: 35 ° Degree
 Comparator chip: LM393
 Adjustable detection distance range via potentiometer:
o Clockwise: Increase detection distance
o Counter-clockwise: Reduce detection distance

Specifications:

 Working voltage: 3 - 5V DC
 Output type: Digital switching output (0 and 1)
 3mm screw holes for easy mounting
 Board size: 3.2 x 1.4cm

Pin, Control
Description
Indicator
Vcc 3.3 to 5 Vdc Supply Input
Gnd Ground Input
Out Output that goes low when obstacle is in range
Power LED Illuminates when power is applied
Pin, Control
Description
Indicator
Obstacle LED Illuminates when obstacle is detected
Adjust detection distance. CCW decreases distance.
Distance Adjust
CW increases distance.
IR Emitter Infrared emitter LED
Infrared receiver that receives signal transmitted by Infrared
IR Receiver
emitter.
RC522 RFID Module 13.56MHz

This low cost MFRC522 based RFID Reader Module is easy to use and can be
used in a wide range of applications.

The MFRC522 is a highly integrated reader/writer IC for contactless


communication at 13.56 MHz.

Features:

 MFRC522 chip based board


 Operating frequency: 13.56MHz
 Supply Voltage: 3.3V
 Current: 13-26mA
 Read Range: Approx 3cm with supplied card and fob
 SPI Interface
 Max Data Transfer Rate: 10Mbit / s
 Dimensions: 60mm × 39mm

The Oyster travel cards used in London are compatable with this reader.

Package contents

 1 x Mifare RC522 Card Read Antenna RF Module


 1x RFID plain white Card
 1x RFID FOB
 1x 8pin right angle header pins
 1x 8pin straight header pins

Documents

Arduino Library and example code


MFRC522 Datasheet

Arduino Wiring

RC522 MODULE UNO MEGA


SDA(SS) D10 D53
SCK D13 D52
MOSI D11 D51
MISO D12 D50
PQ Not Connected
GND GND GND
RST D9 D9
3.3V 3.3V 3.3V
 Gambar Lift tampak Atas

 Gambar Lift tampak Samping Kanan


 Gambar Prototype tampak Samping Kiri

 Gambar Prototype tampak Depan


CODING PADA ARDUINO

#include <SPI.h>

#include <MFRC522.h>

#define SS_PIN 10

#define RST_PIN 9

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27 , 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3,
POSITIVE);

MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);

String cardId;

unsigned long standbyLastMillis = 0;

boolean fadeDirection = true;

byte action;

#define ACTION_STANDBY 0

byte action2;

#define ACTION_STANDBYY 1

String masterid1 = "debec9f0";

int relay1= 8;

int relay2= 7;

int CARD_COUNT = 1;

int lastCardScanned = 0;

String lastCardIdScanned;

unsigned long CardScanLastMillis = 0;


int buzzer = A2;

int a=0;

void setup(){

Serial.begin(9600);

SPI.begin();

mfrc522.PCD_Init();

pinMode(buzzer, OUTPUT);

pinMode(relay1, OUTPUT);

pinMode(relay2, OUTPUT);

digitalWrite(relay1,LOW);

digitalWrite(relay2,LOW);

lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(2,0);

lcd.print("IBNU NUZUL R");

delay(3000);

lcd.setCursor(2,1);

lcd.print("140105203!!!");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(4,0);

lcd.print("TAP YOUR");

delay(3000);

lcd.setCursor(5,1);

lcd.print("CARD!!!");
}

void ok(){

switch (ACTION_STANDBY){

case ACTION_STANDBY:

readCard();

void rf(){

switch (ACTION_STANDBYY){

case ACTION_STANDBYY:

if (a==1){

readCard1();

digitalWrite(relay1, HIGH);

digitalWrite(relay2, LOW);

else{lastCardIdScanned = "";

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(50);

digitalWrite(buzzer, LOW);

delay(50);

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(50);
digitalWrite(buzzer, LOW);

Serial.println(d1);

a=1;

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" AKSES ANDA");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" DITERIMA!");

action = ACTION_STANDBYY;

void readCard() {

if (mfrc522.PICC_IsNewCardPresent()) {

if (mfrc522.PICC_ReadCardSerial()) {

cardId = "";

for (byte i = 0; i < mfrc522.uid.size; i++) {

cardId += String(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? "0"


: "");

cardId += String(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX);

if (lastCardIdScanned != cardId) {

lastCardIdScanned = cardId;
if (lastCardIdScanned != masterid2) {

Serial.println("4");

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(3000);

digitalWrite(buzzer, LOW);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("AKSES ANDA");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DITOLAK!");

delay(2000);

lcd.clear();

else{lastCardIdScanned = "";

Serial.println(d2);

a=2;

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("AKSES ANDA");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("DITERIMA!");

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(50);

digitalWrite(buzzer, LOW);

delay(50);
digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(50);

digitalWrite(buzzer, LOW);

action = ACTION_STANDBYY;

Anda mungkin juga menyukai