Anda di halaman 1dari 5

FERMENTASI SARI BUAH NANAS MENJADI VINEGAR

Endang Kwartiningsih*, Ln. Nuning Sri Mulyati**


Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS

Abstract: Pineapple is one of the plants spreading all over in Indonesia. It is necessary to
develop pineapple processing. One of them was pineapple fermentation to become
vinegar. Vinegar contains minimum 4,0 gr/100 mL acetic acid. There were two steps of
fermentation to change pineapple to be vinegar. The first one was anaerob fermentation
by Saccharomyces cerevisiae yeast. This pineapple fermentation produced 9,055 %
ethanol. The second one was aerob fermentation by Acetobacter aceti bacteria. This
fermentation changed ethanol to be acetic acid. In this research, by qualitative and
quantitative analysis, pineapple vinegar contained 4,107 gr/100 mL acetic acid.

Key words : vinegar, pineapple, fermentation.

PENDAHULUAN kadar asam asetat sebesar 4


Tanaman nanas merupakan salah gram/100mL, kadar gula reduksi
satu tanaman pangan yang tersebar di maksimum 50 % dan jumlah padatan
Indonesia. Tanaman ini mudah tumbuh total sebesar 1,6 %.
di berbagai jenis tanah dan iklim. Setiap 2.Wine Vinegar
musim panen tiba, banyak buah nanas Bahan yang digunakan ialah sari buah
yang rusak sebelum sampai ke tangan anggur. Vinegar ini mengandung
konsumen. Terjadinya kerusakan ini jumlah padatan total lebih dari 1 gram
jelas akan merugikan petani. Untuk itu dan abu sebesar 0,13 gram setiap
perlu dikembangkan proses pengolahan 100mL. Kadar asam asetat minimum
buah nanas yang dapat menghasilkan 4 gram/100 mL.
suatu produk yang dapat meningkatkan 3. Spirit/Distilled/Grain Vinegar
pendapatan petani. Salah satu proses Vinegar ini diperoleh dari hasil
pengolahannya yaitu dengan diproses fermentasi asam asetat dengan
menjadi vinegar. Vinegar dapat menggunakan substrat alkohol hasil
digunakan sebagai bahan penyedap distilasi yang telah diencerkan. Kadar
(untuk memperbaiki flavor) pada asam asetat minimum 4 gram/100 mL.
berbagai masakan, atau sebagai 4. Malt Vinegar
minuman setelah dilakukan proses Vinegar yang diperoleh dari
aging/penuaan, yang memberikan fermentasi tanpa melalui proses
keistimewaan tersendiri karena flavor distilasi dari salt malt atau biji-bijian
(perpaduan antara rasa dan bau) yang yang mengandung tepung yang
baik. sebelumnya telah dikecambahkan.
Seperti vinegar lainnya, vinegar jenis
TINJAUAN PUSTAKA ini juga mengandung asam asetat
Vinegar minimum 4 gram/100 mL.
Vinegar berasal dari kata vinaigre 5. Sugar Vinegar
(bahasa Perancis) yang artinya anggur Vinegar yang diperoleh dari hasil
yang telah asam, merupakan suatu fermentasi asam asetat dari sirop
produk yang dihasilkan dari fermentasi molase dengan kadar asam asetat
bahan yang mengandung gula atau pati minimum 4 gram/100 mL.
menjadi alkohol, yang kemudian 6. Glucose Vinegar
difermentasi lebih lanjut menjadi vinegar Vinegar yang diperoleh dari hasil
yang mempunyai kandungan asam fermentasi asam asetat dari larutan
asetat minimal 4 gram/100mL. Jenis- glukosa dan dekstrosa dengan kadar
jenis vinegar antara lain: asam asetat minimum 4 gram/100
1. Cider vinegar (Apple vinegar) mL.(Waluyo S., 1984).
Vinegar ini dibuat dari sari buah apel
yang difermentasi sampai diperoleh

8 E K U I L I B R I U M Vol. 4. No. 1. Juni 2005 : 8 – 12


Nanas Tabel 2. Komposisi nanas menurut
Buah nanas (Ananas comosus L) Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
merupakan buah yang tersebar di dunia, Bahan Komposisi
khususnya di Indonesia. Tanaman ini Kalori 52 kal
berasal dari Amerika Selatan dan Hindia Protein 0,4 %
Barat. Sistematika nanas dengan Lemak 0,2 %
taksonominya dapat diklasifikasikan Karbohidrat 13,7 %
sebagai berikut : Divisio Spermatofita, Kalsium 16 mgr/100 gr
Subdivisio Angiospermae, Kelas
Fosfor 11 mgr/100 gr
Monoctyldonae, Ordo Farinosae,
Besi 0,3 mgr/100 gr
Familia Bromeliaceae, Genus Ananas,
Species Ananas comusus L. Vitamin A 130IU/100 gr
Komposisi kimia buah nanas Vitamin B1 0,08 mgr/100 gr
menurut beberapa penelitian yang telah Vitamin C 24 mgr/100 gr
dilakukan di luar negeri dapat dilihat Air 85,3 %
pada tabel 1. (Muljoharjo, M., 1984)

Fermentasi merupakan suatu


Tabel 1. Komposisi kimia buah nanas yang telah reaksi oksidasi atau reaksi dalam
dikupas dan telah dihilangkan hati buahnya (%) system biologi yang menghasilkan
Bahan 1 2 3 4 5 energi di mana donor dan aseptor
Zat padat 14,2 12,5 - 13,8 16,1 adalah senyawa organik. Senyawa
total
Zat padat 1,82 1,57 - 2,10 -
organik yang biasa digunakan adalah
tidak larut zat gula. Senyawa tersebut akan diubah
Protein 0,42 0,49 0,50 0,44 0,49 oleh reaksi reduksi dengan katalis enzim
Asam 0,86 1,06 1,06 1,79 - menjadi senyawa lain. (Fardiaz,
Gula total 11,9 9,92 12,1 9,41 - Winarno, 1984).
Gula 3,91 - 4,23 3,36 - Dalam pengolahan vinegar,
reduksi terjadi 2 kali fermentasi yaitu :
Sakarosa 7,59 - 7,88 5,74 -
Serat - - - - 0,33 1. Fermentasi pembentukan alkohol
kasar dengan yeast Saccharomyces
Abu 0,40 0,51 - 0,36 0,70
cerevisiae.
Pada fermentasi ini terjadi perombakan
Keterangan tabel : glukosa menjadi alkohol dan gas CO2
1. Chase, Tollman, Munaen dengan reaksi sebagai berikut :
2. Hume, Mille C6H12O6  2 CH3CH2OH + CO2
3. Keley Reaksi yang terjadi anaerob. Etanol
4. Pratt, Del Rosario adalah hasil utama fermentasi tersebut
5. Flack di atas, di samping asam laktat,
asetaldehid, gliserol dan asam asetat.
Sedangkan komposisi kimia buah Etanol yang diperoleh maksimal hanya
nanas menurut Direktorat Gizi sekitar 15 %. Untuk memperoleh etanol
Departemen Kesehatan dapat dilihat 95 % dilakukan proses distilasi. Etanol
pada tabel 2. digunakan untuk minuman, zat
pembunuh kuman, bahan bakar dan
Fermentasi pelarut.
Fermentasi adalah perubahan
kimia dalam bahan pangan yang 2. Fermentasi perubahan alkohol
disebabkan oleh enzim. Enzim yang menjadi asam asetat dan air dengan
berperan dapat dihasilkan oleh bakteri Acetobacter aceti. Reaksi
mikroorganisme atau enzim yang telah pembentukan asam asetat dituliskan
ada dalam bahan pangan. (Bucle, K.A., sebagai berikut :
1985) CH3CH2OH + O2  CH3COOH + H2O
Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerob.
Pada fermentasi pembentukan asam

Fermentasi Sari Buah Nanas Menjadi Vinegar 9


(Endang Kwartiningsih dan LN Nuning Sri Mulyati)
asetat tersebut terjadi perubahan etanol
menjadi asam asetat melalui
pembentukan asetaldehid dengan reaksi Keterangan gambar :
1. Kertas saring
sebagai berikut :
2. Gelas becker
CH3CH2OH + ½ O 2  CH3CHO + H2O 3. Larutan yang
Etanol asetaldehid difermentasi

CH3CHO + ½ O 2  CH3COOH
Asetaldehid asam asetat
(Salle, A.J., 1974) Gambar 2. Rangkaian Alat Fermentasi
Uji kualitatif asam asetat dilakukan aerob
dengan melarutkannya dalam asam
sulfat encer yang dapat memberikan
bau khas cuka saat dipanaskan,
sedangkan dengan besi (III) khlorida
membentuk warna merah tua dari ion
+
Fe3(OH)2 (CH3COO)6 yang bila
dipanaskan akan terurai dan
membentuk endapan besi (III) yang
berwarna merah kecoklatan.
(Vogel,A.I.,1985).
Sedangkan uji kuantitatif asam
asetat dilakukan dengan alkalimetri yaitu
titrasi dengan larutan NaOH dengan
indicator pp. Cara ini umum digunakan
dalam analisa kuantitatif asam asetat.
(Vogel, A.I., 1961)
Keterangan Gambar :
METODE PENELITIAN
1. Pemanas mantel 7. Air pendingin masuk
Bahan : 2. Labu leher tiga 8. Adaftor
- Buah nanas 3. Termometer 9. Erlenmeyer
- Saccharomyces cerevisiae 4. Adaftor 10. Statif
5. Pendingin balik 11. Klem
- Acetobacter aceti
6. Air pendingin keluar
- (NH4)2SO4
- (NH4)3PO4 Gambar 3. Rangkaian Alat Distilasi
- Gula pasir
- H2C2O4.2H2O Fermentasi sari buah nanas
- NaOH menjadi vinegar dilakukan dalam 2
- H2SO4 tahap. Fermentasi pertama dengan
- Indikator pp yeast Saccharomyces cerevisiae secara
anaerob, kemudian dilanjutkan dengan
fermentsi kedua dengan bakteri
Acetobacter aceti. Mula-mula buah
Alat : nanas diblender dan diambil sarinya
dengan cara disaring. Sari buah nanas
Keterangan diencerkan dengan aquadest sampai
gambar :
volume 1 L, kemudian ditambahkan gula
1. Selang Plastik
2. Penyumbat pasir 150 gram, amonium sulfat 0,33
3. Botol kaca gram dan amonium posphat 0,05 gram
4. Air untuk sumber nutrisi yeast dan bakteri.
5.Larutan yang
PH larutan dipertahankan 3 – 4,5.
difermentasi
Larutan direbus pada suhu 75 οC
selama 15 menit kemudian didinginkan
Gambar 1. Rangkaian Alat Fermentasi hingga suhu 30 οC. Larutan dimasukkan
anaerob ke dalam botol yang telah disterilkan

10 E K U I L I B R I U M Vol. 4. No. 1. Juni 2005 : 8 – 12


dengan menambahkan starter yang
telah berisi yeast Saccharomyces Tabel 3. Hasil uji kualitatif asam asetat
cerevisiae. Botol ditutup rapat dengan dalam vinegar
tutup botol yang berisi selang yang No. Perlakuan Pengamatan
dihubungkan ke botol lain yang berisi 1. a. Asam Bau buah nanas
aqudest untuk jalan keluarnya CO2. sulfat encer masam
Fermentasi pembentukan alkohol ini b. (a) Bau asam cuka
dilakukan selama 12 hari. dpanaskan
Fermentasi dilanjutkan dengan 2. a. Besi(III) Warna
memindahkan hasil fermentasi pertama khlorida merah/kecoklatan
ke dalam gelas beker yang ditutupi b. (a) Timbul endapan
dengan kertas saring. Fermentasi kedua dipanaskan merah kecoklatan
ini berlangsung secara aerob, Berdasarkan tabel di atas dapat
mengubah alkohol menjadi asam asetat. dilihat bahwa hasil fermentasi
Bakteri Acetobacter aceti ditambahkan. pembentukan asam asetat memberikan
Setiap 5 hari sekali kadar asam asetat reaksi yang positif yaitu bau buah nanas
dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif masam jika ditambahkan asam sulfat
sampai diperoleh kadar asam asetat encer. Selanjutnya setelah dipanaskan
yang optimum yaitu lebih besar dari 4 tercium bau khas vinegar / asam cuka.
gr/100 mL. Sedangkan pada uji dengan
menggunakan larutan besi(III) khlorida
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan warna merah kecoklatan
Penentuan kadar etanol yang disebabkan oleh pembentukan ion
Penentuan kadar etanol dalam +
kompleks [Fe3(OH)2(CH3COO)6] ,
hasil fermentasi pertama dengan yeast kemudian dengan mendidihkan larutan
Saccharomyces cerevisiae dilakukan tersebut terbentuk endapan besi (III)
dengan proses distilasi. Distilat yang yang berwarna merah kecoklatan yang
diperoleh diukur berat jenisnya dengan sesuai dengan reaksi berikut ini :
picnometer. Berat jenis dipengaruhi oleh - 3+
a. 6 CH3COO + 3 Fe + 2 H2O 
kadar etanol. Hubungan berat jenis dan [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2 H+
kadar etanol diperoleh dari table 2-110 (merah kecoklatan)
Perry’s Chemical Engineers Book. Dari +
b. [Fe3(OH)2(CH3COO)6] + 4 H2O 
fermentasi sari buah nanas ini dalam 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH + H+
penelitian ini diperoleh kadar etanol (endapan merah kecoklatan)
dalam hasil fermentasi = 9,055 %. Uji Kuantitatif
Jumlah etanol tersebut dinilai Uji kuantitatif asam asetat dalam
cukup sehingga selanjutnya dapat vinegar hasil fermentasi dilakukan
difermentasi lebih lanjut dengan bakteri dengan titrasi alkalimetri yaitu dengan
Acetobacter aceti untuk menghasilkan larutan NaOH. Hubungan kadar asam
vinegar yang mempunyai kadar asam asetat dengan lama fermentasi dengan
asetat minimum 4 gr/100 mL. bakteri Acetobacter aceti dapat dilihat
Penentuan Kadar Asam Asetat pada grafik 1.
Kadar asam asetat dalam hasil
kadar asam asetat (gr/100 mL)

5,000
fermentasi dengan bakteri Acetobacter
4,000
aceti diamati tiap 5 hari untuk
3,000
mendapatkan kadar asam asetat yang
2,000
maksimum dan memenuhi syarat dalam 1,000
vinegar. Penentuan kadar asam asetat 0,000
tersebut dilakukan dengan uji kualitaif 0 10 20 30 40
dan uji kuantitatif sebagai berikut : lama fermentasi (hari)

Uji Kualitatif
Uji kualitatif dilakukan dengan Gambar 1. Hubungan antara kadar
penambahan asam sulfat encer dan asam asetat (gr/100 mL dan waktu
penambahan besi(III) khlorida dengan fermentasi (hari)
hasil sebagai berikut : Dari gambar 1 terlihat bahwa
pada fermentasi hari ke-25 kadar asam

Fermentasi Sari Buah Nanas Menjadi Vinegar 11


(Endang Kwartiningsih dan LN Nuning Sri Mulyati)
asetat yang diperoleh maksimum yaitu Saran
4,107 gr/100 mL. Angka ini memenuhi 1.Selain uji kualitatif dan uji kuantitatif
syarat untuk vinegar yaitu kandungan asam asetat dalam vinegar sari buah
asam asetat minimumnya 4 gr/100 mL. nanas, perlu dilakukan pula uji
Setelah 25 hari, kadar asam organoleptik.
asetat mengalami penurunan, hal ini 2.Selain kadar asam asetat perlu diteliti
disebabkan karena asam asetat akan pula komponen lain selain asam asetat
teroksidasi atau terombakkan oleh sehingga memenuhi syarat untuk
oksigen dari udara menjadi CO2 dan dikonsumsi.
H2O dengan persamaan reaksi berikut
ini : DAFTAR PUSTAKA
CH3COOH + O2  2 CO2 + 2 H2O Buckle, K.A., 1985, Ilmu Pangan, UI
Oleh karena itu setelah diperoleh Pres, Jakarta.
kadar asam asetat yang maksimum dan Fardiaz, Winarno,1984, Biofermentasi
memenuhi kualifikasi vinegar, maka dan Biosintesa Protein, Angkasa,
fermentasi segera dihentikan dan Bandung.
vinegar segera disimpan dalam tangki Fessenden, R.J. & Fessenden, J.S.,
yang tertutup rapat agar O2 tidak dapat 1984, Kimia Organik, Jilid 2,
masuk, selanjutnya dilakukan Erlangga, Jakarta.
pasteurisasi dan pembotolan. Muljoharjo, M., 1984, Nanas dan
Teknologi Pengolahannya,
PENUTUP Liberty, Bandung.
Kesimpulan Perry, R.H., 1984, Perry’s Chemical
1. Sari buah nanas dapat dibuat vinegar Engineers Handbook, Mc Graw
melalui 2 tahap fermentasi yaitu Hill Co., Singapore.
fermentasi anaerob dengan yeast Salle, A.J., Fundamental Principles of
Sacharomyces cereviseae dan Bacteriology, Tata Mc Graw Hill,
fermentasi aerob dengan bakteri New Delhi.
Acetobacter aceti. Vogel, A.I., 1961, Vogel Text Book of
2. Dengan uji kualitatif dan kuantitatif Quantitatif Chemical Analysis,
vinegar hasil fermentasi sari buah nanas Longman Singapore Publisher
diperoleh kadar asam asetat sebesar Ltd., Singapore.
4,107 gr/100 mL sehingga memenuhi Vogel, A.I., 1985, Buku Text Analisa
komposisi asam asetat dalam vinegar Anorganik Kualiatif Makro dan
pada umumnya yaitu minimal 4 gr/100 Semi Mikro, Kalman Media
mL. Pustaka, Jakarta.
Waluyo S. ,1984, Beberapa aspek
Tentang Pengolahan Vinegar,
Dewa Ruci Press, Jakarta.

12 E K U I L I B R I U M Vol. 4. No. 1. Juni 2005 : 8 – 12

Anda mungkin juga menyukai