DISUSUN OLEH :
SALSABIL ZUMROTUL AULIYA (1710901028)
FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “Profesionalisme Guru dalam Upaya
Peningkatan Pendidikan di Indonesia”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan resume ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk eksploratif dan sekaligus juga makhluk
alternatif. Makhluk yang berkembang dan sekaligus mampu mengembangkan
diri, bukan makhluk yang lahir langsung jadi dewasa. Juga bukan makhluk
instinktif, yang ketika lahir sudah mampu mengembangkan dan memanfaatkan
potensi dirinya secara siap pakai. Sebagai makhluk alternatif manusia
berpotensi untuk berbuat kebaikan dan juga keburukan. Secara fisik manusia
mengalami proses pertumbuhan dalam tahap-tahap tertentu. Demikian pula
dalam pengembangan potensi yang dimilikinya, manusia juga harus menempuh
tahap demi tahap sesuai dengan tingkat kematangan yang dimiliki.
Pengembangan potensi ini juga mencakup potensi mental spiritual.
Dari ketiga jalur tersebut tidak dapat dipungkiri dari dunia pendidikan,
yang paling mempengaruhi proses pendidikan adalah guru. Guru sendiri
merupakan pengajar sekaligus pendidik yang memegang kendali atas siswa-
siswa nya. Untuk mencapai pendidikan yang sesuai dengan harapan, maka
diperlukan profesionalitas dari guru-guru yang mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profesionalisme Guru
Dalam dunia pendidikan, guru (pendidik) mempunyai peranan yang
sangat penting dan strategis karena kelancaran seluruh proses kegiatan
pembelajaran di kelas tidak lepas dari kontribusi guru. Pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasaan belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan (Yunus, 2016). Guru secara umum adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui
jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Lebih luas lagi, guru
dapat diartikan sebagai orang yang mengajar atau memberi ilmu pada orang
lain dalam bidang ilmu dan keahlian apa pun itu, misalnya saja seperti guru SD,
guru matematika, guru silat, guru piano, dan lain sebagainya.
Tenaga kependidikan memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan
tugas itu. Pengertian tenaga kependidikan dapat dilihat dalam ketentuan umum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 5, menjelaskan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan (Jabbar, 2007).
Agus F. Tamyong dalam Usman (2010) menyatakan pengertian guru
profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal. Kualifikasi pendidikan guru sesuai dengan
prasyarat minimal yang ditentukan oleh syarat-syarat seorang guru yang
profesional. Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 menjelaskan
bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Selanjutnya dalam
melakukan kewenangan profesionalismenya, guru dituntut memiliki
seperangkat kemampuan (competency) yang beraneka ragam.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa kompetensi guru
meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial. Berlakunya undang-undang dan peraturan
tersebut menuntut para guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui
pelatihan, penulisan karya ilmiah, dan sebagainya. Luthans (2008)
mengemukakan bahwa “Motivation is a process that starts with a physiological
or psychological deficiency or need that activates a behavior or a drive that is
aimed at a goal or incentive”. Guru yang memiliki motivasi tinggi akan
memandang berbagai kekurangan yang ada di sekolah sebagai tantangan. Ia
akan berusaha sedapat mungkin untuk mengatasi kekurangan itu. Dengan
adanya perhatian yang baik terhadap guru, akan dapat menimbulkan motivasi
para guru untuk berbuat yang terbaik dalam melakukan tugas sehingga
menumbuhkan komitmen dalam melakukan pekerjaan yang berkualitas dan
bertanggung jawab demi kemajuan organisasi.
Discussion (Pembahasan)
Catatan:
Guru yang lulus sertifikasi pada awalnya tidak dilihat dari background
pendidikannya apa, tetapi mengajarnya apa. Sehingga pada saat pre-test dan
post-test berhasil diselesaikan, guru tersebut dinyatakan lulus dan berhak
mendapatkan tunjangan profesi.
Untuk 8 angkatan pertama, test sertifikasi yang dilakukan melalui portofolio
atau PLPG yang diadakan dari pusat dilakukan untuk pemenuhan kuota saja.
Conclusion (Kesimpulan)
PENUTUP
KESIMPULAN
Guru secara umum adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Lebih luas lagi, guru dapat diartikan sebagai orang yang
mengajar atau memberi ilmu pada orang lain dalam bidang ilmu dan keahlian apa pun
itu, misalnya saja seperti guru SD, guru matematika, guru silat, guru piano, dan lain
sebagainya.
Syafruddin Nurdin (2005) mengemukakan bahwa ada enam tahap dalam proses
profesionalisasi, yaitu:
Putri, Ayu Dwi Kesuma Putri., Imaniyati, Nani. (2017). Pengembangan profesi guru
dalam meningkatkan kinerja guru. JURNAL PENDIDIKAN MANAJEMEN
PERKANTORAN. Vol. 2 No. 2, Juli. 202-211.
R, Abd Jabbar. (2007). Takdir, Menuju Guru Yang Profesional . Pinrang: Dewan
Pendidikan Kab. Pinrang.
Usman, M. Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.