Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
Amelia Utami
Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang
Prodi Psikologi Islam
utamiamelia7@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana anak
pada tahapan usia 1, 2, 3, 4 teori perkembangan Erik Erikson merespon
dan menanggapi rasa berduka. Tahapan perkembangan menurut Erik
Erikson terbagi menjadi 8 tahapan. Pada makalah ini hanya akan
dibahas pada tahapan 1,2, 3, 4 karena pada tahapan setelah tahap 4
sudah memasuki tahap usia remaja akhir hampir dewasa.
Hasil penelitian ini anak pada tahap usia perkembangan 1,2,3,4
merasa sedih tetapi bingung. Mereka belum sadar akan konsep bahwa
kematian yang bersifat abadi.
Kata kunci : Anak, perkembangan, kedukaan, kematian.
Abstract
This research was aimed to analyze how children in stages of
age 1,2, 3, 4 development theory by Erik Erikson respons to grieving.
Developmental stages according to Erik Erikson are divided into 8
stages. In this paper only 1, 2, 3, 4’s stage of developments will be
discussed, because in the stages after fourth stage have entered late
adolescence to adult.
The conclusion of this research, children in stages of age
1,2,3,4 feel sad but confused. They aren’t yet aware of the concept
immortal of death.
Keywords : Children, development, grieving, death.
Pendahuluan
Anger (Kemarahan)
Fase kemarahan muncul ketika individu tak berusaha
untuk mengabaikan fakta dan informasi tentang kehilanganny
alagi.dan menyadari bahwa fase denial tak bisa membantunya
untuk bertahan dari perubahan yang traumatis itu. Kemarahan
bisa bermanifestasikan dalam berbagai cara tergantung dari
individu itu sendiri. Kemarahan ini bisa ditunjukkan dengan
marah pada diri sendiri atau kepada orang lain dan hal yang
diluar dirinya sendiri. Pada individu jenis kehilangan kehidupan
pada pasien kanker yang telah divonis hidupnya tak bisa
bertahan lama ia akan cenderung menyalahkan orang lain atas
kehidupannya yang tiak adil, karena kedukaan hanya ia yang
mengalami dan yang lain tidak. Dapat memahami fase ini
membantu orang yang berada disekeliling individu untuk tidak
ikut menghakimi dan memberikan support
Bargaining (Bernegosiasi dengan cara yang baik)
Pada fase ketiga ini kebalikan dari fase kemarahan, yang
merasa tidak adil dan berusaha melawan kenyataan. Tahapan
bargaining berusaha melakukan pendekatan yang baik dengan
peristiwa kehilangannya dan merupakan fase berusaha meminta
pengharapan. Bagi yang beragama menggantungkan
harapannya pada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mencoba untuk
berdamai dengan kehilangannya. Dan pada individu yang
kehilangan orang yang dicintainya ia akan mencoba untuk
bernegosiasi agar ditukar dirinya saja yang meninggal ataupun
bernegosiasi agar bisa mengembalikan orang yang dicintainya
tersebut.
Depression (persiapan berduka)