Anda di halaman 1dari 50

BUKU PANDUAN

FASILITATOR

BLOK 20

EDENTULUS PENUH

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
BUKU PANDUAN
FASILITATOR
BLOK 20
EDENTULUS PENUH
(SETARA 6 SKS)

Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan


Persiapan Pasien untuk Pembuatan Gigitiruan Penuh
Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana
Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
BUKU PANDUAN
MAHASISWA
BLOK 20
EDENTULUS PENUH
(SETARA 6 SKS)

Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan


Persiapan Pasien untuk Pembuatan Gigitiruan Penuh
Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana
Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya
sehingga Buku Panduan Fasilitator Blok 20 untuk Program Pendidikan Sarjana Kedokteran
Gigi dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti
proses pembelajaran pada Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi FKG USU. Metoda
pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas
kuliah pakar, skill’s lab, diskusi kelompok, tugas kelompok, dan sidang pleno. Blok 20 yang
membahas tentang perawatan edentulus penuh terdiri dari 4 mata ajar terkait yang dinilai
terintegrasi satu sama lain, meliputi Prostodonsia, Biologi Oral, Ilmu Penyakit Mulut, dan Ilmu
Kedokteran Gigi Anak.
Akhirnya kami berharap agar buku ini dapat bermanfaat bagi fasilitator. Kritik dan saran
sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini di masa
mendatang.

DENTAL UNIT EDUCATION


FKG USU

i
TIM PENYUSUN

Ika Andryas, drg., MSc Ketua Tim Blok 20


Ariyani, drg., MDSc., Sp.Pros(K) Sekretaris Tim Blok 20
Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros(K) Anggota Tim Blok 20
Prof. Ismet Danial Nasution, drg., PhD., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20
Prof. Haslinda Z. Tamin, drg., M.Kes., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20
Syafrinani, drg., Sp.Pros (K) Anggota Tim Blok 20
DR. Ameta Primasari, drg.,MDSc., M.Kes.,Sp.PMM Anggota Tim Blok 20
Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM Anggota Tim Blok 20
Nurdiana, drg.,Sp.PM Anggota Tim Blok 20
Essie Octiara, drg., Sp.KGA Anggota Tim Blok 20
Putri Welda Utami Ritonga, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K) Koordinator Blok 20
Fitri Yunita Batubara, drg.,MDSc., Sp.KG Divisi Kurikulum DEU FKG USU
Putri We Sefty Aryani Harahap, drg., M.Si Divisi SDM DEU FKG USU
Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc., Sp.Ort Divisi Assesment DEU FKG USU

EDITOR
Drg. Neviyanti., M.Kes., Sp.KG (K)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
TIM PENYUSUN................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
LAMPIRAN.........................................................................................................................iv
MATRIKS KOMPETENSI BLOK 20 ..............................................................................v
BAB I INFORMASI UMUM....................................................................................... 1
A. Nama Blok............................................................................................ 1
B. Tujuan Blok.......................................................................................... 1
C. Uraian Blok.......................................................................................... 1
D. Metode Pembelajaran........................................................................... 1
E. Tata Tertib Akademik.......................................................................... 2

BAB II MODUL........................................................................................................... 6
2.1. Pembagian Modul................................................................................. 6
2.2. Topic Tree Modul................................................................................. 16
2.3. Skenario Modul.................................................................................... 17

BAB III EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN.............. 25


A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar............................. 25
B. Bobot Penilaian.................................................................................. 25
C. Sistem Penilaian................................................................................. 25
D. Perbaikan Nilai................................................................................... 26

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 27

BAB V 5.1 JADWAL KEGIATAN BLOK 20........................................................... 29


5.2 JADWAL KULIAH, DISKUSI KELOMPOK,
SIDANG PLENO, SKILL’S LAB DAN UJIAN BLOK 20................... 29

LAMPIRAN
1. Petunjuk Diskusi Kelompok.................................................................. 34
2. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa............................... 35
3. Petunjuk Penilaian Laporan Tugas Diskusi Kelompok........................ 36

iii
4. Daftar Nilai Modul................................................................................ 37
5. Daftar Peserta Nilai Akhir Blok............................................................. 38

iv
MATRIKS KOMPETENSI BLOK 20
EDENTULUS PENUH

MATA AJAR KOMPETENSI


TERKAIT UTAMA PENUNJANG
1. Prostodonsia 1.1 Seorang dokter gigi 1.1.1 Mampu menerapkan etika kedokteran
2. Biologi Oral harus mampu gigi di bidang Prostodontik secara
3. Ilmu Penyakit menerapkan etika dan profesional (C3, P3, A4)
Mulut hukum kesehatan 1.1.2 Mampu menjaga kerahasiaan profesi
4. Ilmu dalam praktik dalam hubungannya dengan teman
Kedokteran Gigi kedokteran gigi sesuai sejawat, staf dan pasien (C3, P3, A3)
Anak dengan keahlian, 1.1.3 Mampu membedakan hak dan
tanggung jawab, kewajiban dokter dan pasien (C3, P3,
kesejawatan, etika dan A4)
hukum yang relevan.
(C3, P3, A4)
1.2 Mampu melakukan 1.2.1 Mampu memberikan pelayanan di bidang
pelayanan kesehatan Prostodontik yang manusiawi dan
gigi dan mulut sesuai komprehensif. (C3, P5, A3)
dengan kode etik (C3, 1.2.2 Mampu menjaga hubungan terbuka dan
P5, A3) jujur serta saling menghargai dengan
pasien, pendamping pasien dan sejawat
(C3, P3, A3)
1.2.3 Mampu memperkirakan keterbatasan
kemampuan diri untuk kepentingan
rujukan, pada kasus-kasus kompleks (C3,
P3, A4)

1.3 Memahami masalah- 1.3.1 Mampu membedakan tanggung jawab


masalah yang administrasi, pelanggaran etik, disiplin
berhubungan dengan dan hukum yang diberlakukan bagi
hukum yang profesi KG berdasarkan ketentuan hukum
berkaitan dengan yang berlaku (C2, P1, A1)
kedokteran gigi 1.3.2 Mampu memahami peraturan dan
berlaku (C2, P1, A1) perundang-undangan yang berkaitan
dengan praktik kedokteran gigi di
Indonesia. (C2, P2, A2)

2.1 Seorang dokter gigi 2.1.1 Mampu menggunakan teknologi


harus mampu ilmiah mutakhir untuk mencari informasi
menganalisis yang sahih secara profesional dari
informasi kesehatan berbagai sumber (C3, P3, A3)
secara kritis, ilmiah
dan efektif serta
berfikir kritis dan
alternatif dalam
mengambil keputusan
dengan menggunakan
pendekatan evidence

v
based dentistry dalam
pengelolaan kasus
edentulus penuh (C3,
P3, A3)
2.3 Berfikir kritis dan 2.3.1 Mampu menyusun pemecahan masalah
alternative dalam rehabilitasi kehilangan gigi berdasarkan
mengambil prioritas. (C3, P3, A3)
keputusan. (C4, P3, 2.3.2 Mampu menilai kualitas produk dan
A3) teknologi kedokteran gigi untuk
kepentingan perawatan kasus edentulus
penuh. (C4, P3, A3)

2.4 Menggunakan 2.4.1 Mampu menapis sumber rujukan yang


pendekatan evidence sahih untuk kepentingan peningkatan
based dentistry dalam kualitas perawatan edentulus penuh. (C3,
pengelolaan P3, A3).
kesehatan gigi dan 2.4.2 Mampu menggunakan informasi
mulut. (C4, P3, A3) kesehatan secara profesional untuk
kepentingan peningkatan kualitas
perawatan edentulus penuh. (C3, P3, A3).

5.1 Seorang dokter gigi 5.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik


harus mampu yang relevan dengan bidang kedokteran
mengintegrasikan gigi untuk menegakkan Diagnosis,
ilmu pengetahuan menetapkan prognosis dan merencanakan
biomedik yang tindakan medis untuk perawatan
relevan sebagai edentulus penuh. (C3, P3, A4)
sumber keilmuan & 5.1.2 Mampu menghubungkan morfologi
berbagai data makroskopis, mikroskospis dan topografi
penunjang untuk organ, jaringan penyusun sistem tubuh
diagnosis dan manusia secara terpadu, sebagai landasan
tindakan medik pengetahuan untuk diagnosis, prognosis
pasien edentulous dan merencanakan tindakan medik pada
penuh. (C3, P3, A4) pasien edentulus penuh (C3, P3, A4)
5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan,
termasuk efek samping dan interaksinya
(C2 , P3, A4)

6.1 Seorang dokter gigi 6.1.1 Mampu menghubungkan tatalaksana


harus memahami ilmu kedokteran klinik untuk mengembalikan
kedokteran klinik fungsi optimal sistem stomatognati pasien
yang relevan sebagai edentulus penuh(C4, P3, A4)
pertimbangan dalam 6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik
melakukan perawatan yang bermanifestasi di rongga mulut
kasus edentulous yang dapat mempengaruhi keberhasilan
penuh pada pasien perawatan perawatan edentulus penuh.
medik kompromis. (C2, P3, A4)
(C3, P3, A4) 6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien
dengan kelainan/penyakit sistemik yang
bermanifestasi di rongga mulut pada

vi
pasien perawatan edentulus penuh. secara
holistik dan komprehensif (C2, P2,A2 )
6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik
kompromis secara profesional (C2,P3,
A4)

7.1 Seorang dokter gigi 7.1.2 Mampu menganalisis hasil penelitian


harus mampu kedokteran gigi dasar yang berkaitan
memahami ilmu dengan kasus perawatan edentulus penuh.
kedokteran gigi dasar dalam bidang Prostodontik (C4, P3, A4)
yang mencakup; 7.1.4 Mampu merencanakan material
biologi oral, Material kedokteran gigi yang akan digunakan
&teknologi dalam tindakan rekonstruksi untuk
kedokteran gigi untuk mengembalikan fungsi stomatognati yang
menunjang optimal pada kasus edentulus penuh (C4,
keterampilan P3, A4)
preklinik & klinik, 7.1.5 Mampu menginterpretasikan hasil
serta penelitian pemeriksaan laboratoris untuk diagnosis
bidang Kedokteran kelainan dan penyakit pada sistem
Gigi. stomatognati pada kasus edentulus penuh
(C3, P3, A4) (C3, P3, A4)

9.1 Seorang dokter gigi 9.1.1 Mampu mengidentifikasi keluhan utama


harus mampu pasien atau gangguan sistem
melakukan stomatognatik. (C1, P2, A2)
pemeriksaan fisik dan 9.1.2 Mampu menerapkan pemeriksaan
sistem stomatognatik komprehensif sistem stomatognati dengan
dengan mencatat memperhatikan kondisi umum pasien
informasi klinis, (C3, P3, A4)
laboratoris, 9.1.3 Mampu menentukan pemeriksaan
psikologis dan sosial penunjang laboratoris yang diperlukan
guna mengevaluasi (C4, P4, A4)
kondisi medis pasien. 9.1.4 Mampu menginterpretasikan
(C4, P3, A3) pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A4)
9.1.8 Mampu menganalisis kondisi fisik,
psikologis dan sosial melalui pemeriksaan
klinis (C4, P3, A3)

9.2 Seorang dokter gigi 9.2.1 Mampu menerapkan sikap saling


harus mampu menghargai dan saling percaya melalui
mengenal dan komunikasi yang efektif dan efisien
mengelola prilaku dengan pasien dan/atau pendamping
pasien secara pasien (C3,P2 ,A3)
profesional. (C4, P3,
A4)

9.3 Seorang dokter gigi 9.3.1 Mampu membuat rekam medik secara
harus mampu akurat dan komprehensif (C3,P3,A4 )
menggunakan rekam

vii
medik sebagai acuan 9.3.2 Mampu mengelola rekam medik sebagai
dasar dalam dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4)
melakukan 9.3.3 Mampu merencanakan perawatan medik
perawatan edentulous gigitiruan penuh berdasarkan rekam
penuh. (C3, P3, A4) medik (C3, P3, A4)

10.1 Seorang dokter gigi 10.1.1 Mampu menegakkan diagnosis


harus mampu berdasarkan anamnesis, hasil
menegakkan pemeriksaan subyektif, analisis hasil
diagnosis dan pemeriksaan riwayat klinis, pemeriksaan
menetapkan model diagnostik, temuan laboratoris,
prognosis perawatan dan temuan alat bantu yang lain.
edentulous melalui (C4,P4,A4)
interpretasi, analisis
dan sintesis hasil
pemeriksaan pasien.
(C4, P4, A4)

11.1 Seorang dokter gigi 11.1.4Mampu merencanakan perawatan dengan


harus mampu memperhatikan kondisi sistemik pasien.
menganalisis rencana (C3, P3, A3)
perawatan yang 11.1.5Mampu mengembangkan rencana
didasarkan pada perawatan yang komprehensif dan
kondisi, kepentingan, rasional berdasarkan diagnosis. (C3, P3,
dan kemampuan A3)
pasien. (C3, P3, A3) 11.1.6 Mampu menjelaskan temuan, diagnosis
dan perawatan pilihan, ketidak
nyamanan dan resiko perawatan untuk
mendapat persetujuan melakukan
perawatan (C2,P3, A3)
11.1.7 Mampu menjelaskan tanggung jawab
pasien, waktu yang dibutuhkan,
langkah-langkah perawatan, dan
perkiraan biaya perawatan (C2,P2, A3)

11.2 Seorang dokter gigi 11.2.1 Mampu membuat surat rujukan pada
harus mampu spesialis bidang lain yang terkait dengan
menentukan rujukan kelainan/penyakit yang diderita
yang sesuai. (C3, P3, pasien.(C3, P3, A3)
A3)
13.7 Seorang dokter gigi 13.7.1 Mampu melakukan perawatan kasus
harus mampu GTP sederhana (C3, A3, P3)
melakukan perawatan 13.7.3 Mampu menanggulangi masalah-
prostodontik pada masalah pasca pemasangan gigi tiruan
anak-anak dan (C3, P3, A3)
dewasa. (C4, P5, A4)

15.1 Seorang dokter gigi 15.1.2 Mampu memotivasi perilaku hidup


harus mampu sehat individu, keluarga dan masyarakat
memahami Konsep

viii
Perilaku Kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut. (C5,
individu dan P3, A3)
Masyarakat di Bidang 15.1.3 Mampu menerapkan metoda pendekatan
KG (C3, P3, A3) untuk mengubah perilaku kesehatan gigi
dan mulut individu serta masyarakat.
(C3, P3, A3)

ix
BAB I
INFORMASI UMUM

1.1 NAMA BLOK : EDENTULUS PENUH

1.2 TUJUAN BLOK :


1. Menjelaskan pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga
mulut dan sistem stomatognasi, biomekanika dukungan pada gigitiruan penuh, dampak
aging terhadap pergerakan rahang dan jaringan rongga mulut, serta dampak aging
terhadap karakter pasien lansia sebagai prinsip dasar perawatan edentulus penuh.
2. Menjelaskan persiapan pasien untuk pembuatan gigitiruan penuh yaitu penegakan
diagnosis, perawatan pendahuluan, persiapan jaringan pendukung gigitiruan penuh
serta penetapan rencana perawatan.
3. Menjelaskan prosedur klinis dan dan melakukan prosedur laboratoris pembuatan
gigitiruan penuh dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan perawatan.
4. Menjelaskan macam-macam perawatan pada kasus edentulus penuh kompleks.

1.3 URAIAN BLOK


Dalam blok ini mahasiswa akan mempelajari perubahan morfologi jaringan yang terjadi
setelah kehilangan seluruh gigi, meliputi perubahan anatomi dan faal wajah, jaringan rongga
mulut, rahang, dan persendiannya; pertimbangan umum yang perlu diperhatikan pada
pembuatan desain gigitiruan penuh (GTP) dalam upaya mengembalikan fungsi pengunyahan,
fonetik, dan fungsi bicara. Selanjutnya, mahasiswa akan mempelajari jaringan pendukung
gigitiruan, retensi, keseimbangan dengan otot, dan keseimbangan oklusi pada rehabilitasi
kehilangan seluruh gigi dengan GTP.
Dalam blok ini mahasiswa juga akan mempelajari tentang pemeriksaan-pemeriksaan
yang harus dilakukan pada pasien edentulus penuh untuk menegakan diagnosis dan menyusun
rencana perawatan sesuai dengan indikasi yang ditetapkan dan meramal prognosis perawatan.
Selanjutnya, mahasiswa akan mempelajari tentang tahapan kerja klinis dan laboratoris
pembuatan GTP sederhana, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan serta
pemeliharaan gigitiruan pasca pemasangan. Pada bagian akhir dari blok ini akan diperkenalkan
pembuatan gigitiruan pada kasus edentulus penuh yang kompleks.

1
1.4 METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok (collaborative learning).
2. Kuliah pakar.
3. Tugas kelompok.
4. Skills lab.
5. Sidang pleno.

1.5 TATA TERTIB AKADEMIK


1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi kelompok /Sidang Pleno
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi kelompok
dan sidang pleno.
b. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum
kuliah/diskusi/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang
kuliah/diskusi sebelum kuliah/diskusi/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang
terlambat lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk
untuk mengikuti kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
c. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi/sidang pleno.
d. Kegiatan kuliah/diskusi/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya
dicatat dalam daftar hadir. Mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan tidak
hadir atau sakit selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada
Pembantu Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok apabila tidak hadir. Surat sakit dan
izin tersebut berlaku sekurang-kurangnya 1x 24 jam dan sesuai dengan tanggal
yang tertulis pada surat tersebut.
e. Di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok dilarang merokok, makan dan minum
atau kegiatan serupa lainnya.
f. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi
kelompok.

2. Tata Tertib Praktikum/ Skill’s lab


a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum/skill’s lab.
b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skill’s lab dengan nilai kelulusan minimal 60.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skill’s lab, maka pada nilai skill’s lab
dibuat pernyataan mengulang skill’s lab dan pada DPNA nilai blok dibuat nilai
“K”.
c. Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok praktikum/skill’s lab untuk masing-masing
kelas yaitu kelompok A, B, C, D, E dan F dengan jadwal yang telah ditentukan.
d. Pelaksanaan praktikum/skill’s lab di masing-masing laboratorium terkait
e. Mahasiswa sudah hadir di ruang praktikum/skill’s lab pada waktu yang ditentukan
dengan mengenakan jas lab. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum/skill’s lab.
f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum/ skill’s lab karena sakit harus
menunjukkan surat keterangan dokter dan menyerahkan selambat-lambatnya 3
(tiga) hari sejak sakit kepada Pembantu Dekan I dan ketua/Sekretaris Blok/
koordinator skill’s lab atau praktikum.
g. Selama praktikum/skill’s lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum
serta melakukan kegiatan serupa lainnya.

2
h. Selesai praktikum/skill’s lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan
bersih dan rapi.
i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.

3. Tata Tertib Pembuatan makalah tugas kelompok dan tugas individual


a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa diwajibkan
mengerjakan makalah tugas kelompok dan tugas individual.
b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas
sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4. Tata Tertib Ujian


a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti
ujian pada waktu yang telah ditentukan.
b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, maka tidak ada
penambahan waktu dalam mengerjakan ujian tersebut.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang
dapat diterima, harus melapor paling lambat tiga hari setelah hari ujian kepada
koordinator pendidikan dan ketua blok serta menyerahkan keterangan sakit dari
dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.
Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut wajib
melapor kepada Pembantu Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan Pembantu
Dekan I akan mengeluarkan surat pengantar bahwa mahasiswa tersebut diijinkan
mengikuti ujian susulan. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada ketua blok dan
ditembuskan kepada koordinator Blok dan Divisi Assesment Blok.
d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Pembantu Dekan I dan
dilaksanakan oleh Tim Blok. Pelaksanaan ujian susulan pada hari ujian remedial
blok tersebut dengan bobot soal yang sama dengan ujian modul blok regular dan
alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian remedial blok.
e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa
membawa alat tulis ke dalam ruang ujian. Apabila mahasiswa melakukan
pelanggaran disiplin saat ujian berlangsung, maka mahasiswa tersebut akan diberi
nilai “K” pada modul tersebut dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian
susulan modul tersebut.

5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU


Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam
lingkungan kampus. Tata tertib berbusana tersebut yaitu:
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.
b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju bahan
kaos.
c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang tidak
sopan.
d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.
e. Tidak dibenarkan memakai sandal.
f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria
tidak dibenarkan memakai anting dan kalung.
g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.
Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut, akan diambil
tindakan atau sanksi akademik oleh PD III.

3
6. Evaluasi Kehadiran : Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skill’s
lab/Praktikum, Pembuatan Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan praktek
lapangan.

6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno


a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno
adalah minimal 50 % per modul dari total pertemuan.
b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok tanpa alasan yang dapat
diterima, akan diberi sanksi :
(1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok yang tidak dihadiri (attitude,
pemicu/ laporan diskusi kelompok)
(2) Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.
c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno kurang dari
50 %, maka tidak boleh mengikuti ujian modul dan nilai Blok mahasiswa tidak
dapat diumumkan pada saat Blok berakhir. Pada DPNA nilai Blok ditulis “K”.
d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang
pada semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang mengulang blok
tersebut wajib mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno,
sedangkan praktikum/skill’s lab tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/
skill’s lab mahasiswa tersebut sebelumnya (blok regular) juga tidak diikuti.
e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan telah
menyerahkan surat sesuai aturan, mahasiswa tersebut tetap diperhitungkan
ketidahadirannya didalam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.
Ketidakhadiran karena sakit dan ijin tersebut akan dihitung dengan bobot setengah
(0,5) sedangkan bobot karena absensi tanpa surat dihitung satu. Kehadiran
mahasiswa tersebut dalam kuliah diskusi kelompok dan sidang pleno adalah tetap
minimal 80% per modul dari total pertemuan.
Contoh:
Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ ijin (telah memberi surat) selama 7
hari, dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.
Mahasiswa A tersebut juga memiliki jumlah absensi kuliah yang tidak memberikan
surat sebanyak 12 jam. Total jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno pada
blok tersebut 150 jam. Maka jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) /
150 X 100 %= 22 %.
Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan mengikuti
ujian Blok, dan wajib mengulang Blok setelah semester 5 berakhir dan diulang
pada semester yang sama pada Blok tersebut karena memiliki jumlah absen lebih
besar dari 50%.

6.2 Praktikum/ Skill’s Lab


a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh praktikum/skill’s lab dalam blok, kecuali
sakit (menunjukkan surat keterangan sakit) atau izin dengan alasan yang dapat diterima.
Kegiatan praktikum/skill’s lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin (surat
ada) tersebut, diatur jadwal kegiatan skill’s lab oleh penanggung jawab dari departemen
yang mengelola praktikum/skill’s lab terkait. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti

4
kegiatan praktikum/skill’s lab tanpa alasan yang jelas, maka mahasiswa tersebut wajib
mengulang blok untuk kegiatan praktikum/ skill’s lab.
b. Bila mahasiswa tidak melakukan sebagaimana yang tertulis pada butir 4.2.a., maka
mahasiswa tersebut tidak boleh mengikuti ujian skill’s lab dan nilai blok mahasiswa
tidak dapat diumumkan pada saat blok berakhir. Pada DPNA nilai blok ditulis “K”.
c. Mahasiswa yang mengulang blok karena praktikum/ skill’s lab mendapat nilai K, maka
mahasiswa tersebut dapat mengikuti praktikum/ skill’s lab setelah semester 5 berakhir
dan diulang pada semester yang sama.

6.3 Evaluasi Pembuatan tugas kelompok dan tugas individual


a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai
yang tertera pada buku panduan blok
b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan
maka nilai tugas akan dikurangi.
d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua
kelompok nama dan Nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.
e. Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.

5
BAB II
MODUL

2.1 PEMBAGIAN MODUL


Blok 20 terdiri atas 4 modul, yaitu:
Modul 1 : Dasar-Dasar Perawatan Edentulus Penuh dan Persiapan Pasien untuk
Pembuatan Gigitiruan Penuh
Modul 2 : Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana
Modul 3 : Pengenalan Gigitiruan Penuh Kompleks

2.1.1 MODUL 1. DASAR-DASAR PERAWATAN EDENTULUS PENUH DAN


PERSIAPAN PASIEN UNTUK PEMBUATAN GIGITIRUAN
PENUH

A. Tujuan Terminal Modul


Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengaruh kehilangan
seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga mulut dan sistem stomatognasi,
biomekanika dukungan pada gigitiruan penuh, dampak aging terhadap pergerakan
rahang dan jaringan rongga mulut, serta nutrisi pemakai gigitiruan penuh sebagai
prinsip dasar perawatan edentulus penuh., serta mampu menjelaskan persiapan pasien
untuk pembuatan gigitiruan penuh yaitu penegakan diagnosis, perawatan
pendahuluan, persiapan jaringan pendukung GTP dan penetapan rencana perawatan.

B. Tujuan Khusus Modul


1. Menjelaskan perubahan mukosasetelah kehilangan gigi, seperti perubahan letak
papila insisivum, perubahan letak frenulum dan vestibulum akibat kehilangan
seluruh gigi.
2. Menjelaskan perubahan tulang akibat kehilangan seluruh gigi, seperti
perubahankontur prosesus alveolaris, perubahan ukuran rahang dan lebar palatum,
perubahan hubungan rahang.
3. Menjelaskan perubahan saliva akibat kehilangan seluruh gigi.
4. Menjelaskan perubahan bentuk dan ukuran lidah akibat kehilangan seluruh gigi.
5. Menjelaskan pengaruh kehilangan seluruh gigi pada sistem stomatognasi.
6. Menjelaskan perubahan tinggi wajah morfologis akibat kehilangan seluruh gigi.
7. Menjelaskan perubahan TMJ dan kelainan neuromuskular akibat kehilangan
seluruh gigi.
8. Menjelaskan perubahan estetis akibat kehilangan seluruh gigi.
Topik: Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap jaringan rongga mulut dan
sistem stomatognasi

9. Menjelaskan prinsip biomekanik dukungan pada edentulus penuh.


10. Menjelaskan perbedaan dukungan gigi asli dengan dukungan mukosa.

6
11. Menjelaskan perbedaan beban pengunyahan pada gigi asli dan gigitiruan penuh.
12. Menjelaskan linggir sisa dan mukosa sebagai dukungan utama pada gigitiruan
penuh.
Topik: Biomekanik pada edentulus penuh

13. Menjelaskan dampak aging pada mukosa mulut pasien edentulus penuh.
14. Menjelaskan dampak aging pada saliva pasien edentulus penuh.
Topik: Dampak aging terhadap jaringan lunak dan saliva pada pasien edentulus
penuh

15. Menjelaskan dampak aging pada pergerakan rahang pasien edentulus penuh.
16. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya gangguan pergerakan mandibula pada
pasien edentulus penuh.
Topik: Dampak aging terhadap tulang dan pergerakan rahang pasien edentulus
penuh

17. Menjelaskan dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia


18. Menjelaskan masalah spesifik pada edentulus lansia dalam hubungannya dengan
pembuatan gigitiruan
Topik: Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

19. Menjelaskan cara melakukan anamnesis, pemeriksaan subjektif, objektif, dan


pemeriksaan pendukung pada kasus edentulus penuh
20. Menjelaskan pemeriksaan intra oral yang berhubungan dengan perawatan kasus
edentulus penuh
21. Menjelaskan pemeriksaan pendukung lainnya yang berhubungan dengan
perawatan kasus edentulus penuh
22. Menjelaskan penegakan diagnosis pada kasus edentulus penuh
23. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi penegakan diagnosis
Topik: Prosedur Diagnosis

24. Menjelaskan macam-macam perawatan pendahuluan sebelum pembuatan GTP


25. Menjelaskan penyakit dan kelainan yang mempengaruhi perawatan pada kasus
edentulus penuh.
Topik: Perawatan Pendahuluan

26. Menjelaskan persiapan jaringan pendukung gigitiruan dengan metode bedah.


27. Menjelaskan persiapan jaringan pendukung gigitiruan tanpa metode bedah.
Topik: Persiapan Jaringan Pendukung GTP

28. Menjelaskan pilihan perawatan untuk pasien dengan beberapa gigi tersisa.
29. Menjelaskan indikasi perawatan GTP imediat atau konvensional.
30. Menjelaskan indikasi perawatan GTP definitif atau interim.
31. Menjelaskan indikasi perawatan GTP dukungan gigi, implan atau mukosa.
Topik: Rencana Perawatan Untuk Pasien dengan Beberapa Gigi Tersisa
7
32. Menjelaskan pilihan perawatan untuk pasien tanpa gigi tersisa
33. Menjelaskan rencana perawatan untuk pasien yang belum pernah memakai gigitiruan
sebelumnya.
34. Menjelaskan rencana perawatan untuk pasien yang sudah pernah memakai gigitiruan
sebelumnya.
Topik: Rencana Perawatan Untuk Pasien Tanpa Gigi Tersisa

C. Topik Kuliah
KODE ALOKASI
TOPIK BIDANG DOSEN
NO TOPIK WAKTU
ILMU PENGAMPU
KULIAH (JAM)
1 Pengaruh kehilangan seluruh
Dr. Ameta Primasari,
gigi terhadap perubahan
BO BO-1.1 drg.,MDSc., M.Kes., 2
jaringan rongga mulut dan
Sp. PMM
sistem stomatognasi
2 Biomekanik pada edentulus Prof.Ismet Danial Nst.
penuh PROSTO PT-1.1 2
drg. Ph.D., Sp.Pros (K)
3 Dampak aging terhadap
Sayuti Hasibuan, drg.,
jaringan lunak dan saliva pasien PM PM-1.1 1
Sp.PM
edentulus penuh
4 Dampak aging
Prof.Ismet Danial Nst.
terhadap tulang dan pergerakan PT-1.2 1
drg. Ph.D., Sp.Pros (K)
rahang pasien edentulus penuh
5 Dampak aging terhadap Prof. Slamet Tarigan,
PT.1.3 1
perubahan karakter pasien lansia drg., PhD
6 Prosedur Diagnosis Prof.Ismet Danial Nst.
PT.1.4 2
drg. Ph.D., Sp.Pros (K)
7 Perawatan Pendahuluan Prof.Ismet Danial Nst.
PROSTO PT.1.5 drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1

8 Persiapan Jaringan Pendukung Prof.Ismet Danial Nst.


PT.1.6 drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1
GTP
9 Rencana Perawatan Untuk Prof.Ismet Danial Nst.
Pasien dengan Beberapa Gigi PT.1.7 drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1
Tersisa
10 Rencana Perawatan Untuk Prof.Ismet Danial Nst.
PT.1.8 drg. Ph.D., Sp.Pros (K) 1
Pasien Tanpa Gigi Tersisa
JUMLAH 13

8
D. Tugas Kelompok
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan
pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan. Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5
%.

2.1.2 MODUL 2. PEMBUATAN GIGITIRUAN PENUH SEDERHANA


A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskanprosedur klinis dan
melakukan prosedur laboratoris pembuatan gigitiruan penuh dengan memperhatikan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan.

B. Tujuan Khusus Modul


1. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pendukung GTP pada rahang atas
2. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pembatas GTP pada rahang atas
3. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pendukung GTP pada rahang bawah
4. Mampu menjelaskan anatomi makroskopis struktur pembatas GTP pada rahang bawah
Topik: Anatomi makroskopis struktur pendukung dan pembatas GTP

5. Mampu menjelaskan pengertian dan tujuan pencetakan.


6. Mampu menjelaskan pencetakan anatomis.
7. Mampu teknik pencetakan anatomis dan pembuatan studi model.
8. Mampu mengevaluasi hasil cetakan anatomis.
Topik: Pencetakan anatomis dan pembuatan model studi

9. Mampu menjelaskan
10. Mampu menjelaskan caramembuat sendok cetak fisiologis.
11. Mampu membuat sendok cetak fisiologis.
Topik: Pembuatan sendok cetak fisiologis

12. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi retensi pada GTP dan
pertimbangan umum dalam memperoleh retensi pada GTP.
13. Mampu menjelaskan pengertian dan cara melakukan border moulding.
14. Mampu menjelaskan teknik pencetakan fisiologis dan pembuatan model kerja.
15. Mampu menjelaskan evaluasi hasil cetakan fisiologis.
Topik: Border moulding, pencetakan fisiologis dan pembuatan model kerja

16. Mampu menjelaskan syarat basis gigitiruan.


17. Mampu menjelaskan prosedur pembuatan basis gigitiruan.
18. Mampu menjelaskan fungsi dan cara pembuatan oklusal rim.
Topik: Prosedur pembuatan basis gigitiruan dan oklusal rim

19. Mampu menjelaskan tahap orientasi dataran oklusal.


20. Mampu menjelaskan pengertian dimensi vertikal.
21. Mampu menjelaskan jenis dimensi vertikal.
22. Mampu menjelaskan cara penentuan dimensi vertikal gigitiruan.
9
23. Mampu menjelaskan pengertian dan cara penentuan relasi sentrik.
Topik: Penentuan Hubungan Rahang

24. Mampu menjelaskan carapemasangan model di artikulator.


25. Mampu melakukan pemasangan model di artikulator.
Topik: Pemasangan Pada Artikulator

26. Mampu menjelaskan konsep umum oklusi


27. Mampu menjelaskan klasifikasi oklusi pada GTP
28. Mampu menjelaskan perbedaan indikasi konsep oklusi seimbang, oklusi lingual dan
oklusi linier (monoplane occlusion).
29. Mampu menjelaskan konsep artikulasi pada gigitiruan penuh.
30. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilisasi dan pertimbangan umum
dalam memperoleh stabilisasi pada GTP.
Topik: Oklusi dan Artikulasi pada GTP

31. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan anasir gigi tiruan.
32. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk anasir gigitiruan.
33. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan ukurananasir gigitiruan.
34. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pemilihan warna anasir gigitiruan.
Topik: Pemilihan anasir gigitiruan

35. Mampu menjelaskan cara penyusunan anasir gigitiruan dan pasang percobaan.
36. Mampu melakukan penyusunan anasir gigitiruan.
Topik: Penyusunan anasir gigitiruan

37. Mampu menjelaskan prosedur modeler malam


38. Mampu menjelaskan prosedur Try In GTP
39. Mampu menjelaskan prosedur laboratorium penyelesaian akhir GTP yaitu .
Topik: Penyelesaian akhir gigitiruan

40. Mampu menjelaskan pengertian dan prosedur remounting GTP


41. Mampu menjelaskan pengertian dan prosedur pengasahan selektif pada GTP.
Topik: Remounting dan pengasahan selektif

42. Mampu menjelaskan faktor-faktor keberhasilan pemasangan GTP.


43. Mampu menjelaskan pemeriksaan rasa sakit.
44. Mampu menjelaskan pemeriksaan retensi dan stabilisasi.
45. Mampu menjelaskan pemeriksaan hubungan rahang
46. Mampu menjelaskan pemeriksaan oklusi
47. Mampu menjelaskan pemeriksaan estetik dan fonetik.
48. Mampu menjelaskan instruksi kepada pasien setelah pemasangan GTP.
Topik: Pemasangan GTP

10
49. Mampu menjelaskan evaluasi pasca pemasangan GTP
50. Mampu menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian gigitiruan dan
penanggulangannya.
51. Mampu menjelaskan perawatan dan pemeliharaan pasca pemasangan GTP
Topik: Perawatan pasca pemasangan

52. Mampu menjelaskan kelainan jaringan lunak rongga mulut akibat iatrogenik pada
perawatan edentulus penuh.
53. Mampu menjelaskan perawatan kelainan jaringan lunak rongga mulut akibat iatrogenik
pada perawatan edentulus penuh.
Topik: Kelainan Mukosa Akibat Perawatan Gigi Tiruan Penuh

54. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur reparasi gigitiruan penuh
55. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur reline pada gigitiruan penuh
56. Mampu menjelaskan pengertian, indikasi, dan prosedur rebase gigitiruan penuh
Topik: Reparasi, reline dan rebase

C. Topik Kuliah
NO TOPIK BIDANG KODE DOSEN PENGAMPU ALOKASI
ILMU TOPIK WAKTU
KULIAH (JAM)
1. Anatomi PT-2.1 Ika Andryas, drg., MSc
Makroskopis
1
Struktur Pendukung
dan Pembatas GTP
2 Pencetakan PT-2.2 Ika Andryas, drg., MSc
anatomis dan
2
pembuatan model
studi
3 Pembuatan sendok PT-2.3 Ricca Chairunnisa,
1
cetak fisiologis drg.,Sp.Pros(K)
4 Border moulding, PT-2.4 Ricca Chairunnisa,
pencetakan PROSTO drg.,Sp.Pros(K)
fisiologis dan 2
pembuatan model
kerja
5 Prosedur pembuatan PT-2.5 Ariyani, drg., MDSc.,
basis gigitiruan dan Sp.Pros(K) 2
oklusal rim
6 Penentuan PT-2.6 Ariyani, drg., MDSc.,
Sp.Pros(K) 2
Hubungan Rahang
7 Pemasangan pada PT-2.7 Ariyani, drg., MDSc.,
1
artikulator Sp.Pros(K)

11
8 Oklusi dan PT-2.8 Prof. Ismet Danial Nst,
Artikulasi pada GTP drg.Ph.D, 2
Sp.Pros(K)
9 Pemilihan anasir PT-2.9 Prof. Ismet Danial Nst,
gigitiruan drg.Ph.D, 1
Sp.Pros(K)
10 Penyusunan anasir PT-2.10 Prof. Ismet Danial Nst,
gigitiruan drg.Ph.D, 2
Sp.Pros(K)
11 Penyelesaian akhir PT-2.11 Ariyani, drg., MDSc.,
1
gigitiruan Sp.Pros(K)
12 Remounting dan PT-2.12 Ricca Chairunnisa,
2
pengasahan selektif drg.,Sp.Pros(K)
13 Pemasangan GTP PT-2.13 Ricca Chairunnisa,
2
drg.,Sp.Pros(K)
14 Perawatan pasca PT-2.14 Ricca Chairunnisa,
2
pemasangan drg.,Sp.Pros(K)
15 Kelainan mukosa IPM-2.1 Nurdiana, drg.,SP.PM
akibat perawatan 1
gigi tiruan penuh
16 Reparasi, reline dan PT-2.15 Ariyani, drg., MDSc.,
2
rebase Sp.Pros(K)
JUMLAH 26

D. Skill’s Lab (Penanggung Jawab :Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros (K))


NO TOPIK MATA AJAR KODE TOPIK ALOKASI
KULIAH WAKTU
(JAM)
1  Aplikasi/ Demo PSL-2.1
 Penentuan outline basis GTP
1X3 (3)
 Pembuatan basis gigitiruan dari
malam
2 Pembuatan occlusal rim PSL-2.2 2X3 (6)
3 Penentuan hubungan rahang dan PSL-2.3
1X3 (3)
fiksasi
4 Penanaman model di artikulator PSL-2.4 1x3 (3)
5 Penyusunan anasir gigitiruan anterior PSL-2.5
1X3 (3)
atas
6 Penyusunan anasir gigitiruan anterior PSL-2.6
1X3 (3)
bawah
7 Penyusunan anasir gigitiruan PROSTO PSL-2.7
2X3 (6)
posterior atas dan bawah kanan
8 Penyusunan anasir gigitiruan PSL-2.8 2X3 (6)
posterior atas dan bawah kiri
9 Modelir malam PSL-2.9 1X3 (3)
12
10 Penggodokan GTP ( Flasking,
2X3 (6)
molding, packing, curing ) PSL-2.10
11 Demo Selektif Grinding PSL-2.11 1X3 (3)
12 Reline PSL-2.12 2X3 (6)
13 Ujian skill’s lab PSL-2.13 2X3 (6)
JUMLAH 19 X 3 (57 jam)

D. Tugas Kelompok
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan
laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.
Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5 %.

2.1.3 MODUL 3. PENGENALAN GIGITIRUAN PENUH KOMPLEKS


A. Tujuan Terminal Modul
Menjelaskan macam-macam perawatan pada kasus edentulus penuh kompleks.

B. Tujuan Khusus Modul


1. Menjelaskan defenisi gigitiruan overdenture
2. Menjelaskan klasifikasi gigitiruan overdenture, keuntungan, kerugian, indikasi, kontra
indikasi dari gigitiruan overdenture.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan gigi asli
sebagai gigi penyangga.
4. Menjelaskan tahapan persiapan untuk gigi penyangga sebelum dilakukan pembuatan
gigitiruan overdenture
5. Menjelaskan perbedaan antara gigitiruan penuh dengan gigitiruan overdenture
Topik: Overdenture

6. Menjelaskan pengertian, indikasi, kontra indikasi keuntungan dan kerugian dari


gigitiruan imidiat
7. Menjelaskan tipe gigitiruan imidiat dan teknik pembuatannya serta teknik pemasangan
gigitiruan imidiat.
Topik: GT Imidiat

8. Menjelaskan pengertian, indikasi, kontra indikasi, keuntungan dan kerugian dari


gigitiruankonversi
9. Menjelaskan klasifikasi gigitiruan konversi dan teknik pembuatannya.
Topik: GT Konversi

10. Menjelaskan defenisi single denture


11. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan gigitiruan single denture
rahang atas dengan antagonis gigi asli rahang bawah
12. Menjelaskan hal-hal yang harus dipertimbangkan pada pembuatan gigitiruan single
denture rahang bawah.
13. Menjelaskan keuntungan pembuatan single denture
Topik: Single Denture
13
14. Menjelaskan pengertian sindroma kombinasi
15. Menjelaskan perubahan destruktif pada ronggga mulut akibat pemakaian gigitiruan
penuh rahang atas dengan Klas I Kennedy rahang bawah.
16. Menjelaskan perubahan akibat sindroma kombinasi
17. Menjelaskan mekanisme sindroma kombinasi
18. Menjelaskan langkah-langkah pencegahan terjadinya sindroma kombinasi
Topik: Sindroma Kombinasi

19. Menjelaskan etiologi dan penatalaksanaan linggir datar


Topik: GTP pada linggir datar

20. Menjelaskan etiologi dan penatalaksanaan linggir flabby


Topik: GTP pada linggir flabby

21. Menjelaskan pembuatan gigitiruan penuh dengan hubungan rahang Klas II dan Klas III
Topik: GTP pada hubungan rahang Klas II dan III

22. Menjelaskan Indikasi kasus GTP pada anak


23. Menjelaskan Pertimbangan dalam pembuatan GTP pada pasien anak
24. Menjelaskan Pengenalan overdenture pada anak
25. Menjelaskan Kasus karies rampan dan ektodermal displasia
26. Menjelaskan Kontrol dalam pemakaian GTP
Topik: Perawatan GTP pada pasien anak

27. Menjelaskan pembuatan gigitiruan penuh pada pasien xerostomia


Topik: GTP dengan reservoir

C. Topik Kuliah
NO TOPIK BIDANG KODE ALOKASI
ILMU TOPIK DOSEN PENGAMPU WAKTU
KULIAH (JAM)
1 Overdenture Syafrinani, drg.,
PT-3.1 2
Sp.Pros(K)
2 GTP imidiat Prof. Ismet Danial Nst,
PT-3.2 1
drg.Ph.D,Sp.Pros(K)
3 GT konversi Ricca Chairunnisa,
PT-3.3 1
drg., Sp.Pros(K)
PROSTO
4 GTP Tunggal (Single Prof. Ismet Danial Nst,
PT-3.4 1
denture) drg.Ph.D,Sp.Pros(K)
5 Sindroma kombinasi Prof.Haslinda Z Tamin,
PT-3.5 1
drg.,M.Kes.,Sp.Pros(K)
6 GTP pada kasus linggir Prof. Ismet Danial Nst,
PT-3.6 1
flabby drg.Ph.D,Sp.Pros(K)

14
7 GTP pada kasus linggir Prof. Ismet Danial Nst,
PT-3.7 1
datar drg.Ph.D,Sp.Pros(K)
8 GTP dengan hubungan
Prof. Ismet Danial Nst,
rahang Klas II dan Klas PT-3.8 1
drg.Ph.D,Sp.Pros(K)
III
9 GTP dengan Reservoir Ika Andryas,
P.T-3.9 1
drg.,MDSc
10 Perawatan GTP pada Essie Octiara,
IKGA GA-3.10 1
pasien anak drg.,Sp.KGA
JUMLAH 11

D. Tugas Kelompok
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan masing-masing kelompok mengumpulkan
laporan pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan. Bobot masing-masing tugas kelompok
pemicu: 2,5%

15
2.2. TOPIC TREE MODUL
EDENTULUS PENUH

Dasar-Dasar Perawatan Kasus Edentulus Penuh dan Persiapan Pasien untuk Pembuatan GTP

Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan Diagnosis


jaringan rongga mulut dan fungsi sistem stomatognasi

Prinsip Biomekanik pada Edentulus Penuh Perawatan Pendahuluan

Dampak aging pada perubahan jaringan lunak dan Persiapan Jaringan Pendukung Gigitiruan Penuh
saliva pasien edentulus penuh
Rencana Perawatan untuk Pasien dengan
Dampak aging pada perubahan jaringan tulang dan
Beberapa Gigi Tersisa
pergerakan rahang pasien edentulus penuh

Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien Rencana Perawatan untuk Pasien dengan
lansia Beberapa Gigi Tersisa

Pembuatan Gigitiruan Penuh Sederhana Pengenalan Gigitiruan Penuh Kasus Kompleks

Anatomi makroskopis strukktur pendukung dan


pembatas GTP Overdenture

Pencetakan anatomis dan pembuatan studi model GTP imidiat

Pembuatan sendok cetak fisiologis GT konversi

Border moulding, pencetakan fisiologis, dan pembuatan Single denture


model kerja
Sindroma kombinasi
Prosedur pembuatan basis gigitiruan dan oklusal rim
GTP dengan linggir alveolus yang datar
Penentuan hubungan rahang

Pemasangan pada artikulator GTP dengan linggir alveolus yang flabby

Oklusi dan artikulasi pada GTP GTP dengan hubungan rahang Klas II dan Klas
III
Pemilihan anasir gigitiruan
GTP dengan Reservoir
Penyusunan anasir gigitiruan
Perawatan edentulus penuh pada pasien anak
Penyelesaian akhir gigitiruan

Remounting dan pengasahan selektif

Pemasangan GTP

Perawatan pasca pemasangan

Kelainan Mukosa Akibat Pemakaian GTP

Reparasi, reline, rebase


16
2.3. SKENARIO MODUL

1. Blok 20 mempunyai 4 pemicu, yaitu:


Pemicu 1: Tolong mamak ku Dok …
Pemicu 2: Kok jadi sering sakit dan berdengung kuping saya dok …?
Pemicu 3: Ada Apa Dengan Gusiku…?
Pemicu 4: Problema Kakek dan Cucu

2. PEMICU DAN LEARNING ISSUE


Pemicu 1
Nama Pemicu : Tolong mamak ku Dok …..
Penyusun : Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros (K), Sayuti Hasibuan,
drg., Sp.PM, dan Prof. Slamat Tarigan, drg., MS., PhD
Hari/Tanggal : Jumat / 27 Maret 2020
Jam : 14.00 – 16.00 Wib
Seorang perempuan berusia 78 tahun datang ke dokter gigi dengan anak perempuannya yang
berprofesi sebagai dokter dengan keluhan gigi palsu rahang atas Ibunya tidak bisa dipakai
mengunyah karena longgar. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa gigi tersebut sudah
dibuat 10 tahun yang lalu dan gigi yang dijadikan pegangan gigi palsu sudah patah. Pasien
rutin menggunakan perekat gigi tiruan setiap hari dan tidak menggunakan gigi palsu rahang
bawah. Pasien menderita penyakit diabetes mellitus lebih kurang sejak 45 tahun yang lalu ,
tetapi tidak rutin melakukan perawatan DM nya. Pendengaran pasien juga sudah kurang baik
dan pelupa. Pada saat konsultasi yang lebih banyak berkomunikasi adalah anak pasien
tersebut , pasien hanya menyampaikan keinginannya agar gigi palsunya cepat selesai dan
tidak mau dilakukan pencabutan untuk giginya yang sudah patah.

Pemeriksaan intra oral, terlihat :


- gigi yang tersisa  23,  24
- Mukosa rongga mulut pucat dan tipis
- Saliva sedikit dan kental
- Mukosa palatum keras berwarna merah
- Linggir rahang bawah datar

Pemeriksaan gigi tiruan lama :


- Retensi (-)
- Stabilisasi (-)
- Permukaan intaglio GTL yang lama kotor
Produk :
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan akan
dipresentasikan.
1. Jelaskan etiologi dan patogenesis jumlah saliva sedikit dan kental !
2. Bagaimana cara pemeriksaan laju aliran saliva yang sesuai dengan kasus ini ?
3. Jelaskan etiologi dan patogenesis mukosa yang pucat dan tipis !
4. Apakah penyebab mukosa merah pada palatum pasien tersebut ?
5. Jelaskan etiologi dan patogenesis linggir datar pada rahang bawah !
6. Jelaskan pengaruh saliva yang sedikit dan kental terhadap pemakaian GTL !
7. Jelaskan pengaruh mukosa yang pucat dan tipis terhadap pemakaian GTL !
8. Apakah rencana perawatan pada pasien tsb diatas ?
9. Bagaimanakah prinsip biomekanik dukungan gigi tiruan pada kasus diatas ?
17
10. Apakah tipe watak pasien tersebut dan bagaimana teknik komunikasi yang tepat?
11. Bagaimana prognosa perawatan prostodonsia pada pasien tersebut berdasarkan
perubahan kondisi fisik, rongga mulut dan watak pasien ?
Sidang Pleno :
 Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk
dipresentasikan sekitar 10-15 menit.
 Tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-
15 menit).
 Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15
menit).
 Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpul paling lambat tanggal 01 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20
(Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)).
Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Learning Issue :
1. Biomekanik pada edentulus penuh.
2. Dampak aging terhadap jaringan lunak dan saliva pada pasien edentulus penuh.
3. Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia

18
Pemicu 2
Nama Pemicu : “ Kok jadi sering sakit dan berdengung kuping saya dok..? ”
Penyusun : Prof. Slamat Tarigan, drg., MS., PhD., Ricca Chairunnisa,drg.,Sp.Pros(K).,
DR. Ameta, Primasari, drg., MDSc., M.Kes., Sp.PMM
Hari/Tanggal : Rabu / 01 April 2020
Jam : 07.00 – 09.00 Wib
Seorang perempuan berusia 61 tahun, datang ke klinik Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan
Mulut USU atas rujukan dari dokter spesialis THT dengan keluhan sering mengalami sakit
kepala, telinga berdengung, dan nyeri di sekitar telinga sejak beberapa bulan yang lalu.
Berdasarkan anamnesis, pasien telah kehilangan seluruh gigi sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
merasa dagunya semakin maju ke depan dan wajahnya terlihat lebih tua dari umurnya
sehingga merasa tidak percaya diri. Pasien tidak ingin menggunakan gigi tiruan karena
berdasarkan pengalaman beberapa temannya, gigi tiruan yang dipakai tidak nyaman dan
mahal. Pasien juga merasa kurang yakin gigi tiruan dapat mengatasi keluhan utamanya.

Pemeriksaan klinis:
1. Ekstra Oral:
o Profil wajah cekung
o Rahang bawah terlihat lebih maju ke depan saat menutup mulut
o TMJ : krepitasi + , nyeri +
o Sudut mulut terlihat turun
2. Intra Oral:
o Edentulus RA dan RB
o Lengkung rahang RB terlihat lebih besar daripada RA
o Lidah relatif besar
Pemeriksaan rontgen foto: kondilus telah mengalami erosi

Pertanyaan
1. Jelaskan etiologi dan mekanisme terjadinya sakit kepala, telinga berdengung dan
nyeri di sekitar telinga yang dirasakan oleh pasien tersebut !
2. Jelaskan etiologi dan mekanisme wajah pasien terlihat lebih tua !
3. Jelaskan etiologi dan mekanisme lengkung RB terlihat lebih besar daripada RA !
4. Jelaskan kemungkinan penyebab lidah yang relatif besar !
5. Jelaskan cara pemeriksaan TMJ untuk menegakkan diagnosis kelainan TMJ
(temporomandibular disorders)!
6. Jelaskan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan TMJ pasien
tersebut!
7. Jelaskan tipe apakah watak/ karakter pasien tersebut ?
8. Bagaimanakah teknik komunikasi yang paling tepat pada pasien tersebut ?
Produk:
- Jawablah pertanyaan di atas secara individu pada buku tulis masing-masing mahasiswa
dengan tulisan tangan. Buku tersebut ditandatangani oleh fasilitator setelah selesai
diskusi kelompok.
- Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai
hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada sidang pleno.

Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

19
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpul paling lambat tanggal 07 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20
(Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)).
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Learning Issue:
1. Pengaruh kehilangan seluruh gigi terhadap perubahan jaringan rongga mulut dan
sekitarnya serta sistem stomatognasi.
2. Dampak aging terhadap perubahan karakter pasien lansia
3. Kelainan Sendi Temporomandibular

20
Pemicu 3
Nama Pemicu : Ada Apa Dengan Gusiku…?
Nara Sumber : Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K), Ricca Chairunnisa, drg.,Sp.Pros(K),
Indri Lubis, drg.,MDSc
Hari/ Tanggal : Rabu / 08 April 2020
Jam : 07.00 – 09.00 Wib
Seorang perempuan berusia 58 tahun datang ke klinik RSGM, mengeluhkan rasa perih dan
terbakar pada rongga mulutnya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya rasa
kebas pada bagian depan rahang atas yang semakin lama semakin terasa dan gigi palsunya
selalu berbunyi bila digunakan saat makan dan berbicara. Hasil anamnesis menunjukkan pasien
sudah menggunakan gigi tiruan penuhnya selama 11 bulan dan rutin membersihkan serta
membukanya setiap malam. Pasien juga sudah berulang menyampaikan keluhan perihal GTL
yang berbunyi saat digunakan makan dan rasa kebasnya kepada DRG yang merawatnya namun
hanya diberikan obat kumur saja. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik maupun
konsumsi obat-obatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intra oral :


- Terdapat lesi bercak yang multipel, eritema dan oedem pada daerah palatum, gingiva,
mukosa labial rahang atas dan bawah yang berkontak dengan GTL

Berdasarkan Pemeriksaan GTP yang lama :


- Papilla insisivus dan torus palatinus tidak dibebaskan
- Free way space  0.5 mm

Pasien memohon perawatan yang terbaik untuk keluhannya dan bersedia menggantikan GTP
nya bila dibutuhkan.

Produk :
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut Anda. Laporan akan
dipresentasikan
1. Jelaskan kemungkinan penyebab keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut
pasien pada kasus di atas!
2. Jelaskan prosedur diagnosis untuk keluhan rasa perih dan terbakar di rongga mulut
pasien pada kasus di atas!
3. Apakah diagnosis banding dan diagnosis yang paling tepat untuk keluhan rasa perih
dan terbakar di rongga mulut pasien pada kasus di atas ?
4. Jelaskan penyebab keluhan pasien terkait gigi palsunya selalu berbunyi bila digunakan
saat makan dan berbicara !
21
5. Jelaskan penyebab rasa kebas pada regio anterior RA!
6. Apakah rencana perawatan untuk kelainan jaringan lunak mulut tersebut dan jelaskan
alasannya !
7. Apakah rencana perawatan untuk GTL pasien tersebut dan jelaskan alasannya !
8. Jelaskan prosedur pencetakan fisiologis untuk pembuatan GTL yang baru pada pasien
tersebut!
9. Gambarkan desain basis rahang atas GTL yang tepat untuk kasus diatas !
10. Jelaskan prosedur pemasangan GTL yang baru pada pasien tersebut !
11. Jelaskan instruksi pasca pemasangan untuk pasien tersebut!

Sidang Pleno :
 Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi kelompok untuk
dipresentasikan sekitar 10-15 menit.
 Tiga kelompok yang akan mempresentasikan dipilih secara random.
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit).
 Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15
menit).
 Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan paling lambat tanggal 14 April 2019 kepada Sekretaris Blok 20
(Ariyani, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K))
Bobot Penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Learning Issue :
1. Prosedur diagnosis
2. Perawatan pendahuluan
3. Persiapan jaringan pendukung GTP
4. Rencana perawatan untuk pasien tanpa gigi tersisa
5. Kelainan mukosa akibat gigi tiruan penuh
6. Pencetakan Fisiologis
7. Desain Basis GTL
8. Pemasangan GTL

Pemicu 4
Nama Pemicu : Problema Kakek dan Cucu

22
Penyusun : Syafrinani, drg., Sp.Pros(K), Essie Octiara, drg., Sp.KGA, Ika Andryas,
drg.,MSc
Tanggal : Rabu / 15 April 2020
Jam : 07.00 – 09.00 Wib
Skenario 1
Seorang Kakek berusia 67 tahun datang ke dokter gigi bersama cucu laki – lakinya yang berusia 6
tahun. Kakek tersebut datang dengan keluhan adanya rasa sakit dan perih bila menggunakan gigi
palsu rahang atasnya seharian. Hasil anamnesis diperoleh bahwa kakek tersebut tidak pernah
memakai gigi palsu rahang bawah karena beberapa gigi depan sudah dicabut sehingga gigi
palsunya menjadi longgar dan gusi menjadi sakit. Kakek tersebut menderita penyakit hipertensi
dan mengonsumsi amlodipine selama 5 tahun terakhir dan sering terbangun tengah malam untuk
minum karena rasa haus.

Pemeriksaan intra oral :


A. Pemeriksaan rongga mulut :
* Gigi 33 dan 43 mengalami karies servikal dengan kedalaman karies profunda pulpa
terbuka.
* Linggir posterior rahang bawah kanan dan kiri datar.
* Edentulus penuh rahang atas dengan mukosa tipis dan saliva kental.

B. Pemeriksaan gigi tiruan :


* Retensi dan Stabilisasi gigi tiruan RA baik
* Retensi dan stabilisasi gigi tiruan rahang bawah (-)

C. Pemeriksaan Radiologi :
* Gigi 33 dan 43; karies profunda pulpa terbuka; tidak ada kelainan pada daerah
periapikal; rasio mahkota dan akar 1:2
Skenario 2:
kakek juga mengeluhkan beberapa gigi cucunya tidak tumbuh.
Hasil pemeriksaan klinis diperoleh :
Rambut dan alis anak tipis dan halus, berwarna pirang. Tinggi wajah pendek, bibir tampak
menonjol. Wajah terlihat prominen supraorbital ridge, frontal bossing, dahi terlihat lebar, saddle
nose. Beberapa gigi telah erupsi sedangkan gigi lainnya tidak ada.

23
Produk (Skenario 1) :
1. Jelaskan faktor penyebab rasa sakit dan perih pada mukosa rahang atas pada pasien tersebut!
2. Jelaskan jenis gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah yang direncanakan pada pasien
tersebut!
3. Jelaskan perawatan pendahuluan yang harus dilakukan pada pasien tersebut ?
4. Jelaskan prosedur pembuatan gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah pada kasus
tersebut ?
5. Apakah konsep oklusi yang paling tepat pada kasus ini dan jelaskan alasannya!
6. Apakah jenis anasir gigi tiruan yang digunakan pada kasus di atas dan bagaimanakah cara
penyusunannya ? Jelaskan !

Produk (Skenario 2) :
1. Interpretasikan gambaran ronsen foto panoramik pada kasus ini. Berdasarkan gambaran
klinis kuku anak, apakah kuku anak mengalami kelainan ?
2. Apakah diagnosa yang dialami anak tersebut, dan jelaskan klasifikasinya !
3. Apakah diagnosa kelainan tumbuh kembang dari gigi anak pada kasus di atas ?
4. Apakah kelainan tumbuh kembang tersebut merupakan penyakit keturunan dan jelaskan
etiologinya !
5. Jelaskan rencana perawatan, waktu kontrol dan tindakan yang dilakukan pada saat kontrol
pada anak tersebut !
Sidang pleno :
1. Satu kelompok dipilih secara random mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
2. Pada akhir siding pleno akan ada umpan balik (rangkuman dari nara sumber (10-15 menit )
3. Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpul paling lambat tanggal 20 April 2020 kepada Sekretaris Blok 20 (Ariyani Dallmer,
drg., MDSc, Sp.Pros(K)).
Bobot penilaian : laporan diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Sumber pembelajaran:
1. Textbook of Complete denture
2. Textbook Gigi tiruan Sebagian lepasan
3. Journal Prosthetic Dentistry
Learing Issue :
1. Jenis - jenis dan indikasi gigi tiruan
2. Desain gigi tiruan sebagian lepasan
3. Desain gigi tiruan lengkap
4. Xerostomia
5. Prosedur pembuatan gigi tiruan
6. Perawatan GTP pada Anak

24
BAB III
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar


Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.Untuk
evaluasi blok, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti minimal 80% kegiatan
blok pada semester berjalan.Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan
dengan beberapa cara antara lain dengan :
Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain dengan :
1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan ganda, yang
dilaksanakan pada akhir blok.
2. Penilaian psikomotor (skill’s lab), dapat dilakukan dengan observasi, portofolio dan
instrumen non test (check list, rating scale).
3. Penilaian afektif/attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat dilakukan dengan
observasi, portofolio dan instrumen non test (check list, rating scale).

B. Bobot Penilaian
a. Tugas kelompok 10 %
b. Laporan Diskusi Kelompok 5%
b. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok 10 %
c. Skill’s lab 30 %
d. Ujian Blok 45 %
Total bobot penilaian = 100%
Keterangan:
Persentase bobot penilaian ujian modul: Modul 1= 26 %
Modul 2= 52 %
Modul 3= 22 %
Total nilai = 100%

C. Sistem Penilaian
Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) karena
sesuai dengan penilaian dalam KBK. Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem
yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang
telah ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing blok.

Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP).


Derajat Penguasaan Nilai Akhir
≥ 80 A
< 80 - ≤ 75 B+
< 75 - ≤ 70 B
< 70 - ≤ 65 C+
<65 - ≤ 60 C
< 60 - ≤ 50 D
< 50 E
Nilai blok ditentukan dari hasil ujian setiap modul blok dan nilai tugas-tugas atau
kegiatan terstruktur lainnya.

25
D. Perbaikan Nilai
Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai adalah
sebagai berikut:
Perbaikan nilai blok:
a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian perbaikan nilai
pada masa ujian remedial di akhir semester.
b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, diperkenankan memperbaiki nilai
pada masa ujian remedial di akhir semester.
c. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai akhir
blok yang dicatat adalah nilai tertinggi.
d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa ujian remedial
diberi kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian remedial pada tahun-tahun
berikutnya di semester yang sama sebanyak 4 (empat) kali selama tidak melebihi masa
studi 11 (sebelas) semester atau 1,5 N. Bila tidak lulus (nilai E), maka mahasiswa wajib
mengerjakan tugas yang diberikan oleh penganggung jawab blok.
e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak diperkenankan
memperbaiki nilai blok yang ditawarkan pada program pendidikan akademik.

Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai blok adalah
sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang boleh memperbaiki nilai adalah mahasiswa yang mendapat nilai
C+, C, D dan E.
b. Perbaikan nilai dilakukan pada saat ujian remedial (lihat lampiran 5).
c. Nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa pada ujian remedial adalan nilai B.
d. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai
akhir blok yang dicatat adalah nilai tertinggi.
e. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai C+ dan C hanya boleh mengikuti satu
kali ujian remedial reguler yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang
berjalan pada semester tersebut.
f. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai D dan E hanya boleh mengikuti dua kali
ujian remedial sampai semester 7. Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai
D dan E setelah semester 7, maka mahasiswa tersebut wajib mengikuti kuliah,
diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok yang akan diperbaiki nilainya
tersebutselama tidak melebihi masa studi 11 (sebelas) semester atau 1,5 N
(selengkapnya lihat Lampiran 5).

26
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

PROSTHODONTICS
1. Hickey JC, Zarb GA, Bolender CL, Boucher’s Prosthodontic treatment for edentulous
patients. Ninth Edition, The C.V. Mosby Company, St. Louis.1985
2. Rahn AO, Heartioell CM, Text Book of Complete Denture, Fifth Edition, Lea &
Febllger, Philadelphia – London,1993.
3. Hobkirk JA, Complete Denture. Wright, Brigtol, 1986.
4. Johnson DL, Stralton RJ, Fundamental of removable prosthodontics. Quintessence
Publishing Co., Inc. Chicago, 1980.
5. Samuel F, Diagnosis and treatment planning in : Winkler S., Complete Denture. WB.
Sanders Co. Philadelphia,1977..
6. Zarb, GA, Bolender CL, Hickey JC, Corlson GE, Alih bahasa Prof. Dr. drg. Ny
Daroewati Mardjono, Msd. Buku ajar Prostodonsti Untuk Pasien Tak bergigi menurut
Boucher Edisi 10, 2002.
7. Heartwell C.M, Rahn A.O., Syllabus of Complete Dentures. Lea & Febiger.
Philadelphia,1980.
8. Shipmon T.H. Removable Full Prosthodontics in clark J.W, Clinical Dentistry.
Harper & Row. Publishers Philadelphia, 1985.
9. Sowter J.B., Barton R.E. Removable Prosthodontic Techniques. The University of
North Carolina Press, 1986.
10. Geering A.H., Kundert M. Complete Denture and Overdenture Prosthetics. Georg
Thieme Verlag. Stuttgart, 1993.
11. Watt D.M., MacGregor A. R. Membuat Desain Gigitiruan Lengkap. Alih Bahasa
drg.,Ny. Soelistijani P dan drg. Max B. Leepel. Hipokrates. Jakarta, 1992.
12. W.H. Itjingningsih. Geligi Tiruan Lengkap Lepas. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Jakarta,1991.
13. Zarb, GA, Hobkirk, Eckert, Jacob. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients.
Complete Dentures and Implant-supported Prostheses. Edisi 13, 2012.
14. Nallaswamy, D. Textbook of Prosthodontics.
15. Jurnal Wajib : J. Prosthetic Dentistry

MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI


1. Philips R.W. Sience of Dental Materials. 7th ed. Philadelphia : W.B. Saunders
Company. 1973
2. McCabe J.F. Applied Dental Materials. 7th ed. London : Blackwell Scientific
Publication. 1986
3. O’Brien W.J. Dental Materials : Properties and Selection. Chicago : Quintessence
Publishing. 1989
4. Craig R.G, O’Brien W.J, Powers J.M. Dental Materials : Properties and Manipulation.
5th ed. St.Louis : Mosby. 1992
5. Craig R.G. Restorative Dental Materials. 9th ed. Philadelphia : Mosby. 1993
6. Phillips R.W, Moore B.K. Elements of Dental Materials for Dental Hygienists and
Dental Assistants. 5th ed. Philadelphia : W.B.Saunders Company. 1994
7. Farracane J.L. Material in Dentistry : Principles and Applications. 2nd ed. Philadelphia
: Lippincott Williams & Wilkins. 2001
8. Craig R.G., Powers J.M. Restorative Dental Materials. 11th ed. Philadelphia : Mosby
Elsevier. 2002
9. Hatrick C.D, Eakle W.S, Bird W.F. Dental Materials : Clinical Applications for Dental
Assistants and Dental Hygienists. Philadelphia : Saunders Elsevier Science. 2003
27
10. Eliades G, Eliades T, Brantley W.A, Watts D.C. Dental Materials in Vivo : aging and
related phenomena. Chicago : Quintessence Publishing. 2003
11. Scheller C. Basic Guide to Dental Instruments. Oxford : Blackwell Munksgaard. 2006
12. Powers J.M, Wataha J.C. dental Materials Properties and Manipulation. 9th ed.
Washington : Mosby Elsevier. 2008
13. Gladwin M, Bagby M. Clinical Aspects of Dental Materials : Theory, Practice and Cases
: 3rd ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2009
14. Noort,RV. Introduction to Dental Materials.3rd edition.London: Mosby. 2007

ILMU KESEHATAN GIGI ANAK


1. Mc Donald, Dentistry for the child and adolescent. 8th edition; St.Louis. Mosby, 2004
2. Dentistry for child and adolescent.McDonald RE. Mosby 2000.
3. Paediatric Dentistry. Richard R Welbury. Oxford 2001.
4. Pediatric Dentistry : a clinical approach. Goran Koch. Blackwell 2001.

BIOLOGI ORAL
1. Bhatia R. and Ichhpujani R.L., Microbiology for Dental Students 3rd Edition. New
Delhi, Jaypee Brothers, 2003.
2. Short M.J., Head, Neck and Dental Anatomy, 3rd Edition. Kanada, Thomson-Delmar
Learning, 2002.
3. Lavelle CLB. Applied Oral Phisiology. 2nd Edition. Wright – London, 1988 ; 1-11.
4. Roth GI, Colmes R. Oral Biology. St. Louis, London, 1981 ; 90-110.

28
BAB V
JADWAL KULIAH BLOK 20
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT
23/3/2020 24/3/2020 25/3/2020 26/3/2020 27/3/2020
MG PUKUL KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
Pengantar
Modul 2 Modul 2 Modul 2
07.00-08.00 Blok Mandiri Mandiri
IPM 2.1 N PT 2.1 IA PT 2.3 RC
IA Modul 1 Modul 2 PT
Pengantar PT 1.4 IDN 2.2 IA
Modul 1 Modul 1
08.00-09.00 Blok Mandiri Mandiri
PT 1.5 IDN PT 1.8 IDN
Modul 1 IA
BO 1.1 AP Modul 1
Modul 1 Modul 1 Modul 2
09.00-10.00 Mandiri Mandiri PT 1.8 IDN
PM 1.1 SH PM 1.1 SH PT 2.1 IA

Modul 2 Modul 1
10.00-11.00 Mandiri Mandiri
PSL 2.1 PT 1.6 IDN Modul 2 Modul 2
Modul 1 Modul 1
PT 2.2 IA PT 2.4 RC
PT 1.1 IDN PT 1.4 IDN LIBUR Modul 1
Modul 1 Modul 2
11.00-12.00 PT 1.7 IDN
1 PT 1.3 ST IPM 2.1 N

12.00-13.00 ISHOMA ISHOMA

Modul 1 Modul 1 Mandiri


13.00-14.00 Mandiri Mandiri Mandiri
P.T 1.2 IDN PT 1.3 ST
Modul 1
BO 1.1 AP
Modul 1 Modul 2
Modul 1
14.00-15.00 Mandiri PT 1.6 IDN PSL 2.1
P.T 1.2 IDN
Modul 1
PT 1.1 IDN Modul 1 Diskusi Kelompok
Modul 1
15.00-16.00 Mandiri Mandiri PT 1.7 IDN Pemicu 1
PT 1.5 IDN

16.00-16.30

29
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT
30/3/2020 31/3/2020 1/4/2020 2/4/2020 3/4/2020
MG PUKUL KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
Modul 2 Modul 2
07.00-08.00 PT 2.3 RC Mandiri PT 2.7 AY Mandiri
Mandiri
Modul 2 Modul 2
Diskusi Kelompok Modul 2
PT 2.5 AY PT 2.5 AY
Pemicu 2 PT 2.6 AY
Modul 2
08.00-09.00 Mandiri Mandiri PT 2.11 AY
Sidang Pleno
Modul 2
Pemicu 1
PT 2.4 RC
Modul 2
09.00-10.00 Mandiri
PT 2.7 AY
Modul 2
PT 2.8 IDN Modul 2
Modul 2 Modul 2 Modul 2
Modul 2 PSL 2.5
10.00-11.00 PSL 2.2 PSL 2.3 PSL 2.4
PSL 2.2 Modul 2
(I) Modul 2
2 (II) Sidang Pleno PT 2.10 IDN
Mandiri PT 2.8 IDN
Pemicu 1
Modul 2
11.00-12.00
PT 2.9 IDN

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-14.00 Mandiri Mandiri


Mandiri Mandiri
Modul 2 Modul 2 Modul 2 Mandiri
14.00-15.00 Modul 2
PSL 2.2 PSL 2.2 PSL 2.3
Modul 2 PSL 2.4 Modul 2
(I) Mandiri (II)
PT 2.6 AY Modul 2 PSL 2.5
15.00-16.00 PT 2.9 IDN Mandiri
Mandiri
16.00-16.30

30
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT
6/4/2020 7/4/2020 8/4/2020 9/4/2020 10/4/2020
MG PUKUL KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A

07.00-08.00 Mandiri
Diskusi Kelompok
Sidang Pleno Modul 2 Modul 2 Modul 2
Pemicu 3
Pemicu 2 PT 2.12 RC Modul 2 PT 2.14 RC PT 2.15 AY
Modul 2 PT 2.13 RC
08.00-09.00 PT 2.11 AY

09.00-10.00 Mandiri Mandiri Mandiri


Modul 2
Modul 2 PT 2.12 RC Modul 2
Modul 2
PSL 2.6 PSL 2.7 Modul 2
PSL 2.7 Modul 3
10.00-11.00 (II) PSL 2.8
(I) GA 3.1 EO
Sidang Pleno Modul 3
Pemicu 2 PT 3.1 SY
3 LIBUR
Modul 3
Mandiri
11.00-12.00 PT 3.2 IDN

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-14.00 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

Modul 2 Modul 2
Modul 2
Modul 2 PSL 2.7 PSL 2.8
PSL 2.7 Modul 3
14.00-15.00 PSL 2.6 (I) (I)
Modul 2 Modul 2 (II) GA 3.1 EO
Modul 2
PT 2.14 RC PT 2.13 RC
PT 2.10 IDN
15.00-16.00
Mandiri
16.00-16.30

31
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT
13/4/2020 14/4/2020 15/4/2020 16/4/2020 17/4/2020
MG PUKUL KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
Modul 3 Modul 3
Modul 3
07.00-08.00 Mandiri PT 3.9 IA Mandiri PT 3.3 RC Mandiri Mandiri
PT 3.7 IDN
Modul 2 Diskusi Kelompok
PT 2.15 AY Pemicu 4
Modul 3 Modul 3
Modul 3 Modul 3
08.00-09.00 Mandiri PT 3.9 IA Mandiri PT 3.3 RC Mandiri
PT 3.4 IDN PT 3.8 IDN

Modul 3
09.00-10.00 Mandiri Mandiri PT 3.7 IDN Mandiri
Sidang Pleno Modul 2
Pemicu 3 Modul 2 Modul 2
Modul 2 PSL 2.11
Modul 2 PSL 2.10 Modul 3 Modul 3 PSL 2.10
10.00-11.00 PSL 2.8 (I)
PSL 2.9 (I) PT 3.5 HZT PT 3.8 IDN (II)
(II)
Modul 3 Sidang Pleno
4 PT 3.1 SY Pemicu 4
Modul 3
11.00-12.00 PT 3.2 IDN Mandiri Mandiri

12.00-13.00 ISHOMA Mandiri

13.00-14.00 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri


Modul 2 Modul 2
Modul 2 Modul 2
Modul 2 PSL 2.10 PSL 2.10
PSL 2.8 Modul 3 PSL 2.11
PSL 2.9 Modul 3 (I) (II) Modul 3
14.00-15.00 (II) PT 3.4 IDN (I)
Sidang Pleno PT 3.5 HZT PT 3.6 IDN Sidang Pleno
Pemicu 3 Pemicu 4
Modul 3
15.00-16.00 Mandiri Mandiri
PT 3.6 IDN
16.00-16.30 Mandiri Mandiri

32
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT
20/4/2020 21/4/2020 22/4/2020 23/4/2020 24/4/2020
MG PUKUL KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7 Lt. 2 R. 6 Lt. 2 R. 7
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
07.00-08.00 Mandiri Mandiri

08.00-09.00 Mandiri Mandiri

09.00-10.00 Mandiri
Modul 2 Ujian Modul 1 Ujian Modul 2 Ujian Modul 3
10.00-11.00 Mandiri PSL 2.11 Ujian
(II) Skill’s Lab
5
11.00-12.00 Mandiri

12.00-13.00 ISHOMA

13.00-14.00 Modul 2 Mandiri


PSL 2.11 Ujian
Remedial
14.00-15.00 (II) Mandiri Skill’s Lab
Skill’s Lab
15.00-16.00 Mandiri
16.00-16.30

Keterangan :
ST : Slamat Tarigan
IDNST : Ismet Danial
HZT : Haslinda Z. Tamin
SY : Syafrinani
AP : Ameta Primasari
SY : Sayuti Hasibuan
EO : Essie Octiara
AY : Ariyani
RC : Ricca Chairunnisa
IA : Ika Andryas
N : Nurdiana

33
Lampiran 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK

TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:

1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.


2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok.
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/usulan kelompok dan
membantu ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan,
mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan kawan,
bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan
sumber belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR:

1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.


2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan
bukan cakap dalam subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/penjelasan yang berkaitan
dengan content blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses
diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/memperhatikan secara aktif,
meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian
dan bukannya sebagai pemberi informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan
masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah
merefleksikan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam
diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang telah
mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai
hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara
radikal, tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap
kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,
melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika
diperlukan.
8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada tim
blok segera setelah diskusi berakhir.

34
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA
TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................

Nama Blok : ............................


No.Kelompok: ............................ Fasilitator : ..........................
Hari / Tanggal: ............................ Pukul : ..........................

Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa
NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI
Sangat Penting Meragukan Tidak TOTAL
Berarti (skor 3) (skor 2) relevan
(skor 4) (skor 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Keterangan :
Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.
Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang
didiskusikan

Mengetahui,
Pengelola Tutorial, Fasilitator,
Wakil Dekan I FKG USU

Prof. Sondang Pintauli, drg, Ph.D .........................................................


NIP. 19640712 198903 2 001 NIP.

35
Lampiran 3

PETUNJUK PENILAIAN LAPORAN TUGAS INDIVIDUAL DAN KELOMPOK

ASPEK URAIAN NILAI


Pelengkap a. Judul pemicu/Judul makalah
b. Nama mahasiswa 5

Pengetikan a. Jumlah halaman : 6-10 halaman


(termasuk Daftar Pustaka)
b.Kertas ukuran A4
5
c. Font : Times New Roman 12
d. Jarak pengetikan :1,5 spasi

Pendahuluan : a. Latar belakang


b. Deskripsi topik 20

Pembahasan Lengkap sesuai dengan learning issues setiap


pemicu yang bersangkutan 45

Ringkasan/Penutup Inti dari pendapat tentang topik


10

Referensi a. Sistematika pengutipan (Vancouver)


b. Sistematika pengetikan (Vancouver) 5

Bahasa a. Mudah dimengerti


b. Kalimat logis dan jelas
c. Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan 10
(EYD)

TOTAL NILAI 100

36
LAMPIRAN 4

DAFTAR NILAI UJIAN MODUL


BLOK ...... TA ............ / ........

NAMA BLOK : ............................................


JUMLAH PESERTA : ... orang

Nilai Permodul
NIM NAMA MODUL 1 MODUL2 MODUL3 Nilai akhir Modul 100%
NO
26 % 52% 22 %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

37
Lampiran 5

DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR (DPNA)


BLOK ... TA ...../ .........

NAMA BLOK : ............................................


JUMLAH PESERTA : ... orang

Laporan
Attitude Diskusi Tugas Skill’s Modul NILAI AKHIR
NO NIM NAMA Kelompok Kelompok lab
10 % 5% 10 % 30 % 45 % ANGKA HURUF
1

10

11

12

13

14

15

16

38

Anda mungkin juga menyukai