Anda di halaman 1dari 2

1.

3 Manifestasi Klinis
Pasien biasanya mengalami nyeri epigastrium atau di kuadran kiri atas.
Nyeri konstan dengan penyebaran ke punggung, dada, atau pinggang, namun
tidak spesifik. Intensitas nyeri kebanyakan berat, namun dapat bervariasi.
Intensitas dan lokasi nyeri tidak berhubungan dengan berat ringannya penyakit.
Distensi abdomen, mual, muntah, demam, hematemesis, diare dengan melena
berbau busuk, dan penurunan berat badan.(1)(2) Pada pancreatitis berat dapat
ditemukan gejala sistemik seperti hipotensi, hipoksia, takipnea, dan takikardia.(3)

1.4 Pemeriksaan Penunjang


 Laboratorium: pada pancreatitis akut akan terjadi peningkatan pada serum
amilase dan lipase lebih dari 3 kali lipat batas atas normal
 Imaging :
- USG abdomen : pada fase akut pancreas tampak hypoechoic, dan
dapat melihat adanya batu di saluran empedu
- Abdominal computed tomography (CT) dengan kontras tetap menjadi
standar emas pementasan awal serta dalam memprediksi tingkat
keparahan penyakit.
- MRI adalah alternatif dengan paparan radiasi lebih sedikit. Selain itu,
MRI lebih sensitif daripada CT scan dalam mendiagnosis awal dan
dalam mengkarakterisasi pankreas,saluran empedu, dan komplikasi
pembuluh darah (misalnya, pseudoaneurisma dan trombosis vena)(3)

1.5 Diagnosis
Diagnosis pankreatitis akut ditegakkan dengan dua dari tiga kriteria
berikut: (i) nyeri perut yang konsisten dengan penyakit (nyeri epigastrium atau
kuadran kiri atas, nyeri umumnya dideskripsikan dengan nyeri konstan dengan
penyebaran ke punggung, dada, atau pinggang), (ii) kadar serum amilase dan/atau
lipase lebih dari 3 kali lipat batas atas normal, dan (iii) temuan karakteristik dari
pemeriksaan radiologis/imaging abdomen. (rekomendasi kuat, moderate quality
of

1
evidence). Pemeriksaan contrast-enhanced computed tomographic (CECT)
dan/atau MRI pancreas sebaiknya dilakukan jika diagnosis belum jelas atau klinis
tidak membaik dalam 48-72 jam pertama perawatan di RS. First line dalam
mendiagnosis pancreatitis kronik dilakukan dengan (CT) atau MRI.(1)(4)

1. Pratama H. Tatalaksana Pankreatitis Akut. Cdk-238. 2016;43(3):190–4.


2. MANOHAR, Murli et al. Pathogenic mechanisms of pancreatitis.itle.
World J Gastrointest Pharmacol Ther. 2017;
3. Hammad AY, Ditillo M, Castanon L. Pancreatitis. Surg Clin North Am.
2018;98(5):895–913.
4. Gardner TB, Adler DG, Forsmark CE, Sauer BG, Taylor JR, Whitcomb
DC. ACG Clinical Guideline: Chronic Pancreatitis. Am J Gastroenterol.
2020;115(3):322–39.

Anda mungkin juga menyukai