Anda di halaman 1dari 18

PANKREATITIS

DEFINISI
o Pankreatitis adalah inflamasi pankreas yang berlangsung akut
(onset tiba-tiba, durasi kurang dari 6 bulan) atau akut berulang
(>1 episode pankreatitis akut sampai kronik - durasi lebih dari 6
bulan).

o Pankreatitis diklasifikasikan sebagai :


 Pankreatitis akut
 Pankreatitis kronis
PANKREATITIS AKUT
Inflamasi pankreas yang ditandai dengan autodigesti pankreas oleh
enzim pankreas. Sel-sel pankreas mengalami cedera atau kematian sehingga
terbentuk daerah kronis dan pendarahan. Stimulasi sistem imun dan
inflamasi menyebabkan pankreas mengalami edema.
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
o Nyeri epigastrium hebat (menjalar ke punggung, sakit seperti disayat-sayat)
 Sakit berkurang bila membungkuk kedepan/duduk
o Mual, muntah
o Demam
o Hipotensi (30 – 40 %)
o Hiperbilinemia (40%)
o Grey Turner’s sign
o Cullen’s sign: ekimosis di daerah umbilikus
DIAGNOSIS
Rekomendasi ACG (American College of Gastroenterology) tahun 2013:
Diagnosis pankreatitis akut ditegakkan dengan dua dari tiga kriteria berikut:
o Nyeri perut yang konsisten dengan penyakit (nyeri epigastrium atau kuadran
kiri atas, nyeri umumnya dideskripsikan dengan nyeri konstan dengan
penyebaran ke punggung, dada, atau pinggang),
o Kadar serum amilase dan/atau lipase lebih dari 3 kali lipat batas atas normal,
o Temuan karakteristik dari pemeriksaan radiologis/imaging abdomen.
TATALAKSANA
Rekomendasi terapi dari ACG (American College of Gastroenterology) tahun 2013:
A. Penilaian Awal dan Stratifikasi Risiko
o Status hemodinamik harus dinilai segera setelah pasien masuk dan tindakan
resusitasi dilakukan saat dibutuhkan (rekomendasi kuat, moderate quality
ofevidence).
o Penilaian risiko sebaiknya dilakukan untuk membagi pasien menjadi kategori
risiko tinggi dan rendah untuk membantu triage, seperti: masuk ke perawatan
intensif (rekomendasi kondisional, moderate quality of evidence).
o Pasien dengan gagal organ sebaiknya dirawat di ICU atau intermediate care
apabila memungkinkan (rekomendasi kuat, low quality of evidence).
TATALAKSANA
B. Manajemen Awal
o Hidrasi agresif, yang didefinisikan sebagai 250-500 mL larutan kristaloid per jam. Hidrasi
agresif intravena awal, paling bermanfaat pada12-24 jam pertama, setelah itu mungkin hanya
mempunyai sedikit manfaat (rekomendasi kuat, moderate quality of evidence).
o Pada pasien dengan kekurangan cairan berat dan bermanifestasi hipotensi dan takikardia,
penggantian cairan yang lebih cepat (bolus) lebih dipilih (rekomendasi kondisional, moderate
quality of evidence).
o Larutan ringer laktat lebih dipilih dibandingkan kristaloid isotonik untuk penggantian cairan
(rekomendasi kondisional, moderate quality of evidence).
o Kebutuhan cairan sebaiknya dinilai ulang dalam 6 jam pertama dan untuk 24-48 jam
berikutnya. Tujuan hidrasi agresif adalah untuk menurunkan blood urea nitrogen.
TATALAKSANA
C. Penggunaan Antibiotik pada Pankreatitis Akut
o Antibiotik sebaiknya diberikan hanya untuk infeksi di luar
pankreas, seperti kolangitis, infeksi karena penggunaan kateter,
bakteremia, infeksi saluran kemih, pneumonia (rekomendasi kuat,
high quality of evidence).
o Penggunaan antibiotik profilaksis secara rutin pada pankreatitis
akut berat tidak direkomendasikan (rekomendasi kuat, moderate
quality of evidence)
TATALAKSANA
D. Tindakan Bedah pada Pankreatitis Akut
o Pada pankreatitis akut ringan dengan batu empedu di kandung empedu,
kolesistektomi sebaiknya dilakukan sebelum pasien keluar RS untuk mencegah
kekambuhan pankreatitis akut (rekomendasi kuat, moderate quality of evidence).
o Pada necrotizing biliary pankreatitis akut, untuk mencegah infeksi, kolesistektomi
ditunda hingga inflamasi aktif hilang dan penumpukan cairan membaik atau stabil
(rekomendasi kuat, moderate quality of evidence).
PANKREATITIS KRONIS

Pankreatitis kronis adalah gangguan inflamasi progresif yang


menyebabkan kerusakan permanen eksokrin dan parenkim
pankreas endokrin yang disebabkan oleh atrofi dan/atau
penggantian dengan jaringan fibrotik.
ETIOLOGI
o Penyalahgunaan alkohol,
o Obstruksi duktus (keganasan, batu, trauma),
o Genetika (cystic fibrosis, pankreatitis herediter),
o Kemoterapi,
o Penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik (SLE) atau
pankreatitis autoimun.
o Hiperlipidemia
o Hiperkalsemia
GEJALA KLINIS
o Nyeri perut yang berkepanjangan dengan periode bebas nyeri intermiten
o Penurunan berat badan,
o Nyeri perut saat condong ke depan.
o Mual, muntah
o Steatorrhea atau tinja yang berminyak, berbau busuk, dan sulit dibilas
juga dapat terjadi.
o Intoleransi glukosa atau diabetes pankreas
o Diare
DIAGNOSIS
ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography) :

Merupakan pemeriksaan yang paling tepat untuk menegakkan diagnostik


pankreatitis kronis. Tes toleransi glukosa dapat mengevaluasi fungsi sel-sel
Pulau Langerhans pankreas, informasi ini diperlukan untuk mengambil
keputusan apakah operasi reseksi pankreas diperlukan

Berbeda dengan penderita pankreatitis akut, kadar amilase serum dan jumlah
sel darah putih tidak mengalami peningkatan yang berarti
KOMPLIKASI
o Pembentukan pseudokista, yang dapat menyumbat saluran empedu
o Pankreatitis akut berulang, terutama pada pecandu alkohol yang terus
minum
o Trombosis vena limpa
o Asites pankreas atau efusi pleura (jarang)
o Pseudoaneurisma (jarang pada pembuluh yang dekat dengan pankreas)
o Diabetes pankreas (kemudian dalam perjalanan penyakit)
TATALAKSANA
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, melawan infeksi dan menghindari gangguan
lebih lanjut pada pankreas.
A. Manajemen nyeri
Dapat menggunakan pereda nyeri, dimulai dengan pilihan yang dijual bebas. Jika ini tidak
berhasil, dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri yang lebih kuat, termasuk:
o Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau naproxen
o Pragabalin
o Opioid (jika perawatan nyeri lainnya terbukti tidak efektif)
B. Insulin
Pankreas mungkin berhenti memproduksi insulin jika kerusakannya luas. Hal ini dapat
menyebabkan diabetes. Dalam satu penelitian yang melibatkan orang dengan pankreatitis genetik,
48% peserta akhirnya menderita diabetes. Seseorang mungkin memerlukan terapi insulin secara
teratur jika pankreas tidak lagi memproduksi hormon ini.
TATALAKSANA
D. Operasi
Terkadang, nyeri kronis yang parah tidak merespon obat pereda nyeri. Saluran
di pankreas mungkin mengalami penyumbatan. Hal ini dapat menyebabkan
akumulasi cairan pencernaan, menyebabkan rasa sakit yang hebat.
E. Reseksi pankreas
Reseksi pankreas Ini mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan
yang mengiritasi ujung saraf, dan juga mengurangi tekanan pada saluran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai