Anda di halaman 1dari 27

LULU FATHNATUL ULYA,

SST.,M.Gizi
 Fisiologi Pankreas Normal
Pankreas adalah kelenjar yang terletak
di posterior perut bagian atas.
Ia bertanggung jawab untuk memproduksi insulin
(endokrin pankreas) dan pembuatan dan sekresi
enzim pencernaan (eksokrin pankreas) yang
menyebabkan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein.
Sekitar 80% dari berat badan kotor pankreas
mendukung fungsi eksokrin dan 20% sisanya
adalah terlibat dengan endokrin.
 pankreatitis adalah reaksi peradangan
pankreas yang disebabkan oleh pelepasan
enzim-enzim pencernaan ke dalam jaringan
pankreas dan jaringan yang ada di sekitar
sehingga terjadi autodigesti.
 Pankreatitis adalah inflamasi pankreas yang
berlangsung akut (onset tiba-tiba, durasi
kurang dari 6 bulan) atau akut berulang (>1
episode pankreatitis akut sampai kronik -
durasi lebih dari 6 bulan). Rentang gejala dan
penyakit berbeda-beda
 Secara global, insidens pankreatitis akut
berkisar antara 5-80 tiap 100.000 populasi. Di
Jerman, insidens pankreatitis akut 17,5 kasus
tiap 100.000 orang.
 Di Finlandia, 73,4 kasus tiap 100.000 orang,
insidens yang sama juga dilaporkan di
Australia. Data insidens penyakit ini di luar
Amerika Utara, Eropa, dan Australia masih
terbatas
 Pankreatitis akut lebih banyak terjadi pada
pria.
Pada pria, etiologi lebih banyak dihubungkan
dengan alkohol, sedangkan pada wanita lebih
sering dihubungkan dengan penyakit saluran
bilier.
 Berdasarkan ras, risiko keturunan Afrika
Amerika berumur 35-64 tahun adalah 10 kali
lipat lebih tinggi dibandingkan kelompok lain.
Risiko untuk ras Afrika-Amerika selalu lebih
tinggi dari pada ras Kaukasia.
Penyebab pankreatitis :
 Alkoholisme

 Penyakit saluran empedu

 Hiperlipidemia

 Trauma

 Hiperparatiroidisme

 hiperkalsemia

 Infeksi

 Kelainan vascular

 Trauma abdomen atas


 Pankreatitis akut
keadaan pankreas yang akut dengan spektrum
yang luas dari edema karena nekrosis parsial
dengan gangguan sistemik yg minimal sampai
gagal organ multipel
 Pankreatitis kronis
Pankreatitis kronis merupakan suatu penyakit
inflamasi pada pankreas yang ditandai dengan
fibrosis pankreas yang persisten dan progresif
serta menimbulkan kerusakan jaringan
eksokrin dan endokrin
 Riwayat makan
riwayat mengkonsumsi makanan : kebiasaan minum
alkohol dan kafein
 Biokimia
darah (Hb, Ht, trombosit, leukosit)
serum : asam folat
Hati SGOT , SGPT , bilirubin, alkali fosfatase, albumin, RPB
Glukosa darah naik
profil lipid : kolesterol total (turun) , LDL-C (naik), trigliserida
(naik)
Ginjal : ureum kreatinin

Elektrolit: K +
,Na+ , CL- , Ca + + ,(turun), Mg + + (turun)
Feses : startohea
 Pemeriksaan fisik klinis : keadaan umum
pasien sakit berat, pucat.
klinis : pengukuran TD, suhu tubuh, nadi
 Riwayat personal pasien : riwayat riwayat
penyakit keluarga, tidak taat pada diet yg
dianjurkan jika sudah pernah mendapat
konseling gizi
 Tujuan untuk memberikan nutrisi tanpa
membebani pankreas dengan meminimalkan
fungsi eksokrin dan endokrin pankreas,
menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit,
meringankan keadaan steatorhea (pada
pankreatitis kronik) dan mengendalikan
penyakit yang mungkin timbul seperti tetani,
hiperglikemi, malnutrisi, maldigesti dan diare.
 Pada fase akut, pemberian nutrisi dimulai dengan
nutrisi parenteral(NPO = none per oral) dengan
nutrisi yang lengkap.
 Apabila ada perbaikan kondisi pasien (kadar
amilase serum turun ke kadar normal, pasien
sudah terbebas dari rasa sakit perut dan sudah
timbul rasa lapar), dapat dicoba minum air gula
konsentrasi rendah. Apabila pasien sudah
menunjukkan perbaikan dapat diberikan makanan
cair, yang volume dan frekuensinya dapat
ditingkatkan sejalan dengan perbaikan kondisi
pasien.
 Pada pasien pankreatitis kronis, dibeerikan diet
dengan proporsi lemak rendah sampai sedang,
protein sedang dan karbohidrat tinggi.
 Lemak diberikan rendah, dalam bentuk MCT
(Medium Chain Triglyceride), terutama pada
pasien yang mengalami steatorhea
 Menghindari makanan yang dapat mengiritasi
pankreas dan gaster (alkohol, kafein dan makanan
yg mengandung gas),
 rendah serat serta makanan diberikan dalam porsi
kecil dan sering.
 Pemberian vitamin dan mineral, terutama vitamin
B kompleks, niasin, asam pantotenat/vit B5, vit C,
vit E, Ca, Magnesium dan zink
 „ Pada pankreatitis akut ringan, pemberian
makan secara enteral dapat dimulai secepatnya
apabila tidak terjadi mual muntah, dan nyeri
perut telah hilang (rekomendasi kondisional,
moderate quality of evidence). „
 Pada pankreatitis akut, pemberian makan
dengan diet padat serta rendah lemak
tampaknya aman sama seperti pemberian diet
cair (rekomendasi kondisional, moderate
quality of evidence). „
 Pada pankreatitis akut berat, pemberian nutrisi
enteral direkomendasikan untuk mencegah
komplikasi infeksi.
 Nutrisi parenteral sebaiknya dihindari, kecuali
rute enteral tidak tersedia, tidak ditoleransi,
atau tidak mencukupi kebutuhan kalori
(rekomendasi kuat, high quality of evidence)
 Pemberian makanan enteral secara nasogastrik
dan nasoyeyunal tampaknya setara dalam
efikasi/ketercapaian dan keamanan
(rekomendasi kuat, moderate quality of
evidence).
 pemberian nutrisi enteral melalui NGT aman
dan dapat ditoleransi pasien sebanding dengan
NJT.
 Nutrisi parenteral dapat diberikan pada
pankreatitis akut sebagai alternatif apabila
jalur enteral tidak memungkinkan diberikan.
 pada pankreatitis akut ringan
direkomendasikan, nutrisi secara oral segera
diberikan apabila pasien sudah tidak
mengalami nyeri perut, mual dan muntah.
Makanan dimulai dalam bentuk cair atau
padat lunak, bertahap dan rendah lemak.
 Pada pankreatitis akut berat diberikan nutrisi
enteral untuk mencegah komplikasi infeksi.
 Nutrisi parenteral harus dihindari kecuali
nutrisi enteral tidak memungkinkan untuk
diberikan.
 Nutrisi enteral sebaiknya ditunda apabila
pasien dalam keadaan masih syok, perdarahan
gastrointestinal masif, fistula jejunum
 Terjadi apabila makanan yang dimakan
mempengaruhi bahan dalam obat yang
diminum, sehingga obat tidak bisa bekerja
sebagaimana mestinya.
 Interaksi ini dapat mengakibatkan efek yg
berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau
penurunan efektivitas obat sampai efek
samping.
 Makanan juga menunda, mengurangi atau
meningkatkan penyerapan obat, oleh karena
itu perlu diperhatikan penggunaan obat dan
makanan pada penderita pankreatitis.
 Steroid  menyebabkan retensi Sodium,
deplesi potasium dan kalsium, keseimbangan
nitrogen negatif
Ny. N (35 th) seorang ibu rumah tangga sudah
menikah dan belum mempunyai anak, BB 78 kg,
TB 154 cm. Diharuskan dirawat dirumah sakit,
dengan keluhan waktu datang periksa perut sakit,
mual, muntah dan sangat lemah. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan adanya peningkatan
serum amylase dan lipase, hipokalsemia,
hipoalbuminemia, hiperglikemia, dan
hipertrigliseridemia. Oleh dokter didiagnosis
pancreatitis akut. Sebelum dirawat penderita
mempunyai kebiasaan makan tidak teratur,
cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak,
suka santan dan suka makanan cemilan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai