1
Epidemiologi
Hipergliseridemia Hiperkalsemia
ERCP (khususnya setelah Periampullary diverticulum
manometri bilier)
▰ batu empedu (40-70%)
Trauma tumpul abdomen Gangguan anatomi (pancreas
▰ alkohol (25-35%). divisum)
▰ medikasi Pasca-operasi (sebagian besar Kanker pankreas
operasi abdomen)
▰ agen infeksius
▰ Obat (azathioprine, 6- Kistik Fibrosis
penyebab metabolik mercaptopurine,
seperti hiperkalsemia & sulfonamides, asam valproate,
tetrasiklin, obat anti-HIV
hiperparatiroid
▰ Trigliserida serum> 1000 Disfungsi sfingter Oddi • Gagal ginjal
mg/dL • Infeksi pancreas
• Iatrogenik (missal trauma,
ERCP)
• Terapi obat
3
Patofisiologi
4
Gejala Klinis
▰ Nyeri perut adalah gejala utama dan terjadi pada sekitar 95% dari kasus.
Biasanya nyeri ini digeneralisasikan ke perut bagian atas, tetapi mungkin
saja lebih terlokalisasi ke kuadran kanan atas, area epigastrium, atau
kadang-kadang ke kuadran kiri atas. Rasa sakit biasanya terjadi secara akut,
tanpa dorongan, dan dengan cepat mencapai intensitas maksimum.
Serangan nyeri timbul setelah makan kenyang atau minum alkohol.
▰ Muntah tanpa mual
▰ Demam
5
Paqnkreatitis Pankreatitis
akut ringan akut berat
●
Keluhan : nyeri perut akut selama ●
Keluhan : nyeri perut akut, semakin nyeri
beberapa hari lalu berkurang setelah 2-3 hari, gelisah, lemah
●
Tanda :
●
Tanda :
●
Peritonitis diffuse
●
Distensi ●
Distensi
●
Nyeri tekan epigastrium ●
Nyeri tekan seluruh lapangan perut
●
Defans muskular ringan ●
Defans muskular umum
●
Peristaltik melemah / tidak ada ●
Ileus paralitik berat
●
Ileus paralitik ringan ●
Gejala sistemik : Hipoperfusi, syok, sepsis,
●
Gejala sistemik : Takikardia disfungsi dan MOF
Diagnosis
i. Anamnesis.
ii. Pemeriksaan Fisik :
- Cullen sign
- Grey Turner sign
iii. Pemeriksaan Penunjang :
- Pemeriksaan Laboratorium :
• Kadar Lipase dan Amilase
• Pemeriksaan C-reactive protein (CRP)
- Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan Contrast-enhaced Computed Tomography (CECT)
• Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP) 7
Penatalaksanaan
8
1. Manajemen Awal
• Hidrasi agresif, yang didefinisikan sebagai 250-500 mL
larutan kristaloid per jam sebaiknya diberikan untuk
semua pasien, kecuali apabila terdapat komorbiditas
kardiovaskuler atau ginjal.
• Hidrasi agresif intravena awal, paling bermanfaat
pada 12-24 jam pertama, setelah itu mungkin hanya
mempunyai sedikit manfaat.
• Tujuan hidrasi agresif adalah untuk menurunkan
blood urea nitrogen.
2. ERCP pada Pankreatitis
• ERCP pada pankreatitis akut bersamaan dengan
kolangitis akut sebaiknya menjalani ERCP dalam 24
jam pertama.
• ERCP tidak dibutuhkan sebagian besar pasien
pankreatitis batu empedu yang tidak terbukti
obstruksi bilier secara klinik ataupun laboratorium.
3. Penggunaan Antibiotik pada Pankreatitis
14
Prognosis
Kriteria Ranson
Bila terdapat ≥3 pada kriteria Ranson, pasien dianggap menderita pankreatitis akut berat.
Ranson (alcoholic etiology or other) Ranson (biliar etiology)
At admission At admission
• Age> 55 years • Age > 70 years
• Leukocytes > 16 000/mm3 • Leukocytes > 18 000/mm3
• LDH > 350 U/I • LDH > 250 U/I
• AST > 250 U/I • AST > 250 U/I
• Glicemia > 200 mg/dl • Glicemia > 220 mg/dl
After 48 hours After 48 hours
• Reduction in hematocrit >10% • Reduction in hematocrit >10%
• Increase in BUN >5 mg/dl • Increase in BUN >2 mg/dl
• Calcium <8 mg/dl • Calcium <8 mg/dl
• PO2 < 60 mmHg • PO2 < 60 mmHg
• Base excess > 4 mEq/l • Base excess > 5 mEq/l
• Fluid leakage > 6L • Fluid leakage > 4L
15