Anda di halaman 1dari 2

Periode Modern Awal

A17 - A18
Versi Latin
“Renatus Cartesius”
Rasionalisme Cartesian Je Ne Sais Quoi
dan Wacana Keindahan (aku tak tahu apa)
Aliran
rasionalisme Intuisi yang berlawanan
Tokoh Filsafat Modern
Leibniz , Spinoza, baumgraten dengan kaidah estetika
klasik (Symmetia)

Kelahiran Epistemologi
modern sebagai
Disiplin Estetika
Riwayat ketidaktahuan
“Descartes”

Kriteria cara Kaitan epislemologi


berasal dari BLAISE PASCAL Andre Felzibie
menjamin kepastian pescrates dengan
reeksi baltasar gracian 1623 - 1662 (1619-1695)
estetika
kejelasan keterpilahan
Sensasi artistik Kepemimpinan puri teori aras Keagungan keindahan karya seni
pengalaman dengan purna yang tidak epistemologis Karya indah
ide dapat di-
ide hadir di karya seni diketahui tanpa jiwa
bedakan dari ide
akal budi secara lain yang Proporsi antar bercorak
langsung kesatuan gerak proposional
menyerupai Teknik kepemimpinan kenyataan = Imajimasi elemen
Contoh : sakit batin dalam
aura dan wibawa yang perasaan
kata terpilah dari perasaan itu
tidak bisa di jelaskan kriteria
rasa pusing , rasa ngilu dll imajinasi = awal keindahan objektif

tuhan = keindahan
Rasionalisasi jiwa dan
pakem akademi

“Descartes” Charles Le Burn ikonoklasme dan sisi


lain ketidaktahuan
afeksi jiwa
karya terakhir yang ditulis Pengungkapan
“Les Passions de I’ame” rasa visual
ekspresi visual Ikonoklasme = mistisme Argumen je nais quol Argumen samuel
keyakinan prostetan (pascal Willard
manusia tidak lebih apapun yang menye-
Rasa Senang Rasa Benci
daripada otak dengan Hangat Panas dan
babkan perasaan dalam Keindahan tidak
struktur saraf jiwa hal itu menyebabkan dapat diperikan
tajam penolakan perantaraan
tindakan dalam tubuh Menganggap bidahi,
Nadi cepat -
Denyut nadi bagi kaum yang
aliran darah Tindak reduksi atau
menjadi cepat - pelan - Wajah menyembah gambar
pucat penistaan keindahan hubungan manusia
Kulit merah tuhan / salib / lukisan
dengan tuhan individu
tanpa perantara
atau pemelencengan
penemu
Disiplin Estetika
Gotfried Willhelm
Alexander Gottlieb Leibniz dan masalah
Baumgarten dan Estetika estetika sebagai kajian selera
bentuk pengetahuan
Sebagai Epistemologi
manusia yaitu indrawi Keindahan = ide keindahan karya seni
seni adalah yang tidak terpilah Leibniz tidak dapat kita mengerti
2 pendekatan
sesuatu yang tak
bahasa indra Seni = Empiris karya seni yang baik (selera) sepenuhnya, karena yang
terjelaskan dari
adalah larya yang dapat
karya seni bekerja bukan kognisi
menghadirkan ide atau
rasional Estetika kesan yang jelas
Keindahan Je ne sais Quoi kita semata melainkan
Seni empiris perkara
LOGIKA bahasa dan selera. selera yang dibentul
Bahasa indrawi
Kesimpulan subjektif Cakrawala
oleh kebiasaan
Psikolog
Indah dan konseptual kebudayaan dan penga-
konseptual laman individu sehari2
Disiplin pada periode modern awal, menurut descartes kriteria cara menjamin kepastian adalah Kejelasan dan keterpilahan privatat dan yang berbeda
Keilmuan Seni khas untuk
karya seni memiliki sensasi artistik pengalaman yang bisa menjadi ekpresi visual menjadi rasa senang atau sedih
beumgarten penemu disiplin estetika memandang seni sebagai indrawi individu
pascal menganggap tuhan itu keindahan yang berasal dari imajinasi, karya bersifat subyektif.
keindahan tidak dapat diperikankan , dan menganggap bidah bagi orang yang menyembah gambar tuhan/salib
Kesimpulan akhir dari Got Fried Willhelm Leibniz yang membahas tentang keindahan itu adalah selera dan bersifat subyektif
“keindahan karya seni tidak dapat kita mengerti sepenuhnya, karena yang bekerja bukan kognisi
kita semata, melainkan selera yang dibentul oleh kebiasaan kebudayaan dan pengalaman individu sehari2yang berbeda”
Periode
Pemcerahan

Kelas Borjuis dan


Justikasi Estetisnya menuju pakem
estetika non klasik

Kemunculan kelas golongan kelas rute serangan


General Crisis
of the 17 Borjulis eropa orang kaya
tak langsung
ceuntry
penekanan tanpa penekanan tanpa
Ekonomi, politik Kemunculan era krisis pamrih fungsional pamrih fungsional
dan agama estetika A18 nansial seni diperlemah seni diperlemah
penekanan tanpa
pamrih fungsional
munculnya kelas seni diperlemah
karya borjulis sebagai
Jay batsby pengalaman
Bourjuis yang tak kekuatan estetika
estetis seni tinggi
tahu diri menggeser estetika harus konsep pengertian
adat istiadat bang- pengertian klasik pamrih/bebas epistemik klasik : aras
drama balet
membutuhkan sawan produk rasionalitas seni fungsional
Balet le Bourgeois
sajak dan prosa konsumsi seni
Gentilhomme
penurunan Konsep
konsepsi seni utama selera
muncul kosakata tiruan (mimetis) (subyektif)
kultural dan
evaluasi estetis

Kesubliman
Edmund Bruke dan
Ciri Etis dan dilandasi
kesumbliman
Rasionalnya pamrih
pemikir politik
bapak Konservatisme
Riwayat modern Kesubliman dan dua jenis dua perbedaan
modern kajian Psikolog
pain and pleasure penyubliman
Kesubliman keindahan adalah
teror estetis
kontras keindahan
sifat badani yang Objek gejala baru matematis dinamis
menyebabkan cinta perasaan manusia
longitus atau perasaan yang Burke
mirip dengan cinta
2 konsep kriteria kesubliman
buku penyublimam
klasik Berukuran teror
sebelum masehi yang
penempatan kesubliman sebagai kecil Bersikap
diterjemahkan dalam
kesubliman sebagai sifat seni tertentu, Berteksture peka
bahasa inggris kengerian
sifat yang diraih melalui hasil alam liar. ex Keindahan bukan keindahan bukan lembut
penguasa teknik hutan , samudra soal proporsi, karena kegunaan, karena
dan latihan ada 4 perbedaan proporsi perkara mematis ada yang berguna
pengertian tentang dipersepsi, sedangkan tetapi tidak memiliki Angker, kelam teror, kekaburan,
penyubliman kesubliman sifat keindahan adalah keindahan menakutkan, kekuatan, kehampaan, Kesimpulan
Disingsi linginian yang menimbulkan perkara perasaan keluasan , kegelapan,
antara keindahan ketakjuban dalam dan dipersepsi ketegangan.
dan kesumbliman benak (rasa horor
bersifat netral atau ngeri) Dimulai dari munculnya kelas borjulis eropa
menghasilkan
perdebatan
yang menjadi faktor dari munculnya borjulis estetika
estetika dan muncul pakem yang memiliki rute tak langsung
dan menggeser pengertian klasik dan konsep
pertempuran Pertarungan kubu je ne sais
kaum klasik modern kubu cartesian qu I , oronimi seni epistemik menjadi aras funsional.
rasionalistik non rasional Edmurd Bruke pemikir politik modern dengan konsep
konsep
kesenian sebagai
konsepsi
kesenian sebagai
penyubliman, konsep longitus yang diterjemahkan ulang
penerapan penciptaan menggunakan bahasa iggris memiliki perbedaan yang
pakem klasik pakem baru
menghasilkan perdebatan estetika dan menyebabkan
petarungan kubu kubu dan pertempuran kaum klasik modern
jadi, kesubliman memiliki ciri etis, ada 2 jenis penyubliman,
matematis dan dinamis. dan ada 2 perbedaan yaitu
kontras dan keindahan.

Anda mungkin juga menyukai