Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HOME CARE

KASUS MATERNITAS DENGAN PASIEN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh:

Kelompok 1C

Nama

Ega Permata Sari (PO.62.20.1.17.211)


Anwar Fuadi (PO.62.20.1.17.206)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN REGULER XX
2020
MODUL
Praktik Home Care
KELAS REGULER XX

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PALANGKA RAYA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Modul Praktikum
Mata Kuliah : Home Care
Bagi Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Angkatan XX

Disahkan di Palangka Raya, Januari 2020


Ketua Jurusan Keperawatan Koordinator MK Homecare

Ns.Reny Sulistyowati, S.Kep.,M.Kep Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Kes


NIP.19760907 200112 2002 NIP.19651218 198503 1002
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN HOME CARE
I PENDAHULUAN

Mata ajar Keperawatan Home Care adalah mata ajar yang merupakan muatan lokal untuk penciri
lulusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Mata Ajar ini bertujuan melatih mahasiswa
untuk bisa melakukan homecare. Setelah lulus mahasiswa diharapkan mampu melaksanakannya
dalam praktik mandiri saat bekerja dalam institusi maupun praktik mandiri homecare dalam
masyarakat. Praktik mandiri home care di masyarakat dilaksanakan secara individual/ tim dalam
masyarakat dengan menjual jasa layanan keperawatan yang telah dipelajari.

Praktik Homecare dengan sebaran 2 SKS praktikum, 1 SKS untuk homecare laboratorium dan 1 sks
homecare di klinik. Homecare laboratorium telah dilaksanakan dengan mahasiswa dalam kelompok (2-
3 orang) perkelompok merawat 1 kasus pilihan dari anak/jiwa/KMB/maternitas. Homecare di klinik 1
SKS , terintegrasi dalam Praktik Klinik Lapangan (PKL) dan dilaksanakan secara mandiri oleh
mahasiswa dengan 1 kasus pilihan dari anak/jiwa/KMB/maternitas.

Selama melaksanakan praktik klinik homecare, diharapkan mahasiswa mengedepankan tindakan


keperawatan mandiri dari aspek promotif, preventif, rehabilitatif dan pengobatan non farmakologi
herbal. Pengobatan herbal dalam pelaksanaannya harus memperhatikan kearifan lokal budaya
setempat dan dengan panduan konsep literatur sebagai pertimbangan penggunaan produk herbal
tersebut. Saat praktik homecare diharapkan mahasiswa mampu mengatasi aspek masalah kesehatan
klien dari segi pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan agar kondisi klien tidak menjadi semakin
berat. Proses keberhasilan homecare dilakukan dengan supervisi 1-2 kali oleh pembimbing/ penguji .

Seluruh tahapan proses praktik klhomecare ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman nyata, menstimulasi mahasiswa untuk dapat berfikir kritis, aktif dan melatih
keterampilan serta mempersiapkan diri dalam menerapkan asuhan keperawatan terhadap kasus yang
dipilih. Pengalaman ini diharapkan membantu mahasiswa memahami perbedaan pendekatan asuhan
yang diberikan di Rumah Sakit dan di rumah Kesembuhan klien di rumah sakit dapat dijamin dalam
batas waktu yang ditetapkan dengan menonjolkan aspek kuratif dan tindakan mandiri keperawatan
dengan sarana prasara yang mendukung . Sedangkan di rumah keberhasilan ditunjang partisipasi aktif
klien dan sarana prasarana terbatas yang dimiliki dengan menonjolkan aspek promotif, preventif dan
rehabilitatif untuk mengatasi risiko dan mencegah risiko serta mengatasi masalah yang ada.
Keberhasilan homecare dinilai saat terminasi kegiatan homecare.

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan praktik homecare mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan


homecare dengan menggunakan ketrampilan teknis keperawatan pada kasus KMB, Anak,
Maternitas dan Jiwa
B. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran klinik home care

 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian homecare dengan format pengkajian sesuai kasus
pilihan jiwa, maternitas, anak,KMB
 Mahasiswa mampu merumuskan masalah homecare
 Mahasiswa mampu mempersiapkan paket rencana tindakan home care dalam batas waktu
tertentu ( H1-H10)
 Mahasiswa mampu mengkomunikasikan paket rencana tindakan home care kepada klien dan
mendaptkan inform consent
 Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan homecare dengan kunjungan rumah
secara terstruktur sesuai paket paket rencana tindakan home care
 Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap home care yang dilakukan bersama klien
dalam terminasi

C.Sasaran

Mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan Praktik Laboratorium Keperawatan Home Care ini
adalah Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Kelas Reguler Angkatan XIXa,b,c Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palangka Raya

D.Pembimbing

1.Ns.Christine Aden, Mkep.,Sp.Kep.Mat


2.Natalansyah M.Kes
3.Untung Halajur, M.Kes
4..Widya Warastuti, Mkes

E.Metode Penilaian dan Pembobotan


a) UTS 40% : Mahasiswa dalam kelompok kecil melakukan homecare dengan pendampingan
untuk satu kasus pilihan dari kasus KMB, Anak, Maternitas dan Jiwa sesuai peminatan.
b) UAS 60% : Mahasiswa melakukan homecare secara mandiri untuk satu kasus pilihan dari
kasus KMB, Anak, Maternitas dan Jiwa sesuai peminatan

F. Daftar Pustaka
a) SK Dirjen yan med no hk 00.06.5.1.311 tentang 23 tindakan keperawatan mandiri
b) Permenkes RI no HK 02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
c) Buku Keperawatan Anak, Jiwa, Maternitas, KMB dari berbagai sumber
II. MATERI PRAKTEK
Praktikum I

NO KETERANGAN

1 Judul :

Memahami Konsep Home Care (HC)


2 Tujuan Pembelajaran

Memahami Konsep Homecare


Mampu Mempersiapkan Paket Home Care

3 Landasan Teori

Konsep penyakit dan Askep penyakit terhadap kasus


KMB,Anak,Jiwa,Maternitas

4 Alat Dan Bahan


Laptop, Konsep teori penyakit dan askep terkait

5 Prosedur / Petunjuk Kerja

a. Pembagian Kelompok Kecil


b. Kontrak dengan pembimbing
c. Survei kasus di komunitas
Kasus Homecare di masyarakat KMB,Anak,Jiwa,Maternitas

d. Setiap kelompok temukan konsep teori kasus penyakit kronik


KMB,Anak,Jiwa,Maternitas sesuai daftar kelompok

e. Setiap kelompok temukan konsep Asuhan Keperawatan


KMB,Anak,Jiwa,Maternitas

6 Log book/ hasil/ daftar tilik praktek kegiatan selama praktik

Mahasiswa mampu menjelaskan:


a) Pengertian HC
b) Dasar Hukum HC
c) Tujuan HC
d) Lingkup Pelayanan HC
e) Skill Dasar yang harus dikuasai
f) Issue Dasar dan Legal Praktik
g) Lingkup Praktik Kep di rumah
h) Mekanisme pelayanan HC
Mahasiswa telah mendapat kelompok seminat
Mahasiswa telah kontrak dengan dosen pembimbing
Mahasiswa telah mendapat satu kasus kelolaan
Mahasiswa telah memiliki konsep teori kasus
Mahasiswa telah memiliki konsep asuhan keperawatan
Praktikum II

NO KETERANGAN

1 Judul :

Mempersiapkan Paket Home Care


2 Tujuan Pembelajaran

a. Memahami Konsep Rencana Asuhan Keperawatan KMB, Anak, Jiwa,


Maternitas Sesuai kebutuhan klien
b. Memahami Konsep pendidikan kesehatan dan Media Pengajaran KMB ,Anak,
Jiwa, Maternitas
c. Mampu merencanakan jumlah hari kunjungan HC dari pengkajian sd evaluasi
d. Mampu mempersiapkan format inform consent
e. Mampu menuliskan alat bahan untuk pengkajian dan tindakan keperawatan
pada kasus kelolaan

3 Landasan Teori

Konsep penyakit dan Askep penyakit terhadap kasus KMB,Anak,Jiwa,Maternitas

4 Alat Dan Bahan


Laptop, Konsep teori penyakit dan askep terkait

5 Prosedur / Petunjuk Kerja


a. Mahasiswa membuat rencana tindakan/ prosedur keperawatan
Pada aspek preventif: Pengetahuan, Sikap, Perilaku
Pada aspek promotif: Pengetahuan, Sikap, Perilaku
Pada aspek kuratif : Pengetahuan,Sikap, Perilaku
Pada aspek rehabilitatif : Pengetahuan, Sikap, Perilaku
b. Mahasiswa membuat SAP, Leaflet/ Flipchat/ Lembar Balik
c .Mahasiswa membuat/ mempersiapkan memiliki alat dan bahan sebagai media
pengajaran (bahan baku nyata, video dll)
d. Mampu merencanakan jumlah hari kunjungan HC dari pengkajian sd evaluasi
e. Mahasiswa membuat inform consent

6 Log book/ hasil/ daftar tilik praktek kegiatan selama praktik

a.Mahasiswa telah memiliki rencana asuhan keperawatan KMB, Anak, Jiwa, Maternitas
Sesuai kebutuhan klien
b.Memahami telah memiliki konsep pendidikan kesehatan dan Media Pengajaran
KMB ,Anak, Jiwa, Maternitas
c.Mahasiswa telah merencanakan jumlah hari kunjungan HC dari pengkajian sd
evaluasi
d.Mahasiswa telah mempersiapkan format inform consent
e.Mahasiswa telah menuliskan alat bahan untuk pengkajian dan tindakan keperawatan
pada kasus kelolaan

Praktikum III

NO KETERANGAN

1 Judul :

Kunjungan Rumah I

2 Tujuan Pembelajaran

Mampu Melakukan Kunjungan Perkenalan dan kontrak Homecare I


Mampu Memberikan Asuhan HC I

3 Landasan Teori

Konsep penyakit dan Askep penyakit terhadap kasus KMB,Anak,Jiwa,Maternitas

4 Alat Dan Bahan


Paket Homecare yang disiapkan praktikum I,II

5 Prosedur / Petunjuk Kerja

- Kontrak pertama dengan klien


- Memberikan inform consent
- Merencanakan dan menyepakati jumlah kunjungan waktu kunjungan
- Melakukan Pengkajian
- Menyepakati masalah yang ditemukan
- Menyepakati rencana keperawatan tindakan keperawatan yang diberikan
- Melakukan tindakan madiri
- Melakukan Evaluasi proses/ evaluasi hasil
- Menyepakati kunjungan berikutnya mulai tgl 22/2

6 Log book/ hasil/ daftar tilik praktek kegiatan selama praktik


a) Hasil Askep hari pertama
b) Daftar rencana jumlah kunjungan dan waktu
c) Inform consent
d) Foto Dokumentasi kegiatan
e) Menyepakati kunjungan berikutnya mulai tgl 22/2
Praktikum IV

NO KETERANGAN

1 Judul :

Kunjungan Rumah II

2 Tujuan Pembelajaran

Pemberian Asuhan HC II
Evaluasi hasil

3 Landasan Teori

Paket Homecare yang telah disiapkan Inform Consent


Rencana Kunjungan yang sudah disepakati

4 Alat Dan Bahan


Paket Homecare yang disiapkan praktikum I,II, III

5 Prosedur / Petunjuk Kerja

Implementasi Mandiri
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil

6 Log book/ hasil/ daftar tilik praktek kegiatan selama praktik


Askep Kunjungan II dan catatan perkembangan/ kemajuan
Menyepakati kunjungan III
Foto Dokumentasi kegiatan
Praktikum V

NO KETERANGAN

1 Judul :

Kunjungan Rumah III

2 Tujuan Pembelajaran

Pemberian Asuhan HC III


Evaluasi hasil
Kontrak ada kunjungan Pembimbing di kunjungan ke IV

3 Landasan Teori

Paket Homecare yang telah disiapkan


Inform Consent
Rencana Kunjungan yang sudah disepakati
Hasil Kunjungan HC I,II

4 Alat Dan Bahan


Paket Homecare yang disiapkan praktikum I,II, III

5 Prosedur / Petunjuk Kerja

Implementasi Mandiri
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
Home visit oleh pembimbing; pengambilan nilai evaluasi, klarifikasi capaian askep
terhadap klien dan praktikan

6 Log book/ hasil/ daftar tilik praktek kegiatan selama praktik


Askep Kunjungan III dan catatan perkembangan/ kemajuan
Menyepakati kunjungan berikutnya
Foto Dokumentasi kegiatan
Penyerahan laporan homecare final hasil praktikum I,II,III,IV,V,VI seminggu setelah
home visit oleh pembimbing

Praktikum VI

NO KETERANGAN

1 Judul :

Kunjungan Rumah IV

2 Tujuan Pembelajaran

Pemberian Asuhan HC IV
Evaluasi hasil

3 Landasan Teori

Paket Homecare yang telah disiapkan


Inform Consent
Rencana Kunjungan yang sudah disepakati
Hasil Kunjungan HC I,II, III

4 Alat Dan Bahan


Paket Homecare yang disiapkan praktikum I,II, III,IV

5 Prosedur / Petunjuk Kerja


Implementasi Mandiri
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil

6 Log book/ hasil/ daftar tilik praktek kegiatan selama praktik


Askep Kunjungan IV dan catatan perkembangan/ kemajuan
Terminasi
Foto Dokumentasi kegiatan

Catatan :
Strategi Praktik, Kegiatan Mahasiswa dan Dosen dapat dijadikan acuan kegiatan .
Jumlah kunjungan rumah disesuaikan sampai terjadi perubahan perilaku dalam merawat diri klien
(antara pembimbing dan mahasiswa) dan sesuai kesepakatan dalam inform konsent minimal 6 kali
kunjungan.
Kunjungan pendampingan oleh dosen minimal 2x ( saat kontrak/ intervensi dan terminasi)

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Disusun Oleh:

Kelompok 1e

Nama

Ega Permata Sari (PO.62.20.1.17.211)


Anwar Fuadi (PO.62.20.1.17.206)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN REGULER XX
2020

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. DEFINISI
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung eritrosit
(red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.
Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak
sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan
kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada
label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia
tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari
12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5
gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa anemia adalah penurunan kadar sel darah merah (Hb)
dibawah rentang normal.

2. KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN


Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai
berikut:
1. Anemia Defisiensi Zat Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet zat besi.
Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan
III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
a.       Hb 11 gr% : Tidak anemia
b.      Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
c.       Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang.
d.      Hb < 7 gr% : Anemia berat

2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang
sekali karena kekurangan vitamin B12.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk
sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan
diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan
pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia
dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala
komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
5. Anemia Pernisiosa
Anemia pernisiosa disebabkan kekurangan faktor intrinsik pada asam
lambung, yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dari makanan . karena
B12 tidak dapat diabsorbsi, SDM tidak matang dengan normal.
6. Anemia Sel Sabit
Pada sifat (trait) sel sabit, ada satu gen normal dan satu gen Hb-S. gejala tidak
tampak kecuali pada keadaan deprivasi oksigen berat.
Pada penyakit sel sabit, kedua gen adalah Hb-S. penyakit ini kronik dan
melemahkan. Angka morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi.

3. ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin,
2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai
berikut:
1.      Kurang gizi (malnutrisi)
2.      Kurang zat besi dalam diit
3.      Malabsorpsi
4.      Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5.      Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
4. PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang
dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel
darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk
dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera
direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1
mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa
makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan
oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ
penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika
kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah,
Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah,
1998).
5. MENIFESTASI KLINIS
a. Riwayat:
1. Mentruasi berlebihan
2. Kehilangan darah kronik
3. Riwayat keluarga
4. Diet yang tidak adekuat
5. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
6. Anemia pada kehamilan sebelumnya
7. Pika (nafsu makan terhadap bahan bukan makanan )
b.      Tanda dan Gejala
1.  Keletihan,  malaise, atau mudah megantuk
2.  Pusing atau kelemahan
3.  Sakit kepala
4. Lesi pada mulut dan lidah
5. Aneroksia,mual, atau muntah
6. Kulit pucat
7.  Mukosa membrane atau kunjung tiva pucat
8. Dasar kuku pucat
9. Takikardi

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
 Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
 Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
 Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
 Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
 Terdapat pansitopenia, sum- sum tulang kosong diganti lemak.
7. PENATALAKSANAAN
1. Medis
a. Terapi oral
 Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
 Asam folik 15- 30 mg perhari
 Vitamin B12 3x1 tablet perhari
 Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
b. Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikandextran besi(imferon) atau sorbitol
besi(jectofer0
2. Keperawatan
 Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement besi dan
peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai indikasi.
 Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut, beri
dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui bahwa ia
pembawa. Juka kaji apakah ada tanda- tanda infeksi selama kehamilan.
 Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat, dan
hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan konseling diet
dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada tanda- tanda infeksi.
 Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi dan asam folat
dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan menghindari obat- obatan
oksidasi.

8. KOMPLIKASI
Pada ibu hamil yang anemia dapat mengalami:
1.      Keguguran.
2.      Lahir sebelum waktunya
3.      Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
4.      Perdarahan sebelum dan pada waktu persalinan.
5.      Dapat menimbulkan kematian.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluru(Boedihartono, 1994).
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ;
penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat.
Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya.
Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu
menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang
menunujukkan keletihan.
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis,
menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan).
Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi
melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST
dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur
sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa
(konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit
hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat
(aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti
mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler
dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok
(koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban
secara premature (AP).
c. Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan,
misalnya penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
d. Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi(DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi.
Penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
e. Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani
rendah/masukan produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan
menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya
penurunan berat badan. Tidak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es,
kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan
vitamin B12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering,
tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi).
Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB).
f.  Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ;
klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak
mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik,
AP). Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan
koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif,
paralysis (AP).
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
h. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
i. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan
pada radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker,
terapi kanker. Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah
sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum.
Ptekie dan ekimosis (aplastik).
Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB).
Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna makanan
3.  Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat
(mis: penurunan hemoglobin, eukopenia, supresi/penurunan respon inflamasi)
4. Konstipasi berhubungan dengan perubahan pada pola makan.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan/Kriteria hasil Intevensi Rasional


Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas Melaporkan 1.      Kaji kemampuan 1.      Mempengaruhi pilihan
berhubungan peningkatan toleransi pasien untuk intervensi/bantuan
dengan aktivitas(termasuk melakukan untuk
2.      Menunjukkan perubahan
melakukan neurologi karena defesiensi
ketidakseimbangan aktivitas sehari-hari. tugas/AKS normal. vitamin B12 mempengaruhi
antara suplai dan 2.      Kaji keamanan pasien/resiko cedera.
kebutuhan oksigen. kehilangan/gangguan3.      Manifestasi kardiopulmonal
keseimbangan gaya dari upaya jantung dan paru
jalan, kelemahan untuk membawa jumlah oksigen
otot. adekuat ke jaringan.
3.      Awasi tekanan4.      Meningkatkan istirahat untuk
darah, nadi, menurunkan kebutuhan oksigen
pernapasan selama tubuh dan menurunkan
dan sesudah regangan jantung dan paru.
aktivitas. 5.      Hipotensi postural atau hipoksia
4.      Berikan lingkungan serebral dapat menyebabkan
tenang. pusing, berdenyut dan
5.      Ubah posisi pasien peningkatan resiko cedera.
dengan perlahan dan 6.      Regangan/stres kardiopulmonal
pantau terhadap berlebihan/stres dapat
pusing. menimbulkan kegagalan.
6.      Anjurkan pasien
untuk menghentikan
aktivitas bila
palpitasi.
2. Ketidakseimbangan Menunjukkan 1.       Kaji riwayat nutrisi, 1.      Mengidentifikasi defisiensi,
nutrisi: kurang dari peningkatan berat termasuk makanan menduga kemungkinan
kebutuhan tubuh badan atau berat badan yang disukai. intervensi.
2.      Observasi dan catat 2.      Mengawasi masukan kalori atau
berhubungan stabil dengan nilai masukan makanan kualitas kekurangan konsumsi
dengan laboratorium normal. pasien. makanan.
ketidakmampuan 3.      Timbang berat badan 3.      Mengawasi penurunan berat
untuk mencerna tiap hari. badan atau efektivitas intervensi
makanan. 4.      Berikan makan nutrisi.
sedikit dan frekuensi 4.      Makan sedikit dapat
sering dan/atau menurunkan kelemahan dan
makan diantara meningkatkan pemasukan juga
waktu makan. mencegah distensi gaster.
5.      Observasi dan catat 5.      Gejala GI dapat menunjukkan
kejadian efek anemia (hipoksia) pada
mual/muntah, flatus organ.
dan gejala lain yang 6.      Meningkatkan nafsu makan dan
berhubungan. pemasukan oral, menurunkan
6.      Berikan dan bantu pertumbuhan bakteri,
hygiene mulut yang meminimalkan kemungkinan
baik sebelum dan infeksi. Teknik perawatan mulut
sesudah makan, khusus mungkin diperlukan bila
gunakan sikat gigi jaringan rapuh/luka/perdarahan
halus untuk dan nyeri berat.
penyikatan yang
7.      Kolaborasi :
lembut. Berikan1. Kebutuhan penggantian
pencuci mulut yang tergantung pada tipe anemia
diencerkan bila dan/atau adanya masukan oral
mukosa oral luka. yang buruk dan defisiensi yag
7.      Kolaborasi : diidentifikasi.
1.Berikan obat sesuai 2.      Diberikan sampai defisit
indikasi, mis.Vitamin diperkirakan teratasi dan
dan suplemen disimpan untuk yang tak dapat
mineral, seperti diabsorpsi atau terapi besi oral,
sianokobalamin atau bila kehilangan darah
(vitamin B12), asam terlalu cepat untuk penggantian
folat (Flovite); asam oral menjadi efektif.
askorbat (vitamin C),
2.Besi dextran
(IM/IV.)

3. Resiko infeksi Mngidentifikasi 1.      Tingkatkan cuci


1.      Mencegah kontaminasi silang.
berhubungan perilaku untuk tangan yang baik
2.      Menurunkan resiko infeksi
dengan pertahanan mencegah/menurunkan oleh oemberi bakteri.
perawatan dan
3.       Membantu dalam pengenceran
tubuh sekunder resiko infeksi. pasien. secret pernafasan untuk
yang tidak adekuat 2.      Pertahankan teknik mempermudah pengeluaran dan
(mis: penurunan aseptic ketat pada mencegah statis cairan tubuh.
hemoglobin, prosedur/ perawatan 4.      Adnya proses inflamasi/infeksi
eukopenia, luka. membutuhkan
supresi/penurunan 3.      Tingkatkan masukan evaluasi/pengobatan.
respon inflamasi). cairan adekuat. 5.      Mungkin digunakan secara
4.      Pantau suhu, catat propilaktik untuk menurunkan
adanya menggigil kolonisasi atau untuk
dan takikardia pengobatan proses infeksi local.
dengan atau tanpa
demam
5.      Kolaborasi: berikan
antiseptic topical,
antibiotic sistemik.
4. Konstipasi 1.      Observasi
Membuat/kembali pola warna1.   Membantu mengidentifikasi
berhubungan normal dari fungsi feses, konsistensi, penyebab/ factor pemberat dan
dengan perubahan usus. frekuensi, dan intervensi yang tepat.
jumlah. 2.   Bunyi usus secara umum
pada pola makan. 2.      Auskultas bunyi meningkat pada diare dan
usus menurun pada konstipasi.
3.      Awasi masukan dan 3.   Dapat mengidentifikasi
haluaran dengan dehidrasi, kehilangan berlebihan
perhatian khusus atau alat dalam mengidentifikasi
pada defisiensi diet.
makanan/cairan. 4.   Mencegah ekskoriasi kulit dan
4.      Kaji kondisi kulit kerusakan kulit.
perianal dengan
5.   Menurunkan multilitas usus bila
sering. diare terjadi.
5.      Kolaborasi: berikan
obat anti diare,
misalnya:
difenoxsilat
hidroklorida.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Nanda.2009.Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
dan KB.Jakarta:EGC
Levero, Kenneth J dkk. 2009. Obstetric Williams. Jakarta: EGC
Barbara, Stright. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu-Bayi baru lahir. Jakarta: EGC
Handayani, Wiwik. 2008. Asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Jakarta. Salemba medi
III. Format

LEMBAR KUNJUNGAN (ABSEN HOME CARE)

Nama Klien :Ny. S


Alamat :Jl. Rindang Banua
Diagnosa Medis :-
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Keperawatan :
A.Target Jangka Panjang
 Gizi pada ibu hamil baik
B.Target Jangka Pendek
 Klien mengerti dan memahami tentang KEK
 Persiapan persalinan Klien

NO HARI/ TGL KEGIATAN EVALUASI ALAT BAHAN TANDA TANGAN


TINDAKAN/ RESPON KLIEN MHS KLIEN
1. Sabtu, 15 Kunjungan 1 1. Mengunjungi klien, perkenalan kepada 1. Surat Informed
Februari 1. Kontrak klien dan melakukan kontrak pada Consent
2019 pertama dengan klien, menjelaskan tujuan dari paket 2. Nursing Kid
Klien home care pada klien. 3.Asuhan keperawatan
Pukul 09.00 2. Klien menyetujui dan sepakat atas paket
– 10.00 WIB 2. Memberikan home care yang akan diberikan pada
inform consent klien
3. Klien menyepakati jumlah kunjungan 6
3. Merencanakan kali dalam pembagian waktu 2 minggu
dan sekali.
menyepakati 4. Saat melakukan pengkajian klien
jumlah merasa nyaman dan menceritakan
kunjungan keadaan klien.
waktu 5. Klien mengatakan makan tidak teratur,
kunjungan dan terkadang makan 2 kali sehari
dengan porsi sedikit, dan hasil
4. Melakukan
Pengkajian pemeriksaan IMT= 15,8 dan lila =20
6. Rencana Keperawatan:
5. Menyepakati  Pemeriksaan tanda-tanda vital dan
masalah yang fisik
ditemukan  Pemeriksaan leopold
 Pemeriksaan Hb
6. Menyepakati
 Mengatur jadwal makan
rencana
keperawatan  Senam ibu hamil
tindakan  Evaluasi
keperawatan 7. Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
yang diberikan 8. (Pertemuan pertama)
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
7. Melakukan RR : 23x/menit
tindakan madiri T: 36,4°C
BB : 47 Kg
8. Melakukan TB: 155 cm
Evaluasi proses/ Lila: 20 cm
evaluasi hasil
(Pertemuan kedua)
9. Menyepakati TD : 120/90 mmHg
kunjungan N : 82x/menit
berikutnya RR : 23 x/menit
tanggal 4 T: 36°C
Februari 2020 DJJ: 122 x/menit
TFU: 25 Cm
BB : 47 Kg
9. Kunjungan berikutnya pada tanggal 2
Maret 2020
DOKUMENTASI KEGIATAN HOMECARE KELOMPOK 1e MATERNITAS

DENGAN KASUS KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

Nama :- Andoko Suryo Cahyono (PO.62.20.1.17.204)

- Edwin (PO.62.20.1.17.210)

Kasus : Kekurangan Energi Kronis (KEK)

Pemeriksaan Leopold ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai