Disusun Oleh:
Kelompok 1C
Nama
Modul Praktikum
Mata Kuliah : Home Care
Bagi Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Angkatan XX
Mata ajar Keperawatan Home Care adalah mata ajar yang merupakan muatan lokal untuk penciri
lulusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Mata Ajar ini bertujuan melatih mahasiswa
untuk bisa melakukan homecare. Setelah lulus mahasiswa diharapkan mampu melaksanakannya
dalam praktik mandiri saat bekerja dalam institusi maupun praktik mandiri homecare dalam
masyarakat. Praktik mandiri home care di masyarakat dilaksanakan secara individual/ tim dalam
masyarakat dengan menjual jasa layanan keperawatan yang telah dipelajari.
Praktik Homecare dengan sebaran 2 SKS praktikum, 1 SKS untuk homecare laboratorium dan 1 sks
homecare di klinik. Homecare laboratorium telah dilaksanakan dengan mahasiswa dalam kelompok (2-
3 orang) perkelompok merawat 1 kasus pilihan dari anak/jiwa/KMB/maternitas. Homecare di klinik 1
SKS , terintegrasi dalam Praktik Klinik Lapangan (PKL) dan dilaksanakan secara mandiri oleh
mahasiswa dengan 1 kasus pilihan dari anak/jiwa/KMB/maternitas.
Seluruh tahapan proses praktik klhomecare ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman nyata, menstimulasi mahasiswa untuk dapat berfikir kritis, aktif dan melatih
keterampilan serta mempersiapkan diri dalam menerapkan asuhan keperawatan terhadap kasus yang
dipilih. Pengalaman ini diharapkan membantu mahasiswa memahami perbedaan pendekatan asuhan
yang diberikan di Rumah Sakit dan di rumah Kesembuhan klien di rumah sakit dapat dijamin dalam
batas waktu yang ditetapkan dengan menonjolkan aspek kuratif dan tindakan mandiri keperawatan
dengan sarana prasara yang mendukung . Sedangkan di rumah keberhasilan ditunjang partisipasi aktif
klien dan sarana prasarana terbatas yang dimiliki dengan menonjolkan aspek promotif, preventif dan
rehabilitatif untuk mengatasi risiko dan mencegah risiko serta mengatasi masalah yang ada.
Keberhasilan homecare dinilai saat terminasi kegiatan homecare.
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian homecare dengan format pengkajian sesuai kasus
pilihan jiwa, maternitas, anak,KMB
Mahasiswa mampu merumuskan masalah homecare
Mahasiswa mampu mempersiapkan paket rencana tindakan home care dalam batas waktu
tertentu ( H1-H10)
Mahasiswa mampu mengkomunikasikan paket rencana tindakan home care kepada klien dan
mendaptkan inform consent
Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan homecare dengan kunjungan rumah
secara terstruktur sesuai paket paket rencana tindakan home care
Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap home care yang dilakukan bersama klien
dalam terminasi
C.Sasaran
Mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan Praktik Laboratorium Keperawatan Home Care ini
adalah Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Kelas Reguler Angkatan XIXa,b,c Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palangka Raya
D.Pembimbing
F. Daftar Pustaka
a) SK Dirjen yan med no hk 00.06.5.1.311 tentang 23 tindakan keperawatan mandiri
b) Permenkes RI no HK 02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
c) Buku Keperawatan Anak, Jiwa, Maternitas, KMB dari berbagai sumber
II. MATERI PRAKTEK
Praktikum I
NO KETERANGAN
1 Judul :
3 Landasan Teori
NO KETERANGAN
1 Judul :
3 Landasan Teori
a.Mahasiswa telah memiliki rencana asuhan keperawatan KMB, Anak, Jiwa, Maternitas
Sesuai kebutuhan klien
b.Memahami telah memiliki konsep pendidikan kesehatan dan Media Pengajaran
KMB ,Anak, Jiwa, Maternitas
c.Mahasiswa telah merencanakan jumlah hari kunjungan HC dari pengkajian sd
evaluasi
d.Mahasiswa telah mempersiapkan format inform consent
e.Mahasiswa telah menuliskan alat bahan untuk pengkajian dan tindakan keperawatan
pada kasus kelolaan
Praktikum III
NO KETERANGAN
1 Judul :
Kunjungan Rumah I
2 Tujuan Pembelajaran
3 Landasan Teori
NO KETERANGAN
1 Judul :
Kunjungan Rumah II
2 Tujuan Pembelajaran
Pemberian Asuhan HC II
Evaluasi hasil
3 Landasan Teori
Implementasi Mandiri
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
NO KETERANGAN
1 Judul :
2 Tujuan Pembelajaran
3 Landasan Teori
Implementasi Mandiri
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
Home visit oleh pembimbing; pengambilan nilai evaluasi, klarifikasi capaian askep
terhadap klien dan praktikan
Praktikum VI
NO KETERANGAN
1 Judul :
Kunjungan Rumah IV
2 Tujuan Pembelajaran
Pemberian Asuhan HC IV
Evaluasi hasil
3 Landasan Teori
Catatan :
Strategi Praktik, Kegiatan Mahasiswa dan Dosen dapat dijadikan acuan kegiatan .
Jumlah kunjungan rumah disesuaikan sampai terjadi perubahan perilaku dalam merawat diri klien
(antara pembimbing dan mahasiswa) dan sesuai kesepakatan dalam inform konsent minimal 6 kali
kunjungan.
Kunjungan pendampingan oleh dosen minimal 2x ( saat kontrak/ intervensi dan terminasi)
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Disusun Oleh:
Kelompok 1e
Nama
1. DEFINISI
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung eritrosit
(red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.
Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak
sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan
kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada
label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia
tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari
12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5
gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa anemia adalah penurunan kadar sel darah merah (Hb)
dibawah rentang normal.
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang
sekali karena kekurangan vitamin B12.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk
sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan
diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan
pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia
dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala
komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
5. Anemia Pernisiosa
Anemia pernisiosa disebabkan kekurangan faktor intrinsik pada asam
lambung, yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dari makanan . karena
B12 tidak dapat diabsorbsi, SDM tidak matang dengan normal.
6. Anemia Sel Sabit
Pada sifat (trait) sel sabit, ada satu gen normal dan satu gen Hb-S. gejala tidak
tampak kecuali pada keadaan deprivasi oksigen berat.
Pada penyakit sel sabit, kedua gen adalah Hb-S. penyakit ini kronik dan
melemahkan. Angka morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi.
3. ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin,
2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai
berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
4. PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang
dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel
darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk
dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera
direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1
mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa
makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan
oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ
penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika
kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah,
Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah,
1998).
5. MENIFESTASI KLINIS
a. Riwayat:
1. Mentruasi berlebihan
2. Kehilangan darah kronik
3. Riwayat keluarga
4. Diet yang tidak adekuat
5. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
6. Anemia pada kehamilan sebelumnya
7. Pika (nafsu makan terhadap bahan bukan makanan )
b. Tanda dan Gejala
1. Keletihan, malaise, atau mudah megantuk
2. Pusing atau kelemahan
3. Sakit kepala
4. Lesi pada mulut dan lidah
5. Aneroksia,mual, atau muntah
6. Kulit pucat
7. Mukosa membrane atau kunjung tiva pucat
8. Dasar kuku pucat
9. Takikardi
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
Terdapat pansitopenia, sum- sum tulang kosong diganti lemak.
7. PENATALAKSANAAN
1. Medis
a. Terapi oral
Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
Asam folik 15- 30 mg perhari
Vitamin B12 3x1 tablet perhari
Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
b. Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikandextran besi(imferon) atau sorbitol
besi(jectofer0
2. Keperawatan
Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement besi dan
peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai indikasi.
Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut, beri
dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui bahwa ia
pembawa. Juka kaji apakah ada tanda- tanda infeksi selama kehamilan.
Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat, dan
hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan konseling diet
dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada tanda- tanda infeksi.
Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi dan asam folat
dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan menghindari obat- obatan
oksidasi.
8. KOMPLIKASI
Pada ibu hamil yang anemia dapat mengalami:
1. Keguguran.
2. Lahir sebelum waktunya
3. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
4. Perdarahan sebelum dan pada waktu persalinan.
5. Dapat menimbulkan kematian.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Nanda.2009.Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
dan KB.Jakarta:EGC
Levero, Kenneth J dkk. 2009. Obstetric Williams. Jakarta: EGC
Barbara, Stright. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu-Bayi baru lahir. Jakarta: EGC
Handayani, Wiwik. 2008. Asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem
Hematologi. Jakarta. Salemba medi
III. Format
- Edwin (PO.62.20.1.17.210)