Anda di halaman 1dari 57

BENTUK DAN

PILIHAN KATA
(Pertemuan Ke-4)

Tim Pengajar Bahasa Indonesia


Politeknik Keuangan Negara STAN
2020
Kata

satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri,


terjadi dari morfem tunggal (misalnya kantor,
rumah, datang) atau gabungan morfem
(misalnya pejuang, pancasila, mahakuasa)
Bentuk Kata

Kata Dasar Kata Bentukan/Turunan/Imbuhan


Pembentukan Kata
Proses pembentukan kata dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
(1) pengimbuhan;
(2) penggabungan kata dasar dan kata
dasar;
(3) penggabungan unsur terikat dan kata
dasar;
(4) pengulangan;
(5) pengakroniman.
(1) Pengimbuhan
Imbuhan yang terletak pada awal kata disebut awalan
(prefiks).
Imbuhan yang terletak pada akhir kata disebut akhiran
(sufiks).
Imbuhan yang terletak pada tengah kata disebut sisipan
(infiks).
Imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata
sekaligus disebut gabungan imbuhan (konfiks).
Awalan
meng-, se-, di-, ber-, peng-, ter-

menulis, menghitung
sejumlah, sewindu, secara, secarik, seratus
ditulis, diambil,
bersama, bersatu, bercerai,
pengenal, petarung
terbaik, terjatuh, tersandung, tersayang
Sisipan
-el, -em, -er

geligi, lelaki, telunjuk


gemetar, gemuruh, jemari
gerigi
Akhiran
-an, -kan, -i

jemuran, cucian, setrikaan, makanan


gerakkan!, masukkan!
gerakan ≠ gerakkan
masukan ≠ masukkan
di kontrakan ≠ dikontrakkan
akhiri, warnai, sudahi, sakiti
Gabungan Awalan dan
Akhiran
ke- -an, meng- -kan, peng- -an, ber- -an

kesakitan, keindahan, kelamaan, kesuksesan


menyakitkan, meramaikan, merindukan,
melupakan
perasaan, pengorbanan, perpustakaan,
pernapasan
berduaan, beralasan, berlawanan,
bersentuhan
(2) Penggabungan Kata Dasar
dan Kata Dasar

wajib + pajak  wajib pajak


peran + serta  peran serta
pecah + belah  pecah belah
tanda + tangan  tanda tangan
ikut + serta  ikut serta
lipat + ganda  lipat ganda
(3) Penggabungan Unsur Terikat
dan Kata Dasar
pra- prasejarah, prasarana, prasaran
swa- swadaya, swasembada, swakarsa
pasca- pascasarjana pascapanen, pascaperang
sub- subsektor, subsistem, subbagian
non- nonformal, nonmigas, nondinas
multi- multilateral, multifungsi, multisistem
tuna- tunakarya, tunarungu, tunagrahita
maha- mahasiswa, mahaguru, mahadahsyat
multi- multilateral, multifungsi, multisistem
antar- antarkota, antarkampus, antarbidang
nara- narapidana, narasumber, narahubung
(4) Pengulangan
tanda tanda-tanda
lari lari-lari; berlari-lari; berlari-larian
kejar berkejar-kejaran; kejar-mengejar;
mengejar-ngejar
tolong tolong-menolong
tembak tembak-tembakan; tembak-
menembak
tanam tanam-tanaman
rumah rumah-rumahan
(5) Pengakroniman

laser light amplification by stimulated


emission of radiation
radar radio detecting and ranging
bandara bandar udara
tilang tanda bukti pelanggaran
satpam satuan pengamanan
Kata Serapan
kata yang diserap dari
bahasa lain berdasarkan
kaidah bahasa Indonesia
Proses Penyerapan
1. Penyesuaian ejaan
transaction -- transaksi
cheque -- cek
2. Penerjemahan atau pemadanan
up to date -- mutakhir;
briefing -- taklimat
3. Pengambilan secara utuh (adopsi)
bank, opname, transfer
Daftar kata serapan hasil
penerjemahan
Configuration konfigurasi
List Senarai
Amortization fund dana utang
Airport Bandara
Editing Penyuntingan
Established Mapan
Tax amnesty Pengampunan pajak
Tax shield lindungan pajak
Pilihan Kata
(Diksi)
Kriteria Pemilihan Kata
(1) Ketepatan
(2) Kebenaran
(3) Kehematan
(4) Kelaziman
(1) Ketepatan Memilih Kata
Syarat ketepatan memilih kata:
1. menguasai kosakata;
2. dapat membedakan denotasi dan konotasi;
3. dapat membedakan bentuk bersinonim;
4. dapat membedakan kata-kata yang mirip
ejaannya;
5. dapat memakai kata penghubung yang idiomatis;
6. dapat membedakan kata umum dan khusus;
7. dapat membedakan makna keseluruhan dan
makna bagian; dan
8. dapat menggunakan bentuk eufemisme
Menguasai Kosakata
(memahami makna kata
secara tepat)
Karena mengacuhkan petunjuk panitia, banyak
peserta tidak dpt menyelesaikan lomba.
Karena mengabaikan petunjuk panitia, banyak
peserta tidak dpt menyelesaikan lomba.
Meskipun diprotes para pemain, wasit tetap
bergeming.
Meskipun diprotes para pemain, wasit tidak
bergeming.
Dapat membedakan makna denotasi
dan konotasi
Dia menanam bunga di halaman rumahnya.
Dia memang menjadi bunga di kampungnya.

Jhony dibawa ke meja hijau.


Meja hijau itu dipakai untuk bermain tenis meja.

Buat contoh pemakaian kata-kata berikut yang


mengandung makna denotatif dan konotatif!
menakhodai, jembatan, sarat, dan melahap
Dapat membedakan bentuk
bersinonim

Bagaimana pemakaian kata-kata di bawah


ini?
besar, agung, raya, akbar

mati, wafat, meninggal, mangkat, tewas,


mampus, gugur, pulang ke rahmatullah

cahaya, sinar, nur


Dapat membedakan kata-kata yang
mirip ejaannya

intensif dan insentif


syarat dan sarat
sah dan syah
kurban dan korban
lulus dan lolos
masa dan massa
Dapat memakai kata penghubung yang
idiomatis
Mana pasangan idiomatis yang benar?
a. antara … dan …
b. antara … dengan …

a. tidak … tetapi …
b. tidak … melainkan …

a. bukan … melainkan …
b. bukan … tetapi …
Dapat membedakan kata umum
dan kata khusus
bunga  mawar, melati, kenanga, dahlia,
anggrek, asoka, cempaka, dsb.
ikan  mujair, gurame, lele, sepat, tuna,
baronang, tawes, dsb.
unggas  ayam, itik, burung, angsa,
dsb.

Catatan: Dalam kata mawar atau melati


sudah mengandung makna „bunga‟. Yang
efektif adalah “Saya membeli bunga.”,
bukan “Saya membeli bungan melati.”
Dapat membedakan makna keseluruhan
dan makna bagian
pohon  batang, akar, daun, dahan,
ranting
tubuh  kepala, badan, tangan, kaki
kepala  mata, rambut, telinga, hidung,
pipi, bibir, mulut, dahi

Contoh pemakaian kata yang tidak cermat:


Angin ribut itu menumbangkan pohon-
pohon besar di jalan protokol. (Padahal,
yang berserakan itu hanya dahan dan
rantingnya.)
Dapat membedakan bentuk yang mirip

penguji dan peuji; penyuluh dan pesuluh;


penatar dan petatar
dan lain-lain
dan sebagainya
dan seterusnya
dan lain sebagainya (rancu/salah)
Eufemisme
Eufemisme adalah ungkapan yang lebih
halus sebagai pengganti ungkapan yang
dirasakan kasar, yang dianggap
merugikan atau tidak menyenangkan
Contoh Eufimisme
panti wreda rumah jompo
waria banci
pramuwisma pembantu
tunanetra buta
ke belakang buang hajat
suami istri laki bini
tinja atau kotoran tahi
tunawisma gelandangan
tunasusila pelacur
diamankan ditahan
dirumahkan dipecat
ekonomi lemah miskin
rawan pangan kelaparan
(2) Aspek Kebenaran
Aspek kebenaran dalam pemilihan
kata berkenaan dengan:
1. Pembentukan kata
(pengimbuhan kata);
2. Bentuk berpasangan; dan
3. Bentuk baku dan tidak baku.
Pembentukan Kata: Pengimbuhan
Kata yang diawali konsonan k, p, t, s + meng-
luluh

posisi memosisikan
koordinasi mengoordinasi
meng- terjemah  menerjemahkan
sukses menyukseskan
sosialisasi menyosialisasikan
meng- + kawal → mengawal
kenal → mengenal
kirim → mengirim
kosong → mengosongkan
kuras → menguras
korban → mengorbankan
koordinasi → mengoordinasi
kubur → mengubur
kultus → mengultuskan
kelola → mengelola

meng- + kristal → mengkristal


kritik → mengkritik
klasifikasi → mengklasifikasi
klarifikasi → mengklarifikasi
meng- + pasang → memasang
pasok → memasok
peras → memeras
pesan → memesan
pijat → memijat
pinjam → meminjam
porot → memoroti
pukul → memukul
pulih → memulihkan
porak-poranda → memorak-porandakan

meng- + produksi → memproduksi


proklamasi → memproklamasikan
proses → memproses
prioritas → memprioritaskan
prediksi → memprediksi
meng- + tawar → menawari
tahan → menahan
tindas → menindas
tikung → menikung
tusuk → menusuk
tulis → menulis
toreh → menorehkan
toleh → menoleh
taat → menaati *mentaati
telaah → menelaah *mentelaah
terjemah → menerjemahkan
*menterjemahkan

• meng- + tranfer → mentransfer


transfusi → mentransfusi
transkripsi → mentranskripsikan
transliterasi → mentransliterasi
meng- + sadap → menyadap
saran → menyarankan
sihir → menyihir
siram → menyiram
sulap → menyulap
suruh → menyuruh
sorong → menyorongkan
sukses → menyukseskan *mensukseskan
simpul → menyimpulkan *mensimpulkan

meng- + struktur → menstrukturkan


stimulasi → menstimulasikan
meng- + kawal → mengawal
kenal → mengenal
kirim → mengirim
kosong → mengosongkan
kuras → menguras
korban → mengorbankan
mengkorbankan
koordinasi → mengoordinasi/
mengkoordinasi
kubur → mengubur/mengkubur
kultus → mengultuskan
mengkultuskan
kelola → mengelola/mengkelola

meng- + kristal → mengkristal


kritik → mengkritik
klasifikasi → mengklasifikasi
klarifikasi → mengklarifikasi
meng- + calon → mencalonkan/menyalonkan
cangkul → mencangkul/menyangkul
cinta → mencintai/menyintai
cibir → mencibir/menyibir
curang → mencurangi/menyurangi
cukup → mencukupi/menyukupi
coba → mencoba/menyoba
cuci → mencuci/menyuci
cium → mencium/menyium
canang → mencanangkan/menyanangkan
Proses Pembentukan Kata
Kata Dasar Kata Berimbuhan
Kegiatan/ Proses/Cara/ Pelaku Hasil
Tindakan Perbuatan

tulis menulis penulisan penulis tulisan


bayar membayar pembayaran pembayar bayaran
salin menyalin penyalinan penyalin salinan
catat mencatat pencatatan pencatat catatan
tagih menagih penagihan penagih tagihan
setor menyetorkan penyetoran penyetor setoran
denda mendenda pendendaan pendenda dendaan
waris mewariskan pewarisan pewaris warisan
timbang menimbang penimbangan penimbang timbangan
lapor melaporkan pelaporan pelapor laporan
hitung menghitung penghitungan penghitung hitungan
Imbuhan + kosakata dasar berkonsonan
rangkap
kredit mengkredit transfer mentransfer
mengkreditkan pentransfer
pengkredit
Pengkreditan proses berproses
memproses
syarat bersyarat pemroses
mensyaratkan pemrosesan
persyaratan
Imbuhan + kosakata dasar bersuku kata
satu
mengebom
bom pengebom
pengeboman

mengetes
tes pengetes
pengetesan

mengetik
tik pengetik
pengetikan
ubah lindung

mengubah berubah melindungi berlindung

pengubahan perubahan pelindungan perlindungan

henti hitung

menghentikan berhenti menghitung berhitung

penghentian perhentian penghitungan perhitungan


Kata Perbuatan Pelaku Proses Hasil
Dasar

ubah mengubah pengubah pengubahan ubahan


ubah berubah - perubahan -
lindung melindungi pelindung pelindungan lindungan
lindung berlindung - perlindungan -

henti menghentikan penghenti penghentian hentian

henti berhenti - perhentian -


hitung menghitung penghitung penghitungan hitungan

hitung berhitung - perhitungan -


Bentuk berpasangan
sehubungan dengan
sesuai dengan
bertepatan dengan
sejalan dengan
terdiri atas
terjadi dari
disebabkan oleh
berbicara tentang
bergantung pada
Konstruksi berpasangan
• tidak hanya … tetapi juga …
• bukan hanya … melainkan juga …
• antara … dan …
• baik … maupun …
• demikian … sehingga …
• sedemikian rupa … sehingga …
• apakah … atau …
• entah ... Entah …
• jangankan … pun …
Di mana
Tidak digunakan di dalam kalimat
pernyataan.
Kemarin terjadi kebakaran di mana
menelan korban lima orang. (X)

Digunakan dalam kalimat pertanyaan.


Di mana rumahmu? (√)
Sesuatu dan Suatu
Sesuatu tidak diikuti kata benda
membayar sesuatu

Suatu diikuti kata benda


suatu waktu
Dari dan Daripada
Dari menunjukkan asal
Kalung ini terbuat dari emas.

Daripada menunjukkan perbandingan


Dia lebih cantik daripada kakaknya.
Pukul dan Jam
Pukul
penanda waktu
contoh: pukul 21.00

Jam
satuan: dua jam
benda : jam Rolex
Kata Baku
Baku Tidak baku
Analisis Analisa
Jadwal Jadual
Kualitas Kwalitas
Terampil Trampil
Persentase Prosentase
Legalisasi Legalisir
Menaati Mentaati
Teknik Tehnik
Jumat Jum‟at
Pilih bentuk yang baku!
ambulans ambulan risiko resiko
kompleks komplek karier karir
Februari Pebruari kaidah kaedah
frekuensi frekwensi metode metoda
hakikat hakekat November Nopember
(3) Kehematan
Bentuk bersinonim tidak digunakan dalam
satu kalimat.
agar supaya (X)
adalah merupakan (X)
lalu kemudian (X)
demi untuk (X)
tersebut di atas (X)
sebab karena (X)
sangat … sekali (X)
sejak dari (X)
Dalam kalimat majemuk, subjek yang sama
tidak disebutkan semuanya.
Amin belajar matematika sebelum (Amin)
mengantar adiknya ke sekolah.

Dalam sebuah kalimat, penyebutan makna


khusus tidak perlu disertai penyebutan
makna umum.
Ibu membeli (bunga) mawar dan melati
untuk ditanam di taman.
(4) Kelaziman
1. kelaziman gramatikal secara tata bahasa benar,
tetapi tidak lazim
Contoh: kata jaksa besar secara tata bahasa benar,
tetapi tidak lazim, yang lazim adalah jaksa agung.
2. kelaziman temporal  kelaziman menurut waktu atau
masa
Contoh: kata hamba yang bermakna saya lazim
digunakan di masa lampau, tetapi tidak lazim pada saat
ini
3. kelaziman geografis  kelaziman menurut daerah
Contoh: kata betina lazim digunakan di Sumatera bagian
selatan untuk mengacu pada perempuan, tetapi tidak
lazim digunakan di daerah Pulau Jawa
Kesalahan
Pembentukan
dan Pemilihan
Kata
Kesalahan Pembentukan dan
Pemilihan Kata
Peluluhan bunyi /c/
Contoh:
Rumah ini saya beli dengan menyicil pembayaran.
(salah)
Rumah ini saya beli dengan mencicil pembayaran.
(benar)

Penyengauan Kata Dasar


Contoh : mandang, ngail, ngantuk, nabrak, nanam,
nulis, nyubit, ngepung, nolak, nyabut, nyuap, dan
nyari.
Kesalahan Pembentukan dan
Pemilihan Kata
Awalan ke- yang keliru
Contoh :
Pengendara motor itu meninggal karena ketabrak
oleh metro mini. ( salah )
Pengendara motor itu meninggal karena tertabrak
oleh metro mini. ( benar )
Pemakaian akhiran –ir
Contoh :
Pak RT mengkoordinir pembayaran PBB. ( salah )
Pak RT mengoordinasi pembayaran PBB. ( benar )
Kesalahan Pembentukan dan
Pemilihan Kata
Padanan yang tidak serasi
Karena modal di bank terbatas sehingga tidak semua
pengusaha lemah memperoleh kredit. ( salah )
Karena modal di bank terbatas tidak semua pengusaha
lemah memperoleh kredit. ( benar)

Pemakaian kata depan di, ke dari, bagi, pada, daripada,


dan terhadap
Putusan daripada pemerintah itu melegakan hati rakyat.
(salah)
Putusan pemerintah itu melegakan hati rakyat. (benar)

Anda mungkin juga menyukai