DISUSUN OLEH:
BANDUNG
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Senyawa ini telah dijual bebas dengan nama dagang Canesten, Lotrimin,
Gyne-Lotrimin dan Mycelex.
Nama Lain : 1-[(2-Chlorophenyl)diphenylmethyl]-1H-
imidazole
1-(o-Chlorotrityl) imidazole
1-(o Chloro-α,α-diphenylbenzyl) imidazole
Rumus Molekul : C22H17ClN2
Berat molekul : 344,8 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai kuning pucat.
Melebur pada suhu lebih kurang 142°, disertai
peruraian.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam
metanol, dalam aseton, dalam kloroform dan
dalam etanol
Susut Pengeringan : Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 2 jam.
Sisa Pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
(Farmakope Indonesia IV,1995:246-247)
2
Kelompok antijamur imidazol derivatif untuk penggunaan topikal. Ini
memiliki tindakan dengan mengganggu sintesis ergosterol, yang merupakan
bagian dari membran sel jamur. Ia memiliki spektrum yang luas dari tindakan. Zat
ini aktif terhadap dermatofit, jamur dari genus Candida, Malassezia furfur.
Klotrimazol juga aktif terhadap minutissimum Corynebacterium, Streptococcus
spp., Staphylococcus spp., Trichomonas vaginalis.
3
BAB II
RANCANGAN SINTESIS
2.2 Diskoneksi
4
dan para, sedangkan CH2Cl juga memiliki efek deactivator yang mengarah pada
orto dan para. Namun Cl lebih prioritas, maka CH2Cl akan terputus. Melalui
proses klorinasi dengan Cl2, CH2Cl diganti menjadi senyawa CCl3 menjadi
chlorobenzotriklorida. Kemudian ditambahkan AlCl3 menjadi senyawa 2-
chlorotritylchloride. Setelah itu ditambahkan N(C2H5)3 dan menjadi senyawa
yang diinginkan yaitu Klotrimazol.
5
2.4 Mekanisme Reaksi
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Beaker glass, electric water-bath, fuming cup-board, dan magnetic stirrer.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah o-Chlorophenyldiphenylmethyl chloride (15,65
g), Imidazole (3,4 g), Acetonitrile (50mL), Triethylamine (5,1 g), Benzene (100
mL), Acetone (100 mL).
7
3.3 Prosedur Pembuatan
3.3.1 Metode Water Bath
Dimasukkan 15,65 gram (0,05 mol) o-chlorophenyldiphenyl methyl chloride
dan 3,4 gram imidazole secukupnya dalam 250 mL beakerglass. Kemudian
dilarutkan dengan 50 mL asetonitril dengan pengocokan yang konstan.
Dianjurkan menggunakan magnetic stirrer. Lalu ditambahkan 5,1 gram
triethylamin dan diaduk kembali selama 20-30 menit. HCl yang dibebaskan dari
campuran reaksi tersebut akan bereaksi dengan cepat dengan triethylamin untuk
menghasilkan garam hidroklorida yang terpisah pada suhu ruang. Campuran
reaksi dipanaskan pada suhu 500C dalam durasi waktu 3jam atau hingga reaksi
selesai. Kemudian didinginkan, lalu ditambahkan 100 mL benzene dan diaduk
kembali sekitar 10-15 menit. Lalu dibilas dengan air. Larutan benzene
dikeringkan dalam sodium sulfat anhidrat, disaring dan dikonsentrasikan dengan
proses penguapan dalam electric water-bath dalam fuming cup-board.
Konsentrasi larutan pada proses pendinginan menghasilkan 16,7 gram clotrimazol
kasar dengan suhu 154-1560C.
3.4 Rendemen
Hasil teoritis yang dihitung dari persamaan reaksi:
Sebanyak 313 gram o-chlorophenyldiphenyl-methyl chloride yang
direaksikan dengan imidazole hasil clotrimazol = 344,84 gram
Jadi, 15,65 gram dalam reaksi persamaan dengan imidazole umumnya
344,84
menghasilkan clotrimazole = x 15,65=17,24 gram
313
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan: 16,7 g
8
16,7
Persentasi: x 100=96,86 %
17,24
4.2 Diskusi
Klotrimazol merupakan turunan dari imidazol sehingga pada pembuatannya
menggunakan imidazol yang ditambahkan dengan trietanolamin. Reaksi yang
terjadi pada sintesis tersebut merupakan reaksi substistusi elektrofilik. Hal ini
dikarenakan posisi Cl digantikan dengan imidazol dan reaksi substitusi
elektrofilik biasanya terjadi pada senyawa aromatik. Gugus Cl pada o-
Chlorophenyldiphenylmethyl chloride dapat tersubstitusi dikarenakan gugus Cl
tersebut lebih mudah tersubstitusi karena Cl merupakan suatu halida.
Clotrimazole terdiri dari 4 cincin aromatic yang terikat secara tetrahedral
(sp3) hibrida karbon yang menyebabkan rintangan/ halangan sterik yang kuat.
Clotrimazole merupakan cincin imidazole, dan diketahui untuk mediasi reaksi
transfer electron dalam system biologi, dan sisanya terdiri dari cincin aromatic
dari sebuah triphenylmetil, sebuah struktur yang membentuk dan menstabilkan
radikal perantara. Salah satu cincin adalah chloro-substitusi dari posisi C2.
Meskipun clotrimazole, adalah molekul achiral, 2 cincin fenil adalah
enansiotropik, yang menjadi bagian pro-R dan pro-S yang lain. Bentuk
clotrimazole, adalah struktur dengan hasil 4 bentuk stabil , yang tediri dari 2
cincin aromatic di tempat yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa energy
diduga adalah bentuk koplanar yang tinggi, hasil dari struktur yang tidak stabil,
karena adanya interaksi diantara substitusi dari posisi orto dalam cincin aromatic.
Maka, kami menyimpulkan bahwa clotrimazol tidak mempunyai bentuk koplanar
yang merupakan ciri-ciri dari xenibiotik yang memiliki peran sebagai ligan untuk
resepetor hidrokarbon aryl, penggantinya mempunyai bentuk seperti baling-
baling.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
9
Berdasarkan hasil pembuatan produk clotrimazole, dapat digunakan reaksi
substistusi elektrofilik, dengan hasil persentasi rendemen 96,86%, dapat dikatakan
proses reaksi berhasil mendapatkan senyawa Clotrimazole.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ghannoum M.A. and Rice L.B., (1999) Clin.Microbiol. Rev., 12, 501-517.
Kathiravan M.K., Salake A.B., Chothe A.S., Dudhe P.B., Watode R.P., Mukta
M.S. Gadhwe S. (2012) Bioorgan. Med. Chem., 20, 5678-5698.
Buchel K.H., Plempel M., Draber W. and Regel E. (1972) Arzneim.-Forsch., 22,
1260-1272.
Tafi A., Anastassopoulou J., Theophanides T., Botta M., Corelli F., Massa S.,
Artico M., Costi R., Di Santo R., Ragno R. (1996) J. Med. Chem., 39, 1227-
1235.
Wang F., Good J.A.D., Rath O., Kaan H.Y.K., Sutcliffe O.B., Mackay S.P.
Kozielski F. (2012) J. Med. Chem., 55, 1511-1525.
Harris M.R., Hanna L.E., Greene M.A., Moore C.E., Jarvo E.R. (2013) J. Am.
Chem. Soc., 135, 3303-3306.
Kumbhar A., Jadhav S., Kamble S., Rashinkar G., Salunkhe R. (2013)
Tetrahedron Lett., 54, 1331- 1337.
11