Anda di halaman 1dari 36

Modul Hybrid Learning

PPG Tata Rias Dalam Jabatan

Tata Rias Wajah Sehari-hari


(Pagi-siang hari)

DISUSUN OLEH :

Aniesa Puspa Arum, M. Pd


KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu penyedia tenaga kerja terampil dan mengeluarkan tenaga pendidik
yang profesional tingkat perguruan tinggi, Program studi Pendidikan Tata Rias, Jurusan Ilmu
Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta dituntut harus mampu
membekali lulusan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan perilaku
yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan hal itu, dilakukan berbagai upaya dan
perbaikan guna terciptanya perubahan mendasar pada penyelenggaraan pendidikan tinggi
bidang kejuruan.
Modul ini berisikan materi perkuliahan Tata Rias Wajah dengan topik bahasan
mengenai bagaimana melakukan Tata Rias Wajah Sehari-hari (pagi-siang hari). Modul ini
ditujukan kepada peserta didik yang tidak terbatas dari berbagai latar belakang baik yang
sedang proses menjadi tenaga kerja atau tenaga pendidik maupun peserta didik yang sudah
bekerja dan menjadi pendidik (guru).
Modul ini disusun dengan mengacu pada kurikulum Program Studi Tata Rias, yang
mengacu pada kurikulum tahun 2013. Dengan demikian melalui modul ini diharapkan dapat
menjadi sarana atau media dalam proses pembelajaran dan berbagi pengetahuan (sharing
knowledge) serta memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada mata kuliah tata
rias wajah, sehingga dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi pribadi yang
mandiri, kreatif dan aktif, yang mampu bekerja sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan
perkembangan zaman.
Harapan penulis, semoga melalui modul ini penulis bisa memberikan kontribusi
terhadap kemajuan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi bidang kejuruan dan
bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan peserta didik khususnya.

Jakarta, April 2018

Aniesa Puspa Arum, M. Pd


NIDN. 8821310016

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………........ i
Daftar Isi ……………………………………………………………………… ii
Petunjuk Penggunaan Modul……………………………………………………. iii
Pendahuluan……………………………………………………………………… iv
Capaian Pembelajaran……………………………………………………………. v
Sub capaian pembelajaran………………………………………………………... vi

A. Kulit dan Efek Samping Penggunaan Kosmetika…………………………….. 1


1. Anatomi dan fisiologi kulit…………………………………………… 1
2. Jenis-jenis kulit………………………………………………………. 3
3. Efek samping penggunaan kosmetika……………………………. 4
B. Kosmetika Rias Wajah………………………………………………………. 6
1. Konsep Kosmetika Rias Wajah…………………………………….. 6
2. Kosmetika Rias wajah sehari-hari…………………………………. 12
C. Mengenal Bentuk Wajah…………………………………………………….. 18
1. Macam-macam bentuk wajah……………………………………….. 18
2. Tujuan dan Fungsi koreksi wajah…………………………………… 22
D. Langkah Merias wajah sehari-hari (pagi-siang hari)………………………... 23
1. Kosmetika rias wajah sehari-hari (pagi-siang hari)………………… 23
2. Alat yang digunakan untuk merias wajah…………………………… 23
3. Bahan/kosmetika yang digunakan untuk merias wajah…………….. 24
4. Lenan yang diperlukan untuk merias wajah………………………….. 26
5. Langkah merias wajah………………………………………………….. 26
6. Desain dan prinsip tata rias…………………………………………….. 30

E. Rangkuman……………………………………………………………………. 31
F. Tugas………………………………………………………………………….. 33
G. Tes Formatif…………………………………………………………………… 35
Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 42
Kunci Jawaban tes formatif..................................................................................... 43

iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul Tata Rias Wajah Sehari-hari (Pagi- siang hari) terdiri dari dari 3 pokok bahasan
berdasarkan ranah capaian kompetensi PPG.
1. Modul ini terdiri dari 3 pokok bahasan yang direncanakan memerlukan waktu 300 menit
untuk 2 kali pertemuan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Kulit dan efek samping penggunaan kosmetika
b. Kosmetika Rias Waja
c. Mengenal Bentuk Wajah
d. Langkah Merias Wajah Sehari-hari (Pagi-siang hari)
2. Modul ini terdiri dari:
a. Lembar informasi atau uraian materi
b. Lembar tugas
c. Lembar tes formatif
3. Pada lembar tugas, anda diminta menjawab soal-soal yang ada sebagai latihan
4. Pada lembar tes formatif, anda diminta menjawab soal-soal yang ada pada selembar kertas,
kemudian cocokkan dengan kunci jawaban yang terdapat pada lembar kunci jawaban sebagai
umpan balik.

iv
Pendahuluan

Sebelum mengenal beraneka macam jenis dan bentuk kosmetik, sebaiknya kita pelajari
dulu mengenai kosmetik itu sendiri. Kosmetik atau Tata Rias atau Make Up menurut Wikipedia
adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya, dengan bantuan alat dan
bahan kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah,
meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa dihias (make up).
Untuk merias dengan kosmetik, sebelumnya dibutuhkan banyak pengetahuan tentang :
• Anatomi fisiologi kulit dan bentuk wajah
• Karakterisasi Warna dan Garis : untuk memberikan karakterisasi personal
• Gradasi Warna : untuk memperhalus hasil akhir tata rias
• Komposisi Warna : guna menciptakan hasil riasan yang tampak natural dan Sempurna
Seringkali lingkungan meminta wanita untuk tetap dan selalu tampil cantik. Pada
beberapa wanita konsep ini tertanam begitu kuat sehingga membuat wanita selalu berupaya
untuk meningkatkan citra dirinya dengan cara merias diri, diantaranya merias wajah dengan
menggunakan kosmetika rias wajah. Karena alasan tersebut, untuk itu penting diketahui
terlebih dahulu tentang konsep dasar kosmetika rias wajah, meliputi pengertian, tujuan
penggunaan kosmetika rias wajah, fungsi penggunaan kosmetika rias wajah, jenis-jenis
kosmetika rias wajah, dan peruntukan kosmetika rias wajah bagi remaja. Indikator diatas perlu
dipahami mengingat kosmetika rias wajah sangat banyak beredar dipasaran dan diperlukan
kejelian untuk memilih dan menentukan jenis kosmetika rias wajah yang tepat disesuaikan
dengan kebutuhan.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan akan dapat menjelaskan tentang
konsep dasar kosmetika dan efek samping penggunaan kosmetika terhadap kulit. Sebelum
melakukan rias wajah perlu dilakukan diagnosis wajah guna mengetahui bentuk wajah dan
mengoreksi kekurangan yang ada pada wajah sehingga bisa dilakukan perbaikan. Kelebihan
yang ada perlu ditonjolkan agar penampilan seseorang menjadi lebih cantik dan sempurna.
Koreksi pada tata rias wajah perlu dilakukan berdasarkan atas prinsip bahwa bentuk wajah
yang dianggap kurang sempurna dapat diubah sedemikian rupa, sehingga penampilannya
menjadi lebih baik atau mendekati sempurna. Bentuk wajah yang dianggap sempurna adalah
bentuk wajah lonjong atau oval. Bentuk ini paling ideal dan bersifat photogenic. Wajah yang
berbentuk selain oval atau lonjong dapat dirias sehingga tampak oval. Tujuan dari diagnosis
wajah adalah guna memperoleh hasil riasan yang sempurna sesuai dengan yang diinginkan.
Tata rias wajah atau make-up dilakukan manusia dengan tujuan pokok menambah
penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian wajah. Memperindah yang dimaksud
adalah pemberian kesan dengan menonjolkan bagian-bagian wajah yang sudah baik/bagus dan
sekaligus mengoreksi atau menyembunyikan atau menyamarkan bagian-bagian wajah yang
kurang sempurna.
Satu hal yang harus diperhatikan benar, untuk tujuan apapun make –up atau tata rias wajah
harus dilakukan pada kulit yang bersih. Dengan kata lain make-up merupakan tahap lanjutan
dari proses perawatan diri seseorang.

v
Capaian Pembelajaran

Setelah selesai kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memahami tata
rias wajah sehari-hari serta mampu melaksanakan atau menerapkan tata rias wajah sehari-hari
secara tepat dan benar sesuai prosedur dan standart kemampuan yang sudah ditetapkan.
A. Sikap:
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. mempunyai ketulusan, komitmen, kesungguhan hati untuk mengembangkan sikap,
nilai, dan kemampuan peserta didik dengan dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal
dan ahlak mulia serta memiliki motivasi untuk berbuat bagi kemaslahatan peserta
didik dan masyarakat pada umumnya; dan
5. bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima
tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup
praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan

B. Penguasaan Pengetahuan
Dalam substansi keahliannya, setiap guru SMK wajib menguasai pengetahuan Tata
Kecantikan yang setara dengan kualifikasi level 5 KKNI, dan pengetahuan pendukung
lainnya yang setara dengan level 4 KKNI.

C. Keterampilan khusus
1. 1. Mampu melaksanakan pekerjaan guru SMK sesuai dengan kode etik profesi guru,
yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari peserta
didik;
2. 2. Mampu menghasilkan lulusan SMK yang memiliki keahlian sesuai dengan Program
Keahlian Tata Kecantikan pada level 2 KKNI;
3. 3. Dalam substansi keahliannya, setiap guru SMK wajib memiliki kemampuan minimal
satu kompetensi keahlian setara dengan kualifikasi level 5 KKNI dan seluruh
kompetensi keahlian lainnya di dalam Program Keahlian Tata Kecantikan setara
dengan kualifikasi level 4 KKNI.
4. 4. Program Keahlian Tata Kecantikan minimal mencakup Kompetensi Keahlian:
5. a. Tata Kecantikan Kulit dan Rambut,
6. b. Terapi Kecantikan (Beauty Therapy),
7. c. Spa dan Grooming

vi
D. Keterampilan umum
1. mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
2. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan
dan pengalaman kerja;
3. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
4. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
5. mampu beradaptasi, bekerja sama, berkreasi, berkontribusi, dan berinovasi dalam
menerapkan ilmu pengetahuan pada kehidupan bermasyarakat serta berperan sebagai warga
dunia yang berwawasan global;

vii
Sub Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda akan dapat:


8.1. Memahami tentang konsep dasar kosmetika rias wajah. Namun sebelumnya Anda
diharapkan lebih dahulu dapat menjelaskan, definisi, jenis, tujuan, fungsi kosmetika dan
efek samping penggunaan kosmetika terhadap kulit.
9.2. Mengidentifikasi macam-macam bentuk wajah sebelum mengaplikasikan kosmetika rias
wajah, mengkoreksi bagian wajah (make-up korektif), dan menyesuaikan dengan jenis
kulit guna mendapatkan hasil riasan wajah yang maksimal.
1. Mengaplikasikan kosmetika rias wajah sehri-hari (pagi-siang hari) disesuaikan dengan
kebutuhan disertai dengan pemilihan alat dan bahan kosmetika rias wajah yang tepat, dan
teknik pengaplikasian kosmetika rias wajah dengan baik agar hasil riasan tampak
sempurna.

viii
A. KULIT DAN EFEK SAMPING
PENGGUNAAN KOSMETIKA

1) Anatomi dan fisiologi kulit


Kulit merupakan organ pada tubuh manusia yang luasnya paling besar dan tersebar
hampir di seluruh tubuh. Kulit memiliki ketebalan 0,005-3 mm yang bagian luarnya lebih tebal
dibandingkan bagian dalam dan bagian tertutupnya. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 m2,
dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak .

Gambar 1. Penampang Lapisan Kulit


Sumber: www.sciens.com
Kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit
jangat (dermis) dan jaringan penyambung bawah kulit (subcutaneous tissue). Di antara lapisan
kulit ari dan lapisan kulit jangat terdapat batas yang jelas, sedangkan batas antara kulit jangat
dan jaringan penyambung bawah kulit nampak kabur. Keadaan ini dikarenakan sel-sel di
bagian bawah lapisan kulit jangat membaur dengan sel-sel jaringan penyambung bawah kulit,
yang terutama terdiri dari sel-sel lemak. Sel-sel lemak berfungsi sebagai insulator untuk
mencegah tubuh kehilangan panasnya, disamping sebagai makanan dan penahan benturan.
Kulit ari (epidermis)merupakan lapisan terluar tubuh manusia yang langsung
berhubungan dengan dunia luar. Sel-sel kulit ari terus bertumbuh dan mampu memperbaiki diri
sendiri dalam melindungi organ-organ dalam tubuh manusia dari kehilangan cairan tubuh,
bahaya benturan mekanis, terkena radiasi sinar ultra violet, terinfeksi virus dan bakteri, dan
terkena zat-zat kimiawi.
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik
dipakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke
dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama . Kulit ari mempunyai
variasi ketebalan, bagian yang paling tebal berukuran 1 mm, misalnya pada telapak kaki dan
1
telapak tangan dan bagian yang tertipis berukuran 0.1 mm berada di kelopak mata, pipi, dahi,
dan perut. Sel-sel epidermis ini disebut keratinosit.
Kulit ari terdiri dari lima lapisan sel. Dari lapisan terbawah hingga lapisan teratas
masing-masing dibedakan menjadi lapisan basal atau stratum germinativum, lapisan taju atau
stratum spinosum, lapisan berbutir atau stratum granulosum, lapisan bening atau stratum
lucidum, lapisan tanduk atau stratum corneum.
Dalam lapisan basal terdapat dua macam sel, yaitu sel tunas dan sel pembentuk pigmen
kulit atau melanosit. Dalam lapisan basal, sel tunas hidup, berinti, terus menerus
memperbanyak diri, dan mendesak sel-sel terbentuk lebih dahulu bergerak ke atas disertai
perubahan sifat dan bentuknya menjadi lapisan taju, lapisan berbutir, lapisan bening dan
lapisan tanduk
Melanosit merupakan sel-sel yang mengandung butiran-butiran pigmen melanin.
Keberadaan melanosit berbeda-beda di bagian-bagian kulit tubuh. Warna kulit tidak ditentukan
oleh jumlah sel melanosit, tetapi oleh jumlah zat melanin yang terkandung dalam sel tersebut.
Melanosit juga dapat mengandung tipe-tipe melanosom yaitu unsur pembentuk melanin yang
berbeda-beda, berdasarkan faktor keturunan.
Kulit jangat (dermis) berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam
berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan
elastin, yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin
mukopolisakarida. Serabut kolagen dapat mencapai 72% dari keseluruhan berat kulit manusia
bebas lemak.
Di dalam dermis terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut, papilla rambut,
kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh
darah dan ujung saraf, juga sebagai serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah
kulit (subkutis).
Adapun fungsi kulit adalah :
1. Mencegah badan menjadi kering, karena air di dalam tubuh tidak mudah keluar dengan
adanya lapisan-lapisan kulit (water proof).
2. Menyaring zat-zat yang tidak diperlukan badan melalui keringat, seperti urea, asam
urat, amoniak, dan asam laktat.
3. Mengatur suhu tubuh, dengan cara jika kepanasan berkeringat sedangkan jika
kedinginan pembuluh-pembuluh darah di dalam kulit akan mengecil (konstriksi) sehingga
panas tertahan di dalam tubuh.
4. Melindungi badan dari ancaman luar seperti benturan fisik, panas terik matahari, api,
angin, kuman-kuman dan jamur. Perlindungan dari kuman dan jamur dilakukan secara alamiah
oleh mantel asam kulit yang mempunyai pH 4,5-6,5 sehingga kuman dan jamur tidak tahan
hidup.
5. Kulit juga merupakan organ sekresi karena mengeluarkan sebum dari kelenjar sebasea
untuk mempertahankan keasaman kulit, meminyaki kulit dan rambut, dan menahan air.
6. Vitamin D dibentuk melalui kerja sinar UVB terhadap asam lemak pada sebum
(7dehidro-kolestrol) pada jaringan adipose. Lemak yang tersimpan pada dermis dan sel
subkutis berfungsi sebagai cadangan energi yang berguna untuk metabolisme sel terutama pada
keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi atau kelaparan.

2
7. Absorbsi, sebab beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui
dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea. Material yang mudah larut
dalam lemak lebih mudah diabsorbsi disbanding air dan material yang larut dalam air.
8. Fungsi lain kulit dapat menggambarkan status emosional seseorang dengan memerah,
memucat maupun kontraksi otot penegak rambut.

2) Jenis-jenis kulit
Kulit terbagi menjadi beberapa jenis, yakni kulit kering, kulit berminyak, kulit
kombinasi dan kulit normal . Masing-masing jenis kulit mempunyai sifat dan karakter yang
berbeda sehingga perawatan pun berbeda.
a) Kulit kering, biasanya dimiliki oleh orang yang punya bakat alergi, kurang gizi, terlalu
banyak memakai sabun antiseptik dan usia lanjut. Adapun gejalanya sebagai berikut: kulit
kusam, bersisik, elang putih dan coklat, mengalami dehidrasi (kekeringan), dan cepat keriput
b) Kulit berminyak, biasanya dimiliki oleh orang yang memiliki pori-pori besar, seperti
remaja dan orang yang jerawatan. Orang yang berjerawat biasanya rambutnya berketombe dan
sering mengeluh sulit berdandan karena riasan wajahnya tidak tahan lama. Gejalanya sebagai
berikut: (a) memiliki komedo atau jerawat diwajah; (b) ada noda kecoklatan yang terletak
didalam kulit akibat timbunan pigmen dikulit jangat (dermis); dan timbulnya jerawat bernanah
akibat pecahnya pembuluh darah kapiler, karena penderita sering memencet jerawat.
c) Kulit kombinasi, biasanya tampak lembut dan tidak berkeriput tetapi kadang-kadang
mengalami jerawat di zona T (hidung, dahi, dagu) saja. Tanda kulit kombinasi daerah T tampak
mengkilap, berpori besar. Komedo (sumbatan lemak dipori-pori kulit) sering tampak dalam
bentuk bintil putih di dahi dan bintik hitam di sekitar ujung hidung.
d) Kulit normal, jenis kulit ini adalah idaman setiap orang. Kulit normal tampak kenyal,
lembut dan indah dipandang mata. Tanda riasan make-up pun pemilik kulit normal tetap tampil
cantik dan memikat.

3) Efek samping penggunaan kosmetika


(a) Reaksi negatif kosmetik pada kulit
Pemakaian kosmetika dapat menyebabkan reaksi negatif pada kulit dan sudah sejak
lama ditemukan, terutama ketika pengetahuan mengenai kosmetik belum ilmiah dan modern
dan pembuatan kosmetik hanya sekedar mencampur bahan-bahan berwarna yang belum tentu
aman bagi kulit. Bahkan sekarang pun, setelah dunia kosmetik demikian maju, terjadinya reaksi
negatif kosmetik pada kulit masih ditemukan. Sebanyak 7 persen dari semua kasus kerusakan
kulit di sebuah klinik di Paris adalah akibat kosmetik. Sekitar 10 persen dari semua kontak
dermatitis (penyakit kulit yang disebabkan oleh kontak permukaan dengan bahan yang bersifat
iritan terhadap kulit) disebabkan oleh preparat kosmetik. Di Indonesia, dalam penelitian
Tranggono pada bulan Januari-Desember 1978 terhadap 244 pasien Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Jakarta yang menderita noda-noda hitam, 18,3 persen di antaranya
disebabkan oleh kosmetik.
(b) Jenis-jenis reaksi negatif dari kosmetik
Ada berbagai reaksi negatif yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak aman, baik pada kulit
maupun pada sistem tubuh, antara lain:
1. Iritasi: reaksi langsung timbul pada pemakaian pertama kosmetik karena salah satu atau
lebih bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Sejumlah deodorant, kosmetik pemutih kulit

3
(misalnya kosmetik impor Pearl Cream yang mengadung merkuri) dapat langsung
menimbulkan reaksi iritasi.
2. Alergi: reaksi negatif pada kulit muncul setelah kosmetik dipakai beberapa kali,
kadang-kadang setelah bertahun-tahun, karena kosmetik itu mengandung bahan yang bersifat
alergenik bagi seseorang meskipun mungkin tidak bagi yang lain. Cat rambut, lipstik, parfum,
dan lain-lain dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
3. Fotosensitisasi: reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli kosmetik terkena
sinar matahari karena salah satu atau lebih dari bahan, zat pewarna atau zat pewangi yang
dikandung oleh kosmetik itu bersifat photosensitizer. Sejumlah zat pewarna dan zat pewangi
di dalam kosmetik riasan (make-up), parfum, dan tabir surya yang mengandung PABA ( Para
Amino Benzoic Acid) dapat menimbulkan terjadinya reaksi fotosensitisasi pada kulit.
4. Jerawat (acne): beberapa kosmetik pelembab kulit (moisturizer) yang sangat berminyak
dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukkan bagi kulit kering di iklim dingin, dapat
menimbulkan jerawat bila digunakan pada kulit yang berminyak, terutama di negara-negara
tropis seperti Indonesia karena kosmetik demikian cenderung menyumbat pori-pori kulit
bersama kotoran dan bakteri. Jenis kosmetik demikian disebut kosmetik aknegenik.
5. Intoksikasi: keracunan dapat terjadi secara lokal atau sistemik melalaui penghirupan
lewat mulut dan hidung, atau lewat penyerapan via kulit, terutama jika salah satu atau lebih
bahan yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat toksik, misalnya merkuri di dalam kosmetik
impor pemutih kulit pearl cream yang sudah dilarang peredarannya di Indonesia oleh
pemerintah. Sejumlah parfum dan hair spray juga dapat menimbulkan intoksikasi.
6. Penyumbatan fisik: penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan lengket yang ada
di dalam kosmetik tertentu, seperti pelembab (moisturizer) atau dasar bedak (foundation)
terhadap pori-pori kulit atau pori-pori kecil pada bagian-bagian tubuh yang lain.
7. Komedogenik: biasa dikenal sebagai akne kosmetik. Produk komedogenik merupakan
produk kosmetik yang dapat menyebabkan pembentukan komedo tertutup misalnya: emolien
(octyl steafate), pelembab (mineral oil, petrolathum) dan emulsifier.
8. Alergenik: Beberapa alergi dengan kosentrasi sangat rendah dalam formulasi dapat
menyebabkan masalah pada orang yang ”sensitif“. Kosmetik dapat ditoleransi pada satu sisi
wajah, tetapi tidak dapat ditempat lain, contoh: sekitar mata namun insiden reaksi alergi jarang
terjadi.
9. Iritan: Iritan produk perawatan kulit dan kosmetika bergantung pada intaknya stratum
korneum, konsentrasi bahan iritan dan lamanya bahan iritan kontak dengan kulit
(c) Hebatnya reaksi negatif pada kulit
Hebatnya reaksi negatif pada kulit akibat kosmetik tergantung pada berbagai faktor, antara lain:
1. Lamanya Kontak Kosmetik dengan Kulit
Kosmetik yang dikenakan pada kulit untuk waktu lama, misalnya pelembab dan dasar bedak
lebih mudah menimbulkan reaksi negatif daripada yang hanya sebentar saja dikenakan pada
kulit untuk kemudian segera dihilangkan atau diangkat kembali, misalnya sabun atau shampoo
yang cepat dibilas dengan air sampai bersih.
2. Lokasi Pemakaian
Kulit daerah sekitar mata, misalnya, lebih sensitif terhadap kosmetik karena lebih tipis daripada
kulit bagian tubuh lainnya. Karena itu kita perlu lebih waspada dan hati-hati dalam memakai
kosmetik pada kulit sekitar mata.
3. pH Kosmetik

4
Semakin jauh beda antara pH kosmetika dan pH fisiologis kulit (dapat jauh lebih tinggi atau
jauh lebih rendah), semakin hebat kosmetik itu menimbulkan reaksi negatif pada kulit. Karena
itu yang terbaik adalah jika pH kosmetik disamakan dengan pH fisiologis kulit, yaitu antara
4,5 – 6,5 (disebut kosmetik dengan pH Balanced).
4. Kosmetik yang mengandung Gas
Menyebabkan kosentrasi bahan aktif di dalam kosmetik itu lebih tinggi setelah gas menguap .
Pada dasarnya fungsi dari kosmetika adalah untuk melindungi kulit dan mempercantik wajah.
Dalam mempercantik diri, para wanita dewasa biasanya rela mengeluarkan uang yang banyak
untuk membeli kosmetik. Terutama untuk kosmetik dekoratif yang dapat mencerahkan kulit
wajah serta menutupi bagian-bagian wajah yang kurang sempurna. Menurut penggunaannya
kosmetika dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: (1) kosmetika untuk memelihara,
merawat, dan mempertahankan kondisi kulit; dan (2) kosmetika untuk mempercantik wajah
yang dikenal sebagai kosmetika rias wajah .

5
B. KOSMETIKA RIAS WAJAH
BAHAN BACAAN

1. Konsep Kosmetika Rias Wajah

Kosmetika rias wajah adalah kosmetika yang diperlukan untuk merias atau
memperindah penampilan kulit, dengan warna-warni yang menarik dan sering
disertai zat pewangi untuk sekaligus mengharumkan bau kulit yang dirias. Kosmetika rias
wajah bersifat mengurangi atau menutupi kekurangan (cacat) bagian tubuh (kulit) kita. Mata
yang terlalu kecil atau terlalu besar, pipi terlalu luas, alis terlalu tipis atau tebal dan lain
sebagainya dapat dikaburkan oleh kosmetika rias wajah. Tentu diperlukan seni tersendiri
karena tanpa bakat seni kosmetika rias tak akan mencapai tujuan. Secara langsung kosmetika
jenis inipun ada pula gunanya untuk kesehatan kulit1.
Kosmetika untuk rias wajah terdiri dari pelembab, alas bedak (foundation), bedak (face
powder), cat bibir (lipstick), perona pipi (blush-on), pensil alis, eye shadow, maskara, eye liner.
Dalam keseharian pemakaian kosmetika rias wajah lebih dikenal dengan istilah make-up2.
Gambar berbagai jenis kosmetika rias wajah diperlihatkan dalam Tabel 2.1 di bawah ini.

No. Jenis Kosmetika Keterangan


1 Pelembab atau moisturizer, diguna-kan
sebagai dasar riasan wajah.

1. Sjarif M. Wasitaatmadja, Kegunaan Kosmetika Untuk kesehatan kulit, disampaikan pada


symposium kosmetika, tanggal 7 September 1985 di Jakarta.

2. Widya Novita, Buku Pintar Merawat Kecantikan Di Rumah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2009), h..126 .

6
2 Alas bedak atau yang biasa disebut
foundation, digunakan sebagai da-sar
make-up sebelum bedak.

3 Bedak atau powder, bahan kosme-tik


penghalus permukaan wajah setelah
penggunaan alas bedak.

4 Cat bibir atau lipstick, pemerah bibir


digunakan untuk meningkatkan es-tetika
dalam tata rias wajah dan memberikan
ekspresi wajah yang menarik.

5 Eye shadow adalah jenis kosmetika yang


dipakai di dekat mata, khu-susnya pada
kelopak mata dan tersedia dalam
berbagai pilihan warna.
6 Eye liner digunakan untuk memper-
tegas garis mata pada tepi kelopak mata
atas dan bawah, serta untuk mengubah
penampilan garis mata.

7 Perona pipi atau Blush on diguna-kan


agar wajah terlihat lebih segar dan
merona.

8 Pensil alis atau eyebrow pencil adalah


sejenis pensil yang diguna-kan untuk
mempertegas warna dan bentuk alis.

7
9 Maskara digunakan untuk menghi-
tamkan bulu mata dan melentikkan bulu
mata.

Tabel 1 Jenis-jenis Kosmetika Rias Wajah


Sumber: Internet, (http//kumpulan info.com) 12 April 2018

Masing-masing bagian dari kosmetika rias wajah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pelembab atau moisturizer, umumnya pelembab bertekstur ringan yang dilengkapi dengan
tabir surya sehingga sesuai digunakan sebagai dasar riasan wajah. Pelembab hendaknya
dipilih yang berbahan alami dan kaya vitamin serta minimal mengandung SPF 15.
Pelembab baik digunakan untuk wajah dan bagian tubuh yang lain seperti leher.
2. Alas bedak atau foundation adalah kosmetika yang mengandung foundation cream dan
bubuk bedak, yang dipakai sebelum bedak (powder). Ada tiga bentuk foundation yaitu:
(a) pancake foundation, hampir tidak dapat dibedakan dari compact powder, berupa emulsi
O/W dan harus dikenakan memakai spon yang basah, dan sewaktu dioleskan pada kulit
wajah meninggalkan selaput yang rata dan bagus; (b) liquid foundation, sebagian besar
terdiri dari air (50%); dan (c) cream foundation, pada dasarnya terdiri atas vanishing
cream, bubuk bedak dan zat warna. Kesempurnaan make-up sangat berkaitan dengan
ketepatan pemilihan foundation atau alas bedak.
3. Bedak wajah atau powder, adalah campuran homogen beberapa macam bahan yang tidak
larut dalam air, dan berupa bubuk. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh bedak yang baik
adalah menutupi cacat-cacat kulit secara sempurna, melekat pada kulit dengan baik,
melicinkan kulit, memiliki daya serap yang tinggi, dan memantulkan sinar ultra violet.
Jenis-jenis bedak, antara lain: (a) loose powder atau bedak tabur, adalah bedak yang
berbentuk bubuk yang halus. Loose powder dikenakan setelah alas bedak. Sangat
dianjurkan bagi kulit sensitif dan berminyak. Kelebihan bedak tabur adalah mudah
menyerap minyak pada wajah dan menutupi pori-pori wajah secara lebih sempurna,
kekurangannya bedak ini mudah tumpah, kurang praktis dan penggunaan maksimal dua
tahun; (b) compact powder, yakni bedak berbentuk sangat padat ini juga digunakan
setelah alas bedak. Kelebihan compact powder adalah bedak ini cepat menyerap
sekaligus mengurangi minyak pada wajah, bentuknya beragam, dan tidak mudah tumpah
sehingga praktis dibawa kemana-mana. Kekurangannya bila berulang-ulang disapukan
pada wajah bedak ini akan membuat wajah terlihat seperti memakai topeng; (c)
shimmering powder, bedak ini berbentuk bubuk, berwarna, dan ber-glitter. Shimmering
powder biasanya digunakan untuk memberikan sentuhan akhir setelah make-up selesai.
Bedak yang bisa membuat wajah dan tubuh tampak berkilauan dan bercahaya ini bisa
dipulaskan pada punggung, leher dan lengan jika memakai pakaian terbuka. Shimmering
powder tersedia dalam aneka warna, dapat disesuaikan dengan tema rias wajah; (d)
meteorite powder, bentuknya bulat kecil berwarna-warni. Digunakan setelah bermake-up
sebagai sentuhan akhir. Bedak dipakai dengan memakai kuas besar, bukan dengan spons.
8
Bedak ini disapukan ke seluruh wajah sehingga wajah terlihat lebih bercahaya dan segar.
Bedak ini sangat mahal karena belum banyak yang mengeluarkan; dan (e) two way cake
powder, bentuknya mirip compact powder, tapi memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai
bedak sekaligus foundation. Jika akan difungsikan sebagai bedak, two way cake powder
digunakan setelah pelembab dan disapukan ke wajah dengan spon kering. Jika akan
difungsikan sebagai foundation, bedak ini disapukan ke wajah dengan spon basah. Two
way cake powder sangat praktis karena bisa berfungsi sebagai alas bedak sekaligus
menutup dan menyerap minyak. Akan tetapi warna-warnanya sangat terbatas dan bedak
ini tidak mampu menutupi flek hitam di wajah sehingga hasil riasan pun tidak terlihat
sempurna. Masa pemakaian produk ini adalah 1 tahun.
4. Cat bibir atau lipstik adalah cat pewarna bibir yang dapat ber-bentuk batangan/stick, krim,
atau cair digunakan agar dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah dan
memberikan ekspresi wajah yang menarik. Fungsi lipstick, yakni: (a) memberi-kan warna
pada bibir; (b) melindungi bibir dari kekeringan; dan (c) meningkatkan kepercayaan diri.
Perlu dipahami bahwa tidak semua lipstik memenuhi syarat untuk dipakai. Syarat-syarat
lipstik yang baik, antarla lain: (1) mewarnai bibir dengan rata; (2) tidak toksik, tidak
diabsorpsi oleh kulit dan tidak mengiritasi kulit; (3) warna harus tahan di bibir tetapi juga
mudah untuk dihilangkan ketika diinginkan; (4) harus cukup keras, lembut dan mudah
dioleskan pada bibir; (5) permukaan lipstik lembut, warna homogen dan bebas partikel
kasar; (6) tidak meleleh, mengeras, pecah-pecah dalam kemasan selama penyimpanan.
Sedangkan jenis-jenis lipstik dan fungsinya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Gloss, kandungan yang terdapat pada lipstick jenis ini dapat
memantulkan cahaya sehingga bibir pun tampak mengkilap seperti kaca.
b) Matte, lipstick dengan sedikit kandungan minyak ini mengandung
pigmen dalam jumlah lebih banyak untuk menyerap cahaya. Hasil
polesan lipstick ini tidak mengkilap dan lebih powdery.
c) Satin, lipstik jenis ini menghasilkan polesan antara matte dan glossy.
d) Cream, hasil polesan lipstick jenis ini agak matte, tapi lembut di bibir.
Lipstick ini cocok untuk daerah beiklim dingin, tapi agak berat untuk
daerah beriklim tropis yang lembab dan panas.
e)Long-Lasting, kandungan pigmen dalam lipstick ini sangat banyak
sehingga tahan lebih lama. Teknologi mutakir memungkinkan peng-
gunaan silicon yang non-volatile sehingga warna lipstick pun tahan lebih
lama dan tetap nyaman di bibir.
f) Transferproof, sifat lipstick ini tahan lama berkat teknologi silicon non-
volatile. Lipstick ini tidak mudah menempel pada baju atau pipi.
Penggunaan lipstik akan lebih baik jika didahului dengan lip balm yang berfungsi
melindungi bibir agar tidak kering dan pecah-pecah. Pemakaian lip balm sebelum lipstick
membuat bibir tetap lembut. Lip balm mempunyai kegunaan seperti lip gloss, hanya
biasanya lip balm berbentuk bulat seperti balsam dan untuk menggunakannya dioleskan
dengan jari. Kemudian diakhiri dengan lip gloss yang mampu menciptakan efek mengkilat
atau glossy yang alami.

9
5. Eye shadow, adalah jenis kosmetika yang dipakai di dekat mata, khususnya pada kelopak
mata dan tersedia dalam berbagai pilihan warna. Pilih warna-warna eyeshadow yang dapat
membantu wajah terlihat segar dan muda. Tersedia dalam bentuk bubuk yang dipadatkan
dan cream.
6. Eye liner, berbentuk cairan kental seperti krim yang dikemas dalam botol atau berbentuk
seperti bedak padat yang dimasukkan dalam kayu pensil, dipergunakan untuk mempertegas
garis mata pada tepi kelopak mata atas dan bawah, serta untuk mengubah penampilan garis
mata agar mata yang kecil Nampak menjadi besar (normal) dan mata yang terlalu besar
Nampak lebih kecil. Eyeliner sebaiknya jangan gunakan terlalu tebal dan gunakan eyeliner
yang berbentuk pensil.
7. Pensil alis atau eyebrow pencil adalah sejenis pensil yang digunakan untuk mempertegas
warna dan bentuk alis. Umumnya hanya terdiri dari warna hitam dan coklat. Pilih pensil
alis yang berwarna coklat gelap daripada hitam, karena warna hitam akan membuat wajah
terlihat lebih tua
8. Maskara dipergunakan untuk menghitamkan dan melentikkan bulu mata, tersedia dalam
bentuk padat dan cair. Biasanya dikemas dalam tabung aluminium atau tabung plastik
seperti pensil. Berikut jenis dan fungsi maskara: (a) thickening Mascara, berfungsi
menebalkan bulu mata ini cocok bagi yang berbulu mata panjang, tidak tebal atau pendek
tapi lentik; (b) curling mascara, jenis ini berfungsi melentikkan bulu mata. Untuk
mengaplika-sikannya, pilih sisir mascara yang melengkung karena bulu mata lentik bisa
diciptakan dengan sisir yang tepat dan lengkungan yang sempurna; (c) lengthening
mascara, jenis ini berfungsi membuat bulu mata terlihat lebih panjang karena mengandung
plastic polymers yang akan menempel pada ujung bulu mata.
Maskara yang dijual di pasaran mengandung dua formula yang berbeda, yaitu: (1)
non-waterproof mascara, yakni mascara jenis tidak tahan air dan mudah luntur.
Keuntungannya, non-waterproof mascara mudah dibersihkan, cukup dengan air hangat; (2)
waterproof mascara, yakni mascara jenis tahan air sehingga sulit dibersihkan. Untuk
mengha-pusnya harus menggunakan pembersih khusus rias wajah (eye make-up remover)
atau baby oil; dan (3) clear mascara atau mascara bening berfungsi melembabkan bulu mata
dan memberikan kilau alami tanpa memberatkan mata.
Kosmetika dan alat pelengkap yang diperlukan dalam merias wajah, yakni:
(1)Concealer, gunakan concealer untuk membantu menyamarkan flek pada wajah atau bekas
jerawat. Concealer juga dapat digunakan untuk menyamarkan kantung mata; (2) brush dan
spons, saat memakai bedak, pertama-tama gunakan brush selanjutnya gunakan spons untuk
membantu meratakannya; dan (3) shading dan tint, untuk mengoreksi bagian wajah yang ingin
ditonjolkan kelebihannya dan ditutupi kekurangannya. Pada dasarnya banyak produk
kecantikan yang dapat membuat lebih cantik. Produk-produk tersebut ada yang dimasukkan ke
dalam tubuh atau yang digunakan langsung pada kulit. Namun dengan penggunaan kosmetik
yang tepat dan trik make- up yang tepat membuat semakin cantik dan menarik.
Kosmetik telah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan wanita. Penggunaan
kosmetik yang cocok dapat membantu menutupi kekurangan wajah dan menonjolkan
kelebihan dari wajah, sehingga pemakainya kelihatan lebih cantik. Namun ternyata Anda juga
harus memperhatikan umur dari kosmetik Anda, karena kosmetik dapat kedaluwarsa. Zat yang
10
digunakan sebagai pengawet pada kosmetik setelah jangka waktu tertentu akan habis atau tidak
memberikan manfaat lagi. Pada saat inilah kosmetik dikatakan kedaluwarsa. Kadangkala
karena melihat kosmetik belum habis, kita merasa sayang untuk membuangnya. Namun bila
kosmetik tersebut sudah kedaluwarsa dan tetap digunakan, dapat menyebabkan dampak yang
merugikan untuk wajah, misalnya kulit menjadi alergi, gatal, merah, atau bengkak. Hilangnya
fungsi pengawet, menyebabkan banyak kuman yang berkembang biak dan merusak kosmetik
sehingga memberikan efek negatif untuk wajah. Secara umum, masa kedaluwarsa kosmetika
rias wajah tampak pada Tabel 2.2 di bawah ini.
Jenis Kosmetik Masa Kedaluwarsa
Lipstik (Lip Gloss) 2 - 3 tahun
Alas bedak 1 - 2 tahun
Bedak 1 - 2 tahun
Blush On 4 - 6 tahun
Maskara 3 - 6 tahun
Eye Shadow 3 - 6 tahun
Tabel 2. Masa Kedaluarsa Kosmetika
Sumber: Internet, (http//kumpulan info.com) 12 April 2018

Selain hilangnya fungsi pengawet setelah jangka waktu tertentu, adapula yang
menyebabkan kedaluwarsa jenis kosmetik tertentu tidak sama. Beberapa faktor lainnya yang
menjadi penyebab kedaluwarsa tiap jenis kosmetik berbeda-beda antara lain adalah bahan
pembuat kosmetik, cara pemakaian kosmetik dan cara penyimpanan kosmetik.

2. Kosmetika Rias Wajah Sehari-hari

Seringkali lingkungan meminta wanita untuk tetap tampil cantik. Pada beberapa
perempuan konsep ini tertanam begitu kuat. Sehingga mereka selalu meningkatkan
kecantikannya agar mendapat pengaruh lingkungan, padahal ada hal lain yang lebih penting,
yaitu inner beauty. Inner beauty ini timbul karena rasa percaya diri akan kemampuan positif
yang dimiliki seseorang. Jadi bukan karena bermake-up atau keindahan tubuh. Gadis remaja
mengalihkan kekurangan diri dengan melakukan hal-hal positif dan lupa akan potensi inner
beauty, sehingga banyak orang terjebak oleh iklan yang pada dasarnya iklan itu hanya
menampilkan informasi positif saja. Patut disadari sejak dini, bahwa bermake-up dan
mempercantik diri boleh saja dilakukan, tapi jangan sampai karena sisi buruk psikologis
terbaca orang. Sebab, ketergantungan pada make-up menggambarkan ketidakmatangan emosi
seseorang3.

3. Novie W., Beauty Forever (Jakarta: Curiosita, 2005), hh. 94-95.

11
Allah SWT telah menganugerahkan keindahan lahiriah kepada manusia, khususnya
kecantikan alami pada wanita. Hal ini dapat dibuktikan misalnya pada diri seorang remaja putri
yang telah mencapai usia pubertas banyak mengeluarkan hormon-hormon kewanitaan yang
membantu proses pematangan kulit dan kecantikannya. Begitu seorang anak perempuan
menginjak masa remaja, ia akan segera menggunakan bedak, krim serta alat-alat kosmetik
berbahan kimia karena ingin tampil cantik. Kosmetik sangat berbahaya bagi kulit remaja putri
dalam masa pertumbuhan dan akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala alergi dan jerawat.
Alergi pada sebagian remaja putri karena penggunaan alat-alat kosmetik terkadang juga dapat
membuat mata dan kelopak mata terkena infeksi akibat menggunakan pensil penebal alis dan
eye liner4.
Waspadai kosmetik remaja karena belum lama ini Environmental Working Group
(EWG) sebuah organisasi maralaba di bidang kesehatan menyatakan ada kandungan racun
pada sejumlah produk kosmetik. Kesimpulan tersebut disampaikan EWG setelah memeriksa
sample 20 remaja putri AS, meliputi urine, darah serta kuesioner mengenai kosmetik. Dari hasil
ternyata tubuh para remaja ini menyerap 10-15 jenis bahan kimiawi. Namun yang
dikhawatirkan adalah tubuh remaja yang masih peka harus terkontaminasi bahan kimia yang
bisa jadi berbahaya, dan berpotensi menggangu kinerja hormon tertentu5.
Begitu seorang anak perempuan menginjak masa remaja, ia akan segera menggunakan
bedak, pelembab atau krim serta kosmetik berbahan kimia karena ingin tampil cantik.
Kenyataannya, kulit pada usia dini tidak memerlukan bedak dan pelembab atau krim. Pada usia
remaja, hormon estrogen berada dalam jumlah yang banyak. Hormon ini dapat membantu
kesegaran dan keindahan kulit para remaja. Terkadang pelembab atau krim dan bedak dapat
membahayakan kulit remaja putri, menyebabkan alergi, dan munculnya jerawat. Jika
diperhatikan timbulnya alergi pada sebagian remaja putri karena pemakaian kosmetik.
Terkadang juga dapat membuat mata dan kelopak mata terkena infeksi akibat menggunakan
pensil alis dan eye liner.
1. Pelembab atau krim, merupakan bahan berminyak yang digunakan untuk melembabkan
kulit, khususnya kulit kering. Pelembab ditambah dengan aroma harum yang terkadang
tidak sesuai dengan kulit sebagian remaja putri, sehingga dapat menyebabkan alergi
dan radang di permukaan kulit yang bisa berakhir dengan terkelupasnya kulit dan pada
akhirnya kulit akan keriput. Pewangi juga mengandung zat minyak yang dengan mudah
menguap dan menghasilkan aroma yang special. Zat minyak ini bisa aktif bila terkena
sinar matahari langsung, karena itu sebagian wanita ada yang menderita radang kulit,
munculnya bintik-bintik hitam (hiperpigmentasi) pada bagian kulit yang terkena sinar
matahari. Sinar matahari selain bermanfaat, juga bisa menyebabkan photoaging, yaitu
proses menua yang ditandai dengan kerut halus. Sebenarnya proses photoaging dimulai
sejak umur belasan tahun dan baru mencuat pada usia 20 tahunan. Adapun efek

4. Nur’an Am. H, Rahasia dibalik kosmetika (Jakarta: Beranda Media Ilmu, 2009), h.2.

5. (www.google.com). Bahaya kosmetika. Akses: 14 Juni 2012, pkl.11.00 WIB.

12
samping sinar UVA dan UVB dapat menimbulkan kelainan kulit yang tidak bisa
dianggap enteng. Kulit jadi kering, kasar, menebal, kaku (tidak elastis), keriput, lalu
muncul keratosis solaris (bintil-bintil coklat dengan permukaan kasar), kelainan
pigmentasi berupa freckle, melasma dan kelainan kulit yang bisa menjadi kanker kulit.
Selain UV penyebab lain munculnya melasma karena gaya hidup dan rutinitas sehari-
hari, yaitu penggunaan phototoxic cosmetic. Phototoxic cosmetic itu sendiri adalah
sebutan untuk produk kosmetik yang dapat mengakibatkan reaksi tertentu bila terkena
sinar matahari. Adanya perubahan reaksi tersebut dapat mengakibatkan kontra indikasi
dari pemakaian produk tersebut. Salah satu zat yang bereaksi dengan matahari dan
menyebabkan melasma adalah mercury dan salicylic. Kedua zat tersebut sering
digunakan sebagai pelembab6.
2. Lipstik, mengandung pewarna merah berkimia, terutama zat iosin, bahan dasar minyak
(wax, lanolin, cocoa) yaitu salah satu penyebab tingginya tingkat alergi pada bibir.
Tanda awal dimulai dengan radang biasa yang kemudian keadaannya akan semakin
parah seperti pecah-pecah.
3. Bedak, yang mengandung asam salisilat terkadang juga dapat menyebabkan alergi dan
iritasi kulit pada sebagian wanita. Bedak mengakibatkan terkumpulnya zat minyak
yang keluar dari sel kulit muka dan membuatnya melekat di kulit dan dapat
menyebabkan kulit meradang serta memunculkan komedo, jerawat dan bintik-bintik
hitam pada kulit (hiperpigmentasi).
4. Pensil alis yang mengandung mascara atau bahan tar berwarna hitam, terkadang
menyebabkan gelembung di kelopak mata dan iritasi atau kemerah-merahan7.
5. Eye Shadow. Jika mengandung PPDA dapat menyebabkan alergi
6. Rouge atau pemerah pipi. Mengandung pigmen, dapat menyebab-kan fotosensitasi.
Kulit yang menderita kelainan akibat kosmetika rias wajah seperti kekeringan, penuaan,
jerawat, noda-noda hitam, komedo dan lain-lain perlu dirawat secara khusus dengan kosmetik
perawatan yang umumnya mengandung bahan-bahan aktif seperti vitamin, alantoin, kolagen,
hormone, sulfur, SPF (sun protective filter) dan lain-lain.
Adapun bentuk pencegahan timbulnya efek samping atau kelainan dari kosmetika rias
wajah, yaitu:
1. Pelembab. Gunakan pelembab yang mengandung oksigen, karena partikel-partikel
dalam krimnya dapat meningkatkan sirkulasi peredaran darah. Vitamin C biasanya
mempunyai efek mengencangkan dan mencerahkan kulit. SPF (sun protective filter)
dan titanium dioxide berguna untuk melindungi kulit dari sinar UV.

6. Cut Malahayati, Dunia Wanita (Jakarta: Restu Agung, 2008), hh. 21-22

7. Abdul Aziz Kamil, Rahasia Gadis Remaja (Jakarta: Embun Publishing, 2006), hh. 141-143.

13
2. Alas bedak. Gunakan alas bedak yang matte (tidak mengkilap) yang dapat
melembabkan dan bercahaya. Disesuaikan dengan jenis kulit, dibuat dengan formula
yang ringan dan disesuaikan dengan warna kulit.
3. Kenali jenis kulit sebelum menggunakan kosmetika
4. sebelum menggunakan kosmetika baca dan pahami semua informasi yang ada pada
wadah dan kemasan.
5. Jangan menggunakan kosmetika yang belum teruji mutu, kualitas dan keamanannya.
6. Pilihlah kosmetika yang telah terdaftar pada Badan POM RI
7. Tes dahulu pada kulit untuk mengetahui adanya reaksi alergi atau tidak
8. Gunakan kosmetik seperlunya dan jangan menggunakan kosmetik pada kulit yang
sakit.
9. Dianjurkan untuk mencuci tangan saat akan menggunakan kosmetik pada bagian kulit
yang juga sudah bersih
10. Setelah digunakan tutup rapat wadah kosetik untuk mencegah penguapan dan
masuknya kotoran atau bakteri agar lebih awet digunakan sesuai batas kedaluarsa
kosmetik.
Berikut jenis-jenis kosmetika rias wajah yang diproduksi dan dipasarkan oleh salah satu
perusahaan kosmetika yang diperuntukkan untuk sehari-hari, meliputi: pelembab, alas bedak
cair, bedak serbuk atau tabur, bedak padat, eye shadow, lip gloss dan lipstik.

14
15
Gambar 2 Jenis-jenis Kosmetika Rias Wajah untuk Remaja
Sumber: Internet,(www. kosmetikaremaja.com) Akses: 14 April 2018

C. MENGENAL BENTUK WAJAH

1. MACAM-MACAM BENTUK WAJAH


Bentuk wajah bermacam-macam, dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya.
Dalam merias wajah sehari-hari bentuk wajah termasuk faktor yang harus dipertimbangkan
agar rias wajah serasi dan memiliki nilai tambah bagi penampilan, karena sebagaimana tujuan
dari merias wajah selain untuk mempercantik juga dapat dimaksudkan untuk menutupi
kekurangan-kekurangan yang dimiliki. Bentuk wajah terdiri dari bentuk wajah lonjong atau
oval, bulat, persegi, panjang, belah ketupat, segitiga, dan bentuk segitiga terbalik.

16
Gambar 3. Berbagai Bentuk WajahOREKSI BENTUK WAJAH
a. Koreksi Bentuk Wajah Bulat
Shading pada bagian pipi
Tint pada bagian dagu agar berkesan panjang
Pemulas pipi diaplikasikan dengan arah ke atas sehingga memberi kesan
Lonjong

Gambar 4. Rias Koreksi Wajah Bentuk Bulat

b. Koreksi Bentuk Wajah Panjang


Shading pada bagian dagu dan pada dahi bagian batas rambut agar kesan
17
bentuk wajah lebih pendek
Tint pada bagian pipi di depan telinga agar wajah tampak lebih lebar
Pemulas pipi diaplikasikan secara mendatar

Gambar 5. Rias Koreksi Bentuk Wajah Panjang

c. Koreksi Bentuk Wajah Persegi


Shading pada bagian rahang yang menonjol
Pemulas pipi diaplikasikan dengan arah melebar ke samping dengan bentuk
Segitiga

Gambar 6. Rias Koreksi Bentuk Wajah Persegi

18
d. Koreksi Bentuk Wajah Belah Ketupat
Shading pada daerah tulang pipi dan dagu, agar tidak tampak terlalu lebar
Tint pada dahi kiri dan kanan serta rahang
Shading pada dagu dan bubuhkan rouge dengan arah ke samping atas

Gambar 7. Rias Koreksi Bentuk Wajah Belah Ketupat

e. Koreksi Bentuk Wajah Segitiga


Shading pada rahang bagian bawah.
Tint pada dahi bagian samping untuk memberi kesan dahi lebih lebar
Pemulas pipi diaplikasikan dengan arah ke samping atas

19
Gambar 8. Rias Koreksi Bentuk Wajah Segitiga
f. Koreksi Bentuk Wajah Segitiga Terbalik (heart/bentuk hati)
Shading pada bagian dagu yang panjang dan bagian dahi yang lebar
Tint pada bagian rahang yang sempit untuk memberi kesan melebar
Pemulas pipi diaplikasikan dengan arah mendatar

Gambar 9. Rias Koreksi Bentuk Wajah Segitiga

2. TUJUAN DAN FUNGSI KOREKSI TATA RIAS WAJAH

Mengapa merias diri merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia khususnya
kaum wanita. Telah menjadi suatu hal yang wajar, bahwa semua yang indah itu menarik
perhatian . Keinginan untuk merias diri pada manusia sudah ada sejak zaman dulu meskipun
dengan bahan dan alat yang masih sangat sederhana. Merias diri merupakan suatu seni yang
20
dimiliki oleh tiap manusia. Seni merias diri tidak sama bagi setiap orang karena masing-masing
orang mempunyai selera yang berbeda. Wajah yang kurang cantik dapat diperbaiki dengan
menggunakan kosmetik rias yang tepat. Demikian pula tubuh yang kurang sempurna dapat
ditutup dengan busana yang sesuai. Warna, model, kosmetik yang sesuai dengan warna kulit
dan kesempatan memakainya akan membuat pemakai bertambah cantik dan menambah daya
tarik.
Rias wajah (make up) bertujuan untuk memperbaiki rupa wajah dengan menutupi
kekurangan-kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang asli. Rias wajah adalah suatu seni
yang tergantung pada selera masing-masing orang yang disesuaikan dengan bentuk wajah,
jenis kulit, kebutuhan dan kesempatan.
D. LANGKAH MERIAS WAJAH SEHARI-
HARI (PAGI-SIANG HARI)

1. Kosmetika Rias Wajah Sehari-hari


Kosmetika rias wajah atau Make-up sehari-hari biasanya diaplikasikan pada wajah perempuan
disaat mereka beraktifitas sehari-hari. Kosmetika rias wajah sehari-hari atau make-up sehari-
hari dikatakan sempurna apabila kelihatan wajar, tidak menggunakan macam-macam make-up,
jenis warna dan ketebalan yang berlebihan. Dalam merias wajah perhatikan faktor usia, waktu
dan kesempatan. Jika usia muda, kulit masih halus, maka tidak perlu menggunakan kosmetik
yang terlalu tebal. Demikian juga jika usia sudah lanjut, rias wajah yang berlebihan akan
memberi kesan tidak menarik dan terlalu mencolok. Make-up sehari-hari berdasarkan waktu
pemakaiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
 Make-up pagi dan siang, untuk penampilan diri pada pagi dan siang hari
 Make-up sore dan malam untuk penampilan diri pada sore dan malam hari.
Agar dapat merias wajah dengan baik, perlu mengetahui alat-alat dan bahan kosmetik yang
diperlukan. Pemilihan kosmetik harus sesuai dengan jenis kulit, karena kosmetik yang tidak
cocok akan merusak kulit. Kosmetik yang mahal harganya belum tentu cocok bagi
pemakainya. Kosmetik yang baik adalah kosmetik yang bila dipakai akan menambah
kecantikan, karena sesuai dengan jenis dan warna kulit.
2. Alat -Alat Yang Digunakan Untuk Merias Wajah
a. Sikat alis, untuk menyikat rambut alis yang tumbuh kebawah dan untuk merapikan alis yang
ditandaskan dengan pinsil alis.
b. Pensil alis, untuk membuat alis, garis mata dan kadang dipakai untuk membuat tahi lalat. Pinsil
alis yang hitam untuk yang berkulit hitam, sedangkan yang berwarna coklat untuk rias wajah
yang berkulit putih atau kuning.
c. Spons bedak , atau kapas kering untuk menempelkan bedak pada kulit.
d. Sikat bedak, untuk meratakan, menutup kekurangan kulit wajah dan menempelkan bedak
sehingga kulit muka nampak halus dan lebih cantik.
e. Sikat bibir dipakai untuk membuat garis bibir agar rata saat memakai lipstik.

21
f. Pencepit bulu mata, digunakan untuk melentikan bulu mata pada waktu menggunakan
mascara.
g. Kuas eye shadow, dipakai untuk meratakan eye shadow agar rapi.
h. Kuas blus on, dipakai untuk menempelkan dan merapikan pemerah pipi atau blus on.

3. Bahan atau kosmetika yang digunakan untuk Tata Rias Wajah


a. Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer) Bahan ini berfungsi untuk menormalisir
kadar air dalam kulit dan untuk melindungi kulit dari bahan kosmetik lain yang terdapat
dalam sediaan make – up (misalnya alas bedak, bedak, dll ).
b. Alas bedak (greasepaint foundation, foundation, color process foundation atau
cream foundation). Bahan ini berfungsi sebagai dasar bedak dalam tata rias wajah. Ada 3
macam alas bedak yang biasa digunakan dalam tata rias wajah: yaitu: alas bedak cair (
liquid ), alas bedak gel, dan alas bedak kocok. Ketiga alas bedak ini merupakan jenis alas
bedak yang paling ringan, tidak begitu melekat pada kulit dan tidak menutup pori-pori,
sesuai untuk kulit normal dan berminyak. Alas bedak krim, dibandingkan dengan alas
bedak diatas, alas bedak jenis ini lebih melekat dan menutup pori-pori, selain itu lebih tahan
lama masa pemakaiannya. Alas bedak yang khusus yang digunakan untuk menutup bagian-
bagian kulit yang memerlukan penutupan khusus. Alas bedak ini terbagi lagi menjadi :
1) Alas bedak padat yang dipakai dengan spons yang dilembabkan dengan air
supaya rata, untuk menutupi semua kekurangankekurangan pada wajah, bercak-
bercak dan bekas-bekas jerawat atau bekas luka.
2) Alas bedak stick, yang dipakai sebeum alas bedak biasa, diatas bercak yang akan
ditutup.
c. Bedak ( face powder ), ada 2 macam jenis bedak yaitu bedak yang berbentuk serbuk
dan bedak padat. Guna bedak antara lain untuk menghilangkan minyak yang mengkilat,
yang berasal dari alas bedak, melindungi kulit muka dari sinar matahari, membuat
make–up tahan lama dan memperlengkap tata rias agar menjadi sempurna.
d. Pemerah pipi atau blus on, rouge. Bentuk pemerah pipi ada yang cair, serbuk atau bahan
padat dan ada juga yang berbentuk krim. Warnanya merah, jingga dan juga kecoklatan.
Bahan ini dipakai untuk membuat pipi kelihatan sehat, membuat bentuk wajah lebih
sempur na dan membuat mata tampak bercahaya. Dalam pemakaiannya cream rouge
berbeda dengan pemakain blus on. Cream rouge sebaiknya dipakai di atas alas bedak
di bawah bedak, sedangkan blus on dipakai di atas bedak. Pemilihan warna pemerah
pipi sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail polish (cat kuku), sehingga
kelihatan harmonis
e. Eye Shadow. Eye shadow ada yang berbentuk cair, cream, powder atau semacam cake.
Warna yang tersedia meliputi semua warna yang ada. Pemilihan warna hendaknya
disesuaikan dengan warna busana yang dipakai. Eye shadow yang gelap akan membuat
mata kelihatan lebih dalam, sehingga cocok untuk mata yang tumpul. Sebaliknya eye
shadow yang terang akan memberi kesan melembutkan, sehingga cocok digunakan
untuk mata cekung.
22
f. Eye liner, berbentuk cairan, cream atau pensil. Dipakai dengan cara mengoleskan
dengan menggunakan kuas yang lembut. Mata yang diberi eye liner menjadi kelihatan
lebih hidup. Seperti eye shadow, eye liner yang warnanya gelap juga membuat mata
kelihatan lebih dalam, sebaliknya eye liner yang berwarna terang akan memberi kesan
mengangkat mata yang cekung.

Gambar 10.Susunan pemakaian eye shadow


Keterangan:
1 Eye liner
2 dan 3 Eye shadow

g. Pensil alis, berfungsi untuk membentuk alis, memperbaiki garis mata yang asli,
membuat bentuk mata kelihatan lebih lebar, lebih lonjong dll. Selain berbentuk pensil,
juga berbentuk cake/padat yang biasa digunakan dengan sikat.
h. Cat bulu mata (mascara), berguna untuk menebalkan bulu mata, melentikkan dan
membuat bulu mata kelihatan lebih panjang. Selain berbentuk cair dan cream, mascara
ada yang berbentuk padat. Cara pemakainnya menggunakan kuas yang basah.
i. Pemerah bibir atau lipstick. Untuk memanipulasi bibir dapat digunakan lipliner,
lipstick/lipcolor, lipgloss dan liplife. Untuk mengoreksi bentuk bibir atau membuat
bentuk bibir seperti yang diinginkan dapat dipakai lipliner yang berbentuk pensil.
Sesudah itu baru diisi dengan liplife yang berfungsi untuk membuat tahan lama
digunakan lipstick/lipcolor di atasnya. Pemilihan lipstick/lipcolor dapat disesuaikan
dengan warna busana, atau warna kulit. Untuk menghasilkan bibir yang indah,
sebaiknya bagian tengah diberi warna yang lebih muda dari pada bagian tepinya. Di
atas lipstick/lipcolor dapat ditambahkan lipgloss yang berfungsi memberi warna
mengkilat pada bibir sehingga bibir kelihatan basah terus.
j. Sunscreem foundation, dipakai pada siang hari untuk menahan efek buruk dari sinar
matahari.
k. Vanishing cream, dipakai untuk melemaskan kulit agar rias wajah lebih tahan lama dan
dapat dipakai pada malam hari.
l. Cleanshing cream dan conditioner, dipakai untuk membersihkan wajah sebelum
maupun sesudah di make–up.

4. Lenan yang digunakan untuk Rias Wajah

23
Lenan yang biasa digunakan untuk merias wajah adalah cape dan bandana. Cape
dipakai untuk menutup pakaian pada waktu dirias agar tidak kotor, sementara bandana dipakai
untuk mengikat rambut agar tidak mengganggu pada waktu wajah dirias.

5. Langkah merias wajah dan cara menggunakan kosmetik


a. Alas bedak berbentuk cair atau krim, cara menggunakannya , oleskan keseluruh wajah,
kemudian ratakan dengan tangan. Memakainya jangan terlau tebal, dipakai setelah
menggunakan sunscream bila siang hari. Pada wajah yang normal yang tidak mempunyai
bagian-bagian yang menonjol keluar atau cekung ke dalam, warna alas bedak sama dengan
warna kulit atau setingkat lebih tua dari warna kulit. Untuk bagian-bagian wajah yang
cekung kedala seperti pipi, dagu dan lainnya dapat ditarik keluar dengan memberi alas
bedak yang lebih muda dari yang sudah dipakai.

Gambar 11. Aplikasi Foundation

b. Mengenakan eye shadow (bayangan mata), bayangan mata ada yang berbentuk krim dan
ada yang berbentuk serbuk, digunakan sesudah memakai bedak dengan kuas khusus. Cara
pemakaian eye shadow yang berbentuk krim dengan jari kelingking, krim dioleskan
perlahan-lahan pada kelopak mata mulai dari sudut tengah mata kesampinhg kelopak mata.
Makin keluar makin menipis dan menghilang. Pemakaian disesuaikan dengan warna kulit
dan warna busana dan kesempatan.

24
Gambar 12. Pemakaian Eye shadow

c. Menggunakan Rouge (pemerah Pipi). Rouge dapat dipakai untuk menambah warna wajah
agar nampak berseri-seri dan dapat dipakai untuk menutupi kekurangan-kekurangan pada
wajah. Rouge dapat berbentuk cair, krim dan bentuk kering atau serbuk Bila berbentuk
serbuk dapat digunakan setelah memakai bedak. Rouge dikenakan pada pip dengan tipis,
samar -samar supaya kelihatan seperti merah asli. Rouge diusapkan dari bagian pipi yang
menonjol menuju kesamping, makin keluar makin tipis. Warna rouge harus disesuaikan
dengan warna kulit dan jika pipi sudah kemerah-merahan dan bagus tidak perlu
menggunakan rouge.

Gambar 13. Aplikasi Blush on

d. Mengenakan Bedak. Bedak dikenakan pada kulit wajah dan leher dengan spons bedak atau
kapas kering. Warna bedak harus sesuia dengan warna kulit dan warna alas bedak atau
sedikit lebih muda. Meratakan bedak mukai dari bawah ke atas kemudian diusap dengan

25
sikat bedak dari atas kebawah mengikuti arah rambut-rambut halus pada kulit, jangan
meratakan bedak dengan tangan. Bagian telinga dan belakang telinga juga diberi bedak
supaya tidak kelihatan ada batas antra daerah yang dirias dan tidak. Sesudah memakai
bedak bulu mata dan alis disikat supaya tidak ada sisa -sisa bedak yang melekat pada bulu
mata dan alis.

Gambar 14. Aplikasi Bedak


e. Membentuk alis. Alis dibentuk dengan pinsil alis. Alis buatan atau tambahan digambarkan
sebagai garis halus searah dengan pertumbuhan rambut hingga merupakan rambut asli.
Panjang alis tidak boleh melewati garis yang menghubungkan ujung hidung dengan ujung
mata atau dari ujung dagu ke ujung mata. Untuk mata yang jaraknya terlalu dekat dan alis
terlalu berdekatan, maka kelebihan bulu alis dapat dicabut. Untuk mata yang terlalu jauh,
pangkal alis dapat ditambah dengan pinsil alis. Sebagai patokan umum, jarak antara
pangkal alis diatas hidung harus sama dengan panjang mata. Garis alis jangan dibuat sama
tebalnya. Makin keujung harus semakin halus.

Gambar 15. Membentuk Alis

f. Mengenakan Lipstick ( pemerah bibir). Supaya cat bibir itu rapi dioleskan, mula - mula
dibuat garis dengan pinsil bibir sesuai bentuk yang dikehendaki. Kemudian dengan kuas
lipstick cat itu dioleskan pada bibir secara tegak lurus dari atas ke bawah, tidak boleh
melintang supaya lebih melekat rata. Lakukan bagian bibir atas baru pada bagian bawah.

26
Gambar 16. Aplikasi Lipstik
g. Memakai eye liner (opsional). Eye liner, berbentuk cairan, cream atau pensil. Dipakai
dengan cara mengoleskan dengan menggunakan kuas yang lembut. Mata yang diberi eye
liner menjadi kelihatan lebih hidup. Seperti eye shadow, eye liner yang warnanya gelap
juga membuat mata kelihatan lebih dalam, sebaliknya eye liner yang berwarna terang akan
memberi kesan mengangkat mata yang cekung.

Gambar 17. Aplikasi eye liner

h. Mengenakan Maskara. Maskara dipakai untuk menghitamkan dan melentikan bulu mata.
Maskara digunakan dengan sikat mascara yang diusapkan dari pertumbuhan bulu mata
keatas sampai bulu mata menjadi hitam dan melengkung ke luar. Bila cat mascara belum
kering, mata tidak boleh dikedipkan dengan cepat. Maskara dipakai setelah bedak dan
riasan lain supaya bedak tidak menempel pada bulu mata.

27
Gambar 18. Aplikasi Mascara

6. Desain Dan Prinsip Tata Rias


Langkah-langkah merias untuk tujuan apapun, secara umum adalah sebagai
berikut:
a. Membersihkan muka
b. Memakai pelembab
c. Koreksi bentuk muka memakai alas bedak/foundation warna gelap atau
terang untuk memberi kesan mengecilkan atau melebarkan bentuk wajah.
d. Memakai bedak tabur/powder.
e. Koreksi bentuk mata dengan pinsil
f. Membentuk alis
g. Memulaskan blush on atau pemerah pipi.
h. Menggunakan eye shadow (bayangan mata), eye liner (sipat mata),
mascara (cat bulu mata) atau perlu menggunakan bulu mata palsu ( false
eye-lashes ).
i. Koreksi bibir dengan memulaskan liplife, lipliner, lipstick/lipcolor dan bila perlu
lipgloss.

28

Anda mungkin juga menyukai