Anda di halaman 1dari 2

 Etiologi

Gejala rhinitis alergi dapat di cetuskan oleh beberapa faktor yaitu :


1. Alergen
Alergen hirupan merupakan alergen terbanyak penyebab serangan gejala rhinitis
alergika . tungau debu rumah , bulu hewan , dan tepung sari merupakan alergen
hirupan utama penyebab rintis alergika dengan bertambahnya usia . sedangkan pada
bayi dan balita , makanan masih merupakan penyebab yang penting.
2. Polutan
Fakta epidemiologi menunjukan bahwa polutan memperberat rhinitis polusi dalam
ruangan terutama gas dan asap rokok , sedangkan polutan diluar termasuk gas buang
disel , karbon oksida , nitrogen , dan sulfur dioksida . mekanisme terjadinya rhinitis
oleh polutan akhir akhir ini telah diketahui lebih jelas .
3. Aspirin
Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rhinitis alergika pada
penderita tertentu .

 Kasus ( Soap )
Rianti seorang anak perempuan berusia 18 tahun yang sedang menempuh ujian (UN)
untuk SMA , yang menderita bersin bersin dan pilek karena perubahan cuaca , kemudian
rianti pergi kedokter THT dan di beri resep :
Telfast OD No.VII s3dd1
Alerfed No.VII s3dd1
Lapimuc No.VII s3dd1
Aerius No.VI s1dd1
Analis kasus dan pola peresepan diatas . bila ternyata setelah dianalisa ternyata peresepan
diatas tidak rasional , berikan usulan beserta solusinya .
Analisa Kasus :

Subjectif
- bersin – bersin
- pilek

Obyektif

- Tidak ada tanda vital yang diberikan


- Berdasarkan reesp yang ada , terapi yang diberikan adalah obat telfast OD , Alerfed ,
Lapimuc dan Aerius

Assessment

1. Drugs without indication


Ada obat lapimuc yang kandungannya ambroxol 30 mg yang berfungsi sebagai
mucolitik . dengan dosis 3 kali sehari , sedangkan pasien tidak memerlukan obat
mucolitik .
2. Improper drug selection
Obat yang diberikan adalah telfast OD yang kandunganya fexofenadine HCI 20 mg
yang di berikan 1 kali sehari sebelum makan dan aerius yang kandunganya
desloratadine 5 mg diberikan 1 kali sehari ( obat harus dipilih salah satunya saja ) .
3. Over dose
Obat telfast OD over dosis karena diresep diberikan 3 kali sehari seharusnya 1 kali
sehari .

Plan

1. Obat lapimuc tidak dibutuhkan untuk pasien


2. Obat telfast OD dan aerius memiliki indikasi yang sama ( dipilih salah satunya saja )
3. Karena telfast OD over dosis dan indikasi nya sama dengan aerius maka telfast OD
tidak diberikan ( di hapus )

Kesimpulan

Rianti diberikan obat yaitu :

1. Aerius sebanyak VI dengan dosis 1 kali sehari diberikan pada sore atau malam hari
2. Alerfed dengan dosis 3 kali sehari , untuk alerfed ini diberikan setelah ujian yaitu jam
10 pagi , kemudian jam 6 sore dan jam 3-4 pagi ( untuk menghindari ngantuk pada
saat ujian berlangsung ) .

Anda mungkin juga menyukai