Anda di halaman 1dari 1

Mengapa Bumi “Membencimu”?

Oleh: Fahd Aqiela

Tanganmu terus memukul bumi


Tak pernah terpikir untuk berhenti
Dan setelah kamu selesai
Siapa yang menduga, bengkak menempel di dahi.

Bumi-pun kau beri makan sampah


Bumi-pun kau suguhkan limbah
Sedangkan kamu? Mencuci mulut dengan buah
Sedangkan kamu? Menikmati pelangi yang tak pernah salah.

Lalu kemarahan berkata “hadir”


Sengketa kamu dan bumi, membuat yang lain kocar-kacir
Dan tanganmu bisa apa untuk membuatnya berakhir?
Atau kau menghentikannya dengan otakmu yang fakir?

Daun-daun sedang menari


Seiring angin yang membawa pesan semesta pergi
Yang bersuara “perlakukan kami dengan peduli”
Lalu di titik ini, sudikah kau mengerti?

Langit dibakar dengan indahnya mentari pagi


Siang disejukkan dengan udara pohon yang murni
Angkasa kian gelap dengan anggunnya pendaran bulan mengganti
Dan kini, cantiknya alam mana yang belum kau pahami?

Bumi sudah rusak


Jangan sampai bertambah rusak
Suaranya melemah, serak
Memanggil, menuntut lembut jejak.

“menahan diri, menjaga bumi”.

Anda mungkin juga menyukai