Makalah Desain Instruksional
Makalah Desain Instruksional
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan desain intruksional adalah suatu proses
sistematis, efektif dan efisien dalam menciptakan sistem instruksional untuk memecahkan
masalah belajar atau peningkatan kinerja peserta didik melalui serangkaian kegiatan
pengidentifikasian masalah, pengembangan dan pengevaluasian, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan
mengevaluasi hasil belajar.
Desain instruksional sebagai suatu proses sistematik untuk menghasilkan suatu sistem
instruksional yang siap digunakan merupakan proses yang panjang. Desain instruksional
dimaksudkan untuk membantu individu belajar lebih dari sekedar melaksanakan proses
pengajaran. Yang dimaksud dengan pengajaran adalah: “any activity on the part of one person
intended to fasilitate learning on the part of another”. Definisi ini sangat jelas menunjukkan
bahwa pengajar berperan dan memfasilitasi terjadinya proses dan hasil belajar pada diri peserta
didik. Pengajar adalah pihak yang aktif memfasilitasi peserta didik. Yang dimaksud
pembelajaran adalah “a set of events which affect learners in such a way the learning is
facilitated” (Gagne & Briggs, 1979, p.3). Pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa yang
mempengaruhi peserta didik atau pembelajar sedemikian rupa sehingga perubahan perilaku yang
disebut hasil belajar terfasilitasi. Sumber belajarnya dapat berupa bahan pembelajaran saja atau
dikombinasikan dengan kehadiran pengajar.
Pembelajaran tidak terbatas pada proses intelektual atau kognitif semata tetapi dapat juga
berbentuk proses pembentukan sikap perilaku atau afektif. Di samping kognitif dan afektif,
pembelajaran dapat pula melibatkan praktik fisik sebagai bentuk gerak jasmani. Baik
pembelajaran afektif maupun psikomotor hampir selalu didahului dan dikombinasikan dengan
proses pembelajaran kognitif.
Desain instruksional adalah salah satu wujud penerapan pendekatan sistem dalam kegiatan
instruksional. Wujud yang lain yang setara dengannya adalah produksi dan penggunaan media
instruksional, evaluasi instruksional dan pengelolaan instruksional. Semuanya itu adalah bidang-
bidang dalam teknologi instruksional.
Penggunaan pendekatan sistem dalam kegiatan instruksional berkembang lebih pesat
setelah munculnya teknologi instruksional sejak awal tahun 1960-an. Kegiatan insruksional
dianalisis menjadi subsistem-subsistem sebagai berikut: tujuan instruksional, tes, strategi
instruksional, bahan instruksional dan evaluasi, di samping komponen pengajar, mahasiswa, dan
fasilitas. (Suparman, Desain Instruksional, 2004: 12)
Sebagai suatu siklus dalam sistem instruksional keseluruhan, letak desain instruksional
berada paling awal. Proses tersebut disusul dengan implementasi dan diakhiri dengan evaluasi.
Dengan demikian, bagi seseorang yang berdiri dalam suatu proses instruksional keseluruhan,
desain instruksional itu merupakan subsistem. Tetapi, bagi pendesain instruksional, desain
instruksional itu adalah suatu sistem, yaitu sistem desain instruksional. Hal ini sesuai dengan
pengertian tentang sistem yang menyatakan bahwa garis batas atau ruang lingkup suatu sistem
itu relatif bergantung pada tempat kedudukan orang yang memandangnya. Dalam bentuk bagan
sederhana, pendekatan sistem akan tampak sebagai berikut:
Merevisi
Agar tujuan itu dapat tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan dengan
baik sehingga sesama komponen itu terjadi kerjasama. Karena itu guru tidak boleh hanya
memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja,
tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
b. Menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas mengajar.
Percaya diri itu akan sempurna disaat seseorang itu memiliki kesiapan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai seorang guru persiapan atau desain itu juga berfungsi menjadikan guru itu siap untuk
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar karena desain yang disusun oleh guru adalah sebuah
indikator jika guru tersebut telah menguasai bahan yang akan disuguhkan dihadapan peserta
didik.