Anda di halaman 1dari 2

Judul buku      : Penguatan Nilai-Nilai Karakter Bangsa dalam Mata Kuliah Bahasa

Indonesia

Pengarang       : Eddy Sugiri dan Mochtar Lutfi

Penerbit           : Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga

Tahun terbit    : 2013

Halaman 3.

Berbagai penafsiran terhadap karakter kebangsaan, pada hakikatnya adalah sama,


yaiut tentang kesamaan cara pandang ke dalam (inward looking) dan cara pandang ke
luar (outward looking) sebuah bangsa terhadap berbagai permasalahannya di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, ideologi, dan pertahanan-keamanan. Sejarah telah
membuktikan bahwa jatuh bangunnya sebuah bangsa sangat tergantung kepada
karakter kebangsaan yang mereka anut serta ideologi yang mendukungnya. Semua itu
berkaitan dengan konsep sebuah bangsa dalam menyejahterakan rakyatnya, dan
tergantung kepada kemampuannya melalui pemudanya dalam menyesuaikan diri
terhadap berbagai perubahan yang selalu terjadi.

Kualitas atau kadar rasa kebangsaan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor ”mental
kebangsaan” dan ”intelektual kebangsaan”. Mental kebangsaan yaitu memuat nilai yang
sangat manusiawi, seperti peduli terhadap masa depan pemuda dan mencintai generasi
penerus bangsa. Selanjutnya, intelektual kebangsaan memuat nilai kreatif untuk
memikirkan dan menemukan solusi terbaik bagi permasalahan kepemudaan, selalu
berpikir jernih dan berpikir pembaharuan.

Perkembangan masyarakat yang sangat dinamis dan pengaruh globalisasi belakangan


ini juga ikut mempengaruhi sikap maupun nilai sosial, misalnya masyarakat jadi bersikap
lebih individualistik, materialistik, memudarnya semangat gotong royong, dan
sebagainya.

Melihat situasi bangsa saat ini, tampaknya kita harus mewaspadai lunturnya jati diri.
Untuk itu, kita perlu memulai kembali menggalakkan konsep pendidikan karakter. Itulah
sebabnya, berbagai desakan dari berbagai pihak agar konsep pendidikan karakter mulai
ditanamkan di sekolah di seluruh tanah air. Dengan harapan, generasi masa depan
negeri ini menjadi lebih baik, sebagai pembawa estafet kepemimpinan bangsa
Indonesia. Oleh karenanya, peranan guru sangat nyata dalam membangun generasi
yang berkarakter.

1. Kutipan tidak langsung

Menurut Sugiri dan Mochtar Lutfi (2013:3), berbagai penafsiran terhadap karakter
kebangsaan, pada hakikatnya adalah sama, yaiut tentang kesamaan cara pandang ke
dalam (inward looking) dan cara pandang ke luar (outward looking) sebuah bangsa
terhadap berbagai permasalahannya di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, ideologi,
dan pertahanan-keamanan. Sejarah telah membuktikan bahwa jatuh bangunnya sebuah
bangsa sangat tergantung kepada karakter kebangsaan yang mereka anut serta
ideologi yang mendukungnya. Semua itu berkaitan dengan konsep sebuah bangsa
dalam menyejahterakan rakyatnya, dan tergantung kepada kemampuannya melalui
pemudanya dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang selalu terjadi.

2. Kutipan langsung pendek 

“Kualitas atau kadar rasa kebangsaan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor ”mental
kebangsaan” dan ”intelektual kebangsaan”.” (Sugiri dan Mochtar Lutfi, 2013:3)

3. Kutipan langsung panjang

Melihat situasi bangsa saat ini, tampaknya kita harus mewaspadai lunturnya jati diri.
Untuk itu, kita perlu memulai kembali menggalakkan konsep pendidikan karakter. Itulah
sebabnya, berbagai desakan dari berbagai pihak agar konsep pendidikan karakter mulai
ditanamkan di sekolah di seluruh tanah air. Dengan harapan, generasi masa depan
negeri ini menjadi lebih baik, sebagai pembawa estafet kepemimpinan bangsa
Indonesia. Oleh karenanya, peranan guru sangat nyata dalam membangun generasi
yang berkarakter. (Sugiri dan Mochtar Lutfi, 2013:3)

Anda mungkin juga menyukai