Anda di halaman 1dari 31

Verry Damayanti, ST., MT.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
PEMAHAMAN ANALISIS SWOT
Analisis SWOT merupakan teknik dalam membedah kasus sebagai
kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), kesempatan/peluang
(Opportunity) dan ancaman (Threat).

• Menurut Rangkuti (2005), analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep
bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats yang akan dilakukan.

• Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan


menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan
ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi.

Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa
saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
SWOT
BAGIAN PROSES
PERENCANAAN
• Dalam proses perencanaan , dibutuhkan penilaian mengenai
kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi
proses pencapaian tujuan .
• Dengan analisis SWOT dapat diketahui karakteristik dari
kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan
utama dan kelemahan tambahan, berdasarkan analisis
lingkungan- internal dan eksternal.
• Potensi suatu “wilayah” untuk dapat berkembang dipengaruhi
oleh : bagaimana “wilayah” dapat memanfaatkan pengaruh
luar sebagai kekuatan tambahan, dan pengaruh lokal dari
dalam yang dapat lebih dimaksimalkan.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
FAKTOR INTERNAL KUNCI
Faktor lingkungan yang berada di dalam.
1. Strength – Kekuatan  ASPEK INTERNAL POSITIF (+)  kondisi atau
S karakter internal yang dimiliki yang dapat mempermudah tercapainya
tujuan atau visi yang ditetapkan. Kekuatan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam wilayah itu sendiri.

2. Weakness – Kelemahan  ASPEK INTERNAL NEGATIF (-)  kondisi atau


W karakter internal yang dimiliki yang dapat menjadi kendala atau hambatan
dalam upaya untuk mencapai tujuan atau visi. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam wilayah itu sendiri.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
FAKTOR EKSTERNAL KUNCI
Faktor lingkungan luar wilayah baik langsung maupun tidak langsung.
1. Opportunity – Peluang  ASPEK EKSTERNAL POSITIF (+)  obyek atau
O kondisi eksternal yang memudahkan atau memfasilitasi untuk mencapai
tujuan. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar wilayah itu
sendiri.

2. Threats – Ancaman  ASPEK EKSTERNAL NEGATIF (-)  tren dan


T perkembangan di luar wilayah yang dapat mempersulit tercapainya tujuan
atau visi. Kondisi yang terjadi merupakan ancaman dari luar wilayah itu
sendiri.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
PENDEKATAN ANALISIS SWOT

1. PENDEKATAN KUALITATIF
2. PENDEKATAN KUANTITATIF

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
1. PENDEKATAN KUALITATIF
Pendekatan kualitatif matriks SWOT dikembangkan oleh Kearns
menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak
sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan).
Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang
timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Comparative Mobilization
Advantage
Divestment / Damage Control
Investment

SEL A : Comparative Advantage

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu wilayah untuk bisa berkembang lebih
cepat.

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan dengan


memanfaatkan peluang.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Comparative Mobilization
Advantage
Divestment / Damage Control
Investment

SEL B : Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
upaya mobilisasi kekuatan untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan
kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk


mengatasi ancaman.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Comparative Mobilization
Advantage
Divestment / Damage Control
Investment

SEL C : Divestment / Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya.

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dengan


memanfaatkan peluang.
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Comparative Mobilization
Advantage
Divestment / Damage Control
Investment

SEL D : Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar. Strategi yang harus diambil adalah
Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari


ancaman.
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
SWOT KUALITATIF

ANALISIS SWOT
SEBAGAI DASAR
PERUMUSAN
STRATEGI
PEMASARAN DI
KLINIK PRATAMA PKU
MUHAMMADIYAH
CANGKRINGAN

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
2. PENDEKATAN KUANTITATIF
Data SWOT kualitatif di atas dapat
dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis
SWOT yang dikembangkan oleh
Pearce dan Robinson (1998) agar
diketahui secara pasti posisi yang
sesungguhnya.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
BENTUK MATRIKS SWOT KUANTITATIF
BENTUK MATRIKS SWOT UNTUK FAKTOR INTERNAL (IFAS)
Skor/ Total Bobot
No. Faktor Internal Kunci (Critical Success Factor) Bobot (Bi)
Rating (Si) (Si x Bi)
A. Kekuatan – Strength (S)
1.
2.
Total Kekuatan 0,5
B. Kelemahan – Weakness (W)
1.
2.
Total Kelemahan 0,5
Total (sumbu x) 1,0

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
BENTUK MATRIKS SWOT

BENTUK MATRIKS SWOT UNTUK FAKTOR EKSTERNAL (EFAS)


Skor/ Total Bobot
No. Faktor Eksternal Kunci (Critical Success Factor) Bobot (Bi)
Rating (Si) (Si x Bi)
C. Peluang - Opportunity (O)
1.
2.
Total Peluang 0,5
D. Ancaman - Threats (T)
1.
2.
Total Ancaman 0,5
Total (sumbu y) 1,0

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
TAHAP DALAM MEMBUAT MATRIKS SWOT (1)

1. Asumsi berpasangan antara penilaian Kekuatan – Kelemahan dan Peluang


– Tantangan;

2. Menentukan Critical Success Factor (Faktor – Faktor Utama yang


mempunyai dampak penting pada komponen SWOT), dengan jumlah yang
sebaiknya sama;

3. Menentukan skor dari masing – masing factor dengan cara melakukan


penilaian pada rentang angka tertentu misalnya, 1 – 5 atau 1 – 10 sesuai
dengan nilai kepentingan dari masing – masing factor. Faktor yang lebih
menentukan  diberikan skor lebih besar. Standar penilaian dibuat
berdasarkan kesepakatan bersama  untuk mengurangi kadar
subjektivitas penilaian;

4. Menghitung bobot (b) dari masing – masing poin factor berdasarkan


tingkat urgensinya. Bobot total Kekuatan – Kelemahan adalah 1 (satu),
Peluang – Tantangan juga 1 (satu);

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
TAHAP DALAM MEMBUAT MATRIKS SWOT (2)

5. Mengalikan skor dan bobot untuk memperoleh skor total untuk masing –
masing komponen SWOT;

6. Melakukan pengurangan antara jumlah total factor S dengan W (S – W) dan


factor O dengan T (O – T);

7. Melakukan interpretasi secara diagramatis, dimana nilai (S-W) menjadi nilai


atau titik pada sumbu x dan hasil nilai (O-T) menjadi nilai atau titik pada
sumbu y. Selanjutnya mencari posisi objek kajian yang ditunjukkan oleh
titik (x,y) pada kuadran SWOT.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
KUADRAN SWOT

Strategi Pengembangan Berdasarkan Kuadran SWOT

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
INTERPRETASI KUADRAN SWOT

Kuadran III (-,+)  Ubah Strategi Kuadran I (+,+)  Strategi Progresif


Objek kajian lemah namun berpeluang. Objek kajian kuat & berpeluang.
Rekomendasi  Ubah Strategi  Rekomendasi  progresif (Growth
Disarankan untuk mengubah\ Oriented Strategy)  objek kajian dalam
strategi sebelumnya karena kondisi prima dan mantap sehingga
dikhawatirkan sulit sangat mungkin memperbesar
menangkap peluang Kemajuan dan pertumbuhan
& memperbaiki maksimal
kinerja

Objek kajian lemah


dan menghadapi tantangan Objek kajian kuat namun
besar . Rekomendasi  menghadapi tantangan besar sehingga
Strategi bertahan  kondisi internal diperkirakan akan mengalami kesulitan bila
dalam pilihan dilematis sehingga perlu hanya bertumpu pada strategi sblmnya.
mengendalikan kinerja internal agar Disarankan untuk memperbanyak
tidak semakin buruk  membenahi diri ragam strategi.

Kuadran IV (-,-)  Strategi Bertahan Kuadran II (+,-)  Strategi Diversifikasi

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
CONTOH KASUS
Analisis SWOT Percepatan Pembangunan Kota Kediri

Tujuan Analisis:

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan menghambat


Percepatan Pembangunan Ekonomi Kota Kediri, baik faktor internal
maupun faktor eksternal.

Hasil yang diharapkan dari analisis ini adalah diketahuinya faktor


pendukung dan penghambat dalam percepatan
pembangunan ekonomi Kota Kediri sehingga dapat dirumuskan arahan
pengembangan ekonominya.

Hasil penelitian ini merekomendasikan strategi SO yang diterapkan


dalam percepatan pembangunan di Kota Kediri yaitu strategi yang
menitik beratkan pada optimalisasi penggunaan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang.

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Identifikasi berbagai komponen yang ada di Kota Kediri dapat di klasifikasi berdasarkan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan ekonomi Kota Kediri.
Faktor internal dan eksternal di identifikasi, dengan hasil sebagai berikut :

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Nilai bobot dan rating dari masing-masing elemen dikalikan dengan besarnya faktor
internal yang terdiri dari aspek kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta
faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang
ada pada setiap unsur sehingga dapat ditentukan besarnya faktor internal (sumbu x)
dan faktor eksternal (sumbu y).

x = Kekuatan + Kelemahan
= 2.535 + (- 0.38) = 2.155

y = Peluang + Ancaman
= 1.98 + (- 0.78) = 1.20

Dari hasil perhitungan IFAS dan EFAS, diperoleh hasil IFAS dengan nilai 2,155 (sumbu
x) dan hasil EFAS dengan nilai 1,20 (sumbu y).

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
diperoleh titik di kuadran strategi (X,Y) dengan nilai  (2,155; 1,20)

Maka posisi terletak


di kuadran I, dengan
pilihan strategi SO
(Progresif)

Strategi yang dpilih,


menitikberatkan
pada optimalisasi
penggunaan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
CONTOH ANALISIS SWOT
SWOT Pengembangan Konsep Water Front City di Kota Manado

BENTUK MATRIKS SWOT UNTUK FAKTOR INTERNAL (IFAS)


Skor / Rating Total Bobot
No. Faktor Internal Kunci (Critical Success Factor) Bobot (Bi)
(Si) (Si x Bi)
A. Kekuatan – Strength (S)
1. Pusat perekonomian & bisnis Sulawesi Utara 4 0,125 0,5
2. Pemandangan dominan & utama ke arah pantai 4 0,125 0,5
3. Umumnya merupakan wilayah yang berwujud pelabuhan 3 0,093 0,279
4. Lokasi Strategis 5 0,156 0,78
Total Kekuatan 16 0,5 2,059
B. Kelemahan – Weakness (W)
1. Potensi peningkatan pencemaran Laut -3 0,1 -0,3
2. Menyingkirkan permukiman nelayan -5 0,1667 -0,8335
3. Mengurangi pendapatan nelayan -4 0,133 -0,532
4. Kurangnya lahan untuk reklamasi -3 0,1 -0,3
Total Kelemahan -15 0,5 -1,9655
Total (sumbu x) 1,0 0,0935

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
CONTOH ANALISIS SWOT
BENTUK MATRIKS SWOT UNTUK FAKTOR EKSTERNAL (EFAS)
Skor/ Rating Total Bobot
No. Faktor Eksternal Kunci (Critical Success Factor) Bobot (Bi)
(Si) (Si x Bi)
C. Peluang - Opportunity (O)
1. Terbentuknya masyarakat ekonomi ASEAN 5 0,156 0,78
2. Terbentuknya KAPET(Kaw. Pengemb. Eko. Terpadu) 4 0,125 0,5
3. RTR mengizinkan adanya reklamasi 4 0,125 0,5
4. Perkembangan Sektor Pariwisata 3 0,09375 0,281
Total Peluang 16 0,5 2,061
D. Ancaman - Threats (T)
1. Aksesibilitas eksternal rendah -4 0,18 -0,72
2. Adanya kawasan industri pada kecamatan yang
-3 0,136 -0,408
berdekatan dengan wilayah kajian
3. XXXXX -2 0,09 -0,18
4. XXXXX -2 0,09 -0,18
Total Ancaman -11 0,5 -1,488
Total (sumbu y) 1,0 0,573

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
CONTOH ANALISIS SWOT
Sehingga diperoleh titik di kuadran strategi (X,Y) dengan nilai  (0,09; 0,573)

Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Islam Bandung
Rangkuti, Fredy, 2015,
Analisis SWOT,
Cetakan ke Tujuh Belas.
Gramedia,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai