Anda di halaman 1dari 20

Makalah Geografi Regional Asia Tenggara

Vietnam

Dosen Pengampu:Drs.MbinaPinem,M.Si

Oleh kelompok 2

NAMA: ASTUTY LABORA PURBA


NIM: 3183331001
NAMA: DEBBY WULANDARI GINTING
NIM: 3183131050
NAMA: SUCI VIVI NADEA
NIM: 3181131011
KELAS: A GEOGRAFI 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah
yang berjudul “Vietnam”, Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran Geografi Regional Dunia, yang secara
garis besar memuat tentang sejarah pembentukan negara Vietnam.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,
penulis tidak mungkin menyelesaikan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan terima kasih
penulis ucapkan keapada semua pihak yang telah membantu. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ 3

1.1. Latar Belakang................................................................................................................................. 3

1.2 rumusan masalah............................................................................................................................... 3

1.3Tujuan Penulisan................................................................................................................................ 3

Bab II PEMBAHASAn............................................................................................................................... 4

a.Profil Negara........................................................................................................................................ 4

b. Sejarah dan Bentuk Pemerintahan Negara Thailand........................................................................... 4

c. Keadaan Alam................................................................................................................................... 5

d. Penduduk............................................................................................................................................. 6

e. Perekonomian...................................................................................................................................... 6

f. Hubungan Bilateral Thailand dan Indonesia...................................................................................... 7

g. Kerja Sama Thailand dan Indonesia dalam Skala Regional............................................................... 7

h. Kerja Sama.......................................................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................... 9

Kesimpulan ........................................................................................................................................... 9

Saran ..................................................................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara resmi Republik Sosialis Vietnam (Vietnam: Cong hoa xa hoi chu Nghia Việt Nam, adalah negara
paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Hal ini berbatasan dengan Cina di utara, Laos di
sebelah barat laut, Kamboja di barat daya, dan Laut Cina Selatan, disebut sebagai Laut Timur (Vietnam:
Bien Dong), di timur. Dengan jumlah penduduk lebih dari 86 juta jiwa, Vietnam adalah negara terpadat
ke-13 di dunia.

Orang-orang Vietnam kembali independensi dan memisahkan diri dari Cina setelah kemenangan
mereka pada pertempuran Bạch Đằng Sungai. dinasti berturut-turut berkembang seiring dengan
ekspansi geografis dan politik lebih dalam Asia Tenggara, sampai dijajah oleh Perancis pada pertengahan
abad ke-19. Upaya melawan Prancis akhirnya mengarah pada pengusiran mereka dari negara pada
pertengahan abad ke-20, meninggalkan sebuah negeri yang terbagi secara politik menjadi dua negara.
Pertempuran antara kedua belah pihak berlanjut selama Perang Vietnam, berakhir dengan kemenangan
Vietnam Utara pada tahun 1975.

Muncul dari keterlibatan militer yang berkepanjangan, bangsa dilanda perang secara politis terisolasi.
keputusan perencanaan pusat pemerintah menghambat ekonomi pasca-perang Kutipan rekonstruksi
dan perlakuan terhadap pihak yang kalah ditimbulkan kebencian lebih dari rekonsiliasi. Pada tahun
1986, itu menerapkan reformasi ekonomi dan politik dan mulai jalan menuju reintegrasi internasional.
Pada tahun 2000, itu telah menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara yang Pertumbuhan
ekonomi sudah termasuk yang tertinggi di dunia dalam dekade terakhir.kabur Upaya-upaya ini
mengakibatkan di Vietnam bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia pada tahun 2007.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana letak geografis dan batas wilayah negara Vietnam?

●Bagaimana kondisi fisik negara Vietnam baik iklim maupun bentang alamnya?

●Bagaimana keadaan penduduknya, jika dilihat dari jumlah, suku, dan agamanya?

●Apakah bentuk pemerintahan negara Vietnam?


●Apa saja kegiatan perekonomian negara Vietnam?

●Apa saja hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Vietnam?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi
Regional Asia Tenggara dan Pasifik dan juga untuk:

a. Mengetahui lokasi, luas dan bentuk wilayah Negara Vietnam.

b. Mengetahui kondisi fisik Negara Vietnam.

c. Mengetahui keadaan penduduk Negara Vietnam.

c. Mengetahui pola perekonomian Negara Vietnam.

d. Mengetahui bentuk hubungan kerjasama negara Indonesia dengan negara Vietnam


BAB II

PEMBAHASAN

A. Letak geografis , letak astronomis dan batas wilayah negara Vietnam

Negara Vietnam secara astronomis, wilayah Vietnam terletak 9˚LU – 23˚LU dan 102˚BT - 110˚BT.
Sehingga negara Vietnam beriklim monsoon tropis. Adapun secara geografis wilayah Negara Vietnam
memiliki batas batas wilayah sebagai berikut :

• Sebelah Utara berbatasan dengan Negara Republik Rakyat Cina

• Sebelah Barat daya berbatasan dengan Kamboja

• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan

• Sebelah Barat laut berbatasan dengan Negara Laos

B. Kondisi Fisik Negara Vietnam

● Iklim Negara Vietnam

Vietnam berada di daerah yang beriklim Monsoon tropis. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober
sampai September. Suhu rata-rata pertahun mencapai 28º C.

● Bentang Alam Negara Vietnam

1. Pegunungan dan Gunung

Daerah Vietnam terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan lebat dan sedikit dataran rendah.
Pegunungan Utara terletak di bagian barat laut. Puncak tertingginya adalah Fan-Si-Pan (3.143 m). Di
wilayah bagian utara terdapat gunung Tsin Ho dan di bagian selatan terdapat gunung Chu Yang Sin.

2. Sungai

Delta sungai Merah (Song Hong) membentang dari pegunungan Utara sampai teluk Tonkin. Wilayah ini
merupakan daerah pertanian.

4. Dataran pantai
Meliputi wilayah timur dan bagian tengah, membentang dari delta sungai Merah sampai sungai
Mekong.Delta Mekong terbentuk oleh sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan sungai yang sering
dilanda banjir setiap tahunnya.

Vietnam memiliki dua situs Warisan Alam Dunia: Halong Bay dan Phong Nha-Ke Bang National Park dan
enam cadangan biosfer Dunia termasuk: Can Gio Hutan Mangrove, Cat Tien, Cat Ba, Kien Giang, Delta
Sungai Merah, Barat Nghe An. Karena Topan Ketsana 29 September 2009, lebih dari 300.000 orang
diungsikan.Keanekaragaman Hayati

C. Keadaan Penduduk Negara Vietnam

● Jumlah Penduduk Vietnam

Sensus tahun 1999 memperkirakan populasi Vietnam sekitar 76,3 juta dan perkiraan 2012 adalah sekitar
90,3 juta jiwa. Populasi ini naik drastis dari tahun 1979 ketika reunifikasi Vietnam, yang diperkirakan
jumlah penduduknya sekitar 52,7 juta jiwa.[14] Dan pada tahun 2012, populasinya diperkirakan sekitar
90,3 juta jiwa.

● Suku Penduduk Vietnam

Penduduk asli adalah orang Vietnam (88%). Sisanya terdiri atas orang China, Khmer, dan Thai. Orang-
orang Vietnam membentuk kelompok etnis terbesar, dan juga disebut Viet atau Kinh. Populasi mereka
terkonsentrasi pada delta-delta endapan dan dataran rendah di tepi pantai. Kelompok sosial yang
homogen, orang Kinh memengaruhi kehidupan nasional melalui kontrol mereka dalam urusan-urusan
politik dan ekonomi dan peran mereka sebagai purveyor (orang yang menyediakan) kebudayaan yang
dominan. Kontrasnya, kebanyakan etnis minoritas seperti orang Muong, etnis yang paling dekat
hubungannya dengan orang Kinh, kebanyakan ditemukan di dataran tinggi yang meliputi dua pertiga
luas keseluruhan negera. Orang Hoa (etnis Tionghoa) dan Khmer Krom kebanyakan tinggal di dataran
rendah.

● Agama Penduduk Vietnam

Sebagian besar penduduk menganut agama Budha, Kristen dan Tao. Dan sedikit penduduk Vietnam yang
menganut agama Islam. Menurut sensus tahun 1999, 80.8% orang Vietnam tidak beragama. Kristen
diperkenalkan Prancis dan juga oleh kehadiran militer Amerika meskipun tidak banyak pengaruhnya.
Cukup banyak penganut Katolik Roma dan Protestan dikalangan komunitas Cao Dai dan Hoa Hao. Gereja
Protestan terbesar adalah Evangelical Church of Vietnam dan Montagnard Evangelical Church.
Keanggotan Islam Bashi dan Sunni biasanya diakreditasikan kepada etnis minoritas Cham, tetapi ada
juga pengikut Islam lainnya di bagain Barat Daya Vietnam. Pemerintah Vietnam telah dikritik atas
kekerasan beragama. Tetapi, berkat perbaikan tentang kebebasan beragama belakangan ini, pemerintah
Amerika Serikat tidak lagi menganggap Vietnam sebagai Country of Particular Concern (negara yang ikut
campur dalam bidang-bidang tertentu).

D. Bentuk Pemerintah Negara Vietnam

Republik Sosialis Vietnam adalah sebuah negara partai tunggal. Sebuah konstitusi baru disahkan pada
April 1992 menggantikan versi 1975. Peran utama terdahulu Partai Komunis disertakan kembali dalam
semua organ-organ pemerintah, politik dan masyarakat. Hanya organisasi politik yang bekerjasama atau
didukung oleh Partai Komunis diperbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Ini meliputi BarisanTanah Air
Vietnam (Vietnamese Fatherland Front), partai serikat pedagang dan pekerja. Meskipun negara tetap
secara resmi berjanji kepada sosialisme sebagai doktrinnya, makna ideologi tersebut telah berkurang
secara besar sejak tahun 1990-an.

Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah panglima tertinggi militer Vietnam,
menduduki Dewan Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan(Council National Defense and Security).
Peran presiden sebagai kepala negara tidak pernah lepas dari bantuan seorang kepala pemerintahan,
yaitu Perdana Menteri. Perdana Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan mengepalai kabinet yang
terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan perwira-perwira.

Vietnam memiliki sebuah lembaga yang berperan sebagai perumus Undang-Undang pemerintah
(Parlemen Unikameral). Lembaga tersebut bernama Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of
Vietnam). Lembaga ini memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga eksekutif
dan yudikatif.

E. Kegiatan Perekonomian dan Sosial Negara Vietnam

Vietnam merupakan negara agraris, dengan hasil utama padi. Selain padi pertaniannya
menghasilkan buah-buahan, sayuran, ubi jalar, jugung, tebu, teh dan kopi. vietnam juga sebagai
penghasil ikan darat dan ikan laut yang besar, di ekspor ke Jepang, Korea, Hongkong dan negara lainnya.
Pertambangan negara Vietnam yang utama adalah antrasit (batu bara bermutu tinggi) terdapat di
utara Hanoi. Barang tambang lainnya yang tergolong banyak adalah fosfat, tembaga, timah, seng, dan
krom. Juga terdapat penambangan bijih besi di Thai Nguyen.

Sektor industri Vietnam belum berkembang pesat. Beberapa industri yang penting di antaranya
semen, tekstil, makanan, kimia, kertas, dan industri pupuk.

Sejak pertengahan 1980-an, ketika masa reformasi Doi Moi, Vietnam telah bergeser dari ekonomi
terencana terpusat menjadi ekonomi campuran yang menggunakan perencanaan indikatif melalui
rencana lima tahun. Selama periode itu, ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada abad
ke-21, Vietnam dalam periode yang terintegrasi ke dalam ekonomi global. Hampir semua perusahaan
Vietnam adalah usaha kecil dan menengah (UKM). Vietnam telah menjadi eksportir pertanian
terkemuka dan menjadi negara tujuan yang menarik bagi investasi asing di Asia Tenggara. Saat ini
ekonomi Vietnam bergantung sebagian besar pada investasi langsung asing untuk menarik modal dari
luar negeri untuk mendukung ekonominya. Investasi Asing di hotel mewah dan dan resorts naik untuk
mendukung industri pariwisata.

Menurut perkiraan PricewaterhouseCoopers pada bulan Februari 2017, Vietnam mungkin menjadi
negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Potensi tingkat pertumbuhan PDB tahunan
sekitar 5,2%, menjadikan ekonomi negara ini berada pada urutan ke-20 terbesar di dunia pada tahun
2050.

a. Pertanian, perikanan dan kehutanan

Pada tahun 2003, Vietnam memproduksi sekitar 30,7 juta meter kubik kayu. Pada tahun 1992, dalam
menanggapi berkurangnya hutan, Vietnam memberlakukan larangan ekspor kayu bulat dan bahan baku
kayu. Pada tahun 1997, larangan itu diperpanjang untuk semua produk kayu kecuali artefak kayu.
Selama tahun 1990-an, Vietnam mulai membebaskan lahan untuk hutan dengan program penanaman
pohon.

Industri perikanan Vietnam memiliki sumber daya yang melimpah berkat panjang pantainya yang luar
biasa dan jaringan sungai dan danaunya yang ekstensif. Pada tahun 2003, total tangkapan sekitar 2,6
juta ton. Namun, ekspor makanan laut meningkat empat kali lipat antara tahun 1990 dan 2002 hingga
lebih dari US$2 miliar, digerakkan oleh peternakan udang dan lele di Selatan. Dengan menjual udang
dan lele dalam jumlah besar ke AS, Vietnam memicu keluhan antidumping oleh AS, menyebabkan
dikenakannya tarif ikan lele dan sedang dipertimbangkan untuk hal yang sama untuk udang. Pada tahun
2005, industri makanan laut mulai berfokus pada permintaan domestik untuk mengkompensasi
penurunan ekspor.

Vietnam adalah salah satu negara pengekspor beras terbesar di dunia, tapi keterbatasan peralatan
petani Vietnam skala kecil menyebabkan kualitas produksinya menurun.

b. Energi, pertambangan dan mineral

Minyak bumi adalah sumber energi utama, diikuti oleh batubara, yang memberikan kontribusi sekitar
25% dari energi negara itu (termasuk biomassa). Cadangan minyak Vietnam berada di kisaran 270-500
juta ton. Produksi minyak naik dengan cepat ke 403300 barel per hari (64120 m3/d) pada tahun 2004,
tetapi keluaran ini diyakini telah mencapai puncak dan diperkirakan menurun bertahap.

Pada tahun 2003, pertambangan dan penggalian menyumbang 9.4% dari PDB, dan mempekerjakan
0.7% angkatan kerja. Minyak bumi dan batubara adalah ekspor utama. Mineral lain yang juga ditambang
adalah antimon, bauksit, kromium, emas, besi, alam fosfat, timah, dan seng. Minyak mentah adalah
komoditas ekspor terbesar Vietnam sampai akhir tahun 2000-an, ketika perusahaan listrik teknologi
tinggi muncul menjadi penyumbang ekspor terbesar (pada tahun 2014, minyak mentah hanya
menyumbang 5% ekspor Vietnam, sedangkan pada tahun 1996 mencapai 20% dari total ekspor). Hal ini
karena di Vietnam sumbangsih minyak mentah mencapai puncaknya pada tahun 2004, ketika mewakili
22% dari semua pendapatan ekspor. Ekspor minyak bumi di Veitnam dalam bentuk minyak mentah
karena Vietnam memiliki kapasitas penyulingan sangat terbatas. Kilang satu-satunya Vietnam di di Cat
Hai, dekat Ho Chi Minh City, memiliki kapasitas hanya 800 barel per hari (130 m3/d). Per tahun 2012,
Vietnam hanya memiliki satu kilang, kilang minyak Dung Quat, tapi yang kedua, Kilang Nghi Son
direncanakan dan dijadwalkan konstruksi pada Mei 2013.

Cadangan antrasit batubara negara ini diperkirakan 3,7 miliar ton. Produksi batubara hampir 19 juta ton
pada tahun 2003, sedangkan pada tahun 1999 hanya 9,6 juta ton. Cadangan potensi gas alam 1,3 triliun
meter kubik.

c. Transportasi

Jaringan transportasi modern Vietnam awalnya dibangun di bawah pemerintahn Prancis untuk
keperluan panen material-material mentah, dan direkonstruksi dan dengan ekstensif dimodernisasikan
setelah Perang Vietnam. Kereta api adalah transportasi paling populer. sistem jalan Vietnam termasuk
jalan nasional diurus oleh level pusat; jalan provinsi diurus oleh level provinsi; jalan kotamadya diurus
oleh level kotamadya, jalan kota diurus oleh level kota dan jalan komunitas diurus oleh level komunitas.
Sepeda, sepeda motor dan bus umum tetap sebgai transportasi jalan paling populer di kota-kota dan
pedesaan Vietnam. Kemacetan adalah masalah serius di Hanoi dan kota Ho Chi Minh karena jalan-jalan
kota berjuang untuk mengatasi membeludaknya jumlah automobil. Juga ada lebih dari 17.000 kilometer
jalur air bernavigasi yang memainkan peran penting dalam kehidupan desa, berhutang kepada jaringan
luas sungai-sungai di Vietnam. Vietnam memiliki enam pelabuhan di Cam ranh, Da nang, Hai phong,
Kota Ho Chi Minh, Hong gai, Qui nhon dan Nha trang.

d.Pariwisata

Jumlah pengunjung ke Vietnam meningkat dengan cepat dalam 10 tahun terakhir. Sekitar 3.56 juta turis
asing mengunjungi Vietnam pada tahun 2006 yang berarti mengalami peningkatan 3.7% dari tahun
2005. Vietnam mengkategorikan ibu kota ke wilayah pantai yang telah terkenal akan pantai-pantai dan
tour kapalnya. Staf hotel dan pemandu wisata dapat berbicara dalam Bahasa Inggris dengan baik.

 KeadaanSosial
Vietnam adalah negara berbentuk republik sosialis. Sebelum merdeka tahun 1954, Vietnam dahulu
dijajah oleh Prancis. Kepala negaranya adalah presiden dan kepala pemerintahannya adalah perdana
menteri. Ibu kota negara Vietnam adalah Hanoi.

Penduduk Vietnam berjumlah 79.832.000 jiwa, yang terdiri atas 80% penduduk asli vietnam. Selebihnya
golongan minoritas yaitu China, Campa, Thai, Meo, Muong, Nung, Lolos, dan Khmer.penduduk Vietnam
Menganut agama Buddha, Konghucu, dan Taoisme.hanya penduduk Vietnam Selatan yang beragama
Katolik Roma. Ada beberapa kelompok kecil keagamaan yaitu Hoa-Hoa (buddhisme) dan Cao Dai
(perpaduan antara Taoisme dan Buddhisme). Bahasa resmi yang digunakan penduduk Vietnam adalah
bahasa Vietnam. Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Prancis, Cina, Inggris, dan Khmer.

Vietnam adalah peradaban pertanian berdasarkan budidaya padi basah dengan budaya kuno Anak Dong
sebagai salah satu aspek yang menentukan. Stimulasi utama dari pengembangan kebudayaan Vietnam
berasal dari faktor adat, dengan pengaruh Cina dan India melayani untuk lebih memperkaya itu. Melalui
sejarah, Cham budaya dan budaya kelompok etnis minoritas lainnya di Vietnam telah terintegrasi
dengan kebudayaan Vietnam efek berkorelasi.

Bahasa resmi lisan dan tulisan Vietnam adalah Vietnamese.


Vietnam dianggap sebagai bagian dari Asia Timur Budaya Sphere, atau Sinosphere, karena pengaruh
budaya yang sangat signifikan dari Cina sepanjang sejarahnya.

Dalam era sosialis, kehidupan kebudayaan Vietnam telah sangat dipengaruhi oleh media yang dikontrol
pemerintah dan pengaruh budaya program sosialis. Untuk beberapa dekade, pengaruh kebudayaan
asing dihindarkan dan ditekankan kepada penghargaan dan sharing kebudayaan negara-negara komunis
seperti Uni Soviet, Cina, Kuba dan lain-lain. Sejak tahun 1990, Vietnam telah terekspos secara besar
kepada Asia Tenggara, kebudayaan Eropa dan Amerika dan media.

Salah satu pakaian tradisional Vietnam yang paling populer adalah "ao da," sering dipakai untuk acara-
acara khusus seperti pernikahan atau festival. Ao dai putih adalah seragam diperlukan untuk anak
perempuan di sekolah tinggi di seluruh Vietnam. Ao da pernah dikenakan oleh kedua jenis kelamin tapi
hari ini dikenakan terutama oleh perempuan, kecuali untuk beberapa kesempatan penting yang
berhubungan dengan budaya tradisional di mana beberapa orang yang memakainya.

Masakan Vietnam menggunakan sedikit minyak dan banyak sayuran. Makanan utama sering terdiri atas
beras, kecap asin dan kecap ikan. Karakter rasanya adalah manis (gula), pedas (serrano peppers), asam
(jeruk nipis), nuoc mam (kecap ikan), dan berbagai rasa dari mint dan kemangi.

F. Pendidikan Negara Vietnam

Ada tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap prestasi belajar dari negara Vietnam, yakni
kepemimpinan yang berkomitmen, kurikulum yang terfokus, dan berinvestasi pada guru.

Pejabat-pejabat pada tingkat tertinggi pemerintahan Vietnam sudah berpikir mengenai tantangan yang
mereka hadapi dalam mendidik anak-anak mereka. Sangat sedikit negara-negara lain menunjukkan
kemampuan berpikir ke depan serta tekad yang sama. Kementerian Pendidikan Vietnam telah
merancang rencana jangka panjang. Mereka tampak ingin belajar dari negara-negara dengan kinerja
terbaik mengenai cara melaksanakan rencana itu dan siap untuk memberikan dukungan keuangan yang
diperlukan. Hampir 21% pengeluaran pemerintah pada 2010 dialokasikan untuk pendidikan - proporsi
yang lebih besar dibandingkan negara-negara OECD lainnya.

Para pendidik di Vietnam juga telah merancang kurikulum yang terfokus agar siswa memperoleh
pemahaman mendalam tentang konsep dan penguasaan keterampilan inti. Bandingkan itu dengan
kurikulum rumit namun dangkal yang biasa ditemukan di Eropa dan Amerika Utara dan Anda akan
memahami mengapa begitu banyak siswa-siswa Vietnam unggul. Siswa-siswa itu diharapkan untuk
melalui pendidikan dengan tidak hanya mampu membaca apa yang mereka pelajari di kelas, tetapi
menerapkan konsep-konsep dan praktik pada konteks asing.

Ruang-ruang kelas Vietnam memiliki kesan tegas, dengan guru-guru yang menantang siswanya dengan
pertanyaan-pertanyaan yang menuntut. Mereka berfokus mengajar beberapa hal dengan baik dan
dengan pengertian yang bisa membawa siswa maju. Guru-guru di Vietnam sangat dihormati, baik di
kalangan masyarakat maupun di ruang kelas. Itu mungkin merupakan faktor budaya, namun juga
mencerminkan peran yang diberikan pada guru dalam sistem pendidikan, yang jauh melampaui peran
sebagai pengajar di sekolah dan mencakup dimensi –dimensi seperti dukungan dan kesejahteraan siswa.

Para pengajar diharapkan berinvestasi dalam pengembangan kemampuan profesional mereka. Bahkan,
guru-guru matematika, terutama mereka yang bekerja di pelosok, menerima pelatihan kemampuan
lebih dibandingkan rata-rata di negara-negara OECD. Guru-guru ini tahu bagaimana cara menciptakan
lingkungan belajar yang positif, membina disiplin yang baik di dalam kelas, dan membantu membangun
sikap positif siswa terhadap pendidikan.

Hal ini juga dibantu dorongan dari orang tua, yang umumnya memegang harapan tinggi bagi anak-anak
mereka, dan oleh masyarakat yang menghargai pendidikan dan kerja keras.

Tidak bersekolah

Apa yang telah dicapai dunia pendidikan Vietnam dalam waktu yang begitu singkat sangat luar biasa.
Catatan menunjukkan hampir 17% siswa berusia 15 tahun termiskin di Vietnam berada di antara 25%
siswa berkemampuan terbaik dunia. Namun sekitar 37% anak-anak berusia 15 tahun di Vietnam tidak
bersekolah dan tantangannya sekarang adalah untuk membawa mereka ke ruang kelas. Hasil pengujian
Pisa, yang didasari oleh hasil ujian anak-anak yang berada di ruang kelas, tidak menjelaskan nasib
mereka yang tidak bersekolah.

Pemerintah setempat telah memprioritaskan pendidikan semua anak berusia 15 tahun ke bawah dan
sejauh ini sistem pendidikan telah menyerap anak-anak yang kurang beruntung dan memberi mereka
akses pendidikan yang sama. Namun untuk mencapai dan mempertahankan kualitas lebih sulit daripada
memperluas kuantitas, dan Vietnam harus berhati-hati tidak menurunkan kualitas pendidikan untuk
memperluas akses ke lebih banyak anak.

Keseimbangan

Sebagaimana ditunjukkan negara-negara dengan performa tertinggi, keunggulan umumnya dikaitkan


dengan memberikan masing-masing sekolah otonomi yang lebih besar dalam kurikulum dan tes, apalagi
ketika sekolah-sekolah itu mampu memberikan pertanggungjawaban. Bagi Vietnam ini berarti mereka
harus menemukan cara untuk menyeimbangkan kepemimpinan yang terpusat dengan lingkungan
otonom yang fleksibel bagi masing-masing sekolah. Untuk sepenuhnya menuai hasil investasi
pendidikan, Vietnam harus mengubah bukan hanya pasokan keterampilan, namun juga permintaan atau
aplikasi untuk keterampilan tersebut.

Seperti yang ditunjukkan laporan terbaru, Vietnam bisa mendapatkan tiga kali PDB saat ini pada 2095
bila semua anak-anak yang terdaftar di sekolah menengah memperoleh keterampilan dasar setidaknya
dalam matematika dan ilmu pengetahuan pada 2030 - dan bila pasar tenaga kerja di negara itu mampu
menyerap dan menggunakan semua bakat itu.

Bila Vietnam tidak bisa meningkatkan permintaan untuk keterampilan yang lebih tinggi, maka warga
Vietnam yang memperoleh pendidikan bisa memilih untuk membawa keahlian mereka ke tempat lain.

G. Kesejahteraan Masyarakat Vietnam

Pemerintah Vietnam, saat ini sedang menggencarkan program percepatan pembangunan pedesaan
sebagai salah satu program pembangunan nasional. Di antaranya, membuat tugas untuk pembangunan
pedesaaan dengan sejumlah kriteria. Yakni, pembangunam infrastruktur dasar, membantu aktivitas
produksi, peningkatan pendapatan rakyat, mengembangkam kesehatam pendidikan dam kebudayaan,
melindungi lingkungan hidup masyarakat di pedesaan, serta melindungi keamanam dan kenyamanan
masyarakat desa,” ujar Duc, Kamis (31/12).

Melihat beratnya beban dan tugas yang diemban kementerian yang dipimpinnya itu, Duc pun sangat
mengapresiasi kerja sama kementerian desa Vietnam dengan Indonesia.
Pemerintah Vietnam akan bentuk gugus tugas untuk menindaklanjuti kerja sama ini. Saya berharap
semoga pertemuan kali ini bisa jadi entry point untuk mendorong inisiasi positif untuk pengembangan
kedua negara.

H. Sejarah Negara Vietnam

Sejarah Vietnam dapat ditinjau kembali ke abad ke-3 SM. Mayoritas catatan tertulis mengenai sejarah
Vietnam dapat ditemukan dalam catatan-catatan sejarah Tiongkok.

a. Masa pra dinasti

Pada tahun 214 SM, beberapa tahun setelah Kaisar Qin Shihuang mempersatukan Tiongkok, ia mengirim
bala tentara ke selatan Tiongkok untuk menaklukkan wilayah yang sekarang adalah Guangdong,
Guangxi, Fujian dan utara Vietnam. Penaklukkan itu disertai dengan penaklukkan suku kuno Bai Yue.
Setelahnya, Dinasti Qin mendukung migrasi suku Han secara besar-besaran ke selatan dan membentuk 3
provinsi di selatan.

Selang puluhan tahun kemudian, tahun 203 SM, Dinasti Qin terpuruk ke dalam kekacauan. Pada saat ini,
pemimpin militer Qin di Nanhai (sekarang Vietnam utara), Zhao Tuo mengambil kesempatan ini untuk
membentuk negara sendiri, Nan Yue, dengan Raja Wu. Ibu kota negara Nan Yue berada di daerah
Guangzhou sekarang. Namun, Nan Yue kemudian ditaklukkan oleh Kaisar Han Wudi dari Dinasti Han
pada tahun 111 SM. Untuk lebih 10 abad selanjutnya, Vietnam utara secara langsung dikuasai oleh
Dinasti Han, Dong Wu, Dinasti Jin, Dinasti Selatan, Dinasti Sui dan Dinasti Tang).

b. Masa Dinasti

Pada 939 CE, orang-orang Vietnam berhasil mengalahkan militer Tiongkok di Sungai Bach Dang dan
mendapatkan kemerdekaan setelah 10 abad di bawah kontrol Tiongkok. Mereka mendapatkan otonomi
secara lengkap satu abad kemudian. Pada masa pemerintahan Dinasti Tran, Dai Viet mengalahkan tiga
usaha invasi Mongol di bawah Dinasti Yuan. Tiga kali dengan pasukan yang sangat besar juga dengan
persipan yang hati-hati untuk serangan mereka, tetapi tiga kali berturut-turut orang-orang Mongol
dikalahkan sama sekali oleh Dai Viet. Secara kebetulan, pertempuran terakhir dimana jendral Vietnam
Tran Hung Dao mengalahkan kebanyakan militer Mongol diadakan lagi di Sungai Bach Dang seperti
nenek moyangnya kurang lebih 300 tahun yang lalu. Feudalisme di Vietnam mencapai titik puncaknya
saat Dinasti Le pada abad ke 15, khususnya selama masa pemerintahan Kaisar Le Thanh Tong. Antara
abad ke 11 dan 15, Vietnam memperluas wilayahnya ke arah Sealatan dalam proses yang disebut Nam
Tien (Perluasan ke Selatan). Mereka akhirnya menaklukan kerajaan Champa dan banyak kekaisaran
Khmer.

c. Masa perang

Pemerintahan komunis atas Vietnam Utara ditolak oleh Amerika Serikat (A.S.) atas kemiripannya
terhadap Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Ketidaksetujuan dengan segera muncul atas
ide pemilihan umum dan reunifikasi (Vietnam Utara dan Selatan), dan A.S. mulai meningkatkan
kontribusi penasihat militer, bahkan Soviet menyuplai tentara dan persenjataan untuk memperkuat
militer komunis. Serangan kontroversial atas kapal A.S. di Teluk Tonkin memicu serangan militer A.S.
terhadap instalasi milter Vietnam Utara dan penempatan lebih dari 500.000 tentara di Vietnam Selatan.
Pasukan A.S. dengan segera dibingungkan oleh sebuah perang gerilya yang buruk dengan Viet Cong,
milisi komunis Vietnam Selatan. Pasukan Vietnam Utara gagal dalam usaha penyerbuan terhadap
Selatan pada 1968 Tet Offensive dan perang dengan segera menyebar ke negara tetangga Laos dan
Kamboja. Dengan korban yang menggunung, A.S. mulai memindahkan tugas perjuangan ke militer
Vietnam Selatan dalam proses yang dikenal sebagai Vietnamisasi. Usaha tersebut membuahkan hasil
yang campur aduk, tetapi dengan dukungan A.S., Vietnam Selatan mampu bertahan. Perjanjian Damai
Paris (Paris Peace Accords) pada 27 Januari 1973 mengakui kekuasaan tertinggi kedua belah pihak. Di
bawah perjanjian, seluruh pasukan perang Amerika ditarik pada 29 Maret 1973. Pertempuran kecil tetap
berlanjut, tetapi semua pertempuran besar telah berakhir hingga sekali lagi, Utara menginvasi dan
menundukkan Selatan pada 30 April 1975. Vietnam Selatan dengan singkat menjadi Republik Vietnam
Selatan, sebuah negara boneka di bawah kekuasaan militer oleh Vietnam Utara, sebelum secara resmi
disatukan dengan Utara di bawah pemerintahan Komunis sebagai Republik Sosialis Vietnam pada 2 July
1976

d. Pasca perang

Dampak dari pengambil-alihan kontrol, komunis Vietnam melarang partai politik lain, menahan
tersangka yang dipercayai berkolaborasi dengan Amerika Serikat dan memulai kampanye massal
tentang kolektifisasi pertanian dan pabrik-pabrik. Rekonstruksi negara yang porak poranda akibat
perang terjadi sangat lambat dan masalah kemanusiaan serius dan masalah-masalah ekonomi
menghadapi rezim komunis. Pada 1978, Militer Vietnam menginvasi Kamboja untuk melepaskan bekas
rekan mereka, Khmer Rouge, dari penindasan. Aksi ini memperburuk hubungan dengan RRT, yang
meluncurkan serangan mendadak kepada Vietnam Utara pada 1979. Konflik ini menyebabkan Vietnam
lebih semakin bergantung terhadap bantuan ekonomi dan militer dari Soviet.Dalam sebuah perubahan
sejarah pada 1986, Partai Komunis Vietnam mengimplementasikan reformasi pasar bebas (free-market)
yang dikenal sebagai Doi Moi (Renovasi). Dengan kekuasaan negara tetap tak tertandingi, kepemilikan
pribadi atas pertanian-pertanian dan perusahaan-perusahaan, deregulasi dan investasi asing dipicu.
Namun, kekuatan Partai Komunis Vietnam atas semua organ-organ pemerintahan tetap kuat.

I. Hubungan Kerjasama antara Indonesia dengan Vietnam

● Hubungan Bilateral Indonesia dengan Vietnam

Kedua negara bail : Indonesia dan Vietnam telah menjalin kembali hubungan yang pernah hubungan
Indonesia dan Vietnam saat ini telah menjadi sarana untuk membina saling pengertian dan memperkuat
kerjasama antara kedua Negara, yang di laksanakan dalam :

1. Hubungan di bidang Ekonomi

Hubungan kerjasama antara Indonesia dengan Vietnam didasarkan pada Persetujuan antara pemerintah
RI dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam mengenai kerjasama ekonomi, ilmu pengetahuan dan
teknik yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri kedua negara pada tanggal 21 Nopember 1990,
dan telah diperbaharui pada tanggal 10 Nopember 2001.

2. Hubungan di bidang Politik

Pertama kali dibuka hubungan politik Indonesia-Vietnam dibuka pada tingkat konsulat pada tanggal 30
Desember 1955. Pada tanggal 10 Agustus 1965 hubungan Indonesia-Vietnam ditingkatkan menjadi
Kedutaan Besar, namun setelah peristiwa G-30 S / PKI, Vietnam menarik Duta Besarnya di Jakarta yang
kemudian ciiikuti oleh Indonesia menarik Dula Besarnya di Hanoi dan pada Tahun 1973 kedua negara
menempatkan kembali Duta Besamya masing-masing di Jakarta dan Hanoi.

● Hubungan di bidang Pertanian

Dasar kerjasama Indonesia-Vietnam di sektor pertanian yaitu telah ditandatanganinya Memorandum of


Understanding (MOU) di sektor pertanian pada tanggal 12 Desember 1992 di Hanoi dengan lebih
ditekankan pada : Pertukaran tenaga ahli untuk meningkatkan teknologi dan informasi teknik pertanian,
pertukaran penelitian, training dan study banding, joint venture dalam bidang produksi, pemrosesan
dan pemasaran komoditi pertanian.

● Hubungan di bidang Kesehatan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Vietnam Phan Van Khai telah menyetujui
rencana kedua negara untuk memperkuat kerjasama bilateral bidang ekonomi, perdagangan dan upaya
memberantas flu burung, pada tanggal 13 Desember 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia. Selama
pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga telah menyetujui para menteri kesehatan kedua negara itu
membahas langkah-langkah untuk memerangi wabah flu burung dalam bentuk kerjasama memasok
vaksin anti virus.

● Hubungan di bidang Pertahanan dan Keamanan

Pada tanggal 27 Juni 2003 yang lalu, Vietnam dan Indonesia menandatangani kesepakatan tentang
perbatasan maritim kedua negara di Laut China Selatan yang berpotensi kaya minyak setelah melalui
perundingan yang berjalan selama 25 tahun. Penandatanganan itu dilakukan di Hanoi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara resmi Vietnam menganut bentuk negara Republik Sosialis dan sistem pemerintahan
parlementer,yang pada hakekatnya lembaga eksekutif Vietnam yang menjalankan roda pemerintahan.
Lembaga eksekutif ini terdiri atas Presiden Perdana Menteri (PM), para menteri, serta sejumlah anggota
lainnya. Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of Vietnam) adalah badan pembuat undang-
undang pemerintah yang memegang hak legislatif, terdiri atas 498 anggota. Majelis ini memiliki posisi
yang lebih tinggi daripada lembaga eksekutif dan judikatif. Seluruh anggota kabinet berasal dari Majelis
Nasional. Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People's Court of Vietnam) memiliki kewenangan hukum
tertinggi di Vietnam, juga bertanggung jawab kepada Majelis Nasional. Dan Majelis Nasional
bertanggung jawab kepada Rakyat.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang bagaimana Kondisi
dari negara Vietnam sebagai negara dikawasan asia tenggara baikdari segi geografis, ekonomis
maupun politis untuk kermajuan negara kitadan penambahan waswasan untuk kita sendiri,
Penyusun juga memohon maaf jika masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini sebagai sumber ilmu untuk itu kami mohonkan kritik ataupun tanggapan dari
pembaca untuk melengakpi kekurangan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Vietnam

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Vietnam

http://lailahany252.blogspot.com/2016/02/negara-vietnam.html?m=1

https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/06/150618_majalah_pendidikan_vietnam

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Vietnam

Anda mungkin juga menyukai