PENGUJIAN TANAH
“KONSOLIDASI TANAH”
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2020
Critical Review Jurnal Pengujian Tanah I
Download : file:///C:/Users/Admin/Downloads/50238-1021-112105-1-10-
20190620.pdf
Tujuan Penelitian :
Assessment Data : Data yang disajikan lengkap dan jelas, serta real dengan pengujian
yang telah dilakukan.
Metode Penelitian :
yuridis normative, Dimana metode yuridis normatif merupakan penelitian hukum dengan
mengambil data sekunder melalui studi kepustakaan yang bersumber dari data yang telah
didokumentasikan dalam bentuk bahan hukum berupa buku, jurnal, serta peraturan perundang-
undangan terkait. Penulisan jurnal ini juga didukung dengan menggunakan pendekatan peraturan
perundang-undangan, pendekatan fakta, serta pendekatan konseptual.
Langkah Penelitian :
Langkah yang dilakukan penulis ialah dengan mengatur sistem konsolidasi tanah terlebih
dahulu, penataan kembali seluruh aspek yang meliputi Penataan kembali aspek yang berkaitan
dengan pengaturan penguasaan, pengadaan dan penggunaan tanah, dimana tidak hanya berfokus
pada penataan dan penerbitan bentuk fisik bidang-bidang tanah, tetapi termasuk juga hubungan
hukum antara pemilik tanah dengan tanahnya, Penataan kembali aspek yang berkaitan dengan
penyediaan tanah untuk kepentingan pembangunan prasarana dan fasilitas umum yang
diperlukan, Penataan kembali aspek yang berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan
hidup atau konservasi sumber daya alam.
Hasil Penelitian :
Pelaksanaan konsolidasi tanah terdiri dari mendaftarkan subjek dan objek tanah,
pengukuran bidang tanah, serta pemetaan topografi dan penggunaan tanah. Hasil pendaftaran
tersebut selanjutanya dijadikan dasar untuk pembuatan desain blok, yang kemudian dibawa
dalam musyawarah bersama masyarakat. Konsolidasi tanah dipandang sebagai upaya
pemanfaatan ruang yang efisien, efektif, dan produktif karena secara holistik melakukan
pemanfaatan ruang dengan cara menata kembali penguasaan dan pemilikan serta penggunaan
dan pemanfaatan tanah.11 Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah, bahwa konsolidasi
tanah memiliki tujuan untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal melalui peningkatan
efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah, dan memiliki sasaran yaitu terwujudnya suatu
tatanan penguasaan serta penggunaan tanah yang tertib dan teratur sesuai kemampuan dan
fungsinya dalam rangka tata tertib pertanahan. Manfaat yang dihasilkan dari peningkatan
efisiensi dan pemanfaatan tanah perkotaan secara optimal, yaitu: Bagi Pemerintah a.
Memperlancar pembangunan di kawasan perkotaan serta penghematan dalam penyediaan biaya
untuk pembebasan tanah. b. Menciptakan wilayah yang sesuai dengan asas penataan lingkungan
dan pertanahan. c. Menciptakan penggunaan tanah yang aman, tertib, lancar, dan sehat (ATLAS)
yang mencerminkan implementasi Rencana Teknis Tata Ruang Kota (RTTRK). d. Menertibkan
kepemilikan tanah serta penyelesaian sertifikatnya. Bagi Peserta Konsolidasi a. Tersedianya
fasilitas umum yang dikehendaki. b. Adanya peningkatan manfaat dan nilai tanah karena harga
tanah meningkat setelah ditata. c. Adanya jaminan kepastian hak atas tanah dengan sertifikat
yang diperoleh dalam waktu relatif cepat, serta memperkecil sengketa tanah
Kekuatan Penelitian : Penulis menggunakan metode yang aman, mudah dan murah
dibandingkan metode-metode lainnya.
Kesimpulan :
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 tentang
Konsolidasi Tanah, terdapat 2 sistem pelaksanaan konsolidasi tanah, yaitu sistem sukarela yang
diatur dalam Pasal 4 ayat (2), dimana konsolidasi tanah dilakukan apabila telah diperolehnya
persetujuan dari seluruh pemilik tanah yang wilayahnya akan dikonsolidasi dan sistem wajib
yang diatur dalam Pasal 6 ayat (1), (2), dan (3), dimana pelaksanaannya didasarkan atas ikatan
peraturan perundang-undangan untuk itu melalui SWTP.
Review/komentar :
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal menyampaikan
apa yang ingin disampaikan oleh peneliti.
Sistematika cukup tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama
penulis, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan.
Jurnal ini merupakan penelitian yang cukup signifikan karena dalam pembahasan dan
isinya menyangkut hal atau kejadian yang terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Critical Review Jurnal Pengujian Tanah II
Download : jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTek/article/viewFile/485/422
Resume :
Penurunan konsolidasi merupakan satu masalah pada lapisan tanah lunak. Penelitian ini
hendak menganalisis potensi penurunan konsolidasi di Kalukubula dengan menggunakan teori
konsolidasi 1-D dari Terzaghi. Lokasi ini memiliki lapisan lunak yang mencapai ketebalan 16
meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi penurunan konsolidasi total mencapai 8 cm
pada titik pusat areal, untuk beban merata di permukaan tanah sebesar q=0,5 kg/cm2 dan sebesar
24 cm untuk q sebesar 1 kg/cm2. Derajat konsolidasi rata-rata 50% tercapai dalam 11 tahun dan
90% setelah 36 tahun.
peluang untuk tergenang air hujan. Muka air tanah pada saat pengujian lapangan dilaksanakan
terletak sangat dangkal yaitu pada peil -0,30m di bawah permukaan tanah setempat. Berdasarkan
kondisi tersebut, lokasi ini memiliki potensi untuk mengalami penurunan konsolidasi setelah
beralih fungsi dari lahan persawahan menjadi lahan perumahan akibat adanya tambahan
pembebanan di atasnya. Oleh karena itu penting untuk diketahui seberapa besar potensi
penurunan yang akan terjadi dan berapa lama proses penurunan tersebut akan berlangsung.
Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan mengetahui potensi penurunan
dan tekanan mengembang tanah lunak dengan metoda konsolidasi 1-D dari Terzaghi.
Subjek Penelitian : Tanah lunak asal daerah Kalukubula, di Kecamatan Dolo Kabupaten
Langkah Penelitian :
Penelitian pada jurnal ini menggunakan metode yang sudah ada/ umum, yaitu Metoda
konsolidasi 1-D dari Terzaghi.
Hasil penelitian jurnal tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Kedalaman total lapisan tanah lunak di Kompleks Perumahan Kelapa Mas Permai
Kalukubula mencapai 16 meter. Kedalaman sampai dengan - 8,5m tergolong lempung
plastisitas tinggi (CH) dan kedalaman 8,5 sampai. 16m merupakan jenis lanau berpasir
halus plastisitas rendah (ML).
Dalam selang waktu 2000 hari ( + 6 tahun), derajat konsolidasi yang tercapai kurang dari
25%.
Kekuatan Penelitian : Penulis menjelaskan hasil penelitiannya secara terinci sehingga
Informasi sekitar lahan tersebut dapat dipahami.
Kelemahan Penelitian : Penulis tidak memberikan solusi atas masalah yang ditelitinya .
Review/komentar :
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal menyampaikan
apa yang ingin disampaikan oleh peneliti.Tersedianya grafiknya juga angka-angka dari analisis
ini menambah kesan menarik untuk dibaca.
Dari pengujian yang telah dilakukan pada model konsolidasi Terzaghi yaitu, kita
mengetahui jenis tanah lunak, potensi penurunan tanah lunak akibat pembebanan dan
mengetahui rentang waktu pemadatan tanah lunak tersebut.
Jika analisa melalui sifat fisik tanah, parameter kadar air tanah tersebut besar, sehingga
memungkinkan tanah tersebut sulit untuk mendirikan bangunan di sekitar lahan tersebut.
Jadi, semakin lama tanah semakin besar derajat konsolidasinya sehingga tanah tersebut
semakin padat dan dapat memikul beban.