Sonia 1971151001 - Streptococci PDF

STREPTOCOCCI
IMACULATA SONIA VIDARYO LAMENG

1971151001
PPDS-1 Mikrobiologi Klinik FK Unud / RSUP Sanglah
Pembimbing : dr. Agus Eka Darwinata, S.Ked, Ph.D

Karakteristik Umum
• Bakteri Gram Positif Coccus cenderung oval, tersusun berpasangan / rantai
• Ø=0.5-1.2 μm
• >> Facultative anaerob /Aerotolerant anaerob
Capnophilic → Streptococcus pneumoniae, Streptococcus viridans
• Suhu pertumbuhan 370C
• Sumber nutrisi : fermentasi karbohidrat →produk akhir : asam laktat
• Perlu media enrichment → penambahan darah atau serum (SBA)
• Blood agar : koloni biasanya kecil & transparan, tersusun seperti rantai
• Tes Katalase (-)
Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology 27th edition. Mc Graw Hill: 2016.
Mahon CR, Lechman DC, Manuselis G. Textbook of Diagnostic Microbiology. 6th Edition. Elsevier : 2019. 2
Struktur dinding sel
• Streptococci
→ memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan dan theicoic acid
• >> Streptococci KECUALI grup viridans
→ memiliki 1 grup C Carbohydrate (polisakarida)
digunakan utk klasifikasi berdasarkan serologi

“Lancefield Classification”
Polisakarida
→ antigen
Mahon CR, Lechman DC, Manuselis G. Textbook of Diagnostic Microbiology. 6th Edition. Elsevier : 2019
Lancefield Classification
• Ekstraksi C carbohydrate dari dinding sel → Soluable antigen
→ tes serologi : antiserum dari berbagai grup C carbohydrate
• Sangat signifikan identifikasi & klasifikasi Streptococci β-

hemolitikus
➢ Group A - Streptococcus pyogenes → sangat virulen
➢ Group B - Streptococcus agalactiae, Streptococcus halichoeri
➢ Group C - Streptococcus equisimilis, Streptococcus equi, Streptococcus
zooepidemicus, Streptococcus dysgalactiae
➢ Group D - Enterococcus faecalis, Enterococcus faecium, Enterococcus
durans and Streptococcus bovis
➢ Group F, G & L - Streptococcus anginosus
➢ Group H - Streptococcus sanguis
➢ Group K - Streptococcus salivarius
➢ Group L - Streptococcus dysgalactiae
➢ Group M & O - Streptococcus mitis
➢ Group N - Lactococcus lactis
➢ Group R & S - Streptococcus suis
Hemolisis
• Streptococci → produksi exotoxin → hemolisis
5
Gambaran hemolisis
Streptococccus pyogenes Streptococcus pneumoniae

ɣ hemolysis → Streptococcus bovis
Diagnosis laboratorium
Ditemukan Coccus Gram Positif
Tes Katalase (-)
4 langkah klasifikasi :
1.Gambaran hemolisis pada Blood Plate Agar(α-β-∂-hemolytic)
2.Pengelompokan Serologis (Lancefield classification)
3.Karakteristik fisiologis
4.Karakteristik biokimia
9
Karakteristik fisiologik
Dibagi menjadi 4 grup :
❑ Pyogenic Streptococci :
❑ produksi pus → >> Streptococcus β-hemolitikus
❑ Lactococci :
❑ non hemolitikus dengan Lancefield group N antigen
❑ ditemukan pada produk susu sapi
❑ Enterococci :
❑ normal biota saluran cerna manusia
❑ Viridans Streptococci :
❑ normal biota saluran nafas manusia
Infeksi bakteri Streptococci pada tubuh manusia :

▪ β-hemolytic streptococci (pyogenic/pus-forming)
→ S. pyogenes, S. agalactiae
▪ non–β-hemolytic (nonpyogenic)
→ S. bovis, S. pneumonia
Identifikasi Biokimia
Streptococci
• Bacitracin susceptibility
• CAMP test
• Hippurate hydrolysis
• PYR (Pyrrolidonyl-α-Naphthylamide) hydrolysis
• LAP (Leucine Aminopeptidase)
• VP (Voges-Proskauer) test
• β-D-glucuronidase
• Bile esculin and salt tolerance
• Optochin susceptibility
• Bile solubility tests
Sensitifitas Bacitracin
• Identifikasi S. pyogenes (Group A Streptococci/GAS)

• Membantu skrining GAS pada kultur dari swab tenggorok
12
Sensitifitas Optochin
• Disk Optocin → ethylhydrocuprein hydrochloride
• Metode :
– Koloni dari kultur murni (α-hemolytic Streptococcus)
distreak pada SBA
– Letakan Optochin disk pada plate
– Inkubasi pada suhu 35-36°C, selama semalam pada
incubator CO2
→ zone inhibisi :
→ disk 6 mm (5μg optochin) : ≥14 mm
→ disk 10 mm (5μg optochin : ≥ 10 mm
Optochin susceptible : S. pneumoniae
Bile solubility test

• Berhubungan dengan tes sensitifitas optochin
• Identifikasi S. pneumoniae : Pengaruh garam empedu → autokatalisa
enzim amidase pada S. pneumoniae → sel bakteri lisis → jernih
CAMP test
(Christie, Atkins, and Munch-Petersen)
• Identifikasi Group B Streptococci (GBS)
15
PYR hydrolysis test
Bile Esculin Test
Salt Tolerance Test
Identifikasi non kultur
Immunoassays
• Identifikasi Streptococci dengan deteksi antigen spesifik dari koloni
atau dari spesimen langsing ( swab tenggorok)
• Ekstrak C carbohydrate dari koloni melalui dilusi asam /
pemanasan : antigen spesifik grup → capillary precipitin test /
slide agglutination test
• Capillary precipitin test :
• Antiserum + solution containing the streptococcal extract selama 5-10menit →
presipitat putih (Reaksi positif)
• Slide agglutination test

• Latex sebagai antibodi
Nucleic Acid Probes

→ PCR
Mahon CR, Lechman DC, Manuselis G. Textbook of Diagnostic Microbiology. 6th Edition. Elsevier : 2019 22
Epidemiologi Streptococci
Patricia M.Tille. Bailey & Scott’s. Diagnostic Microbiology. Thirteenth Edition. Elsevier : 2014
23
Patogenesis & Spektrum penyakit infeksi
24
Patogenesis & Spektrum penyakit infeksi
Streptococcus pyogenes
• Termasuk Streptococcus β hemolyticus, Lancefield group A
( GAS )
• Fakultatif anaerob, tidak motile, tidak berspora
• Kolonisasi : tenggorokan & kulit → sumber transmisi primer
• Transmisi :
– Langsung : orang ke orang
– Tidak langsung : droplet
26
S. pyogenes
Faktor virulensi
1. M protein
– Faktor virulensi paling esensial
– Berikatan dengan peptidoglycan, sampai permukaan sel bakteri
– Dikode oleh gene emm
– Menyebabkan sel streptococcus resisten terhadapa fagositositosis
– Berperan dalam penempelan sel bakteri terhadap mukosa sel host
– Memiliki 80 serotype → M1 (emm1), M2 (emm2), dst
– M1 serotype → paling sering pada pharyngitis
– Resistensi infeksi S. pyogenes : adanya antibodi spesifik terhadap
M protein
→ individu dengan antibodi M5 dilindungi dari infeksi S. pyogenes
dengan M5 protein tetapi tidak terlindungi dari serotype
Mahon CR, Lechman DC, Manuselis G. Textbook of Diagnostic Microbiology. 6th Edition. Elsevier : 2019 27
S. pyogenes
Faktor virulensi
2. Fibronectin-binding protein (protein F) memediasi
attachment
3. Lipoteichoic acid Streptococci pada
epitel sel host
Menempel pada protein di
permukaan sel bakteri
4. Hyaluronic acid capsule →

– mencegah fagositosis diopsonisasi oleh by
neutrophil and macrophagnetrofil dan makrofag
– Menutupi antigennya → tidak ditandai sistem imun
Faktor virulensi
5. Produk ekstraseluler:
– hemolysin,
– toxin,
– enzim :
• Streptolysin O (SLO)
• Streptolysin S
• Deoxyribonuclease (DNase)
• Streptokinase
• Hyaluronidase
• Erythrogenic toxin
S. pyogenes
• Streptolysin O (SLO) :
– Bersifat sangat immunogenic
– Berperan terjadinya hemolysis pada SBA
yg diinkubasi anaerob
– O → hemolysin labil terhadap oksigen
– Melisiskan leukosit, platelet, RBC
– Px terinfeksi → antibodi (antistreptolysin O
/ASO) → test untuk infeksi S. pyogenes
• Streptolysin S :
– Non immunogenic
– Stabil terhadap oksigen
– Berperan terjadinya Hemolisis disekeliling
koloni yang diinkubasi aerob
30
S. pyogenes
• Streptokinase/Fibrinolisin :
– Berperan melisiskan fibrin clot
Streptokinase bakteri pada plasminogen :
plasminogen → plasmin (protease) aktif
→melisiskan fibrin clot.
Plasmin aktif mengaktifkan kaskade

komplemen → protein matriks ekstraseluler
pecah → stimulasi pelepasan vasoaktif
bradykinin → infeksi soft tissue meluas
• Hyaluronidase (spreading factor) :

– Enzim yang memecah asam hyaluronat
→ separasi jaringan → infeksi menyebar
S. pyogenes
• Dnase :
– 4 DNases: A, B, C, and D
– Antigenik → antibody dapat dideteksi setelah infeksi
• Erythrogenic toxin/Streptococcal
pyrogenic exotoxins :
– menyebabkan Scarlet fever (red spreading rash)
– SUPERANTIGEN
– 4 tipe exotoxin :SpeA, SpeB, SpeC dan SpeF
→interaksi dengan MHC kls II pada APC & rantai β reseptor
sel T →stimulasi proliferasi Sel T aktivasi poliklonal
→ pelepasan IL-1, TNF, sitokin lain
S. pyogenes
Klinis Infeksi
• Bacterial Pharyngitis and Tonsilitis
(Strep throat)
– Manifestasi S. pyogenes paling sering >>
anak2 antara 5-15 th
– Masa inkubasi : 1-4 hr
– Klinis : 3-5 hr
• Skin/Pyodermal Infections
→ impetigo, cellulitis, ersipelas, luka infeksi,
arthritis
33
S. pyogenes
• Scarlet fever
– Erythrogenic toxin/Streptococcal
pyrogenic exotoxin → Ruam, lidah
stroberi, deskuamasi kulit
• Necrotizing fascilitis
• Rheumatic fever
• Glomerulonefritis akut
• Streptococcus toxic shock
syndrome
34
S. pyogenes
• PERSIAPAN SAMPEL → swab pharynx
• Transport media tidak dibutuhkan pada kondisi normal
karena tahan pengeringan & dapat recovery kembali
• SBA plate → koloni : kecil, transparan, hemolysis jelas
• Gram : (+) rantai pendek.
– Spesimen kulit & upper respiratory → nilai diagnostic kecil
karena >> gram positif cocci sebagai flora normal
• Identifikasi : Tes Biokimia & tes Serologi
• Tes serologi
– ASO
– Anti-Dnase
– Anti streptokinase
– Titer antihialuronidase
35
S. pyogenes
• Key tests :
Bacitracin succeptibility ( sensitive) & PYR test (+)
• Bila spesimen bukan dari swab pharyngx (blood or sputum)
→ tes tambahan : CAMP test, hippurate hydrolysis, bile
esculin test, growth in 6.5% sodium chloride (NaCl) broth
S. agalactiae
Streptococcus agalactiae
• Lancefield Group B (GBS) → Antigen spesifik grup B
• Struktur antigen : acid-stable polysaccharide pada dinding
sel
– Serotypes Ia, Ib
– mengandung residu pada sialic acid
→ weakly immunogenic dan hambat aktivasi jalur
komplemen alternatif
→ Deteksi : Tes presipitin
• Habitat/reservoir : normal microbiota (female genital tract &
lower GIT)
• 10-30% ibu hamil → kolonisasi
37
S. agalactiae
• Transmisi:
– Kontak langsung (mother in utero/saat persalinan)
– infeksi nosokomial(unwashed hands)
• Penyakit invasive pada neonatus

• Early onset → Pneumonia & Meningitis dg
bakteremia
• Late onset→ Meningitis
38
S. agalactiae
Faktor virulensi
❑ Kapsul polisakarida mengandung Sialic Acid :
→ Mencegah fagositosis, tidak efektif setelah opsonisasi
❑ Hemolysin
❑ CAMP factor
❑ Neuraminidase
❑ Dnase
❑ Hyaluronidase
❑ Protease
39
S. agalactiae
Klinis Infeksi
Neonatus: Dewasa :
1. Pneumonia 1. Pneumonia
2. Sepsis 2. Bacteremia
3. Meningitis 3. Meningitis
4. Endocarditis
5. UTI
6. Skin & Soft tissue
infection
7. Osteomyelitis
S. agalactiae
1. SBA → koloni : grayish white, mucoid, small zone of β-
hemolysis
2. Gram :
– Spesimen langsung : gram (+) kokus, rantai pendek
– Koloni : gram (+) kokus, rantai panjang
3. Identifikasi : Tes biokimia
Hippurate hydrolysis (bacitracin) & CAMP
→ diferensiasi GBS dengan Streptococcus grup β-hemolysis
4. Tod-Hewitt broth → deteksi GBS pada wanita hamil
5. BD MAX GBS assay
6. Chromogenic agar
7. StreptB Carrot Broth (SCB)
41
S. agalactiae
42
S. agalactiae
Streptococcus
pneumoniae
• Disebut juga Pneumococcus
• Termasuk grup Streptococcus mitis
• Kolonisasi : upper respiratory tract (anak2 >>)
• Transmisi :
– Kontak langsung (person to person with contaminated
respiratory secretion)
• Butuh nutrisi kompleks
• Sebagian isolate tumbuh CO2 >> utk tumbuh
• Autolisis → S.pneumonia tidak dapat bertahan lama
Struktur antigen
• Dinding sel mengandung antigen : substansi C
– β Globulin dalam serum : CRP (C Reaktif Protein)
bereaksi dgn substansi C → presipitat.
• Kapsul polisakarida → antigen
– Identifikasi : Neufield test → Quelung reaction
(kapsul membengkak)
S. pneumoniae
Faktor virulensi
1. Kapsul polisakarida
2. Hemolysin
3. Immunoglobulin Protease
4. Neuraminidase
5. Hyaluronidase
S. pneumoniae
Klinis infeksi
1. Pneumonia
– No. 1 penyebab Bacterial Pneumonia (CAP) terutama
pada usia tua & penyakit dasar
– Harus ada di Nasopharyngx
– Biasanya bukan infeksi primer tapi hasil gangguan
barrier pertahanan normal.
– Kondisi predisposisi, mis : alcoholism, anesthesia,
malnutrisi dan infeksi virus di sal.nafas atas.
2. Otitis Media
– Isolat >> → anak2 < 3 thn dengan recurrent Otitis Media
3. Meningitis
4. Endokarditis
5. Peritonitis
6. Bacteremia
S. pneumoniae
Diagnosis Laboratorium
1. Gram: coccus gram positif, single/diplococcus/rantai
pendek
2. Pewarnaan kapsul → Tes Neufeld
3. Media :
– BHI agar, Trypticase soy agar with 5% SBA,
Chocolate agar
→ Koloni SBA:
▪ zona α hemolysis yg lebar pada SBA yg mengelilingi koloni
▪ Kultur muda memiliki gambaran bulat, berkilau, basah,
mucoid, bentuk dome shaped → koloni tua: autolysis :
kolap di pusat koloni → gambaran koin
Mahon CR, Lechman DC, Manuselis G. Textbook of Diagnostic Microbiology. 6th Edition. Elsevier→ : 2019
S. pneumoniae
S. pneumoniae
3. Diferensiasi dengan S. viridans

→Test kepekaan optocin dan tes bile solubility
➢ S.pneumonia→ sensitive optochin
➢ Test bile solubility → lisis S.pneumonia dgn adanya
garam empedu → jernih
S. pneumoniae
4. Tes Identifikasi:
– Phadebact pneumococcus
– Coagglutination assay
– MALDI-TOF MS
– BinaxNOW S. pneumoniae antigen card
– FilmArray BCID panel
51
Streptococci viridans
• Normal microbiota pada GIT, genital tract wanita, cavum
oral, sal. nafas atas
• “viridans” = green → menunjukan α-hemolysis
• Organisme fastidious, butuh CO2 untuk tumbuh
• Klasifikasi Viridans grup:
1. S. mitis group → S. mitis, S. pneumoniae, S. sanguis, S. oralis
2. S. mutans group → S. mutans and S. sobrinus
3. S. salivarius group → S. salivarius and S. vestibularis
4. S. bovis group → S. equinus, S. gallolyticus, S. infantarius,
S. alactolyticus → ekspresi antigen D
5. S. anginosus group → S. anginosus, S. constellatus,
S. intermedius
Viridans Strep.
Faktor virulensi
1. Polysaccharide capsule
2. Cytolisin S. anginosus group
3. Extracelular dextran Untuk penempelan & kolonisasi

4. Adhesin organsime penyebab Endokarditis
5. M Protein
6. SLO
7. Hyaluronidase
8. Dnase
53
Viridans Strep.
Klinis infeksi
1.Subacute Bacterial Endocarditis

2.Bacteremia
3.Oral infection (gingivitis & dental caries)
4.Meningitis
5.Abscesses
6.Osteomyelitis
7.Empyema
54
Viridans Strep.
• Koloni : kecil, zona α-hemolysis /β hemolytic/
nonhemolytic
S. anginosus : sweet odor honeysuckle atau butterscotch
• Tes biokimia → PYR (-)
Leucine aminopeptidase (LAP) (+)
• Diferensiasi dengan S. pneumoniae (α hemolytic) :
→ optochin sensitivity, bile solubility, or anticapsular
antibody test
• Diferensiasi spesies dalam viridans group :
→ kemampuan fermentasi gula :
• Voges-Proskauer (VP) reaction,
• β-D-glucuronidase activity,
• Hippurate hydrolysis
Viridans Strep.
56
Terapi & AST
• DOC Streptococci→ Penisilin
• Resistensi S. pneumoniae thd penisilin dan

β-laktam lainnya karena perubahan PBP
dinding sel → Erythromycin & narrow
spectrum Cephalosporin
• Vankomisin : efektif organisme gram positif
Terapi & AST
Lippincott’s Illustrated Reviews: Microbiology. Third edition. Lippincott. 2001
Pencegahan
• Single-dose, 23-valent vaccine (Pneumovax) untuk
mencegah >> serotype S. pneumoniae
• Rekomendasi CDC :
Pneumococcal conjugate vaccine (PCV13) utk anak < 5th,
dewasa >65 th, dan anak > 6th atau lebih dengan factor risiko
• Rekomendasi Pneumococcal polysaccharide vaccine
(PPSV23):
semua dewasa 65 thn atau lebih lbh dan dewasa 19 th
keatas dengan kondisi medis berisiko tinggi Pneumococcal
pneumonia.
• Lifetime chemoprophylaxis with penicillin:
→ bulanan (i.m) / harian (oral) → RHD utk mencegah bacterial
endocarditis pada kerusakan katup
Terima kasih

Sonia 1971151001 - Streptococci PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sonia 1971151001 - Streptococci PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

STREPTOCOCCI

IMACULATA SONIA VIDARYO LAMENG

Pembimbing : dr. Agus Eka Darwinata, S.Ked, Ph.D

digunakan utk klasifikasi berdasarkan serologi

• Sangat signifikan identifikasi & klasifikasi Streptococci β-

• Streptococci → produksi exotoxin → hemolisis

Streptococccus pyogenes Streptococcus pneumoniae

Tes Katalase (-)

Infeksi bakteri Streptococci pada tubuh manusia :

• Identifikasi S. pyogenes (Group A Streptococci/GAS)

Optochin susceptible : S. pneumoniae

Bile solubility test

• Slide agglutination test

Nucleic Acid Probes

4. Hyaluronic acid capsule →

Plasmin aktif mengaktifkan kaskade

• Hyaluronidase (spreading factor) :

• Penyakit invasive pada neonatus

3. Diferensiasi dengan S. viridans

3. Extracelular dextran Untuk penempelan & kolonisasi

1.Subacute Bacterial Endocarditis

• DOC Streptococci→ Penisilin

• Resistensi S. pneumoniae thd penisilin dan

• Vankomisin : efektif organisme gram positif

Anda mungkin juga menyukai