Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEMA 4 MARIA
Disusun untuk memenuhi Tugas Pendidikan Agama Katolik

Disusun Oleh :

Tommy Saputra

1923250032

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER MDP

2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat-Nya sehinnga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Alphonsus
Supriadi pada mata kuliah Pendidikan Agama Katolik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Maria” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapakan terimakasih kepada Bapak Alphonsus Supriadi, selaku Dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan umum tentang mata kuliah tersebut sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwasannya makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Palembang, 5 Mei 2019

Tommy Saputra

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................13
2.1 Maria dalam Kitab Suci.............................................................................................13
2.2 Dasar Kitab Suci........................................................................................................13
2.2.1 Maria telah dipersilahkan Allah....................................................................13
2.2.2 Hal-Hal yang diterima Maria setelah menunaikan Tugasnya.......................15
2.3 Peranan Maria dalam Karya Keselematan................................................................16
2.3.1 Dasar Kitab Suci Peranan Maria dalam Karya Keselamatan........................16
2.4 Ajaran Gereja tentang Maria.....................................................................................17
2.5 Devosi kepada Maria.................................................................................................18
2.5.1 Angelus Domini............................................................................................19
2.5.2 Medali Ajaib.................................................................................................19
2.5.3 Novena Tiga Salam Maria............................................................................20
2.5.4 Doa Rosario...................................................................................................21
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan................................................................................................................23
3.2 Saran..........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iii

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gereja mengajarkan bahwasannya Maria adalah Bunda Allah dan Bunda Gereja. Maria
dikenal oleh umat Katolik sebagi ibu dari Yesus, sang perawan dipilih dan dipercayai oleh
Allah melahirkan Juruselamat dunia. Akan tetapi Maria juga sekaligus Bunda atau ibu dari
seluruh umat manusia di dunia. Dia adalah ibu yang penuh kasih dan lembut hati. Sesaat
sebelum wafat-Nya, Yesus memberikan Bunda Maria kepada Yohanes, yang merupakan salah
salah satu dari keduabelas muridnya. “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan muridnya yang
bernama Yohanes, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu” kemudian kata-Nya
kepada Yohanes, “Inilah ibumu!”. Kita ketahui bahwa pesan ini adalah salah satu dari ketujuh
perkataan Yesus sebelum wafat-Nya dan pastilah ini merupakan pengajaran yang
penting. Gereja Katolik selalu memahami ucapan tersebut, sebagai kehendak Yesus yang
mempercayakan Ibu-Nya kepada kita semua para murid-Nya, yang diwakili oleh Rasul
Yohanes.

Pembahasan tentang Maria akan saya lebih perdalam pada makalah ini, khususnya
untuk memperjelas tentang sejarah hidup Maria dan teladannya sesuai yang tertulis di Kitab
Suci, pernanan Maria dalam karya keselamatan, ajaran Gereja tentang Maria, dan devosi-
devosi kepada Maria.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari tersebut antara lain :

1. Bagaimana Tokoh Maria dalam Kitab Suci?


2. Apa peranan Maria dalam karya keselematan?
3. Bagaimana ajaran Gereja tentang Maria?
4. Apa saja devosi kepada Maria?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah membaca makalah ini antara lain :
1. Memahami apa saja dasar kitab suci tentang Maria.
2. Mengetahui peran Maria dalam karya keselamatan.
3. Mengerti apa saja ajaran Gereja tentang Maria.
4. Mengetahui devosi-devosi kepada Maria.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Maria dalam Kitab Suci

Kepenuhan rahmat Tuhan dalam diri Maria dan martabatnya diperoleh dari perannya
sebagai Bunda Allah. Para Bapa Gereja mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah Hawa yang
baru, dan Tabut Perjanjian Baru. Keberadaan Bunda Maria telah dinubuatkan sejak awal
mula, yaitu setelah kejatuhan Adam dan Hawa. Jika melalui Hawa, manusia memperoleh
maut, maka melalui Maria, manusia memperoleh hidup kekal di dalam Kristus Tuhan yang
dilahirkannya. Untuk misi utamanya sebagai Hawa Baru dan Ibu Tuhan, maka Maria
dikuduskan Allah. Dikuduskan di sini artinya dibebaskan dari noda dosa asal, dan karenanya
Maria tidak berdosa dan tetap perawan sepanjang hidupnya.

2.2 Dasar Kitab Suci

2.2.1 Maria telah dipersilahkan Allah

Kejadian 3:15: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya.” ‘Perempuan’ yang keturunannya akan mengalahkan
ular (Iblis) ini adalah Bunda Maria. Karena perannya sebagai sang perempuan yang
mengalahkan Iblis ini, maka Maria oleh Allah dibebaskan dari noda dosa; sebab jika ia
berdosa/ tercemar oleh Iblis, bagaimana mungkin ia mengalahkan Iblis, seperti disebut dalam
Kej 3:15.
Yohanes 2:4; 19:26, juga menyebutkan Maria sebagai ‘perempuan’, dan dengan
demikian mengacu pada ‘perempuan’ yang dijanjikan Allah yang akan melahirkan keturunan
yang akan meremukkan kepala Iblis, seperti disebutkan pada Kej 3:15.
Wahyu 11:19- 12:1-2: Bunda Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru
Lukas 1:28: Bunda Maria dikatakan sebagai ‘full of grace/ penuh rahmat’
[kecharitomene -bahasa Yunani] pada saat menerima Kabar Gembira dari Malaikat. Di dalam
Kitab Suci, kata ‘penuh rahmat/ penuh kasih karunia’ hanya digunakan untuk satu orang yang
lain, yaitu Yesus, pada Yoh 1:14. Kecharitomene sendiri artinya adalah diubah-
kan seluruhnya oleh rahmat Tuhan, jadi artinya Maria telah disucikan seluruhnya oleh Tuhan
sendiri. Dengan demikian Maria dikuduskan bukan baru pada saat menerima kabar gembira
14

(sebab jika demikian ia tidak seluruhnya diubah/ dipenuhi oleh rahmat Allah) melainkan sejak
awal mula konsepsinya di dalam rahim ibunya, Allah telah menguduskan dan
membebaskannya dari segala noda dosa.
Lukas 1:34: Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku tidak bersuami (“I know not man“)?” (Douay Rheims Bible- terjemahan Vulgate)
Keluaran 13:2,12; 34:12 dan Lukas 2:7: Anak sulung artinya adalah anak pertama
yang lahir dari rahim ibu. Sulung tidak berarti anak pertama dari banyak anak yang lain.
Yehezkiel 44:2 “Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan dibuka dan jangan
seorangpun masuk dari situ, sebab Tuhan Allah Israel, sudah masuk melaluinya; karena itu
gerbang itu harus tetap tertutup.” Nabi Yehezkiel bernubuat bahwa tak seorangpun boleh
melalui gerbang yang olehnya Tuhan masuk ke dunia.
Markus 6:3: Yesus selalu dikenal sebagai “the son of Mary”/ anak Maria satu-
satunya (“the“/ ’sang’ anak Maria) bukan sekedar “a son of Mary” (anak Maria). Sayangnya
perkataan ‘the‘ ini tidak diterjemahkan dalam Kitab Suci terjemahan LAI
Lukas 2:41-51: Pada saat Yesus diketemukan di Bait Allah, tidak disebut adanya
saudara- saudara Yesus yang lain.
Yohanes 19:26-27: Tidak mungkin Yesus menitipkan Ibu-Nya kepada sahabat-Nya
(murid yang dikasihi-Nya) jika Ia masih mempunyai saudara kandung. Yoh 19:25, “Dan
dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria istri Klopas dan Maria
Magdalena.” Ayat ini menjelaskan bahwa karena Maria istri Kleopas adalah saudara Bunda
Maria, maka anak Maria istri Kleopas, yang bernama Yakobus dan Yusuf (Mat 27:56 dan
Mrk 15:47) adalah saudara sepupu Yesus. Mat 27:61, 28:1 menyebutkan bahwa Maria istri
Kleopas sebagai “Maria yang lain”/ the other Mary.

2.2.2 Hal-Hal yang diterima Maria setelah menunaikan Tugasnya

Mazmur 132:8: “Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu,


Engkau serta tabut kekuatan-Mu!”. Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru yang mengandung
Kristus akan selalu bersama-Nya. Jika Henokh dan nabi Elia dapat diangkat ke surga (lih. Kej
15

5:24, Ibr 11:5. 2 Raj 1:11-12, 1 Mak 2:58) maka terlebih lagi Kristus dapat melakukan hal itu
terhadap Ibu-Nya.
Lukas 1:48-49: “Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut
aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar
kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.” Peran Maria sebagai Bunda Allah akan
menjadikannya dihormati oleh semua orang sepanjang jaman.
Lukas 2: 35: Lalu Simeon berkata kepada Maria….” dan suatu pedang akan
menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Namun Sebagai
Bunda Allah, suka citanya tidak terlepas juga dari persatuannya dengan Kristus dalam
perderitaan-Nya.
Yohanes 19:25-27: Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya,
Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang
dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian
kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima
dia di dalam rumahnya. Tuhan Yesus memberikan Ibu-Nya kepada kita murid- murid yang
dikasihi-Nya agar menjadi ibu mereka juga.
Yakobus 1:12: “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila
ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.” Mahkota kehidupan ini juga disebutkan oleh Rasul Petrus
dan Yohanes (1 Pet 5:4; Why 2:10). Mahkota kehidupan inilah yang dijanjikan oleh Tuhan
Yesus kepada umat beriman yang setia sampai mati (Why 2:10). Maria yang telah
membuktikan ketaatan imannya sampai akhir, telah menerima mahkota kehidupan itu.
Wahyu 12:1: Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya. “Perempuan” yang disebutkan di sini mengacu kepada
“perempuan” yang disebutkan pada Kej 3:15 dan Yoh 2:4; 19:26. Seperti halnya Hawa adalah
ibu dari segala yang ciptaan yang lama, Maria adalah ibu dari segala mahluk ciptaan yang
baru.
Wahyu 12:17: Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi
keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
1 Raja-raja 2: 17-20; Mazmur 45:9, Ratu pada jaman Kerajaan Salomo (anak Daud)
bukanlah istri Raja, namun ibunya, yaitu Batsyeba. Ratu Batsyeba mempunyai kedudukan
yang penting dalam Kerajaan Salomo, dan ia duduk di sebelah kanan Raja. Bunda Maria
16

adalah Ibu Yesus, Sang Raja keturunan Daud yang dijanjikan Allah. Maka Bunda Maria juga
menempati kedudukan istimewa di samping Kristus sang Raja (lih. Neh 2:6).

2.3 Peranan Maria dalam Karya Keselematan

Pernyataan akan kesediaannya untuk mengandung dan melahirkan Anak Allah, Bunda
Maria bekerjasama dengan Allah dalam rencana keselamatan-Nya. Namun sebelum
mengandung Kristus, sesungguhnya ia telah terlebih dahulu mengandung Dia di dalam
hatinya. Selanjutnya, Bunda Maria tidak hanya mengandung dan melahirkan Tuhan Yesus,
namun ia juga membesarkan-Nya, menghantar orang lain kepada-Nya, dan dengan setia
menyertai-Nya sampai di bawah kaki salib-Nya.

2.3.1 Dasar Kitab Suci Peranan Maria dalam Karya Keselamatan

Lukas 1:38: Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Ayat ini menunjukkan
kesediaan Maria untuk bekerjasama dengan rencana keselamatan Allah.
Lukas 2:51: Lalu Ia [Yesus] pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap
hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
Ayat ini menunjukkan tentang keterlibatan Maria [dan Yusuf] dalam mengasuh dan
membesarkan Tuhan Yesus.
Yohanes 2:3,5: Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya:
“Mereka kehabisan anggur.”…. Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang
dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Ayat ini menunjukkan kepedulian Maria akan kebutuhan
sesama dan membawa kebutuhan tersebut agar menjadi perhatian Yesus. Selanjutnya Maria
menunjukkan agar manusia taat kepada Kristus Puteranya.

Markus 3:33-35; Matius 12:46-50; Lukas 8:19-21: Jawab Yesus kepada mereka:
“Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” …. “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku
perempuan, dialah ibu-Ku.” Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus memuja Maria, pertama-
tama sebagai orang yang melakukan kehendak Allah, maka ia dipilih Allah untuk menjadi
ibu-Nya.
17

Yohanes 19:25: Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria,
isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ayat ini menunjukkan kesetiaan Maria menyertai Yesus
sampai di kaki salib-Nya.
Kejadian 18:22-26, membicarakan tentang perantaraan/ kerja sama
Abraham Keluaran 32:30-32, membicarakan tentang perantaraan Nabi Musa yang memohon
atas nama bangsa Israel. Jika para nabi ini dapat dipakai Allah untuk menjadi pengantara,
maka tidak terkecuali Bunda Maria, yang adalah Ibu Tuhan Yesus sendiri.
1 Korintus 3:9: “Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah,
bangunan Allah.” Jika para rasul adalah kawan sekerja Allah, apalagi Maria ibu Yesus
sendiri.
1 Timotius 2:5;Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah
dan manusia, yaitu Kristus Yesus; Kolose 1:24: “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh
menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada
penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.” Ayat- ayat ini menunjukkan bahwa
Pengantaraan Kristus yang satu- satunya itu melibatkan juga pengantaraan anggota- anggota
tubuh-Nya yang lain (secara khusus adalah ibu-Nya sendiri), demi menghantar keseluruhan
tubuh kepada keselamatan kekal.

2.4 Ajaran Gereja tentang Maria

Maria adalah seorang gadis desa yang sederhana, yang dilahirkan dari perkawinan
antara Yoakim dan Anna. Kedua orangtua Maria ini memiliki hidup yang saleh dan berkenan
kepada Allah. Maria lahir di kota Sepphoris, sebelah Utara Palestina. Konon di kota yang
merupakan ibukota Galilea ini, bangsa Yahudi dan bangsa Romawi hidup bersama secara
rukun dan damai. Maria dan keluarganya kemudian pindah ke Nazareth – sebuah dusun kecil
yang terletak kira-kira tidak jauh dari kota Sepphoris – karena gempa bumi besar yang
menghancurkan kota Sepphoris. Ketika itu Maria masih kecil. Dalam bahasa Ibrani, kata
Nazareth sendiri memiliki dua arti. Pertama, bunga “lili” atau “bakung” (lambang kehidupan)
dan kedua, “keturunan” (berasal dari keturunan Raja Daud). Di Nazareth ini Maria hidup dan
bertemu dengan Yusuf. Mereka kemudian bertunangan. Di tempat ini pula Maria kemudian
menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel yang menyatakan rencana karya keselamatan
Allah. Maria akan mengandung dari Roh Kudus dan akan melahirkan seorang Mesias
(penebus).
18

Ensiklopedi Katolik menjelaskan bahwa kata Maria berasal dari kata Mary. Mar: Mesir
yang artinya untuk mencintai; dan Yam dari bahasa Ibrani yang artinya Yahwe/Ilahi. Jadi
nama Mary menunjukkan orang yang dicintai oleh Yahwe, Allah mencintai Maria. Dia yang
terpuji di antara wanita (sesuai sapaan Elisabeth) dan kepadanyalah Yesus menyerahkan
murid-Nya (ibu para rasul). Dia juga yang menemani Yesus dengan setia sampai akhir
hidupnya.
Pemahaman akan ajaran Gereja Katolik tentang Bunda Maria tidak terlepas dari apa
yang dipaparkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang juga diteruskan dalam
Tradisi Suci, yang dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Peran Bunda Maria telah digambarkan secara samar-samar dalam Kitab Perjanjian Lama.
2. Peran Bunda Maria disampaikan secara eksplisit dalam Kitab Suci terutama dalam Injil.
3. Peran Bunda Maria kemudian banyak disampaikan oleh Tradisi Suci, yaitu dari ajaran
yang disampaikan oleh para Bapa Gereja, dan yang dilestarikan juga dalam liturgi suci dan
oleh pengajaran Magisterium.

2.5 Devosi kepada Maria

Istilah Devosi, diambil dari kata Devotion, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi bakti, yang artinya: Penyerahan diri sepenuh hati, dalam sikap doa, yang membuat
orang beriman menjadi sangat tanggap kepada kehendak Allah (Kamus Teologi, Gerald
O’Collins, SJ. & Edward G. Farrugia, SJ, Kanisius). Beberapa Devosi kepada Bunda Maria
antara lain :

1. Angelus Domini.
2. Medali Ajaib.
3. Novena Tiga Salam Maria; dan
4. Doa Rosario.
19

2.5.1 Angelus Domini

Kata ‘Angelus Domini’ diter-jemahkan sebagai Malaikat Tuhan. Doa ini didoakan 3 X
sehari, pk.06.00, pk.12.00 dan pk.18.00. Doa Malaikat Tuhan, pada awalnya ditujukan untuk
terciptanya per-damaian dunia. Dalam perkembangan lebih lanjut, doa ini mempunyai makna
baru, yaitu untuk memperingati misteri-misteri penyelamatan. Adapun makna dari jam-jam
yang dilakukan saat melakukan Doa, antara lain :
1. Pada doa pk 06.00, bersama Bunda Maria kita mengenang dan mempersatukan hidup dan
karya kita dengan misteri Kebangkitan Kristus.
2. Pada doa pk.12.00, bersama Bunda Maria kita mengenang dan mempersatukan hidup dan
karya kita dengan misteri wafat Kristus.
3. Pada doa pk.18.00, bersama Bunda Maria kita mengenang dan mempersatukan hidup dan
karya kita dengan misteri Penjelmaan Kristus.
Dengan 3 kali doa ini, berarti kita mempersatukan seluruh hidup dan karya kita ke
dalam misteri kehi-dupan Yesus dan Bunda Maria.

2.5.2 Medali Ajaib

Medali Ajaib, adalah lambang berupa medali yang biasanya ter-buat dari kayu atau
logam. Medali ini bisa dirangkaikan dengan rosario atau pada kalung biasa. Pada medali ini
terdapat gambar Hati Kudus Yesus pada satu sisi, dan gambar Santa Perawan Maria pada sisi
yang lain. Banyak orang mempercayai bahwa dengan memakai medali ini, bisa mendapat
rahmat Allah dengan perantaraan Bunda Maria. Medali Ajaib diperkenalkan oleh St.
Chatarina Laboure (1806-1876), seorang suster dari Tarekat Putri Kasih. St. Chatarina
pertamakali mem-peroleh anugerah penampakan Bunda Maria pada tgl. 18 Juli 1830. Pada
penampakan kedua, 27 No-pember 1830, St. Chatarina melihat Bunda Maria dengan pakaian
putih keperakan, berdiri bertumpu pada bumi, dengan kaki menginjak kepala injak kepala
ular. Pada akhir penampakan kedua itu, Bunda Maria berpesan kepada St. Chatarina: Inilah
lambang karunia yang kulimpahkan kepada orang-orang yang memintanya kepadaku. Suruh
buatkanlah sebuah medali sesuai dengan yang engkau saksikan, dan siapa saja yang
memakainya, akan menerima karunia besar, apalagi jika medali itu dikenakan pada lehernya.
Orang yang memakai medali ini dengan keyakinan akan manfaatnya,  menerima karunia
berlimpah-limpah. Yang perlu diwaspadai, Medali Ajaib tidaklah mempunyai kekuatan dari
bendanya sendiri. Medali itu bukanlah jimat. Medali Ajaib hanyalah sebagai sarana untuk
20

doa, yang mengingat-kan kita akan kehadiran Bunda Maria dan Tuhan, yang bisa mem-
bangkitkan iman kita.

2.5.3 Novena Tiga Salam Maria

Kata ‘Novena’, berasal dari kata Latin, Novem, artinya: Sembilan. Doa Novena berarti
doa yang di-daraskan sembilan kali berturut-turut (setiap hari selama sembilan hari, setiap
minggu selama sem bilan minggu, setiap bulan selama sembilan bulan, atau kelipatannya).
Doa Novena, tidak dimaksudkan untuk menggeser doa harian, melainkan didoakan untuk
memper-oleh rahmat khusus, antara lain: pertobatan, perdamaian, keutuhan keluarga, sembuh
dari penyakit, dll. Dalam praktek dikenal beberapa macam Doa Novena yang didedikasikan
kepada Bunda Maria, antara lain :

1. Doa Novena Bunda Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Dosa;


2. Doa Novena kepada Maria dari Lourdes;
3. Doa Novena Bunda Maria Penghibur Yang Baik; serta
4. Doa Novena Tiga Salam Maria.

Diantara doa-doa novena, yang paling dikenal adalah Novena Tiga Salam Maria. Doa
Novena Tiga Salam Maria pada mulanya berawal dari pe-ngalaman rohani St. Mechtildis
(1241-1298), seorang biarawati di Hefta, Jerman. Dikisahkan, pada saat beliau mencemaskan
keselamatan hidupnya, St. Mechtildis berdoa, memohon kepada Bunda Maria, agar bersedia
membantu dia pada saat kematiannya. Bunda Maria menjawab doa itu, dan meminta kepada
St. Mechtildis agar setiap hari berdoa Tiga kali Salam Maria. Adapun maksud dari Tiga
Salam Maria tersebut antara lain :

1. Salam Maria yang Pertama dimaksudkan untuk mengenang dan memuliakan kekuatan
Ilahi yang dianugerahkan oleh Allah kepada Bunda Maria.
2. Salam Maria yang Kedua, bertujuan untuk mengenang dan  meluhurkan kebijaksanaan
Ilahi yang dianugerahkan oleh Yesus kepada Bunda Maria.
3. Salam Maria yang Ketiga, dimaksudkan untuk mengenang dan mengagungkan cinta Ilahi,
yang dengan cinta Ilahi itu Roh Kudus memenuhi Bunda Maria.

Doa Tiga Salam Maria berkembang luas karena jasa dari St. Antonius dari Padua, St.
Leonardus dari Porto Mauritio dan St. Alfonsus de Ligouri. Dalam perkembangan
selanjutnya, Doa Tiga Salam Maria itu menjadi Novena Tiga Salam Maria, dan dikenal luas
21

oleh orang-orang beriman hingga sekarang. Doa Novena Tiga Salam Maria dapat dikatakan
sebagai salah satu doa yang paling banyak didaraskan oleh orang beriman. Salah satu
alasannya, karena rumusan Doa Novena Tiga Salam Maria ini  sederhana dan singkat,
sehingga tidak memerlukan banyak waktu untuk mendoa-kannya. Yang diperlukan adalah:
kemauan, ketekunan, disiplin diri dan iman.

2.5.4 Doa Rosario

Kata Rosario berasal dari kata Latin: Rosarium, yang berarti: Rangkaian Bunga Mawar
Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul (doa) rosario. Dalam kesempatan ini, tentang asal-
usul itu tidak dibahas (karena panjangnya bahasan). Cukup kira-nya kita mengetahui, bahwa
berdoa rosario setidak-tidaknya sudah menjadi Tradisi sejak abad XVI. Dari bermacam-
macam doa yang didedikasikan kepada Bunda Maria, tidak dapat disangkal bahwa Doa
Rosario merupakan doa yang terpopuler. Beberapa alasannya adalah: Doa Rosario merupakan
doa yang praktis, yang mudah didoakan oleh semua kalangan, dapat dilakukan di rumah
maupun di perjalanan, baik oleh perorangan maupun kelompok.
Doa Rosario adalah doa yang sangat dianjurkan oleh Gereja, karena merangkum misteri
hidup Yesus Kristus serta misteri iman Gereja Paus Paulus VI mengungkap-kan, bahwa Doa
Rosario merupa-kan ‘doa yang berdasarkan Injil’. Sedangkan Paus Pius XII mengata-kan,
bahwa: Doa Rosario adalah ringkasan tentang kehidupan Yesus dan Maria, dan seluruh Injil.
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan, bahwa dengan berdoa Rosario, berarti kita
mengikut serta-kan diri kita ke dalam seluruh misteri  hidup Yesus dan Maria; berusaha
melihat dan mengalami karya nyata Allah; berusaha mem-persatukan diri dan hidup kita
dengan Yesus dan Maria; menghormati Bunda Maria, sebagai Bunda Yesus; memohon
kepada Bunda Maria, agar mendampingi kita dalam perenungan tentang peris-tiwa kelahiran,
penderitaan, wafat dan kemuliaan Putra-nya, agar kita dapat memahaminya dengan iman kita.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa tidak semua umat Kristen senang dengan Doa Rosario ini.
Tetapi bila orang yang tidak senang itu mengatakan bahwa Doa Rosario itu tidak ada artinya
dan bukan merupakan doa orang Kristen, itu menunjukkan bahwa ia sendiri tidak mengerti,
apakah sebenarnya Doa Rosario itu.
Gereja Katolik meyakini, bahwa Doa Rosario adalah renungan sekaligus permohonan.
Kalau dalam berdoa Rosario kita memohon dengan segenap hati bersama Maria, maka ia akan
berdoa untuk kita di hadapan Bapa yang akan memenuhi dia dengan rahmat dan di hadapan
Putra yang lahir dari rahimnya. Bunda Maria telah mendapatkan kemuliaan di sorga. Namun
22

karena keinginannya untuk selalu dapat menolong anak-anaknya, maka ia tidak akan pernah
berhenti untuk berdoa bagi kita, dan akan selalu mengarahkan kita kepada Yesus. Per Mariam
ad Jesum, melalui Bunda Maria kita sampai kepada Yersus.
Doa Rosario, bila kita perhatikan, adalah suatu Doa yang terdiri dari doa-doa dan pere-
nungan atas peristiwa-peristiwa, yang seolah-olah menyatu, terjalin dengan harmonis, dengan
mana melalui dan bersama Bunda Maria kita masuk dalam perenungan atas misteri inkarnasi
Sang Sabda.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah yang bertemakan Maria ini, antara
lain :

1. Maria merupakan tokoh penting dalam Kitab Suci


2. Maria mempunyai peran penting dalam karya keselamatan, hal ini dibuktikan dalam
kutipan di Kitab Suci.
3. Devosi yang dilakukan kepada Maria ada 4 yaitu : Doa Angelus Domini, Medali
Ajaib, Novena Tiga Salam Maria, dan Doa Rosario.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepembaca oleh penulis setelah membaca makalah
yang bertemakan Maria ini, antara lain :

1. Pembahasan tentang Maria tidak hanya terbatas di makalah ini saja.


2. Maria memiliki posisi yang mulia, namun tidak melebihi Tuhan Yesus Kristus.
3. Pembaca dapat menerangkan apa yang perlu dijelaskan jika ditanya tentang Maria.
DAFTAR PUSTAKA

Ditulis oleh Stefanus_Ingrid pada 15-10-2010- www.katolisitas.org

Sumber *31 Hari Lebih Dekat Kepada Maria*, Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama, hlm. 28-
30.

http://parokisalibsuci.org/2016/10/12/devosi-kepada-bunda-maria/

Anda mungkin juga menyukai