Anda di halaman 1dari 12

STUGAS AGAMA KATOLIK

WAWANCARA PATER
LODIVIKUS YOHAN WADU,SVD

NAMA KELOMPOK

ANTONIA PORA JOHN 2023710036


ANGELIA SARTIKA BADUS 2023710064
ROSADALIMA GREGORIA LELU 2023710259
ERNESTA TESAN 2023710316

PAULINA MERY JOY RUMA 2023710248

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS FLORES
2023
KATA PENGANTAR
Puji Dan Syukur Kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang Mahasa
Esa, Yang Telah Memberikan Rahmat Dan Karunianya Sehingga
Makalah “ Wawancara Imam Dan Keluarga” Ini Dapat Di Selesaikan
Dengan Baik. Makalah Ini Kami Buat Untuk Melengkapi Tugas Mata
Pelajaran Agama Katolik. Kami Ucapkan Terimaksih Kepada Pater
Lodivikus Yohan Wadu,Spd Dan Juga Bapak,Mama Serta Teman-
Teman Kelompok Yang Telah Membantu Dalam Menyusun Makalah
Makalah Ini. Dan Kami Juga Menyadari Pentingnya Akan Sumber
Bacaan Dan Referensi Internet Yang Telah Membantu Dalam
Memberikan Informasi Yang Akan Menjadi Bahan Makalah. Kami
Menyadari Masih Banyak Kekurangan Dalam Penulisan Makalah
Wawancara Imam Dan Keluarga Sehingga Kami Mengharapkan
Kritikan Dan Saran Yang Bersifat Membangun Demi
Menyempurnakaan Makalah Ini. Mohon Maaf Jika Di Dalam
Makalah Ini Terdapat Banyak Kesalahan Dan Kekurangan, Karena
Kesempurnaan Hanya Milik Maha Kuasa Dan Kekurangan Pasti Milik
Kita Sebagai Manusia. Semoga Makalah “ Wawancara Imam Dan
Keluarga”Ini Dapat Bermanfaat Bagi Kita Semuanya.

Ende, 23 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................
A. latar belakang........................................................................
B. rumusan masalah...................................................................
C. tujuan penelitian....................................................................
D. manfaat penelitian.................................................................
E. kajian teori............................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................
A. Pengertian imamat................................................................
B. Arti imamat...........................................................................
C. Hasil dari wawancara pater.Lodivikus Yohan Wadu,Svd....
BAB III PENUTUP.......................................................................
A. Tahap-tahap penelitian.........................................................
B. Lokasi dan waktu penelitian................................................
C. Kesimpulan..........................................................................
D. Saran....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Imamat berhubungan erat dengan kitab Keluaran. Keluaran
mencatat bagaimana Israel dibebaskan dari Mesir, menerima
hukum Allah, dan membangun Kemah Suci sesuai dengan pola
Allah; Keluaran diakhiri dengan datangnya Yang Kudus untuk
tinggal di dalam Kemah Suci yang baru saja didirikan itu (Kel
40:34). Imamat berisi pengarahan yang diberikan Allah kepada
Musa selama dua bulan di antara selesainya pembangunan Kemah
Suci (Kel 40:17) dan keberangkatan Israel dari Gunung Sinai (Bil
10:11). Judul "Imamat" diambil bukan dari Alkitab bahasa Ibrani,
tetapi dari terjemahan Yunani dan Latin. Judul ini mungkin
membuat orang berpikir bahwa kitab Imamat hanya membahas
imam-imam Lewi; akan tetapi, tidak demikian halnya karena
sebagian besar kitab ini berkenaan dengan seluruh bangsa Israel.
Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih dari lima puluh
kali disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan penyataan
Allah yang langsung kepada Musa bagi Israel, yang kemudian
disimpan oleh Musa dalam bentuk tertulis. Yesus mengacu kepada
sebuah bagian dalam kitab Imamat dan menghubungkannya
dengan Musa (Mr 1:44). Rasul Paulus mengacu kepada suatu
bagian dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab Musa
menulis ... " (Rom 10:5). Para pengeritik yang mengatakan bahwa
kitab ini ditulis oleh seorang imam penyusun yang hidup jauh di
kemudian hari melakukannya dengan menolak integritas kesaksian
Alkitab.
Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Dari imamat?
B. Apa Arti Dari imamat?
C. Wawancara Pater Lodivikus Yohan Wadu, SVD
a. Mengapa Pater Lebih Memilih Menjadi Iman Di
Bandingkan Profesi Yang Lain?
b. Bagaimana Cara Pater Memuliakan Tuhan?
c. Hal-Hal Apa Yang Membuat Pater Bahagia?
d. Hal-Hal Apa Yang Membuat Pater Tidak Bahagia?
e. Bagaimana Cara Pater Mengatasi Masalah ?
a. Bagaimana Cara Memuliakan Tuhan?
a. Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Yang Terjadi Dalam
Keluarga?
b. Bagaimana Cara Memuliakan Tuhan?
B. Tujuan Penelitan
Untuk memperoleh informasi secara langsung guna
menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu serta
Untuk melengkapi suatu penelitian. Untuk memperoleh data
agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
C. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam
pengembangan media pembelajaran Agama Katolik atau
penerapan media pembelajaran secara lebih lanjut. Selain itu
juga menjadi sebuah nilai tambah pengetahuan dalam bidang
pendidikan Agama Katolik.
D. Kajian Teori
imamat melibatkan pemahaman mendalam tentang peran, fungsi,
dan signifikansi imamat dalam konteks agama tertentu. Beberapa
teori yang relevan dalam kajian imamat meliputi:
1. Teori Fungsionalis: Pendekatan ini melihat imamat sebagai
institusi sosial yang memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam
masyarakat. Teori ini menganalisis bagaimana imamat memenuhi
kebutuhan spiritual, moral, dan sosial masyarakat, serta bagaimana
imamat mempertahankan stabilitas dan kohesi sosial.
2. Teori Simbolik: Pendekatan ini menekankan pentingnya simbol
dan ritual dalam imamat. Teori ini mempelajari bagaimana simbol-
simbol dan ritual-ritual dalam imamat mengkomunikasikan makna
dan nilai-nilai kepada para pengikut agama. Teori ini juga
mempertimbangkan bagaimana simbol-simbol dan ritual-ritual
tersebut membentuk identitas dan pengalaman spiritual individu
dan komunitas.
3. Teori Fungsionalis-Strukturalis: Pendekatan ini menggabungkan
elemen-elemen dari teori fungsionalis dan teori strukturalis. Teori
ini melihat imamat sebagai bagian dari struktur sosial yang lebih
besar dan mempelajari bagaimana imamat berinteraksi dengan
elemen-elemen lain dalam masyarakat. Teori ini juga menganalisis
bagaimana imamat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh struktur
sosial yang ada.
4. Teori Peran: Pendekatan ini memfokuskan pada peran individu
dalam imamat. Teori ini mempelajari tugas, tanggung jawab, dan
harapan yang terkait dengan peran imam atau pemimpin agama.
Teori ini juga mempertimbangkan bagaimana peran individu dalam
imamat dapat berubah seiring waktu dan dalam konteks sosial yang
berbeda.

5. Teori Kritis: Pendekatan ini melihat imamat dari sudut pandang


kritis dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari
kekuasaan dan hierarki dalam imamat. Teori ini menganalisis
bagaimana imamat dapat mempengaruhi distribusi kekuasaan,
ketidaksetaraan sosial, dan konflik dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian imamat
Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih dari lima puluh kali
disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan penyataan Allah yang
langsung kepada Musa bagi Israel, yang kemudian disimpan oleh Musa
dalam bentuk tertulis. Yesus mengacu kepada sebuah bagian dalam kitab
Imamat dan menghubungkannya dengan Musa (Mr 1:44). Rasul Paulus
mengacu kepada suatu bagian dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab
Musa menulis ... " (Rom 10:5). Para pengeritik yang mengatakan bahwa
kitab ini ditulis oleh seorang imam penyusun yang hidup jauh di kemudian
hari melakukannya dengan menolak integritas kesaksian Alkitab.
B. Arti dari imamat
mamat adalah istilah yang digunakan dalam konteks agama untuk
merujuk pada posisi atau peran seorang imam. Secara umum, imam adalah
pemimpin spiritual atau pemimpin agama dalam suatu komunitas atau
agama tertentu. Mereka bertanggung jawab atas mengatur dan memimpin
ibadah, memberikan nasihat rohani, dan menyediakan bimbingan spiritual
kepada para pengikut agama.
Dalam beberapa agama, seperti dalam agama Katolik, imamat merujuk pada
status atau pangkat tertentu yang diberikan kepada seseorang setelah melalui
tahap pendidikan dan pelatihan khusus. Seorang imam Katolik bertugas
untuk memimpin misa, memberikan sakramen, memberikan nasihat rohani,
dan melayani umat.

C. Wawancara Pater Lodivikus Yohan Wadu, SVD

a. Jawaban pertanyaaan- pertanyaan wawancara


Karena sebuah tuntutan dari keluarga berharap untuk
menjadi seorang imam dan juga hanya mengikuti
teman -teman yang ingin menjadi imam serta pater
tidak memiliki niat untuk menjadi seorang imam.
b. Cara pater memuliakan tuhan itu adalah di saat dia
membutuhkan sesuatu dia memuliakan tuhan dengan
cara berdoa.
c. Kreativitas yang membuat pater bahagia yang di
berikan tuhan kepada pater yang baru di sadari saat
menjadi seorang imam serta pater juga menikmati
suatu panggilan yang berbeda dan juga melakukan hal
– hal yang baru itu sangat membuat pater bahagia.
d. Pater tidak bahagia dalam melayani tuhan adalah
Melihat orang -orang sekelilingnya membuang –
membuang waktu yang tidak penting dengan bergosip
dan juga melakukan activitas yang sama yang
dilakukan setiap hari yang tidak bermanfaat . Dan
pater tidak bahagia saat melayani masyarakat adalah
ketika sebuah keluarga berkelahi dengan tetangga
dengan nada suara yang tinggi yang membuat
keributan di depan umum.
e. Mencari keheningan dengan bermeditasi untuk
menemukan ketenangan dan mecari jawaban dari
sebuah masalah karena di dalam keributan tidak akan
mendapatkan jawaban.
BAB III
PENUTUP

A. Tahap-tahap penelitian
 Penenentuan tujuan penelitian: tentukan tujuan
penelitian dan pertanyaan penelitian yang ingin
dijawab melalui wawancara.
 Perencanaan wawancara: siapkan perencanaan rinci
untuk wawancara, termasuk pemilihan responden
yang relavan, metode wawancara yang
sesuai(terstruktur, semi-semi terstruktur, atau tidak
terstruktur), dan mengembangkan panduan
wawancara dengan pertanyaan yangb akan diajukan
kepada responden.
 Persiapan sebelum wawancara: mempersiapkan diri
dengan mempelajari literatur terkait, memahami
konteks penelitian, dan memahami responden yang
akan diwawancarai. Pastikan semua peralatan yang
diperlukan untuk merekam wawancara berfungsi
dengan baik.
 Pelaksaan wawancara: lakukan wawancara dengan
responden. Ciptakan suasana yang nyaman dan
ramah,jelaskan tujuan penelitian,dan dapatkan
persetujuan responden untuk merekam wawancara
jika diperlukan. Ikuti panduan wawancara yang telah
disiapkan, tetapi juga fleksibel untuk mengeksporasi
isu-isu yang muncul selama wawancara.
 Pelaporan hasil: sajikan temuan dari penelitian
wawancara dalam laporan penelitian yang mencakup
latar belakang, tujuan, meteodolgi hasil, analisis dan
kesimpulan. Pastikan laporan penelitian disusun
dengaan jelas dan sistematis.
B. Lokasi dan waktu penelitian
 Pada hari rabu 25 oktober 2023 di Gereja
Katedral,Tempat boks caffe Studio, dari jam 17:00-
20:00.
 Wawancara usia

C. Kesimpulan

1. Kehidupan Bahagia: Keluarga dan imam setuju bahwa


kehidupan bahagia tidak hanya tergantung pada kekayaan
material atau prestasi, tetapi juga melibatkan keseimbangan
dalam berbagai aspek kehidupan. Ini termasuk hubungan
yang harmonis dengan keluarga dan teman-teman,
pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional, serta memiliki
tujuan hidup yang bermakna.
2. Spiritualitas dan Memuliakan Tuhan: Keluarga dan
imam sepakat bahwa memuliakan Tuhan adalah bagian
penting dari kehidupan yang bahagia. Ini melibatkan
beribadah secara konsisten, mengembangkan hubungan
spiritual dengan Tuhan, dan mengikuti ajaran agama yang
diyakini. Spiritualitas juga mencakup melakukan perbuatan
baik, berprinsip, dan hidup dengan integritas.
3. Rasa Syukur dan Penghargaan: Keluarga dan imam
menekankan pentingnya memiliki sikap yang penuh rasa
syukur dan penghargaan terhadap segala yang diberikan
oleh Tuhan. Hal ini melibatkan menghargai nikmat
kehidupan, menghormati dan membantu sesama, serta
menunjukkan rasa syukur melalui doa dan ibadah.
4. Pemberdayaan Diri dan Orang Lain: Kedua belah pihak
setuju bahwa kehidupan bahagia melibatkan pemberdayaan
diri dan orang lain. Ini termasuk mengembangkan bakat
dan potensi diri, mencari pengetahuan dan pendidikan,
serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan
dunia di sekitar.
5. Kejujuran dan Integritas: Keluarga dan imam sepakat
bahwa kehidupan bahagia didasarkan pada kejujuran dan
integritas. Ini melibatkan bertindak sesuai dengan nilai-
nilai moral dan etika yang diyakini, menjaga komitmen dan
janji, serta memiliki kejujuran dalam hubungan dengan
orang lain dan Tuhan.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada pandangan keluarga
dan imam yang diwawancarai dan mencerminkan nilai-nilai
yang penting dalam mencapai kehidupan bahagia dan
memuliakan Tuhan.
D. Saran
Agar pembaca lebih memahami arti dari kebahagiaan
keluarga dan cara memulikan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai