Anda di halaman 1dari 130

Pencitraan Dalam Obstetri dan Ginekologi - NUS

࿿࿿࿿苌疟࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿亢懧࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿䶄奻࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿鹾ཱྀ࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿퐬埇࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿࿿
11 Seorang wanita berusia 26 tahun datang untuk ANC ke poliklinik fetomaternal RSMH, dilakukan
pemeriksaan USG transabdominal pada pasien ini. Pada usia kehamilan berapa, denyut jantung
janin dapat terlihat pada pemeriksaan USG transabdominal?
11.03 minggu
11.14 minggu
11.25 minggu
11.36 minggu
11.47 minggu
Pembahasan:

Untuk USG transvaginal (TVS), FHR terdeteksi paling dini pada hari ke-41 (minggu ke-5/6).
Sedangkan untuk USG transabdominal (TAS) FHR paling dini terdeteksi pada hari ke-47
(minggu ke-6/7).
Bingung juga, di IT aku gk ketemu jawabannya, tapi kalau di website ncbi jawabannya sih itu..
Kalau ada saran boleh teman2 :D
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3178938/
Note: Jawaban dosen yang highlight biru

0 Seorang wanita berusia 28 tahun datang untuk ANC kehamilan kedua ke poliklinik fetomaternal
RSMH, dilakukan pemeriksaan USG transvaginal pada pasien ini. Pada usia kehamilan berapa,
denyut jantung janin dapat terlihat pada pemeriksaan USG transvaginal?
0 3 minggu
1 4 minggu
2 5 minggu
3 6 minggu
4 7 minggu
Pembahasan & Sumber:Sama kayak nomor 1
Note: Jawaban dosen yang highlight biru

5888 Ny. M datang ke poliklinik fetomaternal RSMH untuk memeriksakan kehamilannya, saat ini
kehamilannya memasuki bulan ke 5. Manakah jawaban berikut ini yang tidak lagi terlihat pada
pemeriksaan USG pada pasien ini?
5888 Crown rump length
5889 Presentasi
5890 Jumlah fetus
5891 Plasenta dan tali pusat
5892 Cairan ketuban

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 1


Pembahasan:
Bulan ke-5 berarti sudah memasuki TM II. Biasanya kalau sudah TM II pakai AC (Abdominal
Circumference). Yang di bawah ini untuk TM I:
GS = Gestational Sac
CRL = Crown Rump Length
BPD = Biparietal Diameter

Sumber: IT Pencitraan Bidang Obstetri dan Ginekologi – NUS

0 Ny. M, 23 tahun dengan G2P1A0 datang ke UGD RSMH mengaku keluar keluar air-air dari
kemaluan sejak 3 hari SMRS. Manakah dari pemeriksaan USG berikut yang menunjang diagnosis
adanya ketuban pecah dini pada pasien ini?
0 AFI 4 cm
1 AFI 5 cm
2 AFI 6 cm
3 AFI 7 cm
4 AFI 8 cm
Pembahasan:
Ketuban pecah dini adalah salah satu penyebab oligohidroamnion. Berdasarkan AFI (Amniotic
Fluid Index), disebut oligohidramnion apabila nilainya <5.
catatan: AFI adalah jumlah diameter vertikal kantung amnion terbesar, dari masing-masing 4
kuadran di perut.
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3215489/

0 Ny. K berusia 30 tahun datang ke poliklinik fetomaternal RSMH dan dikatakan terlihat crown
rump length pada pemeriksaan USG. Pada usia kehamilan berapa, crown rump length dianggap
paling akurat dalam penentuan usia kehamilan dari pemeriksaan USG?
0 4-5 minggu
1 6-10 minggu
2 10-12 minggu
3 12-14 minggu
4 14-16 minggu

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 2


Pembahasan:

Sumber: IT Pencitraan Bidang Obstetri dan Ginekologi – NUS

0 Ny. R, 30 tahun datang untuk ANC ke poli obstetri RSMH saat usia kehamilan 28 minggu dan
dilakukan pemeriksaan biometri janin. Manakah jawaban berikut ini yang merupakan komponen
minimal dalam pemeriksaan biometri janin pada pemeriksaan USG?
0 Biparietal diameter, abdominal circumference, femur length
1 Biparietal diameter, single pocket, cerebellum distance
2 Biparietal diameter, nasal bone, abdominal circumference
3 Biparietal diameter, amniotic fluid index, femur length
4 Biparietal diameter, single pocket, plasental site
Pembahasan:

Sumber: IT Pencitraan Bidang Obstetri dan Ginekologi – NUS

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 3


0 Ny. E, 34 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari kemaluan sejak 1 hari SMRS, didapatkan
gambaran honey comb appearance dari pemeriksaan USG. Manakah jawaban berikut ini yang
paling mungkin sebagai penyebab kondisi pasien tersebut?
0 Adenomiosis
1 Mioma uteri
2 Hiperplasia endometrium
3 Mola hidatidosa
4 Neoplasma ovarium
Pembahasan:

Sumber: IT Pencitraan Bidang Obstetri dan Ginekologi – NUS

23 Ny. C, 21 tahun datang ke praktek Sp.OG mengaku hamil 8 minggu, pada pemeriksaan USG
didapatkan gambaran GS diameter 15 mm tanpa adanya fetal echo. Manakah jawaban berikut ini
yang paling mungkin sebagai penyebab kondisi pasien tersebut?
23 Pseudogestasional
24 Blighted ovum
25 Abortus komplit
26 Conjoint twin
27 Hidrops fetalis
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 4


Sumber: IT Pencitraan Bidang Obstetri dan Ginekologi – NUS
0 Ny. T, 27 tahun datang ke poliklinik fetomaternal RSMH untuk ANC anak ke 2, pasien
sebelumnya hamil dengan darah tinggi, saat ini kehamilannya memasuki usia kehamilan 30
minggu. Manakah jawaban berikut ini yang merupakan indikasi dilakukannya pemeriksaan CTG
pada pasien ini?
0 Multiparitas
1 Usia tua
2 Hipertensi
3 Preterm
4 Kehamilan postterm


Sumber: IT Pencitraan dalam Obgyn - NUS
0Ny. K, 37 tahun G2P1A0 datang untuk skrining kehamilan trimester 2. Manakah jawaban berikut ini
yang merupakan waktu yang di anjurkan untuk skrining trimester II dengan USG?
a. 11-13 minggu
b. 14-16 minggu
c. 18-22 minggu
d. 24-28 minggu

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 5


e. 30-32 minggu

Komplikasi Kehamilan Trimester I, II, dan III – YSF

Ny. Ora, 25 tahun datang ke UGD dengan keluhan keluar darah dari kemaluan banyaknya 3x ganti
pembalut, Os juga mengeluh kram perut sejak 6 jam yang lalu, terlihat pucat, nyeri tekan
abdomen (+), Os mengaku terlambat haid 3 bulan. Kuldosintesis (+). Pasien ini ditatalaksana
dengan:
Kuretase
Laparotomi
Tirah baring
Suplemen makanan
Terapi psikologi
Diagnosis: Kehamilan Ektopik

Dikasus sudah ada trias klasik kehamilan ektopik


o Amenorea : terlambat haid 3 bulan
o Nyeri : nyeri tekan abdomen (+)
o Perdarahan : keluar darah dari kemaluan banyaknya 3x ganti pembalut
Sumber: IT Komplikasi Kehamilan Trimester I,II dan III – YSF

Ny. Rista, 18 tahun datang ke UGD mengeluh muntah-muntah, lebih dari 10x sehari, muntah apa
yang dimakan/minum sehingga Ny.Rista merasa lemah dan tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari. Ny. Risa mengaku terlambat haid dan hamil muda 3 bulan, selain pemberian obat-
obat medikamentosa dilakukan juga dengan terapi.
Tirah baring
Kuretase

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 6


Laparotomi
Terapi psikologi
Kehamilan diakhiri
Diagnosis: Hiperemesis gravidarum

Sumber: IT Komplikasi Kehamilan Trimester I,II dan III - YSF

Ny. Della, 22 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan keluar bercak darah dari kemaluan sejak
pulang bekerja 4 jam yang lalu. R/ perut mules (+), didapatkan OUE tertutup. Uterus sebesar
kehamilan Ny. Della mengaku terlambat haid 3 bulan. R/mual muntah (+), R/ payudara tegang
(+). Pasien ini ditatalaksana dengan
Tirah baring
Kuretase
Laparotomi
Terapi psikologi
Pemasangan infus
Pembahasan: abortus iminen
Dx: Amenore
Nyeri perut
Uterus membesar sesuai UK
Perdarahan dari kanalis servikalis
Kanalis servikalis tertutup
Tes urin kehamilan (+)
Tx:
Istirahat total
Obat-obatan penenang, anti perdarahan, vitamin B komplek, hormonal, anti kontraksi

Manajemen Laktasi – YSF

Payudara mulai dibentuk sejak embrio berumur


16-17 minggu
17-18 minggu
18-19 minggu
19-20 minggu

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 7


20-21 minggu
Pembahasan:
Pembentukan payudara: Fetus : 18-19 minggu, calon duktus

Hormon yang berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan dinding
saluran, sehingga ASI dipompa keluar yaitu
Hormon prolaktin
Hormon oksitosin
Hormon tiroid
A dan B benar
Bukan salah satu di atas
Pembahasan:
Reflek Aliran ( let down reflek ) : ekskresi ASI
   
Impuls syaraf putting sus hipofisis posterior Oksitosin kontraksi otot polos ASI keluar

Unit terkecil payudara yang memproduksi sus adalah


Lobulus
Lobus
Duktulus
Alveolus
Pembahasan:
Parenkim : kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan let down/milk ejection reflex adalah sebagai berikut
Ibu melihat bayi
Ibu mendekap bayi
Ibu mendengar suara bayi
Ibu menyusui bayi terjadwal
Ibu memikirkan untuk menyusui bayi
Alasan: Berdasarkan IT FB tentang laktasi

Berikut ini prinsip-prinsip rawat gabung, kecuali. a.


Sesegera mungkin menyusui bayi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 8


Membersihkan dan merawat payudara
Memberikan ASI eklusif
Menyusui sesuai kebutuhan bayi
Memberikan susu formula sebelum ASI keluar
Pembahasan:
Dalam rawat gabung prinsipnya adalah agar bayi dapat memperoleh ASI eksklusif. Sehingga
yang E salah.
(ini sumbernya dari blogspot keperawatan, gak ketemu sumber lain... maaf ya..)

Manakah pernyataan berikut yang benar.


Protein pada ASI lebih besar dibanding susu sapi
Laktosa pada ASI lebih kecil dibanding susu sapi
Lemak pada ASI sama dengan susu sapi
Komposisi ASI sama sejak keluar pada hari pertama sampai hari ke-11
Komposisi ASI berbeda antara ibu yang melahirkan bayi prematur dan matur
Pembahasan:

ASI Hari 1 (setelah bayi lahir) – hari ke 5 – colustrum Hari
5 – 2 minggu – Transisi
Minggu 4 – 6 – ASI matang

Menurut WHO lemak pada susu sapi sama banyaknya dengan lemak pada ASI, hanya saja
susu sapi mengandung lebih banyak protein (banyak casein / curd protein dibanding whey
protein) dan lebih sedikit laktosa.
Note: Jawaban dosen yang highlight biru

Sumber kalori utama dalam ASI adalah


Lemak
Protein
Laktosa
Vitamin
Garam
Pembahasan:

Lemak 3-5%

Laktosa 6.9 – 7.2%

Protein 0.8 – 0.9%
Note: Jawaban dosen yang highlight biru
Sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/392766

Kontraindikasi bayi rawat gabung bila


Lahir asfiksia berat
Bayi mempunyai kelainan bawaan di mulut
Bayi kejang
d. Semua jawaban di atas benar
e. Bukan salah satu di atas

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 9


Pelarutan susu formula lebih pekat dari seharusnya dapat mengakibatkan, kecuali:
Hipernatremi
Obesitas
Hipertensi
Enterokolitis nekrotikans
Semua benar

Yang termasuk manfaat ASI bagi bayi:


Mengurangi maloklusi
Mengurangi karies
Terdapat lisozim
Mengandung zat gizi yang sesuai
Semua jawaban di atas benar

Asuhan Persalinan Normal

Ny. A G3P1A1 datang ke puskesmas pukul 11.30 WIB dengan keluhan perut mules yang menjalar
ke pinggang makin lama makin sering dan kuat. Pada pemeriksaan luar didapatkan HIS 3x dalam 10
menit, lamanya 40 detik, DJJ 140x/menit, teratur. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan
lengkap, ketuban pecah spontan, jernih, kepala turun H III.

Sesuai kondisi Ny. A maka tindakan dokter yang tepat adalah…


Menunggu
Pimpin persalinan
Pecahkan ketuban
Pemeriksaan dalam
Rujuk ke RS

Setelah Ny. A ingin mengejan kuat, maka kesempatan yang aman untuk memimpin persalinan
Ny. A adalah…
30 menit
45 menit
60 menit
90 menit
120 menit
Pembahasan: IT APN 2012

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 10


Evaluasi DJJ dilakukan setiap…
Timbul HIS
HIS hilang
Ibu mengejan
Ibu miring ke kiri
1 jam
Pembahasan: IT APN 2012

Ny. B umur 22 tahun G2P1A0 hamil 40 minggu datang ke rumah sakit pada pukul 10.00 WIB
dengan keluhan perut mules menjalar ke pinggang makin lama makin sering dan kuat, keringat
dingin, keluar lendir dan darah dari kemaluan sejak pukul 05.00 WIB. Dari pemeriksaan luar
didapatkan terbawah kepala, penurunan 3/5, DJJ: 140x/menit. Dari pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan 8 cm, ketuban (+), penurunan kepala H II.

Data fokus utama yang dapat mendukung ibu dalam proses persalinan…
Dilatasi serviks
Hasil anamnesis
Keluar keringat dingin

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 11


Perut mules
Keluar lendir darah
Pembahasan: IT APN 2012

Dari data di atas Ny. B dalam persalinan in partu…


Kala I fase laten
Kala I fase aktif
Kala I
Kala III
Kala IV
Pembahasan: IT APN 2012

Penurunan kepala janin Ny. B bagian terbawah janin berada di…


Di atas simfisis pubis
Memasuki pintu atas panggul
Memasuki rongga panggul (Penurunan kepala H II= 3/5 pada metode 5 jari)
Memasuki pintu tengah rongga panggul
Dasar panggul

Jadi pemeriksaan Hodge yaitu dengan penggunaan bidang semu sebagai pedoman menentukan
kemajuan persalinan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala janin melalui
pemeriksaan dalam.
A. Hodge I: yaitu bidang yang dibentuk pada PAP dengan bagian atas simfisis dan
promontorium
Hodge II: bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis
Hodge III: bidang yang sejajar dengan Hodge I dan II terletak setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri
Hodge IV: bidang yang sejajar dengan Hodge I, II, dan III terletak setinggi os.koksigeus.
Artinya pada kasus penurunan kepala janin telah sampai pada bidang Hodge II dengan
letak setinggi bagian bawah simfisis.

Pemeriksaan metode lain dengan metode lima jari:


a) 5/5 = Hodge I jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas simfisis pubis

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 12


4/5 = Hodge I- II jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas
panggul
3/5 = Hodge II- III jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga
panggul
2/5 = Hodge III jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diats
simfisi dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul (tidak
dapat digerakkan)
1/5 = Hodge III- IV jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin
yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian telah masauk ke dalam rongga panggul
0/5 = Hodge IV jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan
luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul

Asuhan persalinan yang diberikan pada Ny. B…


Anjurkan jalan-jalan
Anjurkan ibu relaksasi
Lakukan pecah ketuban
Lakukan pimpin persalinan
Anjurkan miring kiri (tujuannya agar oksigenasi janin maksimal karena dengan posisi miring
ke kiri sirkulasi darah ibu ke janin lebih lancer dan memberikan rasa santai pada ibu yang
letih dan mencegah laserasi)

Ny. C umur 24 tahun melahirkan anak pertama 2 menit yang lalu, plasenta belum lahir, terdapat
semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir. Kontraksi uterus baik. TFU 2 jam di atas pusat.

Asuhan persalinan selanjutnya untuk Ny. C adalah…


Cek robekan jalan lahir
Pengawasan perdarahan
Kompresi bimanual interna
Manajemen aktif kala III (dilakukan segera setelah bayi lahir pada semua persalinan)
Pasang infus

Tujuan dari tindakan pada soal no. 8 adalah…


Mencegah atonia uteri
Mempercepat pengeluaran plasenta
Mencegah prolapsus uteri
Mencegah ruptur perineum
Menghentikan perdarahan segera
Pembahasan:
Tujuan Manajemen Aktif Kala III
Tujuan manajemen aktif kala III (tiga) adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih
efektif sehingga dapat mempersingkat waktu persalinan kala tiga (pengeluaran plasenta),
mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah kala III (tiga) persalinan jika
dibandingkan dengan penatalaksanaan fisiologis.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 13


Penatalaksanaan manajemen aktif kala III (tiga) dapat mencegah terjadinya kasus perdarahan
pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta.

Ny. C umur 24 tahun melahirkan anak pertama 2 menit yang lalu, plasenta belum lahir, terdapat
semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir. Kontraksi uterus baik. TFU 2 jam di atas pusat.
Semburan darah yang dialami Ny. C disebabkan karena…
Lepasnya sebagian plasenta
Perlukaan jalan lahir
Ada sisa selaput ketuban
Inversio uterus
Robekan pada dinding uterus
Pembahasan:

Sumber: Obstetri Operatif (Forcep, Vakum, SC) dan Kuretase-Embriotomi - ASR

Seorang wanita datang mau melahirkan, pada pemeriksaan keadaan umum baik saat in kala II
memanjang, DJJ rendah, spina normal, kekuatan normal,panggul normal, Penderita ini G1P0A0
maka tindakan yang tepat pada kasus ini adalah sebagai berikut:
Forcep Ekstasi
Vakum Ekstasi
Episerasi
Seksio Sesarea
Porforasi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 14


Pasien Multipara hamil aterm dikirim dari puskesmas ke klinik konsultan dengan keterangan bayi
besar. Pada pemeriksaan USG didapatkan bayi tunggal TBJ 4000g, ada foli hidramen, ada
diabetes melitus maka tindakan pada kasus ini adalah
Ekstrasi vakum
Ekstrasi forcep
Seksio sesarea
Vorforasi
Kledotomi

Seorang gravid hamil 38 minggu, ketuban pecah spontan, janin letak lintang, DJJ negative, air
ketuban berwarna hijau berbau, bagian bawah janin tercekam disekmen bawah rahim,
pembukaan 8cm maka tindakan yang di ambil adalah:
Seksio sesarea
Versi dalam
Dekavitas
Spondilotomi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 15


e. Eviserasi


DJJ sudah tidak ada indikasi bayi sudah meninggal, karena yang sudah keluar bagian bawah,
jadi yang kita lakukan mengeluarkan isi abdomen.

Seorang wanita hamil 34 minggu menderita ITP, kemudian pada ANC direkomendasikan pemberian
trombosit seta seroit (mungkin maksudnya serta steroid) dan imonoboglobin intravena maka
kasus ini dapat dilakukan:
Seksio sesarea dengn evidoral anastesi
Seksio sesarea dengan spinal anastesi
Seksio sesarea tidak mengurangi resiko perdarahan intrakraya pada bayi
Ekstrasi forcep
Ekstrasi vakum
Pembahasan:
Ini BINGUNGG BGT

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 16


Sumber:
http://www.bloodjournal.org/content/121/1/38?sso-checked=true
http://www.anesth.uiowa.edu/Portals/0/Lectures/Cabo%20Lectures/2013%20Lectures/10.%20E
pidural-Spinal%20Blocks-Bates.pdf
Özbilgin, Şule. 2013. Anaesthesia for Caesarean Section of Pregnant Women with Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4894094/pdf/tard-
41-5-175.pdf.
http://emedicine.medscape.com/article/208697-treatment

Seorang wanita umurn28 tahun multigravida, inpartu, pembukaan serviks 7cm, hamil aterm hiskuta.
Setelah masuk RS pasien mendadak kolaps, tidak ada perdarahan, uterusnya lunak,

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 17


dilakukan intensif monitoring dengan memasang CPP (mungkin maksudnya CVC – central
venous catheter) dan oksigen 100%. Setelah keadaannya stabil dapat dilakukan:
Ekstrasi vakum
Ekstras forcep
Seksio sesarea
Partus spontan
Embriotomi
Pembahasan:
Note: Jawaban dosen yang highlight biru
Syarat ekstraksi vakum dan forceps tidak terpenuhi, jadi bukan itu jawabannya.

Seksio sesarea juga gak ada indikasinya , mungkin bisa partus spontan??? Gak tauuu bingungg ;(

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 18


Seorang wanita umur 30 tahun G4P3A0 hamil aterm sudah dipimpin 2 jam, maka belum lahir,
pembukaan lengkap, presentasi kepala sudah didasar panggul, putaran vaksi dalam sempurna
maka tindakan yang paling coco pada kasus ini:
Ekstrasi vakum
Indikasi De Lee
Indikasi Pinand
Indikasi Obstetri
Indikasi Waktu
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 19


Seorang wanita umur 40 tahun G5P4A0 hamil aterm dengan perdarahan pervaginam, tindakan pada
kasus ini adalah:
Histerektomi
Seksio sesarea
Ekstrasi vakum
Ekstrasi forcep
Versi brestunack
Pembahasan:
Pendarahan pervaginam mungkin disebabkan
oleh plasenta previa atau solusio plasenta. Ini
merupakan indikasi seksio sesarea.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 20


Tindakan dekafitasi pada letak lintang kasep tidak dapat dilakukan pada keadaan sebagai berikut:
Pembukaan belum lengkap
Ketuban sudah pecah
Leher janin dapat dicapai pervaginam
Bila ada tanda rupture uter
Pembukaan serviks lengkap

Dekapitasi merupakan suatu tindakan untuk memisahkan kepala janin dari tubuhnya dengan

cara memotong leher janin.
Mungkin dekapitasi dilakukan dengan indikasi janin mati yang tak mungkin lahir spontan
pervaginam. Syarat dekapitasi itu sendiri adalah sbb:
Janin mati, kecuali pada hidrosefalus, hidrops fetalis, atau bila hendak melakukan
kleidotomi janin tidak perlu mati
Konjugata vera lebih bear dari 6 cm
Pembukaan serviks lebih besar dari 7 cm
Selaput ketuban sudah pecah atau dipecahkan
Tidak ada tumor jalan lahir, yang mengganggu persalinan pervaginam.

Seorang wanita umur 35 tahun G6P5A0 hamil amenore 3 bulan datang dengan perdarahan
pervaginam. Pada pemeriksaan dalam OUE terbuka 1 jari longgar teraba jaringan, penderita ini
didiagnose abortus inkomplit maka tindakan pada kasus ini adalah sebagai berikut:
Kuretase

AFM AVM
Histerektomi
Embriotomi
Histerorafi

Evakuasi sisa hasil konsepsi dengan kuretase tajam atau aspirasi vakum manual. Kuretase
dapat dilakukan dengan blok paraservikal (analgesic) dan infus 10-20 U oksitosin dalam
NaCl 0,9%
Pada pasien dengan perdarahan yang tidak terkontrol, hasil konsepsi harus segera di evakuasi.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 21


Keunggulan ekstrasi vakum dibandingkan dengan ekstrasi forcep adalah sebaga berikut:
Pemasangan mudah
Dapat dipakai pada kepala yang masih tinggi dan pembukaan belum lengkap
Trauma pada kepala janin lebih ringan
Waktu persalinan lebih lama
Waktu persalinan cepat
Pembahasan:
Note: Jawaban dosen yang highlight biru
Lagi dan lagi eaa :p mungkin maksud soal adalah kerugian kalo yang di blok dari dosennya
adalah opsi D. Tapi kalo keunggulan jawabannya adalah opsi a.
Keunggulan ekstraksi vakum dibandingkan ekstraksi cunam
Pemasangan mudah (mengurangi bahaya trauma dan infeksi).
Tidak diperlukan narcosis umum
Mangkuk tidak menambah besar ukuran kepala yang harus melalui jalan lahiir
Ektraksi vakum dapat dipakau pada kepala yang masih tinggi dan pembukaan serviks belum
lengkap.
Trauma pada kepala janin lebih ringan

Persalinan janin memerlukan waktu yang lebih lama


Tenaga traksi tidak sekuat seperti pada cunam.
Pemeliharaannya lebih sukar, karena bagian-bagiannya banyak terbuat dari karet dan harus
selalu kedap udara.

Induksi dan Stimulasi Persalinan – FER

Seorang perempuan berusia 30 tahun, P0A0, datang ke dokter praktik umum dengan membawa hasil
pemeriksaan laboratorium kemarin untuk mengecek apakah dirinya hamil atau tidak. Pasien
mengaku sudah terlambat menstruasi selama 1 minggu. Hasil pemeriksaan tes saat ini adalah
negatif. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan?
Tidak ada, karena pasien tersebut tidak hamil
Tes harus diulang karena alat yang digunakan yang dibeli bebas di apotik
Tes harus diulang karena tes tidak akurat dan tidak menggunakan urin pagi
Tes harus diulangi 1 minggu kemudian
Rujuk ke dokter kebidanan untuk pemeriksaan USG
Pembahasan:
Untuk opsi e sebenernya bagus untuk diagnosis pasti karena pakai USG tapi.. ibu ini tidak ada
riwayat penyakit seperti hipertensi, selain itu riwayat kehamilan lain misalnya lahir prematuritas,
stillbirth dan tidak termasuk dalam umur yang rentan >40tahun (kalau dalam 4T usia > 35 tahun)
dan IMT tidak diketahui. Jadi menurut saya pasien diminta datang kembali satu minggu
kemudian untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Usia kehamilannya spesifik bisa dihitung
sendiri kali yaa usianya +- 18 hari :p

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 22


Perempuan 25 tahun, G1P0A0 masuk rumah sakit untuk bersalin pada usia kehamilan 42 minggu.
Suhu 38’C, tanda vital lain dalam batas normal. HIS sejak 48 jam yang lalu, ketuban pecah
spontan 12 jam SMRS. Pembukaan serviks 3 cm saat masuk rumah sakit, pembukaan tetap 8 cm
sejak 4 jam terakhir. Keadaan janin masih baik. Tatalaksana apakah yang paling tepat?
Beri antibiotik
Beri oksigen
Nilai jalan lahir
Nilai HIS
Nilai taksiran bayi
Pembahasan:
Note: Jawaban dosen yang highlight biru

Premature rupture of membranes (PROM), or pre-labor rupture of membranes, is a


condition that can occur in pregnancy. It is defined as rupture of membranes (breakage of the
amniotic sac), commonly called breaking of the mother's water(s), more than 1 hour before
the onset of labor.
Berikut manajemen dari PROM berdasarkan usia gestasinya:

http://www.aafp.org/afp/2008/0115/p245a.html
pada kasus karena sudah lebih dari 37 minggu usia gestasinya, jadi dianjurkan untuk
melanjutkan persalinan dan dapat dilakukan profilakis perinatal GBS (group B
streptococcus), yang dapat dilhat dari tabel dibawah ini:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 23


CDC Updates Guidelines for the Prevention of Perinatal GBS
Disease http://www.aafp.org/afp/2011/0501/p1106.html
berdasarkan tabel, jika temperature intrapartum lebih dari sama dengan 38C maka dapat
diberikan antibiotik spectrum luas, kemudian mungkin segera setelah diberikan antibiotik
dapat dilakukan penilaian jalan lahir (bishops score) untuk mempertimbangkan apakah dapat
dilakukan persalinan pervaginam atau tidak, jika score bishopsnya lebih dari 8 maka besar
kemungkinan untuk dapat lahir pervaginam.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 24


If the Bishop score is 8 or greater the chances of having a vaginal delivery are good and the
cervix is said to be favorable or "ripe" for induction. If the Bishop score is 6 or less the
chances of having a vaginal delivery are low and the cervix is said to be unfavorable or
"unripe" for induction.
Sumber:
Bishop Score Calculator - Perinatology.com
perinatology.com/calculators/Bishop%20Score
%20Calculator.htm
Pada kasus (bishops score) tidak dapat dihitung karena yag diketahui hanya bukaannya saja, jadi
memang diperlukan pemeriksaan jalan lahir, namun mungkin dapat dilakukan segera
setelah diberikan antibiotik berdasarkan rekomendasi CDC.

*kalau ada yang punya saran, boleeh yaa
Pemeriksaan untuk menentukan letak punggung janin...
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
Periksa dalam
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 25


Sumber: PPT Skill Lab Pemeriksaan Obstetri (ANC) slide 5

Ny. Z, 27 tahun, G2P1A0 hamil 30 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan mulas teratur sejak
2 jam yang lalu.Lendir darah sudah keluar, sedangkan air-air yang tidak bisa ditahan belum keluar.
Riwayat kelahiran sebelumnya normal dengan berat bayi 2800 gram, saat ini berusia 2 tahun.
Sejak 1 bulan yang lalu pasien sering mengeluhkan keluar keputihan yang gatal, namun
belum sempat diobati. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, pasien compos mentis, berat badan 57
kg tinggi badan 157 cm. Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 90 kali per menit, napas 20
kali pe tunggal,
presentasi kepala 5/5, punggung kanan, Taksiran Berat Janin 1550 gr, Denyut Jantung Janin 150
kali/menit, kontraksi 2 kali tiap 10 menit lamanya 20 detik. Pada pemeriksaan inspekulo
didapatkan porsio licin, ostium terbuka 2 cm, selaput ketuban (+), fluor (+) warna putih susu
bergumpal dan menempel di dinding vagina.
Apa faktor resiko yang menyebabkan kondisi tersebut di atas?
Usia kehamilan 30 minggu
Riwayat persalinan sebelumnya
Merokok
Gizi kurang
Infeksi
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 26


Faktor risiko pada kasus adalah infeksi, karena keputihan pada kasus disertai gatal, berwarna putih
susu, dll. Lebih spesifiknya lagi, berdasarkan tabel diatas ibu ini kemungkinan mengalami BV, yang

juga merupakan faktor risiko untuk terjadinya ketuban pecah dini korioamnionitis (ascending),


yang mana usia kehamilan ibu ini baru 30 minggu (preterm) jadi juga akan meningkatkan resiko
kelahiran prematur (angka kematian tertinggi bayi lahir adalah akibat prematuritas) dan juga dapat
menyebabkan infeksi s/d sepsis pada ibu.

Sumber:
http://my.clevelandclinic.org/health/articles/chorioamnionitis
IT infeksi pelvis dr. Irawan slide 187

Ny. Maimunah, usia 32 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 37 minggu, datang dengan
keluhan mules-mules mau melahirkan. Kehamilan ini adalah kehamilan kedua dengan kehamilan
sebelumnya normal. Kehamilan yang sekarang dirasakan lebih besar dari sebelumnya. Pasien
tidak mengeluh nyeri ulu hati, dan pusing. Gerakan janin aktif. Tidak ada yang penyakit dahulu
dan keluarga. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien 120/80 mmHg, Nadi 90x/menit,
pernafasan 24x/ menit, suhu 36.40 C. pada status obstetrik didapatkan Tinggi Fundus Uteri 42
cm, teraba 3 bagian besar, dan denyut jantung janin didengar 142x/menit dan 136x/ menit, his
2x/10 menit/25 detik
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?
Kehamilan dengan janin sungsang
Kehamilan ganda
Kehamilan mola
Kehamilan dengan janin lintang
Kehamilan dengan janin makrosomia

Serang wanita 21 tahun, hamil 39 minggu datang dengan keluhan perut mules-mules sejak 12 jam
sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar lender bercampur darah dari kemaluan. Os
mengaku sebelumnya control kehamilan di bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 27


mmhg, nadi 80x/menit, T 37 C, dari hasil VT: pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah, persentasi
kepala, DJJ 147x/menit.

Kapan dilakukan pimpinan persalinan pada pasien tersebut?


Ibu merasa ada dorongan meneran yang kuat
Pembukaan sudah lengkap
Pembukaan sudah lengkap dan kepala di Hodge III-IV
Kepala bayi di introitus vagina
Kepala bayi sudah meregang vulva 5 cm
Pembahasan:
Saat pasien datang ke rumah sakit, pasien sudah mengalami tanda- tanda in partu, yaitu
mengeluh keluar lender bercampur darah dari kemaluan.
Saat diperiksa, pasien sudah mengalami in partu kala 1 aktif (pembukaan lengkap) yang akan
berlanjut pada kala 2 jika His terjadi tiap 2-3 menit, lamanya 60—90 detik.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 28


Note: Masih ragu, mohon dicari lagi yaa

Obat apakah yang harus disiapkan pada manajemen aktif kala III:
Oksitosin
Lidokain
Metilergometrin
MgSO4
Misoprostol
Pembahasan:
Langkah utama manajemen aktif kala III (tiga) ada tiga langkah yaitu:
Pemberian suntikan oksitosin 10 IU i.m.
Penegangan tali pusat terkendali.
Masase fundus uteri.

Disebut apakah, jika terdapat robekan pada vagina hingga mencapai otot bulbokavernosum dan otot
perinemum transversal superfisial?
Ruptur grade I
Ruptur grade II
Ruptur grade IIIa
Ruptur grade IIIb
Ruptur grade IV
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 29


Derajat I: mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum
Derajat II: mukosa vagina, fauchette posterior, kutit perineum, otot perineum
Derajat III : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, otot perineum, otot spinter ani
eksterna
 Derajat IV : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, oto perineum, otot spinter
ani eksterna, dinding rectum anterior

Ny. Sarah, 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke IGD pukul 08.00 WIB, mengeluh perut
mules-mules, hasil pemeriksaan : KU baik, TD: 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit,
TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh.

Diagnosa Ny. Sarah adalah...


Inpartu kala I fase laten
Inpartu kala I fase aktif
Inpartu kala II
Belum inpartu
Belum ada pembukaan serviks
Pembahasan:
Fase laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat, di mulai dari pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung kira – kira 8 jam.
Fase aktif
Dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm, belangsung kira – kira 7 cm.
Di bagi atas :
Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm menjadi 4.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 30


Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari
pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
Fase deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm.

Sesuai dengan kasus Ny. Sarah penurunan kepala berada pada...


Hodge I
Hodge II
Hodge III
Hodge IV
Belum amsuk PAP
Pembahasan :
Penurunan kapala pada pemeriksaan luar dan dalam:
5/5 = Hodge I : kepala diatas PAP, mudah digerkkan
4/5 = Hodge I- II : sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum masuk panggul.
3/5 = Hodge II- III: bagian terbesar kepala belum masuk panggul
2/5 = Hodge III +: bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
1/5 = Hodge III- IV: kepala di dasar panggul
0/5 = Hodge IV: kepala diperineum

Prolapsus Uteri, Sistokel, Rektokel, dan Episiotomi Serta Penjahitan Robekan Jalan Lahir –
AMR

Episiotomi merupakan tindakan?


Suatu tindakan eksisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina,
cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan
kulit sebelah depan perineum.
Suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina,
cincin selaput dara, dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum.
Suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia
perineum dan kulit sebelah depan perineum.
Suatu tindakan eksisi pada perineum yang menyebabkan selaput lendir vagina, cincin selaput
dara, dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum.
Suatu tindakan eksisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya jaringan pada septum
rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit sebelah depan perineum.
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 31


Apakah prinsip penjahitan luka episiotomi?
Hemotasis
Aproksimasi
Hemolisis
Hemolisis dan Aproksimasi
Hemotasis dan Aproksimasi
Pembahasan:

Struktur apa saja yang terpotong pada saat melakukan episiotomi?


Kulit, dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus
Superfisialis.
Kulit, dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei
Transversus Superfisialis, Pubococcygeus / Serabut anterior dari bagian puborectal
musculus levator ani.
Kulit, Musculus Bulbo Cavernosus, Pubococcygeus / Serabut anterior dari bagian puborectal
musculus levator ani.
Dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus
Superfisialis.
Dinding belakang vagina, Musculus Bulbo Cavernosus, Musculus Perinei Transversus
Superfisialis, Pubococcygeus / Serabut anterior dari bagian puborectal musculus levator ani.
Pembahasan :

Pada persalinan, teknik episiotomi apa yang digunakan?


Lateral
Lateral, medialis
Mediolateral, medialis
J Shape
Lateral, Medialis, mediolateral, dan J shape
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 32


Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 11

Indikasi dilakukan episiotomi kecuali?


Akhir kala I
Akhir kala II
Sebelum persalinan dengan alat
Persalinan dengan bayi besar
Persalinan dengan bayi sungsang (presentasi bokong)
Pembahasan:

Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 10

Pada episiotomi bagaimana teknik penjahitan Musculus Spingter Ani Eksternus?


End to end
Overlapping

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 33


Underlapping
End to end dan overlapping
Overlapping dan Underlapping
Pembahasan:

Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 28

Berikut merupakan komplikasi dari penjahitan episiotomi, kecuali?


Nekrosis, abses
Dead space
Adhesi
Infeksi, hematoma
Sinus, dehisensi
Pembahasan

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 34


Sumber: IT Episiotomi – AMR slide 31-32

Pembagian Ruptur perineum adalah?


Tingkat 1 : Mengenai otot perineum
Tingkat 2 : Mengenai mukosa vagina
Tingkat 3a : Mengenai M. Spingter ani interna < 50%
Tingkat 3b : Mengenai M. Spingter ani eksterna > 50%
Tingkat 4 : Mengenai M. Spingter ani eksterna < 50%
Pembahasan:

Sumber: IT Penjahitan Luka Episiotomi

Berikut ini adalah benang yang digunakan untuk menjahit episiotomi, kecuali?
Chromic catgut
Mersilen
Plain catgut
Seide

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 35


e. Dexon catgut

IT – Penjahitan Luka Episiotomi

Kegagalan repair perineum dapat disebabkan hal-hal berikut, kecuali?


Teknik repair yang salah
Jaringan mengalami infeksi
Kemampuan penyembuhan yang buruk
Pemilihan benang yang kurang tepat
Kompres luka
Pembahasan:

Sumber: IT Penjahitan Luka Episiotomi

Prolaps uteri adalah?


Uterus turun ke dalam vagina atau bahkan mungkin keluar dari liang vagina.
Turunnya kandung kemih ke bagian anterior vagina.
Turunnya dinding vagina posterior.
Relaksasi jaringan ikat penyokong uterus.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 36


Pada prolaps uteri terjadi kelemahan jaringa penyokong :
Ligamentum uterosakral
Ligamentum kardinale
Otot-otot levator ani
Semua benar
Pembahasan:

Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR

Faktor resiko prolaps uteri adalah, kecuali?


Usia tua
Batuk kronis
Partus per vaginam
Berat badan rendah
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 37


Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR

Cara mendiagnosis prolaps uteri adalah?


MRI
USG
Pemfis
X-ray
Pembahasan:

Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR

Terapi konservatif prolaps uteri adalah?


Kuldoplasti McCall
Suspensi uterosakral
Kolpokliesis
Pesarium
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 38


Sumber: IT Prolaps Organ Panggul – AMR

Berikut adalah jaringan penyokong panggul tengah, kecuali?


Fascia endopelvik
Ligamentum sakrouterina
Ligamentum kardinale
Fascia puboservikale
**agak bingung sama soalnya, mungkin ada kesalahan teknis. Soalnya dari sumber yg di dapat
ligamentum sakrouterina, kardinale sama fascia puboservikale itu bagian dari jaringan
penyokong panggul proksimal (Level 1), sedangkan soalnya panggul tengah.
Tapi kemungkinan jawabannya tetep yg a. fascia endopelvik, karna fascia endopelvic sbg
system penyokong. Tapi teman2 silahkan yaa kalo ada koreksi hehe

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 39


Komplikasi yang dapat menyertai prolaps uteri, adalah:
Hipertrofi serviks
Infeksi saluran kencing
Stress incontinence
Semuanya benar

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 40


Kontraindikasi penggunaan perserium adalah :
Usia tua
???
???
???
**maaf ya gak paham sama soalnya hehe

Perdarahan Pascasalin (Atonia, Laserasi, Retensio Plasenta, Gangguan Pembekuan Darah)


dan Syok Perdarahan Serta Penanganannya – PAT

Seorang wanita berusia 24 tahun, primigravida, melahirkan bayi dengan berat badan lahir 4.100 g di
rumah. Segera setelah persalinan, pasien mengalami pendarahan pervaginam masif dan laserasi
serviks. Pasien dibawa ke rumah sakit terdekat dalam keadaam syok. Dalam 2 jam penanganan,
pasien menerima transfusi 9 kantong darah dan cairan untuk mengembalikan tekanan darah yang
normal. Selama perawatan kadar hemoglobin 7,5 g/dl dan pasien menerima 3 kantong PRC.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 41


Apakah sekuele lanjut yang dapat diderita oleh pasien ini ?
Hemokromatosis
Sindroma Stein-Laventhal
Sindroma Sheehan
Sindroma Simmonds
Sindroma Cushing

Kapan sekuele ini dapat terjadi ?


6 jam pasca persalinan
1 minggu pasca persalinan
1 bulan pasca persalinan
6 bulan pasca persalinan
1 tahun pasca persalinan
Pembahasan:
Diagnosis di atas adalah sindroma Sheehan.
Patients of Sheehan syndrome will have a small proportion of pituitary tissue damaged and
may not develop symptoms until weeks or even years after the birth. The symptoms of
ACTH deficiency usually appear within weeks or months after the baby is born.
Sumber: http://rarediseases.org
Beberapa sumber yang saya baca tidak ada yang memberikan onset tepat munculnya sekuele
sindrom Sheehan ini. Semuanya mengatakan bahwa onsetnya itu beberapa minggu atau

beberapa bulan setelah bayi lahir. Jadi mungkin 1 bulan ya? CMIIW
Seorang wanita G5P2A2 melahirkan bayi kembar. Segera setelah lahir, pasien mengalami
pendarahan dari kemaluan sekitar 2000 ml. Pasien gelisah, tekanan darah 60/40 mmHg, nadi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 42


o
140x/menit, cepat dan lemah, respirasi 28x/menit, dan suhu tubuh 36 C. Tidak ada urin yang
keluar setelah dilakukan pemasangan kateter.
Tatalakana yang tepat pada pasien ini selanjutnya adalah:
Transfusi pack red cells sesegera mungkin, dilanjutkan dengan kristaloid maksimal 2 L
Memberikan cairan kristaloid maksimal 1 L dilanjutkan dengan koloid maksimal 1,5 L
Karena perdarahan masif, maka diberikan fresh frozen plasma 1 unit
Memberikan cairan kristaloid maksimal 2 L dilanjutkan dengan transfusi whole blood
Memberikan cairan koloid makimal 1,5 L
Pembahasan:
Menurut buku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas primer, transfuse darah dilakukan apabila
Hb < 8 g/dl atau Ht < 3 %. Jenis darah transfuse boleh PRC ataupun whole blood. Untuk
resusitasi cairannya, ibu ini termasuk kategori 3 berdasarkan tabel dibawah ini. Maka jumlah
cairan yang harus diberikan adalah 3500-5500 cc dan jenis cairannya harus Kristaloid bukan
koloid, karena cairan kristaloid dapat mengisi volume plasma lebih cepat dobanding koloid.
Dan urutan pemberiannya adalah resusitasi cairan dulu (pemberian kristaloid dulu) baru
transfuse darah.

Sumber: Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Primer

Seorang wanita berusia 22 tahun, primipara, melahirkan secara spontan, Ketika plasenta dilahirkan,
uterusnya mengalami inversio dan prolaps keluar dari vagina.
Tindakan selanjutnya untuk menangani kondisi pasien ini adalah:
Segera melahirkan plasenta dengan mengeluarkannya dari uterus yang inversio
Memanggil asisten untuk membantu
Memasang akses intravena dengan cairan Ringer Laktat
Memberikan tekanan pada fundus dengan menggunakan telapak tangan dan jari di sepanjang
aksis vagina
Memanggil ahli anastesi untuk memberikan halothane agar uterus relaksasi
Pembahasan:
Urutan tatalaksana persalinan dengan inversion uteri menurut buku sarwono :

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 43


Memasang infus cairan
Memanggil bantuan anastesi
Pemberian tokolitik
Melepaskan plasenta dari uterus secara manual sambil memberikan uterotonika
Reposisi uteri
Pemberian antibiotic dan transfuse darah bila diperlukan
Intervensi bedah jika maneuver diatas tidak berhasil.
Sumber: buku Sarwono

Seorang wanita G4P3A0 melahirkan bayi dengan berat badan lahir 3500 gram. Segera setelah
lahir, pasien mengalami perdarahan dari kemaluan sekitar 1500 ml. Pasien gelisah, tekanan darah
o
80/60 mmHg, nadi 140x/menit, cepat dan lelah, respirasi 24x/menit, dan suhu tubuh 36 C.
Manakah diagnosis pasien di atas yang tepat?
Syok perdarahan derajat I
Syok perdarahan derajat II
Syok perdarahan derajat III
Syok perdarahan derajat IV
Disseminated intravascular coagulation
Pembahasan:

Sumber:
http://www.jems.com

Seorang wanita G5P2A2 melahirkan bayi kembar. Segera setelah lahir, pasien mengalami
perdarahan dari kemaluan sekitar 2000 ml. Pasien gelisah, tekanan darah 60/40 mmHg, nadi
o
140x/menit, cepat dan lemah, respirasi 28x/menit, dan suhu 36 C. Tidak ada urin yang keluar
setelah dilakukan pemasangan kateter. Setelah dilakukan resusitasi untuk menstabilkan
hemodinamik, pasien kembali dalam kondisi vital normal. Saat dilakukan pemeriksaan lanjutan,
kontraksi uterus menghilang, perdarahan pervaginam masih aktif. Tidak ditemukan laserasi pada
jalan lahir.
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini menurut mnemonic HAEMOSTASIS adalah:
Melakukan eksplorasi untuk mengeluarkan sisa plasenta dan melakukan kompresi aorta
abdominal

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 44


Melakukakn eksplorasi untuk mengeluarkan sisa plasenta dan melakukan kompresi bimanual
Massase uterus, infuse oksitosin, ergometrin intramuscular, dan prostaglandin per rektal
Memasang tampon padat uterus atau uterine packing untuk mengembalikan kontraksi
Merujuk paisen untuk dilakukan tindakan operatif berupa kompresi B-Lynch
Pembahasan: Ada dilaporan tutorial skenario C masing2 kelompok ya teman2 kemarin kan
sudah dibahas di pleno hehe

Infeksi Nifas, Partus Lama, dan Penangannnya – AZH

o
Ny. Siska, berusia 20 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, suhu 38,5 C, sejak 1 hari
yang lalu, ibu mengaku baru melahirkan 27 hari yang lalu, lokia berbau, higinitas ibu jelek
Bakteri tersering penyebab infeksi nifas adalah:
Staphilococu
Micobacterium Tuberculose
Salmonella Thypi
Neisseria Gonorhoe
Pneumonia
Pembahasan:

o
Ny. Maryam, berusia 26 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, suhu 39 C, sejak 2
hari yang lalu, ibu mengaku baru melahirkan 10 hari yang lalu, lokia berbau, ibu melahirkan di
dukun, saat ini ibu menyusui bayi.
Port de entrée (cara terjadinya) pada infeksi nifas pasien diatas adalah:
Tangan pemeriksa
Infesi nosocomial
Droplet infeksi
Ulkus
Menyusui
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 45


Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan dalam atau
operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina ke uterus. Kemungkinan karena
sarung tangan atau alat yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak
sepenuhnya bebas dari kuman.
Droplet infection yaitu sarung tangan atau alat-alat yang terkontaminasi bakteri yang berasal
dari hidung atu tenggorokan penolong.
Dalam rumah sakit (infeksi nosokomial) selalu banyak kuman-kuman pathogen berasal dari
penderita dengan berbagai jenis infeksi. Cara penyebarannya melalui udara (<24 jam).
Coitus pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi penting kecuali apabila
mengakibatkan pecahnya ketuban. (dikasus tidak ada penjelasan riwayat pasiennya)
Infeksi intrapartum akibat parts lama. (dikasus tidak ada penjelasan riwayat pasiennya)

Ny. Ani 30 tahun datang dengan keluhan demam selama 4 hari, sebelumnya, 3 minggu yang lalu
pasien melahirkan di rumah sakit spontan, saat pulang kerumah, orang tua pasien melarang
pasien makan ikan, telur dan lainnya, pasien hanya diperbolehkan makan nasi dengan
sayur saja.
Penyebab infeksi nifas pada pasien di atas:
Perbaikan gizi ibu
Persalinan aseptic
Perawatan luka yang baik
Malnutrisi
Persalinan di rumah sakit
Pembahasan:

Ny. Subaidah 27 tahun diantar oleh bidan dengan keluhan demam selama 6 hari, sebelumnya, 2
minggu yang lalu pasien melahirkan di dukun spontan, pasien dating dalam kondisi penurunan
o
kesadaran, tekanan darah 110/70 mmHg, nafas 30x/ menit, suhu 39 C, dari pemeriksaan
3
laboratorium: Hb: 10,2 g/dL, leukosit: 29000/mm , lokia berbau.
Pemilihan antibiotic pada pasien diatas:
Golongan aminoglikosid
Antibiotic gram negative

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 46


Sesuai dengan hasil kultur atau spectrum luas
Antibiotic gram positif
Golongan sefalosporin
Pembahasan:

Sumber: IT InfeksiMasaNifas – AZH

Ny. Sulis, 25 tahun, BB 90 kg, habis melahirkan anak kedua 1 minggu yang lalu di bidan, ibu
mengaku demam sejak 3hari yang lalu, melahirkan spontan, namun dirujuk kerumah sakit
Karena tembuni tak lahir-lahir, sehingga dilakukan brandt Andrews maneuver, ibu terlihat pucat
saat ini. Riwayat operasi melahirkan saat anak pertama.
Faktor predisposisi infeksi nifas pada pasien diatas adalah:
Kegemukan
Brandt Andrews maneuver
Seksiosesaria
Anemia
Melahirkan di bidan
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 47


Sumber: IT InfeksiMasaNifas – AZH

o
Ny. Santa, berusia 30 tahun dating kerumah sakit dengan keluhan demam, suhu 39 C, sejak 3 hari
yang lalu, ibu mengaku baru melahirkan 17 hari yang lalu, lokia berbau dan nyeri perut bagian
bawah.
Pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan pada pasien diatas adalah:
Kultur lokia, USG, darah rutin
Pemeriksaan darah ruti, CT-Scan, MRI
USG, X-ray thorax
CT-scan, darahrutin, USG
CT-scan, MRI, EEG
Pembahasan:

Sumber: IT InfeksiMasaNifas – AZH

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 48


Ny. Siti 35 tahun diantar oleh keluarga dengan kelihan demam selama 7 hari, sebelumnya, 3
minggu yang lalu pasien melahirkan di dukunspontan, pasien dating dalam kondisi penurunan
o
kesadaran, tekanan darah 11-/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 32x/menit, suhu 39 C, dari
3.
pemeriksaan laboratorium: Hb: 10,2 g/dL, leukosit: 29000/mm
Diagnosis pada pasien diatas adalah
Peripartum heart disease
Sepsis purpuralis
Pneumonia
Infeksi intrapartum
Cerebro vascular diseases
Pembahasan:

Sumber: IT Infeksi Masa Nifas – AZH

Ny. Aminah 35 tahun diantar oleh keluarga dengan keluhan demam selama 3 hari, sebelumnya, 2
minggu yang lalu pasien melahirkan di bidan spontan, pasien datang dalam kondisi penurunan
o
kesadaran, tekanan darah 110/70 mmHg, nafas 32x/menit, suhu 39 C, dari pemeriksaan
3
laboratorium: Hb: 11 g/dL, leukosit: 31000/mm
Penatalaksaan pada pasien ini adalah:
Perbaikan keadaan umum, pemberian antibiotic yang adekuat, kultur darah dan lokia
Kultur lokia, chest x-ray
Kultur darah, ct-scan
EKG, EEG, MRI
USG, bladder training, laparoskopi
Pembahasan:
Diagnosis: Infeksi bakteri (saat nifas)
Karena Ny. Amirah mengalami demam tinggi dan leukositnya juga meningkat.
Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkalis yang
membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina
normal.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 49


Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-masrikhahr-5415-3-babii.pdf

Seorang ibu berusia 28 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan demam 2 hari, pasien
mengaku baru melahirkan anak kedua 1 minggu yang lalu di klinik bidan, dari pemeriksaan
o
didapatkan lokia berbau, suhu ibu 38,5 C.
Diagnosis pada pasien diatas adalah:
Infeksi luka episiotomy
Infeksi nifas
Infeksi intra partum
Thypoid
Hepatitis
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 50


Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-masrikhahr-5415-3-babii.pdf

dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)

o
Ny. Santi 33 tahun datang ke bidan POSKESDES dengan keluhan demam, suhu 39 C, sejak 3 jam
yang lalu, ibu mengaku baru melahirkan 18 jam yang lalu, lokia tidak berbau.
Berikut ini adalah tanda-tanda infeksi nifas:
o
Kenaikan suhu lebih dari 37 C
Terjadi sebelum 24 jam post partum
Setelah 24 jam post partum
Peningkatan trombosit
Lokia tidak berbau
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 51


Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-masrikhahr-5415-3-babii.pdf

Seorang wanita, 25 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada saat buang air kecil. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan discharge endoservikal mukopurulen disertai dengan serviks edematous ektopi
dengan eritema.

Untuk menegakkan diagnosa penyakit pada pasien di atas perlu dilakukan pemeriksaan apa yang
dapat dijadikan Gold Standard?
NAATs
Biopsi
Kultur
Laboratorium
Serologi
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 52


Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26065/4/Chapter%20II.pdf
Diagnosis : Infeksi Menular Seksual
Gold Standart : Kultur

Seorang wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan gatal pada kemaluannya. Pada anamnesa lebih
lanjut didapatkan bahwa pasien mempunyai pasangan lebih dari satu orang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan malodorous discharge, bau amis yang lebih kuat pada saat coitus dan mens. Pada
pemeriksaan pH vagina didapatkan pH vagina > 4,5 dan ditemukan adanya clue cell.

Tatalaksana pada pasien di atas yang di rekomendasikan oleh CDC adalah..


Azitromicin
Penicilin
Amoxicilin
Metronidazole
Gentamicin

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 53


Seorang laki-laki, 35 tahun, datang dengan keluhan adanya koreng pada penis. Pada anamnesa lebih
lanjut didapatkan riwayat berhubungan dengan PSK ada. Pada pemeriksaan penis didapatkan
“chancre” yang berkembang pada tempat inokulasi.

Pada pemeriksaan darkfield microscopy akan dapat diidentifikasi...


Chlamidia
Treponema Pallidum
Gardnerella Vaginalis
Neisseria Gonorrhea
Trichomonas
Pembahasan:

Sumber: IT Infeksi Pelvis dr. Irawan slide 53. Dijelaskan bahwa bakteri yang menginfeksi
adalah Treponema pallidum

91. Tatalaksana untuk pasien di atas adalah...

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 54


Ciprofloksasin
Metronidazole
Benzathine Penicilin
Gentamicin
Levofloksasin

Seorang wanita, 25 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada daerah kemaluannya. Pada pemeriksaan
didapatkan pembengkakan pada kelenjar Bartholini dan ditemukan discharge yang purulent.
Pengobatan pada pasien dengan bartholinitis untuk mendrainase tempat abses disebut...
Biopsi
Marsupialisasi
Frozen section
Insisi
Drainage

Seorang laki-laki, 30 tahun, datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 12 hari yang lalu.
Riwayat kontak seksual dengan PSK ada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan mucopurulent urethral
discharge, dischrage nya bersih.

Tatalaksana terbaru menurut CDC yang digunakan sebagai terapi lini pertama adalah...
Metronidazole
Gentamicin
Cefixime
Amoxicilin

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 55


Eritromicin
Pembahasan:

Sumber: IT IRW-Infeksi pelvis

Pada pemeriksaan mikrobiologi akan didapatkan...


Gram negative intracelullar diplococcus
Gram negative intracelullar monococcus
Gram positive intracelullar diplococcus
Gram positive intracelullar monococcus
Pembahasan:

Sumber: IT IRW-Infeksi pelvis

Yang bukan merupakan etiologi dari infeksi pelvis adalah...


Bakteri, virus, fungi, parasit
Gangguan disequilibrium pada lingkungan vagina
Gangguan imunitas
Trauma
Kekurangan endogeneous estrogen

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 56


Seorang wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan gatal pada kemaluannya. Pada anamnesa lebih
lanjut didapatkan bahwa pasien mempunyai pasangan lebih dari satu orang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan malodorous discharge, bau amis yang lebih kuat pada saat coitus dan mens. Pada
pemeriksaan pH vagina didapatkan pH vagina > 4,5 dan ditemukan adanya clue cell.

Agen penyebab dari penyakit pasien ini adalah...


Gardnerella vaginalis
Trichomonas
Chlamydia
Treponema Pallidum
Neisseria Gonorrhea

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 57


Sumber: IT IRW-Infeksi pelvis

Yang bukan termasuk dari kriteria Amsel adalah...


A thin, milky, white discharge
Whiff test: Presence of a fishy odor revealed by 10% potassium hydroxide wet mounts
Presence of clue cell
Presence of RBC
Presence of WBC
Pembahasan:

IT – Infeksi Pelvis

Jika wanita tersebut hamil maka pada pasien tersebut akan lebih mudah untuk mengalami...
Kehamilan ganda
Kemhamilan ektopik
Gangguan fungsi tuba
Kelainan kongenital
Ketuban pecah dini
Pembahasan:
Komplikasi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 58


Infeksi BV yang tidak mendapat penanganan yang baik dapat menyebabkan komplikasi, antara lain,
endometritis, penyakit radang panggul, sepsis paskaaborsi, infeksi paskabedah, infeksi
paskahisterektomi, peningkatan risiko penularan HIV dan IMS lain. Infeksi BV merupakan faktor
risiko potensial untuk penularan HIV karena pH vagina meningkat dan faktor biokimia lain yang
diduga merusak mekanisme pertahanan host. Penelitian dari seluruh dunia mengenai BV langsung
tertuju kepada sejumlah komplikasi obstetrik yaitu keguguran, lahir mati, perdarahan,
kelahiran prematur, persalinan prematur, ketuban pecah dini, infeksi cairan ketuban,
endometritis paskapersalinan dan kejadian infeksi daerah operasi (IDO). Sumber:

http://eprints.undip.ac.id/44514/3/Buyung_Ramadhan_Mandala_Putra_22010110130149_Bab2KTI. pdf

Seorang wanita, 30 tahun, datang dengan keluhan gatal dan panas pada kemaluannya. Pada
pemeriksaan terlihat discharge pada vagina tebal, putih (cottage cheese like). Pada pemeriksaan pH
didapatkan ph >4,5 dan ditemukan budding yeast, pseudohyphae pada pemeriksaan KOH.

Diagnosa pada pasien tersebut adalah...


Bacteria Vaginosis
Candida Vulvovaginitis
Trichomoniasis
TOA
Chronic cervicitis

IT –Infeksi pelvis

Tatalaksana untuk pasien tersebut adalah...


Metronidazole
Fluconazole
Gentamicin
Cifprofloksasin
Penicilin

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 59


IT – Infeksi Pelvis

Seorang wanita, 35 tahun, mengeluh rasa nyeri saat berhubungan disertai nyeri pada daerah belakang
bagian sacrum dan fossa iliaca. Pada pemeriksaan terlihat discharge pada vagina mukoid,
mucopurulent. Pada pemeriksaan swab test didapatkan pus kekuningan. Tata laksana pada pasien
ini dapat berupa...
a. Laser, cryotheraphy, diathermy, electric cauter
Marsupialisasi
Drainase
Biopsi
Extirpasi
Alasan:
Ini kasusnya cervisitis.

Ekstirpasi -> pengangkatan tumor secara keseluruhan Marsupialisasi ->Beberap literature


menyebutka ntindakan marsupialisasi hanya digunakan pada kista

Duktus Bartholini. Namun, sekarang digunakan juga untuk abses kelenjar Bartholini karena member
hasil yang sama efektifnya. Marsupialisasi pertama kali dideskripsikan oleh Jacobson tahun 1950.
Marsupialisasi adalah suatu teknik membuat saluran kelenjar Bartholini yang baru sebagai
alternative lain dari pemasangan kateter Word, dilakukan untuk abses yang rekuren. Sebelum
dilakukan marsupialisasi, abses di drainase.

Proses penyembuhan setelah physiotherapy pada pasien ini akan memakan waktu sekitar...
a. 1 minggu

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 60


b. 2 minggu
c. 3 minggu
d. 9 minggu
e. 10 minggu
Alasan: sama kyk diatas

Urutan yang benardari ascending infection dari PID adalah...


a. Cervicitis – Salpingitis – Endomertitis – Peritonitis b.
Endomertitis – Cervicitis – Salpingitis – Peritonitis c.
Cervicitis – Endometritis – Salpingitis – Peritonitis
d. Cervicitis – Tuboovarian abscess – endometritis – salpingitis e.
Cervicitis – peritonitis – endometritis – Salpingitis
Alasan:

Seorang wanita, 30 tahun, mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai demam. Hasil
pemeriksaan USG pada pasien tersebut menunjukkan abscess pada ovarium dan tuba falopii. Yang
bukan menjadi penyebab tersering untuk penyakit pada pasien diatasadalah...
a. PID
b. IUD
c. Pengobataninfertilitas
d. Pembedahan pelvic
e. Trauma
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 61


Seorang wanita, 30 tahun, mengeluh nyeri pada perut bagian bawah disertai demam. Hasil
pemeriksaan USG pada pasien tersebut menunjukkan abscess pada ovarium dan tuba falopii.

Jika tidak diobati maka penyakit pasien tersebut akan berkembang menjadi, kecuali...
Ruptur dan peritonitis
Nyeri panggul kronis
Kehamilan ektopik
Gangguan fertilitas
Kehamilan ganda
Pembahasan:

Sumber: http://dokumen.tips/documents/makalah-penyakit-radang-panggul.html

Seorang wanita, 25 tahun, datang dengan keluhan adanya seperti jengger ayam pada genitalia
externa.

Tipe HPV yang menyebabkan genital wanita pada pasien ini adalah...
6,11
16,18
6,18
11,16

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 62


6,11,16,18
Pembahasan:

Sumber: IT Infeksi Pelvis

Yang bukan merupakan terapi untuk external genitalia ward pada pasien diatas adalah...
Cryotherapy
10 – 25% Podophylin resin dalam Tine of Benzoin
5% Imodium Cream
Podophilox 0,5% sol or gel
10% Imodium Cream
Pembahasan:

Sumber: IT Infeksi Pelvis

Ny. M umur 40 tahun mempunyai 2 orang anak, datang ke Praktek Dokter D. Dalam satu tahun
terakhir ini mengalami menstruasi tidak teratur, sering mengalami panas di muka, kemerahan,
demam. Hasil anamnesis Ny. M mengalami menstruasi pertama pada usia 9 tahun.

Sesuai dengan data diatas kemungkinan Ny. M mengalami...

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 63


Fase menopause
Fase pra menopause
Fase perimenopause
Fase pascamenopouse
Fase senium
Pembahasan:
http://digilib.unila.ac.id/6407/106/BAB%20II.pdf
Pramenopause Yaitu masa 4-5 tahun sebelum menopause, sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya
siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai dengan
rasa nyeri. Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma prahaid.
Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal.
Kadar FSH yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga
kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi. Keluhan yang muncul pada fase
pramenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada keadaan sistem hormon yang normal maupun
tinggi.

109.Tanda gejala yang mendukung diagnose Ny. M adalah...


Hotburn, keringat, gejala neurosis
Hotskin, keringat malam, gejala somatic
Hotflush, keringat dingin, gejala psikosis
Hotflush, keringat malam, gejala vasomotor
Hotflush, keringat dingin, gejala neurosis
Pembahasan:
Permasalahan yang dijumpai pada masa pre menopause seperti hot flashes, berkeringat
malam, fatigue, insomnia, depresi, ansietas, gangguan daya ingat, gejala urogenital, dan
sering menyebabkan gangguan kualitas hidup.
Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma prahaid.
http://eprints.ums.ac.id/30410/2/3._BAB_1.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39231/4/Chapter%20II.pdf

110.Gejalan yang ada pada Ny. M tersebut diatas berkaitan dengan penurunan hormone...
LH
FSH
Estrogen
Progesteron
LTH
Pembahasan:
Pre menopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses
penuaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen dari ovarium yang
sangat berperan dalam reproduksi dan seksualitas.
http://eprints.ums.ac.id/30410/2/3._BAB_1.pdf

111.Salah satu cara yang paling tepat untuk mengatasi masalah Ny. M yang sesuai dengan kasus
adalah...

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 64


Olahraga
Meditasi ata yoga
Senam kebugaran
Anjuran konsumsi kacang-kacangan dan buah
Diet tinggi kalori protein
Anamnesis saja

112.Faktor yang mempercepat terjadinya masalah pada Ny. M adalah...


Stress
Multipara
Usia menarche
Beart badan Ny. M
Menstruasi tidak teratur

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39078/4/Chapter%20II.pdf
Ny. N umur 21 tahun datang ke dokter degan keluhan payudara sebelah kanan teraba benjolan,
mudah digerakan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri.
Ny. N umur 21 tahun datang ke dokter degan keluhan payudara sebelah kanan teraba benjolan,
mudah digerakan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri.

113.Sesuai kasus di atas kemungkinan diagnose Ny. N adalah...


Mastitis
Ca mammae
Engorgement
Fibroadenoma
Piget disease
Pembahasan:
Fibroadenoma pada payudara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tidak terasa sakit.
Berbentuk bundar dengan tepi tumor yang jelas.
Mudah digerakkan ketika disentuh.
Benjolan yang bisa terasa kenyal atau agak keras.
Sumber: http://www.alodokter.com/fibroadenoma

114.Data pengunjung yang sesuai dengan kasus di atas perlu dikaji riwayat...
a. Penyakit akut

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 65


Penyakit menular
Penyakit menahun
Penyakit keturunan
Penyakit kronis

Sumber: IT dr.BEN - Kanker Payudara

115.Deteksi dini yang dapat dilakukan Ny. N adalah...


Mammografi
SADARI
IVA Test
Papanicolou smear
USG

Sumber: Skill lab dr.BEN - Kanker Payudara

116.Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis Ny. N adalah...


EKG
USG
Rontgen
Mammografi
Lab darah
Jawab:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 66


Mammography and US(ultrasonography) are both useful if the patient has a palpable mass, is
[2 ]
older than 30 years, and is not pregnant. In patients younger than 30 years, the most
appropriate modality is US because the patient is spared radiation exposure and the likelihood for
fibroadenoma is high. Positron emission tomography is expensive and not universally available.
Mammography is not indicated as the primary imaging study in women younger than 30 years,
unless high-risk factors are present.
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/345779-overview

Tindakan Saudara untuk mengatasi masalah di atas...


Kolaborasi dengan dokter bedah
Kolaborasi dengan dokter Sp OG
Kolaborasi dengan dokter internal
Kolaborasi dengan dokter pediatric
Kolaborasi dengan dokter
Pembahasan:

Terapi kanker payudarah salahsatunya adalah operasi , jadi kita harus berkolaborasi dengan dokter
bedah.
Sumber: Pemeriksaan payudara – BEN

Sumitro (32 tahun) merupakan karyawan bank. Ia tidak memiliki riwayat parotitis dan pengobatan
untuk penyakit apapun. Ia tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. IA juga tidak memiliki
alergi apapun. Sudah menikah 2 tahun dengan Sumiati, 27 tahun. Pasangan ini menikmati
hubungan seks secara teratur tetapi sampai saat ini Sumiati belum pernah hamil Pasutri ini
disebut pasutri infertil:
Primer
Sekunder
Idiopatik
Imunologik
Pasangan ingin anak
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 67


Sumber: IT PERAN SUAMI PADA PASANGAN INFERTIL-KMA

Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pak Sumitro untuk menentukan faktor penyebab adalah:
Analisis sperma
pemeriksaan ukuran dan volume testis
hormon
varicocele
urin dan darah rutin
Pembahasan:

Sumber: IT PERAN SUAMI PADA PASANGAN INFERTIL-KMA

Untuk mengetahui penyebab hormonal terkait fungsi sel leydig maka perlu dilakukan pemeriksaan
hormon:

FSH sel leydig dan sel sertroli

LH sel leydig
Testosteron
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 68


Sumber: IT PERAN SUAMI PADA PASANGAN INFERTIL-KMA

121.Kalau pada pemeriksaan genitalia didapatkan testis dextra berada di canalis inguinalis maka
kondisi ini akan memengaruhi parameter analisa sperma:
Viskositas
Volume
Jumlah
Motilitas
Morfologi
Pembahasan :
Didapatkannya testis dextra berada di canalis inguinalis lebih dikenal sebagai Undenscended
testis (UDT) atau cryptorchidism. Penyebab Infertilitas bisa disebabkan oleh faktor pre
testicular, testicular ataupun post testicular. UTD sendiri merupakan faktor testicular.
Kejadian ini menyebabkan testis tidak berada pad tempat seharusnya. Sel
spermatogenesis sangat sensitive terhadap temperature badan. Mininberg, Rodger dan
Bedford (1982) mempelajari ultra struktur kriptorkismus dan mendapatkan perubahan pada
kurun satu tahun kehidupan. Pada umur 4 tahun didapatkan deposit kolagen masif.
Kesimpulan mereka adalah testis harus di skrotum pada umur 1 tahun Penelitian biopsi testis
kriptorkismus menunjukkan bukti yang mengagetkan dimana epitel germinativum dalam
testis tetap dalam ukuran normal untuk 2 tahun pertama kehidupan.Sementara umur 4 tahun
terdapat penurunan spermatogonia sekitar 75 % sehingga menjadi subfertil / infertil
Setelah umur 6 tahun tampak perubahan nyata. Diameter tubulus seminiferus
mengecil, jumlah spermatogonia menurun, dan tampak nyata fibrosis di antara tubulus testis.
Pada kriptorkismus pasca pubertas mungkin testis berukuran normal, tetapi ada defisiensi
yang nyata pada komponen spermatogenik sehingga pasien menjadi infertil. Untungnya sel
leydig tidak dipengaruhi oleh suhu tubuh dan biasanya ditemukan dalam jumlah normal pada
kriptorkismus. Sehingga impotensi karena factor endokrin jarang terjadi pada kriptorkismus
Penelitian dengan biopsy jaringan testis yang mengalami kriptorkismus menunjukkan tidak
terjadi abnormalitas kromosom.
Suhu, memegang peranan penting pada spermatogenesis. Pada mamalia spermatazoa
hanya dapat diproduksi bila suhu testis 29- 30’C, sedikitnya. 1,5-2.0 C· dibawah suhu dalam

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 69


tubuh, kenaikan suhu beberapa derajat akan menghambat proses spermatogenesis, sebaliknya
suhu rendah akan meningkatkan spermatogenesis pada manusia.
Kemungkinan kriptokismus akan menganggu proses pembentukan sel sperma sehingga
jumlahnya yang terganggu, tapi tidak mempengaruhi morfologi yang disebabkan genetik.
Maafin yang inimasih bingung, tapi bisa dicari lagi nanti buat jawaban yang benarnya.
Sumber : Firdaoessaleh. 2007.Diagnosis dan Penatalaksanaan Undescended Testis.
Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Maj Kedokt Indon ; 57(1) :
33-36. mki.idionline.org

122.Kalau pada pemeriksaan dijumpai penis hipospadia maka kondisi ini akan mengganggu:
Ereksi
Ejakulasi
Volume sperma
Jumlah sperma yang masuk vagina
Orgasme
Pembahasan :
Hipospadia adalah salah satu keabnormalan pada saluran kemih atau uretra dan penis. Dalam
kondisi normal, lubang uretra terletak di ujung penis untuk mengeluarkan urine. Tetapi pada
pengidap hipospadia, lubang uretra justru berada di bagian bawah penis.
Pada orang dewasa yang menderita hipospadia dapat mengeluhkan kesulitan untuk
mengarahkan pancaran urineataupunsperma. Chordee dapat menyebabkan batang penis
melengkung ke ventral yang dapat mengganggu hubungan
seksual.Keadaaninisangatmempengaruhijumlahsperma yang masukke vagina..

6
123.Hasil analisis sperma: volume = 4,5 ml; jumlah sperma = 10 x 10 /ml; mortilitas forward
progression 22%; morfologi bentuk normal 2%
Oligoastenozoospermia
Oligoastenoteratozoospermia
Severe oligozoospermia
Severe oligoteratozoospermia
Moderate oligoastenoteratozoospermia
Pembahasan:
Hasil pemeriksaan sperma yang normal menurut WHO
Nilai acuan untuk analisa sperma/air mani yang normal,
Volume total cairan lebih dari 2 ml
Konsentrasi sperma paling sedikit 20 jutasperma/ml
Morfologinya paling sedikit 15% berbentuk normal
Pergerakan sperma lebih dari 50% bergerak ke depan, atau 25% bergerak secara acak kurang
dari 1 jam setelah ejakulasi
Adanya sel darah putih kurang dari 1 juta/ml
Analisa lebih lanjut (tes reaksi antiglobulin menunjukkan partikel ikutan yang adak urang
dari10 % dari jumlah sperma)
Hasil pemeriksaan biasanya disajikan dalam istilah sebagai berikut :
Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 70


Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml
Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml
Aspermia : Tidak ada semen
Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%.
Teratozoospermia : > 40%sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml

Pemeriksaan Nilai Interpretasi


Volume 4,5 ml
6
Jumlah 10 x 10 /ml Oligozoospermia
Pergerakan 22% Asthenozoospermia
Morgologi normal 2% Teratozoospermia

Sources usually classify oligospermia in 3 classes:


Mild: concentrations 10 million – 20 million sperm/mL
Moderate: concentrations 5 million – 10 million sperm/mL
Severe: concentrations less than 5 million sperm/m
Hasilanalisissperma Moderate Oligoasthenoteratosoospermia

124.Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan hasil pemeriksaan sperma di atas
kemungkinan etiologi dari infertilitas faktor pria pada kasus ini adalah:
Spermatogenic arrest
Proses spermatogenesis
Maturasi spermatozoa
Epididimitis
Cell sertoli only syndrome
Pembahasan:
Oligoasthenoteratozoospermia (OAT) dapat terjadi karena adanya gangguan pada testis
sehingga terganggunya proses spermatogenensis. Di antara berbagai penyebab OAT, gaya
hidup yang salah mempunyai pengaruh yang besar terhadap kejadian OAT.
Sumber:
TauficRachman. Can We Protect Spermatogenesis against Testicular
Insult.http://research.unissula.ac.id/research/file/publikasi/220186022/6291makalah_2.pdf

125.Frekuensi senggama yang berpeluang untuk terjadinya kehamilan yang lebih besar adalah...
1x/minggu
2 x/minggu
3 x/minggu
4 x/minggu

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 71


e. 6 x/minggu
Pembahasan: IT FAKTOR SUAMI PADA PASUTRI INFERTIL – KMA
Frekuensi senggama: makin sering makin berpeluang, terbaik 3x/minggu

126.Proses descensus testiculorum ditanyakan pada pasutri infertil oleh karena dapat menyebabkan...
Parotitis
Orchitis
atrofi testis
infertilitas
kanker testis
Pembahasan:
Kriptorkidisme/Kriptorkismus/Undescended testis adalah kegagalan satu atau kedua testis untuk
turun ke dalam skrotum. Kriptorkidisme terdapat sejak lahir dan sering terjadi pada bayi yang lahir
premature. Bagi sebagian besar bayi yang lahir dengan keadaan ini, testis akan turun sendiri dalam
tahun pertama setelah lahir. Apabila tidak terjadi penurunan, maka testis akan tetap berada dalam
lingkungan dengan suhu yang lebih tinggi daripada suhu optimum untuk spermatogenesis. Kuantitas
dan kualitas sperma dapat terganggu sehingga terjadi infertilitas.

127.Hasil pemeriksaan fisik dijumpai testis berada di canalis inguinalis dextra, keadaan ini akan
memengaruhi parameter sperma
Volume
Viskositas
Liquefaksi
Jumlah/ml
Motilitas
Pembahasan:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114036/
The relationship between cryptorchidism and male infertility is evident when azoospermic men were
studied. The incidence of azoospermia in men with unilateral cryptorchidism is 13% regardless of
the fate of the testis. Among men with untreated bilateral cryptorchidism, 98% develop azoospermia.
The reduction in germ cell count starts as early as 6 months of age and is dependent on the position
of the testis. In general, the higher the testicular position at the time of treatment, the fewer the
number of germ cells.

128.Dr. Rudi 35 tahun seorang dokter puskesmas sering mengikuti seminar dan pelatihan tentang
profesi kedokteran untuk meng-Up date ilmunya. Manakah hal dibawah ini yang sesuai ilustrasi
diatas?
Hak pasien
Hak dokter
Kewajiban pasien
Kewajiban dokter
Hak dokter dan kewajiban pasien
Pembahasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 72


Seorang ibu usia 25 tahun, hamil cukup bulan, datang ke IRD RSMH dengan diantar bidan karena
anak letak lintang dan tali pusar menumbung. Rencana akan diterminasi perabdominam. Dokter
SpOG yang akan melakukan operasi memberikan penjelasan mengenai indikasi tindakan serta
komplikasi dan risiko yang dapat terjadi saat operasi dan sesudah operasi. Setelah pasien dan
keluarga paham dan setuju tentang tindakan tersebut, diminta untuk menandatangani surat
persetujuan dihadapan saksi. Apakah tindakan yang dilakukan dokter-pasien tersebut diatas?
Informed consent
Malpraktek
Anamneis
Wawancara
Memorandum of understanding
Pembahasan:
“Informed consent merupakan proses komunikasi antara dokter dan pasien tentang
kesepakatan tindakan medis yang akan dilakukan dokter terhadap pasien.yang kemudian
dilanjutkan dengan penandatanganan formulir Informed Consent secara tertulis.”
http://eprints.undip.ac.id/18836/1/RATIH_KUSUMA_WARDHANI.pdf
Berdasarkan definisinya, maka tindakan yg dilakukan dokter terhadap pasien adalah informed
consent.

Ny. M 40 tahun. P4A0, keluhan perdarahan pervaginam pasca senggama, keputihan yang berbau
selama 2 tahun yang tidak sembuh dengan pemberian obat-obatan. Manakah metode pemeriksaan
yang tidak sesuai dengan kasus diatas?
Pap smear
IVA
Biopsi
Kolposkopi
IVP
Pembahasan:
IVP : sebuah x-ray pemeriksaan dari ginjal, ureter dan saluran kencing kandung
kemih yang menggunakan iodinasi bahan kontras disuntikkan ke pembuluh
darah.
Pap smear : sebuah tes yang dapat memeriksa keadaan sel-sel pada serviks (leher rahim)
dan vagina
IVA : pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan
mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam
asetat 3-5%
Biopsi : pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan
patologis mikroskopik

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 73


Kolposkopi : Pemeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standar bila ditemukan
hasil pap smear yang abnormal. Pemeriksaan dengan kolposkop, merupakan
pemeriksaan dengan pembesaran untuk melihat kelainan epitel serviks,
pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. Pemeriksaan kolposkopi tidak
hanya terbatas pada serviks, tetapi meliputi vulva dan vagina.

Diagnosis:
Sitologi: pap smear
Kolposkopi
Biopsy
Konisasi

Kolposkopi
Pap net
Tes molekul HPV DNA
IVA
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126271-S-5788-Studi%20kualitatif-Literatur.pdf
Ny.M dicurigai mengalami infeksi HPV yang menjadi kanker serviks.

Komponen kemajuan persalinan yang tercantum halaman depan partograf harus diisi dengan lengkap
sesuai dengan lajur dan waktu yang telah ditetapkan. Pernyataan yang benar dibawah ini
mengenai komponen kemajuan persalinan…
Identitas ibu
Waktu pecahnya selaput ketuban
Denyut jantung janin
Penurunan bagian terbawah janin
Input cairan
Pembahasan:

http://eprints.undip.ac.id/43251/3/BAB_II.pdf

Ny. K 37 tahun G2P1A0 datang pada fase aktif persalinan, pembukaan 7cm, pada partograf
WHO modifikasi di…. . Pencatatan kemajuan pembukaan serviks yang didapat dari pemeriksaan
pertama kali dilakukan pada:
Garis waspada
Garis bertindak
Lembar belakang partograf

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 74


Sisi luar kolom partograf
Kolom identifikasi
Pembahasan:

http://eprints.undip.ac.id/43251/3/BAB_II.pdf
Ny. K sudah pembukaan 7 maka sudah masuk ke fase aktif, maka pencatatan dimulai dari
garis waspada
Ny. T, 30 tahun, datang ke Poli RSMH dengan keluhan keluar keputihan yang kental dan bau. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan infeksi gonorea pada alat kehamilan. Pasien mengaku bekerja sebagai
PSK dan meminta dokter untuk tidak memberitahu orang lain. Dalam pasal 1 sikap dan perlakuan
dokter pada pasien perempuan, dalam pemeriksaan pasien perempuan, dokter harus bersikap:
Sopan pada pasien
Menjaga privasi dan rahasia pasien
Memperhatikan hak pasien
Wajib menjadi pembela masalah kesehatan perempuan
Melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib
Pembahasan:
Sumpah dokter nomor 4:
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprotesian
saya. Sumber: KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA IDI

Seorang dokter sedang disidang di pengadilan karena diduga melakukan malpraktek dibidang hukum
yang berupa recklessness. Manakah jawaban berikut ini yang sesuai pernyataan diatas,
Membuat surat keterangan palsu
Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan medis informed consent
Ketinggalan kassa dalam perut pasien saat operasi
Melakukan aborsi tanpa indikasi medis
Salah dalam pemberian obat
Pembahasan:
Malpraktik pidana karena kecerobohan (recklessness) misalnya melakukan tindakan yang tidak lege
artis atau tidak sesuai dengan standar profesi serta melakukan tindakan tanpa disertai persetujuan
tindakan medis.

Pasutri, Tn. Dani dan Ny. Lina menikah selama 5 tahun, belum mempunyai keturunan. Dilakukan
pemeriksaan pada istri dengan hasil normal. Pemeriksaan sperma didapatkan kesan:
astenooligozoospermia. Manakah pernyataan yang benar mengenai kasus ini?
Harus dilakukan program surrogate mother
Konseling tentang bayi tabung
Indikasi dilakukan laporoskopi operatif

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 75


Infertilitas yang disebabkan faktor istri
Disarankan tindakan cloning
Pembahasan:
OLIGOZOOSPERMIA = Konsentrasi sperma kurang dari nilai baku,
ASTHENOZOOSPERMIA = Motilitas sperma kurang dari nilai baku,
Surrogate mother itu ibu pengganti. Bisa donor ovum atau peminjaman rahim untuk transfer
embrio ke rahim perempuan itu. Pada kasus ini ga ada masalah sama fertilitas istri. Jadi ini ga
ada hubungannya. Lagipula ini controversial banget.
Bayi tabung atau IVF memang salah satu pilihan terapi untuk infertilitas pada faktor suami.
Salah satu pilihan terapi konvensional untuk pria infertile itu memang ada surgery. Setelah aku
cari, beberapa tindakan bedah yang mungkin dilakukan adalah untuk terapi varicocele,
testicular biopsy, dan vasectomy reversal. Ketiganya tidak membutuhkan laparoskopi.
Pemeriksaan pada istri telah dinyatakan normal, berarti infertilitas bukan disebabkan faktor istri.
Cloning? Really?

Dr. Rina sedang memantau persalinan di kamar bersalin. Dr. rina memberi tanda “X” pada
partograf digaris waktu yang sesuai dengan lajurnya. Pemeriksaan apa yang dilakukan dokter
tersebut?
Penurunan bagian terbawah janin
Pembukaan serviks
Denyut jantung janin
Kontraksi uterus
Ketuban pecah
Pembahasan:

Sumber: IT Partograf

137.Seorang ibu usia 25 tahun, hamil anak pertama, cukup bulan, datang ke IGD RSI Dijjah Yellow
dengan keluhan mau melahirkan, perut mulas yang menjalar ke pinggang makin lama makin
sering dan kuat disertai keluar lender campur darah dari kemaluan. Riwayat keluar air-air tidak
ada. Gerakan anak masih dirasakan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Apakah yang
dilakukan pada kasus ini?
Mulai membuat partograf WHO modifikasi
Menolong persalinan segera

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 76


Melakukan pemeriksaan obstetric secara lengkap
Melaksanakan asuhan persalinan normal
Melakukan USG transvaginal
Jawab :
Pemeriksaan obstetric dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan sedang dalam fase mana
saat melahirkan, penurunan janin, dan indikasi – indikasi lainnya untuk memulai suatu
persalinan.
http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/03/BUKU-PANDUAN-
KETERAMPILAN-PEMERIKSAAN-OBSTERI.pdf

138.Ny. S 27 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke RSMH pembukaan serviks 6 cm, his 3x
dalam 10 menit, lamanya 35 detik, penurunan kepala 3/5, DJJ 140x/m, tekanan darah: 160/100
mmHg, nadi 88x/m, edema (+), proteinuria (++). Bagaimanakah evaluasi dan dokumentasi
kemajuan persalinan pasien ini?
Sesuai partograf WHO modifikasi
Sesuai karya Friedmann
Sesuai satgas gestosis/hipertensi dalam kehamilan
Sesuai skor VBAC
Sesuai skor ZA
Jawab :
Gestosis sendiri artinya adalah “the development of hypertension with proteinuria or edema or
both due to pregnancy or the influence of a recent pregnancy.”
http://www.icpdkenya.org/modules/mod_activities/full_text_pdf.php?d=MTMx&userid=&inst=
Pada kasus, Ny. S sudah menunjukkan gejala2 preeclampsia, untuk diagnosisnya :

PREECLAMPSIA
Is a pregnancy-specific syndrome that can affect
every organ system

Proteinuria Preeclampsia Multi organ


BP>140/90
mmHg involvement

Thrombocytopenia(PLT < 100,000/mcL


Renal insufficiency (Creatinine >1.1 mg/dL)
Liver involvement (AST or ALT 2x normal)
Cerebral symptoms (Headache, visual disturbances, convulsions)
Pulmonary edena

Sumber : IT Hipertensi Dalam Kehamilan – KRD – Slide ke 5

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 77


139.Seorang wanita Ny. Komariah, berusia 34 tahun datang ke IRD RSMH dengan keluhan tak
lahir-lahir, ketuban hijau, berbau, badan panas, gawat janin (fetal distress). Sebelumnya pasien
ke bidan dengan keluhan keluar air-air sejak 3 hari yang lalu. Manakah yang benar mengenai
kasus diatas?
Partus terlantar dengan komplikasi pada janin dan ibu
Persalinan normal
Perdarahan post partum
Persalinan sesuai partograf WHO
Persalinan sudah ditatalaksana dengan baik
Jawab :
Pada kasus di atas, dilihat dari gejala klinisnya ( ketuban hijau, berbau, badan panas
menunjukkan infeksi ) kemungkinan di diagnosis Chorioamnionitis. Untuk opsi b,c,d,e sepertinya
sudah jelas ( Tidak ada perdarahan dan persalinan tidak normal/sesuai dengan yang semestinya
)

140.Seorang wanita berusia 16 tahun, datang ke IRD RSMH dirujuk oleh bidan karena komplikasi
kehamilannya, yaitu keluar darah pervaginam dan nyeri diperut setelah dianiaya oleh suaminya
sendiri, namun pasien tidak memberitahu petugas kesehatan tentang hal ini dengan alasan malu
membuka aib rumah tangga. Dalam etika kedokteran, memberikan informasi yang lengkap dan
jujur tentang masalah kesehatannya adalah termasuk?
Hak pasien
Hak dokter
Kewajiban pasien
Kewajiban dokter
HAM

Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter
yang merawat
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam pengobatanya.
Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

141.Seorang wanita dengan sengaja meminta dokter untuk menggugurkan kandungannya karena
hamil diluar nikah. Hal ini ditolak oleh dokter karena melanggar hokum. Manakah yang KUHP
yang benar mengenai kasus diatas?
Pasal 359 ayat 1
Pasal 360 ayat 1
Pasal 347 ayat 1
Pasal 348 ayat 1
Pembahasan : Sudah jelas.
Sumber : http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5085e5fbe5e81/jerat-hukum-bagi-pasangan-
yang-mencoba-aborsi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 78


142.Ny. Emi, 55 tahun dengan keluhan semburan panas terasa di wajah, sering sakit pinggang,
keputihan, vagina kering. Pasien haid tidak teratur dan jarang selama 2 tahun ini. Manakah hal
dibawah ini yang sesuai ilustrasi diatas?
Infertile
Menopause
SLE
Low back pain
PID
Pembahasan : Semburan panas wajah, sakit pinggang, keputihan, vagina kering, haid tidak teratur
menopause
Sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0
ahUKEwjtwqvmlf_RAhVLMY8KHUvdCfoQFgghMAE&url=http%3A%2F%2Fdigilib.unimus.ac.i
d%2Ffiles%2Fdisk1%2F110%2Fjtptunimus-gdl-muhakbarnu-5484-3-
babii.pdf&usg=AFQjCNG0my5YQgYlDAyaoJoUviMRVXd4vA&sig2=zjkYh56hc5tsnmu3Ftutgw

143.Ny. T, 30 tahun, hamil anak kedua, usia kehamilan 32 minggu, datang ke IRD RSMH dengan
keluhan keluar darah dari kemaluan warna merah kehitaman. Seminggu yang lalu ibu ANC di
bidan dikatakan TD 170/110 mmHg. Denyut jantung janin tidak jelas terdengar, perut terasa
nyeri saat ditekan. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
Perdarahan antepartum ec solusio plasenta
Perdarahan antepartum ec plasenta previa
Perdarahan antepartum ec vasa previa
Perdarahan antepartum ec eklampsia
Perdarahan antepartum ec sisa plasenta
Pembahasan : Darah merah kehitaman, TD 170/110 mmHg, DJJ tidak jelas terdengar, perut nyeri

saat ditekan Solusio plasenta
Sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0
ahUKEwiNjaHPlP_RAhVBNo8KHa7nDusQFgguMAQ&url=https%3A%2F%2Feprints.uns.ac.id%
2F8302%2F1%2F144651308201010471.pdf&usg=AFQjCNGHMran76l1363DsZZapiR0abXQ_Q&
sig2=4UqtOa_kaJQe_OsTOHtGLA&bvm=bv.146094739,d.c2I

144.Seorang wanita berusia 16 tahun, tidak bersekolah lagi, hamil cukup bulan, tidak pernah ANC,
tekanan darah tinggi disertai kejang-kejang, datang ke IRD RSMH dirujuk oleh bidan. Manakah
pernyataan yang benar mengenai kasus diatas?
Termasuk risiko tinggi perdarahan
Merupakan persalinan yang normal
Tidak memengaruhi mortalitas dan morbiditas
Harus bekerjasama lintas sector kesehatan, pendidikan dan agana agar kasus ini tidak
terjadi
Kasus rujukan yang sesuai kejadian
Pembahasan :

a. Salah tidak hanya perdarahan, tapi juga eklampsia
DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 79

b. Salah risiko persalinan tidak normal.

c. Salah mempengaruhi mortalotas dan morbiditas
e. Salah

145.Ny. M, 40 tahun, P0A0 keluhan perdarahan pervaginam didiagnosis mioma uteri. Usia
pernikahan 5 tahun, belum punya keturunan. Disarankan operasi miomektomi, manakah prinsip
etika kedokteran yang sesuai dengan kasus diatas?

a. Beneficent secara harfiah berarti berbuat baik. Dokter diharapkan bertindak
berdasarkankepentingan terbaik pasiennya.

Autonomy Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu
harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri.
Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.
Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan
pasien demi dirinya sendiri.

Justice perlakuan yang adil terhadap individu atau kelompok

Maleficence non maleficence: secara harfiah tidak melakukan kesalahan. Dokter dan peneliti
bidangkesehatan harus menghindari bahaya yang mungkin dapat terjadi pada pasien dan
subjek uji
Malpraktek
Pembahasan:

Mioma Uteri neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga disebut
juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid.
Miomektomi pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkutan uterus, miomektomi
dilakukan dengan pertimbangan jika diharapkan pada proses selanjutnya penderita masih
menginginkan keturunan. Apabila miomektomi dikerjakan karena alasan keinginan memperoleh
keturunan, maka kemungkinan akan terjadinya kehamilan setelah miomektomi berkisar ± 30%
sampai 50%.
Sumber:
http://www.wma.net/es/30publications/30ethicsmanual/pdf/ethics_manual_indonesian.pdf

146.Ny. A, 25 tahun, hamil cukup bulan, datang ke bidan karena perut mulas yang menjalar ke
pinggang disertai keluar lendir campur darah dan keluar air-air dari kemaluan. Dari pemeriksaan
didapatkan his 3x dalam 10 menit lamanya 40 detik, pembukaan serviks 7cm, presentasi kepala,
DJJ 145x.m, vital sign dalam batas normal. Bidan segera membuat partograf untuk dokumentasi
persalinan. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan utama penggunaan partograf adalah:
Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
Mendeteksi apakah proses perjalanan secara normal
Mendeteksi kelainan kongenital pada bayi
Membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu
Mendeteksi kemungkinan terjadi distosia

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 80


Sumber: IT HAD – Partograf tahun lalu

147.WHO telah memodifikasi partograf agar lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Manakah
yang sesuai dengan pernyataan diatas?
Menghilangkan fase aktif
Menghilangkan fase laten
Menghilangkan kolom obat-obatan dan cairan
Menghilangkan kolom pecahnya selaput ketuban
Menghilangkan kolom identitas parturient

Sumber: IT HAD – Partograf tahun lalu

dr. Julniar M. Tasli, SpA(K) & dr. Herman

148.Bayi lahir cukup bulan dengan keluhan sianosis dan apnea terutama saat makan namun tampak
perbaikan saat menangis. Pemeriksaan selanjutnya untuk mendukung diagnosis adalah:
Echocardiogram
Memasang kateter melalui hidung
Hb electrophoresis
Evaluasi pallatum dan laring menggunakan bronkoskopi
Ultrasonografi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 81


149.Seorang bayi lahir cukup bulan, berat lahir 4200 gram, perempuan, lahir dengan operasi sesar
atas indikasi disproporsi cephalopelvic. Cairan ketuban baik dan lahir langsung menangis. 15
menit setelah lahir terjadi peningkatan nafas menjadi 80 kali/menit dan mulai merintih. Bayi ini
ditrasnfer ke perawatan level II dan saturasi oksigen 94%. Rontgen dada menunjukkan cairan
pada fissure, hiperaerasi dan prominent pulmonary vascular marking. Diagnosis yang paling
mungkin adalah:
Hernia Diafragmatika
Aspirasi mekoneum
Pneumonia
Transient tachypnea of the newborn
Pneumotoraks
Alasan:

Faktor risiko pada kasus diatas yaitu SC dan macrosomia.

Sumber : IT RESPIRATORY DISTRESS – JUL

150.Usia gestasi dapat diperkirakan setelah kelahiran dengan cara:


Berdasarkan berat bayi
Menilai berdasarkan lingkar kepala
Menilai berdasarkan konsentrasi Hb
Menilai berdasarkan maturitas fisik dan maturitas nerulomukulernya
Menilai berdasarkan lingkaran lengan atas

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 82


151.Bayi dengan lingkar kepala normal dan berat badan kurang dari persentil 10 diklasifikasikan
dalam:
AGA
Asymmetrically growth retarded
Symmetrically growth retarded
Fullterm
Preterm
Alasan:
IUGR merupakan bayi dengan berat badan kurang dari persentil 10 atau kurang dari 2 SD,
dibagi dalam 2 kategori, yaitu:

152.Bayi tampak sianotik saat diam dan pink saat menangis, kemungkinan penyebabnya adalah:
Bilateral choanal atresia
Dislocated septum
Microstomia
Cardiac disease
Hypoplasia paru
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 83


153.Merintih saat ekspirasi ditemukan pada bayi dengan:
Decrease air tapping
Peningkatan tekanan intrathorax
Edema pita suara
Paralysis laring
Trakeomalasea
Alasan:

154.Sianosis sentral akan terlihat pada bayi, bila kadar Hb:


a. 5 gm/100ml

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 84


10 gm/100ml
15 gm/100ml
2 gm/100ml
12 gm/100ml
Alasan:

155.Merintih merupakan tanda penting untuk respiratory distress syndrome dan terdengar selama…
Inspirasi
Menangis
Tidur
Ekspirasi
Menyusu
Alasan:
Penjelasan waktu IT: grunting ekspirasi dilakukan agar alveolus bayi tidak kolaps. Caranya dalah

dengan penutupan plika vokalis grunting ekspirasi.
156.Seorang bayi lahir dengan RDS sejak lahir. Perut berbentuk skapoid, tidak terdengar suara napas
pada dada bagian kiri namun terdengar pada dada bagian kanan. Kemungkinan diagnose pada
bayi ini adalah:
Pneumonia
Pneumothorax
Cystic adenomatoid malformation
Diaphragmatic hernia
Pneumonia
Alasan:
Sumber: IT Respiratory Distress

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 85


157.Bayi dengan berat badan 2000 gram, usia kehamilan 39 minggu yang lahir dari ibu menderita
pre eklampsia berat bisa menderita sesak napas dan sianosis oleh karena:
Anemia
Pneumonia
Penyakit membrane hialin
Polisitemia
Asfiksia perinatal
Alasan:

158.Bayi yang lahir dari ibu penderita DM, dapat menderita distress pernapasan yang disebabkan
oleh:
Transient tachypnea of the newborn
Penyakit membrane hialin
Pneumonia
Pneumothorax
Hypoplasia paru
Alasan:
IT- Respiratory Distress

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 86


159.Bayi dengan usia gestasi > 42 minggu yang lahir dengan air ketuban hijau kental, bayi menderita
distress pernapasan dengan gejala merintih, takipneu, dada cembung sebelah kanan dan bunyi
napas vesikuler melemah pada paru kanan. Penyebabnya adalah…
Pneumonia
Pneumothorax
Sindroma aspirasi mekoneum
Pneumoperitoneum
Penyakit membrane hyaline
Alasan:
IT- Respiratory Distress
Ada faktor risiko kehamilan post-term dan air ketuban yang hijau kental

160.Untuk mengeakkan diagnose kasus diatas:


Chest X-ray
Pungsi thorax
Transiluminaso
Chest X-ray + transilumiinasi
USG
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 87


161.Pada bayi yang menderita tension pneumothorax diatasi dengan:
Nitrogen washed out
Ventilasi mekanik
Pemasangan intercostal catheter + continuos suction
Pemberian Buble CPAP
Alasan:

162.Pada bayi yang menderita penyakit membrane hialin diberikan antibiotika poly pragmasi dengan
alasan dan tujuan:
Merangsang pematangan paru
Membunuh kuman gram negative dan positif yang menyebabkan penyakit membrane hialin
Mengatasi gagal napas
Membunuh kuman gram positif B streptokokus beta hemolitikus, oleh karena
gambaran radiologinya mirip dengan penyakit membrane hialin
Mengurangi kemungkinan resistensi terhadap antibiotic yang diberikan
Alasan:
Waktu kuliah ada dijelasin dosennya kalau gambaran x-ray HMD mirip infeksi streptococcus
grup B.

163.Bayi BBLR/KMK sering ditemukan pada ibu yang menderita:


DM
Infeksi TORCH
Hipotensi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 88


Overweight
Plasenta previa totalis
Alasan:

164.Pada saat lahir bayi cukup bulan, “plantar creases” didapatkan pada telapak kaki area:
2/3 anterior
Semua permukaan
½ permukaan
Hanya bagian anterior saja
1/3 permukaan anterior
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 89


165.Pada usia 5 menit saat melakukan resusitasi bayi baru lahir, didapatkan denyut jantung 130 kali
per menit, badan kemerahan dan ekstrimitas sianosis, tonus otot baik dan menangis. Skor
APGAR bayi ini adalah:
6
7
8
9
10
Alasan:

166.Salah satu dari keadaan dibawah ini merupakan petunjuk untuk melakukan langkah awal
resusitasi pada bayi baru lahir:
Warna kulit
Air ketuban bercampur mekoneum
Frekuensi jantung
Tonus otot
Merintih
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 90


167.Seorang ibu akan melahirkan dengan riwayat pecah ketuban 4 jam sebelum bayi lahir. Air
ketuban bercampur mekoneum. Pada saat lahir bayi tidak bernapas dan tonus otot jelek.
Tindakkan resusitasi yang segera dilakukan pada bayi ini adalah:
Melakukan ventilasi tekenan positip
Membersihkan jalan napas dari mulut dan hidung
Intubasi endotraksi dan pengisapan cairan bercampur mekoneum dari trakea
Mengeringkan bayi
Kompresi dada
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 91


168.Bayi baru lahir dari seorang ibu dengan kehamilan 38 minggu dan ketuban pecah 6 jam sebelum
bayi lahir. Air ketuban jernih. Pada saat evaluasi setelah dilakukan langkah awal resusitasi bayi
belum bernapas. Tindakan yang dilakukan pada bayi ini adalah:
Posisikan bayi dan bersihkan jalan napas
Ventilasi tekan positip
Kompresi dada
Ventilasi tekanan positip dan kompresi dada
Keringkan bayi
Alasan:
Pada bayi baru lahir, pertama kita evaluasi dari usia kehamilan, tonus otot, dan bernafas atau
menangis atau tidaknya, berdasarkan kasus di atas, bayi cukup umur lahir dengan belum
bernafas. Maka selanjutnya kita lakukan hangatkan bayi dan jaga suhu tubuhnya, trus
posisikan bayi untuk dilakukan pembersihan jalan nafas dengan menggunakan suction.
Sumber: panduan skill lab resusitasi neonatarum

169.Pada bayi baru lahir yang memerlukan ventilasi menggunakan balon dan sungkup yang tidak
menunjukkan kemajuan setelah 1 menit dengan teknik yang baik. Dinding dada hanya
meningkat sedikit. Tahap selanjutnya yang harus anda lakukan adalah:
Melanjutkan ventilasi menggunakan kantong dan sungkup
Ventilasi menggunakan kantong dan sungkup dan kompresi dada
Ventilasi dengan menggunakan endotrakeal tube
Memberikan epinefrin
Kompresi dada
Alasan:
Sedikit bingung dgn soal, karena dak disebutke HR-ny, Cuma peningkatan dinding dada
sedikit, artinya ada usaha nafas walau sedikit, seharusnya dievaluasi juga HR-nya, apabila
Hrnya di bawah 100 maka dilakukan VTP, namun bila HR dibawah 60, maka dilakukan VTP
+ kompresi.
Sumber: panduan skill lab resusitasi neonatarum

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 92


170.Saat melakukan ventilasi tekanan positip, anda harus memompa balon resusitasi sebanyak…kali
per menit.
10-20
20-30
40-60
70-80
40-50
Alasan:
Kalo VTP kan dilakukan kalo yang tanpa dgn kompresi itu dilakukan 20x dalam 30 detik,
kalo dengan kompresi dilakukan 45x dalam 60 detik, kalo berdasarkan skill lab kemaren.
Sumber: panduan skill lab resusitasi neonatarum

171.Setelah melukan ventilasi tekan positip dan kompresi dada dengan teknik yang benar, detak
jantung bayi kurang dari 60 kali/menit. Tindakan yang harus dilakukan saat ini adalah:
Sodium bicarbonate
Naloxone
Dextrose 40%
Epinephrine
Ringer laktat
Alasan:
Berdasarkan skill lab kemaren, pemberian epi dilakukan bila HR dari bayi masih dibawah 60
setelah dilakukan VTP+kompresi

172.Dosis epinefrin yang direkomendasikan pada bayi baru lahir melalui vena umbilikalis pada saat
melakukan resusitasi adalah:
0,1-0,2 ml/kg berat badan epinefrin 1: 100 solution
0,5-0,1 ml/kg berat badan epinefrin 1: 1.000 solution
0,1-0,3 ml/kg berat badan epinefrin 1: 10.000 solution
0,1-0,2 ml/kg berat badan epinefrin 1: 100.000 solution
0,2-0,5 ml/kg berat badan epinefrin 1: 1000
Alasan:
Berdasarkan skill lab kemaren, untuk pemberian epi melalui vena umbilikalis, dosisnya itu
0,1 sampai 0,3ml/kg BB dengan perbandingan 1:10.000
Kalo epi melalui mulut dengan ETT itu dosisnya kalo dak salah 0,5-1ml/kg
BB Sumber: Skill lab resusitasi neonatarum

173.Seorang bayi dilahirkan secara operasi caesar atas indikasi perdarahan antepartum, usia
kehamilan 30 minggu. Setelah dilakukan langkah awal resusitasi, bayi bernapas spontan, tampak
kemerahan, merintih dan terdapat retraksi pada dinding dada. Tindakan yang dilakukan pada
bayi ini selanjutnya adalah:
Memberikan oksigen aliran bebas
Pemberian surfaktan

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 93


Pemasangan CPAP
Ventilasi mekanik
Pemberian oksigen dengan nasal kanul

174.Organ tubuh yang pertama kali mengalami gangguan pada saat bayi mengalami asfiksia:
Paru-paru
Kulit
Ginjal
Otak
Paru

Kasus soal 174-176


Seorang bayi baru lahir berusia 24 hari datang dengan keluhan kejang. Kejang tampak gerakan kejut
paa ekstremitas yang terdiri dari fase gerakan yang cepat diikuti oleh fase yang lambat. Pada EEG
didapati aktivitas abnormal.

175.Berdasarkan gejala klinis yang ada, kejang tersebut digolongkan:


Kejang tonik
Kejang klonik
Kejang myoklonik
Subtle
Kejang tonik klonik
Alasan:

176.Berdasarkan gambaran EEG, kejang pada bayi ini termasuk:


Kejang elektrografik
Kejang epileptik
Kejang non epileptik
Kejang elektrokonvulsif
Kejang ensefalografik
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 94


177.Tindakan yang segera dilakukan pada penderita ini adalah memberikan antikonvulsan:
Diazepam
Fenitoin
Fenobarbital
Glukosa 10%
Lidokain
Alasan:

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS hal. 56 dan 59

178.Penyebab utama (tersering) kejang pada bayi baru lahir cukup bulan adalah:
Perdarahan intracranial
Infeksi sistem syaraf pusat
Defisiensi pyridoxin
Ensefalopati hipoksik iskemik
Sepsis neonatorum
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 95


IT 18 – Neonatal Seizure - HER slide ke 24

179.Antikonvulsan pilihan pertam pada bayi baru lahir adalah:


Fenobarbital
Fenitoin
Diazepam
Kalsium glukonas
Klonazepam
Alasan:

IT 18 – Neonatal Seizure - HER slide ke 31

Kasus untuk soal 179-181


Bayi baru lahir dari seorang ibu penderita diabetes mellitus sejak hamil. Berat badan lahir 3700 gram
dengan masa gestasi 36 minggu dan air ketuban jernih. Lahir spontan ditolong oleh dokter. Skor
APGAR 3 pada usia 1 menit dan 8 pada usia 5 menit. Usia 30 menit bayi tampak sesak disertai napas
cuping hidung dan merintih. Setelah usia 3 jam penderita mengalami kejang dan kadar gula darah 25
mg%.

180.Berdasarkan masa gestasi dan berat badan lahir bayi ini termasuk:
Kurang bulan, besar masa kehamilan
Kurang bulan, sesuai masa kehamilan

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 96


Kurang bulan, kecil masa kehamilan
Cukup bulan, sesuai masa kehamilan
Alasan:

IT 7 – BBLR – JUL slide ke 3 dan 5

181.Penyebab sesak napas yang paling mungkin pada bayi ini:


Transient tachypnoe of the newborn
Penyakit membrane hialin
Bronkopneumonia
Hipoplasia paru
Pneumotoraks
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 97


IT 15 - KEHAMILAN DENGAN KELAINAN MEDIK (METABOLISME DISORDER) – SYF
Slide ke 10.
Definition
Hyaline membrane disease (HMD) is also called respiratory distress syndrome (RDS). This
condition usually occurs in a preterm neonate. Premature lungs are surfactant deficient. IT
30 - RESPIRATORY DISTRESS – JUL slide ke 24

182.Penyebab kejang pada bayi ini adalah:


Asfiksia perinatal
Hipoglikemia
Perdarahan intracranial
Hipokalsemia
Defisiensi vitamin B6
Alasan:
Semuanya termasuk ke penyebab kejang pada bayi kecuali asfiksia perinatal. Jika dilihat ke kasus,
yang sangat mungkin menjadi penyebab adalah hipoglikemia. Data untuk memastikan yang lain
masih kurang.
IT 18 – Neonatal Seizure - HER slide ke 24 dan 25

183.Loading dose fenobarbital untuk mengatasi kejang pada bayi baru lahir:
10 mg/kgBB
15 mg/kgBB
20 mg/kgBB
40 mg/kgBB
50 mg/kgBB
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 98


IT HER – Neonatal Seizure slide 28

Sumber :https://uichildrens.org/health-library/dosage-recommendations-anticonvulsants-
employed-neonatal-seizures

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 99


Sumber :https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1627799/

Sumber
:https://www.drugs.com/dosage/phenobarbital.html#Usual_Pediatric_Dose_for_Seizures

Jadikesimpulannya, kalodari IT bilang 10-20mg/kg, kalodarisumber lain kaya


DRUGS.COM bilang 5-15mg/kg, danpenelitiandari NCBI bilangdosis yang paling bagus
rata-rata 15 mg, jadibuatakubakalpilihjawabanyg 15mg/kg, nah tapitolongkoreksilagi,
mungkinajaadaygdapetsumberlebih valid….
Maaf guys gamasuk 22 IT soalnya…
-Firda-

184.Glukose 10% yang diberikan pada bayi baru lahir dengan kejang yang disebabkan hipoglikemia:
1 ml/kgBB
2 ml/kgBB
3 ml/kgBB
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 100


IT HER – Neonatal Seizure slide 28

185.Bayi dengan atresia choane ditemukan gejala:


Sianosis waktu menangis
Sianosis waktu tidur
Merah waktu menangis dan sianosis waktu tidur
Selalu sianosis waktu menangis dan waktu tidur
Sianosis waktu menyusu
Alasan:

Sumber : IT AFF – congenital anomalies

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 101


Sumber: :http://otolaryngology.wdfiles.com/local-- files/rhinology/Choanal%20atresia
%20%E2%80%93%20Ent%20Scholar.pdf
Alasan:
Pokoknya dari 2 sumber yang InshaAllah terpercaya ini mengatakan bahwa si bayi akan
mengalami sianosis, tapi tidak disebutkan kapan dia sianosisnya, yang pasti SIANOSIS
YANG DIRINGANKAN SAAT SI BAYI MENANGIS, itulah sebabkanya aku stuck di
dua jawaban, dimana 3 jawaban lainnya mengatakan sianosis yang bertambah parah saat
menangis , padahal bertambah ringan harusnya…
Logikanya aja ya, kan dia idungnya atresia nih, berarti saluran napas lewat hidung
tersumbat, kalo pada saat tidur, mulut bayi pasti tertutup, dan pada saat menyusu mulut
bayi akan digunakan sebagai tempat masuknya ASI, otomatis satu2nya jalan keluar
masuk udara cuma lewat hidung, makanya si bayi bakal sianosis, tapi aku lebih setuju
lagi yang SIANOSIS SAAT TIDUR, soalnya itu uda jelas banget mulutnya ketutup dan
saat tidurkan bayi dalam keadaan ga sadar, jadi dia gabisa dengan mudah membuka
mulutnya untuk bernapas, kalo pas minum ASI, si bayi dalam keadaan sadar, jadi pas
payudara ibu masuk ke mulut bayi dan bayi gabisa bernapas, bayi itu bisa melepaskan
mulutnya dari payudara ibu dengan cara mengelak, istilahnya kaya “dikasih makanan tapi
gamau gitu” (ngertikan maksudnya ._.) makanya di IT dituliskan DIFFICULTY WITH

FEEDING susah makan bukan sianosis
Maaf guys gamasuk 22 IT soalnya…
-Firda-
Nah, yg highlight biru itu jawaban akuu (Mandy). Soalnya waktu itu pernah dijelasin oleh
dokternya pas IT, ciri khas atresia choanan adalah biru/sianosis pas mulutnya menutup
(salah satunya yaitu menyusu) karena dia gk bisa napas lewat mulut (tertutup) maupun
hidung (menangis). Merah lagi kalau nangis, karena mulutnya terbuka, jadi dia bisa napas
lewat hidung.

186.Pengobatan pada bayi yang menderita distress pernapasan oleh karena polisitemia adalah
dengan:
a. Ventilasi mekanik

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 102


Pemberian diuretika
CPAP
Transfuse ganti parsial
Transfuse tukar
Alasan:

IT RESPIRATORY DISTRESS – dr. Julniardan dr. Herman

187.Timbulnya dipsnea pada bayi yang menderita Piere Robin Syndrome oleh karena:
Platoschizis + micrognathi
Macroglossi + micromaxilla
Micrognathi + macroglossi
Palatoschizis + microglossi
Makroglossi + palatoschizis
Alasan:
Palatoschisis = celahpadalangit-langitmulut
Micrognathi = rahangbawah yang lebihkecildari normal
Macroglossi = lidah yang lebihlebardari normal

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 103


IT AFF- Congenital Anomalies

Sumber :http://www.ccakids.com/assets/syndromebk_pierrerobin.pdf
Alasan :
PRS ini di awali dengan tidak terbentuknya rahang bawah dengan sempurna sehingga pembentukan
lidah terganggu dan disusul dengan pembentukan rahang atas yang juga terganggu (makanya di IT
 
AFF dia nulis stunted growth of mandible displacement of tongue clefting of palate).
Kenapa aku milih jawaban micrognathi sama macroglossi, karena PRS kaya yang uda aku jelasin
di atas, rahang yang kecil menyebabkan terjadinya lidah yang lebar dan celah di langit2 mulut
merupakan suatu urutan dari PRS, jadi micrognathiu da ga mungkin aku ga pilih sebagai jawaban,
nah masalah macroglossi dan palatoschisis ini, juga sama alasannya, karena ini suatu SEQUENCE
palatoschsis ga akan terbentuk sebelum microglossi, jadi aku pilih microglossi. Untuk memperkuat
jawaban aku lagi, itu di sumber kedua, dikatakan “usually a cleft palate” dari kata usually aja bisa
disimpulkan bahwa PRS “mungkin” ga selalu ada cleft palate, tetapi pasti ada sesak napas.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 104


Kalo ada yang bisa cari lebih baik jawabannya silahkan ._.
Maaf guys gamasuk 22 IT soalnya…
-Firda-
Kalau aku (Mandy) mgkn palatoschizis sama micrognathi... Tpi kurang yakin juga. Kalau
mau dibenerin lagi silakan :D

Hipertensi Dalam Kehamilan (PER, PEB, Eklamsia, Hipertensi Kronik Dalam Kehamilan) –
KRD

Ny. T diberi magnesium sulfat 40% sebagai terapi anti kejang pada preeklampsia berat yang
dideritanya.
Yang merupakan antidotummagnesium sulfat 40% adalah...
Ca glukonas
Natrium bikarbonat
Sulfas atropin
Ca klorida
Natrium klorida
Alasan:

Datang ke IGD RSMH, Ny. A usia 23 tahun, hamil 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif dengan
preeklampsia berat janin tunggal hidup presentasi kepala.
Manakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien tersebut?
Induksi persalinan, kala I dipercepat
Induksi persalinan, kala II dipercepat
Akselerasi persalinan, kala I dipercepat
Akselerasi persalinan, kala II dipercepat
Induksi, akselerasi persalinan, dan kala I & II dipercepat
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 105


Seorang wanita usia 24 tahun, hamil 38 minggu datang ke RSMH. Hasil pemeriksaan didapatkan TD
160/100 mmHg, nadi 88x/menit, RR 16x/menit, edema (+).
Untuk menunjang diagnosis pada kasus di atas diperlukan pemeriksaan:
Darah rutin
Kimia klinik
Protein urin
SGOT SGPT
Ureum kreatinin
Alasan:

Diagnosis Pre eklampsia :


Kenaikan TD >140/90
Adanya edema
Proteinuria

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 106


Ny. P 41 tahun, G6P4A1 kontrol ke praktek SpOG. Dari pemeriksaan didapatkan bahwa kenaikan
berat badan dari minggu lalu sebanyak 1 kg. Terdapat pitting edema. TD 150/90 mmHg. Usia
kehamilan 19 minggu. Riwayat darah tinggi sebelum hamil disangkal.
Diagnosa yang paling tepat adalah...
Preeklampsia ringan
Preeklampsia berat
Hipertensi kronik
Hipertensi gestational
Superimposed preeclampsia
Alasan:

Ny. E, 39 tahun dirujuk ke RSMH untuk dilakukan seksio sesarea emergensi karena impending
eklampsia.
Yang termasuk gejala impending eklampsia adalah?
Nyeri kepala hebat
Nyeri epigastrium
Muntah-muntah
Hanya A yang benar
A, B, dan C benar
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 107


Seorang wanita berusia 40 tahun, G2P1A0 kontrol kehamilan ke praktik anda dengan usia kehamilan
30 minggu. Kehamilan pertamanya tidak ada penyulit dan ia melahirkan 10 tahun yang lalu
secara spontan dengan berat badan lahir bayi 3200 gram. Selama kehamilan ini, ia mengaku tidak
mengalami penyulit/ komplikasi, dan ia tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Ia bukan
perokok dan mengalami penambahan berat badan 11 kg sampai saat ini. Meskipun berada dalam
usia resiko tinggi, ia menolak dilakukan tes skrining sindroma Down. Dari hasil pemeriksaan
anda, fundus uteri pasien ini hanya 25 cm.
Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan taksiran berat badan janin berada pada persentil ke-5
dari usia gestasi. Diameter biparietal dan lingkar abdomen berada berukuran hampir sama.
Berikut ini yang berhubungan dengan pertumbuhan janin terhambat simetris, kecuali:
Defisit nutrisi
Kelainan kromosom
Infeksi intrauterine
Anomali congenital
Alasan:
Di kasus, kayaknya PJT (pertumbuhan janin terhambat) yang simetrik. Tetapi di soal, ditanya
PJT yang bukan simetris. PJT simetris itu biasanya karena penyakit infeksi atau bisa juga
genetik. Sementara PJT asimetris itu karena defisiensi nutrisi.

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 108


Sumber : IT Gangguan pertumbuhan / PJT – HAR

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 109


Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6462/1/09E00707.pdf

Seorang wanita berusia 33 tahun, G 2P1A0, menjalani seksio sesaria elektif saat kehamilan aterm.
Janin lahir tanpa penyulit, namun plasenta tidak dapat dilahirkan dengan mudah karena terdapat
batas jelas antara plasenta dan dinding uterus tidak dapat diidentifikasi. Plasenta akhirnya
dikeluarkan pada beberapa bagian, dan diikuti dengan atonia uteri dan perdarahan.
Diagnosis plasenta pada kasus ini adalah:
Fenestrated plasenta
Plasenta suksenturiata
Vasa previa
Plasenta previa
Plasenta akreta

Fenestrated plasenta : bagian tengah dari plasenta tidak ada (central portion of a discoidal
placenta is missing)
Plasenta suksenturiata : Terdapat satu atau lebih lobus tambahan yang berjauhan dengan
plasenta utama
Vasa previa : variasi yang berbahaya dari insersi vilamentous yang mana pembuluh darah pada
selaput berada diatas ostium uteri internum
Plasenta previa : plasenta yang berimplantasi di segmen bawah rahim yang menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum
Plasenta akreta : vili korialis bersentuhan dengan myometrium

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 110


Sumber : IT Kelainan Plasenta – HAT

Seorang wanita usia 24 tahun mengalami kecelakaan mobil dan dilarikan ke IGD. Ia menjalani
pemeriksaan rontgen thorax dan rontgen tulang spina bagian bawah. Beberapa saat kemudian, ia
didiagnosis juga sedang dalam keadaan hamil 10 minggu. Pasien ini harus dikonseling mengenai
hal berikut:
Janin telah menerima paparan radiasi 50 rads
Chorionic villus sampling (CVS) atau amniosintesis disarankan untuk mengecek kelainan
kromosom janin
Pada usia kehamilan 10 minggu, susunan saraf janin rentan terpapar radiasi
Janin telah terpapar lebih dari ambang radiasi sehingga berpotensi terjadi kerusakan
saraf janin
Risiko janin menderita leukemia setelah lahir
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 111


Sumber : https://emergency.cdc.gov/radiation/prenatalphysician.asp

Seorang wanita berusia 22 tahun, G3P2A0, melahirkan partus spontan tanpa komplikasi. Plasenta
dilahirkan secara spontan dan terlihat intak. Pasien kemudian dipindahkan ke bangsal perawatan,
namun ia mengalami perdarahan pervaginam aktif. Hasil pemeriksaan fisik mendapatkan uterus
lembek dan dari USG terlihat adanya jaringan plasenta di kavum uteri.
Diagnosis plasenta pada pasien ini adalah ….
Fenestrated plasenta
Plasenta suksenturiata
Vasa previa
Plasenta previa
Plasenta akreta
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 112


Sumber : IT Kelainan Plasenta – HAT

Seorang wanita berusia 34 tahun, G2P1A0, hamil 28 minggu datang dengan keluhan perdarahan
pervaginam masif. Pasien menyangkal adanya nyeri abdomen atau kontraksi uterus. Ia memiliki
riwayat operasi seksio sesaria pada kehamilan sebelumnya atas indikasi presentasi bokong. Ia
mengaku sebagai perokok, namun menyangkal sebagai pecandu alkohol. Diagnosis plasenta pada
pasien ini adalah:
Fenestrated plasenta
b. Plasenta suksenturiata
Vasa previa
Plasenta previa
Plasenta akreta
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 113


Sumber : IT Kelainan Plasenta – HAT

Seorang wanita berusia 42 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu mengeluh perdarahan pervaginam
sedikit (bercak) berwarna merah terang. Perdarahan terjadi setelah berhubungan seksual.
Perdarahan awalnya berupa bercak, lalu lama-kelamaan seperti perdarahan haid. Saat pasien
datang ke praktik anda, perdarahan sudah berhenti. Pasien menyangkal adanya kontraksi uterus,
namun mengakui seperti kram perut. Gerakan janin masih dapat dirasakan. Ia memiliki riwayat
persalinan seksio sesaria saat kehamilan aterm atas indikasi presentasi bokong. Hasil
pemeriksaan USG member kesan plasenta previa. Kemudian pasien mengalami perdarahan
pervaginam masif, tanpa kontraksi uterus. Hal di bawah ini dapat dilakukan, kecuali:
Memberikan terbutalin intramuscular secepat mungkin
Melakukan transfusi darah PRC
Memasang infus intravena
Memasang kateter Foley
Memanggil ahli anastesi
Alasan:
IT- PERDARAHAN ANTEPARTUM// HAR

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 114


Seorang wanita berusia 40 tahun, G2P1A0 kontrol kehamilan ke praktik anda dengan usia kehamilan
30 minggu. Kehamilan pertamanya tidak ada penyulit dan ia melahirkan 10 tahun yang lalu
secara spontan dengan berat badan lahir bayi 3200 gram. Selama kehamilan ini, ia mengaku tidak
mengalami penyulit/ komplikasi, dan ia tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Ia bukan
perokok dan mengalami penambahan berat badan 11 kg sampai saat ini. Meskipun berada dalam
usia resiko tinggi, ia menolak dilakukan tes skrining sindroma Down. Dari hasil pemeriksaan
anda, fundus uteri pasien ini hanya 25 cm.
Penyebab fundus uteri pasien ini berukuran kecil adalah sebagai berikut, kecuali:
Oligohidramnion
Pertumbuhan janin terhambat
Adanya tumor fibroid dalam uterus
Ketidaktepatan HPHT
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 115


Seorang wanita berusia 47 tahun berhasil hamil setelah menjalani via in vitro fertilization (IVF)
menggunakan donor telur dari wanita 21 tahun dan sperma dari suaminya yang berusia 46 tahun.
Ia menjalani pemeriksaan USG pada usia kehamilan 7 minggu dan didapatkan kehamilan
quintuplet. Pada salah satu embrio, ditemukan nuchal translucency 5 mm. Implikasi dari keadaan
ini adalah:
Embrio berisiko tinggi defek tabung saraf
Embrio berisiko tinggi malformasi jantung
Nuchal translucency akan membesar sampai usia kehamilan 20 minggu
Bila nuchal translucency mengalami resolusi, risiko abnormalitas kromosom sama dengan
embrio normal
Bila embrio aneuploidi, diagnosis yang paling sering adalah sindroma Turner.

Seorang wanita usia 40 tahun datang ke praktik anda untuk konseling prakonsepsi. Pasien cemas
mengenai risiko memiliki bayi dengan spina bifida. Lima tahun yang lalu, pasien melahirkan
bayi dengan anensefali yang meninggal sesaat setelah lahir. Apakah yang akan anda konseling
pada pasien ini untuk kehamilan berikutnya?
Pasien tidak berisiko untuk berulangnya defek tabung saraf di atas populasi umum
Pasien berisiko memiliki janin anensefali karena usianya di atas 35 tahun
Ketika pasien hamil, ia harus menjalani uji diagnostic defek tabung saraf melalui pemeriksaan
chorionic villus sampling (CVS)
Ketika pasien hamil, ia harus menghindari hipertermia pada trimester pertama karena
suhu panas tubuh maternal akibat penggunaan hot tub berkaitan dengan peningkatan
risiko defek tabung saraf
Pasien memiliki risiko berulang memiliki janin dengan defek tabung saraf sebesar < 1%
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 116


20–25% kasus anensefali diduga disebabkan interaksi faktor ge-netik dan lingkungan, pada 15–25%
kasus disebabkan faktor genetik saja, dan 7–10% kasus disebabkan faktor lingkungan. 2Faktor risiko
yang diketahui antara lain kelainan kromosom, mutasi gen tunggal, riwayat keluar-ga, alkohol, obat-
obatan, infeksi, tembakau, diabetes, dan defisiensi vitamin dan mineral esensial (contohnya asam
folat dan seng). Faktor lingkungan lain diduga mempengaruhi proses penutupan tabung saraf. Asam
folat dan folat-folat alami lainnya mempunyai efek pencegahan terjadi-nya defek tabung saraf.
Antimetabolit folat, diabetes maternal, obesitas maternal, mikotoksin dari makanan yang
terkontaminasi, arsenik, dan hipertermia yang ter-jadi pada tahap perkembangan awal telah
diidentifikasi sebagai stresor yang meningkatkan risiko terjadinya defek tabung saraf, termasuk
anensefali.
Sumber : Damianus Journal of Medicine; Anensefali fetus pada ibu dengan
dugaan defisiensi asam folat Vol.10 No.2 Juni 2011: hal. 111–116

Seorang wanita 36 tahun, G1P0A0 menajalani skrining sindroma Down pada usia kehamilan 16
minggu. Kadar AFP serum maternal meningkat. Pasien merasa cemas dan mencari anda untuk
konseling dan rekomendasi. Seluruh pernyataan di bawah ini dapat anda konselingkan kepada
pasien, kecuali:
Peningkatan kadar serum AFP mengindikasikan janin berisiko sindroma Down, dan anda
menyarankan agar pasien menjalani chorionic villus sampling untuk mengenali
kromosom janin
Pemeriksaan USG harus dilakukan untuk mengkonfirmasi usia kehamilan janin dan
menyingkirkan anomali janin
Defek tabung saraf janin, kehamilan multifetal, dan defek dinding abdomen janin merupakan
etiologi peningkatan AFP serum maternal
Kadar AFP serum maternal yang meningkat berkaitan dengan luaran janin yang buruk, seperti
solusio plasenta, oligohidramnion, dan kematian janin intrauterine

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 117


Sebagian besar wanita dengan peningkatan AFP serum maternal tidak memiliki janin dengan
defek tabung saraf
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 118


Obstetri Williams edisi 21

Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Dalam Obgyn (HIV, IMS)

Seorang wanita 27 tahun mengeluh timbul bintil – bintil berisis cairan jernih di kemaluan disertai
rasa sangat nyeri sehingga sulit berjalan sejak 5 hari lalu. Pada pemeriksaan venerologikus
ditemukan vesikel multiple, berkelompo, di atas dasar eritematosa dan edematosa di labia
mayora dan minora, sebagian tampak erorsi dan ulkus dangkal.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah
Sifilis primer
Herpes genitalis
Sifilis sekunder
Donovanosis

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 119


Moluskum kontagiosum
Alasan:
Sumber : IT dr. Mutia Blok 20
Symptomatic initial herpes lesion
›Classic grouped blisters on an erythematous base

spiritia.com herpes genitalis sangat sering ditemukan sebagai penyebab ulkus genitalis.
Seorang pria 30 tahun mengeluh timbul beberapa bintil berisi cairan jernih disertai lecet di alat
kelaminnya sejak 1 minggu lalu. Pasien juga mengalami demam, nyeri otot dan terasa panas di
sekitar alat kelaminnya. Pasien melakukan hubungan seksual dengan wanita pekerja seksual 2
minggu lalu. Pemeriksaan venerologikus ditemukan vesikel multiple di batang penis dan
preputium, sebagian tampak ulkus dangkal
Pengobatan yang diberikan pada pasien ini adalah
Asiklovir 5 x 200 mg peroral selama 7 hari
Asiklovir 5 x 400 mg peroral selama 7 hari
Valasiklovir 5 x 500 mg peroral selama 7 hari
Famsiklovir 5 x 250 mg peroral selama 7 hari
Famsiklovir 1 x 1000 mg peroral selama 7 hari
Alasan:
Sumber : IT dr. Mutia Blok 20

Seorang wanita usia 29 tahun dengan keluhan timbul kutil di kemaluan sejak 1 bulan lalu.
Pemeriksaan venerologikus ditemukann papul multiple dan vegetasi jengger ayam, konsistensi
lunak, permukaan verukosa, flesh-colored di labium mayus dan minus, dextra dan sinistra Terapi
kimiawi yang dapat dilakukan pada kasus ini adalah
Podofilotoksin 25 %
Asam triklorasetat 5 %

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 120


Tinktura podofilin 10 – 25 %
Asam retinoat 5 %
Asam salisilat 5 %
Alasan:
Pembahasan :
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/57737/4/Chapter%20II.pdf
Regimen pengobatan diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu modalitas terapi yang dilakukan
oleh pasien sendiri dan terapi yang dilakukan oleh dokter. Pilihan terapi yang dapat dioleskan oleh
pasien sendiri adalah larutan atau gel podofilox 0, 5 %, krim imiquimob, sinecatechins 15%
ointment, sedangkan yang dilakukan oleh dokter adalah krioterapi dengan nitrogen cair, Resin
podofilin 10-25 % dalam campuran tinktur atau benzoin.

Seroang pria 32 tahun mengeluh kencing bernanah sejak 2 hari lalu. Riwayat kontak seksual dengna
wanita penjaja seks komersial 4 hari lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan orifisium uretra
eksternum eritem, edema, dan ekstropion serta terdapat duh tubuh mukopurulen. Pembesaran
kelenjar getah bening inguinal medial. Pemeriksaan laboratories pulasan Gram ditemukan
leukosit 15/LPB
Pengobatan yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah
Sefiksim 400 mg per oral, tunggal
Azitromisin 1 g, per oral dosis tunggal
Ciprofloksasin 1 g, per oral dosis tunggal
Seftriakson 1 g IM, dosis tunggal
Kanamisin 1 g IM, dosis tunggal
Alasan:
Sumber : http://spiritia.or.id/dokumen/pedoman-ims2011.pdf

Seorang pria 35 tahun mengeluh nyeri saat BAK sejak 1 minggu lalu. Pasien juga mengeluh sering
keluar cairan berlendir putih kekuningan dari kemaluannya. Riwayat kontak seksual dengan
wanita pekerja seksual 3 minggu lalu. Pemeriksaan pulasan Gram ditemukan leukosit 10/LPB;
tidak ditemukan diplokokus Gram negative intraselular dan ekstraselular. Pengobatan yang
direkomendasikan terhadap kasus tersebut adalah
Pengobatan sistemik yang dapat diberikan pada pasien ini adalah
Doksisiklin 2 x 100 mg, per oral, dosis tunggal
Azitromisin 1 g, per oral, dosis tunggal

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 121


Ciprofloksasin 1 g, per oral, dosis tunggal
Ofloksasin 400 mg, per oral, dosis tunggal
Levofloksasin 500 mg, per oral, dosis tunggal
Alasan:

Seorang wanita 27 tahun mengeluh duh tubuh vagina berbau amis sejak 3 minggu lalu. Pemeriksaan
fisik ditemukan duh tubuh vagina putih abu – abu, homogen, encer, malodorous, melekat di
dinding vagina. pH vagina 5,5. Pemeriksaan laboratoris pulasan Gram ditemukan clue cel.
Pemeriksaan duh tubuh vagina menggunakan KOH 10% ditemukan fishy odor.
Diagnosis yyang paling mungkin pada kasus tersebut adalah
Kandidiasis vaginalis
Trikomoniasis
Gonore
Vaginosis bacterial
Donovanosis
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 122


Seorang pria 35 tahun dengan keluhan timbul koreng di alat kelamin sejak 1 minggu lalu. Riwayat
hubungan seksual dengna wanita PSK 1 bulan lalu. Pemeriksaan venereologikus ditemukan
ulkus soliter, bulat, warna kemerahan, batas tegas, berindurasi tebal, kenyal, tidak nyeri, serta
mengeluarkan banyak serum dan sedikit darah di batang penis. Pembesaran KGB inguinal medial
bilateral.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah
Sifilis primer
Herpes genitalis
Limfogranuloma venereum
Donovanosis
Moluskum kontagiosum
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 123


Seorang pria 29 tahun dengan keluhan timbul koreng di alat kelamin sejak 1 minggu lalu.
Pemeriksaan venerologikus ditemukan ulkus soliter, bulat, warna kemerahan, batas tegas,
berindurasi tebal, keyal dan tidak nyeri di batang penis. Pembesaran KGB inguinal medial
bilateral. Hasil pemeriksaan serologis VDRL dan TPHA positif.
Pengobatan yang direkomendasikan adalah
Benzatin penisilin G 2,4 juta unit IM, dosis tunggal
Aqueous crystalline penisilin G 2,4 juta unit IV, dosis tunggal
Penisilin procain, 2,4 juta unit IM, dosis tunggal
Seftriakson Ig IM, dosis tunggal
Kanamisin 1 g IM, dosis tunggal

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 124


Seorang wanita 31 tahun mengeluh duh tubuh vagina sejak 2 minggu lalu. Riwayat erdarahan asca
coitus. Suami bekerja sebagai sopir bus kota. Pemeriksaan venereologikus ditemukan duh tubuh
vaginal banyak, bau, berbusa,, kuning kehijauan. Pemeriksaan sediaan basah dengan larutan
saline ditemukan parasit dengna gerakan khas menyentak.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah
Kandidiasis vaginalis
Trikomoniasis
Gonore
Vaginosis bacterial
Donovanosis
Alasan:

Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan duh tubuh vagina dan terasa gatal sejak 1 minggu
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritem di labia dan vulva. Mukosa vagina eritem
disertai duh tubuh vagina berwarna keputihan dan lengket. Pada pemeriksaan laboratoris duh
tubuh vagina menggunakan KOH 10% ditemukan blastospora dan pseudohifa.
Pengobatan yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah
Klotrimazol 200 mg, intravagina, sebelum tidur, 3 hari
Terkonazol 80 mg, intravagina, sebelum tidur, 5 hari
Mikonazol nitrat 200 mg, intravagina, sebelum tidur, 7 hari
Krim Butokonazol 2%, intravagina, sebelum tidur, 10 hari
Ketokoazol 200 mg, itnravaginal, sebelum tidur, 15 hari
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 125


Tumor Ginekologi (Jinak dan Ganas) dan Interpretasi Hasil Pemeriksaan Tumor Marker –
RZS

Seorang wanita berumur 40 tahun, mengalami perdarahan selama 3 minggu, dan setiap hari ia harus
mengganti pembalut 6-7 kali dan nyeri haid. Pada pemeriksaan fisik, BB 75kg, TB 158cm,
pasien tampak anemis, TD 120/80 mmHg, denyut nadi 88x/menit. Teraba massa diabdomen yang
berbatas tegas, setinggi simfisis pubis-pusat, mudah digerakkan dan padat. Nyeri tidak ada.
Pemeriksaan inspekulo: portiolicin, orifisium uteri eksternus tertutup, didapatkan fluksus darah.
Pemeriksaan dalam: uterus sebesar kehamilan 14 minggu, antefleksi. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar Hb 8g/dL. Plano test(-).
Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah:
Karsinoma serviks
Karsinoma endometrium
Neoplasma ovarium padat

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 126


Neoplasma ovarium kistik
Kistadermoid

Pada kasus diatas tindakan apa yang akan dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan fotopolos abdomen
Tindakan dilatasi dan kuretase
Tindakan ekstripasi
Tindakan laparotomi
Alasan:
Sumber:
Buku ilmu kandungan sarwono (soal 213 dan 214)

Seorang wanita 25 tahun mengeluh adanya benjolan diperut kanan bawah sejak 3 bulan yang lalu.
Belum menikah, menstruasi normal dan teratur. Pada pemeriksaan fisik: tanda vital normal.
Pemeriksaan abdomen didapat masa didaerah perut bawah kiri, teraba kistik dan bagian padat,
permukaan licin, mudah digerakkan dan tidak nyeri. Pemeriksaan colok dubur diadapat uterus
sebesar normal, teraba masa kistik dengan bagian padat diadneksa kiri, ukuran 15x15 cm.
pemeriksaan petanda nomor CA125 didapatkan 80
Apa kemungkinan diagnosisnya:
Mioma uteri
Neoplasma ovarium kistik campur padat
Neoplasma ovarium padat campur kistik
Tumor intra abdomen
Ga ada difoto ehehe

Pada kasus ini, dilakukan laparotomi dengan pemeriksaan potong beku di patologi anatomi
didapatkan adanya rambut, tulang, tulang rawan, lemak, tidak ditemukan jaringan neuroderm
Diagnosis keadaan ini adalah:
Tumor dysgerminoma
Tumor brenner
Tumor yolk sac
Teratomamatur (dermoid)
Tertatoma immature (ganas)

Seorang wanita berusia 60 tahun, datang dengan keluhan keputihan dan gatal di bibir kemaluan
sering digaruk sampai lecet dan berdarah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Status lokalis pada labia meyora kanan didapatkan: massa ukuran 3 cm, mudah bersarah dan
rapuh.
Apa kemungkinan diagnosis
a. Kistabartolini
b. Kista gartner
c. Karsinoma vulva

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 127


Vulvitis
Karsinoma vagina
Alasan:
Sumber: ITdr Rizal Sanif
Sebenernyo ragu tapi kalau di lihat dari soal predileksi di katakana a di labia Mayora, tapi
kalau di IT dikatakan tidak ada keputihan, sedangkan adanya di Karsinom avagina.Tapi
karsinoma vagina khasnya ada gambaran seperti kembang kol
Mohon di bantu lg yaa

Tindakan apa yang akan dilakukan untuk membuat diagnosis pada kasus diatas:
Pemeriksaan pap smear
Biopsy
Pemeriksaan usap basah
Inspeksi visual asamasetat
Kuretase

Seorang wanita 50 tahun, datang dengan keluhan keputihan dan berbau. Sering terjadi perdarahan
apa bila melakukan hubungan seksual. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Status
lokalis pada labia normal. Pemeriksaan inspekulo vagina licin. Portio didapatkan massa eksopitik
seperti bungakol, rapuh dan mudah bersarah.
Apa kemungkinan diagnosis
Polip serviks
Servisitis kronis
Ovulanaboti
Mioma serviks
Karsinoma serviks
Alasan:

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 128


Kalo di it seperti bunga kol tu karsinoma vagina. Tp buat keluhan keputihan dan
perdarahan saat coitus itu bisa juga jd manifes karsinoma serviks. Maafkan q masi
bngung:(

Pada kasus diatas, untuk membuat diagnosis, apa yang akan dilakukan:
Ekstirpasi
Biopsy
Kuretase
Pap smear
Pemeriksaan inspeksi asam asetat

Seorang wanita, berumur 22 tahun, mengeluh nyeri perut mendadak daerah kanan bawah setelah
melakukan lompatan saat bermain voli 2 jam yang lalu. Belum menikah, menstruasi normal dan
teratur. Pada pemeriksaan fisik: tampak kesakitan, tanda vital normal. Pemeriksaan abdomen
didapat masa didaerah perut bawah kanan, teraba masa kistis, permukaan licin, gerakan terbatas
dan nyeri. Pemeriksaan colok dubur didapat uterus sebesar normal, teraba masa kistik diadneksa
kiri ukuran 10x12cm.
apa kemungkinan diagnosis:
Neoplasma ovarium kistik terpuntir
Neoplasma ovarium kistik terinfeksi
Neoplasma ovarium kistik pecah
Mioma uteri sebserosa
Sarcoma uteri
Alasan:

Pada kasus diatas, tindakan apa yang akan dilakukan


Diberikan analgetik: asam mefenamat 3x500 mg
Observasi lebih lanjut untuk mencari penyebabnya
Operasi laparotomi segera
Operasi laparotomi kapan saja bila pasien menginginkan
Dinasehati untuk tidak bermain voli lagi

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 129



- GOOD LUCK -

DIVISI SOAL ALPHA – BLOK 24 (Obgyn) – KUMPULAN DOSEN 130

Anda mungkin juga menyukai