Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 Hal.

77

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MUTU


PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA GORONTALO
1)
Femmy K. Paerah, 2) M. Yusuf Tuloli
1)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.
email: femmyfaerah@gmail.com
2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.
email: mohammad.tuloli@ung.ac.id

ABSTRAK
Meningkatnya jumlah penyedia jasa konstruksi belakangan ini seharusnya diikuti dengan meningkatnya
mutu suatu proyek konstruksi. Proyek konstruksi yang baik adalah proyek konstruksi yang selesai tepat
pada waktunya dengan biaya yang telah direncanakan sebelumnya serta mencapai mutu sesuai
perencanaan. Mutu yang sesuai spesifikasi perencanaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk itu
faktor tersebut perlu dilakukan penelitian sehingga dapat diketahui faktor dominan yang
mempengaruhi kinerja mutu proyek konstruksi. Metode yang digunakan untuk meninjau faktor faktor
yang mempengaruhi kinerja mutu proyek adalah metode deskriptif dengan membuat deskripsi
gambaran yang sistematis, faktual dan akurat, kemudian diolah menggunakan program SPSS dengan
metode analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 7 (tujuh)
faktor yang mempengaruhi kinerja mutu proyek terdapat 2 (dua) faktor yang paling dominan
mempengaruhi yaitu faktor material dan faktor lingkungan dengan nilai sebesar 0.897 atau 89.7 %.

Kata Kunci : Kinerja Mutu, Metode Deskriptif, Analisis Linier Berganda

ABSTRACT
The increasing number of construction service providers these days should be followed by improving the
quality of a construction project. Good construction project completed on time with planned cost
and achieve the quality as per planning. Quality planning specification is influenced by several factor to
find the dominant factor who affect the service quality of construction project, research is needed. The
method used to analysis factor that influence service quality of the project is meke systematic
description, factual and accurate, then using SPSS program with multiple linear regression analysis.
Based on the survey results revealed that out of 7 (seven) factors affecting the performance of the
quality of project, there are 2 (two) most dominant factor influencing that material factor and
environmental factor with a value of 0,897 or 89,7%.

Keyword : Quality Performance, Descriptive Method, Linear Regression Analysis

PENDAHULUAN mencapai mutu sesuai perencanaan.


Dalam kerangka ISO 9000, mutu atau
Latar Belakang
kualitas didefinisikan sebagai ciri dan
Penyedia jasa konstruksi dalam
karakter menyeluruh dari suatu produk
pembangunan di Indonesia memiliki
atau jasa yang mempengaruhi
pengaruh penting bagi perekonomian
kemampuan produk tersebut untuk
negara sehingga jumlah penyedia jasa
memuaskan kebutuhan tertentu.
konstruksi pun terus meningkat dari
Pekerjaan proyek konstruksi
tahun ke tahun. Meningkatnya jumlah
sendiri memiliki ciri khas yang berbeda-
penyedia jasa konstruksi belakangan ini
beda antara yang satu dan lainnya
seharusnya diikuti dengan
tergantung dari syarat-syarat tertentu
meningkatnya mutu suatu proyek
yang diterapkan oleh masing-masing
konstruksi. Idealnya, suatu proyek
penyedia jasa konstruksi pada
konstruksi yang baik adalah proyek
pelaksanaannya. Syarat-syarat ini
konstruksi yang selesai tepat pada
biasanya meliputi metode pelaksanaan,
waktunya dengan biaya yang telah
tenaga kerja, material, dan peralatan
direncanakan sebelumnya serta
Hal. 78 Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

yang memenuhi spesifikasi tertentu. 3. Fokus penelitian hanya pada faktor


Pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi yang mendukung kinerja mutu suatu
spesifikasi diperlukan agar suatu proyek proyek yang didapat dari kuisioner.
konstruksi mencapai mutu yang
diinginkan atau direncanakan. Manfaat Penelitian
Mutu proyek sangat berpengaruh Hasil penelitian ini diharapkan
pada hasil pekerjaan konstruksi. dapat memberikan manfaat antara lain.
Pembangunan proyek konstruksi di Kota 1. Dapat menambah pengetahuan
Gorontalo masih perlu adanya tentang faktor yang mempengaruhi
peninjauan mutu agar dapat kinerja mutu proyek konstruksi di
meningkatkan mutu proyek di Kota Kota Gorontalo,
Gorontalo. Mutu proyek ini pun tentu 2. Dapat dijadikan sebagai bahan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor masukan bagi penyedia jasa
tertentu . Maka penulis ingin membuat konstruksi untuk lebih
penelitian dengan judul “Analisis faktor meningkatkan mutu proyek agar
yang mempengaruhi kinerja mutu dapat bersaing dengan penyedia jasa
proyek konstruksi di Kota Gorontalo”. kontruksi lainnya.

Rumusan Masalah TINJAUAN PUSTAKA


Rumusan masalah dari penelitian ini
Proyek Konstruksi
adalah.
Proyek konstruksi merupakan
1. Faktor-faktor apa saja yang
suatu rangkaian kegiatan yang saling
mempengaruhi kinerja mutu proyek
berkaitan satu sama lain untuk mencapai
di Kota Gorontalo,
suatu tujuan (konstruksi/bangunan)
2. Faktor apa yang paling dominan
dalam batasan waktu, biaya, dan mutu
mempengaruhi kinerja mutu proyek
yang telah disepakati. Dipohusodo
di Kota Gorontalo.
(1996) menyatakan, proyek konstruksi
adalah proyek yang berkaitan dengan
Tujuan
upaya pembanguan suatu bangunan
Berdasarkan rumusan masalah
infrastruktur yang umumnya mencakup
diatas, maka yang menjadi tujuan dari
pekerjaan pokok yang termasuk dalam
penelitian ini adalah.
bidang teknik sipil dan arsitektur
1. Untuk menganalisis faktor-faktor
meskipun tidak jarang melibatkan
yang mempengaruhi kinerja mutu
bidang lain. Pelaksanaan proyek
proyek di Kota Gorontalo,
konstruksi bukan hanya dimaksudkan
2. Untuk mengetahui faktor yang
untuk sekedar menghasilkan keluaran
paling dominan mempengaruhi
yang berwujud hasil konstruksi fisik
kinerja mutu proyek di Kota
saja tapi juga untuk mencapai tujuan
Gorontalo.
fungsionalnya dengan menilai
keberhasilan proyek kontruksi itu
Batasan Masalah
sendiri.
Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah.
Karakteristik Proyek Konstruksi
1. Pengambilan data dilakukan pada
Ervianto (2002) menyatakan
beberapa proyek konstruksi yang
karakteristik proyek konstruksi dapat
sedang dikerjakan di Kota
Gorontalo, dipandang dalam tiga dimensi yaitu
2. Objek yang diteliti adalah bangunan unik, membutuhkan sumber daya, dan
gedung, membutuhkan organisasi.
Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 Hal. 79

Sasaran Proyek Konstruksi bebas dari cacat.


Soeharto (1995) menyatakan Ervianto (2002) menyatakan,
ketiga hal bersebut sebagai sasaran manajemen mutu adalah aspek-aspek
proyek konstruksi. Manajemen proyek dari keseluruhan yang menetapkan
akan dikatakan baik jika ketiga sasaran kebijakan mutu. Manajemen mutu
tersebut tercapai. proyek meliputi proses-proses untuk
1. Tepat biaya memastikan bahwa proyek tersebut
Proyek harus dilaksanakan sesuai dengan tujuannya. Proses-proses
sesuai dengan anggaran yang telah tersebut meliputi.
ditentukan dan tidak melebihi dari 1. Perencanaan mutu
anggaran proyek itu, baik biaya tiap Perencanaan mutu meliputi
item pekerjaan, biaya tiap periode identifikasi standar mutu yang akan
pelaksanaan, maupun biaya total diterapkan nantinya sesuai dengan
sampai akhir proyek. kondisi dan pemenuhannya.
2. Tepat waktu Rencana mutu ini terdiri dari
Proyek juga harus dokumen yang berisi tentang
dikerjakan sesuai dengan waktu penetapan mutu, kebijakan,
yang telah dijadwalkan yang prosedur, dan sistem proyek.
ditunjukkan dalam bentuk prestasi Disamping itu juga ada kontrak
pekerjaan. Waktu pelaksanaan ini antara klien dan kontraktor yang
tidak boleh terlambat dari waktu berisi kesepakatan hasil pelaksanaan
serah terima proyek. proyek serta pedoman prosedur
3. Tepat mutu yang memuat rincian metode kerja
Mutu atau bisa disebut sebagai yang dipilih untuk pelaksanaan
kinerja performance harus proyek.
memenuhi spesifikasi dan kriteria 2. Jaminan mutu
yang disyaratkan oleh pemilik Jaminan mutu adalah semua
proyek, oleh karena itu ketepatan aktifitas yang telah direncanakan
mutu harus terpenuhi untuk dan dilaksanakan dalam sistem
keberhasilan suatu proyek mutu untuk memberikan
konstruksi. kepercayaan bahwa proyek tersebut
akan sesuai dengan standar mutu
Kinerja Mutu yang telah direncanakan. Tujuan
Mutu (kualitas) dalam kerangka dari jaminan mutu ini adalah
ISO 9000 didefinisikan sebagai ciri dan menjaga mutu agar tercapai dan
karakter menyeluruh dari suatu produk memberikan keyakinan bahwa
atau jasa yang mempengaruhi mutu yang diinginkan akan
kemampuan produk tersebut untuk tercapai.
memuaskan kebutuhan tertentu. Definisi 3. Pengendalian mutu
ini tentu menitikberatkan pada kepuasan Pengendalian mutu meliputi
pemakai produk. Dari segi desain pengendalian hasil proyek untuk
misalnya, kepuasan dapat diukur dari menentukan proyek tersebut sesuai
segi estetika, fungsi, keawetan, standar yang telah ditetapkan atau
keamanan, dan ketepatan waktu. tidak serta mengidentifikasi
Sedangkan dari pelaksanaannya dapat penyebab hasil yang tidak sesuai.
dilihat dari kerapihan penyelesaian,
integritas pelaksanaan (sesuai dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
spesifikasi dan gambar rencana), Kinerja Mutu Proyek Konstruksi
ketepatan waktu, ketepatan biaya, serta Venegas dan Alarcon (1997)
Hal. 80 Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

serta Teng (2002), menyatakan bahwa bahan yang tidak akan menjadi
faktor-faktor yang mempengaruhi bagian dari bangunan, tetapi
kinerja mutu yaitu digunakan dalam pelaksanaan
1. Faktor metode pelaksanaan pembangunan (misalnya bahan
Metode pelaksanaan pada bakar, suku cadang alat-alat
hakekatnya adalah penjabaran dari konstruksi, dll.). Pengelolaan
tata cara dan teknik-teknik material membutuhkan beragam
pelaksanaan pekerjaan yang informasi tentang spesifikasi, harga,
merupakan inti dari seluruh kegiatan maupun kualitas yang diinginkan
dalam sistem manajemen agar beberapa penawaran dari
konstruksi. Metode pelaksanaan pemasok dapat dipilih sesuai
merupakan kunci untuk dapat dengan spesifikasi proyek dengan
mewujudkan seluruh perencanaan harga yang paling ekonomis. Selain
menjadi bentuk bangunan fisik dan itu dibutuhkan juga perencanaan
pada dasarnya merupakan penggunaan material.
penerapan konsep rekayasa yang 4. Faktor peralatan
berpijak pada keterkaitan antara Sumber daya lain yang harus
persyaratan dalam dokumen tersedia pada saat melaksanakan
kontrak, keadaan teknis dan kegiatan proyek adalah perlatan
ekonomis yang ada dilapangan, dan konstruksi (construction plant).
seluruh sumber daya termasuk Berbagai jenis dan ukuran dari
pengalaman kontraktor. peralatan yang hendak diguanakan
2. Faktor tenaga kerja harus tersedia tentunya disesuaikan
Jumlah tenaga kerja yang dengan kebutuhan dilapangan. Dari
diperlukan pada suatu proyek peralatan yang dapat disediakan
membutuhkan perencanaan yaitu oleh pekerja konstruksi berupa
dengan mengkonversikan lingkup cethok, cangkul, dan linggis sampai
proyek dari jumlah jam-orang dengan peralatan berat berupa
menjadi jumlah tenaga kerja. excavator, bulldozer, dragline, dan
Perencanaan tenaga kerja proyek lain sebagainya menjadi syarat
perlu diperhatikan bermacam- agar suatu kegiatan dapat
macam faktor. Faktor utama yang terlaksana.
mempengaruhi jumlah tenaga 5. Faktor biaya
kerja adalah produktivitas tenaga Biaya proyek atau keuangan
kerja. Besarnya produktivitas tenaga proyek perlu dikelola dengan hati-
kerja tergantung dari lokasi, kondisi hati agar pada akhir proyek proyeksi
alam, kelompok kerja, lama keuntungan yang telah direncanakan
waktu, kepadatan tenaga kerja, dan dapat dicapai sesuai dengan yang
lain-lain. diharapkan. Aliran kas masuk dan
3. Faktor material kas keluar harus terlapor benar dan
Pelaksanaan setiap proyek teliti sehingga setiap laporan
rekayasa mencakup pengadaan berkalanya dapat memberikan
bahan-bahan yang akan menjadi informasi yang akurat dan dapat
bagian dari bangunan (misalnya diaudit dengan tingkat keawajaran
beton pracetak, baja tulangan, dll.). yang baik serta menjadi bahan
Disamping bahan- bahan yang pertimbangan dalam mengambil
menjadi bagian dari bangunan keputusan berikutnya.
diperlukan juga pengadaan dan
penggunaan sejumlah besar bahan-
Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 Hal. 81

6. Faktor waktu lengkap mengenai suatu objek dengan


Waktu proyek identik cara melakukan survei lokasi kemudian
dengan penjadwalan. Penjadwalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
proyek merupakan salah satu diteliti.
elemen hasil perencanaan, yang
dapat memberikan informasi Lokasi Penelitian
tentang jadwal rencana dan Lokasi penelitian terletak pada
kemajuan proyek dalam hal kinerja beberapa proyek konstruksi yang
sumber daya berupa biaya, tenaga sedang dilaksanakan di Kota Gorontalo
kerja, peralatan, dan material serta berupa bangunan gedung.
durasi proyek dan progres waktu
untuk penyelesaian proyek. Pengumpulan Data
Penjadwalan atau scheduling adalah Pada penelitian ini menggunakan
pengalokasian waktu yang tersedia data primer dan data sekunder. Data
untuk melaksanakan masing-masing primer adalah data yang diperoleh dari
pekerjaan dalam rangka responden dengan mendistribusikan
menyelesaikan suatu proyek hingga kuisioner. Sedangkan data sekunder
tercapai hasil optimal dengan adalah data yang diperoleh dari literatur-
mempertimbangkan keterbatasan- literatur yang berhubungan langsung
keterbatasan yang ada. dengan objek yang diteliti.
7. Faktor lingkungan
Pembangunan harus Teknik Analisa Data
didasarkan pada wawasan 1. Analisis data yang dilakukan dalam
lingkungan dengan memperbesar penelitian ini adalah menganalisis
dampak positif dan memperkecil data penelitian dengan
dampak negatif oleh karena itu menggunakan analisis data
perlu adanya analisis mengenai deskriptif dengan bantuan aplikasi
dampak lingkungan (AMDAL). komputer SPSS (Statistic Product
Analisis mengenai dampak and service solution).
lingkungan adalah kajian mengenai 2. Tahap pembahasan analisis, tahap
dampak besar dan penting dari yang dilakukan adalah melakukan
suatu usaha dan kegiatan yang pembahasan dari hasil penelitian
direncanakan pada lingkungan terhadap faktor-faktor yang
yang diperlukan bagi proses mempengaruhi kinerja mutu.
pengambilan keputusan tentang Dengan cara menggunaan
penyelenggaraan usaha dan kegiatan persamaan berikut
di Indonesia. Faktor lingkungan a. Uji validitas dan reliabilitas
juga sering dikaitkan dengan Validitasi adalah suatu ukuran
keadaan alam yang tidak terduga yang menunjukan tingkat
seperti hujan, banjir, tanah longsor, kevalidan suatu instrument.
gempa bumi dan lainnya. Suatu instrument yang valid
mempunyai validitas tinggi,
METODE PENELITIAN sebaliknya instrument yang
kurang valid mempunyai kinerja
Jenis Penelitian
rendah.Reabilitas adalah
Jenis penelitian yang dilakukan
pengukuran tentang stabilitas dan
pada penelitian ini adalah penelitian
konsisten dari alat-alat
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
pengukuran. Reabiltas
salah satu jenis penelitian yang
menunjukan pada suatu
tujuannya untuk menyajikan gambaran
Hal. 82 Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

pengertian bahwa sesuatu f. Uji hipotesis


instrumen cukup dapat dipercaya Uji hipotesis merupakan
untuk digunakan sebagai suatu pernyataan yang penting
pengumpul data karena kedudukanya dalam penelitian
instrumen tersebut sudah baik. pada umumnya, hipotesis adalah
b. Analisis Deskriptif jawaban sementara terhadap
Metode deskriptif adalah pertanyaan-pertanyaan yang
suatu metode dalam meneliti dikemukan dalam perumusan
status sekelompok manusia, masalah.Adapun uji hipotesis
suatu obyek, suatu set kondisi, yang akan dilaksanakan adalah
suatu sistem pemikiran ataupun uji T dan uji F.
suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari analisis Tahapan Penelitian
deskripsi adalah membuat Tahapan yang dilakukan adalah
deskripsi gambaran yang sebagai berikut:
sistematis, faktual dan akurat 1. Persiapan, yaitu merumuskan
mengenai fakta-fakta yang diteliti masalah penelitian, tujuan penelitian
di lapangan. dan pembuatan kuesioner.
c. Analisis Regresi Linier 2. Survey lapangan dan pengumpulan
Berganda data.
Analisis ini dapat 3. Rekapitulasi data atau skoring data.
memprediksi dari variabel 4. Menganalisis data dengan
dependen dengan menggunakan menggunakan analisis deskriptif
data variabel terikat. Analisis yang dibantu dengan program SPSS
regresi berganda dirumuskan (Statistic Product and Service
sebagai berikut : Solution).
5. Pembahasan hasil analisis.
Y=b0+b1X1+b2X2+………+bnXn

Keterangan:
Y : Variabel terikat
X1,X2,Xn : Variabel bebas
b0,b1,bn : Parameter yang
harus diduga dari
data persamaan
linier simultan.
d. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah
pengujian tentang kenormalan
distribusi saja, uji normalisasi
data dapat dilakukan dengan uji
histogram, uji normal P plot, uji
Chi Square, Skewness dan uji
Kolmogrov Smirnov.
e. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan
untuk mengetahui seberapa besar
persentase pengaruh variabel Gambar 1 Bagan Alir Penelitian
independen terhadap variabel
dependen.
Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 Hal. 83

HASIL DAN PEMBAHASAN variabel tenaga kerja (X2) lebih besar


Analisa Data Penelitian dari nilai α yaitu sebesar 0.6. Maka
a. Uji validitas dan reliabilitas dapat dikatakan seluruh pertanyaan
memiliki ketepatan yang baik dan
Tabel 1 Variabel Metode Pelaksanaan reliabilitas yang tinggi.
(X1)
Tabel 3 Variabel Material (X3)

Hasil pengujian validitas untuk


pertanyaan variabel metode pelaksanaan Hasil pengujian validitas untuk
(X1) menunjukkan semua pertanyaan pertanyaan variabel material (X3)
yang digunakan mempunyai nilai rhitung menunjukkan semua pertanyaan yang
digunakan mempunyai nilai rhitung yang
yang lebih besar dari nilai rtabel yang
lebih besar dari nilai rtabel yang
ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk
pengujian reliabilitas menghasilkan ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk
cronbach alpha sebesar 0.668 untuk pengujian reliabilitas menghasilkan
variabel metode pelaksanaan (X1) lebih cronbach alpha sebesar 0.981 untuk
variabel material (X3) lebih besar dari
besar dari nilai α yaitu sebesar 0.6.
Maka dapat dikatakan seluruh nilai α yaitu sebesar 0.6. Maka dapat
pertanyaan memiliki ketepatan yang baik dikatakan seluruh pertanyaan memiliki
dan reliabilitas yang tinggi. ketepatan yang baik dan reliabilitas yang
tinggi.
Tabel 2 Variabel Tenaga Kerja (X2)
Tabel 4 Variabel Peralatan (X4)

Hasil pengujian validitas untuk


pertanyaan variabel tenaga kerja (X2) Hasil pengujian validitas untuk
pertanyaan variabel peralatan (X4)
menunjukkan semua pertanyaan yang
digunakan mempunyai nilai rhitung yang menunjukkan semua pertanyaan yang
digunakan mempunyai nilai rhitung yang
lebih besar dari nilai rtabel yang
lebih besar dari nilai rtabel yang
ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk
pengujian reliabilitas menghasilkan ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk
cronbach alpha sebesar 0.713 untuk pengujian reliabilitas menghasilkan
cronbach alpha sebesar 0.699 untuk
Hal. 84 Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

variabel peralatan (X4) lebih besar dari lebih besar dari nilai rtabel yang
nilai α yaitu sebesar 0.6. Maka dapat ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk
dikatakan seluruh pertanyaan memiliki pengujian reliabilitas menghasilkan
ketepatan yang baik dan reliabilitas yang cronbach alpha sebesar 0.770 untuk
tinggi. variabel waktu (X6) lebih besar dari nilai
α yaitu sebesar 0.6. Maka dapat
Tabel 5 Variabel Biaya (X5) dikatakan seluruh pertanyaan memiliki
ketepatan yang baik dan reliabilitas yang
tinggi.

Tabel 7 Variabel Lingkungan (X7)

Hasil pengujian validitas untuk


pertanyaan variabel biaya (X5)
menunjukkan semua pertanyaan yang
digunakan mempunyai nilai rhitung
yang lebih besar dari nilai rtabel yang Hasil pengujian validitas untuk
ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk pertanyaan variabel lingkungan (X7)
pengujian reliabilitas menghasilkan menunjukkan semua pertanyaan yang
cronbach alpha sebesar 0..770 untuk digunakan mempunyai nilai rhitung yang
variabel biaya (X5) lebih besar dari nilai lebih besar dari nilai rtabel yang
α yaitu sebesar 0.6. Maka dapat ditentukan yaitu 0.549. Sedangkan untuk
dikatakan seluruh pertanyaan memiliki pengujian reliabilitas menghasilkan
ketepatan yang baik dan reliabilitas yang cronbach alpha sebesar 0.859 untuk
tinggi. variabel lingkungan (X7) lebih besar dari
nilai α yaitu sebesar 0.6. Maka dapat
Tabel 6 Variabel Waktu (X6) dikatakan seluruh pertanyaan memiliki
ketepatan yang baik dan reliabilitas yang
tinggi.

b. Analisis Deskriptif
Karakteristik responden yang
diperolah dari penelitian ini meliputi
jabatan responden, pengalaman kerja,
dan pendidikan. Dari instrumen
pengumpulan data yang diedarkan
kepada 10 orang respondendari 10
proyek konstruksi di Kota Gorontalo
Hasil pengujian validitas untuk didapatkan data sebagai berikut.
pertanyaan variabel waktu (X6)
menunjukkan semua pertanyaan yang
digunakan mempunyai nilai rhitung yang
Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 Hal. 85

Tabel 8 Berdasarkan Jabatan Responden c. Distribusi Frekuensi

Tabel 11Variabel Metode Pelaksanaan

Dapat dilihat bahwa responden


terdiri dari konsultan pengawas
sebanyak 2 orang atau 20.00%, tenaga
Mencermati data pada tabel
teknik sebanyak 5 orang atau 50.00%,
menunjukkan bahwa dari 10 orang
pengawas lapangan sebanyak 1 orang
responden terdapat 9 orang (90%) yang
atau 10.00% dan pelaksana sebanyak 2
mengatakan pengaruh metode
orang atau 20.00%.
pelaksanaan terhadap kinerja mutu
proyek konstruksi di Kota Gorontalo
Tabel 9 Berdasarkan Pengalaman Kerja
cukup tinggi, sedangkan yang
mengatakan pengaruh metode pelaksaan
terhadap kinerja mutu proyek konstruksi
di Kota Gorontalo sedang berjumlah
1 orang (10%).
Dapat dilihat masing-masing
Tabel 12 Variabel Tenaga Kerja
responden memiliki tingkatan
pengalaman kerja yang berbeda, untuk
tingkatan pengalaman kerja < 5 tahun
sebanyak 5 orang atau 50.00%, untuk
responden yang tingkat pengalaman
kerjanya 5-10 tahun sebanyak 4 orang Berdasarkan data pada tabel
atau 40.00% dan reponden dengan diketahui bahwa dari 10 orang
tingkat pengalaman kerjanya 16-20 responden terdapat 8 orang (80%) yang
tahun sebanyak 1 orang atau 10.00%. mengatakan pengaruh tenaga kerja
terhadap kinerja mutu proyek konstruksi
Tabel 10 Berdasarkan Pengalaman Kerja di Kota Gorontalo cukup tinggi dan yang
mengatakan pengaruh tenaga kerja
terhadap kinerja mutu proyek konstruksi
tinggi serta sedang masing-masing
berjumlah 1 orang (10%).

Dapat dilihat bahwa dari 10 orang Tabel 13 Variabel Material


responden yang memiliki pendidikan
SMA/SMK dan D3 masing-masing
sebanyak 2 orang atau 20.00% dan
sebagian besar berpendidikan S1 yakni
berjumlah 6 orang atau 60.00%.
Sehubungan dengan data pada
tabel diketahui bahwa dari 10 orang
responden terdapat 8 orang (80%) yang
mengatakan pengaruh material terhadap
kinerja mutu proyek konstruksi di Kota
Gorontalo cukup tinggi dan yang
mengatakan pengaruh material terhadap
Hal. 86 Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

kinerja mutu proyek konstruksi di Kota pengaruh waktu terhadap kinerja mutu
Gorontalo tinggi dan sedang masing- proyek konstruksi di Kota Gorontalo
masing berjumlah 1 orang (10%). cukup tinggi yakni berjumlah 6 orang
(60%), responden yang mengatakan
Tabel 14 Variabel Peralatan pengaruh waktu terhadap kinerja mutu
proyek konstruksi di Kota Gorontalo
tinggi berjumlah 2 orang (20%) dan
begitu pula yang mengatakan sedang
berjumlah 2 orang (20%).

Sehubungan dengan data pada Tabel 17 Variabel Lingkungan


tabel diketahui bahwa dari 10 orang
responden sebagian besar mengatakan
pengaruh perlatan terhadap kinerja mutu
proyek konstruksi di Kota Gorontalo
tergolong cukup tinggi yakni
berjumlah 5 orang (50%), yang Berdasarkan data pada tabel
mengatakan pengaruhnya sedang diketahui bahwa dari 10 orang
berjumlah 3 orang (30%), dan yang responden paling banyak mengatakan
mengatakan tinggi serta rendah masing- pengaruh lingkungan terhadap kinerja
masing berjumlah 1 orang (10%). mutu proyek konstruksi di Kota
Gorontalo cukup tinggi yakni berjumlah
Tabel 15 Variabel Biaya 5 orang (50%), responden yang
mengatakan rendah berjumlah 3 orang
(30%) dan yang mengatakan rendah
serta tidak ada masing-masing
berjumlah 1 orang (10%).

Berdasarkan data pada tabel d. Uji Normalitas Data


diketahui bahwa dari 10 orang Tabel 18 Uji Normalitas Data
responden sebagian besar mengatakan
pengaruh biaya terhadap kinerja mutu
proyek konstruksi di Kota Gorontalo
sedang yakni berjumlah 4 orang (40%),
selanjutnya responden yang mengatakan
pengaruh biaya terhadap kinerja mutu
proyek konstruksi di Kota Gorontalo
cukup tinggi dan rendah masing-
masing berjumlah 3 orang (30%).
Berdasarkan data pada tabel
menunjukkan bahwa nilai kolmogorov-
Tabel 16 Variabel Waktu
smirnov Z > 0.05, jadi data untuk
variabel penelitian berdistribusi normal.

Mencermati data pada tabel


diketahui bahwa dari 10 orang
responden sebagian besar mengatakan
Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016 Hal. 87

e. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 22 Uji F


Tabel 19 Analisis Regresi Linier
Berganda

Karena nilai sig F hitung 0,028 <


0,050 maka dapat disimpulkan HO
diterima dan HI ditolak artinya seluruh
Dapat diketahui bahwa nilai variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5,
koefisien regresi Ŷ = 1.850 + 0.125X1 + X6, X7) secara simultan memiliki
0.350X2 + 0.300X3 - 0.300X4 + pengaruh signifikan terhadap variabel
0.075X5 - 1.464X6 + 0.300X7 terikat (Y).

f. Koefisien Determinasi Pembahasan


Berdasarkan hasil analisa melalui Berdasarkan hasil penelitian
program SPSS didapatkan output diketahui terdapat 7 (tujuh) faktor
koefisien determinasi sebagai berikut. yang mempengaruhi kinerja mutu pada
proyek konstruksi di Kota Gorontalo.
Tabel 20 Koefisiensi Determinasi Hasil koefisien regresi didapatkan
persamaan regresi Ŷ = 1.850 + 0.125X1
+ 0.350X2 + 0.300X3 - 0.300X4 +
0.075X5 - 1.464X6 + 0.300X7 artinya
bahwa variabel metode pelaksanaan,
tenaga kerja, material, peralatan, biaya,
waktu, dan lingkungan berpengaruh
terhadap kinerja mutu pada proyek
g. Uji hipotesis
konstruksi di Kota Gorontalo.Diantara
Tabel 21 Uji T
faktor-faktor tersebut terdapat 2 (dua)
faktor yang dominan mempengaruhi
kinerja mutu proyek konstruksi yaitu
faktor material dan faktor
lingkungansebesar 89.7%.

KESIMPULAN DAN SARAN


Semua nilai thitung variabel
yang diteliti lebih besar dari nilai ttabel Kesimpulan
sehingga dapat diputuskan bahwa semua Berdasarkan hasil penelitian dan
hipotesis nol diterima atau semua faktor pembahasan dapat diberikan kesimpulan
berpengaruh terhadap kinerja mutu sebagai berikut.
proyek konstruksi di Kota Gorontalo. a. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja mutu proyek di Kota
Gorontalo meliputi metode
pelaksanaan, tenaga kerja, material,
peralatan, biaya, waktu dan
lingkungan.
b. Faktor yang paling dominan
mempengaruhi kinerja mutu proyek
Hal. 88 Jurnal Teknik Volume 14, Nomor 1, Juni 2016

di Kota Gorontalo yakni faktor Turner, J.R., 1991. The Handbook of


material dan lingkungan yakni Project Based Management.
masing- masing sebesar 0.897 atau England: McGraw-Hill Book
89.7%. Company.
Venegas, P. and Alarcon, L.F., 1997.
Saran Selecting long-term strategies for
Sehubungan dengan kesimpulan construction firms, construction
penelitian dapat disarankan beberapa hal management and economics
berikut. journal.
a. Bagi pihak perusahaan proyek
konstruksi dapat menggunakan
penelitian ini untuk dapat
meningkatkan kinerja mutu proyek
konstruksi yang meliputi metode
pelaksanaan, tenaga kerja, material,
peralatan, biaya, waktu dan
lingkungan.
b. Bagi pihak pemerintah agar dapat
melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan proyek sehingga
kinerja dan mutu proyek konstruksi
di Kota Gorontalo lebih baik lagi.
c. Bagi peneliti selanjutnya dapat
memanfaatkan penelitian ini sebagai
referensi dan bahan perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo Istimawan, 1996.
Manajemen Proyek dan
Konstruksi, Yogyakarta: Kanisius.
Ervianto Wulfram, 2002. Manajemen
Proyek Konstruksi. Yogyakarta:
Andi Offset.
Ervianto Wulfram, 2004. Teori-
Aplikasi Manajemen Proyek
Konstruksi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Husen Abrar, 2009. Manajemen
Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Karaini Armaini, 1994. Pengantar
Manajemen Proyek. Jakarta:
Universitas Gunadarma.
Soeharto Iman, 1995. Manajemen
Proyek: Dari Konseptual Sampai
Operasional. Jakarta: Erlangga.
Teng, M., 2002. Corporate Turnaround.
Prentice- Hall, Inc, Alexandra
Road, Singapore.

Anda mungkin juga menyukai