Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERLUNYA AKHLAK ISLAM

DALAM PENERAPAN IPTEKS


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AIK III

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Deva Chatlea Satiti E2A018368
2. Rizki Amelia W E2A018400
3. Nafaqoh Salma R E2A018414
4. M.Rizal Pardiyanto E2A018376

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah AIK III dengan judul makalah “Perlunya Akhlak Islam
Dalam Penerapan Ipteks”. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi kita semua. Kami membuat makalah ini dari kumpulan
buku, dan internet sebagai pedoman membuat makalah.
  Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Drs.Hamzah Rifqi, SE,M.Si
dan teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
motivasi membantu dalam pengembangan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan.

                                                                         Semarang, 30 Maret 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Sinergi Ilmu dan Pengintegrasiannya Dengan Nilai dan Ajaran Agama……...3
2.2 Perlunya Akhlak Islami Dalam Dan Penerapan Ipteks......................................4
2.3 Peran Pendidikan Agama Islam dalam Perkembangan Sains dan Teknologi...5
2.4 Komponen Yang Dimiliki pendidikan Islam.....................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran…………………………………………………………………………...7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemeliharaan merupakan Peran Islam dalam perkembangan ipteks pada


dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu
pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam. Paradigma
Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran
(qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi
Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan
menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang
sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua,
menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang
seharusnya yang digunakan umat Islam, Standar syariah ini mengatur, bahwa
boleh tidaknya pemanfaatan ipteks, didasarkan pada ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah
dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek ipteks dan telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau
pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dunia , yang kini dipimpin oleh
perdaban barat , mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh
perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru
gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak
negatif yang diakibatkanya.
Padahal pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada
Allah SWT.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yaitu sebagi
berikut:
1. Bagaimana sinergi ilmu dan pengintegrasiannya dengan nilai dan ajaran
agama?
2. Bagaimana perlunya akhlak islami dalam dan penerapan ipteks?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan sinergi ilmu dan pengintegrasiannya dengan nilai dan


ajaran agama
2. Mendeskripsikan akhlak islami dalam penerapan ipteks 

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sinergi Ilmu dan Pengintegrasiannya Dengan Nilai dan Ajaran


Agama
Kata Sinergi Ilmu Dan Pengintegrasiannya Dengan Nilai Dan Ajaran
Agama. Merujuk kepada sejarah Islam, teknologi bukanlah sesuatu yang asing.
Teknologi akan terus berkembang sejalan dengan kepandaian manusia untuk
memudahkan urusan kehidupan. Islam tidak pernah menghalangi atau bahkan
mengharamkan teknologi terutama dimanfaatkan untuk pendidikan. Tidak ada
hukum sesuatu itu haram kecuali terdapat nas dan dalil terang menyatakan sesuatu
itu haram.
Wacana perpaduan antara sains dan Agama di Indonesia sudah lama
digaungkan sebagaimana yang tertuang dalam UUSPN Nomor 20 Tahun 2003
pasal 30 yang mewajibkan penyelenggaraan pendidikan Agama pada semua strata
pendidikan sebagai bentuk kesadaran bersama untuk mencapai kualitas hidup
yang utuh.
Peserta didik saat ini sangat kritis dan tidak begitu saja menerima pelajaran
pendidikan agama Islam. Ketika disampaikan tentang haramnya makanan tertentu
maka mereka tidak serta merta menerima namun mereka mempertanyakan tentang
keharaman makanan tersebut. Dalam kasus seperti inilah peran sains diharapkan
mampu memberikan penjelasan secara menyeluruh. Sehingga antara pendidikan
agama Islam dan sains dapat saling mendukung dalam memberikan pemahaman
yang utuh kepada peserta didik.
Integrasi sinergis antara Agama dan ilmu pengetahuan secara konsisten
akan menghasilkan sumber daya yang handal dalam mengaplikasikan ilmu yang
dimiliki dengan diperkuat oleh spiritualitas yang kokoh dalam menghadapi
kehidupan. Islam tidak lagi dianggap sebagai Agama yang kolot, melaikan sebuah
kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri di berbagai bidang kehidupan, dan
sebagai fasilitas untuk perkembangan ilmu dan  teknologi. 

3
Agama, dalam  hal ini Islam sebagai paradigma, saat ini masih sebagai
justifikasi atau pembenaran terhadap konsep-konsep sains dan belum menjadi
paradigma keilmuan yang menyeluruh (holistik). Orientasi  dan sistem pedidikan
di sekolah antara ilmu Agama dan ilmu umum haruslah diintegrasikan secara
terpadu dalam sebuah proses pelarutan, maksudnya antara Agama dan sains dapat
disinergikan secara fleksibel, dan link and match.
Integrasi sains dan Agama memiliki nilai penting untuk menghilangkan
anggapan antara Agama dan sains adalah dua hal yang tidak dapat disatukan, dan
untuk membuktikan bahwa Agama (Islam) bukan Agama  yang kolot yang tidak
menerima kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan Agama yang
terbuka dan wahyu (al-qur’an) merupakan sumber atau inspirasi dari semua ilmu.

2.2. Perlunya Akhlak Islami Dalam Dan Penerapan Ipteks


Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dunia, yang kini
dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang
di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang
dihasilkan oleh perkembangan ipteks modern membuat orang lalu mengagumi
dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap
segala dampak negatif yang diakibatkanya.

Padahal Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan,


teknologi, dan seni dalam kehidupan umat manusia. Martabat manusia disamping
ditentukan oleh peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh
kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Islam
sangat mendukung umatnya untuk melakukan research dan bereksperimen dalam
hal apapun, termasuk dalam IPTEKS. Bagi Islam, IPTEKS adalah termasuk ayat-
ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Dalam QS. Yunus ayat
101 A dijelaskan bahwa “Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di
bumi.

4
2.3 Peran Pendidikan Agama Islam dalam Perkembangan Sains dan
Teknologi
Peran Pendidikan Islam dalam perkembangan teknologi, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Aqidah Islam Sebagai Dasar Sains dan Teknologi
Inilah peran pertama pendidikan islam yang dimainkan dalam iptek, yaitu
menjadikan aqidah Islam sebagai basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah
paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW.

2) Syariah Islam sebagai Standar Pemanfaatan Sains dan Teknologi


Peran kedua Islam dalam perkembangan sains dan teknologi, adalah bahwa
Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan sains dan teknologi.
Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok
ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang
boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam.
Sedangkan sains dan teknologi yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang
telah diharamkan syariah Islam.

Jika dua peran ini dapat dimainkan oleh umat Islam dengan baik, insyaAlloh akan
ada berbagai berkah dari Allah kepada umat Islam dan juga seluruh umat manusia.
Upaya Pendidikan Islam dalam Menghadapi Dampak negatif Sains dan
Teknologi
Materi pendidikan Islam harus mampu menstimulir fitrah manusia, baik fitrah
ruhani, akal, maupun perasaan sehingga dapat melaksanakan perannya dengan
baik, entah sebagai hamba Allah SWT..ataupun sebagai khalifah dimuka bumi.

2.4 Komponen Yang Dimiliki pendidikan Islam

5
Menurut Prof. A. Qodry Azizy (2004: 81), komponen yang dimiliki
pendidikan Islam sebagai kunci dalam mengendalikan dan mengembalikan sains
dan teknologi ke posisi semula, yaitu:

a) Amar ma’ruf
Pendidikan Islam memperkenalkan konsep pengembangan amar ma’ruf. Tidak
hanya kaitannya dalam pergaulan sosial saja, akan tetapi amar ma’ruf ini
dimaknai juga sebagai pengembangan diri dan iptek secara positif. Jadi apapun
yang dihasilkan oleh umat Islam harus mampu memberikan nilai positif bagi
kehidupannya dan habitat di sekelilingnya. Begitu pun dalam pengembangan
iptek, umat Islam harus mengarahkan penggunaan iptek kepada hal yang benar,
yang diridhoi oleh Allah SWT.

b) Nahi Munkar
Pendidikan Islam mengarahkan manusia untuk mampu membedakan dan
memilih kebenaran. Seandainya ada penyalahgunaan iptek, maka pendidikan
Islam mengharuskan umat Islam untuk menghindarinya dan memperbaiki serta
mencegah penyalahgunaannya kembali.
Iman kepada Allah

Poin ketiga ini menjadi poin utama dasar pendidikan Islam. Karena dengan
keimanan yang kuat, umat Islam akan mampu menghadapi dampak negatif iptek
yang hadir. Iman kepada Allah SWT akan menghadirkan rasa takut untuk
bermaksiat terhadap-Nya, dan rasa malu untuk melakukan kerusakan di bumi.
Sebesar apapun serangan dampak negatif iptek, umat Islam akan mampu
membentengi diri melalui peningkatan keimanan yang terus menerus. Karena
pada dasarnya dampak negatif iptek tidak akan terbendung, hanya diri kitalah
yang harus membentengi diri sebaik mungkin untuk menghadapinya. 

BAB III

6
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
IPTEKS yaitu Ilmu Teknologi dan Seni adalah suatu hal yang sangat
diperhatikan dalam Islam, martabat manusia disamping ditentukan oleh
peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuannya
mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Islam mewajibkan setiap
umat muslim untuk menuntut ilmu, karena manusia adalah makhluk yang telah
dikaruniai potensi akal yang sepatutnya diperintahkan untuk berfikir dan berilmu.
Tetapi IPTEK dan Seni pada zaman sekarang ini telah dikuasai oleh peradaban
Barat yang mana banyak yang melenceng dari syara’. Sejatinya, ilmu adalah amal
jariyah maka IPTEK dan Seni haruslah dijalankan sesuai dengan hukum dan syara
dan yang patut dipertimbangkah adalah mengenai halal-haramnya, bukan
manfaatnya saja.

3.2 Saran
Sebagai makhluk yang diciptakannya, sudah sepatutnya kita berjalan di
dunia ini sesuai dengan aturan pencipta kita, Allah Azza wa Jalla, karena akan
telah dikaruniai kepada kita, maka kewajiban menuntut ilmu harus segera kita
jalankan. Tentunya, sesuai dengan aturan Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

7
Fauzi, Ina. 2015. Etika Pengembangan dan Penerapan Ipteks. (Online)
http://inafauzia95.blogspot.com/2015/05/etika-pengembangan-dan-penerapan-
ipteks.html
Salim, Asbar. 2015. Etika Pengembangan dan Penerapan Ipteks. (Online)
https://asbarsalim009.blogspot.com/2015/03/etika-pengembangan-dan-penerapan-
ipteks.html?m=1
https://asbarsalim009.blogspot.com/2015/03/perlunya-akhlak-islami-dalam-
penerapan.html

Anda mungkin juga menyukai