Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hadis Firmando

NIM : 5111417001
Prodi : Teknik Sipil
Dampak Coronavirus di Indonesia

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan
atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya
tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Gejala-gejala
COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien
mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare,
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang
yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar
80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang
yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia
(lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah
tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih
serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari
pertolongan medis. Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini.
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut
yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-
percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang
menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat
terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan
yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji
perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-
temuan terbaru. Apakah virus penyebab COVID-19 ini dapat menular melalui udara? Menurut
penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya menular melalui kontak dengan
percikan dari saluran pernapasan, bukan melalui udara. Lihat jawaban sebelumnya tentang
“Bagaimana cara COVID-19 menyebar?” Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak
menunjukkan gejala? Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran
pernapasan yang dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada
gejala sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya
mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-19 dapat
menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi merasa sehat. WHO terus mengkaji
perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-
temuan terbaru. Apakah saya dapat tertular COVID-19 dari feses orang yang terjangkit penyakit
ini? Risiko penularan COVID-19 dari feses orang yang terinfeksi COVID-19 adalah kecil.
Penelitian awal memang mengindikasikan bahwa dalam kasus-kasus tertentu virus ini bisa ada di
feses, tetapi dalam konteks wabah yang sedang terjadi ini, rute penularan ini tidak menjadi
kekhawatiran. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-
19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. Namun demikian, karena risiko tetap ada
(walaupun kecil), hal ini memperkuat alasan mengapa kita harus rajin mencuci tangan setelah
menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.

Di Indonesia pertama kali dikonfirmasi adanya kasus COVID-19 pada senin 2 maret 2020,
saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia yang terjangkit
coronavirus. Kemudian pada hari jumat 1 mei 2020 dilansir dari google news, kasus COVID-19
di Indonesia meningkat pesat diangka 10,118 terkonfirmasi COVID-19, 1,522 sembuh, dan 792
meninggal. Dalam kondisi seperti ini tentunya pemerintah Negara Indonesia tidak tinggal diam
menghadapi pandemi ini, sistem Lockdown diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Aktivitas
masyarakat dibatasi karena adanya wabah ini dan masalah ini berdampak pada faktor ekonomi
Negara dan masyarakat. Sebagai contohnya pengusaha kecil tidak bisa lagi untuk membuka
usahanya karena adanya pembatasan aktivitas ini, kemudian ribuan orang di PHK oleh perusahaan
karena tidak ada produksi yang dihasilkan perusahaan, kemudian pengemudi ojek online gigit jari
menunggu orderan yang sangat minim orang menggunakannya karena situasi ini. Dan pada kondisi
seperti ini banyak orang yang merasakan dampak sosial dari kejadian ini, orang-orang menjadi
lebih panik dan takut untuk melakukan aktivitas keluar rumah, berjabat tangan dan cupika cupiki
rasanya tidak akan ada lagi setelah ini. Secara psikologi dan mental orang akan lebih merasa
tertekan karena terlalu lama dirumah, melakukan hal-hal yang sama berulang-ulang dengan situasi
yang sama, kondisi seperti ini akan mempengaruhi kondisi mental manusia, bahkan mungkin
secara sudut pandang agama bagi orang-orang yang kurang mendasari hatinya dengan iman yang
kuat, akan timbul beberapa pandangan atau pikiran, kenapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi?
Apakah Tuhan akan diam terus menerus melihat hamba nya tersiksa dalam kehidupan yang seperti
ini? Ibadah dibatasi, perayaan ibadah yang semestinya di lakukan orang banyak sekarang
ditiadakan karena pandemi ini. Rasa takut masyarakat timbul karena mengerikannya coronavirus
ini diberitakan media dengan angka kematian yang fantastis dan kita tidak tau valid atau tidaknya
angka kematian itu 100% karena coronavirus atau tidak.

Pada bidang pembangunan infrastuktur sendiri merasakan dampak dari adanya kejadian
ini, beberapa mungkin seluruh proyek bangunan dan infrastruktur yang sedang berjalan di
berhentikan sementara, yang efeknya akan menjadi lebih lama pembangunan diselesaikan dan
“mangkrak” sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Timbulnya masalah baru ditengah pandemi yang sedang terjadi, kebijakan pemerintah
tepatnya Menteri Hukum dan HAM mengeluarkan keputusan pembebasan narapidana pada
tanggal 30 maret 2020, dan tercatat 12 napi berulah kembali dari 36 ribuan yang sudah dikeluarkan.
Jika di analisa dalam kejadian ini, napi dikeluarkan pada saat yang kurang tepat, pasalnya
masyarakat sedang mengalami krisis ekonomi yang belum tau kapan bisa kembali normal,
lowongan pekerjaan diberhentikan, pedagang sepi, lalu untuk melanjutkan hidupnya ditengah
pandemi dan krisis ekonomi ini tidak menutup kemungkinan beberapa napi atau orang yang belum
pernah melakukan nya akan melakukan tindak kriminal. Hal ini menambahi sakitnya psikologi
masyarakat, dari panik situasi karena coronavirus yang belum juga usai dan ditambah rasa takut
adanya tindak kriminal yang akan terjadi.

Adanya coronavirus ini juga tidak luput dari media pemberitaan Negara dan dunia,
beberapa media kerap memberitakan kejadian atau update tentang coronavirus yang sedang
terjadi. Tapi dengan sangat disayangkan sekali beberapa media pun sering “menggoreng” suatu
kejadian akibat coronavirus yang menimbulkan rasa takut dan rasa panik yang berlebih dirasakan
oleh masyarakat. Pada kondisi seperti ini masyarakat perlu adanya relaksasi terhadap rasa dan pola
pikir untuk mengurangi rasa takut yang berlebih, dengan tetap waspada menghadapi situasi ini,
melakukan beberapa hiburan di smartphone seperti main game atau yang lainnya. Edukasi
mengenai coronavirus ini pun sudah banyak tersebar diberbagai situs-situs di internet yang bisa
dipelajari masyarakat yang menggunakan smartphone agar dapat mencegah dan mengurangi rasa
takut yang berlebih pada pola pikir masyarakat.

Beberapa hari ini banyak orang yang membicarakan mengenai adanya konspirasi tentang
coronavirus ini, ada yang mengatakan bahwa coronavirus adalah senjata biologi china, ada yang
mengatakan bahwa Bill Gates adalah dalang dibalik pandemi ini, karena beberapa tahun silam dia
telah memprediksi akan terjadi pandemi ini, kemudian ada yang mengatakan ini adalah permainan
bisnis dari elite global untuk mengendalikan dunia. Kita masih belum tau asal coronavirus ini ada
karena hal apa, yang jelas virus ini akan tetap ada walaupun wabahnya sudah berakhir, kalaupun
sudah ditemukan vaksin untuk virus ini, vaksin ini berdampak seperti apa pada manusia? Dan
pastinya butuh waktu panjang untuk membuat vaksin guna menangani kejadian ini.

Anda mungkin juga menyukai