Gigi Prodi D3
Oleh :
ISHAQ IBRAHIM
PO.71.4.261.16.1.062
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mental, sosial, maupun bebas dari penyakit dan kecacatan. Tujuh kondisi
kesehatan gigi dan mulut yang di hitung sebagai pokok dari penyakit gigi
dan mulut. Itu termasuk karies gigi (gigi berlubang), penyakit periodontal
sumbing dan noma. Hampir semua kondisi dan penyakit dapat di cegah atau
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, penyakit karies gigi dan
sebagai akibat terbentuknya lapisan yang melekat erat pada permukaan gigi
tahun 2018 di bidang kesehatan gigi dan mulut, prevelensi penduduk yang
1
provinsi Sulawesi selatan tahun 2018, prevelensi penduduk yang mempunyai
larutan teh hijau yaitu indeks plak gigi sampel menunjukkan kategori buruk
dan sedang, tidak ada sampel yang memilki indeks plak dengan kategori baik
dan sangat baik. Hal ini di karenakan masih kurangnya kesadaran mahasiswa
Plak adalah lapisan lunak dan lengket yang melekat pada gigi. Plak
terdiri dari protein dan bakteri. 70% dari bakteri itu berasal dari air liur, plak
terbentuk segera setelah selesai menyikat gigi.5 Cara preventif yang paling
dikenal untuk mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut selain menyikat
yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Berkumur dengan obat kumur juga
plak gigi. Teh memiliki kandungan kaya sumber polifenol (katekin) yang
2
merupakan bagian dari flafonoid yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.7
Yang spesifik anatara lain bahan baku berasal dari pucuk daun teh yang
putih keperakan. Hal ini berbeda dengan proses pembuatan teh hitam dan teh
hijau. Menurut Rai et al. (2012) kandungan katekin pada teh putih mencapai
20-30% dari berat kering, jauh lebih tinggi di bandingkan teh hijau. Senyawa
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
3
a. Untuk mengetahui skor plak gigi sebelum berkumur dengan larutan
teh putih.
teh putih.
C. Manfaat Penelitian
plak gigi.
b. Menjadi sumber informasi mengenai khasiat teh putih dan mint terhadap
D. Keaslian Skripsi
putih dari 0 mejadi 0,9, sedangkan setelah berkumur dengan air mineral
macam bakteri yang ada di dalm mulut. Setelah berkumur dengan larutan
4
teh putih terjadi akumulasi plak lebih sedikit di bandingkan yang
b.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teh
1. Teh
berhawa sejuk atau dingin. Teh sudah sejak lama sebagai bahan minuman
tersebar di dunia mulai dari teh hitam, teh merah, teh hijau sampai teh
menjadi berbagai jenis minuman teh, mulai dari teh kering, teh celup,
untuk kesehatan kurang lebih 1,34 kali lebih tinggi di banding teh dari
sebesar 90% dari total kadungan folifenol. Rata-rata katekin pada teh
6
Teh selain mengandung polifenol hingga 25-35%, juga
tahun 1686 oleh seorang ahli botanical sekaligus dokter dari belanda
masa hindia belanda. Pada mulanya bibit the berasal dari cina namun
setelah datang bibit the dari india (assam) pada tahun 1872 maka banyak
perkebunan the memakai bibit assam karena ternyata lebih cocok dengan
iklim Indonesia.
7
wonosobo, temanggung, pekalongan), sumatera utara (pematangan
3. Teh putih
(sumber : geogle.com)
Teh putih adalah teh yang di produksi paling sedikit, teh ini yang sangat
langkah dan mahal. Meski namanya teh putih, teh ini tidak berwarna putih
melainkan kuning muda. Pengolahan teh ini tidak melalui proses oksidasi.
Saat di pohon, daun teh juga terlindung dari sinar matahari agar tidak
relative lebih tinggi yakni 92,91/0,08% di banding dengan jenis teh yang lain,
teh oolong 87,20/0,217%, teh hijau (green tea) yakni 86,32/0,10%, dan teh
8
hitam (black tea) yakni 55,48/0,68% (Lelita, 2018). Setyopratomo (2014)
mengatakan ekstrak etanol 20% teh putih pada berbagai suhu ekstraksi (40-
60%) mengandung total fenolik 21-25%. Senyawa biotik utama yang terdapat
pada ekstrak teh putih anrata lain katekin (C), epikatekin (EC), egigalokatekin
al, 2012).
Menurut Kementrian Pertanian (2013) khasiat yang dimiliki oleh teh putih
a. sangat kaya anti oksidan yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan
25 kali lebih efektif dari vitamin E, sehingga sangat baik untuk mencegah
penuaan dini.
teh putih menunjukan efek yang bagus pada zat pembeku darah dan anti
merah menggumpal.
9
g. Anti karsinogenik, menolak zat nitrosoamine yang merupakan zat
i. Mengeluarkan racun (toksin) dalam tubuh dan anti radiasi sinar ultra
violet, karena polifenol dalam teh putih adalah filter alami terhadap
k. Mencegah kelebihan berat bada atau obesitas, dimana ekstrak teh putih
menjadi langsing.
terdapat dalam teh putih dapat mencegah dan melawan berbagai jenis
10
q. Menurunkan kadar gula darah, serta mencegah dan mengurangi gejalah
diabetes mellitus.
menangkan.
B. Plak Gigi
1. Pengertian plak gigi
yang lunak, tidak terkalsifikasi, menumpuk dan melekat pada gigi geligi
dan objek lain di dalam mulut, misalnya restorasi, gigi tiruan, dan
kalkulus. dalam bentuk lapisan tipis plak umumnya tidak terlihat dan
lapisan yang tebal plak terlihat sebagai deposit kekuningan atau ke abu-
abuan yang tidak dapat dilepas dengan kumur-kumur atau irigasi tetapi
oklusal gigi kecuali bila gigi tersebut sudah tidak berfungsi, sehingga
11
Plak gigi sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam
80% dari berat plak adalah air, sementara jumlah mikroorganisme kurang
lebih 250 juta per mg berat basah. Selain terdiri atas mikroorganisme,
dan berlipat ganda sehingga 3-4 minggu akan terbentuk flora mirobia yang
Plak gigi terlihat 1-2 hari tanpa adanya tindakan oral hygiene. Plak
bisa berwarna putih, keabu-abuan atau kuning dan memiliki tampilan yang
bulat. Sejumlah kecil plak yang tidak dapat terlihat pada permukaan gigi
solution. Tanpa adanya tindakan oral hygiene, plak bisa berlanjut dan terus
12
Pembentukan dental pellicle adalah fase awal dari pembentukan
selapis tipis dari protein saliva yang terutama terdiri dari glikoprotein
pada permukaan gigi (serta ada restorasi dan geligi tiruan). Lapisan ini
tipis, translusen, halus dan tidak berwarna. Lapisan ini melekat erat
langsung pada email, tapi biasanya bakteri melekat terlebih dahulu pada
bakteri yang telah berapa pada dalam plak (Carranza, dkk, 2002).
selama kondisi ini kondisi lingkngan perlahan lahan kan berubah dan
13
akan terjadi pertumbuhan flora kompleks, termasuk bakteri anaerob
gram negative, bakteri motil dan spirochaeta (manson dan elley, 1993).
14
4. Potensi Patologis Plak Terhadap Terjadinya Penyakit Jaringan Keras Gigi
Plak yang melekat erat pada permukaan gigi dan gingiva berpotensi
jumlah bakteri), jenis makanan dalam diet dan banyaknya aliran saliva.
15
a. Secara mekanik
gigi dan mulut, juga di pengaruhi oleh factor penggunaan alat, metode
memiliki gigi dan mulut yang sehat dan senyum yang indah dapat
terwujud.
b. Secara kimiawi
c. Secara alamiah
16
makanan yang melekat pada gigi dan juga melarutkan komponen gula
dari sisa makanan yang terperangkap dalam sela-sela vit dan vissure
permukaan gigi.
6. Plak Indeks
scoring.
Kriteria Skor
Tidak ada plak 0
Selapis tipis plak yang melekat pada tepi gingiva 1
Pengumpulan deposit lunak yang disertai pocket gingival, 2
17
Nilai Kriteria
0 Sangat baik
0,1 - 0,9 Baik
1,0 – 1,9 Sedang
2,0 - 3,0 Buruk
Tabel 1.2 : Skor penilaian plak
yang luas mengenai teh selama ini beberapa waktu telah mengungkapkan
Penelitian yang dilakukan oleh Anindita (2019) dengan judul gambaran efek
berkumur larutan teh putih terhadap akumulasi plak pada mahasiswa jurusan
larutan teh putih dapat menurunkan akumulasi plak gigi. Sesuai pendapat
octaviana manfaat teh putih untuk kesehatan gigi dan mulut, mengandung
18
senyawa polifenol dan tannin yang berfungsi untuk menghambat
dilakukan.
Larutan
Berkumur Akumulasi Plak
Teh Putih
E. Hipotesis
Berkumur dengan larutan teh putih dapat menrunkan akumulasi plak gigi.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
kegiatan penelitian yang ditandai dengan adanya percobaan atau trial yaitu
posttest design, yaitu hal yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan, lalu
Keterangan :
20
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
tingkat II berjumlah 49 orang dan tingkat III berjumlah 47 orang jadi total
2. Sampel penelitian
N
n=
1+N (d)2
21
144
n=
1+144 (10)2
144
n=
1+144 (0,01)
144
n=
2,44
1. Tempat penelitian
Kemenkes Makassar.
2. Waktu penelitian
Penelitian di lakukan pada bulan januari sampai dengan bulan juli 2020.
D. Variable Penelitian
22
2. Variable Terikat (Dependen)
E. Defenisi Operasional
1. Larutan teh putih merupakan pucuk daun teh yang diolah minimal meliputi
diolah menjadi sebuah produk dan di kemas dalam bentuk saset dan siap
adalah organic white tea. 1 saset diseduhkan dengan air hangat sebanyak
2. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang
1. Data primer yaitu data yang di ambil secara langsung dari subjek yang
observasi.
2. Data sekunder yaitu data yang di peroleh dari pihak Kampus Jurusan
absensi kelas.
23
1. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan lembar
a. Oral diagnostik
b. Nierbeken
c. Handscoon
d. Masker
e. Gelas kumur
f. Cotton Pelet
g. Alat tulis
h. Form penelitian
i. Informed consent
a. Disclosing sollution
b. Teh Putih
c. Kapas
d. Air
e. Alkohol
H. Prosedur Kerja
1. Tahap Persiapan:
24
b. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
penelitian.
informed concern.
2. Tahap Pelaksanaan
I. Data Penelitian
1. Data didapatkan dari hasil penilaian skor plak sebelum dan sesudah
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Dyah, Roro. 10 Manfaat Teh Hijau Kepala Jenggot Untuk Diet dan Kesehatan
Tubuh. Avaliable from : https://manfaat.co.id/manfaat-teh-hijau-kepala-
jenggot [6 Desember 2018]
Kusnaedi. 2009. Terapi Teh Cara Ampuh dan Mudah Mencegah dan
Mengobati Kolesterol, Diabetes, Darah Tinggi, Kanker, Sariawan, Sakit
Perut, Sakit Gigi dan Flu. Bekasi Utara: Duta Media Tama.
Machfoedz, Ircham. 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-Anak dan
Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitrimaya.
Manson, J.D dan Eley, B.M. 2004. Buku Ajar Periodonti, Ed. Ke-2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Muin AI, dan Munandar S. Pengaruh Pemberian Teh Hijau (Camellia sinensis)
terhadap Pembentukan Plak Gigi [Karya Ilmiah]. Media Medika Muda.
Semarang: Universitas Diponegoro; 2006. Avaliable from ::
http://eprints.undip.ac.id/1489/1/artikel_01.html [14 November 2018]
27
Patabang WA, Leman MA, Maryono J. Perbedaan jumlah pertumbuhan koloni
bakteri rongga mulut sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur
yang mengandung chlorheksidine. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2016;5(1):26-
31.
Prayitno A. 2008. Kelainan Gigi dan Jaringan Pendukung Gigi yang Sering
Ditemui. Avaliable from : http://eprints.uns.ac.id/ [14 November 2018]
Putri, M.H., Herijulianti, E., dan Nurjannah, N. 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Saputri, SW. 2015. Gambaran Siswa dalam Perawatan Gigi. Avaliable From :
http://eprints.umm.ac.id/23950/1/jiptummpp-gdl-septianawa-41494-2-
babi.pdf [ 14 November 2018]
Somantri, R., dan Tanti K. 2011. Kisah dan Khasiat Teh. Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama.
28
Soraya, N. 2007. Sehat dan Cantik berkat Teh Hijau. Depok: Swadaya.
29
1