Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1

p-ISSN: 2085-1677 / e-ISSN: 2621-380X


2019

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT


DENGAN PEWARNAAN GIGI (STAIN) DI DESA PEUNITI KOTA BANDA ACEH

Reca*, Ainun Mardiah

Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh


Jl. Soekarno Hatta Desa Lagang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar
*
Alamat Korespondensi: reca.zulkarnain@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Pewarnaan gigi (stain) merupakan warna yang menempel diatas permukaan gigi biasanya terjadi
karena perlekatan warna makanan, minuman atau kandungan nikotin. Perilaku masyarakat merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi stastus kebersihan gigi dan mulut, salah satunya pewarnaan gigi (stain). Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pewarnaan gigi (stain) di desa Peuniti kota
Banda Aceh.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh
masyarakat di desa Peuniti dan sampel berjumlah 30 orang yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Data
diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pewarnaan gigi
(stain) di desa Peuniti kota Banda Aceh (p<0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pewarnaan gigi (stain) dan disarankan
kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengurangi mengonsumsi rokok, kopi dan teh dan mengurangi kebiasaan
buruk yang dapat berpengaruh terhadap perubahan warna gigi (stain).

Kata Kunci: pengetahuan; sikap; pewarnaan gigi (stain)

THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH


DENTAL COLORING (STAIN) IN PEUNITI VILLAGE BANDA ACEH CITY

ABSTRACT

Background: Tooth staining (stain) is the color that sticks to the surface of the tooth usually occurs because of the
attachment of the color of food, drinks or nicotine content. Community behavior is one of the factors that can affect
dental and oral hygiene standards, one of which is staining. The purpose of this study was to determine the relationship
between knowledge and attitudes of the community with staining in the Peuniti village of Banda Aceh city.
Methods: This was an analytical research with cross sectional approach. The population in this study is that the entire
community in Peuniti village and the sample amounted to 30 people and were taken based on purposive sampling
technique. Data obtained by interviews using questionnaires.
Results: The results showed that there was a relationship between knowledge and attitudes of the community with
staining in the Peuniti village of Banda Aceh city (p <0.05).
Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between people's knowledge and attitudes with staining
and it is recommended that all people reduce smoking, coffee and tea and reduce bad habits that can affect stain.

Keywords: knowledge; attitude; staining

15
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1

PENDAHULUAN dan teh maka semakin besar peluang untuk


perubahan warna giginya.6
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari Berdasarkan hasil Riset kesehatan dasar
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan tahun 2013, prevalensi penduduk yang
setiap orang hidup produktif secara sosial dan mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut
ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya adalah (25,9%), secara keseluruhan kemampuan
penanggulangan dan pencegahan gangguan untuk mendapatkan pelayan dari tenaga medis
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, gigi sebesar (8,1%). Dalam hal menyikat gigi
pengobatan dan perawatan.1 Upaya kesehatan presentase penduduk Indonesia yang berusia 10
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan tahun keatas yang menyikat gigi pada waktu
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan mandi pagi dan sore (79,7%), sebagian besar
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu penduduk menyikat gigi setiap hari saat mandi
dan menyeluruh serta berkesinambungan. Upaya pagi atau mandi sore. Kebiasaan benar menyikat
ditujukan untuk mewujudkan kualitas gigi penduduk Indonesia hanya (2,3%) untuk
lingkungan yang sehat, baik fisik, maupun sosial daerah NAD, presentase masyarakat menyikat
yang memungkinkan setiap orang mencapai gigi 10 tahun keatas yang menyikat gigi pada
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.2 waktu mandi pagi dan sore sebanyak (71,7%),
Kesehatan gigi dan mulut merupakan sesudah makan pagi (4,1%) sesudah bangun pagi
bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat (10,1%) sebelum tidur malam (29,7%) dan
dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab sesudah makan siang (5,8%). Hasil ini
kesehatan gigi akan mempengaruhi kesehatan memberikan gambaran bahwa sebagian besar
tubuh. Peranan rongga mulut sangat besar bagi penduduk masih belum memiliki kebiasaan yang
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Secara benar dalam hal menyikat gigi pada waktu yang
umum, seseorang dikatakan sehat bukan hanya tepat. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan gigi
karena tubuhnya yang sehat melainkan juga sehat dan mulut yang kurang baik. 7
rongga mulut dan giginya. Oleh karena itu, Berdasarkan pengamatan pada
kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam masyarakat yang dilakukan di desa Peuniti kota
menunjang kesehatan tubuh seseorang. 3 Banda Aceh setiap harinya mengonsumsi
Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan minuman kopi, teh, dan merokok sehingga rata-
mulut salah satunya adalah faktor perilaku atau rata masyarakat di desa Peuniti kota Banda Aceh
sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut, memiliki oral hygiene yang kurang baik
hal tersebut dilandasi oleh kurangnya khususnya pewarnaan pada gigi (stain).
pengetahuan akan pentingnya pemeliharan gigi Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi pada 10
dan mulut.4 orang masyarakat di desa Peuniti kota Banda
Perilaku masyarakat merupakan salah Aceh didapatkan 70% masyarakat memiliki
satu faktor yang dapat mempengaruhi status stain pada giginya, berdasarkan hasil wawancara
kesehatan, termasuk kesehatan gigi dan mulut. pada masyarakat tersebut, mereka memiliki
Masyarakat tidak menyadari, bahwa giginya kebiasaan minum kopi, teh dan merokok serta
mengalami perubahan warna pada bagian dalam, memiliki kebiasaan yang kurag baik karena tidak
berwarna kekuningan, kecoklatan dan kehitaman menyikat gigi setelah mengonsumsi kopi, teh dan
diakibatkan karena masyarakat mengonsumsi merokok.
rokok, kopi, teh dan tidak rutinnya menyikat gigi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
pewarnaan gigi tidak dapat dibersihkan apabila penulis tertarik ingin mengetahui hubungan
hanya menggunakan sikat gigi saja. Kebersihan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan
gigi dan mulut juga biasa disebabkan adanya pewarnaan gigi (stain) di Desa Peuniti Kota
pewarnaan gigi (stain) pada mukosa rongga Banda Aceh.
mulut serta bau mulut merupakan masalah yang
paling umum dialami oleh masyarakat.5
Stain gigi ialah warna yang menempel METODE
diatas permukaan gigi biasanya terjadi karena
pelekatan warna makanan, minuman ataupun Penelitian ini bersifat analitik dengan
kandungan nikotin yang merupakan substansi pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penghasil stain gigi. Stain mempunyai dampak penelitian ini adalah seluruh masyarakat di
yang terhadap kesehatan gigi. Stain juga dapat Gampong Peuniti kota Banda Aceh sedangkan
menyebabkan gigi berwarna coklat sampai hitam sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang
pada bagian leher gigi. Distribusi dan perubahan dan diambil berdasarkan teknik purposive
warna yang ditentukan oleh tipe, jumlah, dan sampling. Variabel independen (pengaruh)
lamanya kebiasaan mengonsumsi rokok, kopi, padapenelitian ini adalah pengetahuan dan sikap

16
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Pewarnaan Gigi (stain)…
Reca, Ainun Mardiah
2019

masyarakat, sedangkan variabel dependen dapat mengakibatkan gigi berubah warna


(terpengaruh) yaitu pewarnaan gigi (stain). menjadi coklat sampai kehitaman, beberapa
Instrumen yang digunakan dalam orang dari mereka tidak sadar akan menjaga
penelitian ini adalah kuesioner, kartu status kebersihan gigi dan mulut terutama dampak
pasien dan diagnosa set. Analisis data pada buruk dari pewarnaan gigi (stain), namun
penelitian ini menggunakan uji statistik dengan sebagian dari lainnya mengabaikan efek dampak
uji chi square. Analisis data menggunakan buruk dari pewarnaan gigi (stain), walaupun
Statistik Program for Social Scince (SPSS), demikian pengetahuan tentang efek buruk
dengan pengujian hipotesis berdasarkan taraf merokok mengonsumsi kopi dan teh terhadap
signifikan p<0,05. stain gigi tidak menjadi alasan beberapa orang
dari mereka untuk berhenti merokok
mengonsumsi kopi dan teh.
HASIL DAN PEMBAHASAN Stain merupakan masalah estetik yang
gejala awalnya tidak menyebabkan peradangan
Penelitian dilaksanakan pada masyarakat pada gingival. Apabila tidak dibersihkan, plak
di Desa Peuniti Kota Banda Aceh, yang akan mengeras dan membentuk kalkulus (karang
dilaksanakan bulan Juni 2018. Analisis bivariat gigi) yang dapat merambat ke akar gigi,
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara akibatnya gusi akan mudah berdarah, gigi akan
variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap mudah goyah, dan mudah tanggal. 8
masyarakat dengan variabel dependen yaitu Pembentukan stain pada gigi dapat dipengaruhi
pewarnaan gigi (stain). Berikut disajikan hasil- oleh beberapa faktor lain seperti penggunaan
hasil analisis statistik tersebut. obat kumur, mengkonsumsi makanan dan
Hubungan Pengetahuan Masyarakat minuman berwarna, kopi, teh, soft drink,
Dengan Pewarnaan Gigi (Stain) di desa Peuniti makanan yang banyak mengandung asam,
kota Banda Aceh dapat dilihat pada tabel 1. glukosa dan ditambah lagi dengan oral hygiene
yang buruk dapat menyebabkan pembentukan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan stain, plak dan kalkulus pada gigi, akibatnya gusi
Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan mudah infeksi. Jika dibiarkan, akan mengarah
Pewarnaan Gigi (Stain) di Desa Peuniti Kota pada komplikasi lain, misalnya karies gigi,
Banda Aceh penyakit periodontal, bau mulut (halitosis), bibir
Stain Gigi pecah-pecah (keilosis), sariawan (stomatitis),
Tidak peradangan lidah (glosisitis), dan gingivitis.8,9
Pengetahuan Ada p
Ada Total % Pengetahuan (knowledge) merupakan
Masyarakat value
f % f % domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang. Pengetahuan adalah hasil
Baik 7 23,3 10 33,3 17 56,7 0,013
dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
Kurang baik 12 40,0 1 3,3 13 43,3 penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Total 19 63,3 11 36,7 30 100 Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Pengalaman dan
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
penelitian terbukti bahwa, perilaku yang didasari
dari dari 30 responden yang memiliki
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
pengetahuan baik dengan tidak ada stain gigi
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 10
yaitu sebanyak 10 orang (33,3%), dan responden
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
yang memiliki pengetahuan kurang baik dengan
Notoatmodjo bahwa peningkatan suatu
ada stain gigi yaitu sebanyak 12 orang (40,0%).
pengetahuan menyebabkan perubahan perilaku.
Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat nilai p
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi
value 0,013< α 0,05 artinya ada hubungan antara
setelah seseorang melakukan penginderaan
pengetahuan masyarakat dengan stain gigi.
terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
pengetahuan seseorang diperoleh melalui mata
ada hubungan antara pengetahuan masyarakat
dan telinga. Pengetahuan tertentu tentang
dengan pewarnaan gigi (stain) di desa Peuniti
kesehatan mungkin penting sebelum tindakan
kota Banda Aceh (p=0,013). Hal ini dikarenakan
kesehatan pribadi terjadi, tetapi tindakan
pengetahuan seseorang tidak hanya didapatkan
kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan
melalui pendidikan saja melainkan terjadi pada
terjadi kecuali apabila seseorang mendapatkan
pengaplikasian apa yang diketahui dalam
isyarat yang cukup kuat yang memotivasinya
kehidupan sehari-hari. Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pewarnaan gigi (stain) yang

17
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1

untuk bertindak atas dasar pengetahuan yang melakukan hal tersebut sesuai dengan apa yang
dimilikinya.10 diketahui karena sikap yang baik apabila tidak
Penelitian ini sejalan dengan hasil disertai oleh kesadaran maka tidak akan bertahan
penelitian yang dilakukan oleh Basumi dkk. lama.10
tahun 2014 pada masyarakat desa Guntung Stain gigi dapat memberikan kesan
Ujung yang menyatakan bahwa tingkat negatif dalam hal penampilan yang merupakan
pengetahuan berpengaruh terhadap status persepsi dan penilaian seseorang mengenai
kebersihan gigi dan mulut. 11 Pengetahuan yang penampilan fisiknya, dan bagaimana sebenarnya
baik mengenai kesehatan gigi, apabila disertai mereka tanpak di depan orang lain. Upaya yang
dengan kesadaran dalam merawat kesehatan gigi dapat dilakukan untuk mencegah stain gigi
maka akan mendapatkan hasil yang sempurna. adalah dengan menghindari faktor resiko.
Begitu juga sebaliknya, pengetahuan yang Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara
kurang baik, apabila disertai dengan kesadaran menggosok gigi 2 kali sehari, mengkonsumsi
dalam merawat kesehatan gigi dan mulut maka banyak air putih karena bermanfaat melarutkan
akan mendapatkan hasil yang tidak sempurna. zat-zat yang tertinggal pada permukaan gigi,
Hubungan Sikap Masyarakat Dengan menggunakan obat kumur yang aman,
Pewarnaan Gigi (Stain) di desa Peuniti kota menggunakan pasta gigi khusus, mengganti
Banda Aceh dapt dilihat pada tabel 2. minuman berwarna dengan susu, mengkonsumsi
minuman berkarbonasi sesuai dengan ketentuan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan pabrik, dan jangan mengkonsumsi makanan
Hubungan Sikap Masyarakat Dengan Pewarnaan dalam keadaan terlalu panas atau dingin. Stain
Gigi (Stain) di desa Peuniti kota Banda Aceh yang sulit dihilangkan sebaiknya lakukan
Stain Gigi konsultasi dengan dokter gigi untuk dilakukan
Tidak pembersihan, pemutihan gigi atau bleaching.8
Sikap Ada p
Ada Total % Hasil penelitian ini sesuai dengan
Masyarakat value
f % f % pendapat Budiharto yang menyatakan bahwa
sikap dipandang sebagai hasil belajar bukan hasil
Baik 5 16,7 10 3,33 15 50 0,002
perkembangan atau sesuatu yang diturunkan.
Kurang baik 14 46,7 1 3,3 15 50 Keyakinan ini muncul setelah peserta
Total 19 63,3 11 36,7 30 100 mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan
gigi dan mulut.4 Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan pendapat Newcomb, salah seorang ahli
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
psikologis sosial yang menyatakan bahwa
dari dari 30 responden yang memiliki sikap baik
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
dengan tidak ada stain gigi yaitu sebanyak 10
untuk bertindak dan bukan merupakan
orang (33,3%), dan responden yang memiliki
pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
sikap kurang baik dengan ada stain gigi yaitu
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan
sebanyak 14 orang (46,7%). Berdasarkan hasil
tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
uji chi-square terdapat nilai p value 0,002< α
perilaku. 12 Selain itu hasil penelitian ini juga
0,05 artinya ada hubungan antara pengetahuan
mendukung teori menurut Allport yang
masyarakat dengan stain gigi.
mengatakan bahwa dalam membentuk sikap
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
yang utuh, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan
ada hubungan antara sikap masyarakat dengan
emosi memegang peranan penting.4
stain gigi (p=0,002). Hal ini dikarenakan sikap
merupakan kesiapan atau ketersediaan seseorang
untuk bertingkah laku, memiliki wawasan
KESIMPULAN DAN SARAN
tentang sikap yang kurang baik terhadap dampak
buruk akibat merokok, mengonsumsi kopi dan
Setelah dilakukan penelitian dapat
teh, sikap adalah respon atau tanggapan
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
seseorang terhadap suatu objek. Walaupun
pengetahuan masyarakat dengan pewarnaan gigi
mereka sangat sadar efek negatif dari merokok,
(stain) di Gampong Peuniti kota Banda Aceh
mengonsumsi kopi dan teh namun mereka tidak
(nilai p=0,013<α 0,05), hipotesis dapat diterima.
terlepas dari kebiasaan buruk tersebut. Manusia
Ada hubungan antara sikap masyarakat dengan
selalu berfikir dan mencoba mengaitkan antara
pewarnaan gigi (stain) di Gampong Peuniti Kota
fenomena dengan teori yang diketahui. Makin
Banda Aceh (nilai p=0,002<α 0,05), hipotesis
banyak teori yang dimiliki manusia dengan
dapat diterima.
banyaknya membaca dan makin banyak fakta
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan
yang diperoleh, oleh karena itu cenderung untuk
dan kesimpulan, dapat disarankan kepada

18
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Pewarnaan Gigi (stain)…
Reca, Ainun Mardiah
2019

seluruh masyarakat untuk dapat mengurangi


mengonsumsi rokok, kopi dan teh dan 6. Nasution, IK Perilaku Merokok Pada Remaja,
mengurangi kebiasaan buruk yang dapat Jurnal medan: Program studi psikologi falkultas
berpengaruh terhadap perubahan warna gigi kedokteran USU. 2008. http://library.usu.ac.id
7. Depkes Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun
(stain). 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2013.
http://www.depkes.go.id
8. Mumpuni Yekti Erlita Pratiwi. 45 Masalah dan
DAFTAR PUSTAKA Solusi Penyakit Gigi dan Mulut. Yogyakarta:
Rapha Publishing. 2013
1. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 9. Winarti, S. Minuman Kesehatan. Tribus
2014. Jakarta : Kemenkes RI; 2015. Agrisarana, Surabaya. 2006
2. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. 10. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan, Teori dan
2009. Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta. 2010: 43-310
3. Riyanti, E. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan 11. Basumi, Cholil, Putri DK. Gambaran indeks
Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta. Seminar Sehari kebersihan mulut berdasarkan tingkat pendidikan
Kesehatan-Psikologi Anak. Mei 2005 masyarakat di desa Guntung Ujung Kabupaten
http://resources.unpad.ac.id/. Banjar. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2014;
4. Budiharto. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan 11(1)Maret
dan Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta. 12. Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Imu & Seni,
2009: 1-73 PT Rineka Cipta, Jakarta. 2011
5. Kusuma, A.R.P, Pengaruh Merokok Terhadap
Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut, Majalah
Sultan Agung. 2011. http://www.unissula.ac.id

19

Anda mungkin juga menyukai