Anda di halaman 1dari 14

PENOLAKAN

WARGA
KAMPUNG
BUNGA
Oleh: Kelompok 1
NAMA ANGGOTA Ketua : Angelina Betty Siburian (200600129)
KELOMPOK Sekretaris: Ririn Nainggolan (200600130)

Anggota :
1. Adzkia Bisifa Nasution (200600001) 11. Novita Sari Silalahi (200600123)
2. Alya Febriyanti (200600002) 12. Sebastian Chandra (200600124)
3. Ardia Wianda Ivanka (200600003) 13. Muhammad Zeedane (200600125)
4. Ayu Lestari (200600004) 14. Nadiva Zahra Harahap (200600126)
5. Berliana Julianti (200600005) 15. Rafi Zuhayr Bukit (200600127)
6. Brama Sembiring (200600006) 16. Vanessa Jasmine Halawa (200600128)
7. Catherine Ivory Sitorus (200600007) 17. Desti Khairunnisa (200600131)
8. Chatrine L Sembiring (200600008) 18. Amanda Nahdatul Nisya (200600132)
9. Desfika Annisa F Lubis (200600009) 19. Arissa Oistina Binti Omar (200600247)
10. Dina Aulia Nasution (200600010)
2
SKENARIO Andini adalah seorang mahasiswi pendidikan profesi dokter gigi yang sedang
mengikuti kegiatan praktek lapangan di Kampung Bunga. Andini dan temantemannya
ditugaskan untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di kampung tersebut. Kampung Bunga adalah sebuah dusun kecil yang
terletak di kaki gunung dan berlokasi jauh dari perkotaan. Kampung tersebut belum
memiliki sarana layanan kesehatan, sehingga apabila warga kampung membutuhkan
layanan, mereka harus berjalan sejauh 10 km ke puskesmas desa tetangga.

Saat pertama sampai di dusun tersebut, Kepala Dusun menjelaskan kepada Andini dan
teman-teman bahwa karena desa berhawa dingin, maka masyarakat baik lansia
maupun anak-anak punya kebiasaan minum kopi dan merokok sehingga
mempengaruhi kondisi gigi mereka. Para orangtua bahkan merasa bangga apabila
anaknya mampu minum kopi beberapa gelas dan menghabiskan beberapa batang
rokok dalam waktu sebentar. Sejak bayi, warga kampung bunga juga biasa diberikan
beberapa sendok air kopi untuk mencegah kejang demam. Mayoritas warga kampung
juga malas menyikat gigi, dan seringkali menyikat gigi dengan cara yang salah.
Akibatnya, mayoritas masyarakat memiliki sejumlah permasalahan gigi, seperti gigi
berlubang, plak gigi, erosi gigi, nafas berbau, dan sebagainya.
3
Andini dan teman-teman melakukan wawancara kepada beberapa warga Kampung
Bunga. Tim Andini menemukan bahwa warga kampung masih mempercayai hal-hal
SKENARIO mistik dan lebih senang mendatangi paranormal bernama Ki Sukma untuk
menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Ki Sukma biasanya memberikan
sejumlah ramuan dan jampi-jampi untuk menyembuhkan warga kampung. Ki Sukma
yang berada di kampung tersebut juga merupakan salah seorang tokoh yang sangat
dihormati oleh penduduk kampung, dan sering memberikan sumbangan kepada warga
yang membutuhkan.

Tim Andini berencana untuk mengadakan sosialisasi mengenai kesehatan gigi kepada
warga Kampung Bunga. Rencana tersebut mereka bicarakan kepada remaja Karang
Taruna. Salah satu anggota karang taruna, sebut saja Rendi, menyarankan agar Tim
Andini mengurungkan niat tersebut. Rendi bercerita bahwa warga kampung tidak
percaya kepada dokter gigi, karena pernah ada salah satu warga kampung yang
meninggal dunia setelah dicabut giginya di puskesmas. Selain itu, sejumlah anak-anak
yang pernah dirawat giginya di puskesmas juga memiliki rasa takut yang tinggi
terhadap dokter gigi. Lebih parah lagi, warga kampung juga biasanya enggan
mendatangi kegiatan sosialisasi kesehatan karena merasa sungkan dengan Ki Sukma.

Tim Andini tetap melaksanakan niatnya untuk melakukan penyuluhan kesehatan gigi
pada warga Kampung Bunga. Mereka menyusun RAGPIE (resources, activities, goal,
planning, implementation) untuk kegiatan penyuluhan ini. Kegiatan akan dilaksanakan
4
pada hari Sabtu akhir minggu ini.
Jelaskan proses psikologis apa yang terjadi sehingga Warga Kampung Bunga
enggan mendatangi layanan kesehatan gigi!

Salah satu warga kampung meninggal dunia setelah


dicabut giginya di puskesmas

Timbul persepsi yang negatif terhadap dokter gigi atau


layanan kesehatan gigi

Persepsi negatif menimbulkan emosi yang bersifat negatif


terhadap layanan kesehatan gigi

Warga menjadi enggan mendatangi kegiatan sosialisasi kesehatan.


5
Ditinjau dari teori belajar, bagaimanakah terbentuknya pola hidup dan pola
makan yang tidak sehat pada masyarakat?

Warga kampung bunga memiliki pola hidup dan makan yang tidak sehat karena adanya
behaviorism (kebiasaan).
Terdapat teori-teori dasar yang dimodifikasi atau dikembangkan menjadi teori-teori baru
sehingga berpengaruh terhadap belajar, yaitu
• Classical
conditioning: Stimulus netral / conditioned stimulus (CS) dipasangkan dengan
unconditioned stimulus (UCS) untuk menghasilkan conditioned
response yang identik atau mirip dengan unconditioned response
Kesesuaian dengan
Sejak bayi, warga Kampung Bunga juga biasa diberikan
skenario
beberapa sendok air kopi untuk mencegah kejang demam

6
Ditinjau dari teori belajar, bagaimanakah terbentuknya pola hidup dan pola
makan yang tidak sehat pada masyarakat?
• Operant
conditioning : Para orang tua bahkan merasa bangga apabila anaknya mampu
minum kopi beberapa gelas dan menghabiskan beberapa batang
Kesesuaian dengan rokok dalam waktu sebentar
skenario

Albert Bandura: “Individu juga belajar melalui pengamatan


• Modelling : terhadap perilaku orang lain. Biasanya dilakukan oleh seseorang
yang tidak memiliki pegetahuan yang cukup tentang benar dan
salah.”
Kesesuaian dengan Maka masyarakat baik lansia maupun anak-anak punya
skenario kebiasaan minum kopi dan merokok sehingga mempengaruhi
kondisi gigi mereka

7
Secara psikologis,bentuk strategi apa yang dapat dilakukan Tim Andini untuk
mengubah perilaku Warga Kampung Bunga?
1. Menentukan bagaimana jenis kepribadian Warga Kampung Bunga
secara umum. Menurut Teori Hipocrates (sanguinis, koleris,
melankolis, phlegmatis)

2. Menjalin komunikasi 2 arah, baik secara verbal, maupun nonverbal

3. Melakukan pendekatan psikologis lintas budaya

4. Problem focused coping: menyelesaikan masalah untuk mengurangi


sumber stress dengan cara penyelesaian masalah secara langsung
seperti menghadapi masalah secara aktif, perencanaan, mengurangi
aktifitas persaingan, pengendalian

5. Membentuk motivasi dengan cara memberikan edukasi sebagai


stimulan positif 8
Isilah tabel kegiatan penyuluhan kesehatan gigi pada masyarakat Kampung
Bunga (Tanggal, tujuan, sasaran, isi, metode, media, tempat, waktu dan
evaluasi)!
Tanggal Tujuan Sasaran Isi Metode
Sabtu, 5 1. Meningkatkan Seluruh 1.Kesehatan gigi dan 1. Ceramah,
November pengetahuan dan warga mulut menggunakan
2020 kesadaran masyarakat Kampung 2.Faktor-faktor yang slide power
tentang pentingnya Bunga point
mempengaruhi kesehatan
kesehatan gigi dan mulut tergolong
gigi dan mulut 2. Demonstrasi,
sejak dini. orang
menggunakan
dewasa 3.Berbagai penyakit mulut
2. Membangkitkan yang terjadi berhubungan panthom gigi
dan anak-
kemauan serta
anak dengan oral hygiene yang
melestarikan kebiasaan
buruk
pelihara diri di dalam
bidang kesehatan gigi 4.Dampak negatif rokok
dan mulut. dan kopi terhadap
kesehatan gigi dan mulut.
3. Memberikan edukasi
mengenai cara menyikat 5. Cara menyikat gigi
gigi yang baik dan benar yang baik dan benar
9
Isilah tabel kegiatan penyuluhan kesehatan gigi pada masyarakat Kampung
Bunga (Tanggal, tujuan, sasaran, isi, metode, media, tempat, waktu dan
evaluasi)!

Media / AVA Tempat Waktu Evaluasi


1. Poster Kantor kepala Pukul 08.00 - 1. Tanya jawab,
2. Model gigi desa Kampung 10.00 WIB penyuluhan dengan cara
Bunga berdiskusi disaat
3. Sikat gigi &
pasta gigi presentasi dengan
menjawab pertanyaan
dari warga Kampung
Bunga tersebut.
2. Kuisioner

1
0
Jelaskan penyuluhan kesehatan gigi yang akan ada lakukan pada masyarakat
Kampung Bunga (metode penyuluhan, media, dan hambatan)!

1. Metode penyuluhan: Komunikasi primer (penyampaian


langsung)

2. Media : - Peraga gigi (phantom)


- Sikat gigi
- Media video

3. Hambatan : - Keterbatasan waktu


- Adanya jarak psikologis
- Proses filtering
- Lingkungan yang tidak mendukung
- Rasa segan warga kampung terhadap Ki Sukma
1
1
Bagaimana anda melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan gigi yang
anda lakukan pada warga Kampung Bunga ini?
Penyuluhan dapat dikatakan berhasil
Evaluasi mengenai penyuluhan dapat apabila:
dilakukan
Kritikdengan
dan beberapa cara: Pengetahuan dan sikap masyarakat
saran Kampung Bunga mengenai kesehatan
gigi mengalami peningkatan.
Kuesionersejauh mana tujuan
Meninjau Keterampilan masyarakat Kampung
Bunga untuk membersihkan gigi
tercapai
Meninjau sejauh mana media dan meningkat
metode bermanfaat, efektif dan
Adanya peningkatan angka kesehatan
efesien
Meninjau sejauh mana dampak gigi masyarakat Kampung Bunga
penyuluhan 1
2
KESIMPULAN
Keanekaragaman budaya dan kebiasaan masyarakat akan
menimbulkan persepsi dan pola pikir yang berbeda, begitu juga
dengan perilaku sosial dan perilaku kesehatan pada suatu daerah.
Perilaku seseorang disebabkan oleh banyak faktor salah satunya
adalah lingkungan. Lingkungan yang baik akan menghasilkan
perilaku yang baik, begitu juga sebaliknya. Dalam kasus ini, jika
dihubungkan dengan perilaku kesehatan, warga Kampung Bunga
memiliki kebiasaan yang buruk.

Dalam skenario ini penting sekali tidak langsung percaya dengan apa
yang orang lain katakan mengenai pengalamannya ke klinik dokter
gigi karena dapat mengubah persepsi sesorang. Persepsi baru
tersebut bisa saja positif atau negatif. Untuk warga kampung yang
memiliki persepsi negatif, motivasi dan kepribadian adalah hal yang
ia butuhkan untuk mendorong dirinya keluar dari persepsinya
negatifnya, dengan begitu warga kampung akan mampu untuk
membuka diri dan tidak takut serta mau mengikuti kegiatan
sosialisasi penyuluhan kesehatan terhadap lingkungannya.
1
3
TERIMA
KASIH
Ada pertanyaan?

1
4

Anda mungkin juga menyukai