Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Tindakan pencabutan dan penambalan gigi tetap merupakan bagian dari pelayanan medik dasar yang diberikan poli gigi Puskesmas bagi masyarakat. Tindakan medik dasar gigi di Puskesmas meliputi penambalan gigi, pencabutan gigi tanpa komplikasi, pelaksanaan fissuresealan, perawatan saluran akar, pembersihan karang gigi, perawatan penyakit/kelainan jaringan mulut,

menghilangkan traumatik oklusi (Jony 2013). Penambalan gigi merupakan cara memperbaiki kerusakan gigi sehingga gigi dapat kembali kebentuk semula dan dapat digunakan kembali sesuai dengan fungsinya, di mana manfaat menambal gigi berlubang adalah menghindarkan dari perkembangan bakteri yang dapat merusak gigi, Pencegahan ini dilakukan agar gigi tidak terinfeksi bakteri dan gigi dapat kembali ke fungsi normalnya kembali (Irma Prihatuani). Sedangkan bila terjadi kerusakan yang terlalu besar sehingga struktur gigi yang tersisa tidak dapat dilakukan tindakan konservasi gigi maka sebaiknya di lakukan pencabutan gigi dengan demikian pencabutan gigi merupakan pilihan terakhir dalm perawatan penyakit gigi (http/www.J dentistry.ui.ac, 2013). Pebandingan pecabutan dan penambalan gigi tetap masyarakat Indonesia masih tinggi. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan target yang telah di tetapkan oleh Depkes RI, di mana Perbandingan pencabutan dan penambalan gigi tetap adalah 1 : 1. Perbandingan pencabutan gigi tetap menurut RISKESDAS tahun

2007 di ketahui di Indonesia adalah 4 : 1, dan di Provinsi Lampung 4 : 1. Sedangkan pada wilayah Kabupaten Lampung Utara sebesar 3 : 1. Perbandingan pecabutan dan penambalan gigi di Puskesmas Kalibalangan adalah 3 : 1 (Profil Puskesmas Kalibalangan, 2012). Pengetahuan yang rendah tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah dalam menentukan seseorang untuk melakukan pencabutan dan penambalan gigi di Puskesmas. Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut masih sangat kurang, disarankan penanganan Dental Health Education ke seluruh masyarakat sangat mendesak untuk segera ditangani secara serius melibatkan pada ahli KIE. Menggunakan media informasi segala cara terutama Audiovisual, meskipun mahal akan tetapi sangat efektif dan mencapai banyak daerah pedesaan. Menggunakan segala dana dan upaya yang ada untuk mengkonsentrasikan program promotif ini. Memperkenalkan perawatan oral prophylasis sebagai salah satu cara untuk pemeliharaan gigi, pencegahan dan control terhadap penyakit gigi dan mulut secara rutin (http://fitriastiari.wordpress.com/). Prilaku masyarakat yang berkunjung ke puskesmas hanya untuk mencabutkan gigi demi penyelesaian masalah kesehatan gigi dan mulut. Masyarakat masih banyak berpendapat bahwa hanya dengan tindakan pencabutan gigi masalahnya akan selesai tanpa memikirkan risiko setelah pencabutan gigi tersebut baik terhadap kesehatan gigi dan mulut itu sendiri ataupun secara estetik. Sehingga banyak masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas dengan keluhan ingin mencabutkan giginya yang barlubang ataupun yang bemasalah. Hal ini tentunya di pengaruhi oleh pengetahuan yang rendah dari masyarakat akan

pentingya kesehatan gigi dan mulut. Faktor di atas menunjukkan adanya perbedaan pendapat antara tenaga kesehatan dan pasien dalam menentukan tindakan dan menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut.jadi perilaku merupakan salah satu aspek yang mementukan derajat kesehatan masyarakat (Bloom). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dengan ini penulis ingin meneliti tentang hubungan pengetahuan dengan prilaku cabut / tambal masyarakat di Puskesmas Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara.

B. Rumusan masalah Dari uraian diatas dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu apakah ada hubungan pengetahuan dengan prilaku cabut tambal massyarakat di Puskesmas Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara tahun 2013.

C. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan prilaku cabut / tambal masyarakat di Puskesmas Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. 2. Tujuan khusus a) Diketahui jumlah pencabutan / penambalan masyarakat Puskesmas Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara tahun 2013

b) Diketahui hubungan pengetahuan dengan prilaku cabut / tambal Masyarakat Puskesmas Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara tahun 2013

D. Manfaat 1. Bagi Puskesmas Diharapkan dapat menjadi informasi bagi petugas kesehatan tentang pengetahuan masyarakat mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dan prilaku untuk melakukan pencabutan dan penambalan gigi 2. Bagi Masyarakat Sebagai bahan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut dan syarat untuk melakukan pencabutan dan penambalan gigi 3. Bagi penelitian selanjutnya Sebagai bahan informasi atau data awal untuk melakukan penelitian terkait dengan prilaku masyarakat yang melakukan tindakan pencabutan dan penamabalan

Anda mungkin juga menyukai