1. Metode Kuadrat
Metode kuadrat adalah suatu teknik analisis vegetasi yang menggunakan plot/subplot
dengan satuan kuadrat (m2). Bentuk plot/subplot dalam metode kuadrat bermacam-macam
(disesuaikan dengan objek yang akan dicuplik serta lokasi penelitian) dapat berupa bujur
sangkar atau lingkaran.
Metode kuadrat digunakan untuk menganalisis komposisi suatu vegetasi secara detail
dari mulai tumbuhan bawah hingga pohon. Dalam pengerjaan di lapangan untuk metode
kuadrat, kita akan membuat subplot.
*Catatan: Metode kuadrat cocok digunakan untuk tipe vegetasi yang heterogen.
LANGKAH KERJA
2. Keliling lingkaran
Catatan: untuk menghitung DBH diawali dengan mengukur keliling suatu pohon. Setelah
mendapatkan keliling pohon tersebut, dikonversi menjadi diameter/DBH dengan rumus
𝐷 = 𝐾/𝜋
K=Keliling lingkaran
D= Diameter
2. Metode Kuarter
Metode kuarter atau bisa disebut juga metode kuadran merupakan sebuah teknik
analisis vegetasi plotless (tanpa plot) dengna membagi daerah sekitar titik pengamatan
menjadi 4 kuadran. Kuadran adalah ¼ lingkaran, jadi pada lingkaran terdapat 4 kuadran.
Berikut adalah sketsa dari kuadran yang dibentuk.
Keterangan:
Dalam metode kuarter/kuadran, pada tiap kuadran diambil satu pohon yang
berdekatan dengan titik pusat. Penentuan titik pusat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Jarak antara titik pusat 1 dan 2 ( menjauhi double counting antara kuadrannya), tidak
ada ukuran yang bersifat baku.
4 1 8 5
P1 2 P2
3 7 6
Langkah Kerja
3. Mengukur jarak dari titik pusat ke tiap pohon pada masing-masing kuadran.
Catatan: Jangan lupa untuk mencatat azimuth, back azimuth, kondisi cuaca, ketinggian
lokasi, dan waktu pengukuran, serta dokumentasi.
3. Diagram Profil
2. Mengukur tinggi serta dbh/keliling vegetasi yang masuk di dalam plot pengamatan yang
kemudian dicatat di worksheet
3. Menentukan titik absis dan ordinat dari lokasi pohon di dalam plot. Kanopi juga diukur
dari bagian depan, belakang, kanan, dan kiri serta arah condong dari sebuah kanopi pohon
(ditandai dengan arah panah). Tumbuhan bawah dihitung menggunakan kisaran Braun –
Blanquet.
A
A
Arah transek
4. Penggambaran profil vegetasi aktual di kertas milimeter blok [langsung di lokasi] (tanpa
profil ketinggian) dalam bentuk gambar kasar.
5. Membuat profil ketinggian dan menggunakan GPS. Buat titik di lokasi menggunakan GPS,
kemudian dimasukkan ke Google Earth.
Catatan: Jangan lupa untuk mencatat azimuth, back azimuth, kondisi cuaca, ketinggian
lokasi, waktu pengukuran, dan dokumentasi.