Disusun Oleh :
LABORATORIUM KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal alat-alat pengukur tinggi pohon serta dapat
menegetahui cara penggunaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinggi pohon berdiri tidak selalu sama dengan panjang pohon tersebut
setelahrebah. Tinggi pohon berdiri adalah sebagai panjang proyeksi dari
titik ujung pohon sampai ke tanah (Rahmanda dkk., 2018).Dalam proses
inventarisasi hutan, pengukuran sangat penting dilakukan untuk menduga atau
mengetahui potensi suatu tegakan ataupun suatu komunitastertentu. Dalam setiap
inventarisasi hutan tertentu, dapat diberikan tekanan padasuatu atau beberapa
masalah tersebut, bergantung pada arah dan tujuan, tetapiuntuk penilaian yang
menyeluruh terhadap suatu areal hutan dan terutama denganmaksud untuk
penelitian dan pengelolaan, semua elemen itu harus dikuasai(Juanda dkk., 2017).
Pengukuran diameter pohon dengan phi- band juga tidak dapat dilakukanhanya
oleh satu orang, bahkan pada kondisi pohon dan topografiyang ekstrim diperlukan
lebih dari dua orang (Endom & Soenarno, 2016).
Pengukuran pohon berdiri dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak
langsung (Marhamah, 2015).Apabila pohon yang diukur adalah pohon yang
berbanir, maka tinggi pohon cabang yang dicatat adalah jarakvertikal dari
permukaan tanah kepada cabang pertama dikurangi oleh tinggi banir pohon
tersebut (Sidiyasa, dkk, 2016).
Pengukuran tinggi pohon dari sebuah komunitas dilakukan dengan tujuan
dalam penaksiran volume suatu komunitas. Tinggi pohon merupakan salah satu
karakteristik pohon yang mempunyai arti penting dalam penafsiran hasil hutan.
Puncak pohon terhadap permukaan tanah. Pengukuran tinggi pohon dapat
dilakukan pada ketinggian tertentu dari batang. Pengukuran yang baik dilakukan
adalah pohon pohon yang telah ditebang dan pohon pohon yang berdiri,
khususnya untuk penaksiran yang berhubungan dengan volume (FaldiansahV,
2011).
Pengukuran tinggi pohon secara tidak langsung dapat digunakan dengan
tongkat teloskopik, tetapi terbatas hanya dapat mengukurhingga ketinggian 15 m.
Pengukuran pohon secara tidak langsung dapatdigunakan haga hipsometer
(Naibaho dkk., 2016). Tinggi pohon berdiri adalah sebagai panjang proyeksi dari
titik ujung pohon sampai ke tanah (Rahmanda dkk., 2018).pengukuran pohon
ntuk pengukuran diameter alat yang dapat digunakan antara lain phi-band,
garpu pohon,biltmorestick dan pita keliling (Ryan, 2015).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
5.1.Kesimpulan
Pengukuran tinggi pohon dapat dilakukan dengan menggunakan christen
meter, walking stick, suunto clinometer, haga hypsometer. Setiap alat memiliki
kelebihan dan kekurangan, alat yang paling akurat adalah Suunto clinometer dan
Haga hypsometer karena menggunakan prinsip trigonometri. Masing-masing
memiliki cara yang berbeda untuk menggunakannya
5.2 Saran
Sebaiknya penjelasan tentang alat-alat ukur Tinggi pohon dilakukan lebih
detail lagi karna cukup rumit untuk memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Endom, W. & Soenarno. 2018. Uji Coba Rekayasa Alat Ukur Diameter Pohon
di Hutan Alam.J. Penelitian Hasil Hutan. Vol. 36 No. 2, Juli 2018: 101-112
Faldiansyah. 2011. Laporan Inventarisasi Hutan, Pengukuran Tinggi Pohon.
Medan : Universitas Sumatera Utara.
Juanda, A. Muin & R. S. Wulandari. 2017. Seleksi Pohon Plus pada
Areal Tegakan Benih IUPHHK-HA PT.Suka Jaya Makmur Kalimantan B
arat. J. Hutan Lestari. Vol. 5 (4)927 – 934
Marhamah, M. 2015. Pengukuran Tinggi Pohon:Makalah. Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
Naibaho, Y., B.D.A.S. Simarangkir, A. Ruchaemi, F. Pambudhi, Y. Ruslim & A.
Suhardiman. 2016. Pemodelan Kurva Tinggi Tegakan Kelompok Jenis
Dipterokarpa dan Non Dipterokarpa di Hutan Alam Kalimantan :
Prosiding Seminar Nasional Silvikultur ke IV. Balikpapan, 19-20 Juli
2016.
Rahmanda, H., G. Hardiansyah & Iskandar. 2018.
Studi Perbandingan Pengukuran Biomassa Pohon Meranti (Shorea Spp.
) dengan Menggunakan Alat Manual, Mekanis dan Digital di Kawasan
Arboretum Sylva Indonesia PC. Untan.J. Hutan Lestari. Vol. 6 (1) :
30 – 38
Ryan, K. 2015. Mengenal alat ukur diameter dan tinggi pohon.Makalah.
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung
Sidiyasa, K., Zakaria & R. Iwan. 2006. Hutan Desa Setulang
dan Sengayan Malinau, Kalimantan Timur . Bogor: International
Forestry Research (CIFOR)
LAMPIRAN