Anda di halaman 1dari 24

DOSEN : ANDI YULIA KASMA, SKM, M.Kes.

MATA KULIAH : ILMU KEPERAWATAN DASAR III

“Teknik, Media dan Alat Peraga Dalam Pendidikan Kesehatan”

Oleh :
KELAS C NON REG.
KELOMPOK V
MAYA SARI (21806086)
BAHRUL ULUM (21806075)
SERIANA KOMBONG DATU (21806164)
ANITA AZIS (21806072)
SUSANTI (21806262)
MUH.RAIS (21806087)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, 

karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini dengan judul “Teknik, Media dan Alat Peraga Dalam Pendidikan Kesehatan”

dalam waktu yang telah ditentukan.

Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah

Ilmu keperawatan Dasar III. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak dan

perkembangan dunia kesehatan.

Makassar, Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Metode Pendidikan Kesehatan......................................................3
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)..............................................3
2. Metode Pendidikan Kelompok...................................................................4
3. Metode Pendidikan Massa (Public)............................................................8
B. Alat Bantu/Peraga/Media Pendidikan Kesehatan...........................................9
1. Pengertian...................................................................................................9
2. Faedah alat bantu pendidikan...................................................................10
3. Macam-macam alat bantu pendidikan......................................................10
4. Sasaran yang dicapai alat bantu pendidikan.............................................11
5. Merencanakan dan menggunakan alat peraga..........................................12
6. Persiapan penggunaan alat peraga............................................................13
7. Cara mempergunakan alat peraga.............................................................14
8. Media pendidikan kesehatan....................................................................14
C. Jenis Media Dan Karakterstik Media............................................................16
D. Pemilihan Media...........................................................................................18
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
A. Kesimpulan...................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................20

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Disamping faktor input berupa sasaran pendidikan, metode, materi yang

ingin disampaikan, serta faktor pemberi informasi kesehatan, media dan alat

bantu juga memengaruhi keefektifan pendidikan kesehatan. Kegiatan

pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat komunitas, dengan tujuan

meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pesan yang disampaikan,

dapat lebih mudah diterima bila menggunakan media (alat bantu) yang sesuai

kebutuhan masyarakat setempat. Alat bantu merupakan instrumen yang

digunakan dalam menyampaikan pesan kesehatan. Alat bantu lebih sering

disebut alat peraga karena berfungsi memperagakan sesuatu untuk

memfasilitasi penyampaian pesan agar lebih jelas dan lebih mudah dipahami

oleh masyarakat melalui pemanfaatan semua panca indera sehingga

mempermudah masyarakat meretensi pesan yang disampaikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari metode pendidikan kesehatan ?

2. Bagaimana alat bantu/peraga/media pendidikan kesehatan ?

3. Bagaimana jenis media dan karakterstik media ?

4. Bagaimana pemilihan media pendidikan kesehatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk megetahui pengertian dari metode pendidikan kesehatan

2. Bagaimana alat bantu/peraga/media pendidikan kesehatan

1
2

3. Untuk megetahui jenis media dan karakterstik media.

4. Untuk megetahui pemilihan media pendidikan kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha

menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.

Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut maka masyarakat,

kelompok dan individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan.

Dengan kata lain dengan adanya pendidikan tersebut diharapkan dapat

membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.

Pendidikan kesehatan juga merupakan suatu proses dimana proses

tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu

proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan,

yakni perubahan perilaku, yang dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor

metode, faktor materi atau pesannya, pendidikan atau petugas yang

melakukannya, dan alat-alat bantu atau alat peraga. Untuk sasaran kelompok

maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.

Beberapa metode pendidikan individual, kelompok dan massa (Public) :

1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)

Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat

individual ini digunakan untuk membina perilaku baru atau membina

seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau

inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang

mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan

3
4

penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan

mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan

metode ini. Bentuk daripada pendekatan ini, antara lain :

a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.

Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat di bantu

penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela,

berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku

tersebut (mengubah perilaku).

b. Interview (Wawancara)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian daripada bimbingan dan

penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk

menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,

ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi

apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai

dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum, maka perlu

penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

2. Metode Pendidikan Kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya

kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk

kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil.

Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran

pendidikan.
5

a. Kelompok Besar

Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta

penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok

besar ini, antara lain :

1) Ceramah

Metode ini baik untuk beberapa sasaran yang berpendidikan tinggi

maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

menggunakan metode ceramah adalah Persiapan : ceramah yang

berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi dari yang

akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan

diri dengan :

a) Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik

lagi bila disusun dengan menggunakan diagram atau skema.

b) Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah

singkat, slide, transparan, sound sistem dan sebagainya.

Pelaksanaan : kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah

adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai sasaran

ceramah. Untuk dapat mengetahui sasaran (dalam arti

psikologi), penceramah tersebut dapat melakukan hal-hal

sebagai berikut :

(1) Sikap dan penampilan yang menyakinkan, tidak boleh

bersifat ragu-ragu atau gelisah.


6

(2) Suara hendaknya cukup keras dan jelas.

(3) Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.

(4) Berdiri di depan (dipertengahan). Tidak boleh duduk.

(5) Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal

mungkin.

2) Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah sutau penyajian

(presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang

dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

b. Kelompok Kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode

yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain :

1) Diskusi kelompok

Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas

berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur

sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan satu

saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran

dan segi empat. Untuk memulai diskusi pemimpin diskusi harus

memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-

pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas.


7

2) Curah pendapat (Brain strorming)

Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.

Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada

permulaannya dimana pemimpin kelompok memancing dengan satu

masalah dan kemudian setiap peserta memberikan jawaban-jawaban

atau tanggapan (cara/pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban

tersebut ditampung dan ditulis di dalam flipchart atau papan tulis.

3) Bola salju (Snow balling)

Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 pasang)

dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah

lebih kurang dari 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi

satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari

kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan

4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian

seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota

kelompok.

4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)

Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

(buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan-

permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain.

Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok didiskusikan kembali

dan dicari kesimpulannya.


8

5) Role play (Memainkan peranan)

Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai

pemegang peran tertentu untuk memainkan peranannya.

6) Permainan simulasi (Simulation game)

Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi

kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk

permainan seperti permainan monopoli.

3. Metode Pendidikan Massa (Public)

Metode pendidikan (pendekatan) massa dipakai untuk

mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada

masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang

paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena sasaran berpendidikan

bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis

kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan

sebagainya. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah

awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi. Pada

umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung, biasanya

dengan menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode

ini antara lain:

a. Ceramah umum (Public speaking).

b. Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik.

c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan.

d. Sinetron Dokter Sartika di dalam acara TV.


9

e. Tulisan-tulisan di majalah atau Koran tentang kesehatan.

f. Bill board, yang di pasang dipinggir jalan, spanduk, poster, dan

sebagainya tentang kesehatan.

B. Alat Bantu/Peraga/Media Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian

Yang dimaksud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh

pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu

ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk

membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses

pendidikan/pengajaran. Seseorang atau masyarakat di dalam proses

pendidikan dapat memperoleh pengalaman/pengetahuan melalui berbagai

macam alat bantu pendidikan. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut

menjadi 11 macam dan menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat

tersebut di dalam sebuah kerucut :

1) Kata-kata.

2) Tulisan.

3) Rekaman, Radio.

4) Film.

5) Televisi.

6) Pameran.

7) Field trip.

8) Demonstrasi.

9) Sandiwara.
10

10) Benda tiruan.

11) Benda asli.

2. Faedah alat bantu pendidikan

a. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

b. Mencapai sasaran yang lebih banyak.

c. Membantu di dalam mengatasi banyak hambatan.

d. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan

kesehatan.

e. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.

f. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima oleh orang lain.

g. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para

pendidik/pelaku pendidikan.

h. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

i. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih

mendalami dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.

j. Membantu menegakkan pengertian yang di peroleh.

3. Macam-macam alat bantu pendidikan

a. Alat bantu lihat (Visual Aids)

Alat ini ada 2 bentuk yaitu :

1) Alat yang diproyeksikan (slide, film, film strip).

2) Alat yang tidak diproyeksikan (dua dimensi dan tiga dimensi).

b. Alat-alat bantu dengar (Audio Aids)


11

c. Alat bantu lihat-dengar

Alat bantu ini lebih dikenal dengan AVA (Audio Visual Aids)

d. Pembagian alat peraga berdasarkan pembuatan dan penggunaannya

yaitu :

1) Alat peraga yang complicated (rumit) : film, slide, film strip yang

memerlukan listrik dan proyektor.

2) Alat peraga yang sederhana : yang mudah dibuat sendiri dengan

bahan setempat yang mudah diperoleh seperti bambu, karton,

kaleng bekas dan sebagainya.

4. Sasaran yang dicapai alat bantu pendidikan

a. Yang perlu diketahui tentang sasaran, antara lain :

1) Individu atau kelompok.

2) Kategori-kategori sasaran seperti kelompok umur, pendidikan,

pekerjaan, dan sebagainya.

3) Bahasa yang mereka gunakan.

4) Adat-istiadat serta kebiasaan.

5) Minat dan perhatian.

6) Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan

diterima.

b. Tempat memasang (menggunakan) alat-alat peraga :

1) Di dalam keluarga; dalam kesempatan kunjungan rumah, waktu

menolong persalinan dan merawat bayi.


12

2) Di masyarakat, seperti perayaaan hari-hari besar, arisan-arisan dan

juga dipakai dalam tempat-tempat yang strategis.

3) Di instansi-instansi; puskesmas, rumah sakit, kantor-kantor,

sekolah-sekolah dan sebagainya.

c. Alat-alat peraga tersebut sedapat mungkin dapat dipergunakan oleh :

1) Petugas-petugas Puskesmas/Kesehatan.

2) Kader kesehatan.

3) Guru-guru sekolah dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

4) Pamong desa.

5. Merencanakan dan menggunakan alat peraga

Biasanya kita menggunakan alat peraga sebagai pengganti obyek-obyek

yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang tidak langsung

dari sasaran. Sebelum membuat alat peraga, kita harus merencanakan dan

memilih alat peraga yang paling penting dan tepat untuk digunakan. Untuk

itu perlu diperhatiakn tujuan yang hendak dicapai :

a. Tujuan pendidikan

1) Untuk pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep.

2) Untuk mengubah sikap dan persepsi.

3) Untuk menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga

1) Sebagai alat bantu dalam latihan/penataran/pendidikan.

2) Untuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah.

3) Untuk meningkatkan suatu pesan/informasi.


13

4) Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan.

6. Persiapan penggunaan alat peraga

Sebelum menggunakan alat peraga sebaiknya petugas mencoba terlebih

dahulu alat-alat yang masih dalam bentuk kasar sebelum diproduksi

seluruhnya. Test percobaan ini berguna untuk mengetahui sejauh mana

alat peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran pendidikan. Cara

melakukan test percobaan tersebut antara lain :

a. Merencanakan terlebih dahulu test pendahuluan untuk suatu media yang

akan diproduksi.

b. Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut.

c. Menentukan gambar-gambar pokok atau simbol-simbol yang

disesuaikan dengan cirri-ciri sasaran.

d. Memperlihatkan alat peraga/media tersebut kepada sasaran tercoba.

e. Memperlihatkan kepada sasaran tercoba :

1) Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan-

pesan, kata-kata dan gambar-gambar di media tersebut.

2) Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.

3) Mencatat komentar-komentar dari sasaran tercoba.

4) Melakukan perbaikan alat peraga (media) tersebut.

f. Mendiskusikan alat yang dibuat tersebut dengan orang lain atau dengan

para ahli.
14

7. Cara mempergunakan alat peraga

Cara mempergunakan alat peraga sangat tergantung pada jenis alatnya.

Menggunakan alat peraga gambar berbeda dengan menggunakan film strip

dan sebagainya. Disamping itu, juga mempertimbangkan faktor sasaran

pendidikannya. Pada waktu menggunakan AVA hendaknya

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Senyum adalah lebih baik untuk mencari simpati.

b. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang dibicarakan/diperagakan itu

adalah penting.

c. Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar mereka tidak

kehilangan control pihak pendidik.

d. Gaya bicara hendaknya bervariasi agar pendengar tidak bosan dan

tidak mengantuk.

e. Ikut sertakan para peserta/pendengar dan berikan kesempatan untuk

memegang dan atau mencoba alat-alat tersebut.

f. Bila perlu berilah selingan humor guna menghidupkan suasana dan

sebagainya.

8. Media pendidikan kesehatan

Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media

AVA dibagi menjadi 3, yaitu :

a. Media cetak

1) Booklet
15

2) Leaflet

3) Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau

kombinasi.

4) Flyer (selembaran)

5) Flif chart (lembar balik)

6) Rubrik atau tulisan-tulisan yang terdapat pada Koran atau majalah.

7) Poster

8) Foto yang mngungkapakan informasi-informasi kesehatan.

b. Media elektronik

1) Televisi

2) Radio

3) Video

4) Slide

5) Film strip

c. Media papan (Bill Board)

Papan (bill board) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat diisi

dengan pesan-pesan/informasi-informasi kesehatan. Media papan disini

juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang

ditempel pada kendaraan-kendaraan umum (bus dan taksi).


16

A. Jenis Media Dan Karakterstik Media

1. Taksonomi

Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber

belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan,

orang dan teknik latar an peralatan. Pengertian media ini masih sering

dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak

(software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan

dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat

keras (hardware) sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan

pesan yang terkandung pada media tersebut (AECT,1977).

2. Karateristik

Beberapa karakteristik jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan

belajar mengajar khususnya di Indonesia, yaitu :

1. Media grafis

Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan

pesan dari sumber penerima pesan. Banyak media grafis, diantaranya :

a) Gambar/foto

b) Sketsa

c) Diagram

d) Bagan/chart

e) Grafik

f) Kartun

g) Poster
17

h) Peta dan globe

i) Papan fhanel

j) Papan bulletin

2. Media audio

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan-pesan yang

disampaikan akan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik

verbal ( kedalam kata-kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. Ada

beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio

antara lain :

a) Radio

b) Alat perekam pita magnetik

c) Laboraturium bahasa

3. Media proyeksi diam

Media proyeksi diam ( still proyected medium ) mempunyai

persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-

rangsangan visual. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain :

a) Film bingkai

b) Film rangkai

c) Media transparensi

d) Proyektor tak tembus pandang ( opaque projector )

e) Mikrofis

f) Film

g) Film gelang
18

h) Televisi

i) Video

j) Permainan dan simulasi

D. Pemilihan Media

A. Media jadi dan media rancangan

Ditinjau dari kesiapan pengadaanya, media dikelompokkan dalam dua

jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komuditi perdagangan dan

terdapat dipasaran luas dalam keadaan siap pakai dan media rancangan

karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau

tujuan pembelajaran tertentu.

B. Dasar pertimbangan pemilihan media

Beberapa penyebab mengapa orang memilih media antara lain :

1. Bermaksud mendemontrasikannya seperti halnya kuliah tentang media

2. Merasa sudah akrab dengan media tersebut

3. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit

4. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya

C. Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat

kemampuan dan sifat-sifat khasnya ( karakteristik ) media yang

bersangkutan.

D. Model / prosedur pemilihan media

Bila dilihat dari bentuknya dapat dikelompokkan menjadi tiga model :


19

1. Model flowchart : yang menggunakan sistem pengguguran ( eliminasi )

dalam pengambilan keputusan pemilihan.

2. Model matriks : yang menangguhkan proses pengambilan keputusan

pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya di identifikasi.

3. Model checklist : yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai

semua kriterianya dipertimbangkan.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat bantu pendidikan adalah suatu alat yang digunakan oleh pendidik

dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering

disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan

memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan/pengajaran.

Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada

pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin

banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak

dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata

lain alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indra sebanyak mungkin

kepada suatu objek, sehingga mempermudah pemahaman. Tetapi masing-

masing alat bantu mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam

membantu permasalahan seseorang.

A. Saran
Semoga dengan adanya  makalah ini dapat membantu bagi para pembaca
untuk menambah pengetahuan Dan wawasan. namun masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan serta banyak yang belum sesuai
dengan apa yang kita harapkan. Demi kesempurnaan makalah ini, kami
mengharapkan  kritik dan saran serta dukungan yang bersifat membangun agar
dalam pembuatan makalah berikutnya lebih baik lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Heri D.J Maulana. 2009, Promosi Kesehatan. EGC, Jakarta.

Kholid, ahmad. 2014. Promosi kesehatan. Jakarta: rajawali pers

Soekidjo Notoatmodjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka cipta,

Jakarta,2005

Soekidjo Notoatmodjo. 1998. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka cipta, Jakarta.

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006 BSNP.

Jakarta.Halaman 19

Anda mungkin juga menyukai