Distribution In Japan
Distribusi Barat dan Jepang sangat berbeda. Jepang menggunakan distribusi berlapis-
lapis. Jepang mempunyai undang-undang lokasi toko ritel skala besar yang di mana
pengembang toko harus membangun lahan parker yang cukup jadi tidak ada customer
yang harus menunggu di tempat parkir. Di mana tanah di Jepang mahal dan ukuran lot
nya sempit. Terlepas dari itu semua, Jepang menunjukan bahwa mereka siap untuk
perubahan dan telah berkembang pesat. Karena adanya perubahan struktual di jepang,
pabrik asing melakukan eksperimen dengan saluran distribusi alternatif untuk
menghindari sistem distribusi Jepang yang rumit. Salah satunya adalah, pemasaran
langsung (pemesanan jarak jauh, melalui surat, penjualan dari pintu ke pintu)
Gray Market
Gray market ada ketika produsen berakhir dengan saluran distribusi yang tidak
diinginkan dan adanya perbedaan harga. Dalam konteks internasional, produk pasar
kelabu adalah produk yang diimpor oleh pihak yang tidak berwenang.
Bagi produsen dan penyalur resmi, distributor paralel adalah parasit yang mengambil
keuntungan dari investasi dan niat baik dari pemilik yang sah. Barang pasar abu-abu
adalah produk asli yang tunduk pada kontrol produk ketat yang sama. Mengenai
garansi inferior dan penolakan pabrikan untuk melayani barang pasar abu-abu di
bawah ketentuan garansi, distributor paralel tidak peduli, karena mereka memiliki
pusat layanan garansi sendiri yang dapat memberikan layanan yang sama. Untuk
menghilangkan pasar abu-abu yaitu menghilangkan perbedaan sebab harga antara
pasar. Masalah lain dengan strategi ini adalah bahwa hal itu berdampak buruk
terhadap citra gengsi produk dan nilai merek. Untuk menyelesaikan masalah yang itu,
strategi diferensiasi produk harus digunakan.