PENDAHULUAN
Indonesia merupakan adalah salah satu negara yang tingkat kesehatannya masih
rendah. Tidak hanya dipandang dari keadaan kesehatan saja tetapi juga dilihat dari
keadaan yang lain seperti keadaan rohani,ekonomi dan sosial dan itulah definisi kesehatan
menurut WHO bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera seseorang baik jasmani, rohani,
ekonomi maupun sosial. Semua hal itu harus seimbang, artinya semuanya terkontrol
dengan baik dalam melengkapi kehidupan. Tapi bila komponen-komponen tersebut tidak
seimbang, maka kondisinya tidak sehat (sakit). Lihat kondisi Indonesia sekarang, selain
jasmani rakyatnya lemah, iman mereka lemah, pergaulan remaja pun semakin jauh dari
kategori generasi negeri yang berpendidikan dan tidak terkontrol. Tidak hanya itu,
keharmonisan sesama penduduk Negara Indonesia pun masih jauh dari kategori baik.
Banyaknya demo, tawuran antar pelajar, perang saudara itu menunjukkan bahwa keadaan
penduduk Indonesia tidak sehat. Kita kesulitan mendeteksi sumber penyakit yang telah
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup dalam masyarakat yang
yang tersebar di Negara kita di jaman kekinian, mayoritasnya diakibatkan pola hidup
masyarakat sendiri yang tidak sehat. Ternyata dibalik zaman yang semakin modern,
mencari info tentang segala hal pun mudah termasuk info seputar kesehatan, namun
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup masyarakat yang akhirnya
hipotensi. Tekanan Darah rendah atau hipotensi mungkin saja normal bagi orang lain.
Umumnya, tekanan darah normal berubah-ubah antara 90/60 sampai 130/80. Namun,
pada sebagian orang perubahan yang signifikan walaupun turun 20 mmhg saja sudah bisa
mendatangkan masalah. Maka dari itu perlu adanya kesadaran bahaya hipotensi bagi
Maka dari itu, penulis menulis makalah yang berjudul “Hipotensi” yang
membahas ….
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
dan memperoleh gambaran tentang penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan
2. Tujuan Khusus
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
puncakterjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik
adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai
dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini
dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan
darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.
Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan
Untuk mengukur tekanan darah maka perlu dilakukan pengukuran tekanan darah
secara rutin. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung. Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun
hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat
menimbulkan masalah kesehatan lain (Smeltzer & Bare, 7 Universitas Sumatera Utara
2001).
Menurut Nursecerdas (2009), bahaya yang dapat ditimbulkan saat pemasangan
kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, bekuan darah karena
tertekuknya kateter, perdarahan: ekimosis bila jarum lepas dan tromboplebitis. Sedangkan
dan stetoskop. Sphgmomanometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan
alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset. Alat ini
dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer seseuai
dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis (Smeltzer
dengan kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan
dalam manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang. Hilangnya
denyutan menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis
telah tertutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg diatas titik
pembacaan secara auskultasi maupun palpasi. Dengan palpasi kita hanya dapat mengukur
tekanan sistolik. Sedangkan dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan
Untuk mengauskultasi tekanan darah, ujung stetoskop yang berbentuk corong atau
diafragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku (rongga
antekubital), yang merupakan titik dimana arteri brakialis muncul diantara kedua kaput
otot biseps. Manset dikempiskan dengan kecepatan 2 sampai 3 mmHg per detik,
sementara kita mendengarkan awitan bunyi berdetak, yang menunjukkan tekanan darah
sistolik. Bunyi tersebut dikenal sebagai Bunyi Korotkoff yang terjadi bersamaan dengan
detak jantung, dan akan terus terdengar dari arteri brakialis sampai tekanan dalam manset
turun di bawah tekanan diastolik dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang
Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar
endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah di dalam tubuh.
Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang membawa isyarat dari semua
bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume darah
dan kebutuhan khusus semua organ. Semua informasi ini diproses oleh otak dan
keputusan dikirim melalui saraf menuju organ-organ tubuh termasuk pembuluh darah,
Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida (campuran cairan dan gas) di
dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi hormon yang disebut renin. Renin dari ginjal
sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan hormon dari beberapa organ juga dapat
mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal pada ginjal yang mensekresikan
beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron juga ovari yang mensekresikan
estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah. Kelenjar tiroid atau hormon tiroksin,
yang juga berperan penting dalam pengontrolan tekanan darah (Hayens, 2003).
Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang
sirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat berfungsi dengan
baik. Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah
rendah.
2.1.4 Pembagian Tekanan Darah
berikut:
Banyak ahli kedokteran membuat batasan hipertensi dengan alasan masing-masing. Oleh
karena itu, WHO (World Health Organization, 1992) menentukan standar batasan
tekanan darah manusia agar memudahkan diagnotis dan terapi atau penatalaksanaan.
Alat yang biasa digunakan oleh praktisi kesehatan untuk mengukur tekanan darah
disebut spygmmanometer atau disebut juga tensi meter. Ada tensi meter yang
menggunakan air raksa atau tensi meter digital. Ada parameter yang digunakan untuk
2.2.1 Pengertian
antara kapasitas vaskuler darah dan volume darah atau jika jantung terlalu lemah untuk
Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah rendah dari 90/60
mmHg sehingga menyebabkan keluhan. Namun jika tidak terjadi keluhan dapat
dikatagorikan kondisi yang normal. Sedangkan Tekanan darah adalah tekanan yang
ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan
disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat
Hipotensi adalah tekanan darah yang rendah sehingga tidak mencukupi untuk
perfusi dan oksigenasi jaringan adekuat. Hipotensi dapat primer atau sekunder (misal:
penurunan curah jantung, syok hipovolemik, penyakit Addison) atau postural (ortostatik).
Pada tekanan darah yang terlampau rendah akan menyebabkan masalah yang
dapat mengancam jiwa karena akan terjadi penurunan aliran darah yang mengangkut
nutrisi dan oksigen pada organ vital seperti jantung dan otak. (Lintang, 2000).
2.2.2 Etiologi
2. Heart rate yaitu berapa kali jantung berdenyut dalam satu menitnya. Semakin
makin lembek pembuluh darah maka tekanan darah akan semakin rendah.
5. Berdiri teralu lama terlebih dalam kondisi yang belum sarapan pagi atau
malam harinya yang kurang tidur dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
terbuka atau luka yg terlalu dalam. Penyebab lainnya adalah kondisi lemah
7. Dehidrasi, yang sering disebabkan oleh muntah, diare, demam dan panas
stroke. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan Anda merasa pusing atau bahkan
pingsan. Jika berkepanjangan, hal ini dapat menyebabkan shock dan kondisi
2.2.3 Manifestasi
Jantung berdebar kencang dan tidak teratur, pusing, lemas, mual, pinsan,
Perasaan tidak nyaman pada perut, mual, muntah, menguap, otot terasa kram,
2.2.4 Klasifikasi
a) Hipotensi Postural
perubahan posisi tubuh, biasanya pada saat sedang berdiri dari posisi duduk atau
dari posisi berbaring. Tekanan darah turun karena jantung tidak dapat memompa
timbulnya gejala rasa pusing bahkan pinsan. Menurut (Chris Brooker, 2005)
Hipotensi postural adalah penurunan tekanan darah tiba-tiba saat mengubah posisi
dengan cepat dari berbaring atau duduk menjadi berdiri. Kondisi ini paling umum
terjadi pada lansia. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mekanisme fisiologis yang
postural juga dapat terjadi jika pasien sedang menjalani pengobatan menggunakan
obat antihipertensi, terutama jika diberikan dosis yang paling tepat. Perawat juga
pasien berbaring atau duduk selama beberapa waktu, tenaga pelayanan kesehatan
b) Hipotensi Postprandial
mendadak.
Dalam kondisi normal, jika anda berdiri atau berjalan selama jangka waktu
tertentu, gaya gravitasi menarik darah ke ujung-ujung bagian bawah tubuh anda,
yang menyebabkan tekanan darah turun. Pada sebagian orang suplai darah tidak
dapat terpenuhi karena adanya masalah komunikasi pada sistem syaraf yang
menyampaikan perintah dari otak kepada jantung, sehingga jantung tidak segera
d) Hipotensi Akut
jenis ini merupakan hipotensi yang berbahaya di bandingkan jenis lainnya, karena
2011)
bagian atas tubuh akan menurun karena pengaruh gravitasi. Pada orang dewasa normal,
tekanan darah arteri rata-rata pada kaki adalah 180-200 mmHg. Tekanan darah arteri
setinggi kepala adalah 60-75 mmHg dan tekanan venanya 0. Pada dasarnya, darah akan
darah akan terlokalisir pada satu tempat. Pengisian atrium kanan jantung akan berkurang,
Penurunan curah jantung akibat pengumpulan darah pada anggota tubuhbagian
Secara reflektoris, hal ini akan merangsang baroreseptor yang terdapat di dalam
banyak didapatkan dalam dinding arteri karotis interna, sedikit di atas bifurcatio
Respon yang ditimbulkan baroreseptor berupa peningkatan tahanan pembuluhdarah
pelepasan ADH dan neurohipofisis. Kegagalan fungsi reflex autonomy inilah yang
jantung akibat berbagai sebab dan kontraksi volume intravaskular baik yang relatif
maupun absolut. Tingginya kasus hipotensi ortostatik pada usia lanjutberkaitan dengan :
a) Penurunan sensitivitas baroreseptor yang diakibatkan oleh proses
otak, sel-sel otak tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi-nutrisi. Sehingga
b) Stroke : hipotensi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen yang
kematian pada jaringan otak karena arteri otak tersumbat (infark serebral) atau
c) Anemia : hipotensi pada tekanan darah 90/80 menyebabkan produksi sel darah
merah yang minimal atau produksi sel darah merah yang rendah sehingga
mengakibatkan anemia.
menyuplai darah keotot jantung) sehingga menyebabkan nyeri dada yang akan
e) Gangguan ginjal : ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal-ginjal, ginjal-
terjadi (contohnya : kenaikan dari blood urea nitrogen atau BUN, dan serum
keratin.
f) Shock : tekanan darah yang rendah memacu jantung untuk memompa darah lebih
banyak, kondisi tersebut yang mengancam nyawa dimana tekanan darah yang
secara cepat .
2.2.7 Treatment
jarang terdeteksi dari gejala. Hipotensi yang tak bergejala pada orang-orang sehat
- Jika keluhan dirasakan klien saat keadaan diare terjadi, maka klien dianjurkan untuk
volume darah dan menurunkan aliran darah, untuk itu yang dibutuhkan oleh penderita
- Adanya kelainan jantung bawaan seperti kelainan katup, maka penderita harus
menjalani operasi jantung sesuai indikasi dokter, ataupun menjalani pengobatan yang
pasien masih merespon dengan meletakkan posisi kaki lebih tinggi dari
makan yang teratur dan mempunyai makanan pelengkap seperti susu untuk
- Jika diperlukan misalnya pada klien dengan anemia, maka klien harus
suplemen zat besi untuk meningkatkan sel-sel darah merah darah yang
penderita.
joging, untuk melatih kerja jantung secara teratur, dan melancarkan aliran
dapat juga berguna, tetapi banyak pasien tidak mempunyai respons yang baik
terhadap obat ini dan obat-obatan yang lain yang telah dicoba seperti indometasin.
- Tambahkan lebih banyak garam dalam makanan, kecuali sudah kondisi lain
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain (dr. Indra K. Muhtadi,
2013)
- Bila kondisi dapat menjadi bahaya, dokter dapat meminta untuk dipasang
2.2.8 Pencegahan
Yang dapat dilakukan umtuk mengatasi tekanan darah rendah adalah sebagai
per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung
f) Konsumsi vitamin
1. Pengkajian
a) Identitas
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Suku bangsa :
Status marital :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
Nomor medrec :
Diagnosis :
Alamat :
b) Riwayat kesehatan
Tanyakan masalah kesehatan yang lalu yang relavan baik yang berkaitan
harus dirinci lokalisasi dan sifatnya yaitu apakah menetap, menjalar, atau
gangguan kardiovaskular.
Kaji tentang penyakit yang pernah dialami klien sebelumnya yang ada
Kaji apakah ada anggota keluarga yang menderit penyakit yang sma
genogram.
c) Pemeriksaan fisik
vital.
d) Data psikologis
kenyamanan bagi klien dengan ditemukan data klien yang lebih suka diam
e) Data spiritual
f) Data sosial
Biasanya didapatkan interaksi klien dengan lingkungannya menjadi
2. Diagnosa Keperawatan
jantung.
darah ke ginjal
darah ke otak
b. Intervensi Keperawatan
INTERVENSI
frekwensi nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatan TD,
dipsnea, atau nyeri dada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat, pusing
atau pingsan.
tingkataktivitas individual.
jantung.
KH : Nadi normal, tekanan darah normal, kulit tidak pucat, CRT <3detik.
INTERVENSI
1. Lakukan auskultasi bunyi jantung dan suara nafas minimal setiap 4jam.
3. Pantau dan catat tingkat kesadaran, denyut, dan irama jantung dan tekanan
darah ke ginjal.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
INTERVENSI
darah ke otak
peningkatan TIK.
KH: - klien tidak merasakan sakit kepala lagi dan merasa nyaman
- Mencegah cedera
INTERVENSI :
INTERVENSI :
http://bppsdmk.depkes.go.id/bbpkjakarta/waspadai-ancaman-stroke.html
http://penyakitanemia.com/
http://www.academia.edu/5224124/PEMERIKSAAN_DENYUT_NADI_DAN_PENGUKU
RAN_TEKANAN_DARAH
http://www.academia.edu/6961220/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_STROKE_1
http://www.ikatanapotekerindonesia.net/community-pharmacist/36-scientific-publication-on-
health/1533-mengenal-tekanan-darah-rendah-hipotensi.html