Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rangga Aji Pradana

NIM : 172111404
Kelas : HES 6A
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Ekonomi Syariah
Dosen Pengampu : Lila Pangestu Hadiningrum, S.Pd., M.Pd.
Tugas : Mengerjakan UTS Take Home

1. Judul:
Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Eksistensi Sistem Operasional Peer to Peer (P2P)
Lending Syariah (Studi Kasus di PT. Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang).

Rumusan Masalah:
 Apakah mekanisme sistem operasional Peer to Peer (P2P) Lending Syariah di PT.
Investree Radhika Jaya Kantor Cabang sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku?
 Bagaimana pandangan fiqh muamalah terhadap sistem operasional Peer to Peer (P2P)
Lending Syariah pada PT. Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang?

Tujuan Penelitian:
 Untuk mengetahui sistematika operasional Peer to Peer (P2P) Lending Syariah pada
PT. Dana Syariah Indonesia berdasarkan perspektif fiqh muamalah.
 Untuk mengetahui optimalisasi mekanisme sistem operasional Peer to Peer (P2P)
Lending Syariah di PT. Dana Syariah Indonesia dengan perspektif fiqh muamalah
 Untuk menambah tingkat literasi mahasiswa dan masyarakat terkait dengan eksistensi
Peer to Peer (P2P) Lending Syariah.

2. Kerangka Teori:
Kerangka teori adalah hubungan antar konsep berdasarkan studi empiris. Kerangka teori
harus berdasarkan teori asal (grand theory). Kerangka teori berisi uraian telaah teori dan
hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Contoh:
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Tinjauan Fiqh Muamalah
Terhadap Eksistensi Sistem Operasional Peer to Peer (P2P) Lending Syariah (Studi Kasus
di PT. Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang)” adalah kerangka teori menurut
Gustav Radbruch, yang lebih dikenal sebagai tiga nilai dasar hukum yang meliputi keadilan
(filosofis), kepastian hukum (yuridis), kemanfaatan bagi masyarakat (sosiologis). Bahwa
harus ada ketiga nilai dasar yang dikemukakan oleh Gustav Radbruch di anatara nasabah
dengan lembaga fintech yang bersangkutan.

Tinjauan Pustaka:
Tinjauan pustaka adalah pengkajian kembali literatur-literatur yang relevan (review of
related literature) dengan penelitian yang sedang dikerjakan. Tinjaun pustaka juga disebut
studi literatur. Tinjauan pustaka diperlukan untuk memberikan pemantapan dan penegasan
tentang ciri khas penelitian yang hendak dikerjakan.

Contoh:
Skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Utang Piutang Melalui
Media Online (Studi di Aplikasi Pinjam Yuk)” oleh Zainab Zalfa Assegaf, skripsi S1
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung, 2019. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan oleh Zainab Zalfa Assegaf, ditemukan sebuah fakta bahwa dalam
praktik utang piutang melalui Aplikasi Pinjam Yuk, bila dikaitkan dengan hukum Islam
dalam konsep muamalah, praktik utang piutang dalam Aplikasi Pinjam Yuk tidak sesuai
dengan hukum Islam, sebab mengandung unsur riba. Pertama, riba adanya penambahan dari
utang pokok yang termasuk riba qardh. Kedua, adanya riba terkait denda terhadap
peminjam jika terlambat membayar angsuran, pelunasan, atau telah jatuh tempo yang
termasuk riba jahiliyah. Praktik riba sendiri dilarang oleh Allah SWT karena menimbulkan
kesenjangan sosial dalam aspek perekonomian masyarakat. Persamaan penbelitian yang
dilakukan oleh Zainab Zalfa Assegaf dengan yang saya lakukan adalah sama-sama mengkaji
fenomena utang piutang online berdasarkan tinjauan hukum Islam. Sedangkan,
perbedaannya dalam penelitian yang saya lakukan lebih spesefik meninjaunya berdasarkan
fiqh muamalah.
Daftar Pustaka:
Assegaf, Zainab Zalfa. 2019. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Utang Piutang
Melalui Media Online (Studi di Aplikasi Pinjam Yuk). Skripsi Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Footnote:
Zainab Zalfa Assegaf, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Utang Piutang Melalui
Media Online (Studi di Aplikasi Pinjam Yuk), (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN
Raden Intan, 2019).

3. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan tentang sesuatu hal di daerah tertentu. Dengan
metode ini penulis mengumpulkan dan memaparkan data yang diperoleh dengan
melakukan studi lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan dengan
mengadakan wawancara, yaitu berdasarkan pada pencarian informasi atau pun data
terkait dengan sistem operasional Peer to Peer (P2P) Lending Syariah yang ada pada
PT. Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang.
b. Sumber Data
Penelitian dengan judul “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Eksistensi Sistem
Operasional Peer to Peer (P2P) Lending Syariah (Studi Kasus di PT. Investree Radhika
Jaya Kantor Cabang Semarang)” menggunakan 2 sumber data, yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi langsung ke PT.
Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari buku, karya tulis ilmiah, jurnal, dan lain-lain.
c. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang pada
bulan April-Mei 2020.
d. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini saya menggunakan teknik triangulasi, yaitu menggunakan
observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama
secara bersamaan.
e. Teknik Analisis Data
Teknik yang saya gunakan dalam menulis proposal penelitian ini adalah Bogdan and
Taylor yang meliputi:
 Checking Data
 Editing Data
 Verifikasi Data

4. Instrumen Penelitian
Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Eksistensi Sistem Operasional Peer to Peer (P2P)
Lending Syariah (Studi Kasus di PT. Investree Radhika Jaya Kantor Cabang Semarang).
Variabel Indikator Item Pertanyaan
Tinjauan Fiqh Muamalah Penjelasan terkait Peer to 1. Bagaimana pandangan
Peer (P2P) Lending Syariah fiqh muamalah terhadap
berdasarkan tinjauan fiqh sistem operasional Peer
muamalah. to Peer (P2P) Lending
Syariah?
Sistem Operasional Peer to Penjelasan terkait penerepan 1. Bagaimana sistem
Peer (P2P) Lending Syariah sistem operasional Peer to operasional yang
di PT. Investree Radhika Peer (P2P) Lending Syariah diterapkan oleh PT.
Jaya Kantor Cabang di PT. Investree Radhika Investree Radhika Jaya
Semarang Jaya Kantor Cabang Kantor Cabang
Semarang. Semarang pada customer
dalam kegiatan Peer to
Peer (P2P) Lending
Syariah?
2. Apakah ada perbedaan
yang signifikan antara
antara praktik utang
piutang online
konvensional dengan
utang piutang online
syariah?
3. Apakah Peer to Peer
(P2P) Lending Syariah
yang ada di PT. Investree
Radhika Jaya Kantor
Cabang Semarang,
dalam praktiknya sudah
sesuai dengan regulasi
yang berlaku?
4. Bagaimana akad yang
diterapkan pada Peer to
Peer (P2P) Lending
Syariah yang ada di PT.
Investree Radhika Jaya
Kantor Cabang
Semarang?
5. Bagaimana antusiasme
masyarakat terhadap
eksistensi Peer to Peer
(P2P) Lending Syariah
Syariah yang ada di PT.
Investree Radhika Jaya?

Anda mungkin juga menyukai