Anda di halaman 1dari 1

Refleksi kasus

Melya Arianti

1706119314

Pada Desember 2019, laporan pertama corona Virus Disease 2019 (COVID-19) - suatu
penyakit disebabkan oleh novel parah sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2) –
muncul dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.1 Sejak itu, penyakit ini telah menjadi penyakit yang
mendunia pandemi, dengan lebih dari seratus ribu kematian hingga saat ini.2, 3 Gejala SARS-Cov-2
infeksi berkisar dari penyakit tanpa gejala hingga gangguan pernapasan akut yang mengancam jiwa
sindrom (ARDS), pneumonia berat, cedera ginjal akut (AKI), miokarditis, akhirnya multiorgan
kegagalan, dan kematian. 4, 5 literatur terbaru melaporkan beberapa manifestasi neurologis
termasuk kecelakaan serebrovaskular pada pasien dengan infeksi parah.

Pada tugas jaga di RSCM saya mendapati panggilan suatu malam menunjukan hasil rapid tes
Covid SARS Cov-2 pada bangsal neurologi, pasien telah dirawat hari ke 15 dengan Stroke hemoragik.
Tidak ada gejala klinis ke arah ispa atau ARDS, namun hasil positif. Mengapa pasien bisa dilakukan
tes? Ternyata disebabkan adanya s.o.p dari teman-teman TS THT karena untuk mereka melakukan
FEES, mereka wajib memeriksa rontgen toraks terbaru. Secara insidental pasien ini ditemukan hasil
penyaring yang reaktif. Maka saya memikirkan, pasien di gedung perawatan RSCM, sangat akan
mungkin masih tidak terdeteksi atau tersingkirkan 100% aman dari infeksi tersebut.

Saya juga turut mempertanyakan, apakah sebagai PPDS kami dilakukan tes berkala baik itu
rapid tes atau swab tes? Karena hingga saat ini hingga kasus 1 Indonesia, hingga PSBB berskala
besar, hingga PSBB berakhir pun saya belum pernah dilakukan tes diagnostik. Apakah rencana RSCM
dalam melindungi tenaga medis? Masker surgikal pun apakah didistribusikan? Donasi setiap hari
lewat di depan humas RSCM posko donasi mobil box berdatangan menyampaikan donasi, namun
selama 3 bulan ini hanya mendapat 1 dus APD. Suatu malam saat jaga, tidak ada masker surgikal
sama sekali, mencoba meminta kepada nurse station, mereka pun menyimpan masker nya di
kantong dengan alasan dijatah hanya mendapat 2 masker sehari.

Semoga kasius2 ini cepat berlalu. Semoga kita selalu waspada, pada kasus apapun, harus
memikirkan adanya kasus covid 19 ini. Terima kasih ~

Anda mungkin juga menyukai