LN1-Business Communication, Management and Success & Adapting Your Message To Your Audience PDF
LN1-Business Communication, Management and Success & Adapting Your Message To Your Audience PDF
COMM6263
Business Communication
Week 1
Business Communication,
Management and Success &
Adapting Your Message to Your
Audience
4. Peserta diharapkan mampu memahami besaran biaya yang dikeluarkan dalam proses
komunikasi bisnis. (LO1)
10. Peserta diharapkan mampu menerapkan strategi PAIBOC untuk menganalisis audiens.
(LO3)
11. Peserta diharapkan mampu menerapkan strategi untuk menganalisis audiens individu atau
kelompok. (LO3)
12. Peserta diharapkan mampu menerapkan strategi untuk menganalisis kebutuhan audiens.
(LO3)
14. Peserta diharapkan mampu memilih saluran komunikasi yang tepat untuk audiens. (LO2)
5. Komunikasi efektif
7. Mengenal audiens
Komunikasi bisnis bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan tersampaikan dalam
berbagai media. Komunikasi verbal menggunakan bahasa dan kata-kata untuk menyampaikan
pesannya. Contoh bentuk komunikasi verbal adalah: komunikasi langsung tatap muka,
komunikasi melalui telepon, video call, presentasi dan diskusi dalam rapat, SMS, email,
pesan suara, surat, memo, dan laporan. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak
menggunakan bahasa dan kata-kata dalam penyampaiannya. Komunikasi non-verbal
ditunjukkan menggunakan gambar, foto, logo perusahaan, simbol-simbol, bahasa gerak
tubuh, tata letak tempat duduk saat rapat, dan lainnya.
Dari penjelasan di atas, Anda mungkin bertanya-tanya, kalau begitu bukankah kita
sudah menjalankan proses komunikasi bisnis bahkan sejak sebelum kita benar-benar masuk
ke dunia bisnis atau mulai bekerja? Jawabannya adalah ya. Anda sudah menjalankan proses
komunikasi seperti komunikasi bisnis sejak awal, contohnya saat Anda ingin melamar
pekerjaan proses komunikasi bisnis sudah ada dari membaca iklan lowongan pekerjaan,
mempelajari latar belakang perusahaan dan pekerjaan yang akan Anda lamar, menuliskan CV
dan surat lamaran kerja, serta bernegosiasi dalam wawancara pekerjaan.
Oleh karena itu kemampuan komunikasi yang baik sangat penting untuk dimiliki
lulusan dan pelamar kerja masa kini. Pekerjaan entry level pun membutuhkan kemampuan
komunikasi yang mumpuni sama dengan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan
komunikasi setidaknya dipakai untuk bisa menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat dalam
pekerjaannya.
Pesan dapat dikirim melalui komunikasi lisan atau tulisan. Komunikasi lisan
contohnya adalah presentasi bisnis dan praktik negosiasi, sedangkan komunikasi tulisan
contohnya adalah surat, memo, dan surat elektronik (e-mail).
Kemampuan komunikasi yang terbangun lebih baik sangat dibutuhkan jika Anda
sampai di level karier lebih tinggi, supervisor dan manager misalnya. Seorang supervisor
harus memiliki kemampuan transfer (transferable skills) yang baik, yaitu kemampuan untuk
menganalisis, menulis, membujuk atau persuasive, dan mengatur (manage). Kenapa
kemampuan menulis termasuk kedalam kemampuan transfer yang harus dimiliki?
Dokumen atau bukti komunikasi tulis berperan penting dalam kegiatan bisnis.
Komunikasi tulis memegang peran dalam dokumentasi dan administrasi karena dokumen
komunikasi tulis, seperti surat, email, memo, laporan, proposal, dan lainnya digunakan
sebagai bukti komunikasi, keputusan yang dibuat, dan tindakan agar dapat dipertanggung
jawabkan.
Oleh karena itu kemampuan menulis sangat berharga (valuable) dan sangat vital
dalam lingkungan perkejaan masa kini. Dengan adanya kemudahan teknologi, seperti email,
instant text messaging, telepon, video call, social media membuat dunia semakin kecil dan
juga semakin padat dengan kesibukan transfer pesan sehingga pesan yang dikirim harus cepat
dan bisa dimengerti secepatnya.
Gaya Lebih sering formal, dengan kata- Bersahabat, tidak formal dengan
kata besar dan kalimat panjang memakai kata-kata pendek dan
campuran dari kalimat, panjangnya
paragraf paling bagus
Aspek visual Lebih banyak menggunakan kata- Penulis menghendaki memilih cara
kata, kecuali cabang ilmu efektif untuk menyampaikan
matematika dan teknik informasi, misalnya menggunakan
chart dan tabel
V. Komunikasi Efektif
Seperti ditulis di bagian depan bahwa pesan itu perlu dikomunikasikan kepada
pembaca, dan oleh karena itu pesan harus dibuat seefektif mungkin. Pertanyaannya adalah
bagaimana membuat pesat itu efektif? Pesan bisnis yang efektif itu harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
Jelas
Lengkap
Benar
Menghemat waktu bagi pembaca
Membangun niat baik
Dalam melakukan kegiatan komunikasi situasi sangat berpengaruh. Oleh karena itu
sebelum menulis atau berbicara, kita perlu memahami situasi pada saat itu. Agar mampu
menganalisis situasi dengan baik, maka ada baiknya kita menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
Apa yang dipertaruhkan - kepada siapa?
Akankah Anda mengirim pesan?
Saluran apa akan Anda gunakan?
Apa yang akan Anda katakan?
Bagaimana Anda akan mengatakannya?
Selanjutnya untuk memudahkan melakukan analisis terhadap situasi yang ada, kita
bisa menggunakan akronim PAIBOC yang setiap hurufnya mengandung pertanyaan untuk
dijawab.
Contoh untuk penjelasan jenis-jenis audiens dalam organisasi silakan And abaca dalam buku
referensi Kitty Locker halaman 21.
Pada saat melakukan kegiatan komunikasi bisnis pesan-pesan yang kita buat selalu
berkepentingan dengan audiens. Dalam hal ini kita perlu memperhatikan fakta-fakta yang
sangat relevan tentang auiens yang kita hadapi. Akan lebih baik apabila kita menunjukkan
sikap
a) Empati terhadap mereka, yaitu kemampuan menempatkan diri kita pada posisi dan
perasaan audiens. Ketika kita bisa menunjukkan rasa empati kita maka harapan kita
adalah pesan-pesan yang kita buat itu akan mencapai tujuan dengan benar dan sangat
efektif.
b) Menganalisis individual dan anggota dari kelompok. Organisasi kebanyakan memiliki
anggota lebih dari dua orang dengan beragam karakteristik dan kepribadiannya masing-
masing. Pada setiap bagian suatu organisasi bisnis, komunikasi menyediakan hubungan
yang vital antara orang dan informasi. Apakah Anda seorang manajer puncak atau
seorang karyawan baru, Anda mempunyai informasi yang dibutuhkan oleh orang lain
agar mereka dapat mengerjakan pekerjaan, dan orang lain mempunyai informasi yang
sangat penting bagi Anda. Ketika kita berbicara atau menulis kepada orang-orang yang
berada di dalam organisasi, kita akan lebih mudah menganalisis secara individual, karena
kita sudah mengenal mereka lebih dekat. Sebaliknya ketika kita berkomunikasi dalam
situasi organisasi yang lain, kita akan menganalisis audiens sebagai anggota dari sebuah
kelompok. Informasi yang kita butuhkan bisa sangat membantu, dan itu meliputi:
Seberapa banyak audiens mengetahui topik Anda
Faktor-faktor demografi seperti usia, pendapatan, jumlah anak, pendidikan, hobi
dan lain-lain
Kepribadian. Salah satu tipe kepribadian yang sangat berguna dalam bisnis adalah
seperti yang kita kenal dengan Myers-Briggs Type Indicator
Nilai-nilai dan kepercayaan
Perilaku masa lalu
Setelah Anda mendapatkan hasil analisis audiens, sekarang Anda harus mencari
strategi yang tepat untuk menyampaikan pesan, hal-hal yang berkaitan dengan
pengorganisasian pesan, gaya yang paling cocok untuk menyampaikan pesan, rancangan
dokumen serta foto-foto dan visual. Berikut ini adalah beberapa strategi:
Bertindak semudah mungkin
Melindungi ego si pembaca
Memutuskan bagaimana menyeimbangkan aspek logika dan perasaan, detail apa
yang digunakan, dan kapan menggunakan pendekatan yang nyata berdasarkan
spesifikasi audiens, budaya organisasi dan komunitas yang dituju.
Menempatkan aspek positif, memutuskan berapa banyak informasi dan kesalahan
yang mungkin dapat terjadi.
Bagaimana jika audiens Anda mempunyai kebutuhan yang berbeda? Dalam hal ini
disarankan sebaiknya Anda lebih baik fokus pada gatekeepers dan membuat keputusan.
Anda perlu memperhatikan kepentingan dan tingkat pengetahuan dari anggota audiens,
karena sering anggota-anggota yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda-beda
pula. Ada baiknya Anda memperhatikan mengenai substansi dan pilihan dari yang
lengkap (detail), pengorganisasin pesan, tingkat formalitas serta gunakan technical terms
dan teori.
Setelah siap dengan pesan-pesan yang Anda buat, Anda menyampaikan
pesan tersebut kepada audiens, dan untuk itu Anda membutuhkan saluran yang cocok.
Banyak pilihan saluran yang tersedia yang dapat Anda pilih dan gunakan untuk
mengirimkan pesan Anda agar tepat sasaran apakah menggunakan sarana tatap muka,
rapat-rapat, saluran telepon, surat atau memo, surat elektronik, dan konferensi video.
Dengan kata lain, pesan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung
bertatap muka.
Dalam dunia bisnis orang-orang yang berkecimpung di dalamnya tidak dapat terlepas
dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting
demi pencapaian tujuan suatu organisasi, yaitu tujuan dari bisnis yang mereka jalankan.
Keahlian komunikasi yang baik merupakan hal yang sangat menentukan dalam kegiatan
bisnis.
Pada dasarnya komunikasi itu terdiri dari berbagai macam bentuk. Bentuk yang
pertama adalah komunikasi verbal, atau komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan
perkataan atau kalimat. Bentuk komunikasi verbal ini meliputi pertemuan tatap muka atau
dengan menggunakan pesawat telepon, video conference, rapat, teks, surat elektronik, pesan
singkat, surat-menyurat dan memo serta laporan. Komunikasi verbal merupakan salah satu
bentuk komunikasi yang biasa digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-
pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk komunikasi verbal
ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan
penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Contoh komunikasi verbal ini
misalnya: membuat dan mengirim surat penawaran barang kepada pihak lain, membuat dan
mengirim surat pengaduan kepada pihak lain, membuat dan mengirim surat penolakan kerja,
membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain, membuat dan mengirim surat
pemberitahuan ke media masa, membuat dan mengirim surat informasi lowongan kerja ke
media masa, berdiskusi dalam suatu tim, melakukan negosiasi dengan pelaku bisnis lain,
melakukan presentasi proposal tentang pengembangan perusahaan, dan melakukan pelatihan
manajemen kepada para manajer operasional / lini bawah.
Selain komunikasi verbal, ada bentuk lain yang dilakukan dalam kegiatan bisnis yaitu
komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang tidak
menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal antara lain berupa gambar, bahasa isyarat,
ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, warna, intonasi suara, dan bahasa tubuh. Melakukan
komunikasi dalam kegiatan bisnis tidaklah mudah, terutama yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan bisnis, hal ini terjadi karena berkomunikasi dalam bisnis sangat berbeda
dengan komunikasi dalam kegiatan lain. Dalam melakukan negosiasi, atau dalam
menyampaikan pesan untuk promosi misalnya, kita perlu memahami bagaimana komunikasi
tersebut menjadi efektif.
Audiens yang berada di dalam organisasi adalah semua orang atau anggota organisasi
yang berada di dalam semua tingkatan dan jajaran struktur organisasi perusahaan yang
bersangkutan. Sedangkan audiens dari luar adalah semua orang atau institusi di luar
organisasi. Di dalam praktik komunikasi ini kita sering mendengar istilah komunikasi akar
anggur (grapevine) atau rumor (gossip). Munculnya grapevine ini tidak bisa dihindari, tetapi
menjadi tugas manajer adalah untuk mengelola grapevine ini agar menjadi hal-hal yang
mempunyai nilai positif di dalam organisasi.
Segala sesuatu yang dilakukan termasuk dalam komunikasi itu membutuhkan biaya.
Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan korespondensi itu digunakan untuk membeli
kertas, komputer, perangkat lunak (software). Tetapi biaya yang paling banyak dalam
melakukan korespondensi itu adalah biaya menyangkut waktu bagi karyawan untuk membuat
surat. Bagi suatu organisasi ketika surat itu dibuat sampai dikirimkan kepada pihak luar,
harus mendapat persetujuan oleh pihak yang berwewenang, dan perputaran surat sejak dari
karyawan sampai memperoleh persetujuan bisa terjadi 3 sampai 4 kali, atau bahkan sampai
11 kali sebelum disetujui. Proses perputaran dalam pembuatan surat ini akan menambah
biaya yang dibutuhkan untuk melakukan korespondensi.
Korespondensi yang buruk dapat mengakibatkan pengeluaran biaya yang lebih tinggi.
Penulisan yang tidak baik bisa menimbulkan pemborosan dalam hal: membutuhkan waktu
yang lebih untuk membacanya, membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan
perbaikan dan perputaran surat, ide-ide yang membingungkan, dan menunda kegiatan
sementara pembaca menanyakan lebih banyak informasi.
Pesan bisnis yang efektif itu harus memenuhi kriterria sebagai berikut: jelas, lengkap,
benar, menghemat waktu bagi pembaca, dan membangun niat baik Dalam melakukan
kegiatan komunikasi, maka situasi sangat berpengaruh. Oleh karena itu sebelum menulis atau
berbicara, kita perlu memahami situasi pada saat itu. Selanjutnya untuk memudahkan
melakukan analisis terhadap situasi yang ada, kita bisa menggunakan akronim PAIBOC yang
setiap hurufnya mengandung pertanyaan untuk dijawab.
Di dalam kegiatan komunikasi bisnis memahami para audiens merupakan suatu hal
yang sangat penting, karena dengan merekalah kita melakukan komunikasi itu. Terdapat lima
jenis auidens dalam dalam suatu organisasi, yaitu: primary audience, secondary audience,
initial audience, gatekeeper audience, dan watchdog audience.
Pada saat melakukan kegiatan komunikasi bisnis pesan-pesan yang kita buat selalu
berkepentingan dengan audiens. Dalam hal ini kita perlu memperhatikan fakta-fakta yang
sangat relevan tentang auiens yang kita hadapi. Akan lebih baik apabila kita menunjukkan
sikap empati terhadap mereka, yaitu kemampuan menempatkan diri kita pada posisi dan
perasaan audiens. Pada setiap bagian suatu organisasi bisnis, komunikasi menyediakan
hubungan yang vital antara orang dan informasi. Apakah Anda seorang manajer puncak atau
seorang karyawan baru, Anda mempunyai informasi yang dibutuhkan oleh orang lain agar
mereka dapat mengerjakan pekerjaan, dan orang lain mempunyai informasi yang sangat
penting bagi Anda. Ketika kita berbicara atau menulis kepada orang-orang yang berada di
dalam organisasi, kita akan lebih mudah menganalisis secara individual, karena kita sudah
mengenal mereka lebih dekat.
Sebaliknya ketika kita berkomunikasi dalam situasi organisasi yang lain, kita akan
menganalisis audiens sebagai anggota dari sebuah kelompok. Informasi yang kita butuhkan
bisa sangat membantu, dan itu meliputi: seberapa banyak audiens mengetahui topik Anda,