FILSAFAT ILMU
“SEJARAH FILSAFAT EKONOMI”
Disusun oleh :
Kelas H – Semester 1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul makalah filsafat ilmu “Sejarah filsafat ekonomi” dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar
pembaca dapat menambah wawasannya mengenai informasi yang terkait dengan judul diatas.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yaitu bapak
Dr. Drs. Sukirman S. Pd, SH, MM yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
penulis, Orang Tua, dan Teman-teman yang slalu mendo’akan agar penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Demikian makalah ini penulis hadirkan dengan adanya kelebihan dan kekurangan.
Sehingga, kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Penyusun,
KERANGKA LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................ii
Halaman Daftar Gambar.................................................................................iii
Halaman Daftar Lampiran...............................................................................iv
Halaman Ringkasan.........................................................................................v
Kerangka laporan............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................3
BAB III METODE.........................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
A. Definisi Kecantikan.........................................................................5
B. Suku Mangbetu...............................................................................6
C. Tradisi Lipombo..............................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................8
B. Saran................................................................................................8
Daftar pustaka..................................................................................................9
Lampiran.........................................................................................................10
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Xenophon
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/xenophon)
(https://stas.org/en/news-events/news/why-st-thomas-aquinas)
(https://fineartamerica.com/featured/sir-william-petty-1623-1687-
granger.html)
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/yunani)
(https://www.google.com/amp/s/vienmuhadi.com/2012/11/02/yunani-
santrorini-athena-dan-hikmahnya-tamat/amp/)
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
Gagasan tersebut boleh digunakan atau tidak sesuai dengan kondisi disuatu Negara,
sehingga para ahli akan terus berkembang dalam menyempurnakan suatu gagasan yang ada
untuk mempermudah kegiatan perekonomian disuatu Negara.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan, perekonomian tentulah bukan hal yang baru dikenal.
Perekonomian tentu merupakan salah satu faktor penunjang dalam adanya kehidupan
ini, baik dalam kehidupan individu, bermasyarakat, dan bernegara. Dalam
perkembangannya, tentulah banyak sekali gagasan-gagasan, dan argument-argumen
yang mewarnai perjalanannya. Perekonomian pada masing-masing negarapun
bervariasi, ada yang menerapkan sistem ekonomi yang menguntungkan bagi
rakyatnya dan adapula yang sebaliknya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penullis
akan membahas pekembangan ilmu ekonomi baik dalam sejarahnya, tokoh dan
pemikirannya yang terkait, dan masa yang tengah tokoh tersebut lalui.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses sejarah ekonomi dan tokohnya?
2. Apa saja pemikiran ekonomi pada masa ekonomi praklasik, klasik, sosialis, dan
neoklasik?
C. TUJUAN
1. Menambah wawasan bagi para mahasiswa dalam memahami proses sejarah
ekonomi beserta tokoh pemikirnya
2. Menambah wawasan dalam hal sejarah filsafat eknomomi yang telah dijelaskan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(gambar 1)
karya utamanya yang berjudul “on the means of improving the revenue of the
state of Athens” Xenophon menguraikan bahwa, kota Athena memiliki beberapa
kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan dalam
Negara yunani.
2. Thomas Aquinas (1225 - 1274)
(gambar 2)
(gambar 3)
METODE
(gambar 4)
yunani atau dalam bahasa inggris sering disebut dengan Greece adalah sebuan
negara yang terletak pada semenanjung balkan, bagian tenggara benua Eropa. Negara
ini memiliki letak astronomi 34º-42ºLU dan 19 º-30 ºBT.
Batas wilayah negara yunani :
Bagian utara : berbatasan dengan negara albania, bulgaria, dan republik makedonia
(republik makedonia bekas yugoslavia)
Bagian selatan : berbatasan dengan laut tengan (meditteranean)
Bagian Barat : laut lonia
Bagian Timur :negara turki dan laut aegea
Yunani memiliki kondisi tanah yang tidak cukup baik untuk dilakukan
bercocok tanam, memiliki banyak gunung yang mempersulit transportasi, dan
persediaan air segar yang seringkali tidak mencukupi. Yunani memiliki banyak pantai,
dan pulau kecil sehingga sekelompok orang yang menghuni negara ini sebagian besar
adalah pelaut yang menghabiskan banyak waktu dilautan.
PEMBAHASAN
Dalam ilmu filsafat sejarah ekonomi, pada dasarnya memiliki suatu persoalan
dalam motif pemenuhan kebutuhan hidup dalam keberadaan manusia itu sendiri.
Akan tetapi, pada zaman yunani kuno-lah yang terdapat beberapa bukti-bukti yang
bersifat konkret dan dapat dibuktikan dalam jangka waktu paling awal mengenai
manusia sebagai “homo economicus”. Manusia sebagai “homo economicus” memiliki
arti bahwa manusia merupakan suatu makhluk yang tidak berbeda dari makhluk
ciptaan tuhan lainnya yang mempunyai suatu kebutuhan hidup dasar, seperti ; makan,
minum, istirahat, hubungan sex, serta lainnya. Hal tersebut merupakan hal yang
lumrah dimiliki oleh setiap manusia, dimaksudkan bahwa dalam melangsungkan dan
mempertahankan kehidupannya, manusia harus melakukan hal dasar yang dimiliki
makhluk hidup. Oleh karena itu, untuk mempermudah memahaminya dalam
pengembangan filsafat sejarah ekonomi, terdapat beberapa pemikiran dari berbagai
macam filsuf dan ahli sebagai berikut ;
b. Kaum Markantilisme
Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu,
dalam selang waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya
sebagai dasar teorinya yakni teori kuantitas uang.
Dalam teori dari jean bodin ini, dapat berinti bahwa kekuasaan dalam
kestabilan ekonomi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang melibatkan
nilai dari sebuah mata uang yang dapat menjadi suatu perantara
tercapainya sebuah kemakmuran dalam suatu Negara.
Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik
karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan
meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut
secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan,
karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa, suatu Negara yang baik
adalah Negara yang dapat menmberi kebijakan dalam kondisi
perekonomian yang ada didalamnya.
c. Kaum Fisiokrat
Kaum fisiokrat membangun teori mereka berdasarkan konsep hukum
alam sehingga mereka menamakan dirinya sebagai Physiocratism.
Physiocratism yang berasal dari kata Physic yang artinya alam, Certain atau
Cratos yang artinya kekuasaan. Kaum fisiokrat percaya bahwa alam
diciptakan tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Kaum fisiokrat
percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh
harmonis tersebut. Dengan demikian, setiap tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhan masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran
masyarakat banyak. Manusia memerlukan kebebasan dan biarkan mereka
melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing tanpa adanya sebuah
paksaan.
Sistem perekonomian yang mirip dengan alam memerlukan sebuah
keselarasan agar kemakmuran dalam masyarakat terpenuhi. Tidak diperlukan
adanya campur tangan dari pemerintah karena lam lah yang akan mengatur
semua pihak yang terlibat. Maka dari itu, muncullah sebuah doktrin Laissez
Faire-Laissez yang berarti biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu (Let
do, Let pass).
Kaum fisiokrat mengutamakan arti pentingnya sector pertanian, karena
dianggap sebagai satu-satunya sector produktif yang menghasilkan suatu
surplus produksi secara bersih untuk masyarakat. Banyak sekali tokoh yang
menganut aliran ini. Akan tetapi terdapat dua tokoh terkenal yang sangat
berpengaruh baik berupa pemikiran-pemikirannya yang tertuang dalam suatu
karya ataupun sebuah gagasan-gagasan yang langsung diungkapkan. Dua
tokoh yang terkenal tersebut adalah :
Pendapat ini sering disebut sebut sebagai Hukum Say (Say’s Law).
Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama
dengan pendapatan. Setiap ada produksi, akan ada pendapatan yang
besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam
keadaan seimbang, produksi cenderung menciptakan permintaan nya
sendiri akan produksi barang yang bersangkutan. Menurutnya, kelebihan
produksi dapat mengakibatkan adanya pengangguran yang sifatnya terbatas
(pengangguran friksi).
[C + I = Y]
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam perkembangan perekonomian pada setiap Negara, akan memerlukan
suatu aliran ekonomi tertentu. Disamping itu, adanya aliran tak lepas dari sebuah
sejarah yang telah dilalui. Pembagian zaman pemikiran, gagasan-gagasan dari para
ahli dan lainnya. Pada zaman yunani kuno inti dari sebuah pemikiran ekonomi berasal
dari sebuah potensial suatu Negara yang telah dikembangkan (xenophon), pada zaman
praklasik inti pemikiran suatu ekonomi dibagi menjadi beberapa kaum. Berupa kaum
skolastik, kaum markantilisme, kaum fisiokrat. Pada zaman ekonomi klasik pendapat
suatu aliran ekonomi memiliki inti yang berbeda salah satunya uang merupakan
sebuah penghargaan atas adanya pemenuhan kewajiban suatu pekerja. Dan yang
paling banyak menyumbangkan beberapa pemikiran dalam perkembangan ekonomi
adalah pada zaman neoklasik. Pada zaman tersebut bannyak sekali teori penunjang
ekonomi yang memiliki inti bahwa mekanisme suatu kegiatan perekonomian dapat
mencapai titik dtabil dan tidak stabil tergantung pada kebijakan yang diambil oleh
pemerintah pada suatu Negara.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, sekiranya masih ada kekurangan. Baik dalam
materi, sedikitnya sumber maupun penjelasannya. Maka dari itu, untuk menjadikan
makalah ini baik kedepannya, penulis memerlukan sebuah kritik dan saran dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/portal:filsafat
https://boylamhotpurb.blogspot.com/2015/02/?m=1
https://nofitaaabdkarim.blogspot.com/2017/12/pemikiran-kaum-skolastik.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/ashofsulaiman77.wordpress.com/2017/05/23/pemikiran-
kaum-skolastik/amp/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/nicolaus_causanus
https://poernomoagusto.blogspot.com/2012/03/konsep-merkantilisme-dan-pendapat-
para.html
http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/pemikiran-ekonomi-merkantilisme.html
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-david-hume/
https://m.merdeka.com/dudley-north/profil/
https://deniandra.wordpress.com/2010/01/30/pemikiran-ekonomi-kaum-fisiokrat/
http://jazirahekonomi.blogspot.com/2017/08/teori-jean-baptiste-say-1767-1832.html
https://densusnst.wordpress.com/2010/01/05/tokoh-pemikiran-ekonomi-thomas-robert-
malthus/
https://suficinta.wordpress.com/2008/12/26/pemikiran-ekonomi-john-stuart-mill/
http://thepublicadministration.blogspot.com/2012/12/pemikiran-ekonomi-jmkeynes.html
LAMPIRAN
a) Gambar 1
c) gambar 3
d) Gambar 4