Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

FILSAFAT ILMU
“SEJARAH FILSAFAT EKONOMI”

Disusun oleh :

Aisya Diana Regina Wulandari (201911464)

Kelas H – Semester 1

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat ilmu

Dosen pengampu : Dr. Drs. SUKIRMAN S.Pd, SH, MM

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2019

Jl. Lingkar utara, kayuapu kulon, Gondangmanis, Kudus


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul makalah filsafat ilmu “Sejarah filsafat ekonomi” dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar
pembaca dapat menambah wawasannya mengenai informasi yang terkait dengan judul diatas.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yaitu bapak
Dr. Drs. Sukirman S. Pd, SH, MM yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
penulis, Orang Tua, dan Teman-teman yang slalu mendo’akan agar penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Demikian makalah ini penulis hadirkan dengan adanya kelebihan dan kekurangan.
Sehingga, kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Kudus, 15 oktober 2019

Penyusun,
KERANGKA LAPORAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori : 1. Xenophon (440 - 355 SM)

2. Thomas Aquinas (1225 - 1274)

3. Sir William Petty (1623 – 1687)

BAB III METODE

A. Lokasi terjadi : negara yunani


B. Kondisi Alam Sekitar : panas, tanah kering, udara yang dingin, udara panas
C. Cara memperoleh data : mengumpulkan informasi dari berbagai sember yang ada
yakni internet
D. Cara menganalisis data : memahami semua data yang telah diperoleh yang media

BAB IV PEMBAHASAN

A. Sejarah filsafat ekonomi


B. Sejarah pemikiran ekonomi praklasik, klasik, sosialis, dan neoklasik

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................ii
Halaman Daftar Gambar.................................................................................iii
Halaman Daftar Lampiran...............................................................................iv
Halaman Ringkasan.........................................................................................v
Kerangka laporan............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................3
BAB III METODE.........................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
A. Definisi Kecantikan.........................................................................5
B. Suku Mangbetu...............................................................................6
C. Tradisi Lipombo..............................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................8
B. Saran................................................................................................8
Daftar pustaka..................................................................................................9
Lampiran.........................................................................................................10
HALAMAN DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Xenophon

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/xenophon)

Gambar 2. Thomas Aquinas

(https://stas.org/en/news-events/news/why-st-thomas-aquinas)

Gambar 3. Sir William petty

(https://fineartamerica.com/featured/sir-william-petty-1623-1687-
granger.html)

Gambar 4. Peta Negara yunani

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/yunani)

Gambar 5. Kondisi alam Negara yunani

(https://www.google.com/amp/s/vienmuhadi.com/2012/11/02/yunani-
santrorini-athena-dan-hikmahnya-tamat/amp/)
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

1. Tokoh yang berpengaruh dalam teori perekonomian


2. Peta nrgara yunani
3. Kondisi alam Negara yunani
HALAMAN RINGKASAN

Dalam suatu Negara tentulah memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda.


sistem perekonomian tentulah berasal dari beberapa pemikiran-pemikiran ahli ekonomi.
Pemikiran tersebut akan dikembangkan menjadisebuah gagasan yang padu dan konkret
sehingga kita dapat menelaahnya. Tak hanya itu, apabila gagasan-gagasan tersebut sudah
menjadi sebuah buku dan dipatenkan, tentunya banyak sekali pembenahan dalam pola pikir
setiap orang yang menjadikan suatu gagasan tersebut menjadi sebuah teori yang sempurna
yang dapat dijadikan suatu perekonomian pada zaman sekarang ini.

Gagasan tersebut boleh digunakan atau tidak sesuai dengan kondisi disuatu Negara,
sehingga para ahli akan terus berkembang dalam menyempurnakan suatu gagasan yang ada
untuk mempermudah kegiatan perekonomian disuatu Negara.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan, perekonomian tentulah bukan hal yang baru dikenal.
Perekonomian tentu merupakan salah satu faktor penunjang dalam adanya kehidupan
ini, baik dalam kehidupan individu, bermasyarakat, dan bernegara. Dalam
perkembangannya, tentulah banyak sekali gagasan-gagasan, dan argument-argumen
yang mewarnai perjalanannya. Perekonomian pada masing-masing negarapun
bervariasi, ada yang menerapkan sistem ekonomi yang menguntungkan bagi
rakyatnya dan adapula yang sebaliknya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penullis
akan membahas pekembangan ilmu ekonomi baik dalam sejarahnya, tokoh dan
pemikirannya yang terkait, dan masa yang tengah tokoh tersebut lalui.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses sejarah ekonomi dan tokohnya?
2. Apa saja pemikiran ekonomi pada masa ekonomi praklasik, klasik, sosialis, dan
neoklasik?
C. TUJUAN
1. Menambah wawasan bagi para mahasiswa dalam memahami proses sejarah
ekonomi beserta tokoh pemikirnya
2. Menambah wawasan dalam hal sejarah filsafat eknomomi yang telah dijelaskan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Filsafat merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang seluruh fenomena


yang ada dalam kehidupan sehingga fenomena tersebut dipikirkan secara kritis dalam
akal manusia dan dijabarkan dalam suatu konsep yang mendasar yang akhirnya
memunculkan suatu teori yang dapat digunakan sebagai dasar dari pemikiran lainnya.
Ekonomi, secara etimologi berasal dari bahasa yunani, “oikos” yang berarti
“keluarga, rumah tangga” dan “nomos” yang berarti “peraturan, aturan hukum”.
Secara garis besar ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran, baik pada keluarganya sendiri
maupun pada lingkungan masyarakat.
Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam teori perekonomian :
1. Xenophon (440 - 355 SM)

(gambar 1)

karya utamanya yang berjudul “on the means of improving the revenue of the
state of Athens” Xenophon menguraikan bahwa, kota Athena memiliki beberapa
kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan dalam
Negara yunani.
2. Thomas Aquinas (1225 - 1274)

(gambar 2)

karya utamanya yang berjudul “Summa Theologiae”. Dalam buku tersebut,


Thomas aquinas berpendapat bahwa pemungutan bunga dari uang yang
dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang
sebenarnya tidak ada.

3. Sir William Petty (1623 - 1687)

(gambar 3)

Dalam karyanya yang berjudul “A Treatise Of Taxes and Contributions”


(1662), berisi mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa bukanlah jumlah
hari kerja yang dapat menentukkan nilai suatu brang, melainkan biaya yang
diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap terus bekerja. Dalam hal ini,
uang diperlukan.
BAB III

METODE

A. LETAK NEGARA YUNANI

(gambar 4)

yunani atau dalam bahasa inggris sering disebut dengan Greece adalah sebuan
negara yang terletak pada semenanjung balkan, bagian tenggara benua Eropa. Negara
ini memiliki letak astronomi 34º-42ºLU dan 19 º-30 ºBT.
Batas wilayah negara yunani :
Bagian utara : berbatasan dengan negara albania, bulgaria, dan republik makedonia
(republik makedonia bekas yugoslavia)
Bagian selatan : berbatasan dengan laut tengan (meditteranean)
Bagian Barat : laut lonia
Bagian Timur :negara turki dan laut aegea

B. KONDISI ALAM NEGARA YUNANI


(gambar 5)

Yunani memiliki kondisi tanah yang tidak cukup baik untuk dilakukan
bercocok tanam, memiliki banyak gunung yang mempersulit transportasi, dan
persediaan air segar yang seringkali tidak mencukupi. Yunani memiliki banyak pantai,
dan pulau kecil sehingga sekelompok orang yang menghuni negara ini sebagian besar
adalah pelaut yang menghabiskan banyak waktu dilautan.

C. KEBUDAYAAN NEGARA YUNANI


Negara yunani memiliki berbagai macam jenis kebudayaan, diantaranya :
1. Seni sastra
Sastrawan terkenal yunani adalah Homerus yang menulis buku illias dan
odyssea. Buku ini berisi peristiwa yang disebut perang troya. Perang troya
terletak dikota troya semenanjung anatolia di selat dardanella selatan.
2. Seni pahat dan seni bangunan
Pemahat terkenal diyunani bernama phidias, sedangkan bangunan yang
terkenal diyunani antara lain adalah ikhtinus. Dalam seni bangunan yang
terkelnal lainnya adalah kuil parthenon yang terletak di bukit acropolis. Selain
itu, dalam seni pahat banyak pula patung-patung yang dihasilkan. Antara lain
patung aristoteles, plato, zeus, pesephone,aphrodite dan yang lainnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. FILSAFAT SEJARAH EKONOMI

Dalam ilmu filsafat sejarah ekonomi, pada dasarnya memiliki suatu persoalan
dalam motif pemenuhan kebutuhan hidup dalam keberadaan manusia itu sendiri.
Akan tetapi, pada zaman yunani kuno-lah yang terdapat beberapa bukti-bukti yang
bersifat konkret dan dapat dibuktikan dalam jangka waktu paling awal mengenai
manusia sebagai “homo economicus”. Manusia sebagai “homo economicus” memiliki
arti bahwa manusia merupakan suatu makhluk yang tidak berbeda dari makhluk
ciptaan tuhan lainnya yang mempunyai suatu kebutuhan hidup dasar, seperti ; makan,
minum, istirahat, hubungan sex, serta lainnya. Hal tersebut merupakan hal yang
lumrah dimiliki oleh setiap manusia, dimaksudkan bahwa dalam melangsungkan dan
mempertahankan kehidupannya, manusia harus melakukan hal dasar yang dimiliki
makhluk hidup. Oleh karena itu, untuk mempermudah memahaminya dalam
pengembangan filsafat sejarah ekonomi, terdapat beberapa pemikiran dari berbagai
macam filsuf dan ahli sebagai berikut ;

 FILSAFAT EKONOMI YUNANI KUNO


a. Xenophon (440 - 355 SM)
Xenophon merupakan seorang prajurit, sejarawan, dan murid dari
Socrates yang telah mengarang buku “Oikonomikus” yang berisi tentang
pengelolaan rumah tangga atau dalam segi harfiahnya adalah pengelolaan
kepemilikan. Inti dari pemikiran Xenophon ini adalah kaitan mengenai
praktik peningkatan efisiensi pertanian, adapula konsep fundamental
ekonomi seperti ; kekayaan, kemiskinan, dan spesialisasi atau kekhususan di
dalamnya.
Dalam karya utamanya yang berjudul “on the means of improving the
revenue of the state of Athens” Xenophon menguraikan bahwa, kota Athena
memiliki beberapa kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pendapatan dalam Negara yunani. Hal tersebut dikarenakan, Athena
merupakan kota pusat perdagangan yang memiliki iklim yang sangat
nyaman, memiliki kondisi tanah yang subur, dan mengandung deposit emas
dan perak dalam jumlah yang banyak sehingga, Xenophon berpikiran bahwa
dengan adanya kelebihan tersebut kota Athena sangat berpotensial untuk
menarik para pedagang dan pengunjung dari daerah lain.
Dalam hal singkatnya, Xenophon memiliki pemikiran bahwa jika suatu
Negara memiliki beberapa kota yang berpotensi dalam menunjang
pengembangan suatu Negara, maka hendaknya potensial tersebut harus
dikembangkan dengan lebih baik agar masyarakat dari Negara lain tertarik
pada potensial yang ada sehingga akan berakibat pada kemakmuran
masyarakat yang ada pada suatu Negara tersebut.

b. Plato (427 - 347)


Plato adalah seorang filsuf, dan matematikawan yunani, yang
merupakan pendiri dari akademi platonic di Athena (sekolah tinggi pertama
didunia barat). Ia juga murid dari Socrates. Plato hidup pada zaman
keemasan Athena. Pemikirannya sangat dipengaruhi oleh Socrates. Plato
memandang rendah para pekerja kasar dan orang yang terlalu mengejar
kekayaan termasuk lewat jalur perdagangan. Sebaliknya, ia sangat
menghargai para prajurit, ksatria, negarawan, dan orang yang bekerja pada
sektor pertanian.
Plato memiliki sebuah karya terkenal yang diberi nama “Respublika”
yang berisi pemikirannya mengenai bunga, uang, dan tenaga kerja manusia
dari sebuah perbudakan, dan perdagangan. Gagasannya mengenai ekonomi
timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang sebuah keadilan
(justice) dalam sebuah Negara yang ideal (ideal state).
Dalam Negara yang ideal, plato memiliki sebuah pemikiran bahwa
kemajuan dari suatu Negara tersebut tergantung pada pembagian kerja
(division of labour) yakni :
1. Penjabat tinggi Negara dan filosof, yang memiliki tugas membuat dan
mengawasi UU. Dalam hal ini, penjabat harus memperdalam ilmu filosofi
dan ilmu pengetahuan.
2. Penjaga dan pembangun urusan Negara yang memiliki syarat tidak
mempunyai kepentingan sendiri, dan tidak boleh memiliki keluarga.
3. Rakyat jelata, pekerja yang memiliki tugas sebagai dasar ekonomi
masyarakat.
Tiga hal tersebut merupakan sebuah cerminan dalam tiga bagian dari jiwa
manusia yang masing-masingnya memiliki keutamaan identik agar dapat
mencapai tujuannya.
Dalam hal ini, inti dari pemikiran plato adalah jika pada suatu Negara
dapat memiliki sebuah pembagian kerja yang baik maka perekonomian
didalamnya pun akan tertata sehingga dapat menjadikan Negara tersebut
menjadi sebuah Negara yang ideal.

c. Aristoteles (384 – 322 SM)


Aristoteles adalah seorang filsuf, matematikawan, metafisikawan
terkenal pada zaman yunani kuno. Pemikirannya sangat mempengaruhi
pemikiran-pemikiran para filsuf dan ahli pada zamannya. Aristoteles masuk
ke akademi platonic pada usia 17 tahun dan menjadi murid plato. Ia belajar di
akademi tersebut selama kurang lebih dua puluh tahun hingga plato wafat.
Meskipun antara dirinya dan plato terdapat beberapa perbedaan dalam
segi pemikiran dan pandangan, tetapi aristoteles lah yang dianggap sebagai
satu-satunya murid yang dapat mewarisi pemikiran dari gurunya, sehingga ia
dianggap sebagai penggerak zaman.
Aristoteles merupakan seseorang yang pertama kali memikirkan
tentang sebuah transaksi ekonomi dan yang membedakan antara transaksi
yang bersifat “natural” dan “unnatural”. Menurutnya, transaksi “natural”
adalah sebuah transaksi yang terkait dengan pemuasan kebutuhan dan
pengumpulan kekayaan yang jumlahnya terbatas menurut tujuan yang
dikehendaki. Sedangkan transaksi “unnatural” adalah pengumpulan kekayaan
yang secara potensial jumlahnya tak terbatas.
Pada kehidupannya, aristoteles juga membela kepentingan pribadi
yang menurutnya akan dapat memberi peluang kepada seseorang untuk dapat
melakukan kebajikan serta memberikan derma dan cinta pada sesama, yang
merupakan bagian dari “jalan emas” yang berarti bahwa kehidupan dari
orang tersebut akan menjadi lebih baik. Dalam hal ini, inti dari pemikiran
aristoteles adalah dalam kegiatan perekonomian haruslah ada yang disebut
dengan transaksi, dengan adanya kegiatan transaksi akan mempermudah
segala macam bentuk perdagangan yang akan berdampak pada tertatanya
pemuasan kebutuhan antara pedagang dan pembeli.

 FILSAFAT EKONOMI PRA KLASIK


a. Kaum Skolastik (Abad Pertengahan)
Pada zaman pertengahan (medieval) ajaran-ajaran gereja memang jauh
lebih dominan dibandingkan dengan ajaran ekonomi. Begitupula mengenai
kontribusi-kontribusi khusus penulis-penulis medieval mengenai teknik
asumsi teori yang lemah terhadap kepentingan ekonomi. Mereka berasumsi
bahwa kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari suatu pengobatan
(salvation) dan bahwa sebuah perilaku ekonomi adalah salah satu aspek
perilaku setiap individu terkait dengan aturan-aturan moralitas yang ada.
Pada zaman pertengahan, seseorang beranggapan bahwa kekayaan
materi merupakan sesuatu yang penting, karena tanpa adanya materi
seseorang tidak dapat mengjidupi diri sendiri apalagi mendorong orang lain
dalam menjalani kehidupanya. Oleh karena itu, bagaimanapun bentuk dari
motif ekonomi sangat dikecam sehingga dapat digambarkan dalam kalimat
“the merchant can scarcely or never be pleased to gold”. Tokoh-tokoh dalam
teori ekonomi ini antara lain :
1. Peter Abaelardus (1079 - 1180)
Peter abaelardus mempunyai kepribadian yang keras dan memiliki
pandangan yang sangat tajam sehingga sering kali bertengkar dengan
para ahli pikir dan pejabat gereja karena gagasan-gagasannya. Ia
termasuk seseorang yang konseptualisme dan seorang sarjana terkenal
dalam sastra romantis sekaligus sebagai seorang yang rasionalistik
terhadap segala sesuatu yang mempunyai bukti.
Abaelardus berpendapat bahwa berpikir itu berada diluar iman
(diluar kepercayaan), karena itu ia beranggapan bahwa berpikir
merupakan sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Dalam hal ini, pemikiran
abaelardus dapat disimpulkan bahwa sebuah pemikiran manusia
merupakan seseatu yang telah spontan ada dan dapat secara harfiah
memunculkan sebuah ide yang dapat dituangkan dalam sebuah gagasan.
2. Albertus Magnus (1206 - 1280)
Albertus magnus adalah seorang biarawan, disamping itu, dia juga
merupakan seorang cendekiawan, dan seorang filsuf-religius dari jerman
yang hidup pada abad pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert Von
Bollstard atau yang lebih dikenal dengan “Doktor Universalis” dan
“Doktor Magnus” yang kemudian diberi nama albertus magnus (Albert
the great).
Ia memiliki kepandaian yang luar biasa, sewaktu di universitas ia
belajar Artes Liberialis, ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran,
filsafat aristoteles. Ia belajar teologi di bologna, dan masuk pada ordo
Dominican pada tahun 1223, yang kemudian masuk ke koln jerman
menjadi dosen filsafat dan teologi.
Ia termasuk orang yang memiliki pemikiran mengenai harga yang
adil dan pantas (just price), yaitu harga yang sama besarnya dengan
biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan suatu
barang tersebut. Sebaiknya, dalam proses kegiatan tukar-menukar barang
tersebut disertakan unsur etis sehingga harga dapat melebihi biaya-biaya
dan pengorbanan lain untuk menciptakan suatu barang, berarti ia lebih
melanggar etika dan tidak pantas untuk dihormati.
Dalam penjelasan mengenai pemikiran tersebut dapat diketahui
bahwa albertus memfokuskan pemikirannya pada hal pokok dalam
sebuah kegiatan perekonomian yakni harga. Dengan adanya pengetahuan
mengenai penjelasan pembagian harga yang baik, maka kegiatan
ekonomipun akan berjalan lancar sebagaimana mestinya.

3. Thomas Aquinas (1225-1274)


Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama
dari italia serta seorang pengikut dari albertus magnus. Ia sering disebut
sebagai “Ahli teologi utama orang Kristen” bahkan ia dianggap sebagai
orang suci oleh gereja katolik dan memiliki gelar Santo. Ia menjadi
terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat aristoteles dan ajaran
gereja Kristen.
Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya yang berjudul
“Summa Theologiae”. Dalam buku tersebut, Thomas aquinas
berpendapat bahwa pemungutan bunga dari uang yang dipinjamkan
adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang
sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama saja dengan apa yang
telah dilontarkan oleh aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab
bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha dan
biaya.
Pandangan dari Thomas Aquinas pada zaman sekarang sudah tidak
berlaku lagi. Pada hal ini, dapat dijadikan penjabaran secara singkat,
yakni jika ada seseorang yang telah meminjamkan uangnya kepada
orang lain, pemberi pinjaman uang saat itu belum mendapat manfaat dari
uang yang dimilikinya. Namun jika orang yang dipinjamkan
mendapatkan sebuah keuntungan dari uang yang telah ia pinjam, maka
pemberi pinjaman berkesempatan mendapatkan sebuah keuntungan dari
hal tersebut dan berkemungkinan juga bahwa si pemberi pinjaman tidak
mendapatkan keuntungan sama sekali karena telah meminjamkan
uangnya.

4. William Ockham (1285 - 1349)


William Ockham adalah seorang pastur berkebangsaan inggris dan
seorang filsuf. William mengabdikan diri pada hidup yang minimalis.
Seorang perintis nominalisme, kadang-kadang ia dianggap sebagai bapak
epistemologi modern dan filsafat modern umum berkat pendapatnya
yang didukung oleh argumen yang kuat.
Menurutnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui tentang
barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau
kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi
buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yang demikian ini, dapat dilaklui
hanya lewat intuisi, bukan lewat logika yang dapat membuktikan doktrin
teologis. Pembuktian teologis mengenai hal tertentu individual dapat
diperoleh dari kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan.

5. Nicolaus Cusanus (1401 - 1464)


Merupakan seorang filsuf dari jerman, ia adalah salah satu tokoh
pemikir yang berada paling akhir pada masa pemerintahan skolastik.
Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu lewat
indra, akal, dan intuisi. Yang pertama dari indra kita akan mendapatkan
pengetahuan tentang benda-benda berjasad yang sifatnya tidak
sempurna. Yang kedua, dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-
bentuk pengertian yang abstrak berdasar kepada sajian atau tanggapan
yang diperoleh dari indra. Serta yang ketiga, dengan adanya intuisi kita
dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan.
Tokoh lain dalam aliran ini adalah Johanes Scotus Eriugena (810 -
877), Anselmus dari Canterbury (1033 - 1109), Ibnu Sina (980 - 1037)
merupakan orang arab dengan nama latin Avicenna, Ibnu Rushd (1126 -
1198) juga merupakan orang arab dengan nama latin Averroes, Moses
Maimodes (1135 - 1204) yang merupakan orang yahudi, Bonaventura
(1221 - 1274).
Kita dapat menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan
dalam segi akal, yang sebenarnya banyak hal yang dapat diketahui
namun karena keterbatasan tersebut maka hanya sedikit saja yang dapat
disimpan dan diketahui oleh akal. Oleh karena itu, terdapat intuisi yang
diharapkan menjadikan sebuah kenyataan yang terwujud karena izin dari
tuhan yang maha kuasa.

b. Kaum Markantilisme

Istilah markantilisme pertama kali dikemukakan oleh Mirabeau


(1763) Munculnya paham merkantilisme oleh para kaum aliran merkantilis
pada dasarnya menitik beratkan pada bidang ekonomi seperti masalah-
masalah keduniawian. Dalam pemahaman merkantilisme yang terbatas pada
masalah keduniawian, sehingga banyak bermunculan pendapat-pendapat
yang hanya memikirkan aspek ekonomis, bukan pada etika dan moral
semata. Dengan kata lain, merkantilis merupakan perintis kearah pemikiran
ekonomi yang hanya memandang berdasarkan masalah-masalah ekonomi
yang bersifat keduniawian.
Berbagai konsep yang dikemukakan oleh kaum merkantilis hanya
diperoleh dari semua Negara barat yang memiliki perekonomian yang pada
saat itu sedang berkembang (Teguh Sihono, 2008). Negara-negara tersebut
adalah inggris dan perancis. Sehingga konsep-konsep ekonomi dalam Negara
tersebut mampu memberikan warna terhadap ajaran kaum merkantilisme.

Sebenarnya hingga saat ini belum ada kesepakatan apakah


merkantilisme dapat disebut sebagai aliran ekonomi, karena Sebagian
mengganggap bahwa merkantilisme adalah suatu kebijakan dalam ekonomi
pada bidang perdagangan yang terjadi pada zaman perintis, yakni pada
tahun  1500-1750.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari
kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap
Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan ekonomi berupa
perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain.
Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus  perdagangan luar
negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan
pada waktu itu adalah merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor.
Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada waktu itu antara
lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda. Beberapa ahli
penggagas merkantilisme :

1. Jean Bodin (1530 - 1596)

Merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, yang dapat


dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori
tentang uang dan harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh
dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-
barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan
oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan
raja. biasanya rakyat menjadi korban, sehingga pada saat itu, praktek ini
sangat dikecam.
Dalam bukunya yang berjudul  “Reponse Aux Paradoxes de Malestroit “
(1568), dikemukakan oleh bodin, naiknya harga-harga barang secara
umum disebabkan oleh 5 faktor, yakni :

1.      Bertambahnya logam mulia seperti perak dan emas.

2.      Praktek momopoli yang dilakukan oleh dunia swasta paupun peran


Negara.

3.     Jumlah barang di dalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian


hasil produksi di ekspor.

4. Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja.

5. Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang


terkandung di dalamnya dikurangi atau dipermainkan.

Bodin Sependapat dengan Machiavelli bahwa Negara mempunyai


kekuasaan yang mutlak terhadap warga Negara, karena Negara berada di
atas hukum. Menanggapi perilaku mewah-mewahan yang dilakukan oleh
para kaum bangsawan, Jean Bodin menekankan apabila jumlah cadangan
yang berupa perediaan emas tersebut lebih baik disimpan terlebih dahulu,
dan pengeluaran dilakukan secara hemat dan berhati-hati yang akan
berujung pada terkendalinya inflasi.

Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu,
dalam selang waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya
sebagai dasar teorinya yakni teori kuantitas uang.

Dalam teori dari jean bodin ini, dapat berinti bahwa kekuasaan dalam
kestabilan ekonomi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang melibatkan
nilai dari sebuah mata uang yang dapat menjadi suatu perantara
tercapainya sebuah kemakmuran dalam suatu Negara.

2. Thomas Mun (1571 - 1641)


Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari
Inggris. Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri. Buku yang
ditulisnya dan sempat menjadi karya yang terkenal berjudul “ England’s
Treasure by Foreign Trade “ adalah salah satu sumbangan besar
terhadap teori perdagangan luar negeri.  Thomas Mun mengecam kaum
bullion yang melarang mengalirnya emas keluar negeri.
Menurutnya, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang
biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa, nilai
ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di
impor oleh Negara itu sendiri. Menurutnya pula, perdagangan yang
masih tetap akan menguntungkan, sekalipun tidak memiliki emas dan
perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang
digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang
diperjual-belikan pada saat itu.
Dirinya mengakui bahwa, betapa pentingnya investasi modal dan
Ia memandang bahwa dalam keseimbangan perdagangan terdapat
sebuah cara untuk mengumpulkan modal produktif, terdapat tiga cara
yakni :
1. Menerapkan kebijakan harga
2. Meningkatkan kualitas pada suatu produk yang dihasilkan
3. Menerapkan kebijakan pajak pada suatu Negara

Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik
karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan
meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut
secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan,
karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa, suatu Negara yang baik
adalah Negara yang dapat menmberi kebijakan dalam kondisi
perekonomian yang ada didalamnya.

3. Jean Baptis Colbert (1619 - 1683)


seorang pejabat Negara Perancis dengan kedudukan sebagai Menteri
Utama di Bidang Ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan Louis
XIV. Tujuan yang dibuat olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan
kejayaan Negara daripada untuk meningkatkan kekayaan orang-
perorang. Ia mendorong usaha dalam sektor kerajinan dan perdagangan
dengan menekankan pengenaan pajak impor, dengan tujuan memberikan
subsidi kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah
jajahan Perancis, memperbaiki sistem transportasi dalam negeri. Untuk
mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan
murah, maka tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan
imigran dari luar negeri di dorong masuk ke dalam Negara.
Ia menjamin hak monopoli yang diberikan kepada perusahaan-
perusahaan guna mendorong timbulnya suatu perusahaan yang baru
khususnya untuk perdagangan antar Negara. Ia melakukan rangsangan
terhadap penemuan-penemuan baru serta membangun industri-industri
percontohan yang dapat dijadikan sebuah contoh dalam suatu usaha
sebelum mendirikannya secara luas. Ia juga mendorong adanya
pengembangan dalam ilmu pengetahuan dengan mendirikan akademi-
akademi, perpustakaan, dan memberikan subsidi ke setiap sector
ekonomi.
Dalam prakteknya, banyak terjadi aliansi antara para saudagar
dengan penguasa. Kaum saudagar disini memperkuat dan mendukung
kedudukan penguasa. Sedangkan penguasa system pun memberi sebuah
bantuan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan-keistimewaan
lainnya. Pada abad tersebut, eropa dianggap sebagai kapitalisme
komersial, yang kadangkala disebut sebagai kapitalisme saudagar karena
kaum saudagarlah yang memegang kendali perekonomian.
Dalam hal ini, sistem monopoli merupakan sebuah hal yang sangat
merugikan bagi rakyat, penekanan terhadap sejumlah pajak agar para
saudagar dan penguasa mendapatkan sebuah subsidi untuk menunjang
kehidupan, tenaga kerja dengan upah murah dan hal yang lainnya.
Memang menguntungkan bagi para penguasa. Namun, para rakyat juga
membutuhkan sebuah keuntungan untuk memenuhi kebutuhannya,
bukan hanya digunakan sebagai penyongsong terciptanya sebuah
kesejahteraan Negara saja.

4. Sir William Petty (1623 - 1687)


Sir William dengan nama lengkap  Sir william Petty F.R.S, lahir di
Romsey, Inggris, 27 Mei 1623, ayahnya bernama Anthony Petty. Sir
William Petty menempuh pendidikan di College of the Jesuits in Caen,
Oxford University pada tahun 1646. Sir William Petty lahir di keluarga
kelas menengah, ia telah menjadi anak buah kapal sejak usia muda,
sebelum pada usia 14 tahun belajar di College of the Jesuits di Caen. Ia
juga dikenal sebagai innovator, ahli bahasa, dokter, ahli music, pelaut,
dan wakil direktur di suatu akademi. Pada 1652, ia melakukan perjalanan
bersama dengan seorang tentara bernama Oliver Cromwell ke Irlandia,
di sana mereka berpraktek sebagai dokter umum. Sebagai oposisi untuk
universitas konvensional, yang dilakukannya demi perkembangan “ilmu
baru” setelah terinspirasi oleh Francis bacon ia terdorong untuk
melanjutkan studi di Oxford University.
Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty, Sir
William Petty banyak menuliskan tentang buku ekonomi politik. Dalam
karyanya yang berjudul “A Treatise Of Taxes and Contributions” (1662),
berisi mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa bukanlah jumlah
hari kerja yang dapat menentukkan nilai suatu brang, melainkan biaya
yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap terus bekerja.
Dalam hal ini, uang diperlukan.
Dalam hal uang, jumlah yang dibutuhkan tidak selalu yang
berjumlah besar. Akan tetapi, secukupnya. Harga yang dibutuhkan untuk
uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar jumlah uang
yang beredar, maka semakin turun bunga modal. Hal ini akan
mendorong adanya kegiatan usaha.
Karyanya yang lain adalah “Political Arithmetic” yang berisi suatu
penggambaran tentang metodologi ekonomi. Dengan adanya buku ini,
studi dalam bidang statistika semakin berkembang di inggris. Dialah
yang pertama kali mengemukakan tentang nilai tenaga kerja yang kurang
dimengeti oleh ahli-ahli berikutnya sampai tokoh kaum klasik yang
bernama David Richardo.
Minat pada ekonomi membuatnya tertarik untuk mengembangkan
metode yang efisien. Beliau menjadi anggota Parlemen Inggris dalam
waktu singkat dan juga seorang ilmuwan, penemu, dan pengusaha, dan
merupakan anggota dari Royal Society. Tetapi yang membuatnya paling
dikenal publik adalah filosofi 'laissez-faire' dalam kaitannya dengan
kegiatan pemerintah. Dia dinobatkan sebagai ksatria (bergelar Sir) pada
tahun 1661. Beliau juga adalah kakek buyut dari Perdana Menteri
Inggris, William Petty Fitzmaurice.

5. Sir Dudley North (1641 - 1691)


Ia merupakan salah satu tokoh yang mendukung adanya
perdagangan bebas tanpa adanya sebuah campur tangan dari pemerinth
melalui perunang-undangan dan segala peraturannya. Ia juga
menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi melakukan pencegahan
larinya emas keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai
penunjang pemenuhan dalam hal perdagangan.
Dalam pernyataannya tersebut ia meyatakan bahwa funsi dari
uang dalam sebuah perekonomian disuatu Negara adalah sebagai alat u
ntuk memajukkan perdagangan dan bukan untuk menjadi sebuah symbol
dari kekayaan yang ada pada suatu Negara. Negara akan jatuh miskin
jika uangnya yang digunakan untuk kepentingan peperangan dan untuk
kepentingan pembayaran untuk Negara lain. Menurutnya, bunga uang
yang rendah akan mendorong suatu perdagangan dan kemudian akan
memperkaya sebuah Negara. Karena adanya pemasukkan yang bisa
dibilang dengan jumlah yang lumayan cukup untuk menjadikan sebuah
infrastruktur dalam suatu Negara dapat lebih berkembang.

6. David Hume (1711 – 1776)


Nama aslinya adalah David Home. Namun, pada tahun 1734, ia
mengubah namanya menjadi Hume karena pada pelafalan di Inggris
kesulitan mengucapkan Home dengan cara Skotlandia. Dalam masalah
pendidikan, Hume mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Hume
mendaftar di Universitas Edinberg untuk belajar sastra klasik, tapi Hume
tidak puas dengan pendidikannya itu, kemudian dia memutuskan untuk
keluar dari universitas dan memilih pergi ke perancis untuk menjadi
seorang filsuf besar.
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan adanya factor
keadilan, dan beranggapan bahwa ketidakadilan akan memperlemah
suatu Negara, yang berarti bahwa adanya keadilan merupakan salah satu
factor penting dalam pemenuhan kekuatan Negara. Setiap warga Negara
harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang
diperolehnya. Jika tidak terjadi adanya suatu keadilan, maka kekayaan
yang dimiliki oleh kaum kaya tidak akan di distribusikan lagi kepada
kaum miskin. Sebaliknya, jika terjadi adanya suatu keadilan maka
pendistribusian suatu kekayaan Negara akan merata, sehingga dapat
terlaksananya keadilan yang diinginkan oleh hume tersebut. Teori hume
yang terkenal adalah “Price Specie-Flow Mechanism”. Dalam teorinya
ini, hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan
dengan jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu
Negara.

c. Kaum Fisiokrat
Kaum fisiokrat membangun teori mereka berdasarkan konsep hukum
alam sehingga mereka menamakan dirinya sebagai Physiocratism.
Physiocratism yang berasal dari kata Physic yang artinya alam, Certain atau
Cratos yang artinya kekuasaan. Kaum fisiokrat percaya bahwa alam
diciptakan tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Kaum fisiokrat
percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh
harmonis tersebut. Dengan demikian, setiap tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhan masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran
masyarakat banyak. Manusia memerlukan kebebasan dan biarkan mereka
melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing tanpa adanya sebuah
paksaan.
Sistem perekonomian yang mirip dengan alam memerlukan sebuah
keselarasan agar kemakmuran dalam masyarakat terpenuhi. Tidak diperlukan
adanya campur tangan dari pemerintah karena lam lah yang akan mengatur
semua pihak yang terlibat. Maka dari itu, muncullah sebuah doktrin Laissez
Faire-Laissez yang berarti biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu (Let
do, Let pass).
Kaum fisiokrat mengutamakan arti pentingnya sector pertanian, karena
dianggap sebagai satu-satunya sector produktif yang menghasilkan suatu
surplus produksi secara bersih untuk masyarakat. Banyak sekali tokoh yang
menganut aliran ini. Akan tetapi terdapat dua tokoh terkenal yang sangat
berpengaruh baik berupa pemikiran-pemikirannya yang tertuang dalam suatu
karya ataupun sebuah gagasan-gagasan yang langsung diungkapkan. Dua
tokoh yang terkenal tersebut adalah :

1. Francois Quesnay (1694 - 1774)


Ia sebenarnya merupakan seorang dokter ahli bedah, namun dia
tertarik pada masalah-masalah ekonomi khususnya yang menyangkut
dengan pertanian, karena keprihatinannya terhadap kaum tani yang
begitu tertekan karena kebutuhan Negara yang slalu didesak oleh
pemerintah.
Salah satu pemikirannya yang cukup fenomenal dalam ilmu
ekonomi yakni, dalam suatu aktivitas ekonomi yang terjadi dalam
masyarakat terbentuk suatu pola arus berbentuk lingkaran atau Circular
flow (Of Income and Expenditures) yang menyangkut adanya
peredaran barang dan uang berdasarkan suatu proses produksi secara
berulang.
Gagasannya tersebut,diwujudkan dalam bentuk tabel yang
terkenal dengan sebutan tableau economique (1758). Table tersebut
yang kelak dijadikan kerangka acuan pemikiran Leontieff pada abad ke
XX mengenai analisa input-output.
Dalam table tersebut, ia membagi masyarakat perekonomian
menjadi tiga kelas :
1. Productive Class
Merupakan masyarakat yang aktif berproduksi pada bidang
bertanian (termasuk perikanan dan pertambangan).
2. Sterile Class
Merupakan kaum non-produkif seperti para saudagar (dibidang
niaga dan industry), para professional, para buruh, dan tenaga kerja
penerima gaji. Sterile class bagi para saudagar dibagi menjadi dua
yakni, yang pertama Sterile Class khusus saudagar disebut suatu
golongan yang mandiri dan memiliki peran aktif dalam suatu
perekonomian karena memiliki dan menguasai pasar modal. Yang
kedua Sterile Class selain saudagar disebut sebagai golongan yang
pasif karena untuk menafkahi kehidupannya tergantung pada
golongan-golongan yang lainnya.
3. Proprietary Class
Meliputi kaum tuan tanah.

Dalam hal ini, hanya sector pertanianlah yang dianggap


sebagai suatu sector produktif karena hanya pada sector tersebut
yang dapat menghasilkan surplus atau sisa produksi bersih. Tak
lupa, kegiatan para saudagar [ada bidang niaga dan industry
dianggap steril karena tidak menghasilkan suatu surplus (kelebihan
bersih atas suatu bahan dan peralatan yang digunakan dalam proses
produksi).

2. Jacques Turgot (1727 - 1781)


Ia merupakan seorang ilmuan sejati dibidang ekonomi,
falsafah, dan sastra. Ia pernah menjabat sebagai menteri keuangan
dibawah raja Louis XVI. Sejalan dengan pemikiran Quesnay, ia
berpendapat bahwa produk bersih yang diciptakan pada sector pertanian
merupakan sumber satu-satunya yang dapat memelihara kehidupan
golongan masyarakat. Menurutnya, sebagian besar surplus dalam Negara
dinikmati oleh para pemilik lahan sebagia sewa tanah (land rent) yang
akhirnya tumbuh menjadi suatu akumulasi modal.
Mengenai pajak, ia menganjurkan agar diberlakukannya satu
pajak tunggal, dan pajak tersebut sebaiknya di kaitkan dengan produk
bersih yang telah diproduksi. Pajak yang dipungut tersebut haruslah
proporsional atau seimbang dengan besar kecilnya produk bersih yang
telah dihasilkan. Tak hanya itu, adanya peningkatan modal dalam suatu
produksi tidak membawa peningkatan output dalam tingkatan yang
sepadan. Pemikiran ini yang selanjutnya kan menjadi landasan teori
land-rentnya David Ricardo serta Robert Malthus.

 FILSAFAT EKONOMI KLASIK


Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan pada permulaan abad
ke 19 di masa revolusi. Pada waktu tersebut, sistem liberal sedang merajalela dan
menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara
kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk.
Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi
kapitalatau dengan kata lain kemajuan dari sebuah teknologi tergantung pada
pertumbuhan capital. Terdapat teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat
klasik, diantaranya :
a. John Locke (1632 - 1704)
John locke memberi sambungan mengenai pemikiran dalam hal uang
dan tingkat suku bunga. Ia mengemukakan bahwa suatu proporsi yang agak
kontoversional bahwa manusia mempunyai hak-hak atas pekerjaan mereka
dan hasil dari pekerjaan tersebut, mereka akan menerima sebuah gaji
sebagai milik mereka secara sah dengan paduan pekerjaan mereka di tanah
tersebut. Ia berpendapat bahwa orang-orang memang harus bekerja agar
mendapatkan sebuah uang.
John locke menolak pendapat dari Josiah Child (petengahan abad ke
17) dan usulan dari pemerintah inggris. Ia berpendapat bahwa kedua hal
tersebut sangatlah tidak efisien dalam hal penggunaan uang yang baik.

b. Adam Smith (1723 - 1790)

Seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu


ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku
“An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”
(disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang
menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di
Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.

Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme.


Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19
mulai terkenal disana. Pada umur 13 tahun, Smith memasuki Universitas
Glasgow, dimana dia belajar filosofi moral. Di sini, Smith mengembangkan
keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat.
Dalam teorinya, smith beranggapan bahwa dalam suatu kejelasan
penggambaran suatu sejarah perkembangan industry dapat diperoleh dari
adanya kepercayaan terhadap natural order. Tanpa adanya hal tersebut,
manusia akan saling berpikiran negative dan berakhir pada sikap
penindasan antara sesame manusia. Oleh karena itu, dalam kehidupan
bernegara haruslah diimbangi dengan adanya kebebasan dan natural order.

John locke dalam pemikirannya menyebutkan bahwa dalam suatu


Negara, agar perekonomian pada Negara tersebut dapat berkembang dengan
pesat, maka dicetuskannya beberapa teori :

1. Teori nilai barang


2. Teori upah
3. Teori laba
4. Teori mekanisme dan pembagian tenaga kerja
5. Teori keuntungan mutlak
6. Teori pertumbuhan ekonomi
7. Teori uang dan suku bunga
8. Teori akumulasi capital

c. David Richardo (1772 - 1823)


Ia berpendapat bahwa, dalam suatu perdagangan dapat diuntungkan
apabila salah satu pihak lebih produktif dibandingkan dengan rekan dalam
perdagangannya. Dengan syarat, selama masing-masing dapat saling
berkonsentrasi dengan baik dalam suatu aktivitas produktivitas yang
relative.
Ia mengemukakan bahwa, teori tersebut disebut sebagai teori upah
pekerja. Yang meliputi, kebutuhan minimum yang dapat diperlukan oleh
para pekerja agar dapat bertahan hidup, yakni upah minimum suatu pekerja.
Dalam hal ini, ia mencetuskan sebuah teori yang bernama teori keunggulan
komparatif.

d. Jean Baptiste Say (1767 - 1832 )


Ia merupakan seorang pakar ekonomi yang lahir di perancis yang
berasal dari keluarga saudagar dan menjadi pendukung pemikiran adam
smith. Ia memperbaiki pemikiran dari adam smith dengan lebih sistematis
dan logis. kontribusi terbesar terhadap aliran klasik ialah pandanganya yang
mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaanya
sendiri (supply creates its own demand).

Pendapat ini sering disebut sebut sebagai Hukum Say (Say’s Law).
Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama
dengan pendapatan. Setiap ada produksi, akan ada pendapatan yang
besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam
keadaan seimbang, produksi  cenderung menciptakan permintaan nya
sendiri akan produksi barang yang bersangkutan. Menurutnya, kelebihan
produksi dapat mengakibatkan adanya pengangguran yang sifatnya terbatas
(pengangguran friksi).

e. Thomas Robert Malthus (1766 - 1834)


Ia dilahirkan diinggris, speuluh tahun seblum adam menerbitkan “The
wealth of nations”. Ia merupakan seorang ilmuwan di bidang teologi yang
kemudian memusatkan perhatiannya kepada masalah-masalah ekonomi
dalam perkembangan masyarakat. Ia pernah belajar di university of
Cambridge, inggris, tempat ia menyelesaikan pelajaran dalam ilmu
matematika dan ilmu sejarah klasik. Yang kemudian ia diangkat menjadi
professor of history and political economy di east india college.
Menurutnnya, kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus
merupakan unsur yang perlu dalam tambahan permintaan, tetapi kenaikan
jumlah penduduk saja tanpa adannya kemajua pada perkembangan yang
lain dapat mengakibatkan menurunnya kesejahteraan dalam suatu Negara
dan para rakyatnya.
Dengan adanya kenaikan ekonomi diperlukan adanya kenaikan jumlah
capital secara terus menerus, sedangkan menurut J.B Say perkembangan
hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates Its Own Demand
yang artinya, asal jumlah produksi karena pada hakikatnya kebutuhan
manusia tidak terbatas.
f. John Stuart Mill (1806 - 1873)

merupakan salah satu tokoh Utilitarianisme yang terkenal dalam


mengelurkan konsep kebebasan, yang dituangkan secara komprehensif di
dalam bukunya On Liberty. Mill adalah anak dari James Mill dan murid
dari seorang utilitarian ternama, Jeremy Bentham.
ia mengarang sebuah buku yang berkaitan dengan ekonomi
yakni ”Principles of Political Economy” pada tahun 1848. Buku ini berisi
suatu pemahaman mengenai suatu masalah ekonomi sebagai suatu masalah
sosial. Masalah tersebut adalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut
ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi,
perlindungan terhadap produk dalam negeri dan perpesaing antar produk,
maupun masalah distribusi melalui instrument uang dan kredit
sehingga ia mencetuskan beberapa teorinya, antara lain :
1. Teori the new Capital
Berisi pengertian mengenai dana dan upah yang dibayayrkan pada pekerja
yang akhirnya upah tersebut dibelanjakannya kembali oleh para pekerja
untuk kebutuhan konsumsi
2. Teori pertumbuhan ekonomi
Ia mengatakan bahwa keadaan stationary merupakan sebuah keadaan yang
diinginkan karena meungkinkan diadakannya sebuah “Social Perform”.
Misalnya adalah pemerataan dsb.
3. Teori supply-demand
Ia menjelaskan bahwa harga pasar ditentukkan oleh kekuatan antara
sebuah penawaran dan sebuah permintaan.
4. Teori Laisser faire
Ia menjelaskan bahwa fungsi dari pemerintah yang diperlukan bagi suatu
Negara ialah : melakukan penarikan pajak, mengadakan perlindungan hak
milik, melakukan suatu proteksi pada konsumen, mengadakan suatu
pendidikan umum yang ditujukkan kepada masyarakatnya, dsb.
5. Teori dana dan upah
Ia menjelaskan bahwa tinggi rendahnya suatu upah tergantung pada dana
yang telah dikeluarkan dan jumlah pekerja yang ada. Modal harus menjadi
standar dalam kehidupan dunia perekonomian.
6. Teori perdagan internasional
Ia berpendapat bahwa dengan melakukan perdagangan internasional pada
suatu Negara, maka Negara tersebut akan memiliki beberapa manfaat.
Diantaranya : adanya suatu pebgembangan teknologi yang lebih baik,
masuknya modal dari Negara lain, dan mengembangkan suatu ide-ide
baru.

g. John Maynard Keynes (1883 - 1946)


Ia mengatakan bahwa hasrat dalam berkonsumsi merupakan suatu
fungsi dari sebuah pendapatan.tetapi corak pada suatu konsumsi tergantung
pada selera konsumen dalam memillih kemungkinan alternative. Melalui
bukunya yang berjudul berjudul  “The General Theory of
Employment Interest and Money”, pemikirannya telah merevolusi ilmu
ekonomi sejak 1936 silam.

Ia sering dianggap sebagai awal dari pemikiran ekonomi modern. Ia


banyak melakukan pembaharuan dan perumusan ulang doktrin-doktrin
klasik dan neo-klasik. Karena Keynes menganggap peran pemerintah perlu
dalam melaksanakan pembangunan, sehingga Keynes sering disebut
“Bapak Ekonomi Pembangunan”. Selain itu, ia juga disebut “Bapak
Ekonomi Makro”, sebab dahulu dalam tradisi klasik maupun neo-klasik
analisis-analisis ekonomi lebih banyak bersifat mikro, sejak Keynes analisis
ekonomi juga dilakukan secara makro. Hal itu dilakukan dengan melihat
hubungan di antara variabel-variabel ekonomi secara besar-besaran.
Dibuktian dengan adanya rumus :

[C + I = Y]

Berarti bahwa konsulmsi total + investasi total = Pendapatan total.

 FILSAFAT EKONOMI NEO KLASIK


a. Perintis Analisis Marjinal
Pandangan mengenai ekonomi baik dalam teori maupun dalam
metodologi mengalami suatu perubahan. Teori tidak lagi dinilai berdasarkan
sebuah tenaga kerja atau suatu biaya produksi. Akan tetapi beralih pada
sebuahkepuasan marjinal (marginal utility). Dalam pendekatan ini, adalah
suatu pendekatan yang baru pada teori ekonomi.

b. Teori Produktivitas Marjinal


Penjabaran melalui perilaku variable-variabel ekonoomi yang sudah
dibahas pada teori sebelumnya berkembang menjadi sebuah lingkupan yang
meliputi: produksi, konsumsi, dan distribusi yang lebih umum dan penjelasan
yang lebih tajam. Penggunaan pendekata ini, digunakan secara matematis
dalam suatu analisis ekonomi terutama dalam fungsi produksi yang semakin
teknis, dan dengan penggunaan asumsi-asumsi yang dialami dapat berubah
baik dalam kondisi naik maupun kondisi turun. Hal ini dikaitkan dengan
adanya kurva ongkos rata-rata yang telah dicetuskan oleh Wicksell.

 FILSAFAT EKONOMI KAUM SOSIALIS


Pemahaman kaum sosialis muncul sekitar abad yang ke 18 dan awal abad ke
19. Pada kala itu, para pemikir atau filsof menafsirkan suatu kepentingan dalam
hal kebebasan, harga diri manusia, dan suspensasi hukum.
a. Kaum sosialis utopis
Istilah “utopis” berasal dari judul buku yang dikarang oleh Thomas
More pada tahun 1516, yang berisi penjelasan mengenai keadaan suatu
Negara yang paling sempurna dan pulau baru yang bernama utopia. Inti
pokok dari keadaan tersebut ialah :
 Pada pulau tersebut tidak ada hak milik yang bersifat privat
 Jam kerja tebatas sehingga sampai 6 jam
 Baik seorang pria maupun wanita diharuskan bekerja
 Adanya kewajiban belajar
 Adanya kebebasan beragama total
Tokoh-tokoh yang terkenal sebagai pengembang aliran sosialis utopis
ialah Edward Bellamy, Robert Owen, H de saint simon, Louis blanc, J.P
Proundhon.

b. Kaum sosialis ilmiah


Merupakan usaha merasionalkan tahap perkembangan masyarakat
melalui pendekatan sosiologis. Karl marx dan friedrich engels merupakan
tokoh/filosof terkenal pada zaman itu. Mereka berusahatentang bagaimana
masyarakat sosialis dapat berkembang pada masyarakat luas, memperkecil
adanya suatu perbedaan dan menetralisir adanya suatu pertentangan antar
individu.
Karl marx beranggapan bahwa baik dalam kaum sosialis mmaupun
kaum komunis mempunyai sebuah ide-idenya sendiri guna membentuk
suatu sistem pemikiran yang didapat oleh para ahli filsafat, ahli sosiologi,
dan ahli ekonomi. Karl marx dalam mengemukakan teorinya didasarkan
pada perkembangan masyarakat dimana perkembangan tersebut dibagi
menjadi lima tahap :
1. Masyarakat komunal primitive
2. Masyarakat perbudakan
3. Masyarakat feudal
4. Masyarakat kapitalis
5. Masyarakat social

 FILSAFAT EKONOMI MODERN


Pada akhir abad ke 19 kontrol dalam arah industri berskala besar berada pada
pemilik modal. Oleh karena itu, masa ini disebut dengan “Finance capitalism”,
yang dicirikan dengan adanya subordinasi dalam proses produksi. Penampakan
utama kapitalisme dalam masa ini adalah cakupan dalam estapublishment of huge
industrial cartels atau monopolies. Pandangan beberapa pemikir ekonomi
modern :
a. Arthur cecil pigou (1877 - 1959)
Dikenal sebagai bapal ilmu ekonomi kesejahteraan (welfare
economics) modern, yang mempelajari tentang bagaimana membuat suatu
ekonomi beroperasi dengan lebih efisien dan trade off antara efisiensi dan
keadilan (equility).
b. Joseph Schumpter (1883 - 1950)
Mempelajari suatu tahap dan penyebab siklus bisnis (business cycle)
dan dalam bukunya yang berjudul “Capitalism, Sosialism, and Democracy”
(1942). Ia berpendapat bahwa kapitalisme justru bias hancul oleh suatu
keberhasilan, karena peruahaan-perusahaan kecil tergantikan oleh pengusaha.
c. Gunnar Myrdal (1898 - 1987)
Dalam bukunya yang berjudul “An American Dilemma”, ia
menyatakan bahwa ada suatu konflik moral di amerika. Ia berpendapat
bahwa semakin besar pemerataan disuatu Negara maka semakin cepat
pertumbuhannya. Konsekuensi fisik dan psikologis dari kemiskinan adalah
seseorang tidak mampu memanfaatkan bakatnya.
d. John Kenneth Galbraith (1908 - 2006)
Ia menyatakan bahwa perlunya campur tangan pemerintah dalam
menghadapi kekuatan kepentinganbisnis dan melindungi kepentingan
public. Ia menyarankan adanya pengendalian harga, peraturan upah
minimum, jaminan pendapatan minimum, penyediaan barang public yang
cukup, perlindungan lingkungan, asuransi pegawai untuk public agar
jaminan kesejahteraan disuatu Negara terjamin.
e. Milton Freedman (1912 - 2006)
Menyatakan uang dan kebijakan moneter berperan penting dalam
menentukan suatu aktivitas ekonomi. Ia menyatakan bahwa solusimasalah
inflasi adalah keharusan adanya pengendalian pertumbuhan peredaran uang
dan nilai tukar yang fleksibel lebih baik dibandingkan dengan nilai tukar
tetap. Ia mendukung adanya kebebasan individu dan penentang intervensi
pemerintah dalam perekonomian.
f. Paul Samuelson (1915 - 2009)
Merupakan salah satu pelopor dalam pembangunan landasan
matematika ekonomi. Baginya, formallisme matematika dapat dijadikan
sebagai klarifikasi sifat dari sebuah model argumentasi.
g. James M. Buchanan (1919 - 2013)
Pengembang analisis ekonomi untuk mempeljari suatu keputusan
politisi dan pembuatan keputusan politik. Pemahaman dalam proses politik
adalah penting untuk mempelajari suatu studi ekonomi.
h. Robert Solow (1924 - )
Mengemukakan model pertumbuhan ekonomi solow, yang hanya focus
pada peranan teknologi dalam suatu pertumbuhan ekonomi. Ia berpendapat
bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan membutuhkan suatu
penambahan modal dan adanya kemajuan teknologi yang mencukupi.
i. Amartya Sen (1933 - )
Ia merupakan figure utama dari bidang ekonomi kesejahteraan dan
pembangunan ekonomi. Ia berpendapat bahwa ekonomi seharusnya lebih
mengembangkan kemampuan diri suatu manusia dan memperbanyak suatu
pilihan untuk mereka. Ialah yang membedakan antara pertumbuhan ekonomi
dan pengembangan ekonomi.
j. Joseph Stiglitz (1943 - )
Ia dikenal sebagai pakar “ekonomi informasi” dan salah satu dari tiga
pemenang hadiah nobel tahun 2001. Ia dianggap berjasa karena meletakkan
dasar ekonomi bagi sebuah teori umum tentang pasar dengan informasi
asimetrik

B. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI PRAKLASIK, KLASIK, SOSIALIS, DAN


NEOKLASIK
1. Sejarah pemikiran ekonomi kaum perintis
Konsep-konsep dalam kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran
agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam
kitab Hammurabi dari babilonia tahub 1700 SM, yang menjelaskan bahwa
masyarakat yunani telah menggunakan petunjuk-petunjuk tentang cara
berekonomi.
 Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi, zaman dimana
mencerminkan pola pikir tradisi kaum bangsawan. Ia memandang rendah
para pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan. Plato menyadari
bahwa produksi merupakan dasar pada suatu negara dan penganekaragaman
(diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan keharusan, karena
tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya.
Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian dikembangkan
oleh Adam Smith.
 Aristoteles merupakan tokoh pemikir yang sangat tajam, dan menjadi dasar
analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal dari data. Konsep
pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga
yang baik, melalui tukar-menukar. Aristoteles-lah yang membedakan dua
macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia menolak akan
kehadiran uang dan sistem pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang
hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk kekayaan dengan
jalan yang curang, maka uang menjadi tidak produktif.
 Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang mengarang
buku Oikonomikus (pengelolaan rumah tangga). Inti dari pemikiran
Xenophon adalah sektor pertanian dipandang sebagai dasar kesejahteraan
ekonomi, pelayaran dan perniagaan yang dianjurkan untuk dikembangkan
oleh negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja,
konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.

2. Sejarah pemikiran Ekonomi kaum Merkantilis


Merkantilis merupakan salah satu model kebijakan dalam ekonomi dengan
adanya campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik
kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan .
 Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis disebabkan
adanya pembagian kerja yang timbul dalam masyarakat, pembagian kerja
secara teknis dan pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan
mendorong perdagangan internasional sehoingga tercapainya suatu
kesejahteraan Negara.
  Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu kebijakan yang
sangat melindungi sektor industri dalam negeri, tetapi menganjurkan adanya
sebuah persaingan. sementara itu, terjadi pembatasan-pembatasan yang
terkontrol dalam kegiatan perdagangan luar negeri, dan kebijakan
kependudukan.
 Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang beredar
mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga barang.

3. Sejarah Ekonomi Kaum Fisiokrat


Ahli-ahli dalam fisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi
Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada aliran ini adalah Francois
Quesnay. Yang memiliki sumbangan pemikiran yang terbesar dalam
perkembangan ilmu ekonomi adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan
arus lingkaran ekonomi.
Inti pemikiran utama dalam mazhab fisiokrat telah dituangkan dalam tabel
ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani, classe des
froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe stipendile yang
meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe passieve adalah kaum
pekerja.
 Pemikiran ekonomi kaum fisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu
ekonomi selain dalam lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi yakni tentang
teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang,
harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori uang yang
dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is veil) dan perlunya
pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi.

4. Sejarah pemikiran ekonomi kaum klasik


  Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda dengan
filsafat aliran fisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan
rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga
memandang suatu ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan lain
secara normatif.
 Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi laissez faire.
Dimana politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat
otomatis, yang masyarakatnya senantiasa secara otomatis akan mencapai
keseimbangan pada tingkat full employment.
   Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme
pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari aliran klasik, dan
mengajarkan bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan
oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan
penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi
dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan,
inisiatif dan perusahaan orang-perorangan.
5. Pemikiran ekonomi kaum sosialis
  Kritik yang dikemukakan oleh kaum sosialis berhubungan dengan doktrin
laissez faire dengan pengendalian tangan tak kentara (invisible hand) dan
intervensi pemerintah. Pemikiran yang dibahas adalah tentang teori nilai,
pembagian kerja, teori kependudukan, dan the law of deminishing return, dan
kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang berhak untuk mengatur
kekayaan bangsa.
 Para pengritik aliran klasik terutama dari Lauderdale, Sismonde, Carey, List
dan Bastiat. Lauderdale mengajukan kritik bahwa nilai barang ditentukan
oleh kelangkaan dan permintaan, sedangkan Muller dan List melihat bahwa
nilai barang ditentukan juga tidak hanya oleh modal fisik, tetapi juga oleh
modal spiritual dan modal mental. Demikian juga Carey melihat tentang teori
nilai dari segi teori biaya reproduksi, sedangkan Bastiat bahwa faktor-faktor
yang menentukan nilai barang adalah besarnya tenaga kerja yang
dikorbankan pada pembuatan barang, menurut beliau hal-hal yang menjadi
karunia alam tidak mempunyai nilai, kecuali telah diolah manusia.
 Sumbangan yang paling besar dari Mill, ia menyatakan bahwa metode ilmu
ekonomi yang bersifat deduktif dan bersama dengan metode induktif. Karena
hipotesisnya belum didukung dengan data empiris, di samping itu,
pembahasannya tentang teori nilai tidak melihat dari biaya produksi, tetapi
telah menggunakan sisi permintaan melalui teori elastisitas. ia menjelaskan
bahwa hukum yang mengatur produksi lain dengan hukum distribusi
pendapatan, juga memperkenalkan human capital investment yaitu
keterampilan, kerajinan dan moral tenaga kerja dalam meningkatkan
produktivitas.

6. Pemikiran Ekonomi kaum utopis


 Dari pandangan pemikiran yang revolusioner Karl Marx dan Enggel
pemikiran ini biasa disebut kaum sosialis ilmiah dan ada yang tetap
mempertahankan dengan cara-cara yang bersifat ideal dan terlepas dari
kekuasaan politik disebut sosialis utopis dengan dipelopori oleh Thomas
More, Francis Bacon, Thomas Campanella, Oliver Cromwell, Gerard
Winstanley, James Harrington.
 Perkataan Utopis berasal dari judul buku Thomas More dalam tahun 1516
Tentang Keadaan Negara yang Sempurna dan Pulau Baru yang Utopis.
Francis Bacon dalam bukunya Nova Atlantis (1623), dan Thomas
Campanella (1623) dalam bukunya Negara Matahari (Civitas Solis).

7. Pemikiran Ekonomi kaum sosialis ilmiah


 Karl Marx dilahirkan di Treves Jerman dan seorang keturunan Yahudi. Ia
seorang ilmuwan dan pemikir besar bidang filosof serta Pemimpin
Sosialisme Modern. Ia belajar di Universitas Bonn kemudian di Universitas
Berlin di Jerman dan memperoleh sarjana bidang Filsafat. Dalam masa
studinya ia banyak dipengaruhi oleh Friedrich Hegel seorang Filosof Besar
Jerman bidang falsafah murni.
 Teori tentang perkembangan ekonomi menurut Marx sebenarnya dapat
dibagi menjadi tiga bagian, pertama pemikirannya tentang proses akumulasi
dan konsentrasi, kedua teori tentang proses kesengsaraan/pemiskinan yang
meluas (die verelendung atau increasing misery), ketiga teori tentang tingkat
laba yang cenderung menurun.
 Menurut teori konsentrasi perusahaan-perusahaan makin lama makin besar,
sedangkan jumlahnya makin sedikit. Perusahaan-perusahaan besar bersaing
dengan perusahan kecil maka perusahaan kecil akan kalah dalam persaingan
dan kemudian perusahaan kecil lenyap. Timbullah perusahaan-perusahaan
raksasa. Para pengusaha kecil dan golongan menengah menjadi orang
miskin.

8. Pemikiran Ekonomi kaum neoklasik


 Aliran neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam
teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada
nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada kepuasan
marjinal (marginal utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru
dalam teori ekonomi.
  Salah satu pendiri aliran neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan
sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai
Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas
barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan
Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya
untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
 Selain Gossen, Jevons dan Menger juga mengembangkan teori nilai dari
kepuasan marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang
berperan dalam menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang
menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai
dari orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan
oleh tingkat kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde
barang ini maka tercakup sekaligus teori distribusi.
 Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori
keseimbangan umum melalui empat sistem persamaan yang serempak.
Dalam sistem itu terjadi keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti
teori produksi, konsumsi dan distribusi. Asumsi yang digunakan Walras
adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan terbatas,
sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. Jika terjadi
perubahan pada salah satu asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan
dengan seluruh aktivitas ekonomi.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam perkembangan perekonomian pada setiap Negara, akan memerlukan
suatu aliran ekonomi tertentu. Disamping itu, adanya aliran tak lepas dari sebuah
sejarah yang telah dilalui. Pembagian zaman pemikiran, gagasan-gagasan dari para
ahli dan lainnya. Pada zaman yunani kuno inti dari sebuah pemikiran ekonomi berasal
dari sebuah potensial suatu Negara yang telah dikembangkan (xenophon), pada zaman
praklasik inti pemikiran suatu ekonomi dibagi menjadi beberapa kaum. Berupa kaum
skolastik, kaum markantilisme, kaum fisiokrat. Pada zaman ekonomi klasik pendapat
suatu aliran ekonomi memiliki inti yang berbeda salah satunya uang merupakan
sebuah penghargaan atas adanya pemenuhan kewajiban suatu pekerja. Dan yang
paling banyak menyumbangkan beberapa pemikiran dalam perkembangan ekonomi
adalah pada zaman neoklasik. Pada zaman tersebut bannyak sekali teori penunjang
ekonomi yang memiliki inti bahwa mekanisme suatu kegiatan perekonomian dapat
mencapai titik dtabil dan tidak stabil tergantung pada kebijakan yang diambil oleh
pemerintah pada suatu Negara.

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, sekiranya masih ada kekurangan. Baik dalam
materi, sedikitnya sumber maupun penjelasannya. Maka dari itu, untuk menjadikan
makalah ini baik kedepannya, penulis memerlukan sebuah kritik dan saran dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/portal:filsafat

https://boylamhotpurb.blogspot.com/2015/02/?m=1

https://nofitaaabdkarim.blogspot.com/2017/12/pemikiran-kaum-skolastik.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/ashofsulaiman77.wordpress.com/2017/05/23/pemikiran-
kaum-skolastik/amp/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/nicolaus_causanus

https://poernomoagusto.blogspot.com/2012/03/konsep-merkantilisme-dan-pendapat-
para.html

http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/pemikiran-ekonomi-merkantilisme.html

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-david-hume/

https://m.merdeka.com/dudley-north/profil/

https://deniandra.wordpress.com/2010/01/30/pemikiran-ekonomi-kaum-fisiokrat/

http://jazirahekonomi.blogspot.com/2017/08/teori-jean-baptiste-say-1767-1832.html

https://densusnst.wordpress.com/2010/01/05/tokoh-pemikiran-ekonomi-thomas-robert-
malthus/

https://suficinta.wordpress.com/2008/12/26/pemikiran-ekonomi-john-stuart-mill/

http://thepublicadministration.blogspot.com/2012/12/pemikiran-ekonomi-jmkeynes.html
LAMPIRAN

1. Foto Beberapa tokoh yang berpengaruh


dalam teori perekonomian
a. Xenophon (440 – 355 SM)

a) Gambar 1

b. Thomas Aquinas (1225 - 1274)


b) Gambar 2

c. Sir William Petty (1623 - 1687)

c) gambar 3

2. Peta Negara yunani

d) Gambar 4

3. kondisi alam Negara yunani


e) Gambar 5

Anda mungkin juga menyukai