Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN

EKONOMI

“METODE ILMU EKONOMI DALAM FILSAFAT ILMU”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

MUHAMMAD AKBAR BUSTANG PANRE (G23123018)


DENI SAPUTRA (G23123019)
FAJAR RIANSYAH (G23123020)
RENDI HIDAYAT (G23123021)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena dengan limpahan
rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penyusunan makalah Filsafat Ilmu
Dan Metodologi Penelitan dengan judul “METODE ILMU EKONOMI DALAM
FILSAFAT ILMU” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini kami susun
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Dan
Metodologi Penelitan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari
berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karenanya, dengan
segala kerendahan hati kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Akhir kata, kami berharap semoga segala ilmu, bantuan dan dorongan yang
telah diberikan dapat bernilai ibadah dan memperoleh balasan yang berlipat ganda
dari Allah Swt..

Kendari, 16 April 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2


DAFTAR ISI ............................................................................................................3
DAFTAR TABEL ....................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................5
BAB I .......................................................................................................................6
PENDAHULUAN ...................................................................................................6
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................7
1.3 Tujuan ........................................................................................................7
BAB II ......................................................................................................................8
PEMBAHASAN ......................................................................................................8
2.1 Perkembangan Ilmu Ekonomi....................................................................8
2.2 Konsep Ilmu Ekonomi ...............................................................................9
2.3 Filsafat Ilmu .............................................................................................10
2.4 Peranan Filsafat Ilmu Dalam Ilmu Ekonomi ...........................................12
2.5 Metode Ilmu Ekonomi Dalam Filsafat Ilmu ............................................13
2.6 Perpaduan Antara Ilmu Ekonomi dan Filsafat Ilmu ................................14
BAB III ..................................................................................................................15
PENUTUP ..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................15

3
DAFTAR TABEL

4
DAFTAR GAMBAR

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perpaduan antara ilmu ekonomi dan filsafat ilmu telah menjadi subjek yang
menarik untuk dieksplorasi dalam kajian akademis. Ilmu ekonomi, sebagai disiplin
yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks alokasi sumber daya yang
terbatas, telah mengembangkan berbagai metodologi untuk memahami dan
menjelaskan fenomena ekonomi yang kompleks. Di sisi lain, filsafat ilmu bertujuan
untuk mendalami sifat, tujuan, dan metode ilmu pengetahuan secara umum.
Keduanya, meskipun berasal dari bidang yang berbeda, memiliki titik
persinggungan yang signifikan yang dapat memberikan wawasan yang berharga
tentang sifat dan metodologi pengetahuan.
Ilmu ekonomi telah menjadi disiplin ilmiah yang mengandalkan kerangka
kerja empiris untuk membangun teori dan model yang dapat diuji. Pendekatan
positivisme dalam ilmu ekonomi menekankan penggunaan data empiris dan
pengujian hipotesis sebagai dasar untuk membangun pengetahuan yang dapat
dipercaya tentang perilaku ekonomi. Namun, di balik kerangka kerja empirisnya,
ilmu ekonomi juga telah menjadi sasaran kritik tentang keterbatasan dalam
memahami aspek-aspek kualitatif dan kontekstual dari perilaku ekonomi, serta
asumsi-asumsi ontologis dan epistemologis yang mendasarinya.
Di sisi lain, filsafat ilmu menawarkan perspektif yang berbeda dalam
memahami sifat dan metodologi ilmu pengetahuan. Berbagai aliran dalam filsafat
ilmu, mulai dari positivisme hingga konstruktivisme dan postmodernisme,
memberikan sudut pandang yang beragam tentang bagaimana kita memperoleh,
mengorganisir, dan menafsirkan pengetahuan. Melalui analisis filsafat ilmu, kita
dapat mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan tentang sifat pengetahuan, validitas
metodologis, dan batasan-batasan interpretasi dalam konteks ilmu ekonomi.
Dalam konteks ini, perpaduan antara ilmu ekonomi dan filsafat ilmu
menjanjikan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat manusia, masyarakat, dan
ekonomi secara keseluruhan. Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi hubungan
antara kedua bidang ini melalui analisis metodologis yang mendalam, dengan fokus

6
pada bagaimana metode ilmu ekonomi dapat dianalisis secara filosofis dalam
konteks filsafat ilmu. Dengan demikian, kita dapat memperluas cakupan pemikiran
kita dalam memahami kompleksitas fenomena ekonomi dan implikasi filosofis dari
pendekatan ilmu ekonomi yang digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah Filsafat Ilmu Dan Metodologi
Penelitan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan ilmu ekonomi ?
2. Apa konsep dasar ilmu ekonomi ?
3. Apa itu filsafat ilmu ?
4. Bagaimana Peranan filsafat ilmu dalam ilmu ekonomi ?
5. Bagaimana metode ilmu ekonomi dalam filsafat ilmu ?
6. Bagaiman Perpaduan antara ilmu Ekonomi dan filsafat ilmu?

1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah dari makalah Filsafat Ilmu Dan Metodologi
Penelitan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perkembangan ilmu ekonomi
2. Mengetahui konsep dasar ilmu ekonomi
3. Mengetahui filsafat ilmu
4. Mengetahui peranan fisafat ilmu dalam ilmu ekonomi
5 Mengetahui bagaimana metode ekonomi dalam filsafat ilmu
3. Mengetahui perpaduan antara ilmu ekonomi dan filsafat ilmu?

7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Persoalan ekonomi telah dipikirkan orang sejak jaman sebelum masehi.
diantaranya adalah Aristotels (300 tahun sebelum masehi) telah menulis tentang
harga, nilai, pasar, keuangan negara, efisiensi tenaga kerja dan sebagainya.
Namun pemikiran yang sistematis mengenai ilmu ekonomi muncul pada abad
18 oleh orang Skotlandia (Rahardja, 2000) yaitu: Adam Smith (1723-1790) dalam
bukunya yang diterbitkan pada tahun 1776 dengan judul “An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Adam smith dianggap sebagai
bapak ekonomi, karena telah merumuskan pokok-pokok masalah, pengertian
dasar, dan kerangka berfikir yang selanjutnya menjadi dasar teori ilmu ekonomi
modern. Dalam buku tersebut dibahas juga mengenai bagaimana menentukan
tingkat kemakmuransuatu bangsa dan taraf kemakmuran rakyat dapat ditingkatkan
serta didistribusikan yang berjudul “The Wealth of Nations”. Akan tetapi teori
tersebut tidak mampu mengatasi kendala perkembangan ekonomi dunia yang
pada tahun 1930 mengalami depresi. Sehingga muncul teori baru yang
dikemukakan oleh oang Inggris John Maynard Keynes (18831946) dengan
bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and
Money” yang diterbitkan pada tahun 1936. Kemudian teori tersebut menajdi titik
tolak ilmu ekonomi modern.
Perbedaan pokok antara teori Adam Smith dan teori John Maynard
Keynes adalah peranan (campur tangan) pemerintah. Yang mana pada teorinya
Adam Smith tidak melibatkan pemerintah untuk menstabilkan ekonomi negara.
Sedangkan J. M. Keynes mengutarakan bahwa peranan pemerintah sangat
menentukan kestabilan ekonomi. Selanjutnya teori-teori tersebut dikembangkan
dengan berbagai penelitian yang kemudian ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2,
yaitu (Rahardja, 2000).
Economic Theory adalah analisis ekonomi yang menjelaskan, mencari
pengertian, hubungan
sebab akibat, dan cara kerja sistem perekonomian. Ekonomi teori ini dibagi lagi
menjadi 2 bagian, yaitu:

8
1. Ilmu ekonomi makro, yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari
fungsi ekonomi secara keseluruhan. Yang mana kita menyelidiki
ekonomi melalui suatu lensa sudut lebar. dengan meneliti
bagaimana tingkat dan pertumbuhan output ditetapkan,
menganalisis inflasi dan pengangguran, mempertanyakan seberapa
besar jumlah uang beredar, dan menyelidiki mengapa beberapa
negara mengalami perkembangan pesat sementara lainnya
mengalami stagnan.
2. Ilmu ekonomi mikro, yaitu ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang bagian-bagian dari keseluruhan kegiatan perekonomian
seperti perusahaan, pasar, harga barang, sumber daya ekonomi
dan sebagainya.
3. Aplikasi Ekonomi. Ilmu ekonomi terapan adalah penggunaan
kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori untuk
merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-pedoman yang tepat
untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu.
Inti dari ilmu ekonomi adalah adanya fakta kelangkaan barang atau jasa
yang diminta, karena keinginan konsumsi melebihi kapasitas yang dapat
diproduksi. Dengan teori-teori ekonomi yang ada manusia didorong menerapkan
teori tersebut untuk memilih di antara barang- barang yang terbatas jumlahnya
untuk diproduksi dengan sumber-sumber daya yang dimiliki.

2.2 Konsep Ilmu Ekonomi


Konsep dasar ilmu ekonomi mencakup pemahaman tentang bagaimana
manusia memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
yang tak terbatas. Ilmu ekonomi sebagai disiplin menyelidiki perilaku manusia,
interaksi antara individu dan pasar, serta dinamika ekonomi secara keseluruhan.
Salah satu konsep fundamental dalam ilmu ekonomi adalah prinsip alokasi sumber
daya, yang menggambarkan cara manusia mengalokasikan waktu, tenaga kerja,
modal, dan sumber daya lainnya untuk memproduksi barang dan jasa yang
diinginkan.
Selain itu, ilmu ekonomi juga melibatkan studi tentang keputusan manusia
dalam situasi kekurangan. Konsep utilitas, atau kepuasan yang diperoleh dari

9
konsumsi barang dan jasa, menjadi fokus penting dalam menganalisis perilaku
konsumen. Ilmu ekonomi juga memperhatikan perilaku produsen dan perusahaan
dalam mengoptimalkan produksi dengan mempertimbangkan biaya produksi, harga
input, dan teknologi yang tersedia.
Model matematika dan analisis statistik adalah alat penting dalam ilmu
ekonomi untuk merumuskan teori dan menguji hipotesis. Model ekonomi
menggambarkan hubungan antara variabel-variabel ekonomi, seperti permintaan
dan penawaran, serta dampak perubahan dalam satu variabel terhadap variabel
lainnya. Analisis empiris kemudian digunakan untuk mengumpulkan data dan
menguji keabsahan model-model tersebut.
Selain itu, ilmu ekonomi juga memperhatikan struktur pasar dan perilaku
agen ekonomi di dalamnya. Mulai dari pasar persaingan sempurna hingga
monopoli, ilmu ekonomi mempelajari bagaimana struktur pasar memengaruhi
harga, kuantitas yang diproduksi, dan alokasi sumber daya secara keseluruhan.
Dengan pemahaman konsep dasar ini, ilmu ekonomi dapat memberikan
wawasan yang berharga tentang cara manusia berinteraksi dalam konteks ekonomi.
Analisis tentang bagaimana keputusan ekonomi dibuat, bagaimana pasar
beroperasi, dan bagaimana kebijakan ekonomi dapat memengaruhi perilaku
manusia menjadi inti dari konsep dasar ilmu ekonomi.
2.3 Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu ekonomi membawa kita ke pertanyaan mendasar tentang sifat,
tujuan, dan metode ilmu ekonomi. Ini melibatkan refleksi filosofis tentang
bagaimana pengetahuan ekonomi dibangun, apa yang dapat dianggap sebagai
pengetahuan yang sah dalam ilmu ekonomi, dan bagaimana pengetahuan ini
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Salah satu pertanyaan penting dalam filsafat ilmu ekonomi adalah tentang
sifat pengetahuan ekonomi itu sendiri. Apakah pengetahuan ekonomi bersifat
objektif dan dapat diuji secara empiris, atau apakah ia terkait dengan konstruksi
sosial dan interpretasi subyektif? Pertanyaan ini memunculkan berbagai
pendekatan, mulai dari positivisme yang menekankan pada observasi empiris dan
pengujian hipotesis, hingga postmodernisme yang menyoroti konstruksi sosial dari
pengetahuan.

10
Selain itu, filsafat ilmu ekonomi juga mengeksplorasi batasan dan
keterbatasan metodologi dalam ilmu ekonomi. Apakah model matematika dapat
sepenuhnya merepresentasikan realitas ekonomi? Bagaimana kita
memperhitungkan aspek-aspek kualitatif dalam analisis ekonomi? Pertanyaan-
pertanyaan ini mengajukan tantangan filosofis yang mendalam terhadap cara ilmu
ekonomi dipahami dan diterapkan.
Dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan filosofis ini, filsafat ilmu
ekonomi memberikan wawasan yang penting dalam memahami esensi ilmu
ekonomi sebagai disiplin, serta implikasinya dalam kehidupan nyata. Ini membuka
jalan untuk diskusi yang lebih luas tentang peran dan kontribusi ilmu ekonomi
dalam masyarakat dan pembangunan manusia.
Terdapat beberapa penggolongan fisafat ilmu sebagai berikut :
Menurut Driyarkara, beberapa penggolonga filsafat adalah sebagai berikut:
A. logika formal yang mempelajari asas-asas atau hukum-hukum
memikir, yang harus ditaati supaya dapat berfikir dengan benar dan
mencapai kebenaran serta logika material atau kritika
(epistemology) yang memandang isi pengetahuan, bagaimana isi
ini dapat dipertanggungjawabkan, mempelajari sumber-sumber dan
asal ilmu pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan, kemungkinankemungkinan dan batas pengetahuan,
kebenaran dan kekeliruan, metode ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
B. Keberadaan: ontology atau Metafisika yang membahas apa artinya
ada, apakah tujuan, apakah kesempurnaannya, apakahsebab
akibatnya, dan apa yang merupakan dasar yang paling dalam pada
setiap barang yang ada.
C. Dunia material: Kosmologi.
D. Manusia: Filsafat tentang manusia disebut juga anthropologia
metafisika.
E. Tentang kesusilaan: Etika atau filsafat moral. Tuhan atau
theologianaturalis: merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh
pandangan filsafat.

11
Menurut A. Cornelius Benjamin filsafat ilmu dibagi dalam empat bidang:
a. Yang berlawanan dengan sejarah ilmu.
b. Yang berlawanan dengan filsafat ilmu kemanusian.
c. Yang berlawanan dengan epistemologi ilmu.
d. Yang berlawanan dengan telaah masalah filsafati dari sesuatu ilmu
khusus.
2.4 Peranan Filsafat Ilmu Dalam Ilmu Ekonomi
Dalam meningkatkan mutu para ekonom-ekonom sangat penting untuk
dipikirkan sebagai prasyaratnya, seperti landasan ontologis, yaitu yang
berhubungan dengan materi yang menjadi obyek telaah ilmu. Filsafat ilmu
membimbing agar calon ilmuwan ekonomi tidak salah menentukan hakekat apa
yang dikaji. Landasan epistemologis yaitu membimbing dalam proses untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah di bidang ekonomi. Kegiatan dalam mencari
pengetahuan tentang obyek apapun termasuk manusia dalam
hubungannyabenda/jasa untuk memenuhi kebutuhannya, selama hal itu terbatas
pada obyek empiris dan pengetahuan tersebut diperoleh melalui metode
keilmuan, maka sah disebut keilmuan. Landasan aksiologi yaitu membimbing
dalam membahas manfaat dari ilmu pengetahuan ekonomi yang didapatkan. Di
sini pada cendekiawan ekonomi harus mampu menilai antara yang baik dan
buruk, sehingga ilmuwan harus memiliki moral yang kuat agar kemajuan ilmu
yang dihasilkan tidak menjadi momok yang mengancam kehidupan manusia
itu sendiri.
Bagi seorang yang mempelajari ilmu filsafat diperlukan pengetahuan dasar
yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alammaupun ilmu sosial, supaya para
ilmuwan memiliki landasan yang kuat. Menyadarkan para ilmuwan agar tidak
terjebak ke dalam pola pikir statis, yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya
saja, tidak mengaitkan dengan kenyataan yang ada. Yang mana setiap aktivitas
keilmuan tidak bias dilepaskan dari konteks kehidupan sosial bermasyarakat.
Apabila hal ini dapat dicapai berarti bahwa filsafat ilmu benar-benar memberikan
kontribusi terhadap peningkatan pada para ilmuwan ekonomi. Sebab
denganmempelajari filsafat ilmu para ilmuwan ekonomi akan menyadari

12
keterbatasan dirinya sendiri dan tidak terperangkap pada sikap arogansi
intelektual. Selain itu hal yang tak kalah pentingnya adalah adanya sikap
keterbukaan diri di kalangan sarjana ekonomi, sehingga dapat mengarahkan
seluruh potensi keilmuannya untuk kesejahteraan umat manusia dan
lingkungannya

2.5 Metode Ilmu Ekonomi Dalam Filsafat Ilmu


Metode ilmu ekonomi dalam filsafat ilmu menghadirkan sejumlah pertanyaan
yang mendalam tentang asumsi, validitas, dan relevansi metodologis dalam
memahami perilaku ekonomi. Filsafat ilmu ekonomi menyoroti peran epistemologi,
ontologi, dan aksiologi dalam pengembangan teori ekonomi serta penerapannya
dalam praktik ekonomi.
Salah satu aspek penting yang dipertimbangkan dalam filsafat ilmu ekonomi
adalah pemahaman tentang asumsi-asumsi yang mendasari model ekonomi.
Misalnya, dalam mengembangkan model matematika, filsafat ilmu ekonomi
menantang pertanyaan tentang realisme dan abstraksi model tersebut. Apakah
model ekonomi mencerminkan realitas dengan tepat, atau apakah mereka hanya
representasi yang sederhana dari fenomena ekonomi yang kompleks?
Selain itu, filsafat ilmu ekonomi juga mengeksplorasi validitas metodologis
dari pendekatan empiris dalam ilmu ekonomi. Bagaimana kita menafsirkan data
empiris dalam konteks ekonomi, dan sejauh mana generalisasi dari data tersebut
dapat diterapkan? Pertanyaan ini menyoroti kompleksitas dalam menggunakan
bukti empiris untuk mendukung teori-teori ekonomi.
Tidak kalah pentingnya, filsafat ilmu ekonomi menyoroti dimensi etika dan
nilai dalam penggunaan ilmu ekonomi. Bagaimana implikasi dari model-model
ekonomi terhadap keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan
manusia secara keseluruhan? Pertanyaan ini membuka diskusi tentang tanggung
jawab moral dan sosial dari para ekonom dalam merancang kebijakan dan praktik
ekonomi.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, filsafat ilmu ekonomi
menyediakan kerangka kerja kritis yang penting dalam evaluasi dan pengembangan
ilmu ekonomi. Ini memungkinkan kita untuk melihat ilmu ekonomi tidak hanya
sebagai kumpulan teori dan model, tetapi juga sebagai disiplin yang mendasarkan

13
pada pertimbangan filosofis yang mendalam tentang sifat dan tujuan pengetahuan
ekonomi.
2.6 Perpaduan Antara Ilmu Ekonomi dan Filsafat Ilmu
Ketika menggabungkan ilmu ekonomi dan filsafat ilmu, kita dapat
menemukan titik persinggungan yang menarik antara kedua bidang ini. Metode
ilmu ekonomi dapat dianalisis secara filosofis dalam konteks pertanyaan-
pertanyaan tentang sifat pengetahuan ekonomi, validitas metodologis, dan
keterbatasan interpretasi. Misalnya, konstruksi model matematika dalam ilmu
ekonomi menimbulkan pertanyaan tentang representasi abstrak dan relevansi
empiris dari model-model tersebut. Begitu juga, kritik terhadap pendekatan
positivistik dalam ilmu ekonomi mencerminkan pertanyaan-pertanyaan filosofis
tentang asumsi-asumsi ontologis dan epistemologis yang mendasarinya.
Dalam konteks ini, filsafat ilmu memberikan kerangka kerja yang berharga
untuk memahami prinsip-prinsip metodologis yang mendasari ilmu ekonomi.
Dengan menganalisis metode ilmu ekonomi secara filosofis, kita dapat
memperdalam pemahaman kita tentang konstruksi pengetahuan ekonomi, implikasi
ontologis dan epistemologis dari pendekatan metodologis tertentu, dan
keterbatasan-keterbatasan yang melekat dalam pemodelan fenomena ekonomi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang filsafat ilmu dan peranan filsafat ilmu
sebagai dasar dan arah pengembangan ilmu ekonomi, maka dapat ditarik
kesimpulan .
Filsafat ilmu sebagai cabang dari ilmu filsafat dan sekaligus sebagai
“Mother of Science” berperanan memberikan ide atau pondasi dasar peletakan
ilmu-ilmu pada umumnya termasuk ilmu ekonomi. Sebagaimana fungsinya
filsafat akan memberikan dasar-dasar dan sekaligus semua ilmu secara hakiki
akan kembali kepada induknya.
Filsafat ilmu diperlukan kehadirannya di tengah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat. Sekarang perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tergantung pada perkembangan yang cepat dan
metodologi baru yang berkaitan dengan bermacam macam masalah yang pelik
dan dinamis. Filsafat ilmu berperan besar terhadap pengembangan ilmu ekonomi
menuju peningkatan ilmu pengetahuan dan peralatan analisis ekonomi serta
meningkatkan kwalitas ilmuwan yang mampu berfikir, bersikap dan bertindak
sebagai ilmuwan yang bijaksana.
Hubungan antara ilmu ekonomi dan filsafat ilmu menunjukkan bahwa kedua
bidang tersebut saling melengkapi dalam upaya memahami sifat dan metodologi
ilmu pengetahuan. Melalui analisis metodologis yang mendalam, kita dapat
memperkaya pandangan kita tentang sifat manusia, masyarakat, dan ekonomi
secara keseluruhan. Dengan mengintegrasikan perspektif ilmu ekonomi dan filsafat
ilmu, kita dapat memperdalam pemahaman kita tentang kompleksitas fenomena
ekonomi dan konsekuensi filosofis dari metode ilmu ekonomi. Sebagai hasilnya,
kita dapat mengembangkan landasan pengetahuan yang lebih kuat dan memperluas
cakupan pemikiran kita dalam memahami dunia yang kompleks ini.

15

Anda mungkin juga menyukai