Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AIK III

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MUSLIM DALAM


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen Pengampu :
MUHAMMAD AHYAN YUSUF S, M.Pdi

Oleh :
Kelompok
1. Apriyana Nur K.M.U 190301216
2. Ferry Irwansyah 190301237
3. Raddika Anggi M 190301243

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
MAKALAH
AIK III

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MUSLIM DALAM


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dosen Pengampu :
MUHAMMAD AHYAN YUSUF S, M.Pdi

Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menempuh Mata Kuliah AIK III

Oleh :
Kelompok
1. Apriyana Nur K.M.U 190301216
2. Ferry Irwansyah 190301237
3. Raddika Anggi M 190301243

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2020-2021

2
Kata pengantar

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWt, atas berkat limpahan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya sehingga Presume dapat meyelesaikam sebuah makalah AIK III dengan
judul : “ tanggung jawab ilmuwan muslim dalam berbangsa dan bernegara’’
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam meyelesaikan tugas
perkuliahan pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap kepada Bapak pengampu Mata Kuliah
AIK III berkenan meluangkan waktu untuk membina dan membimbing pembuatan karya ilmiah
(makalah) yang ditugaskan kepada Mahasiswa.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Suwarno, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Gresik.
2. Anita Handayani, S.E., M.SM. selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Unversitas
Muhammadiyah Gresik.
3. Muhammad Ahyan Yusuf S, M.Pdi selaku dosen pengampu Mata Kuliah AIK III yang
dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materi dan bimbingannya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2019-2020 yang selalu saling memberikan
semangat dalam menyelesaikan tugas.
kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu
dengan kerendahan hati kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan Kami berharap atas kritik dan saran, guna
perbaikan dalam penulisan makalah ini. Aamiin……

Gresik,17 Juni 2021

Kelompok

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmuan..........................................................................................................3

2.2 Tanggung Jawab Ilmuan................................................................................................4

2.3 Kewajiban Ilmuan Terhadap Masyarakat......................................................................5

2.4 Kewajiban Ilmuan Terhadap Bangsa.............................................................................7

2.5 Kontribusi Bagi Kemajuan Bangsa...............................................................................8

2.6 Tokoh Ilmuan Muslim...................................................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10

3.2 Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Allah SWT berfirman dalam QS. Al- Mudattsir ayat 38 yang artinya :

“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya”.

Dari pada saat yang ditentukan oleh Allah semua manusia akan diminta pertanggung

jawabannya kontek ayat ini, kita mengetahui bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan

segala potensinya memiliki “tugas” untuk tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah SWT

dan suatu saat nanti sebagai bukti bahwa manusia sebagai pengemban amanah Allah SWT.

Dalam melakukan misinya, manusia diberi petunjuk bahwa dalam hidup ada dua jalan

yaitu, jalan baik dan jalan yang buruk. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Balad ayat 10 yang

artinya :

“ Kamitelah menunjukkan kepadanya dua jalan ( kebaikan dan keburukan)”

Proses menerima petunjuk ini adalah bagaimana manusia mengembangkan kemampuan

potensi akal ( ratio ) nya dalam memahami “alam” yang telah diciptakan dan disediakan oleh

Allah SWT sebagai saran dan sumber belajar, kemudian ketika “ilmu” sudah dimiliki diharapkan

manusia dapat berkarya (beramal) dengan ilmunya untuk terus membina hubungan vertical dan

horizontal.

Manusia yang mau mengembangkan potensi akalnya dapat memanfaatkan

pengetahuannya tersebut untuk pencerahan dirinya dan memiliki tanggung jawab moral dan

menyebarkan kepada sesama, mereka biasa disebut ilmuwan, cendikiawan atau intelektual.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis mengangkat masalah yaitu “Bagaimana

tanggung jawab berupa kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam berbangsa dan

bernegara?”

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai tugas mata kuliah Al-Islam

Kemuhammadiyahan untuk mendeskripsikan tanggung jawab berupa kedudukan dan kewajiban

ilmuwan muslim dalam berbangsa dan bernegara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmuwan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia hal. 325, Ilmuwan adalah :

1. orang yang ahli,

2. orang yang banyak pengetahuan mengetahui suatu ilmu,

3. orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan

4. orang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan sungguh-

sungguh.

Menurut Webster Dictionary, Ilmuwan ( Sciantist ) adalah seorang yang terlibat dalam

kegiatan sistematis untuk memperoleh pengetahuan ( ilmu )

Ensiklopedia Islam mengartikan ilmuwan sebagai orang yang ahli dan banyak

pengetahuannya dalam suatu atau beberapa bidang ilmu.

Ilmuwan merupakan profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan masyarakat

kepada seorang yang mengabdikan dirinya. Pada kegiatan penelitian ilmiah dalam rangka

mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang alam semesta, termasuk fenomena

fisika, matematis dan kehidupan social.

Istilah ilmuwan dipakai untuk menyebut aktifitas seseorang untuk menggali

permasalahan ilmuwan secara menyeluruh dan mengeluarkan gagasan dalam bentuk ilmiah

sebagai bukti hasil kerja mereka kepada dunia dan juga untuk berbagi hasil penyelidikan tersebut

kepada masyarakat awam, karena mereka merasa bahwa tanggung jawab itu ada dipundaknya.

Ilmuwan memiliki beberapa ciri yang ditunjukkan oleh cara berfikir yang dianut serta

dalam perilaku seorang ilmuwan. Mereka memilih bidang keilmuan sebagai profesi.

3
Untuk itu yang bersangkutan harus tunduk dibawah wibawa ilmu. Karena ilmu

merupakan alat yang paling mampu dalam mencari dan mengetahui kebenaran. Seorang ilmuwan

tampaknya tidak cukup hanya memiliki daya kritis tinggi atau pun pragmatis, kejujuran, jiwa

terbuka dan tekad besar dalam mencari atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya, netral, tetapi

lebih dari semua itu ialah penghayatan terhadap etika serta moral ilmu dimana manusia dan

kehidupan itu harus menjadi pilihan juga sekaligus junjungan utama.

Banyak yang mengartikan ilmuwan sama dengan intelektual, namun pada dasarnya

berbeda. Intelektual adalah pemikir-pemikir yang memiliki kemampuan penganalisaan terhadap

masalah tertentu.

2.2Tanggung Jawab Ilmuwan

Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu sekurang-kurangnya berdimensi

religious atau etis dan social. Pada intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan

hendaknya tidak melanggar kepatutan yang dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika

keilmuan yang ditekuninya. Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan ilmuwan

berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan kegagalannya, mengakui temuan orang lain,

menjalani prosedur ilmiah tertentu yang sudah disepakati dalam dunia keilmuan atau

mengkomunikasikan hal baru dengan para sejawatnya atau kajian pustaka yang sudah ada untuk

mendapatkan konfirmasi, menjelaskan hasil-hasil temuannya secara terbuka dan sebenar-

benarnya sehingga dapat dimengerti orang lain sebagaimana ia juga memperoleh bahan-bahan

dari orang lain guna mendukung teori-teori yang dikembangkannya. Karena tanggung jawab

ilmuwan merupakan ikhtiar mulia sehingga seorang ilmuwan tidak mudah tergoda, apalagi

tergelincir untuk menyalahgunakan ilmu.

“ Ilmu Pengetahuan tanpa Agama lumpuhAgama tanpa Ilmu Pengetahuan Buta “

4
DR. Yususf Al-Qaradawi menjelaskan ada tujuh sisi tanggung jawab seorang ilmuwan muslim,

yaitu:

1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada (tidak

hilang)

2. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam dan meraih hakekatnya, agar ilmu itu

menjadi meningkat,

3. Bertanggung jawab dalam mengamalkannya, agar ilmu itu berbuah,

4. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya, agar ilmu itu

menjadi bersih (terbayar zakatnya),

5. Bertanggung jawab dalam menyebarluaskan dan mempublikasikannya agar manfaat ilmu

itu semakin luas,

6. Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan mewarisi dan memikulkan

agar mata rantai ilmu tidak terputus, lalu, terutama, bahkan pertama sekali,

7. Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar ilmu

itu diterima oleh Allah SWT.

2.3 Kewajiban ilmuwan terhadap masyarakat

Ilmu merupakan hasil karya seseorang yang dikomunikasikan dan dikaji secara luas oleh

masyarakat. Jika hasil karyanya itu memenuhi syarat-syarat keilmuan, maka karya ilmiah

itu, akan menjadi ilmu pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat luas. Maka jelaslah jika

ilmuwan memiliki tanggung jawab yang besar, bukan saja karena ia adalah warga

masyarakat, tetapi karena ia juga memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Fungsinya

selaku ilmuwan, tidak hanya sebatas penelitian bidang keilmuan, tetapi juga bertanggung

5
jawab atas hasil penelitiannya agar dapat digunakan oleh masyarakat, serta bertanggung

jawab dalam mengawal hasil penelitiannya agar tidak disalah gunakan.

Selain itu pula, dalam masyarakat seringkali terdapat berbagai masalah yang belum

diketahui pemecahannya. Maka ilmuwan sebagai seorang yang terpandang, dengan daya

analisisnya diharapkan mampu mendapatkan pemecahan dari masalah tersebut. Seorang

ilmuwan dengan kemampuan berpikirnya mampu mempengaruhi opini masyarakat terhadap

suatu masalah. Ilmuwan mempunyai kewajiban sosial untuk menyampaikan kepada

masyarakat dalam bahasa yang mudah dicerna. Tanggung jawab sosial seorang ilmuwan

adalah memberikan perspektif yang benar: untung dan rugi, baik dan buruknya, sehingga

penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.

Tanggung jawab sosial lainnya dari seorang ilmuwan adalah dalam bidang etika. Dalam

bidang etika ilmuwan harus memposisikan dirinya sebagai pemberi contoh. Seorang

ilmuwan haruslah bersifat obyektif, terbuka, menerima kritik dan pendapat orang lain, kukuh

dalam pendiriannya, dan berani mengakui kesalahannya. Semua sifat ini beserta sifat-sifat

lainnya, merupakan implikasi etis dari berbagai proses penemuan ilmiah. Seorang ilmuwan

pada hakikatnya adalah manusia yang biasa berpikir dengan teratur dan teliti. Seorang

ilmuwan tidak menolak atau menerima sesuatu secara begitu saja tanpa pemikiran yang

cermat. Disinilah kelebihan seorang ilmuwan dibandingkan dengan cara berpikir orang

awam. Kelebihan seorang ilmuwan dalam berpikir secara teratur dan cermat inilah yang

menyebabkan dia mempunyai tanggung jawab sosial. Dia mesti berbicara kepada

masyarakat sekiranya ia mengetahui bahwa berpikir mereka keliru, dan apa yang membikin

mereka keliru, dan yang lebih penting lagi harga apa yang harus dibayar untuk kekeliruan

6
itu.Sudah seharusnya pula terdapat dalam diri seorang ilmuwan sebagai suri tauladan dalam

masyarakat.

Dengan kemampuan pengetahuannya seorang ilmuwan harus dapat mempengaruhi opini

masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogyanya mereka sadari. Dalam hal ini,

berbeda dengan menghadapi masyarakat, ilmuwan yang elitis dan esoteric, dia harus

berbicara dengan bahasa yang dapat dicerna oleh orang awam. Untuk itu ilmuwan bukan

saja mengandalkan pengetahuannya dan daya analisisnya namun juga integritas

kepribadiannya.

Dibidang etika tanggungjawab sosial seseorang ilmuwan bukan lagi memberi informasi

namun memberi contoh. Dia harus tampil didepan bagaimana caranya bersifat obyektif,

terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang

dianggap benar dan berani mengakui kesalahan. Tugas seorang ilmuwan harus menjelaskan

hasil penelitiannya sejernih mungkin atas dasar rasionalitas dan metodologis yang tepat.

Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan

sungguh-sunggu, seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab sebagai penyeru ke jalan Allah

SWT dan petunjuk ke jalan yang benar (amar ma’ruf nahi mungkar).

Allah berfiraman dalam QS. Al-Ahzab : 46 yang artinya:

“Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi

cahaya yang menerangi”

2.4Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa

Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa yaitu sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena

sebagai hamba yang dipercayai oleh Allah SWT, maka seorang ilmuwan harus bertanggung

jawab atas amanat yang dipikulnya.

7
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuwan muslim mempunyai tanggung jawab,

dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya. Rasulullah SAW

bersabda:

ِ F‫أ َ َل ع َْن ُع ُم‬F‫ ِة َحتَّى ي ُْس‬F‫وْ َم القِيَا َم‬FFَ‫ ٍد ي‬F‫ َد َما َع ْب‬Fَ‫ ُزو ُل ق‬Fَ‫ «اَل ت‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫ا‬FF‫ر ِه فِي َم‬F َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬:‫ قَا َل‬،‫ع َْن أَبِي بَرْ زَ ةَ األَ ْسلَ ِم ِّي‬

ٌ ‫ ِد‬F‫ هَ َذا َح‬: ‫ وقال‬،‫ َوع َْن ِج ْس ِم ِه فِي َم أَ ْباَل هُ» (رواه الترمذي‬،ُ‫ َوع َْن َمالِ ِه ِم ْن أَ ْينَ ا ْكتَ َسبَهُ َوفِي َم أَ ْنفَقَه‬،‫ َوع َْن ِع ْل ِم ِه فِي َم فَ َع َل‬،ُ‫أَ ْفنَاه‬
‫ ٌن‬F‫يث َح َس‬

)]2417[ ‫ص ِحي ٌح‬


َ

Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tidak bergeser kedua

telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang umurnya; dalam hal

apa ia menghabiskannya,  tentang ilmunya; dalam hal apa ia berbuat, tentang hartanya; dari

mana ia mendapatkannya dan dalam hal apa ia membelanjakannya, dan tentang pisiknya;

dalam hal apa ia mempergunakannya”. (HR At-Tirmidzi, dan ia berkata: “Ini hadits hasan

shahih”, hadits no. 2417).

2.5Kontribusi bagi kemajuan bangsa

Aspek-aspek yang membawa kemajuan bangsa sangatlah banyak diantaranya :

2.5.1 Aspek Idiologi

1. Memelihara keyakinan dan kebudayaan bangsa

2. Berupaya membangun jaringan-jaringan yang kuat untuk memfilter budaya yang masuk

akibat globalisasi

3. Memberikan pemahaman

8
2.5.2 Aspek politik

Kompleksitas masyarakat dan kepentingan-kepentingannya menuntut adanya pemikiran-

pemikiran untuk membina dan membangun masyarakat agar tidak terjadi instabilitasi

politik sehingga dalam bernegara para ilmuwan dapat memberikan solusi terhadap

problem-problem yang terjadi.

2.5.3 Aspek ekonomi

Idealnya bagi bangsa yang maju adalah adanya pembelajaran di sektor ekonomi yang

adil dan merata karena keberhasilan ekonomi akan meningkatkan taraf hidup bangsa. Maka

para ilmuwan merencanakan pertumbuhan ekonomi dengan cermat dan dapat memberikan

solusi agar pertumbuhan tersebut berkesinambungan serta tercipta kesetiakawanan agar

terhindar dari kecemburuan.

2. 6 Tokoh Ilmuwan Muslim

N NAMA NAMA LATIN KARYANYA DAN

O TERJEMAHAN
1 Abu Abas Alfarghani Alfraganus Pengantar Kepada

Ilmu Bintang
2 Abu Ali Al Haitsam Alchazen Kamus Optika
3 Jabir Ibn Hayyan Geber Ilmu Kimia
4 Ali ibn Isa Jeru Haly Catatan Bagi Dokter

Mata
5 Al Uqlidisi Ahli Matematika
6 Abbas Az-zahrawi Abulcasis Ilmu Bedah
7 Dst.

9
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, begitupun seorang ilmuwan.

Seorang ilmuwan memiliki komitmen yang tinggi untuk membina dan membangun masyarakat.

Sebagian tanggung jawab moralnya terhadap keilmuan yang dimiliki serta tanggung jawab

perannya sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu

pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sunggu, seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab

sebagai penyeru ke jalan Allah SWT dan petunjuk ke jalan yang benar (amar ma’ruf nahi

mungkar).

Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa yaitu sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena

sebagai hamba yang dipercayai oleh Allah SWT, maka seorang ilmuwan harus bertanggung

jawab atas amanat yang dipikulnya.

3.2Saran

Penulis berharap pembaca lebih mendalami lagi mengenai tanggung jawab ilmuwan dalam

berbangsa dan bernegara karena ilmuwan mempunyai peran yang penting dalam membentuk

opini dan moral masyarakat, umat, serta proses pembangunan bangsa supaya maju dan

bermartabat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Winarto,Joko.2011.TugasdanTanggungJawabIlmuan.

http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/29/tugas-dan-tanggung-jawab-ilmuan-368478.html

diakses tgl 10 Maret 2019

Arif.2011.TanggungJawabIlmuwanTerhadapAlam.

http://ariefsmartguy.blogspot.com/2011/01/tanggung-jawab-ilmuwan-terhadap-alam.htmldiakses

tanggal 10 Maret 2019

Marsyah.2015.IdeologiTugasdanTanggungJawab.

http://marsyahmuslimah.blogspot.com/2014/03/makalah-ideologi-tugas-dan-

tanggung.htmldiakses tanggal 10 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai