AIK III
Dosen Pengampu :
MUHAMMAD AHYAN YUSUF S, M.Pdi
Oleh :
Kelompok
1. Apriyana Nur K.M.U 190301216
2. Ferry Irwansyah 190301237
3. Raddika Anggi M 190301243
Dosen Pengampu :
MUHAMMAD AHYAN YUSUF S, M.Pdi
Oleh :
Kelompok
1. Apriyana Nur K.M.U 190301216
2. Ferry Irwansyah 190301237
3. Raddika Anggi M 190301243
2
Kata pengantar
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWt, atas berkat limpahan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya sehingga Presume dapat meyelesaikam sebuah makalah AIK III dengan
judul : “ tanggung jawab ilmuwan muslim dalam berbangsa dan bernegara’’
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam meyelesaikan tugas
perkuliahan pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap kepada Bapak pengampu Mata Kuliah
AIK III berkenan meluangkan waktu untuk membina dan membimbing pembuatan karya ilmiah
(makalah) yang ditugaskan kepada Mahasiswa.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Suwarno, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Gresik.
2. Anita Handayani, S.E., M.SM. selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Unversitas
Muhammadiyah Gresik.
3. Muhammad Ahyan Yusuf S, M.Pdi selaku dosen pengampu Mata Kuliah AIK III yang
dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materi dan bimbingannya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2019-2020 yang selalu saling memberikan
semangat dalam menyelesaikan tugas.
kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu
dengan kerendahan hati kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan Kami berharap atas kritik dan saran, guna
perbaikan dalam penulisan makalah ini. Aamiin……
Kelompok
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT berfirman dalam QS. Al- Mudattsir ayat 38 yang artinya :
Dari pada saat yang ditentukan oleh Allah semua manusia akan diminta pertanggung
jawabannya kontek ayat ini, kita mengetahui bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan
segala potensinya memiliki “tugas” untuk tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah SWT
dan suatu saat nanti sebagai bukti bahwa manusia sebagai pengemban amanah Allah SWT.
Dalam melakukan misinya, manusia diberi petunjuk bahwa dalam hidup ada dua jalan
yaitu, jalan baik dan jalan yang buruk. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Balad ayat 10 yang
artinya :
potensi akal ( ratio ) nya dalam memahami “alam” yang telah diciptakan dan disediakan oleh
Allah SWT sebagai saran dan sumber belajar, kemudian ketika “ilmu” sudah dimiliki diharapkan
manusia dapat berkarya (beramal) dengan ilmunya untuk terus membina hubungan vertical dan
horizontal.
pengetahuannya tersebut untuk pencerahan dirinya dan memiliki tanggung jawab moral dan
menyebarkan kepada sesama, mereka biasa disebut ilmuwan, cendikiawan atau intelektual.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis mengangkat masalah yaitu “Bagaimana
tanggung jawab berupa kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam berbangsa dan
bernegara?”
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai tugas mata kuliah Al-Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
4. orang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan sungguh-
sungguh.
Menurut Webster Dictionary, Ilmuwan ( Sciantist ) adalah seorang yang terlibat dalam
Ensiklopedia Islam mengartikan ilmuwan sebagai orang yang ahli dan banyak
Ilmuwan merupakan profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan masyarakat
kepada seorang yang mengabdikan dirinya. Pada kegiatan penelitian ilmiah dalam rangka
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang alam semesta, termasuk fenomena
permasalahan ilmuwan secara menyeluruh dan mengeluarkan gagasan dalam bentuk ilmiah
sebagai bukti hasil kerja mereka kepada dunia dan juga untuk berbagi hasil penyelidikan tersebut
kepada masyarakat awam, karena mereka merasa bahwa tanggung jawab itu ada dipundaknya.
Ilmuwan memiliki beberapa ciri yang ditunjukkan oleh cara berfikir yang dianut serta
dalam perilaku seorang ilmuwan. Mereka memilih bidang keilmuan sebagai profesi.
3
Untuk itu yang bersangkutan harus tunduk dibawah wibawa ilmu. Karena ilmu
merupakan alat yang paling mampu dalam mencari dan mengetahui kebenaran. Seorang ilmuwan
tampaknya tidak cukup hanya memiliki daya kritis tinggi atau pun pragmatis, kejujuran, jiwa
terbuka dan tekad besar dalam mencari atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya, netral, tetapi
lebih dari semua itu ialah penghayatan terhadap etika serta moral ilmu dimana manusia dan
Banyak yang mengartikan ilmuwan sama dengan intelektual, namun pada dasarnya
masalah tertentu.
religious atau etis dan social. Pada intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan
hendaknya tidak melanggar kepatutan yang dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika
keilmuan yang ditekuninya. Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan ilmuwan
berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan kegagalannya, mengakui temuan orang lain,
menjalani prosedur ilmiah tertentu yang sudah disepakati dalam dunia keilmuan atau
mengkomunikasikan hal baru dengan para sejawatnya atau kajian pustaka yang sudah ada untuk
benarnya sehingga dapat dimengerti orang lain sebagaimana ia juga memperoleh bahan-bahan
dari orang lain guna mendukung teori-teori yang dikembangkannya. Karena tanggung jawab
ilmuwan merupakan ikhtiar mulia sehingga seorang ilmuwan tidak mudah tergoda, apalagi
4
DR. Yususf Al-Qaradawi menjelaskan ada tujuh sisi tanggung jawab seorang ilmuwan muslim,
yaitu:
1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada (tidak
hilang)
2. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam dan meraih hakekatnya, agar ilmu itu
menjadi meningkat,
4. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya, agar ilmu itu
6. Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan mewarisi dan memikulkan
agar mata rantai ilmu tidak terputus, lalu, terutama, bahkan pertama sekali,
7. Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar ilmu
Ilmu merupakan hasil karya seseorang yang dikomunikasikan dan dikaji secara luas oleh
masyarakat. Jika hasil karyanya itu memenuhi syarat-syarat keilmuan, maka karya ilmiah
itu, akan menjadi ilmu pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat luas. Maka jelaslah jika
ilmuwan memiliki tanggung jawab yang besar, bukan saja karena ia adalah warga
masyarakat, tetapi karena ia juga memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Fungsinya
selaku ilmuwan, tidak hanya sebatas penelitian bidang keilmuan, tetapi juga bertanggung
5
jawab atas hasil penelitiannya agar dapat digunakan oleh masyarakat, serta bertanggung
Selain itu pula, dalam masyarakat seringkali terdapat berbagai masalah yang belum
diketahui pemecahannya. Maka ilmuwan sebagai seorang yang terpandang, dengan daya
masyarakat dalam bahasa yang mudah dicerna. Tanggung jawab sosial seorang ilmuwan
adalah memberikan perspektif yang benar: untung dan rugi, baik dan buruknya, sehingga
Tanggung jawab sosial lainnya dari seorang ilmuwan adalah dalam bidang etika. Dalam
bidang etika ilmuwan harus memposisikan dirinya sebagai pemberi contoh. Seorang
ilmuwan haruslah bersifat obyektif, terbuka, menerima kritik dan pendapat orang lain, kukuh
dalam pendiriannya, dan berani mengakui kesalahannya. Semua sifat ini beserta sifat-sifat
lainnya, merupakan implikasi etis dari berbagai proses penemuan ilmiah. Seorang ilmuwan
pada hakikatnya adalah manusia yang biasa berpikir dengan teratur dan teliti. Seorang
ilmuwan tidak menolak atau menerima sesuatu secara begitu saja tanpa pemikiran yang
cermat. Disinilah kelebihan seorang ilmuwan dibandingkan dengan cara berpikir orang
awam. Kelebihan seorang ilmuwan dalam berpikir secara teratur dan cermat inilah yang
menyebabkan dia mempunyai tanggung jawab sosial. Dia mesti berbicara kepada
masyarakat sekiranya ia mengetahui bahwa berpikir mereka keliru, dan apa yang membikin
mereka keliru, dan yang lebih penting lagi harga apa yang harus dibayar untuk kekeliruan
6
itu.Sudah seharusnya pula terdapat dalam diri seorang ilmuwan sebagai suri tauladan dalam
masyarakat.
masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogyanya mereka sadari. Dalam hal ini,
berbeda dengan menghadapi masyarakat, ilmuwan yang elitis dan esoteric, dia harus
berbicara dengan bahasa yang dapat dicerna oleh orang awam. Untuk itu ilmuwan bukan
kepribadiannya.
Dibidang etika tanggungjawab sosial seseorang ilmuwan bukan lagi memberi informasi
namun memberi contoh. Dia harus tampil didepan bagaimana caranya bersifat obyektif,
terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang
dianggap benar dan berani mengakui kesalahan. Tugas seorang ilmuwan harus menjelaskan
hasil penelitiannya sejernih mungkin atas dasar rasionalitas dan metodologis yang tepat.
Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan
sungguh-sunggu, seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab sebagai penyeru ke jalan Allah
SWT dan petunjuk ke jalan yang benar (amar ma’ruf nahi mungkar).
“Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi
Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa yaitu sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena
sebagai hamba yang dipercayai oleh Allah SWT, maka seorang ilmuwan harus bertanggung
7
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuwan muslim mempunyai tanggung jawab,
dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya. Rasulullah SAW
bersabda:
ِ Fأ َ َل ع َْن ُع ُمF ِة َحتَّى ي ُْسFوْ َم القِيَا َمFFَ ٍد يF َد َما َع ْبFَ ُزو ُل قFَ «اَل ت:صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
اFFر ِه فِي َمF َ ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللا: قَا َل،ع َْن أَبِي بَرْ زَ ةَ األَ ْسلَ ِم ِّي
ٌ ِدF هَ َذا َح: وقال، َوع َْن ِج ْس ِم ِه فِي َم أَ ْباَل هُ» (رواه الترمذي،ُ َوع َْن َمالِ ِه ِم ْن أَ ْينَ ا ْكتَ َسبَهُ َوفِي َم أَ ْنفَقَه، َوع َْن ِع ْل ِم ِه فِي َم فَ َع َل،ُأَ ْفنَاه
ٌنFيث َح َس
Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tidak bergeser kedua
telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang umurnya; dalam hal
apa ia menghabiskannya, tentang ilmunya; dalam hal apa ia berbuat, tentang hartanya; dari
mana ia mendapatkannya dan dalam hal apa ia membelanjakannya, dan tentang pisiknya;
dalam hal apa ia mempergunakannya”. (HR At-Tirmidzi, dan ia berkata: “Ini hadits hasan
2. Berupaya membangun jaringan-jaringan yang kuat untuk memfilter budaya yang masuk
akibat globalisasi
3. Memberikan pemahaman
8
2.5.2 Aspek politik
pemikiran untuk membina dan membangun masyarakat agar tidak terjadi instabilitasi
politik sehingga dalam bernegara para ilmuwan dapat memberikan solusi terhadap
Idealnya bagi bangsa yang maju adalah adanya pembelajaran di sektor ekonomi yang
adil dan merata karena keberhasilan ekonomi akan meningkatkan taraf hidup bangsa. Maka
para ilmuwan merencanakan pertumbuhan ekonomi dengan cermat dan dapat memberikan
O TERJEMAHAN
1 Abu Abas Alfarghani Alfraganus Pengantar Kepada
Ilmu Bintang
2 Abu Ali Al Haitsam Alchazen Kamus Optika
3 Jabir Ibn Hayyan Geber Ilmu Kimia
4 Ali ibn Isa Jeru Haly Catatan Bagi Dokter
Mata
5 Al Uqlidisi Ahli Matematika
6 Abbas Az-zahrawi Abulcasis Ilmu Bedah
7 Dst.
9
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, begitupun seorang ilmuwan.
Seorang ilmuwan memiliki komitmen yang tinggi untuk membina dan membangun masyarakat.
Sebagian tanggung jawab moralnya terhadap keilmuan yang dimiliki serta tanggung jawab
perannya sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu
pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sunggu, seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab
sebagai penyeru ke jalan Allah SWT dan petunjuk ke jalan yang benar (amar ma’ruf nahi
mungkar).
Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa yaitu sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena
sebagai hamba yang dipercayai oleh Allah SWT, maka seorang ilmuwan harus bertanggung
3.2Saran
Penulis berharap pembaca lebih mendalami lagi mengenai tanggung jawab ilmuwan dalam
berbangsa dan bernegara karena ilmuwan mempunyai peran yang penting dalam membentuk
opini dan moral masyarakat, umat, serta proses pembangunan bangsa supaya maju dan
bermartabat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Winarto,Joko.2011.TugasdanTanggungJawabIlmuan.
http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/29/tugas-dan-tanggung-jawab-ilmuan-368478.html
Arif.2011.TanggungJawabIlmuwanTerhadapAlam.
http://ariefsmartguy.blogspot.com/2011/01/tanggung-jawab-ilmuwan-terhadap-alam.htmldiakses
Marsyah.2015.IdeologiTugasdanTanggungJawab.
http://marsyahmuslimah.blogspot.com/2014/03/makalah-ideologi-tugas-dan-