Anda di halaman 1dari 1

BAHRUL YANG MENCLA-MENCEL DAN IBU MINA YANG TAMPERAMENTAL

Pagi hari yang cerah di ruang kuliah sudah diwarnai bincang-bincang beberapa orang mahasiswa yang sedang
menunggu kedatangan Ibu Mina Dosen Mata Kuliah Kepemimpinan. Seperti biasa Ibu mina agak sedikit
terlambat datang ke kelas tanpa alasan yang jelas, karena beliau tidak pernah memberitahukan ketika masuk ke
dalam kelas. Perbincangan sangat seru tema pembicaraan berkisar diantara kurang tegasnya dan tidak adilnya
perlakuan ketua himpunan mereka. Hal ini dapat diidentifikasi dari beberapa kejadian yang mengindikasikan
kearah sana. “Aku tidak suka sebenarnya terhadap apa yang dilakukan oleh si Bahrul, mencla-mencle seperti itu
harusnya dia lebih tegas bahwa anak-anak yang tidak mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat juga harus
menyumbang uang, Heni berkata sambil meminta dukungan Yance teman bicaranya. Iya, kemaren begini
sekarang begitu keputusan apa itu, kaya orang engga punya pendirian saja! Linda menimpali dari belakang.
Kekhawatiran seperti itu sering terjadi semenjak kepengurusan Bahrul yang sering merombak susunan
pengurus himpunan, dalam empat bulan berjalan dia sudah dua kali merubah beberapa orang pengurusnya,
yang menurut dia pengurus yang dipecat itu kurang becus dalam bekerja. Dari pada diisi oleh orang yang tidak
bisa bekerja lebih baik diganti saja dengan orang yang mau bekerja. Tapi belakangan banyak mahasiswa yang
tidak setuju dengan pergantian yang terjadi, karena diindikasikan pengurus yang baru adalah lebih pada teman
dekatnya, teman satu daerahnya, teman satu kostnya. Hal lainnya bahwa pergantian yang terjadi tidak
melibatkan secara keseluruhan anggota himpunan dan wakil-wakil dari tiap angkatan. Pada akhirnya banyak
kegiatan yang berhasil versi ketua dan tidak berhasil versi anggota. Mahasiswa menjadi terkotak-kotak kedalam
angkatan bukan lagi anggota himpunan. Banyak mahasiswa memboikot kegiatan-kegiatan himpunan, dan
banyak indikasi lainnya karena tidak senang dengan kepemimpinan Bahrul. Beberapa saat kemudian di sela riuh
rendahnya perbincangan, gebrak suara meja dengan keras di pukul orang didepan, ternyata Ibu dosen sudah
datang. “Ribut saja, mahasiswa macam apa kalian ini apakah tidak ada pekerjaan yang lebih baik dari pada
ribut! Membaca, menulis berdiskusi akan lebih bermanfaat dari pada ribut seperti ini”. Begitu beliau selalu
membuka pelajaran. “Kalau tidak ada perubahan selama satu semester ini, maka semua nilai akan saya beri
nilai BL dan Gagal, silahkan anda mengulang semuanya.” Katanya sambil mengeluarkan sejumlah buku dari tas.
Tugas :
1. Baca dengan baik kasus diatas, kemudian kerjakan perintah di bawah ini secara individual diketik rapih.
2. Model kepemimpinan apa yang dijalankan oleh Bahrul, jelaskan?
3. Apa yang tidak dimiliki oleh Bahrul sebagai Ketua Himpunan, sehingga terjadi konflik diantara anggotanya?
4. Bagaimana kepemimpinan Bahrul untuk jangka pendek, berhasil atau tidak jelaskan?
5. Apa yang harus dilakukan dengan cepat oleh Bahrul supaya kepemimpinan yang dijalankannya mendapat
dukungan dari teman-temannya?

Anda mungkin juga menyukai