Anda di halaman 1dari 19

SUHU DAN PEMUAIAN 1

Beruang kutub sedang


berjalan di antara
bongkahan es. Beruang
tidak tampak
kedinginan. Mengapa?
Sebab tubuhnya
diselimuti bulu tebal
sehingga tetap merasa
hangat. Apakah bulu
tebal pada beruang
kutub berfungsi meng-
halangi hawa dingin di
sekelilingnya memasuki
tubuhnya

INDIKATOR PEMBELAJARAN

Kognitif (Produk)
a. Menjelaskan prinsip kerja termometer
b. Menghitung konversi skala termometer
c. Menghitung pemuaian zat padat
d. Menganalisis pemuaian zat cair dan gas
Kognitif (Kreativitas Ilmiah)
a. Problem inding (Menemukan masalah-masalah sains)
b. Product Improvement (meningkatkan kegunaan suatu produk)
c. Scientifiec Imagination (berimajinasi secara ilmiah)
d. Creatively Science Problem Solving (Memecahkan masalah ilmiah secara kreatif)
e. Creatively Product Design (Mendesain produk secara kreatif)

Afektif (Tanggung Jawab)


Berpartisipasi, menghormati orang lain, kerja sama, memimpin, dan menyampaikan
pendapat.
Tumbuh Kembangkan Tanggung Jawab
Kreativitasmu

MASALAH
Seorang anak membuka sebuah kulkas dan
menemumakan air dalam kulkas sangat
dingin, kemudian anak tersebut ke dapur
dan mendapati air dalam termos cukup
panas. Hal ini disebut dengan suhu,suhu
adalah sebuat satuan untuk menyatakan
derajat panas dingin nya suatu benda.
.

Air panas Termometer

Gelas

Air hangat
Air dingin

1. Tuliskan sebanyak-banyaknya rumusan masalah yang mungkin diselidiki dengan


alat dan bahan yang tersedia (problem finding).
2. Pilihlah salah satu rumusan masalah yang telah dituliskan, kemudian desainlah
sebuah eksperimen kreatif berdasarkan rumusan yang Anda pilih meliputi
merumuskan hipotesis, identifikasi variabel dan membuat definisi operasional
variabel.
3. Laksanakan eksperimen seperti yang telah direncanakan dan catatlah data hasil
pengamatan yang dilakukan pada tabel data yang telah disediakan.
4. Lakukan analisis berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh dan kajilah
beberapa sumber referensi terkait untuk mendapatkan kesimpulan secara akurat
dan mendalam (creatively Science problem solving).
A. SUHU
1. Definisi Suhu
Tahukah kamu ? Suhu merupakan ukuran atau derajat
panas atau dinginnya suatu benda atau
sistem. Suhu didefinisikan sebagai suatu
besaran fisika yang dimiliki bersama antara
dua benda atau lebih yang berada dalam
kesetimbangan termal. Suatu benda yang
dalam keadaan panas dikatakan memiliki
suhu yang tinggi, dan sebaliknya, suatu
Berbeda dengan manusia yang bisa benda yang dalam keadaan dingin dikatakan
berkeringat untuk menurunkan suhu memiliki suhu yang rendah.
tubuhnya, tubuh anjing tertutup bulu dan
tidak memiliki kelenjar keringat karena Pada siang hari ketika matahari bersinar
hanya memiliki kelenjar keringat pada terang, biasanya udara terasa panas dan
telapak kaki. Jadi anjing hanya dapat
berkeringat dari telapak kakinya. Kita tentu waktu matahari tidak bersinar atau pada
sering melihat jejak kaki anjing yang basah malam hari udara terasa dingin.
karena berkeringat apabila suhu lingkungan
Bagaimanakah kalian mengetahui perbedaan
tinggi atau tubuh anjing kepanasan akibat
berlarian, anjing harus menurunkan suhu rasa panas pada siang hari dan dingin pada
tubuhnya secepat mungkin. Berkeringat dari malam hari? Ketika kalian menyentuh
telapak kaki tentu saja tidak cukup untuk
menurunkan suhu tubuh. Cara lain yang secangkir kopi panas, tangan terasa panas.
mereka gunakan adalah dengan menjulurkan Sebaliknya, ketika kalian menyentuh segelas
lidah dan membiarkan cairan menguap dari
lidah mereka. Dengan cara itu, suhu tubuh es jeruk tangan terasa dingin. Bagaimanakah
anjing dapat tetap terjaga. Jadi anjing cara membedakan rasa panasnya kopi dan
menjulurkan lidahnya untuk menjaga suhu
dinginnya es? Ya, dengan perasaan. Akan
tubuhnya tetap konstan, baik ketika terpapar
udara yang panas atau sehabis lelah tetapi, perasaan tidak dapat menjelaskan
berlarian. Namun, dalam kondisi yang perbedaan panas dan dingin dengan teliti.
teralalu panas, anjing mungkin saja pingsan
karena suhu tubuhnya tidak dapat dikontrol Untuk mengetahui perbedaan panas dan
dengan cara menjulurkan lidah atau
berkeringat dari telapak kaki.
dinginnya benda, diperlukan alat ukur
seperti termometer.

2. Termometer
Termometer adalah sebuah alat yang Sejarah
digunakan untuk mengukur sebuah suhu.
Termometer dibuat berdasarkan sifat
termometrik bahan, yaitu kepekaan bahan
terhadap perubahan suhu atau perubahan
besaran fisika akibat perubahan suhu. Adapun
contoh perubahan besaran fisika yang dapat
digunakan untuk membuat termometer adalah
pemuaian zat cair dalam pipa kapiler,
perubahan hambatan listrik kawat platina, Masa kecil Anders Celcius tidak
pemuaian keping bimetal, dan perubahan banyak diketahui, dia lahir di Uppsala,
Swedia, pada 27 November 1701. Pada
tekanan gas pada volume tetap. tahun 1733, Celcius menerbitkan ratusan
Dari macam-macam jenis termometer, hasil observasi, pengukuran geografis peta
umum Swedia, dan penelitian lain
termometer zat cair adalah termometer paling
dibidang astronomi, observasi aurora
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. borealis dan meteorologi di Nurenberg,
Umumnya zat cair memiliki pemuaian yang Jerman. Dia kembali ke Uppsala pada
tahun 1763 setelah mengikuti perjalanan
tidak teratur. Misalnya, air apabila dipanaskan bersama astronomi lain ke Tornes, Swedia.
dari suhu 0oC – 4oC volumenya justru akan Tujuan perjalanan tersebut adalah
mengukur besar derajat meridian atau
menyusut. Akan tetapi, beberapa zat cair bujur mendekati daerah kutub.
memiliki pemuaian yang teratur, misalnya Untuk keperluan observasi
meteorologisnya, dia menciptakan sebuah
raksa dan alkohol.
thermometer dengan sekala yang memiliki
a) Termometer raksa titik beku 0 derajat dan titik didih 100
Termometer raksa adalah sebuah derajat. Pada mulanya termometer tersebut
disebut termometer skala derajat
termometer dengan bahan pengisinya adalah sentigrade. Kemudian pada tahun 1984,
raksa. Sebagai contoh termometer raksa adalah The Ninth General Conference on Weights
and Measures mengubah nama derajat
sentigrade menjadi derajat celcius, sebagai
bentuk penghargaan kepada Anders
Celcius.
termometer skala Celsius. Pada gambar 1.1
menunjukkan termometer raksa yang sering
digunakan dalam praktikum di laboratorium.
Termometer raksa bekerja dengan cara
INDIKATOR PEMBELAJARAN
yaitu raksa yang berada dalam termometer
a. Menjelaskan prinsip kerja akan memuai apabila dipanaskan. Akibat
termometer
pemuaian, raksa mengisi pipa kapiler dan
b. Menghitung konversi skala
termometer menunjuk pada skala tertentu. Nah, skala
yang ditunjukkan oleh termometer ini
KATA KUNCI menunjukkan suhu benda yang diukur.
-Suhu -Termometer Kelebihan termometer ini raksa merupakan
penghantar yang baik sehingga suhunya
-Celcius -Reamur
mudah menyesuaikan dengan suhu benda
-Fahrenheit -Kelvin yang diukur serta teratur pemuaiannya.
Selain itu Memiliki titik didih yang tinggi
sekitar (357oC) sehingga dapat digunakan
untuk mengukur suhu tinggi Akan tetapi
kekurangannya memiliki titik beku rendah
(–39oC) sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengukur suhu rendah.
b) Termometer alkohol
Cara kerja dari termometer alkohol pun
Gambar 1.1 Termometer Raksa
sama. Namun tidak seperti termometer air
(Johnston, 2015)
raksa, termometer alkohol lebih aman dan
lebih lambat menguap. Jenis alkohol etanol
yang biasanya digunakan karena lebih
murah dan aman jika termometer pecah.
Termometer alkohol ini hanya bisa untuk
mengukur suhu sampai 78° C sehingga

Gambar 1.2 Termometer Alkohol


(Johnston, 2015)
sering digunakan untuk mengukur suhu
badan dan suhu ruangan dan tidak bisa lebih
dari itu.
3. Satuan Suhu
Untuk dapat mengkuantitatifkan hasil
pengukuran suhu dengan menggunakan Sejarah

termometer maka diperlukan angka-angka dan


skala-skala tertentu. Penetapan skala yang
terpenting adalah penetapan titik tetap bawah
dan titik tetap atas sebagai titik acuan
pembuatan skala-skala dalam termometer.
Untuk penetapan titik tetap bawah sebuah
termometer pada umumnya dipilih titik beku
air murni pada tekanan normal, yaitu suhu
campuran antara es dan air murni pada
tekanan normal. Sedangkan penetapan titik Kelvin dinamakan
berdasarkan seorang fisikawan
tetap atas sebuah termometer umumnya dipilih dan matematikawan Britania,
titik didih air murni, yaitu suhu ketika air Lord Kelvin. Lahir pada 26 June
1824 dengan nama William
murni mendidih pada tekanan normal.
Thomson di Belfast. Kelvin
Termometer yang pada umunya kita adalah orang pertama yang
mengusulkan skala mutlak dari
temui di laboratorium adalah sebuah
suhu. Studinya terhadap teori
thermometer dengan skala celcius, tetapi Carnot (teori tentang mesin ideal
Setidaknya terdapat empat macam skala dengan efisiensi mendekati
100%) menuntunnya ke ide
termometer yang biasa digunakan, yaitu bahwa kalor tidak pernah
Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Titik berpindah secara spontan dari
benda bersuhu rendah ke benda
tetap bawah untuk skala Celcius, Reamur, dan
bersuhu tinggi, teori ini dikenal
Fahrenheit diambil dari titik beku air murni sebagai hukum kedua
termodinamika.
(titik lebur es murni) pada tekanan normal.
Pada skala Kelvin, tidak
Adapun titik tetap atas ketiga skala ini ada skala negatif karena titik beku
air ditetapkan sebesar 273 K dan
titik didih air ditetapkan sebesar
373 K. Hal ini berarti suhu 0 K
sama dengan –273 °C. Suhu ini
dikenal sebagai suhu nol mutlak.
diambil dari titik didih air murni pada
tekanan normal. Pada skala Kelvin titik tetap
bawah tidak didasarkan pada titik beku air,
namun
Sejarah
didasarkan pada ukuran energi kinetik rata-
rata molekul suatu benda. Dalam hal ini,
nol Kelvin (tanpa derajat) dinamakan nol
mutlak (nol absolut), artinya tidak ada
suhu-suhu di bawah suhu nol mutlak, atau
ketika nilai suhu mendekati nilai nol
mutlak, maka energi kinetik rata-rata
partikel mempunyai suatu nilai yang
minimum. Oleh karena itu, berdasarkan
fakta-tersebut, maka skala Kelvin
dinamakan skala suhu mutlak atau skala
Daniel Gabriel Fahrenheit
lahir di Danzig, Polandia. Dia yang suhu absolut, atau disebut juga skala
pertama kali menemukan Skema termodinamik. Kelvin menjadi satuan
Fahrenheit tahun 1924. Pada 1720,
setelah melakukan berbagai standar SI untuk besaran pokok suhu.
penelitian. Dia menemukan bahwa Untuk menyatakan suhu dengan
sisa air raksa dalam pembuatan alat
bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap
pengukuran suhu akan menjamin
keakuratan. Derajat suhu yang yang dapat dibuat kembali dengan mudah
digunakan dalam termometer dan teliti. Patokan suhu yang digunakan
tersebut kemudian diberi nama
“Fahrenheit”, sesuai nama disebut titik tetap. Dari skala suhu yang ada
penemuannya. Fahrenheit sekarang telah ditetapkan:
meninggal dunia pada 1736.
Fahrenheit menentukan titik a. Skala Celcius
nol (0 derajat F) pada skalanya Memiliki titik didih air 100°C dan titik
sebagai suhu yang mana campuran
bekunya 0°C. Rentang temperaturnya
yang sama antara es dan garam
melebur 96 derajat sebagai berada pada temperatur 0°C–100°C dan
temperatur darahnya (dia pada dibagi dalam 100 skala.
awalnya menggunakan darah kuda
untuk menandakan skalanya). b. Skala Kelvin
Skalanya terdiri atas 12 divisi, Memiliki titik didih air 373,15 K dan
tetapi kemudian dia membagi
masing-masing divisi menjadi 8 titik bekunya 273,15 K. Rentang
subdivisi sama besar, dan temperaturnya berada pada temperatur
273,15 K–373,15 K dan dibagi dalam
100 skala.
c. Skala Fahranheit
Memiliki titik didih air 212°F dan
titik bekunya 32°F. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur
32°F–212°F dan dibagi dalam 180 skala
d. Skala Reamur
Memiliki titik didih air 80°R dan
titik bekunya 0°R. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur
Gambar 1.3 Skala Termometer
0°R–80°R dan dibagi dalam 80 skala.
(Aysen, 2018)
Berikut perbandingan sakalanya :

Perbandingan Pembagian Skala C, R, Dan F

C : R : F =100 skala : 80 skala : 180 skala atau C : R : F = 5 : 4 : 9


a. Hubungan antara C dengan R
C:R=5:4
4 5
R = 5 C atau C = 4 R
b. Hubungan antara C dengan F
C : (F-32) = 5 : 9
9 5
F = 5 (C+32) atau C = 9 (F-32)
c. Hubungan antara R dan F
R : (F-32) = 4 : 9
9 4
F = 4 (R+32) atau R = 9 (F-32)
d. Hubungan antara C dengan K
t oC = (t + 273) K
Contoh 1.1

Suhu dalam skala derajat Celcius menunjukkan angka 30oC. Berapakah angka yang
ditunjukkan dalam skala derajat:
a. Reamur ?
b. Fahrenheit ?
c. Kelvin ?
Penyelesaian :
C = 30 oC

4 9 c. t oC = (t + 273) K
a. R = 5 C b. F = 5 (C+32) 30 oC = (30 + 273)
4 9 K
= 303 K
= 5 30 = 5 (30+32)
= 24oR = 86oF
Jadi 30oC = 24oR = 86oF = 303 K

B. PEMUAIAN
Pemuaian adalah ukuran
bertambahnya suatu benda karena
pengaruh perubahan suhu atau
benda tersebut menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada tiga zat
yaitu pemuaian pada zat padat,
pada zat cair, dan pada zat gas.
Besarnya pemuaian zat tersebut
sangat tergantung pada ukuran
benda pertamanya, kenaikan suhu
dan juga jenis zat. Pada tabel 1.
Tabel 1. koefisien muai panjang pada menunjukkan koefisien muai
berbagai zat (Aysen, 2013) panjang pada berbagai zat.
1. Pemuaian Zat Padat
 Pemuaian Panjang
Suatu benda atau zat padat yang
berbentuk kawat logam yang berdiameter
kecil ketika dipanaskan akan mengalami
perubahan panjang ke arah panjang dari
logam tersebut, sehingga benda-benda
seperti ini dikatakan mengalami pemuaian
panjang. Karena karakteristik bentuk
Gambar 1.4 Pertambahan Panjang
dominan dari benda seperti ini lebih ke
(Aysen, 2018)
panjangnya maka aspek pemuaian luas dan
volumenya relatif sangat kecil
dibandingkan pemuaian panjangnya, Contoh 1.2
sehingga pemuaian luas dan volumenya Batang aluminium yang panjangnya 4 m,
dapat diabaikan. Secara kuantitatif kenaikan suhunya dari 27 oC menjadi
72oC. Jika koefisien muai panjang
pertambahan panjang dari sebuah benda
aluminium= 24x10-6 (oC)-1, hitunglah :
dapat dicari menggunakan persamaan : a. Pertambahan panjang aluminium!
b. Panjang batang aluminium pada
∆ L=α L0 ∆ T
suhu 72oC!
∆ L=Lt−L0 Penyelesaian:
∆ T =T −T 0 lo = 4 m
T = 72oC – 27oC = 45oC
 = 24 x 10-6(oC)-1
Dengan :
a. l =  . lo . T
α =¿ Koefisien muai panjang suatu benda = (24 x 10-6) (4) (45)
= 4,320 .10-3 m
L0=¿ Panjang mula mula suatu benda (m)
b. l = lT - lo
Lt =¿ Panjang akhir suatu benda (m) lT = lo + l
= 4 + 0,00432
T =¿Suhu akhir suatu benda (K)
= 4,00432 m
T 0=¿Suhu awal suatu benda (K)
 Pemuaian Luas
Bila zat padat yang dipanaskan tidak
Contoh 1.3
berbentuk seperti batang tipis, akan tetapi
Kaca jendela rumah pada suhu 25oC
berbentuk seperti pelat atau kepingan, maka
luasnya 1 m3. Berapa luas kaca
tersebut setelah suhunya naik 45oC pemuaian tidak hanya terjadi ke arah
karena sinar matahari? (koefisien panjangnya saja, tetapi juga ke arah lebarnya
muai panjang kaca = 9 x 10-6(oC)-1)
Sehingga pada pemuaian tersebut terjadi
Penyelesaian:
A = 1 m3 pemuaian luas.Seperti halnya pada pemuian
T = 45 – 25 = 20oC luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas
 = 2 = 2 (9.10-6) adalah luas awal, koefisien muai luas, dan
A =  . Ao . T perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian
= (18 . 10-6) (1) (20)
luas itu merupakan pemuian panjang yang
= 360 x 10-6
= 0,00036 m2 ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai
luas besarnya sama dengan dua kali koefisien
AT = Ao (1 + .T)
= 1 + 0,00036 muai panjang. Secara kuantitatif pertambahan
= 1,00036 m2 luas dari sebuah benda dapat dicari
menggunakan persamaan :

∆ A=βA 0 ∆T
∆ A= At − A0
 = 2

Dengan :

β=¿ Koefisien muai luas suatu benda

A0 =¿Luas mula mula suatu benda (m2)

At =¿Luas akhir suatu benda (m2)


Gambar 1.5 Pemuaian Luas
(Fahruji, 2015) T= Suhu akhir suatu benda (K)

T 0= Suhu awal suatu benda (K)


 Pemuaian Volume
Suatu zat pada idealnya tidak hanya INDIKATOR PEMBELAJARAN
mengalami pemuaian panjang atau
c. Menghitung pemuaian zat padat
pemuaian luas saja, tetapi mengalami
d. Menganalisis pemuaian zat cair dan
pemuaian volume atau pemuaian ruang. zat gas
Hal ini dikarenakan pada dasarnya
bagaimanapun bentuk suatu benda padat
KATA KUNCI
atau zat padat, selalu memiliki dimensi -Pemuaian Panjang -Pemuaian Luas
ruang (panjang, lebar, dan tinggi)
sehingga pemuaian zat padat ketika zat -Pemuaian Volume

padat itu dipanaskan adalah memuai ke


segala arah atau mengalami pemuaian
volume. Contoh benda yang mempunyai
pemuaian volume adalah kubus, air dan
udara. Secara kuantitatif pertambahan
volume dari sebuah benda dapat dicari
menggunakan persamaan :
∆ V =γ V 0 ∆ T Gambar 1.6 Pemuaian Volume
(Fahruji, 2015)
∆ V =V t −V 0
 =3
Uji Kreativitasmu
Dengan :
 Dari termometer disamping,
γ =¿ Koefisien muai volume suatu benda
buatlah alat tersebut agar
V 0=¿Volume mula mula suatu benda memiliki kegunaan lain !
(m3)  Rancanglah alat tersebut dan
kaitkan dengan persamaan
V t =¿Volume akhir suatu benda (m3)
pemuaian !
T= Suhu akhir suatu benda (K)
T 0= Suhu awal suatu benda (K)

Contoh 1.4

Sebuah bola baja ( = 11 x 10-6(oC)-1) pada suhu 25oC diameternya 2 cm. Berapakah
volume bola tersebut bila suhunya dinaikkan menjadi 100oC ?
Penyelesaian :
R = ½ d= ½ . 2 = 1cm VT = Vo (1 +  T)
Vo=4/3 R = 4/3 (3,14) (1) = 4,186667 cm
3 3 3
= 4,186667 (1 + 33.10-6.75)
T = 100-25 = 75oC = 4,186667 (1 + 2475.10-6)
 = 3 = 3 (11 x10-6) = 33 x10-6(oC)-1 = 4,186667 + 10362.10-6
= 4,186667 + 0,010362
= 4,197029 cm3

2. Pemuaian Zat Cair


Tidak hanya zat padat saja yang akan
mengalami pemuaian saat di panaskan,
tetapi zat cair pun akan memuai ketika
dipanaskan. Berbeda dari zat padat, zat cair
Tahukah Kamu ? yang memiliki bentuk yang tidak tetap,
Gelas atau mangkok dari kaca retak atau maka pemuaian yang terjadi pada zat cair
pecah ketika diisi dengan air panas hanyalah pemuaian volume. Pemuaian pada
secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena
zat cair dapat diteliti dengan
gelas tidak muda menghantarkan panas
sehingga, ketika diisi air panas kalor menggunakan dilatometer, yaitu sebuah
tidak cepat menyebar. Akibatnya, bagian labu gelas yang mempunyai pipa kecil
dalam gelas memuai lebih cepat
berskala dan hasil pengukurannya
dibandingkan bagian luarnya.
memenuhi persamaan pemuaian volume.
Pada umumnya hampir setiap zat cair
akan memuai bila dipanaskan dan menyusut
bila didinginkan. Tetapi air tidak demikian
Pada suhu 0°C hingga 4°C, dimana bila
dipanaskan maka volumenya akan

Gambar 1.7 Dilatometer


(Fahruji, 2015)
menyusut dan bila didinginkan maka
volumenya akan mengembang, berikut
hubungan suhu dan volume air dapat
digambarkan dalam bentuk pada gambar 1.8. Hai
ini bertentangan dengan sifat pemuaian yang
dinamakan anomali air. Jadi, bila air dipanaskan
dari mulai suhu 0°C hingga 4°C volumenya akan
berkurang, dan pada suhu lebih dari 4 °C
volumenya akan bertambah. Gambar 1.8 Grafik V – t air
(Fahruji, 2015)
3. Pemuaian Zat Gas
Perubahan volume zat cair akibat pemuaian,
ternyata tidak cukup untuk mendeskripsikan
pemuaian gas. Hal ini karena pemuaian gas tidak
besar, dan karena gas umumnya memuai untuk
memenuhi tempatnya. Persamaan tersebut hanya
berlaku jika tekanan konstan. Volume gas sangat
bergantung pada tekanan dan suhu. Berikut
persamaannya :
pV = nRT Gambar 1.9 Pemuaian gas pada
pV pV balon udara (Mail, 2019)
=nR atau =konstan
T T
p1V 1 p2V 2
= Tahukah Kamu ?
T1 T2
Dengan: Balon  udara dapat naik (terbang)
P = tekanan gas pada suhu tetap (Pa) karena balon yang diisi dengan
udara panas dan balon yang diisi
V = volume gas pada suhu tetap (m3)
dengan gas ringan pada dasarnya
P1 = tekanan gas pada keadaan I (Pa) sama, yaitu dengan membuat
P2 = tekanan gas pada keadaan II (Pa) udara dalam balon lebih ringan
atau memiliki masa jenis yang
V 1 = volume gas pada keadaan I (m3)
lebih kecil dari udara luar sekitar
V 2 = volume gas pada keadaan II (m3) balon. Udara yang lebih panas
T 1= suhu gas pada keadaan I (℃) akan lebih ringan karena masa per
unit volumenya lebih sedikit.
T 2= suhu pada keadaan II (℃)

Contoh 1.5

Gas ideal berada di dalam suatu ruang pada mulanya mempunyai volume V dan suhu T.
Jika gas dipanaskan sehingga suhunya berubah menjadi 5/4 T dan tekanan berubah
menjadi 2P. Berapakah volume gas berubah (volume akhir)?
Penyelesaian :
Volume awal (V1) = V Suhu awal (T1) = T
Suhu akhir (T2) = 5/4 T Tekanan awal (P1) = P
Tekanan akhir (P2) = 2P
p1V 1 p2V 2 5
= V =2 V 2
T1 T2 4
5V 2
pV ( 2 P ) V 2 V 2= :
= 4 1
T 5
T 5V 1
4 V 2= ×
4 2
V 2V2
= 5V
1 5 V 2=
8
4

Rangkuman

 Suhu atau temperatur adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin suatu
benda.
 Untuk mengukur suhu suatu benda digunakan termometer. Zat cair yang paling banyak
dipakai untuk mengisi tabung termometer adalah raksa dan alkohol.
 Celcius, reamur, kelvin dan fahrenheit adalah satuann skala yang terdapat pada
termometer.
 Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut.
 Koefisien muai panjang () didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan
panjang zat (l), untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu (T) ∆ L=α L0 ∆ T
 Koefisien muai luas suatu zat () adalah perbandingan antara pertambahan luas zat (A)
dengan luas semula (Ao), untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu (T).
∆ A=βA 0 ∆T
 Koefisien muai volume suatu zat () adalah perbandingan antara per- tambahan volume
(V) dengan volume semula (Vo), untuk tiap kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu (T).
∆ V =V 0 ∆ T
Mantapkan Tanggung Jawab Kreatifmu

Lakukan kerja sama untuk membuat butir tes kreativitas ilmiah dengan indikator sesuai
pembagian kelompok sebagai berikut:
Kelompok Indikator
1 Creatively product design
2 Products improvement
3 Problem finding
4 Creatively product design
5 Scientific imagination
6 Creatively science problem solving

DAFTAR PUSTAKA
Aysen. (2018, November 13). Materi Suhu dan Kalor. Retrieved Mei 28, 2020, from
SCRIBD: https://www.scribd.com/document/393074151/Materi-Suhu-Dan-Kalor.
Fahruji, M. (2015, Mei 19). Rpp 1 Pemuaian Zat. Retrieved Mei 28, 2020, from SCRIBD:
https://www.scribd.com/doc/265827241/Rpp-1-Pemuaian-Zat.
Guinensis, E. D. (2017, September 12). Bahan Ajar Suhu dan Kalor. Retrieved Mei 28,
2020, from SCRIBD: https://www.scribd.com/document/358647257/Bahan-Ajar-
Suhu-Dan-Kalor.
Insana, N. (2018, Pebruari 17). Materi Ajar Nur Reskiana s. Retrieved Juni 4, 2020, from
SCRIBD: https://www.scribd.com/document/371704917/Materi-Ajar-Nur-
Reskiana-s.
Johnston, H. (2015, Juni 10). How to make a better quantum thermometer. Retrieved Mei
27, 2020, from quantum optics: https://physicsworld.com/a/how-to-make-a-better-
quantum-thermometer/.
Mail, Y. (2019, Mei 17). Bahan Ajar Suhu dan Kalor. Retrieved Mei 28, 2020, from
SCRIBD: https://www.scribd.com/document/410373267/BAHAN-AJAR-Suhu-
Dan-Kalor.

Anda mungkin juga menyukai